Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Undercover Mask

Status
Please reply by conversation.
Wasyuu, rafa tambah bejat :hua: masa cewe lagi horny cuma di pegang doang memeknya. Kan kasian jadi kentang:hua:

Oh iya suhu. Saran aja, kasih index dong
 
ini cerita keren banget hu, sumpah deh mantep tp itu hu ..?
"anu"nya ko pendek yah ...?
 
Nganu om
Pawangnya siapa ya namanya biar ane bakarin menyan
 
Bagaimana hubungan rafa dengan dina?
Nadine masih penasaran dengan rafa...?
Banyak sebenarnya yang bikin penasaran cerita ini, berharap ada kelanjutan nya.
 
Part 12



Di pagi yang sama penculikan Dina ...

SMA Tunas Rambutan

Dado, Wanto dan Marko adalah anggota dari geng BadShape, geng terkuat kedua penguasa tunas rambutan setelah geng yang dipimpin Amar, geng ini pun menjadi saingan terberat geng Amar, sering terlibat konflik di dalam maupun luar sekolah demi merebut wilayah kekuasaan. Perseteruan ini sudah lama terjadi jauh sebelum mereka, para senior yang kini sudah menjadi alumni menjadi tanggungjawab penerusnyalah untuk membuktikan siapa yang terkuat. Tak ayal di tahun ajaran baru ini banyak siswa yang berminat bergabung ke dalam badshape termasuk Dado. Wanto dan Marko siswa kelas satu yang baru resmi bergabung. Geng badshape diketuai oleh seorang siswa kelas tiga bernama Mustafa, disegani satu sekolahan bahkan sampai sekolah elite menyegani dirinya. Tubuhnya yang kekar dan seorang atlit tae-kwondo membuat Mustafa semakin kokoh mencengkeram singgasananya. Dia dan Amar seperti musuh bebuyutan yang dari dulu dan sekarang masih belum ketahuan siapa yang unggul diantara mereka.

Dado, Wanto dan Marko sedang nongkrong di kantin sekolah yang lumayan luas dan bersih pagi ini, menikmati kopi dan rokok yang terus mengepul dari mulut mereka. Sekolah ini memang tak terlalu ketat aturannya, gurunya pun jika memberi teguran hanya berupa lisan tak sampai teguran fisik membuat para siswa-siswinya besar kepala dan semakin liar.

"Eh bro kalian tau gak kemaren gue gak sengaja paspasan cewek primadonya kelas satu kita, beuh geulis pisan eta awewe, sampe pangling gue" tiba-tiba Dado nyeletuk.

"Wiih gak ngajak-ngajak si kehed, Nadine dari kelas 10-3 kan? Cantik dan seksinya kebangetan dah" sambung Wanto.

"Anjir jadi makin penasaran gue sama tuh cewek, nyadar gak bro semua cowok di geng kita bahkan mungkin satu sekolahan pada naksir ama dia, moga aja dia belum punya pacar kalo pun udah punya kita basmi aja tuh pacarnya" seru Marko juga

"Yaelah cewek secantik dia mah bullshit kalo gak ada monyetnya, paling gak dah punya gebetean, si Amar brengsek ntuh kayaknya lagi deket ama Nadine" ucap Dado kesal.

"Amar ketua geng Eaglehorn? Lah gue kirain dia pacaran ama orang lain tadi gue liat di belakang sekolah" ucap Marko mendengar kekesalan Dado

"Yang bener? Mereka lagi mesum ya di sono? Coba lu ceritain jadi horny gini gue" ucap dado sumringah

"Monyet, jauh-jauh lo sana, jadi tadi kan gue datang agak pagian so niatnya gue mau ngeroko dulu sebats di belakang sekolah, nah pas udah nyampe disana gue liat tuh Nadine lagi ngobrol kayaknya sama cowok yang kayaknya cupu gitu gue liat, awalnya mereka pegangan tangan gitu beberapa menit kemudian nadine tiba-tiba meluk tuh cowok trus mereka pergi setelahnya, bangsat tuh cowok lucky banget dapat tempelan toketnya Nadine" ucap Marko panjang lebar diiringi kekesalannya pada lelaki yang dipeluk dina tersebut.

"Kampret, emang tuh cowok pacarnya nadine kita harus basmi secepatnya do, ko, gue pengen ngenikmatin tubuhnya nadine juga, gimana kalo kita cegat mereka pulang nanti, kita rekam pas kita setubuhi kalo dia mau ngelaporin kita ancam sebar rekamannya dan kita bonyokin pacarnya kayak yg sering kita lakuin, gimana?" Usul Wanto seelah mendengar penjelasan Marko bahwa nadine telah memiliki pacar yang sebenarnya memuluskan aksi mereka.

"Lah itu yang mau gue bilang, oke siang ini kita jalanin rencananya, lo pada siap-siap aja, gak sabar gue ngedenger desahannya nadine si cantik nan seksi itu" ucap Dado semangat

"Oke" jawab Wanto dan Marko serentak.

Sementara itu di kelas 10-3 kini sudah mulai ramai diisi oleh penghuninya. Zainal tampak semangat berjalan menuju kelasnya kelas 10-3. Hari-harinya di SMA yang dia pikir bakal membosankan justru sebaliknya membuatnya bersemangat dan berbunga-bunga. Semenjak ia sekelas dengan nadine sang primadona baru, rasanya dunianya dipenuhi oleh bunga-bunga yang selalu bermekaran indah dan diantara bunga-bunga itu berdirilah nadine dengan senyumannya yang menggoda. Dalam pikiran Zainal hanyalah Nadine, nadine dan nadine nama gadis tersebut seakan mengunci mati hati dan pikirannya. Kemarin Zainal berhasil ngobrol berlama-lama dengan nadine, tak terbayangkan betapa senangnya kala itu, tingkat kecintaannya terhadap nadine yang mulanya 100% makin naik saja, the power of love memang besar pengaruhnya.

Nadine sendiri menanggapi zainal hanya sekedar teman biasa, nadine memang supel dan luwes terhadap siapa saja namun sangat jutek terhadap orang yang membuatnya kesal. Dia menghargai setiap orang yang ingin berteman dengannya atau mendekatinya dia tak ingin dianggap cewek sombong dan sok kecakepan padahal memang nyatanya dia cantik. Sikapnya yang supel dan open terhadap siapa saja membuat banyak lelaki salah mengartikannya, mereka mengira keterbukaan nadine adalah tanda dia tertarik dengan mereka. Membuat mereka percaya diri dengan menyatakan cintanya namun yang didapat hanyalah patah hati, sebuah jawaban dari nadine"kita temenan aja yah" mampu membuat mereka gila.

Setelah masuk kelas, kerinduan yang sudah memuncak di hati Zainal kini terbayar sudah, melihat sang pujaan hati sedang duduk anggun di mejanya bersama kedua temannya. Mereka tampak mengobrol membahas sesuatu yang seru. Zainal lalu berjalan ke meja di belakang mejanya Nadine, dia memang sengaja duluan memilih dibelakang di manapun nadine duduk sehingga dia puas menatapi pujaan hatinya.

"Hei girls, kayaknya lagi seru nih, ngobrolin apaan?" sela zainal mencoba semakin dekat dengan nadine

"Ihhhh kepo banget lo nal, bukan urusan lo" jawab Lusi yang tampaknya kesal dengan keikutsertaan zainal

"Iay lo nal, ini urusan cewek, udah sana hus-hus" sambung olivia seraya menepiskan tangannya seperti mengusir binatang.

"Udah deh gak boleh gitu kalian, zainal kan temen kita juga, kami cuma ngomongin soal guru aja kok nal" bela nadine untuk mencegah cercaan lusi dan olivia semakin parah kepada zainal. Makin senanglah zainal seperti mendapat angin segar.

"Cieee dibelain, jangan-jangan nadine ama jaenal ada apa-aapa nih, ya gak lus?" goda olivia

"Oh iya kok baru nyadar ya gue, dari kemarin kalian kayaknya deket mulu, nadine jahat ih gak bilang-bilang" sahut lusi dengan mulut manyunnya.

"Lusi , Olivia, udah deh ah, gak ada apa-apa diantara kami, zainal bantuin ih jangan diem aja" ucap nadine dengan wajah serius seraya menatap tajam kedua sahabatnya, membuat sahabatnya terkikik geli.

"Beneran juga gak apa-apa lus" ucap zainal pelan sambil menunduk

"Cieeeeee" goda lusi dan olivia bersamaan, namun nadine agak tersentak mendengar ucapan zainal barusan.

Akhirnya zainal iikut bergosip ria bersama nadine dan sahabatnya menunggu bel masuk, wajah nadine kian cemberut karena sahabatnya terus menggodanya dengan zainal sedangkan zainal sebaliknya dia malah senang dan sedikit malu walaupun dia tahu nadine tak senang dengan godaan mereka. Sesaat kemudian Rafa masuk diiringi doni dan haikal, raut wajah nadine seketika berubah ketika melihat rafa, tadinya cemberut kini berubah menjadi cerah dan dihiasi senyuman. Nadine merasa yakin sekali rafa lah orangnya, bola mata sang penyelamatnya sangat terekam jelas dipikirannya dan dia melihat bola mata itu di mata rafa, dia tak bisa membohonginya."rafa, aku tau kamu lah yang nyelamatin aku malam itu, kamu gak bisa nyangkal itu raf"lirih nadine dalam hatinya.

Zainal yang menyadari nadine yang sedang termenung menata kebelakangnya ikut menolehkan kepalanya ke arah orang yang ditatap nadine."Ngapain nadine ngeliatin si culun, mana sampe senyum gitu nadine nya" heran zainal. Bel kemudian berbunyi pertanda kegiatan sekolah hari ini dimulai. Kegiatan sekolah hari ini berjalan lancar seperti biasa sampai kejadian sepulang sekolah yang menggemparkan rafa, doni dan haikal yaitu penculikan adiknya, mereka pun langsung bergegas pergi meninggalkan sekolah. Nadine pun yang ingin menemui rafa sepulang sekolah pun heran mengapa ia begitu tergesa-gesa.

Kebetulan zainal dan nadine mendapat jadwal piket kebersihan yang berbarengan bersama beberapa teman sekelas lainnya. Zainal yang berusaha mendapat cinta nadine berusaha terus mencari perhatiannya dengan membantunya dalam mebersihkan kelas, nadine yang biasanya ramahpun menganggap itu hanya piket kelas biasa. Namun tiba-tiba pintu kelas ditendang dengan kerasnya,

BRAKKKK....

Dado, wanto ,marko dan beberapa teman geng badshape memasuki kelas yang baru dibersihkan. Nadine memandang sinis, Zainal yang merasa ini waktu yang tepat untuk menarik perhatiannya nadine berjalan ke depan nadine dan merentangkan sebelah tangannya menghalangi mereka mendekatinya.

"Hei, mau apa kalian semua masuk ke kelas 10 tanpa permisi?" sergah nadie dengan wajah kesal

"Wow,wow,wow, tenang dong adik manis, kita cuman mau kenalan doang kok" jawab Dado

"Kenalannya bisa lain kali, kelas ini mau kami bersihkan, kalian bisa angkat kaki sekarang" ucapan zainal perlahan memancing emosi geng badshape.

"Eh, Do, kayaknya dia yang mesra-mesraan ama nadine tadi pagi yang gue ceritain itu" bisik marko pada dado, zainal juga berkacamata namun tidak culun seperti rafa.

" Wah, berarti lo pacarnya nadine ya? So sweet deh yang lagi ngelindungin pacarnya" ucap dado

"Kalo iya emang kenapa? Gue gak akan ngebiarin kalian nyentuh nadine" jawab spontan zainal membuat nadine terkejut tak menyangka zainal yang dianggapnya sahabat menyimpan perasaan kepada dirinya.

"Bagus deh, bro enaknya kita pemanasan dulu sebelum nikmatin hidangan utama, ya gak?" tanya dado kepada teman-temannya.

"Yoi bro" jawab mereka

Serentak wanto dan marko maju memegangi tangan zainal dengan erat namun zainal berhasil melepaskan satu tangannya dan meninju wajah marko yang langsung jatuh ke lantai. Nadine tampak berlari ke sudut kelas, ia berpikir akankah kejadian malam itu akan terjadi lagi pada dirinya.

"Anjing lo" Daado yang tak terima langsung melayangkan bogemnya ke muka zainal

BUGHHH...

Zainal terjatuh ke belakang namun langsung ditahan orang di belakangnya. Kembali sebuah tinjuan telak diberikan marko ke perutnya dan dibalas dengan pukulan-pukulan ke dada ,perut dan wajah zainal sampai dia tak sanggup bergerak lagi dan wajahnya tak karuan.

"TIDAAAAAKKK, ZAINAL!!! BRENGSEK KALIAN" teriak nadine seraya bersimpuh di samping zainal memeluk kepalanya melindunginya agar tak dipukul lagi.

"Nah, sekarang hidangan utamanya udah siap, adik manis ikut kita ke rumah gue yuk, kita pool party bareng" ajak dado sambil menarik lengan nadine supaya berdiri, nadine hanya bisa memberontak.

"Cuih, lelaki semua sama saja, mesum dan bejat semua, pergi kalian!" bentak nadine marah dengan meludahi wajah dado, dado hanya tersenyum sambil menyeka ludah dengan sapu tangannya.

"Duh dik manis, makin cantik kalo lagi marah, udah ikut aja yuk" dado menarik tangan nadine, ia hanya bisa pasrah mau berontak pun sudah tak ada gunanya lagi.

"Lepasin, brengsek" pekik nadine namun hanya dibalas oleh dado dan temannya.

Sekali lagi nadine terjebak dalam keadaan yang seperti dialaminya malam itu, untungnya malam itu dia berhasil lolos dari orang yang akan menodai kehormatannya dikarenakan seseorang datang menyelamatkannya, sejak malam itu dia masih teringat betul mata lelaki penyelamatnya, iris matanya yang bewarna coklat cerah menuntunnya pada seseorang yang baru dikenalnya dan entah kenapa firasatnya mengatakan dialah orangnya, penyelamatnya kala itu. Namun kali ini apakah hal itu akan terulang atau lebih buruknya dia akan menjadi boneka seks para lelaki ini?

Alam bawah sadarnya pun seakan membisikknya sesuatu,

"Rafa..." lirih nadine dalam buaian air matanya.


Bersambeng ...

Sawah515 : pawangnya ya para suhu mastah disini om, ayo om menyanin biar kemari

Rad76 : penasaran gimana hu, menurut ane hanya scene sinetron biasa aja ditambah adegan anak jalanannya hahaha

beleber : eaglehorn bukannya elang terangsang ya hu :mikir keras:



sesuai yang kemaren, updatenya malam, dan minim ss
 
Bimabet
Duh nanggung lagi gan...
Pengen baca si Rafa nyelametin Nadine lagi...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd