Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Unfaithfull

Bimabet
dari kemarin sih dugaan ane si anggun tersangkanya ... cuma apa motifnya itu yang belum jelas ...
Masalah motif mah gampang, bisa di buat-buat... yang penting itu tangkap aja dulu terus siksa supaya ngaku..

Jangan lupa ini cerita settingnya di indonesia, dimana hukum adalah semua mainan bagi yang berkuasa dan berduit..

Contoh paling gampang tuh kasusnya si mirna kopi sianida, smp sekarang ngegantung gak jelas..

Suhu juvon, saya ingin bertanya dan tolong jawab dengan jujur...
Knp Anda bisa menikah dengan herlina, hahaha...
Si nathan sma sapa dong...

Masa anggun hu yg bunuh...walaupun pintar dia masih berpikir panjang jika ingin membunuh. Menurut saya sih wong bule iku karo gendaan nee...

Tapi yg susun skenario ini sudah pasti suhu juvon lah...hahaha
Jadi yg bersalah suhu juvon...hahaha
Ayo d update dong hu...ta laporin koe ke polisi koe nek durung di update2...haha
Lhoo.. gak percaya kalau herlina itu bini ane, serius gak bohong ane.. :hammer:

Kalau pingin tau nathan ama siapa, nanti habis lebaran ane bakal jawab.. :p
 
Kan bener yang ane bilang....Itu suhu Juvon udah bilang sendiri kalo Herlina itu istrinya....

Berarti udah pada tau dong siapa Hans sebenernya....
:pandaketawa:

Kalo Nathael kan itu cuman buat pengalih perhatian aja...
...:ngacir:..:ngacir:..:ngacir:
 
Sepertinya anggun masih punya kunci cadangan mobilnya. Dan pelaku sembunyi di dalem begasi mobil pas dihotel, trus turun pas dirumah tante bella, lampu dibuat nyala biar tante bella ketakutan dan nyuruh nathan nginep, hehee ikut nebak nebah ah.. Seru nih
 
Anggun? Kenapa ane punya feeling kalo bukan dia, yohan kolab ma anggun? Entahlah, yg ane masih ngganjel adlh teror anggun ke nathan sebelum, untuk apa? Kalo sekedar ngebuat nathan "keluar" spt perkiraan nathan itu sepertinya terlalu aneh, lalu apakah ada hubungan antara teror itu dg kasus pembunuhan ini, harusnya ada, tp lom jelas dimana

Btw ane setuju ma suhu troy, nunggu pov anggun dulu
 
Chapter 22

Tersangka Utama


Sabtu, 01 Januari
08:15, Area Parkir



Aku ambil jaket dan dengan cepat aku pun langsung keluar dari kamar apartement ini untuk menuju ke tempat parkir mobil tante bella, aku harus cepat kembali ke tempat tante bella berada untuk melihat kondisi tante bella dan membuktikan bahwa bukan aku yang bersalah terhadap kasus ini.

"Tap.. tap.. tap.. ", suara langkah kakiku berjalan dengan cepat sekali.

Aku berjalan menyusuri setiap lorong dan turun kebawah menggunakan lift untuk mempercepat waktu agar bisa tiba di lokasi dengan cepat. aku takut jika polisi sudah tiba disana dan aku tidak bisa melihat TKP-nya, dan kemungkinan besar tante christine pasti telah berada disana dan menelpon polisi atas kejadian ini.

"Tit.. tut.. tit.. tut.. ", suara dari alarm mobil tanda pintu mobil terbuka.

Dengan langkah cepat aku segera menuju ke mobilku yang telah aku buka pintunya, lalu aku pun membuka pintu mobilku, namun ada sesuatu yang aneh aku rasakan. kurasakan tanganku basah dan saat aku lihat telapak tanganku ternyata basah oleh darah, lalu aku pun melihat ke arah gagang pintu mobilku dan benar saja di gagang pintu mobil ini terdapat darah yang masih segar.

"Darah siapa ini, kenapa bisa ada di gagang pintu mobil ini ?", tanyaku sendiri dengan berpikir keras.

Namun sebelum sempat aku masuk kedalam mobil, tiba-tiba saja sebuah mobil melaju dengan cepat dan mengeram mendadak depan menghalangi jalur mobilku untuk keluar dari parkiran ini. kulihat beberapa orang keluar dari mobil itu dan langsung menodongkan pistol ke arahku, dan mereka pun langsung menyergapku.

"Jangan bergerak !", teriak dari orang yang keluar dari mobil dengan mengarah pistol ke arahku.

Aku pun hanya bisa menatap pasrah dan menuruti perintahnya, dua orang berlari ke arahku dan langsung menubrukku hingga tubuhku terjatuh ke lantai tempat parkir ini. dengan posisi tengkurap dan kedua tanganku di tarik paksa ke arah belakang lalu aku merasa kalau tanganku sedang di borgol. aku pun tidak bisa melawan karena tubuhku di tindih oleh dua orang yang sama besarnya.

"Kapten, ada bercak dari di gagang mobil ini dan di tangan tersangka !", ucap salah satu orang kepada orang lain yang merupakan kaptennya.

"Jadikan mobil itu sebagai barang bukti !", ucap dari orang yang di sebut kapten itu.

Setelah tanganku di borgol di belakang punggungku akhirnya aku pun di berdirikan oleh kedua orang itu, saat aku perhatikan sekitarku ternyata aku sudah di kelilingi oleh beberapa orang mungkin ada delapan orang yang kini sedang berada mengelilingiku. lalu seseorang mendekatiku dengan tatapan tajam dan sangat tidak ramah sama sekali.

"Kami adalah polisi !", ucapnya padaku.

"Kenapa aku di borgol ?", tanyaku pada polisi tersebut.

"Kami mendapat laporan tentang kematian seseorang dan anggota keluarganya menyarankan untuk mengamankan anda sebelum anda kabur !", jawab dari polisi
tersebut.

"Tentang kematian tante bella dan anda mendapat laporan dari adiknya christine !", ucapku pada polisi itu.

"Benar dan sekarang anggota kami yang lain sedang melakukan olah TKP di rumah korban !", ucap dari polisi itu.

"Jack, hubungan orang-orang yang berada di TKP dan bilang bahwa terduga tersangka telah di amankan !", ucap dari polisi itu pada polisi lainnya.

"Aku bukan pembunuhnya !", sautku pada polisi itu.

"Silakan buktikan nanti di kantor polisi !", ucap dari polisi tersebut.

Kulihat salah satu dari mereka menelepon seseorang dan sang kapten polisi itu pun mengambil alih pembicaraa via telepon tersebut. lalu aku pun mencoba untuk mendengarkan apa yang sedang mereka bicarakan.

"Terduga tersangka telah kita amankan disini !", ucapnya pada seseorang via telepon.

"Ohh begitu.. sepertinya dia tadi ingin kabur juga !", ucap dari kapten polisi itu.

"Tunggu sebentar !", ucapnya lagi dengan berjalan ke arah belakang mobilku.

"L 3513 IAN, itu nomor mobil ini !", ucap dari polisi itu.

"Benar, dan juga ada bercak darah di gagang mobil itu dan di tangan terduga tersangka !", ucapnya lagi.

"Sepertinya dia habis membersihkan dirinya, rambutnya masih basah dan pakaiannya juga masih rapih !", ucapnya dengan memperhatikan diriku.

"Baiklah kalau begitu !", ucapnya lagi.

Sang kapten pun menutup telepon tersebut dan kembali berjalan ke arahku, aku merasakan sesuatu yang tidak enak bakal terjadi setelah ini. ekspresinya benar-benar sangat menakutkan sekali padahal aku bukanlah pembunuh tante bella, aku harus bisa menyangkal semua tuduhan ini atau aku akan terseret ke sel penjara.

"Tunjukan kamarmu ?", tanya dari kapten itu padaku dengan nada sangat serius.

"Baiklah !", ucapku.

Lalu aku pun di giring berjalan menuju ke tempat kamar apartement milik dari tante bella ini, aku berjalan dengan di ikuti oleh delapan orang ini. betapa malunya aku saat semua orang melihat ke arahku, mereka pasti berpikiran kalau aku ini adalah seorang penjahat yang telah tertangkap. dan sesampainya di depan pintu kamarku aku pun disuruh membukanya.

"Dimana kuncinya ?", tanya kapten tersebut.

"Di kantong celana saya pak !", jawabku.

Salah satu polisi pun merogoh kantong celana untuk mengambil kunci kamar ini, setelah dapat akhirnya dia pun membuka pintu itu. lalu kami semua pun masuk ke dalam kamar itu dan hampir seluruh polisi itu pun menyebar untuk menggeledah kamarku, tujuan mereka adalah mencari barang bukti yang bisa digunakan untuk menguatkan tuduhan kalau aku adalah tersangka utama atas kematian tante bella.

Setelah beberapa menit akhrinya mereka semua pun kembali dengan tangan kosong dan menghadap ke kapten mereka untuk memberikan laporan. terlihat jelas mata dari kapten itu melotot tajam ke arahku dan rasanya dia ingin sekali memakanku karena tidak di temukannya bukti yang mereka cari.

"Dimana kau sembunyikan bukti-bukti lainnya ?", tanya dari kapten tersebut padaku dengan nada kasar.

"Bukti apa ?", tanyaku balik.

"Bukti semacam baju yang terkena darah atau alat lain yang kau gunakan untuk menghabisi korban !", jawab dari kapten tersebut.

"Sudah aku bilang aku bukanlah pembunuhnya, mana mungkin ada darah di bajuku !", ucapku membantah tuduhan dari polisi ini.

"Lalu kenapa ada darah di gagang mobilmu dan kenapa juga mobil korban ada padamu ?", tanya dari polisi itu kepadaku dengan membentak.

"Masih mau membantah !", bentaknya lagi.

"Aku tidak tau tentang darah di gagang mobilku, dan tentang mobil korban ada denganku karena aku sudah biasa meminjamnya dari korban !", jawabku pada polisi itu.

"Masih gak mau ngaku juga !", teriaknya padaku.

"Buuuggg.... buuuggg... ", dua pukulan keras mengarah tepat di perutku.

Aku merasakan sakit di area perutku karena pukulan dari polisi ini, sebuah tindakan yang biasa di lakukan oleh polisi untuk memaksa pelakunya mengakui perbuatannya. walaupun sakit tapi aku tidak boleh menyerah untuk membantah semua tuduhan ini karena aku bukanlah pembunuhnya.

"Ngakuu... !", teriaknya lagi padaku.

"Buuuuuuggggg... ", kali ini sebuah tendang mengarah tepat di ulu hatiku.

Aku pun terpelanting dan tersungkur di lantai, tubuhku benar-benar merasakan sakit dan rasa mual ingin muntah. aku hanya bisa pasrah dengan menahan rasa sakit ini, aku mencoba untuk menahannya namun lagi-lagi sebuah tendangan mengarah ke punggungku. siksaan ini benar-benar sangat menyakitkanku, aku pun binggung harus berbuat apa karena pikiranku kini sedang kacau sekali.

"Lapor kapten, kami sudah mengeceknya untuk kedua kalinya dan tidak ada satu pun bukti yang bisa di temukan di kamar ini, kami sudah mengecek !", ucap dari polisi lain melaporkan pada kaptennya.

"Bawah dia ke kantor polisi berserta mobil korban untuk di jadikan bukti !", ucap dari kapten itu.

"Sambil kita tunggu hasil dari olah TKP nantinya !", ucap dari kapten itu lagi.


14:40, Kantor Polisi


"Bajingaaaannn.... ", teriak dari tante christine padaku dengan menangis.

"Plaaaakkk...", sebuah tamparan tante christine mendarat telak di pipiku.

Seorang polisi pun menarik tante christine untuk menjauh dariku dan memisahkan pertikaian ini, aku yang sedang terborgol dan hanya bisa pasrah menerima semua ini tanpa bisa melawan. walaupun mulutku terus berkata dan menyangkal semua tuduhan ini tapi tetap saja tidak ada satu orang pun yang mempercayaiku.

Saat ini aku sedang berada di kantor polisi tepatnya di ruangan tempat penyidik beraksi, tempat yang di gunakan untuk menginterogasi tersangka atau pelaku, dalam hal ini adalah kasus pembunuhan yang menimpa tante bella. dan secara kebetulan atau memang sudah di rencanakan aku terjerat dalam kasus ini dan di tetapkan sebagai tersangka utama.

"Pembunuuuuhhhh... !", teriak dari tante christine dengan emosinya padaku.

Wanita itu terus saja merontah untuk bisa lepas dari cengkaram polisi yang menahannya, tante christine terlihat sangat terpukul sekali dengan peristiwa ini dan dia ingin melampiaskannya padaku yang dia sangka aku adalah pembunuh dari kakak kandungnya itu. bisa di maklum jika dia berlaku seperti itu tapi yang jadi masalah adalah aku bukanlah pembunuh itu.

Lalu kulihat seseorang datang ke arahku, orang yang sangat asing bagiku dan terlihat dia lebih berwibawa dari gerombolan polisi lainnya. sepertinya dia adalah orang yang menanggani kasus ini secara langsung karena dia bisa memerintahkan polisi lainnya dengan sesuka hati bahkan sang kapten pun dia perintahkan untuk menutup pintu ruangan ini. lalu kini hanya ada aku dan sang kapten serta satu orang lagi yang sedang duduk tepat di depanku.

"Nathael wirabrata !", panggil dari orang tersebut dengan nada santai.

"Iya !", sautku lirih dengan menundukan kepala.

"Bisa jelas tentang diri anda ?", tanyanya padaku dengan nada santun.

"Buat apa ?", tanyaku balik.

"Ok, kalau gitu biarkan aku perkenalkan diriku dulu, namaku adalah daniel wiryawan, panggil saya dengan sebuatan pak daniel !", ucap dari orang ini memperkenalkan dirinya padaku.

"Aku yang memimpin penyelidikan kasus pembunuhan ini !", ucap dari daniel.

"Nathael wirabrata, seorang mahasiswa di airlangga fakultas hukum, saat ini sedang cuti karena ingin cari pekerjaan untuk menyambung kuliah !", paparku.

"Ohh.. mahasiswa hukum ternyata, hebat juga !", ucapnya memujiku.

"Sudah cukup basa-basinya.. dan aku katakan sekali lagi, aku tidak bersalah !", ucapku pada daniel.

"Dia selalu berkata seperti itu pak, padahal semua bukti sudah jelas kalau dia adalah tersangka utamanya !", saut dari sang kapten.

"Sudah tenanglah !", ucap dari daniel menenangkan anak buahnya.

"Kita sebagai polisi tidak asal-asalan dalam menangkap seseorang dan menetapkannya sebagai tersangka, jadi saya mohon kepada anda untuk memberikan pernyataan yang sebenarnya !", ucap dari daniel.

"Aku sudah jujur kepada kalian semua, apa kalian ingin aku memberikan keterangan palsu suapaya kalian bisa puas !", ucapku pada daniel.

"Ok, kalau anda masih bersih keras dengan pernyataan anda !", ucap dari daniel dengan tenangnya.

"Kalau begitu bisa anda ceritakan secara detail mulai anda bertemu dan berpisah dengan korban di waktu itu ?", tanya dari daniel padaku.

"Sabtu, 31 desember jam 09:00 pagi aku berada di rumahnya, kita telah berjanji untuk jalan ke tempat adik korban si christine, sesampainya di tempat christine disana kita berempat !", ucapku.

"Siapa saja ?", tanya dari daniel.

"Aku, korban, christine dan bonny manager dari christine !", jawabku.

"Lalu apa yang terjadi dalam pertemuan itu ?", tanya dari daniel.

"Tidak ada apa-apa, kami berempat hanya membahas tentang bagaimana cara menyudahi sensasi yang telah terjadi, ini tentang sensasi yang di buat oleh christine dengan diriku !", penjelasanku.

"Ohh.. sensasi itu, apa benar anda ada dari pengusaha sesuai dari pemberitaan itu ?", tanya dari daniel.

"Itu semua salah, itu semua hanya karangan dari bonny karena ide membuat sensasi ini adalah berasal darinya !", jawabku.

"Ok, lalu setelah itu apa yang terjadi ?", tanya dari daniel lagi.

"Tidak terjadi apa-apa, dan akhirnya pada pukul 20:30 kurang lebih, aku dan korban memutuskan untuk pulang kerumah korban dan di sekitar pukul 21:30 kita sudah sampai di rumah korban !", ucapku.

"Ohh iya... selama perjalanan kalian berdua tidak terjadi apa-apa ?", tanya dari daniel.

"Tidak.. tidak terjadi apa-apa !", jawabku.

Ada sedikit yang aneh disini, aku mulai merasakan ada kejanggalan saat daniel menekankan kalau dalam perjalanan pulang tidak terjadi apa-apa. akupun mencoba berpikir keras mengingat kembali tentang apa yang terjadi selama perjalanan pulang itu, dan sentak saja aku menemukan sesuatu yang sangat mencurigakan.

"Tunggu dulu, dalam perjalanan pulang kerumah aku sempat bertanya sesuatu pada tante bella dan aku juga sempat mencurigainya, mungkin hanya itu saja yang terjadi tapi setelah itu aku sempat melihat korban sangat ketakutan dan memainkan handphonenya, mungkin dia tidak memainkan handphone tapi lebih ke mengirimkan pesan kepada seseorang yang kemungkinan besar adalah christine !", ucapku pada daniel.

"Apa yang anda tanyakan pada korban ?", taya dari daniel.

"Sebuah rahasia tentang diriku !", jawabku.

"Rahasia apa ?", tanya dari daniel.

"Tentang latar belakangku dan keluargaku !", jawabku pada daniel.

"Ok, lalu kenapa anda bisa berpikiran seperti itu ?", tanya dari daniel dengan sangat tenang namun sangat serius menyimak setiap penuturanku.

"Karena christine berani menuduh sebelum olah TKP di lakukan dan dia juga berani menyuruh polisi untuk menangkapku karena takut akan kabur !", jawabku.

"Apa anda tau kalau posisi anda saat ini adalah tersangka utama, dan kami sebagai penegak hukum memiliki sebuah bukti-bukti yang sangat kuat untuk bisa menetapakan anda sebagai tersangka utama !", ucap dari daniel.

"Lalu kenapa anda memberikan keterangan yang seolah-olah anda bukanlah tersangka ?", tanya daniel.

"Karena aku memang bukan tersangka dalam kasus ini, aku merasa kalau aku di jebak !", jawabku menyangkal semua pernyataannya.

Polisi-polisi ini sangat yakin sekali kalau aku adalah tersangka utama dari kasus ini, dalam otakku terus berpikir tentang bukti apa saja yang telah di miliki oleh polisi ini untuk bisa seyakin itu menjeratku dan menuduh sebagai tersangka utama dari kasus ini. aku harus terus menyangkal semua itu karena aku bukanlah tersangka dalam kasus ini.

"Baiklah kalau begitu, teruskan keterangan anda !", ucap daniel menyuruhku bercerita.

"Saat sampai di rumah korban, aku dan korban merasakan ada hal yang aneh karena lampu di ruang tengah menyala padahal sebelum kita pergi lampu itu mati dan saat aku dan korban cek keseluruhan rumah, tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan sama sekali !", tuturku.

"Bagaimana dengan gerbang dan pintu, apa ada yang rusak atau ada kesan di paksa untuk terbuka ?", tanya daniel.

"Tidak ada, semua sangat normal !", jawabku.

"Kemudian ?", tanya daniel lagi.

"Tante bella memutuskan tidur di kamar lantai bawah dekat dengan rumah tamu karena aku tidur di rumah tamu malam itu !", ucapku.

"Tapi sebelum kita berpisah untuk tidur aku sempat masuk kedalam kamar tante bella untuk mengecek kamar tesebut !", ucapku lagi.

"Ceritakan lebih detail tentang apa saja yang anda lakukan di dalam kamar tersebut ?", tanya daniel.

"Aku mengecek dan tidak ada apapun yang mencurigakan lalu aku sempat mengganti jam dinding yang tertempel di atas pintu masuk, kemudian aku juga sempat mengatur handphone korban untuk aku setting selalu standby !", jawabku.

"Lalu setelah itu ?", tanya daniel.

"Setelah itu aku keluar dan pergi tidur di ruang tamu, dan paginya aku pulang dengan meminjam mobil dari korban !", jawabku pada daniel.

"Jam berapa anda meninggalkan rumah itu dan jam berapa terakhir anda melihat korban masih hidup ?", tanya dari daniel.

"06:35 pagi aku meninggalkan rumah itu, kalau melihat korban hidup di malam harinya setelah aku mengecek kamarnya dan keluar untuk tidur di sofa ruang tamu, tapi di pagi harinya saat aku sedang berpamitan, korban masih bisa menjawab pertanyaanku dan terdengar jelas kalau korban baru bangun tidur !", tuturku.

Kulihat daniel menutup bukunya dan dia pun mengambil nafas panjang untuk memulai babak baru dari interogasi ini. dia sangat tenang dan yakin sekali dengan apa yang dimiliki saat ini, bukti yang aku sendiri tidak tau apa itu tapi kelihatannya aku tidak akan bisa lepas dari bukti-bukti yang memberatkanku itu.

"Baiklah, aku akan paparkan tentang apa yang memberatkan anda, dan kenapa kita semua berani mengambil kesimpulan kalau anda adalah tersangka utama dalam kasus ini !", ucap dari daniel dengan percaya dirinya.

"Pertama pada saat perjalanan pulang korban sempat mengirim pesan pada adiknya yaitu christine, dalam pesan tersebut korban menceritakan kalau dia merasa terancam karena anda mengalami perubahan sifat yang sangat dratis, bahkan katanya dia hawa anda seperti seorang pembunuh !", tutur dari daniel.

"Tentang hal ini, sama persis dengan prediksi anda !", ucap dari daniel.

"Kedua adalah kematian korban karena pukulan benda tumpul tepat di kepalanya, dan benda itu adalah jam dinding dan sebuah tempat lilin yang sama-sama terbuat dari logam yang keras seperti tembaga, dan di situ terdapat sidik jari anda !", ucap dari daniel.

"Ketiga, anda bilang korban masih hidup pada pukul 06:35, padahal korban kemungkinan meninggalnya adalah pada pukul 05:00 pagi !", ucap dari daniel.

"Mana mungkin, aku sangat yakin sekali suara itu adalah suara dari korban !", ucapku dengan sangat kaget sekali.

"Sidik jari anda ada di handphone korban, dan pada pukul 04:38 korban sempat mengirimkan pesan singkat pada christine kalau nyawanya sedang terancam karena anda ingin membunuhnya dan mencoba untuk mendobrak masuk ke dalam kamar korban !", ucap dari daniel.

"Dan alibi ini di perkuat dari jam dinding yang anda gunakan untuk membunuh korban, jam dinding jarum jamnya berhenti dan menunjukan pukul 05:02 !", ucap dari daniel.

"Bagaimana mungkin jam nya bisa berhenti ?", tanyaku pada daniel.

"Karena baterainya terlepas, mungkin pada saat anda menggunakan jam itu untuk memukul korban baterai jamnya terlepas dan waktu dari jam dinding itu menunjukan tepat pada pukul 05:02, yang berarti pada waktu itulah kematian korban !", ucap dari daniel.

"Keempat adalah bercak darah di gagang pintu mobil anda adalah bercak darah dari korban, dari semua bukti ini kami bisa menyimpulkan jika anda adalah tersangka utama karena hanya ada sidik jari anda di TKP !", ucap dari daniel

Apa ini, kenapa bisa seperti ini. aku bukanlah pembunuh dari tante bella, aku berani bersumpah demi apa pun kalau aku bukanlah pembunuhnya. hati dan pikiranku pun sangat kacau mendengarkan semua penjelasan dari daniel tentang bukti-bukti yang memberatkanku ini, siapapun pembunuhnya dia sangatlah terampil dalam merencanakan semua ini.

"Dan kebohongan anda yang terakhir adalah tentang anda sendiri !", ucap dari daniel.

"Anda adalah nathael suryadharma, keponakan dari teguh suryadharma, kami sudah mengecek semua tentang anda !", ucap dari daniel.

"Tentang itu aku tidak akan menyangkalnya !", sautku dengan menunduk tak percaya.

"Dan kabar baiknya adalah akan ada seseorang yang akan membela anda dalam kasus ini !", ucap dari daniel.

Setelah berbicara daniel pun pergi meninggalkanku dengan kondisi yang sedang tertekan, rasanya sangat mustahil bagiku untuk keluar dari jeratan hukum ini. semua bukti-bukti itu sangatlah susah untuk di bantahkan, sepertinya pelakunya sangat tau tentang apa yang aku kerjakan di dalam kamar itu sehingga menggunakan benda-benda yang aku sentuh sebagai alat untuk menghabisi korban.

"Lalu.. siapa orang yang akan membelaku dalam kasus ini ?", tanyaku dalam hati.
 
Terakhir diubah:
Herlina op hans iki lek jupon,, sing muncul bariki???
 
apakah hans dan lina yg membela nathan nantinya ya.. Semakin menarik.. Lanjut suhu
 
Keseruan baru saja dimulai,,
Lawan nath,,,,,
:galak:
 
kayaknya ini cuma konspirasi kalau yang terbunuh ini tante bella.. bisa jadi tnte bella sebenarnya masih hidup dan menggunakan mayat orang lain untuk mengganti mayatnya.. tujuannya apa? jelas buat klaim asuransi.. yang terlibat siapa aja? yohan dan tante bella sendiri.. kayaknya ada jalan rahasia di kamar tsb..

:bata:
 
wahh:huh: berat nich urusan... bagaimana tuch nanti berkelit sedang diri sudah terlilit... tiada cara bila sebatang kara...
ohhh:ngeteh: ujian kehidupan yang keras juga pedass bagi anugera otak cerdass...

ooOOoo


Herlina adalah nyonya Juvon??:ngupil: paling juga dapet tilangan:bata:

ampun, mbak Lina!:benjol: atiiit..​
saat ini kan ane berperan jadi pembaca bukan penulis.. jadi yaa, mana ane tau ke depannya ada pov anggun atau enggak !
ya sudah... Ane langsung saja kirim pesan ke Anggun saja..
:D

Pertamax

Pertalite

Premium

Solar

Ane borong semua...
:aduh: pak polisiiiiiiiiiii...
ini ada penimbun paakkk... Lekas tangkap...
:pandaketawa:
 
Makin menarik neh ceritanya,nathael dapet lawan yang tangguh...
Lanjut suhu...
 
kayaknya ini cuma konspirasi kalau yang terbunuh ini tante bella.. bisa jadi tnte bella sebenarnya masih hidup dan menggunakan mayat orang lain untuk mengganti mayatnya.. tujuannya apa? jelas buat klaim asuransi.. yang terlibat siapa aja? yohan dan tante bella sendiri.. kayaknya ada jalan rahasia di kamar tsb..

:bata:

ini bisa juga buat skenario dg barang bukti yg mengarah ke sidik jari nathan & yg tahu apa aja yg pernah dipegang nathan dirumah itu sblm ditemukan mayat dirumah tersebut hanya tante bella seorang dan dgn cepatnya pelaku ditemukan seakan2 ada kong kalikong dgn polisi

tp kok aneh ya mbunuh orang kok pake jam yg digantung seakan2 nggak ada alat yg lain tp ini yg bikin curiga apa jangan2 yg bunuh emang Yohan kalo dilihat dari postur badan yg tinggi,nathan aja pas mau mbenerin jam aja harus pake kursi karena kurang tinggi tp yg bikin heran dia bisa tahu apa aja yg pernah dipegang ama nathan yg bisa buat mbunuh tante bella
yg jelas tersangkanya ciri2nya orangnya tinggi ( kalo nggak ada yg mengutak atik tkp ) & lebih dari 1 orang pelakunya dilihat dari jejak darah dari gagang setir dimobil tante bella brati ada yg sempet mbuntuti nathan sampe apartemennya dan ini juga bisa buat senjatanya nathan kalo ada orang masuki mobilnya diparkiran apartemen dgn minta rekaman cctv pada jam2 tersebut :jempol:
sebelumnya maaf ya suhu juvon kalo2 lancang ini cumu uneg2 nubi :D jangan :bata: ya suhu :Peace: :Peace:

:ampun: :ampun: :ampun:
 
Bimabet
Hmmm menurut prediksiku ini yang pasti wanita yang jadi tersangka karena pas nathan balik kan panitan dan dijawab...aneh rasanya kalau yohan ini mengarah sama tantw christine atau mamanya anggun
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd