Kasus Kematian Yohan :
"Baiklah, untuk kasus pembunuhan bella aprillia mungkin sudah menemukan titik terang, kita akan beralih pada kasus kedua yaitu tentang kematian dari yohan", ucap dari herlina.
Tanpa banyak kata dan dengan sangat spontan si adrian tiba-tiba berlutut dan menghadap pada herlina. tangan kanannya dia angkat layaknya orang sedang bersumpah, dengan wajah sangat serius dia pun berujar.
"Sumpah, saya tidak tau apa-apa dalam kasus kematian yohan", ucapnya pada herlina dengan bersimpuh di lantai.
"Ceritakan saja apa yang kau ketahui dan yang kau lakukan saat itu, tanpa kebohongan", ucap dari daniel pada adrian.
"Duduklah", sautku pada adrian menyuruhnya untuk duduk.
"Sekarang masalah terbesarmu adalah di kasus kematian yohan, karena dia adalah tersangka utamanya dan orang yang bisa meringankan hukumanmu, tapi sekarang orang itu sudah mati", ucapku pada adrian.
"Aku benar-benar tidak mengetahui apa pun tentang kematian dari yohan, demi tuhan nath", ucap adrian padaku.
"Siapa yang membakar novel itu ?", tanyaku pada adrian.
"Aku tidak tau nath", jawab dari adrian.
"Kau bilang kalau kau baca novel itu sampai tamat kan ?", tanyaku pada adrian.
"Iya benar", jawab dari adrian.
"Lalu apa kelanjutan dari cerita novel itu setelah kasus pembunuh bella terkuak ?", tanyaku pada adrian.
"Pembunuhan terhadap tersangka utama", jawab dari adrian nampak sangat shock mendengar ucapannya sendiri.
Wajah tertegun kaget serasa tak percaya dengan apa yang dia ucapkan barusan, dan ini semua sesuai dengan prediksiku dimana hans pasti tidak semudah itu menulis novelnya, dia selalu saja membuat kejutan-kejutan di akhir ceritanya. dengan mencermati dari novel-novelnya aku pun bisa menyimpulkan kalau hans memang dengan sengaja membuat cerita ini sedikit rumit.
"Baiklah sekarang ceritakan saja apa yang kau lakukan pada waktu sebelum kematian korban", ucapku pada adrian.
"Terakhir kali aku bertemu dengan korban adalah sehari sebelum korban meninggal, saat itu korban bilang kalau dia sedang kecapekan entah karena apa dan dia bilang ingin beristirahat saja di kamar hotelnya", ucap dadri adrian.
"Tapi bagaimana kau bisa tau sedetail itu pada saat bilang ke anggun, padahal kita sebagai pihak kepolisian tidak pernah membicarakan hal itu padamu ?", tanya dari daniel.
"Aku dapat informasi sedetail itu dari karena aku mencoba menerapkan apa yang telah aku baca pada novel unfaithful", jawab dari adrian.
"Maksudmu kau adalah yang membunuh yohan ?", tanya dari daniel lagi.
"Tidak, aku tidak menerapkan hal itu untuk membunuh yohan", saut dari adrian membantah tuduhan yang di lontarkan oleh daniel.
"Aku mencoba menyamakan semua kejadian ini dengan novel yang pernah aku baca, dan hasil semuanya sama", ucap dari adrian.
"Mulai dari cara pembunuhan itu, dimana sengaja di buat seolah-olah korban mati bunuh diri dan juga mengenai ketidak adanya bukti atau bersihnya tempat olah TKP, aku hanya mencoba menggabungkan semua berita yang termuat di berita lokal dengan apa yang sudah aku baca pada novel itu", tutur dari adrian.
"Novel itu sudah di bakar oleh seseorang jadi tidak mungkin lagi bagi kami untuk membaca novel tersebut, dan jika kau sudah membacanya berarti kau sudah tau trik dari pembunuhan ini sesuai dengan novel itu ?", tanyaku pada adrian.
"Ada di halaman yang hilang pada bagian akhir novel tersebut, dan sangat jelas kalau halaman itu sengaja di hilangkan dengan cara di sobek, ini aku ketahui setelah membacanya", ucapku dari adrian.
"Kau bilang kalau kau membacanya sampai tamat ?", tanya dari herlina.
"Iya.. cerita itu sudah tamat meskipun 3 halaman terakhirnya hilang, dimana pembunuhnya sudah terkuak dan mati karena bunuh diri dengan cara sama seperti kematian yohan", jawab dari adrian.
"Jika kau berani bohong aku akan menjeratmu dengan hukuman mati karena kasus pembunuhan berencana", ancam dari daniel.
"Demi tuhan pak... yaa allah gusti, saya bener-bener gak bohong pak !", ucap dari adrian pada daniel dengan sangat memelas.
"Apa pun yang akan terjadi kau tetap akan di tahan karena telah terlibat dalam kasus ini dan membantu daniel walaupun secara tidak sengaja", ucapku pada adrian.
"Nath.. gue gak salah nath", ucap dari adrian.
"Bagaimana menurutmu, nath ?", tanya dari daniel padaku.
"Aku akan coba beberkan analisa dalam kematian yohan, dan untukmu jika ada yang salah dengan pernyataanku silahkan kau bantah, kau mengerti", ucapku pada adrian.
"Yaa.. aku mengerti", ucap dari adrian nampak kalem.
"Pertama, kematian yohan bukanlah bunuh diri tapi dibunuh, hal ini sangat jelas terlihat karena adanya kejanggalan atas kematian yohan, hasil otopsi menyatakan dalam tubuh yohan terkandung obat bius dengan dosis tinggi", tuturku.
"Dan juga kematiannya sangat aneh dengan di temukannya dua bekas luka, luka pertama adalah sayatan pada pergelangan tangan yohan dan luka kedua adalah tembakan pada kepala korban, jika dia benar bunuh diri kenapa harus menggunakan dua metode bunuh diri yang berbeda, sangat aneh", ucapku lagi.
"Kedua, keberadaanmu di kamar sebelah yohan menunjukan kalau kau telah menjalin kerja sama dengan yohan jauh-jauh hari bahkan sebelum korban bella meninggal, dan ini sudah kau benarkan dari pernyataanmu tadi", ucapku pada adrian.
"Iya, aku tidak bohong tentang itu semua", saut dari adrian.
"Setelah kau tau kau di jebak oleh yohan lalu kau di ancam, setelah itu kau selalu mencoba menuruti perintahnya karena takut akan ancaman dari yohan, yang ingin aku tanya adalah apa saja perintah dari yohan ?", tanyaku pada adrian.
"Merahasiakan kasus pembunuhan bella, lalu tidak mengatakan pada siapa pun tentang novel tersebut, kemudian menutupi perselingkuhannya dengan mamanya anggun", jawab dari adrian.
"Dari semua perintah itu sepertinya yohan sengaja mencari aman untuk dirinya sendiri, sangat wajar", ucapku sendiri.
"Bisa cerita sedikit tentang kematian dari tersangka utama pada novel unfaithful, ini tentang bagaimana korban mati dan bukti-buktinya ?", tanyaku pada adrian.
"Itu adalah bunuh diri, korban mati dengan cara menembak kepalanya sendiri dengan sebuah pistol miliknya karena korban adalah seorang kolektor pistol-pistol jenis revolver kuno", terang dari adrian.
"Kemudian adalah sebelum korban meninggal korban sempat memesan makanan pada pelayan hotel agar kematiannya di ketahui, tempat kejadiannya sama yaitu di sebuah hotel. hanya itu saja yang bisa aku gambarkan dari cerita di novel itu", sambungnya.
"Pistol yang di gunakan adalah jenis revolver dengan single action revolver milik perusahaan samuel colt, keluaran tahun 1978 berkaliber (44) dengan silinder peluru yang berisi 6 buah", ucap dari herlina menjelaskan temuan pistol yang di gunakan oleh korban.
"Itu adalah jenis pistol yang di gunakan oleh yohan untuk mengakhiri hidupnya, pistol itu juga termasuk jenis pistol yang cukup langkah dan biasa di gunakan untuk koleksi bagi kolektor pistol-pistol tua atau kuno", ucapku pada adrian.
"Dan menurut analisaku kemungkinan besar pistol ini di ambil dari rumah bella, karena bella adalah orang yang suka merawat benda-benda kuno peninggalan dari kakek neneknya dulu, hal ini terbukti dengan adanya temuan jam dinding kuno serta tempat lilin kuno peninggalan jaman belanda", tuturku lagi.
"Tapi di TKP di temukan 4 peluru dan 1 peluru yang menembus kepala korban. tentang keberadaan 1 peluru lagi ada di dalam kamar yang kau tempati, tapi sayangnya peluru itu hanyalah berupa selongsongnya saja, berarti peluru itu sudah di tembakan", ucapku lagi.
"Aku gak ngerti apa-apa nath, gue ngelihat pistolnya aja gak pernah", sangkal dari adrian.
"Kalau begitu siapa saja yang bisa masuk kedalam kamarmu ?", tanyaku pada adrian.
"Hanya yohan saja karena dia memiliki akses masuk ke dalam kamarku", jawab dari adrian.
"Ehm... ada kemungkinan jika yohan sengaja menaruh peluru tersebut untuk menjerumuskan adrian dalam kasus ini", ucap dari daniel.
"Mustahil, jika benar seperti itu pasti adrian akan buka mulut dan membongkar semua kasus pembunuhan bella, tentu saja hal itu akan menjadi boomerang bagi yohan", sautku membantah pernyataan dari daniel.
"Lalu bagaimana teori yang bisa jelaskan mengenai hal ini ?", tanya dari daniel.
"Adrian adalah pembunuh dari yohan", sautku.
"Bukan.. bukan gue yang bunuh yohan, nath.. bukan gue nath... !", ucapnya dengan menangis memohon padaku agar tidak di pojokan seperti ini.
"Kau bisa jelaskan atas tuduhanmu ini", ucap daniel padaku.
"Pertama, adrian bukanlah orang jujur dari beberapa kesempatan yang kita berikan dia selalu mencoba mencari celah untuk berbohong, ini adalah point terpenting", ucapku pada mereka semua.
"Kedua, adrian telah membaca novel itu sampai tamat dan hanya dia dan yohan saja yang membacanya sampai tamat jadi kemungkinan terbesar orang yang bisa melakukan hal ini adalah orang yang telah membaca sampai tamat tentang novel tersebut", paparku selanjutnya.
"Tapi kan gue udah bilang nath kalau novel itu hilang beberapa lembar di bagian belakangnya", sangkal dari adrian.
"Susah untuk di buktikan karena novel itu telah terbakar", bantahku.
"Dan untuk menghilangkan bukti atas keterlibatannya maka adrian mencoba membakar novel tersebut, dan tentu saja pembakar tersebut tidak di lakukan di dalam kamar hotel karena bisa memicu alarm pemadam kebakaran, jadi dia bakar di tempat lain dan dia taruh novel yang terbakar tersebut di dalam tempat sampah di kamar yohan agar terlihat kalau yohan adalah pemilik tunggal novel tersebut", ucapku.
"Hal ini dikuatkan dengan tidak adanya bekas lelahan dari tempat sampah itu, tempat sampah itu terbuat dari plastik dan jika novel itu di bakar disana maka pastilah akan ada bekas-bekas lelehan plastik karena terbakar", lanjut ucapku.
"Demi tuhan nath... bukan gue nath !", ucap dari adrian dengan menangis terseduh-seduh.
"Ketiga tentang pistol dan peluru itu, karena dia telah membaca novel itu sampai tamat dan mencoba menerapkannya dengan sedetail mungkin sesuai dengan novel itu jadi adrian mencoba membunuhnya dengan menggunakan pistol tersebut", ucapku.
"Karena minimnya pengalaman dan buta informasi tentang bagaimana menggunakan pistol jenis revolver yang manual jadi dia pun mencoba untuk mengetesnya terlebih dahulu, dan setelah itu dia pun memunggut selongsong peluru yang telah dia tembakan dan dia simpat di kamarnya, oleh sebab itu kenapa jumlah peluru di TKP hanya tinggal 5 butir, dan sebutir lagi tertanam pada kepala korban", ucapku lagi.
"Tapi di TKP tidak di temukan bekas lubang tembakan selain pada kepala korban ?", tanya dari daniel.
"Kemungkinan besar dia mencobanya di tempat lain karena saat kami temukan selongsong tersebut tidak lagi hangat dan terkesan sangat bersih", saut dari herlina.
"Nath, lu temen gue nath.. tolong gue nath, jangan tuduh gue seperti ini", ucap dari adrian memohon penuh belas kasihan padaku.
"Bukankah kau pernah bilang kalau adrian ini tidak akan mungkin melakukan tindakan senekad itu ?", tanya dari daniel.
"Jika untuk melindungi orang yang dia sayangi, seekor kucing pun akan mengorbankan dirinya untuk melawan serigala yang mencoba menggoda orang yang dia sayangi", jawabku.
"Apa maksudmu ?", tanya dari daniel.
"Ini menyangkut anggun, wanita yang dia cintai selama ini", ucapku pada daniel.
"Menurut informasi yang aku dapatkan, anggun menginap di hotel tempat yohan menginap, tepatnya di depan kamar yohan, benar kan ucapanku ?", tanyaku pada adrian.
"Iya benar, aku diberitahu oleh yohan kalau anggun menginap di kamar tepat di depan kamar yohan", jawab dari adrian.
"Aku mendapatkan informasi ini dari julia mamanya anggun, dia bilang jika anggun akan di jadikan target berikutnya jika julia tidak mau mengikuti kemauan dari yohan", ucapku.
"Kemauan apa ?", tanya dari daniel.
"Membantunya keluar dari kasus ini dan juga mendapatkan semua kekayaan dari bella", jawabku pada daniel.
"Tentang hal ini kau bisa tanyakan langsung pada julia", sambungku.
"Jadi kematian yohan ada hubungannya dengan julia ?", tanya dari daniel.
"Tidak mungkin bisa julia membunuh yohan karena dia selalu di awasi oleh yohan, satu-satunya orang yang membunuh yohan adalah adrian", ucapku menuduh adrian.
"Latar belakang yohan dan julia adalah mantan kekasih, mungkin tentang hal ini kau juga sudah tau kan", sambungku lagi.
"Kasus ini begitu sangat rumit dan kusut", gumam dari daniel.
"Nath tolong jangan pojokin gue terus.. gue berani bersumpah nath kalau gue gak bunuh di yohan", ucap dari adrian memohon padaku.
"Susah buat lu untuk lolos dari jeratan hukum, apa pun lu bakal di hukum karena terbukti membantu yohan dalam membunuh bella dan sekarang kau tersandung kasus yang sama dalam kematian yohan", ucapku pada adrian.
"Benar, apa itu kau tetap bersalah dan pantas untuk di hukum", saut dari daniel.
"Demi tuhan... bukan saya yang membunuh yohan", ucap dari adrian terus-terusan memohon untuk mempercayai kata-katanya.
"Lalu apa lagi yang menguatkan analisamu untuk menjeratnya dalam kasus kematian yohan ?", tanya dari daniel.
Saat aku mulai menggiring pemikiran daniel pad adrian sebagai tersangka, aku pun selalu memperhatikan wajah dari herlina yang dari tadi nampak diam saja tak bersemangat untuk melanjutkan interogasi ini. dia hanya melihat adrian penuh dengan kesedihan dan kasian, bagaimana pun juga herlina ada seorang wanita yang lemah hatinya jadi wajar saja jika dia merasa tidak tega melihat adrian selalu aku pojokan seperti ini.
Sebenarnya dalam hati ini juga merasakan apa yang herlina rasakan namun tidak ada pilihan lagi selain meneruskan apa yang sudah berjalan, rencana ini tidak aku rancang untuk berjalan mundur jadi mau tidak mau aku harus terus menjalankan semua rencana ini sampai titik akhirnya.
"Apa kau masih ingat keterangan dari pelayan hotel yang membawakan makanan untuk yohan ?", tanyaku pada daniel.
"Keterangan yang mana ?", tanya balik padaku.
"Pelayan itu bilang bila yohan memang pantas mati karena dia bersengkongkol dengan seseorang untuk membunuh istrinya", ucapku.
"Ohh.. iya aku baru ingat, benar juga ucapanmu nath", saut dari daniel.
"Pelayan itu bilang jika dia mengetahui kalau yohan sedang berbicara dengan seseorang melalui telepon, dan pelayan itu mendengar yohan sedang merencanakan pembunuhan untuk istrinya", ucap daniel.
"Kejadian itu adalah sebelum bella meninggal, bisa di pastikan kalau orang itu adalah kau", pungkas daniel menuduh adrian.
"Pelayan siapa ?", ucap dari adrian dengan tampang bodohnya.
"Kau berbohong jika kau bilang tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada kematian bella", ucap daniel pada adrian.
"Saya gak berbohong pak, saya berkata jujur", ucap dari adrian.
Dua manusia bodoh ini benar-benar sangat merepotkan saja, otaknya sangatlah tidak berguna sama sekali. harus berapa lama lagi aku berada disini dengan terus-menerus menghujani adrian dengan pernyataan-pernyataan yang menyudutkannya. apa pun yang akan terjadi semua ini sudah aku prediksikan bahkan tentang nasibmu kedepannya juga masih dalam prediksiku, adrian.
"Menurut keterangan teman dari pelayan itu juga, mereka sempat memergoki pelayan itu dengan seorang pria, dan jika melihat asli rekaman CCTV gestur dan juga pakaian yang di gunakan sama persis dengan rekaman yang ada pada CCTV di area parkir apartement bella pada saat aku di grebek", terangku.
"Bisa di pastikan jika itu adalah dirimu", saut dari daniel pada adrian.
"Tapi aku masih butuh kesaksian dari anggun, julia dan juga christine untuk menguatkan semua bukti-bukti yang ada agar aku bisa menjebloskannya ke dalam penjara", ucap dari daniel.
"Tentu saja, dan untuk anggun biarkan aku saja yang menginterogasinya", ucap dari herlina.
"Silahkan, setelah selesai hasilnya berikan padaku", ucap dari daniel.
"Baiklah", saut herlina.
"Dalam rekaman CCTV nampak jelas kalau christine, julia, kau dan juga seorang gadis yang di duga anggun pernah masuk kedalam kamar dari yohan sebelum yohan meninggal", ucap dari daniel.
"Dari sini bisa di tebak kalau pelakunya adalah salah satu dari kalian berempat, dan itu adalah kau", ucap dari daniel menuduh adrian.
"Tapi ada yang sedikit mengganjal di benakku yaitu tentang mobil dari yohan yang tidak ada di tempat parkiran pada waktu kejadian ?", tanya dari daniel padaku.
"Itu di bawa oleh adrian", jawabku santai.
"Tapi jika mobil itu di bawa oleh adrian lalu siapa yang membunuh yohan, waktunya sangatlah bertentangan, mobil itu dibawa sebelum yohan di temukan tewas", ucap dari daniel.
"Sebelum di temukan tewas bukan berarti yohan masih hidup, dia sudah membunuhnya dan kemudian dia sengaja memesan makanan untuk menghilangkan bukti keterlibatannya, semua sudah di terapkan sesuai dengan apa yang di gambarkan dalam novel tersebut", ucapku pada daniel.
"Yohan di bunuh sebelum di temukan, lalu dia memesan makanan, kemudian dia pun keluar dari kamar itu menuju ke parkiran dan membawa keluar mobil daniel", paparku.
"Tapi kenapa di camera CCTV tidak terlihat dia sedang keluar dari kamar yohan ?", tanya dari daniel lagi.
"Sebenarnya terekam dengan jelas asal kita jeli saja melihatnya", ucapku pada daniel.
"Bagaimana ?", tanya daniel.
"Itu sangat mudah, pelayan tersebut pernah bilang kalau saat dia mau mengantar makanan dia mengetahui kalau pintu kamar tidak terkuncikan", ucapku.
"Iya benar, dia pernah berkata begitu", saut daniel.
"Disaat bersamaan pelaku sudah mengetahui kalau kamar di depan kamar yohan atau kamar yang di tempati oleh anggun telah di tinggalkan oleh penghuninya waktu itu, jadi pelayan pun berkewajiban untuk membersihkan kamar tersebut, dan di saat semua telah usia pelaku memanggil pelayan tersebut untuk masuk ke kamarnya lalu keluar bebarengan dengan pelayan tersebut dengan pelaku bersembunyi pada troli sehingga tubuhnya tertutupi dari pandangan CCTV", ucapku.
"Aku tidak melakukan hal itu nath, aku ini bodoh nath, bagaimana bisa aku mengetahui trik semacam itu", saut dari adrian membela dirinya.
"Sebodohnya seseorang jika dalam kondisi kepepet pastilah akan ada ide-ide yang muncul", sautku.
"Lalu menurutmu bagaimana cara dia membunuh korbannya ?", tanya dari daniel padaku.
"Dia gunakan obat bius agar tidak ada perlawan dari yohan karena jika yohan sadar pastilah dia akan melawan dan jika seperti itu pasti adrian akan kalah telak oleh karena dia membutuhkan obat bius untuk membuat korbannya teler", ucapku.
"Kemudian karena saking paniknya dan ingin segera menghabisnya dia pun gunakan pecahan dari kaca untuk menyayat nadi korban", ucapku.
"Lalu bagaimana dengan pistol itu ?", tanya dari daniel.
"Pistol itu adalah milik dari yohan dan tentu saja yohan yang menyimpannya, pelaku panik karena takut kalau korban akan bangun sebelum waktunya akhirnya dia gunakan pecahan kaca untuk menyayat korban, setelah selesai barulah pelaku mencari pistol tersebut setelah ketemu pelaku pun menembakan pistol itu pada kepala korban", paparku.
"Nath.. lu temen baik gue, dan gue gak nyangkah kalau lu bakal seperti ini ama gue", ucap dari adrian pada dengan tatapan penuh kebencian.
"Riwayatmu telah berakhir nak.. bertobatlah !", ucap dari daniel.