Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Unfaithfull

Pembunuhannya masih berupa "Judul" ternyata...Mungkin di part berikutnya baru ketahuan...
Nunggu lagi akhhh..:ngeteh:
pantesnya judul yang itu adalah si penjagal yaak..
:D

kan bikin tante Belle ketakutan setengah mati
:pandaketawa:
 
Teka teki makin terbuka antar cerita mulai tersambung.. Makin semangat nunggu updatenya suhu. 👍😍
 
Typo nama suhu pas nathan sma bella dimobil stlh pertemuan dgn christine..


BUNUH Adriann ! :galak:
:pandaketawa:
 
Ur past will hunt u forever.........
Duuuuh si adrian...mikirnya pake pala yg kecilnya kayaknya.....

Manclabs suhu
 
Lanjutan Chapter 21


21:30, Kediaman Tante Bella


Setelah menempuh perjalanan akhirnya aku pun sampai di kediaman tante bella, saat mobilku akan memasuki gerbang rumahnya aku merasakan ada sesuatu yang aneh dengan rumah tante bella. kulihat lampu di dalam ruangnya nyala dan ini tidak seperti biasanya, biasanya saat tidak ada orang di rumah lampu tersebut mati dan hanya lampu teras depan rumah saja yang di hidupkan.

"Nath, lampu ruangan tengah kok nyala yaa ?", tanya dari tante bella.

"Kira'in aku doank yang ngerasa'in ada yang aneh dengan hal ini, ternyata tante juga ngerasain hal yang sama juga !", sautku.

"Perasaan aku gak nyalain lampu ruang tengah deh, biasanya aku cuma nyalain lampu teras depan !", ucap dari tante bella dengan memperhatikan keadaan rumahnya.

"Kamu jangan pulang dulu yaa nath, ikut tante masuk ke rumah dan bantu ngecek rumah.. tante takut kalau ada apa-apa !", ucap dari tante.

"Baiklah tante !", ucapku mengiyakan permintaan tante bella.

Setelah memasuki pintu gerbang aku pun memarkirkan mobilku di garasi tante bella, lalu aku dan tante pun turun dari mobil dan memasuki rumah. saat aku akan membuka pintu ternyata pintu masih terkunci rapat dan aku pun membukanya dengan kunci yang diberikan oleh tante bella. perlahan-lahan aku pun memasuki bagian dalam rumah tante bella.

Mataku memandangi setiap sudut rumah ini untuk mencari sesuatu yang mencurigakan, semuanya terlihat seperti biasa-biasa saja tanpa ada sesuatu yang mencurigakan sama sekali. hanya sebuah lampu saja yang menyala, mungkin saja tante bella lupa kalau menyalakan lampu di ruang tengah rumahnya.

"Gak ada kesan yang mencurigakan !", ucapku pada tante bella.

"Iya tapi kok lampunya nyala yaa !", ucap dari tante bella.

"Mungkin tante lupa kali tadi sebelum berangkat, tante nyalain !", ucapku.

"Ehm... mungkin juga, tapi seingetku aku gak nyala'in kok.. kan saat keluar rumah kamu berjalan di belakang tante, kamu lihat gak tante nyalain lampu ruangan tengah ini ?", tanya tante padaku.

"Seingatku seh enggak !", sautku.

"Coba pengangin tas ku deh, aku mau ngecek saklarnya !", ucap dari tante dengan memberikan tasnya padaku.

Aku pun memegang tas tante bella yang berukuran sedang ini, lalu tante bella pun berjalan ke arah saklar dan memencet-mencet saklar tersebut untuk mengecek apakah rusak atau tidak. lampu ruangan tengah pun mati hidup mati hidup karena sedang di cek oleh tante bella.

"Gak apa-apa kok !", ucap dari tante bella.

"Kalau rusak gak bakal nyala lah lampunya !", sautku.

"Iya juga seh... !", sautnya lirih.

"Nath, kenapa aku punya firasat buruk yaa !", ucap tante bella padaku seperti orang yang ketakutan.

"Firasat apa tante ?", tanyaku padanya.

"Gak tau tapi sepertinya perasaanku gak tenang aja !", ucap dari tante bella.

"Kamu tidur sini aja nath temenin tante, tante takut !", ucap dari tante dengan memelas padaku.

"Ehmm.. lebih baik kita berdua cek aja setiap sudut rumah ini biar tante gak berpikiran yang ane-aneh !", ucapku pada tante bella.

"Yaa udah yuk.. tapi jangan jauh-jauh dariku yaa !", ucap dari tante bella.

Tante bella memegang tanganku dengan erat lalu mengikuti setiap langkahku untuk mengecek setiap sudut rumah ini, pertama aku berjalan menyusuri setiap ruangan yang ada di lantai satu, setelah puas dan tidak ada sesuatu yang mencurigakan aku pun naik ke lantai dua dimana disana aku meja billiard yang biasa di gunakan tante bella untuk mengasah skillnya.

"Aku nyalain lampunya dulu nath !", ucap dari tante bella.

"Ya !", sautku.

Tante bella pun menyalakan lampu di lantai dua, lalu dia kembali menggandeng tanganku untuk terus berjalan menyusuri dan memeriksa setiap ruangan yang ada di lantai dua, dan ternyata nihil tidak ada sesuatu yang mencurigakan. semuanya terlihat seperti semula tidak ada satu pun yang menimbulkan kecurigaan.

"Gak ada apa-apa tante !", ucapku pada tante bella.

"Lalu kenapa yaa nath kok lampunya bisa nyala sendiri ?", tanya tante padaku.

"Kemungkinan terbesar adalah tante tanpa sadar menyalakan lampu itu sebelum kita berangkat !", ucapku.

"Atau mungkin ada hantu di rumah tante ini !", imbuhku.

"Jangan nakut-nakuti ahh.. !", celetuk tante bella.

"Yaa udah kalau gitu aku pulang dulu tante kan gak ada apa-apa disini !", ucapku pada tante.

"Kamu tidur disini aja nath, tante takut benaran nih !", ucap dari tante memohon padaku.

"Ehmm... tapi pagi-pagi sekali aku pulang yaa !", ucapku pada tante bella.

"Yaa udah kamu bawah aja mobil tante, soalnya tante besok gak kemana-mana !", ucap dari tante bella.

"Ok lah.. aku tidur di bawah saja di ruangan tamu, mau nonton acara tahun baruan !", ucapku pada tante bella.

"Ohh iya hari ini malam tahun baru ya !", saut dari tante bella.

"Kalau gitu aku juga tidur di kamar bawah aja ahh.. kalau ada apa-apa kan ada kamu disana !", ucap dari tante bella.

Aku pun berjalan menuruni tangan untuk menuju ke lantai satu lagi, tentu saja di ikuti oleh tante bella yang dari tadi tidak pernah melepaskan tanganku dari genggaman eratnya. setelah sampai di depan pintu kamar di lantai satu, tante pun mengajakku untuk masuk kedalam kamar tersebut.

"Nath masuk, kamu cek lagi di dalam !", ucap dari tante.

"Tadikan udah di cek tante !", sautku.

"Kamu cek lagi !", paksa tante bella.

Aku pun masuk kedalam kamar tersebut lalu ku perhatikan ruangan kamar itu, semua nampak normal-normal saja tanpa ada sesuatu yang mencurigakan. lalu pandanganku pun mengarah pada jam dinding yang berada di atas pintu masuk kamar kamar ini, terlihat kalau jam dinding ini sudah tidak berjalan dengan normal karena waktunya tidak sesuai dengan waktu saat ini.

"Jam dinding ini baterainya sudah habis ya tante ?", tanyaku pada tante bella.

"Iya nath.. sekalian donk kmau ganti'in baterainya !", ucap dari tante bella.

"Baterainya ada di alam laci itu !", sambungnya dengan menunjukan sebuah laci meja.

"Ini tas tante taruh dimana ?", tanyaku.

"Taruh aja di atas meja rias nath !", ucap dari tante.

Aku pun mengambil baterai yang berada di dalam laci meja itu lalu aku ambil bangku kecil untuk menjadi tumpuhanku mengambil jam dinding ini, letaknya tinggi jadi gak mungkin aku bisa meraihnya dengan tinggiku ini jadi ku gunakan bangku kecil agar bisa meraih jam dinding itu. saat aku pegang jam dindingnya kurasa lumayan berat juga karena terbuat dari bahan tembaga dengan hiasan pernak-pernik, lalu setelah selesai mengganti jam dinding itu aku pun menaruhnya kembali ke tempatnya.

"Awas lho nanti jatuh jamnya !", ucap tante bella.

"Kayaknya gak bakal bisa jatuh deh walaupun tante banting pintunya dengan sekuat tenaga, soalnya bahannya berat dan juga pengkaitnya pakem banget !", ucapku pada tante.

"Jam dinding dari almarhum nenek itu, kenang-kenangan yang masih tersisa !", ucap dari tante bella.

Setelah selesai merapihkan semuanya aku pun kembali melihat-lihat sebuah kamar dengan design yang lumayan elegant dan mewah namun ada sedikit sentuhan kunonya, contohnya dengan adanya jam dinding tersebut dan sebuah tempat lilin yang dari bahan tembaga juga. karena penasaran aku pun memegang tempat lilin itu mengamatinya dengan sedetail mungkin, bentuknya mirip seperti garpu dengan tiga mata dan dengan satu gagangnya agar bisa berdiri seimbang.

"Unik juga tempat lilin ini !", ucapku dengan memperhatikan tempat lilin kuno ini.

"Peninggalan belanda itu !", saut dari tante bella.

"Ohh iya !", sautku masih memperhatikan tempat lilin tersebut.

"Punya nenekku !", ucap dari tante bella.

"Sama donk ama jam dinding itu ?", tanyaku.

"Iya !", jawab tante bella.

"Nath coba deh kamu masuk kamar mandi dan periksa tadikan belum sempat di periksa !", suruh tante bella.

"Ok !", sautku.

Aku pun masuk kedalam kamar mandi di ikuti oleh tante bella untuk mengecek semua keadaan yang ada di dalam sana. tombol shower aku putar untuk mengecek apakah berfungsi atau tidak, dan semuanya aku cek hasilnya tidak ada satu pun hal yang mencurigakan, kemudian aku pun mengakhiri pemeriksaanku.

"Gak ada apa-apa, semuanya aman !", ucapku pada tante bella.

"Yaa udah kalau gitu, makasih yaa !", ucap dari tante bella.

"Handphone tante mana ?", tanyaku pada tante bella.

"Ada di tas, ada apa emangnya ?", jawab tante dengan bertanya padaku.

"Jangan jauh-jauh dari handphone !", ucapku pada tante.

Aku pun mengambil tas tante yang berada di atas laci lalu membuka tas tersebut dan mengambil handphonenya, sebelum keberikan pada tante aku sudah mensetting handphone tersebut agar tidak terkunci dan selalu standby.

"Nih aku taruh di samping bantal, udah aku setting agar selalu standby jadi kalau ada apa-apa tante bisa guna'in handphone itu untuk menghubungi polisi !", ucapku pada tante.

"Lho emangnya kamu mau pulang ?", tanya tante padaku.

"Enggak.. aku ada di ruang tamu kok, aku tidur disitu. takutnya nanti aku terlalu pules tidurnya dan denger kalau tante ada apa-apa, jadi ini bisa buat jaga-jaga !", jawabku.

"Ohh ya udah, makasih nath !", ucap tante bella.

"Yaa udah kalau gitu, met malam !", ucapku pada tante.

"Met malam juga, happy new years yaa !", ucap dari tante bella.

"Happy new years too !", sautku.


Sabtu, 01 Januari
06:35, Apartement Tante Bella



"Ting.. tung.. ting.. tung.. ", suara dari handphoneku bertanda ada pesan via whatsapp.

Dengan mata masih sepet menahan kantuk, aku pun meraih handphoneku untuk melihat pesan tersebut. aku yang sedang tertidur di sebuah sofa di ruang tamu rumah tante bella mencoba untuk mengumpulkan separuh nyawaku dan menyadarkan diriku dari lamunan bunga tidur. setelah mulai sedikit sadar aaku pun membaca pesan tersebut yang dikirimkan oleh anggun.

"Happy new years, nathael suryadharma.. aku berharap di tahun kau kamu membuka topengmu itu dan kembali ke sifat bengismu lagi, dasar pembunuh !", tulis pesan dari anggun.

Sebuah pesan dari anggun yang sangat membuatku marah dan kesal sekali, dalam hati aku benar-benar merasa dihina olehnya. tidak tau apa yang sedang dia pikirkan tapi ini kelakuannya ini seperti sengaja dibuat oleh untuk memancingku, tidak tau apa rencananya tapi lebih baik jika biarkan saja ocehannya itu.

"Apa maunya wanita ini, dia benar-benar membuatku sangat kesal sekali !", ucapku dalam hati.

Setelah aku delete kontak whatsappnya beberapa hari lalu setelah aku berantem dengan adrian, si anggun mencoba mengadd ku lagi dan aku pun menerima ternyata tujuannya adalah untuk ini. memaki-maki dan menghina-hinaku, lebih baik jika aku hapus saja kontaknya dan tidak aku terima lagi jika dia meng add ku lagi.

Dari pada mikirin anggun yang gak guna sama sekali mending aku segera balik ke apartementnya tante bella yang untuk sementara ini menjadi tempat tinggalku. aku pun segera bangun dari tidurku dan menuju ke toilet untuk mencuci mukaku, setelah selesai aku pun mengetuk pintu kamar tante bella untuk berpamitan.

"Tok.. tok.. tok.. ", suara ketukanku pada pintu kamar tante bella.

"Tante.. aku balik dulu !", ucapku pada tante dari luar pintu.

"Emm... yaa nath !", jawab tante dengan mengerang seperti orang baru bangun tidur.

"Aku pinjem mobilnya yaa.. nanti siang jam 11:00 aku balik lagi !", ucapku pada tante.

"Yaa... !", saut tanteku dari dalam kamar tanpa membukakan pintu.

Kemudian aku pun keluar dari rumah tante bella tak lupa aku mengecek semuanya dengan mematikan lampu-lampu yang ada dan menutup semua pintu. setelah mobil keluar dari gerbang aku pun menutup gerbang tersebut dengan rapat dan menggrendelnya.

Aku tancap gas untuk menuju ke arah apartementku, namun di tengah-tengah perjalanan aku memiliki sebuah firasat yang sangat membuatku tidak nyaman. entahah apa yang sedang aku rasakan ini tapi hal ini membuatku merasa tidak nyaman sama sekali, seperti bakal terjadi sesuatu yang buruk pada diriku.

"Apa mungkin ini ada hubungannya dengan anggun !", ucapku sendiri.

Aku pun dengan cepat melajukan mobil ini untuk menuju ke apartement, mungkin aku kurang istirahat sehingga pikiranku jadi kacau seperti ini. lebih baik jika aku berpikir secara positif saja dari pada mengurusi firasat yang gak jelas ini.

Dan sesampainya di parkiran apartement aku pun segera memarkirkan mobilku dan berjalan menuju ke lift untuk bisa mencapai lantai 8 di apartement dimana itu adalah letak tempat tinggalku disini. masih dengan perasaan yang aneh ini aku pun segera masuk ke dalam apartement dan segera membaringkan tubuhku di atas ranjang.

"Ehm... perasaan apa ini, kenapa seperti ini !", gumamku.

"Aku merasakan akan ada sesuatu yang buruk yang bakal menimpaku, tapi tidak tau apa itu !", gumamku lagi.

"Apa mungkin ini ada hubungannya dengan pesan singkat yang di kirimkan oleh anggun !", ucapku sendiri.

"Tidak.. dia tidak bakal bertindak yang aneh-aneh, perasaan ini lebih mengarah ke arah sesuatu yang sangat berbahaya !", ucapku sendiri.

Aku seperti merasakan dejavu, sebuah ancaman dan perasaan yang sangat menggangu seperti ini. aku pernah merasakan hal ini sebelumnya yaitu pada saat aku berada di posisi yang mencekam dan tidak menguntungkan sama sekali, ini semua tentang masa laluku. dibunuh atau membunuh tapi kita tidak tau siapa musuh sebenarnya, perasaan itulah yang saat itu aku rasakan dan sama seperti yang aku rasakan sekarang ini.

"Huuuaaaaaaaa..... !", teriakku melepaskan semua pikiran yang menggangguku.

Aku pun bangun dari ranjangku dan segera masuk kedalam kamar mandi, aku berpikir lebih baik aku mandi barang kali aku bisa menjernihkan pikiranku ini. firasat ini kenapa begitu tiba-tiba muncul, semuanya serba gelap dan tidak bisa aku tebak apa yang sebenarnya terjadi pada diriku.

Setelah membasahi tubuh ini dengan guyuran air dan mendinginkan otakku, aku keluar dari kamar mandi lalu merapihkan diriku untuk dengan pakaian yang aku ambil dari lemari. namun tetap saja aku tidak bisa menghilangkan pikiran dan firasat buruk ini.

"Krriiiiiiiinnnngggg.... ", suara ponselku bertanda ada panggilan masuk.

Saat aku lihat ponselku ternyata panggilan tersebut dari nomor yang tidak di kenal, aku pun berpikir jika ini adalah panggilan dari anggun karena tadi aku menghapus kontak whatsappnya. aku memilih untuk tidak mengangkatnya dan membiarkannya terus berdering, dari pada aku angkat yang ada malah dia akan membuatku semakin gila .

"Krrriiiiiinnnnggg.... ", Panggilan dari nomor yang sama.
"Krrriiiiiinnnnggg.... ", Panggilan dari nomor yang sama.
"Krrriiiiiinnnnggg.... ", Panggilan dari nomor yang sama.

Hal ini benar-benar membuatku sangat marah sekali, di saat aku sedng dilanda firasat yang buruk tapi telepon ini selalu menghubungi tanpa henti-hentinya. aku pun memutuskan untuk mengangkatnya untuk mencari tau apa maunya.

"Haloo !", ucapku dengan nada kasar.

"PEMBUUUUNNNUUUUHHH.... Banjingaaaannn... !", teriak dari seorang wanita yang tidak asing lagi.

"Tan.. tante christine !", ucapku dengan gugup saat mendengar teriak dari tante christine.

"Bajingan... kenapa kau bunuh kakakku !", ucapnya dengan berteriak dan menahan tangis.

"A... pa... ini, ada apa ini ?", tanyaku kebinggungan.

"Dimana kau bangsat.... ?", tanya tante dengan membentakku.

"Apartement !", jawabku.

"Tut.. tut.. tut.. ", suara panggilan yang terputus.

Apa ini yang membuat firasatku merasa sangat gusar dari tadi, dan tante bella meninggal. otakku pun tiada henti-hentinya berpikir tentang hal ini, apa ini benar atau tidak tapi mana mungkin hal ini bisa terjadi.

Aku pun melihat jam dinding dan jam dinding menunjukan pukul 07:45 pagi, hanya sekitar 70 menitan sejak aku meninggal rumah tante bella. dan dalam rentang waktu 70 menit itu tante bella telah tidak ada, dan kenapa hal ini bisa terjadi, siapa pelakunya. ada kemungkinan jika hal ini di lakukan menjebakku, agar aku yang di duga membunuh tante bella.

"Ini sebuah perangkap, dan aku sudah masuk kedalam perangkap itu !", ucapku sendiri dengan berpikir keras sekali.
 
:(...Ternyata tante Bella yang lebih dulu mengalami nasib tragis..
Kasihan dirimu tante...:((
 
Tante bella :(( oke nathan balik ke ibu gina ya hahahahaha..

Bntr lgi herlina timbul nih.. CLBK in dong ke nathan.. :lol:
 
Bimabet
Akhirnya adegan berdarah sudah muncul tinggal menunggu pelaku yg sebenarnya. Firasat saya orang terdekat yg membunuh bisa saja Yohan atau tante Christine sendiri. mungkin mereka punya kunci duplikat apartemen tante bella. Jadi bisa keluar masuk seenaknya. Kalau Adrian gak mungkin deh.
Kalau masalah alibi yg sangat kuat dan masuk logika prediksi saya si Yohan yg membunuh karena dia gila harta dan ingin cepat tante Bella mati supaya cepat menguasai hartanya sebelum harta tante Bella jatuh ke tangan Christine. Kalau tante Christine sulit untuk dituduh karena belum punya alasan yg kuat untuk menjadikan tersangka.
Tapi overall update yg ini mantap suhu juvon
:jempol:
Ditunggu kelanjutannya suhu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd