Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Valerie Remake

Status
Please reply by conversation.
Toilet SPBU

“Ughh, enak tante..” racau Agil.

Plok.. Plok.. Plok.

“Enakkan di posisi ini? Ahh.. “ ucapku beringinan dengan aku mempercepat tempo permainanku.

Aku sedang bermain dengan Agil di mobilku. Entah sengaja atau tidak aku bertemu dengannya di perjalanan ke rumah dan aku mengajaknya masuk ke dalam.

Sekejap saja kita sudah sama-sama telanjang dan bermain di baris belakang. Memposisikan diriku di atas tubuhnya yang sedang berbaring, aku melakukan posisi WOT.

“Aaahh.. enak.. ahh..”

Kedua susuku lalu diremas olehnya dan kedua putingku dimainkan olehnya. Wajahku lalu aku dekatkan ke arah wajahnya dan membiarkan mulutnya melumat lidahku.

“Mphhh.. mphh.. sebentar Gil, ada yang lewat..”

Melihat seorang pejalan kaki melintas, aku meminta Agil diam agar mobil ini tidak bergoyang dan kita berdua menunduk.

“Ini gapapa kan tante? Engga bakal ketahuan?” tanya Agil yang masih sedikit takut.

Memberikan senyumanku, aku kembali melumat lidahnya, “Mphh.. engga bakal kok, kalau ketahuan juga biar tante yang urus.”

Kita melanjutkan permainan ini, namun tempo kita melambat agar tidak gampang ketahuan dari luar. Entah mengapa perasaan campur aduk dan nafsu birahiku meninggi.

Srrr..

Tanpa kusadari badanku bergetar dan cairan vaginaku perlahan mengucur keluar.

“T-tante keluar ya?”

“Stt.. kita lanjut lagi.”

Plok.. plok.. plok..

Permainan kita berlanjut, dengan cepat Agil akhirnya keluar dan menyemburkannya di dalam rahimku. Masih dalam keadaan telanjang kita beristirahat.

“Kita ke pom bensin dulu yuk, tante mau bersih-bersih dulu.”

Dari baris belakang aku langsung melompat ke depan dan menyetir dalam kondisi telanjang. Agil yang sudah memakai seragamnya tidak bisa berkata-kata.

Untung saja tidak jauh dari sana ada SPBU yang cukup kosong.

“Tante keluar dulu yah.. ufufu” ucapku menggodanya.

“Eh, tante gak pake ba..” sebelum bisa menyelesaikan kalimatnya aku sudah membuka pintu dan berjalan ke arah kamar mandi dalam kondisi telanjang.

Berdiri di samping mobilku dalam keadaan telanjang bulat apalagi di ruang terbuka, aku memberikan show kepada Agil.

Meremas puting susuku sedangkan tanganku yang lain dan menggesekan jariku di bibir vaginaku aku bermasturbasi di luar ruangan.

Membuka kaca jendela, “Tante cepetan masuk sebelum ada orang!” teriak Agil.

Ups, dengan cepat aku berjalan ke arah kamar mandi tetapi aku tidak sepenuhnya menutup pintu membiarkan adanya celah.

Agil yang berada di mobilku tampak serius memperhatikanku.

“Duh, tante berani banget, kalau ada orang gimana,” keluhku.

Aku bisa melihat kalau tante dengan sengaja tidak menutup pintunya karena aku bisa melihat celah di pintu itu. Namun karena sudutnya tidak pas aku jadi tidak bisa melihat apa yang tante lakukan.

Saat aku memikirkan banyak hal tiba-tiba petugas kebersihan datang sambil membawa pel di tangannya dan berjalan menuju arah kamar mandi.

Gawat, awalnya aku mau turun dan langsung menutup pintunya namun aku begitu penasaran dengan apa yang terjadi.

Petugas itu lalu menyimpan ember di depan kamar mandi dan tanpa melihat apakah ada orang di dalam lalu masuk. Tiba-tiba saja pintu tertutup dimana di kamar mandi itu sedang ada tante dalam kondisi telanjang.

Khayalanku lalu bermain memikirkan apa yang terjadi di dalam sana. Mungkinkah tante disodok dan diperkosa oleh petugas wc itu atau kejadian mesum lain.

Batangku yang baru saja dipuaskan oleh tante kembali tegak dan perlahan aku mulai mengocoknya sambil berfantasi ria dengan aksi tante di kamar mandi.

“Anjir lah, mending gue kesana aja..” begitulah ucapanku mungkin setelah lima menit berkhayal.

Kembali memasukan burungku ke dalam sangkar aku lalu berjalan ke samping kamar mandi.

“..Ahh.. ahh..” suara samar dari racauan perempuan.

Mendengar suara desahan aku yakin 100% kalau tante sudah disetubuhi oleh petugas itu. Aku tidak rela kalau tante yang cantik dan seksi itu disetubuhi oleh petugas kebersihan yang muncul entah dari mana.

Aku pun mencoba mengintip dari ventilasi namun aku hanya bisa sebentar saja karena aku takut ketahuan oleh orang dan dituduh mengintip.

Saat aku melompat aku melihat tubuh telanjang tante yang sedang dihimpitkan ke arah dinding, deg, jantungku berdebar cepat. Kembali melompat tampak aku melihat tante berbalik dan wajahnya berhadapan dengan wajah petugas kebersihan itu.

“Sial, enak aja dia bisa mendapat ciuman tante,” resahku.

Tiba-tiba ada bapak-bapak yang terlihat berjalan ke arah kamar mandi juga. Mau tidak mau aku memilih pergi kembali ke mobil.

Sekarang aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan dimana ada bapak-bapak yang sedang menunggu kamar mandi.

Aku berfantasi bagaimana kalau bapak itu juga ikut menggarap tante dan menunggu giliran, ugh betapa gilanya. Tapi setelah beberapa lama bapak itu terlihat kesal dan mengetuk pintu.

“Lama amat yang di dalem, cepetan!” teriaknya.

Gawat gimana kalau bapak itu beneran mau mendobrak pintunya terus ngeliat tante yang telanjang sedang berbuat mesum, bisa aja tante di bawa ke polisi.

Untung saja bapak itu langsung pergi meninggalkan kamar mandi dan berjalan kembali ke mobilnya.

Beberapa saat kemudian aku melihat petugas kebersihan itu keluar namun pintu kembali ditutup.

Wajahnya terlihat senang dan berjalan penuh semangat dan berjalan entah kemana, iyalah habis ngentotin tante.

Kira-kira 10 menit kemudian pintu kamar mandi dibuka dan keluarlah tante dalam kondisi telanjang bulat namun tubuhnya basah dan terlihat rambut hitamnya yang panjang tergerai.

Namun tante terlihat beda, saat berjalan dia memegangi pantatnya dan tampak kesulitan berjalan. Dengan sigap aku membuka pintu dan membiarkan tante masuk.

“Tante kok lama banget sih!” ucapku marah.

“Tante habis mandi kok, nih rambutnya aja basah, dingin banget loh airnya,” begitulah balasannya.

Aku yang merasa iri dengan petugas kebersihan tadi lalu dengan berani, “tapi kok mandinya sama cowok-cowok lain.”

Matanya terlihat bersinar, “Fufu, ketahuan deh.. ya gitu deh..”

“Ugh tante mah gitu..”

“Yaudah tante ceritain deh..”



Setelah menggodanya dengan bermasturbasi di samping mobil, aku langsung masuk ke dalam kamar mandi namun aku tidak mengunci pintu dan menutup pintu dengan rapat.

Aku berharap si Agil bakal penasaran terus masuk ke sini, kayaknya seru juga kalau kita nyobain main di wc SPBU. Lalu aku memulai dengan pipis dan membersihkan vaginaku yang sudah diisi olehnya.

Namun setelah beberapa saat Agil tidak kunjung kemari dan aku mendengar suara langkah kakiku dari luar dan bersiap menariknya.

Betapa terkejutnya aku melihat orang itu bukanlah Agil melainkan petugas kebersihan. Namun bukannya malu dan keluar, sepertinya orang itu pasti bakal ngentot denganku.

“Mantap euy, ada cewek bugil.”

Benar saja, sekarang aku sudah disetubuhi olehnya. Tubuhku disandarkan ke arah dinding dan dia menggenjotku dari arah belakang.

“Eughh.. mantapp neng..”

“Aah.. ahh.. enak..” aku hanya bisa mendesah pelan agar tidak ketahuan orang lain.

Tiba-tiba dia melepas batangnya, karena aku tidak bisa melihat ke arah belakang aku terkejut merasakan sebuah batang keras di tempelkan di bibir vaginaku.

“Aah.. jangan, engga bakal muat..ahh,” racauku.

“Tahan aja neng!”

Dari arah belakang, vaginaku disodok dengan gagang pel yang dia bawa. Gagang itu kemudian digoyangkan dan diputar membuatku tidak kuat menahannya.

“Aaah.. ahh, jangan pel.. kontol aja, please..” aku memohon.

“Coba dulu, pasti enak..”

Setelah beberapa saat tubuhku bergetar hebat dan aku muncrat. Selanjutnya cowok itu kembali menusukan batangnya dan menggenjotiku.

“Neng, minta nomornya dong.”

“Engga mau..”

“Kalau engga nanti memeknya di sumpel lagi sama pel ini lagi, mau?”

“Jangan, yaudah nomorku 08*** (nomor palsu).”

Setelah membuang spermanya di rahimku dia langsung meninggalkanku dan keluar begitu saja. Sekarang aku memilih untuk menyirami tubuhku dan segera kembali ke mobil.

Ugh, rasanya vaginaku sakit karena gagang pel itu. Dengan memegangi pantatku aku kembali ke dalam mobil.



“Jadi pel-an itu dimasukin ke memek tante, dasar bajingan.”

“Udah-udah, sekarang mau gimana, mau ikut ke rumah tante?” tawarku kepadanya.

“Mau tante..” Agil merespon.

“Fufu, oke deh kita berangkat. Oh ya nanti di rumah tante ada temen tante juga.”

Dengan wajah bertanya-tanya, “Temen cowok?”

“Temen cewek, nanti tante kenalin juga lho.”

Lalu kita melanjutkan perjalan ke rumahku. Disana Agil begitu terkejut ketika melihat rumahku yang besar dan lebih terkejut lagi melihat perempuan yang beraktivitas dalam kondisi telanjang.

“Tante ajarin threesome yuk,” goda Selyn.

 
Toilet SPBU

“Ughh, enak tante..” racau Agil.

Plok.. Plok.. Plok.

“Enakkan di posisi ini? Ahh.. “ ucapku beringinan dengan aku mempercepat tempo permainanku.

Aku sedang bermain dengan Agil di mobilku. Entah sengaja atau tidak aku bertemu dengannya di perjalanan ke rumah dan aku mengajaknya masuk ke dalam.

Sekejap saja kita sudah sama-sama telanjang dan bermain di baris belakang. Memposisikan diriku di atas tubuhnya yang sedang berbaring, aku melakukan posisi WOT.

“Aaahh.. enak.. ahh..”

Kedua susuku lalu diremas olehnya dan kedua putingku dimainkan olehnya. Wajahku lalu aku dekatkan ke arah wajahnya dan membiarkan mulutnya melumat lidahku.

“Mphhh.. mphh.. sebentar Gil, ada yang lewat..”

Melihat seorang pejalan kaki melintas, aku meminta Agil diam agar mobil ini tidak bergoyang dan kita berdua menunduk.

“Ini gapapa kan tante? Engga bakal ketahuan?” tanya Agil yang masih sedikit takut.

Memberikan senyumanku, aku kembali melumat lidahnya, “Mphh.. engga bakal kok, kalau ketahuan juga biar tante yang urus.”

Kita melanjutkan permainan ini, namun tempo kita melambat agar tidak gampang ketahuan dari luar. Entah mengapa perasaan campur aduk dan nafsu birahiku meninggi.

Srrr..

Tanpa kusadari badanku bergetar dan cairan vaginaku perlahan mengucur keluar.

“T-tante keluar ya?”

“Stt.. kita lanjut lagi.”

Plok.. plok.. plok..

Permainan kita berlanjut, dengan cepat Agil akhirnya keluar dan menyemburkannya di dalam rahimku. Masih dalam keadaan telanjang kita beristirahat.

“Kita ke pom bensin dulu yuk, tante mau bersih-bersih dulu.”

Dari baris belakang aku langsung melompat ke depan dan menyetir dalam kondisi telanjang. Agil yang sudah memakai seragamnya tidak bisa berkata-kata.

Untung saja tidak jauh dari sana ada SPBU yang cukup kosong.

“Tante keluar dulu yah.. ufufu” ucapku menggodanya.

“Eh, tante gak pake ba..” sebelum bisa menyelesaikan kalimatnya aku sudah membuka pintu dan berjalan ke arah kamar mandi dalam kondisi telanjang.

Berdiri di samping mobilku dalam keadaan telanjang bulat apalagi di ruang terbuka, aku memberikan show kepada Agil.

Meremas puting susuku sedangkan tanganku yang lain dan menggesekan jariku di bibir vaginaku aku bermasturbasi di luar ruangan.

Membuka kaca jendela, “Tante cepetan masuk sebelum ada orang!” teriak Agil.

Ups, dengan cepat aku berjalan ke arah kamar mandi tetapi aku tidak sepenuhnya menutup pintu membiarkan adanya celah.

Agil yang berada di mobilku tampak serius memperhatikanku.

“Duh, tante berani banget, kalau ada orang gimana,” keluhku.

Aku bisa melihat kalau tante dengan sengaja tidak menutup pintunya karena aku bisa melihat celah di pintu itu. Namun karena sudutnya tidak pas aku jadi tidak bisa melihat apa yang tante lakukan.

Saat aku memikirkan banyak hal tiba-tiba petugas kebersihan datang sambil membawa pel di tangannya dan berjalan menuju arah kamar mandi.

Gawat, awalnya aku mau turun dan langsung menutup pintunya namun aku begitu penasaran dengan apa yang terjadi.

Petugas itu lalu menyimpan ember di depan kamar mandi dan tanpa melihat apakah ada orang di dalam lalu masuk. Tiba-tiba saja pintu tertutup dimana di kamar mandi itu sedang ada tante dalam kondisi telanjang.

Khayalanku lalu bermain memikirkan apa yang terjadi di dalam sana. Mungkinkah tante disodok dan diperkosa oleh petugas wc itu atau kejadian mesum lain.

Batangku yang baru saja dipuaskan oleh tante kembali tegak dan perlahan aku mulai mengocoknya sambil berfantasi ria dengan aksi tante di kamar mandi.

“Anjir lah, mending gue kesana aja..” begitulah ucapanku mungkin setelah lima menit berkhayal.

Kembali memasukan burungku ke dalam sangkar aku lalu berjalan ke samping kamar mandi.

“..Ahh.. ahh..” suara samar dari racauan perempuan.

Mendengar suara desahan aku yakin 100% kalau tante sudah disetubuhi oleh petugas itu. Aku tidak rela kalau tante yang cantik dan seksi itu disetubuhi oleh petugas kebersihan yang muncul entah dari mana.

Aku pun mencoba mengintip dari ventilasi namun aku hanya bisa sebentar saja karena aku takut ketahuan oleh orang dan dituduh mengintip.

Saat aku melompat aku melihat tubuh telanjang tante yang sedang dihimpitkan ke arah dinding, deg, jantungku berdebar cepat. Kembali melompat tampak aku melihat tante berbalik dan wajahnya berhadapan dengan wajah petugas kebersihan itu.

“Sial, enak aja dia bisa mendapat ciuman tante,” resahku.

Tiba-tiba ada bapak-bapak yang terlihat berjalan ke arah kamar mandi juga. Mau tidak mau aku memilih pergi kembali ke mobil.

Sekarang aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan dimana ada bapak-bapak yang sedang menunggu kamar mandi.

Aku berfantasi bagaimana kalau bapak itu juga ikut menggarap tante dan menunggu giliran, ugh betapa gilanya. Tapi setelah beberapa lama bapak itu terlihat kesal dan mengetuk pintu.

“Lama amat yang di dalem, cepetan!” teriaknya.

Gawat gimana kalau bapak itu beneran mau mendobrak pintunya terus ngeliat tante yang telanjang sedang berbuat mesum, bisa aja tante di bawa ke polisi.

Untung saja bapak itu langsung pergi meninggalkan kamar mandi dan berjalan kembali ke mobilnya.

Beberapa saat kemudian aku melihat petugas kebersihan itu keluar namun pintu kembali ditutup.

Wajahnya terlihat senang dan berjalan penuh semangat dan berjalan entah kemana, iyalah habis ngentotin tante.

Kira-kira 10 menit kemudian pintu kamar mandi dibuka dan keluarlah tante dalam kondisi telanjang bulat namun tubuhnya basah dan terlihat rambut hitamnya yang panjang tergerai.

Namun tante terlihat beda, saat berjalan dia memegangi pantatnya dan tampak kesulitan berjalan. Dengan sigap aku membuka pintu dan membiarkan tante masuk.

“Tante kok lama banget sih!” ucapku marah.

“Tante habis mandi kok, nih rambutnya aja basah, dingin banget loh airnya,” begitulah balasannya.

Aku yang merasa iri dengan petugas kebersihan tadi lalu dengan berani, “tapi kok mandinya sama cowok-cowok lain.”

Matanya terlihat bersinar, “Fufu, ketahuan deh.. ya gitu deh..”

“Ugh tante mah gitu..”

“Yaudah tante ceritain deh..”



Setelah menggodanya dengan bermasturbasi di samping mobil, aku langsung masuk ke dalam kamar mandi namun aku tidak mengunci pintu dan menutup pintu dengan rapat.

Aku berharap si Agil bakal penasaran terus masuk ke sini, kayaknya seru juga kalau kita nyobain main di wc SPBU. Lalu aku memulai dengan pipis dan membersihkan vaginaku yang sudah diisi olehnya.

Namun setelah beberapa saat Agil tidak kunjung kemari dan aku mendengar suara langkah kakiku dari luar dan bersiap menariknya.

Betapa terkejutnya aku melihat orang itu bukanlah Agil melainkan petugas kebersihan. Namun bukannya malu dan keluar, sepertinya orang itu pasti bakal ngentot denganku.

“Mantap euy, ada cewek bugil.”

Benar saja, sekarang aku sudah disetubuhi olehnya. Tubuhku disandarkan ke arah dinding dan dia menggenjotku dari arah belakang.

“Eughh.. mantapp neng..”

“Aah.. ahh.. enak..” aku hanya bisa mendesah pelan agar tidak ketahuan orang lain.

Tiba-tiba dia melepas batangnya, karena aku tidak bisa melihat ke arah belakang aku terkejut merasakan sebuah batang keras di tempelkan di bibir vaginaku.

“Aah.. jangan, engga bakal muat..ahh,” racauku.

“Tahan aja neng!”

Dari arah belakang, vaginaku disodok dengan gagang pel yang dia bawa. Gagang itu kemudian digoyangkan dan diputar membuatku tidak kuat menahannya.

“Aaah.. ahh, jangan pel.. kontol aja, please..” aku memohon.

“Coba dulu, pasti enak..”

Setelah beberapa saat tubuhku bergetar hebat dan aku muncrat. Selanjutnya cowok itu kembali menusukan batangnya dan menggenjotiku.

“Neng, minta nomornya dong.”

“Engga mau..”

“Kalau engga nanti memeknya di sumpel lagi sama pel ini lagi, mau?”

“Jangan, yaudah nomorku 08*** (nomor palsu).”

Setelah membuang spermanya di rahimku dia langsung meninggalkanku dan keluar begitu saja. Sekarang aku memilih untuk menyirami tubuhku dan segera kembali ke mobil.

Ugh, rasanya vaginaku sakit karena gagang pel itu. Dengan memegangi pantatku aku kembali ke dalam mobil.



“Jadi pel-an itu dimasukin ke memek tante, dasar bajingan.”

“Udah-udah, sekarang mau gimana, mau ikut ke rumah tante?” tawarku kepadanya.

“Mau tante..” Agil merespon.

“Fufu, oke deh kita berangkat. Oh ya nanti di rumah tante ada temen tante juga.”

Dengan wajah bertanya-tanya, “Temen cowok?”

“Temen cewek, nanti tante kenalin juga lho.”

Lalu kita melanjutkan perjalan ke rumahku. Disana Agil begitu terkejut ketika melihat rumahku yang besar dan lebih terkejut lagi melihat perempuan yang beraktivitas dalam kondisi telanjang.

“Tante ajarin threesome yuk,” goda Selyn.

Keren lanjut gan
 
Toilet SPBU

“Ughh, enak tante..” racau Agil.

Plok.. Plok.. Plok.

“Enakkan di posisi ini? Ahh.. “ ucapku beringinan dengan aku mempercepat tempo permainanku.

Aku sedang bermain dengan Agil di mobilku. Entah sengaja atau tidak aku bertemu dengannya di perjalanan ke rumah dan aku mengajaknya masuk ke dalam.

Sekejap saja kita sudah sama-sama telanjang dan bermain di baris belakang. Memposisikan diriku di atas tubuhnya yang sedang berbaring, aku melakukan posisi WOT.

“Aaahh.. enak.. ahh..”

Kedua susuku lalu diremas olehnya dan kedua putingku dimainkan olehnya. Wajahku lalu aku dekatkan ke arah wajahnya dan membiarkan mulutnya melumat lidahku.

“Mphhh.. mphh.. sebentar Gil, ada yang lewat..”

Melihat seorang pejalan kaki melintas, aku meminta Agil diam agar mobil ini tidak bergoyang dan kita berdua menunduk.

“Ini gapapa kan tante? Engga bakal ketahuan?” tanya Agil yang masih sedikit takut.

Memberikan senyumanku, aku kembali melumat lidahnya, “Mphh.. engga bakal kok, kalau ketahuan juga biar tante yang urus.”

Kita melanjutkan permainan ini, namun tempo kita melambat agar tidak gampang ketahuan dari luar. Entah mengapa perasaan campur aduk dan nafsu birahiku meninggi.

Srrr..

Tanpa kusadari badanku bergetar dan cairan vaginaku perlahan mengucur keluar.

“T-tante keluar ya?”

“Stt.. kita lanjut lagi.”

Plok.. plok.. plok..

Permainan kita berlanjut, dengan cepat Agil akhirnya keluar dan menyemburkannya di dalam rahimku. Masih dalam keadaan telanjang kita beristirahat.

“Kita ke pom bensin dulu yuk, tante mau bersih-bersih dulu.”

Dari baris belakang aku langsung melompat ke depan dan menyetir dalam kondisi telanjang. Agil yang sudah memakai seragamnya tidak bisa berkata-kata.

Untung saja tidak jauh dari sana ada SPBU yang cukup kosong.

“Tante keluar dulu yah.. ufufu” ucapku menggodanya.

“Eh, tante gak pake ba..” sebelum bisa menyelesaikan kalimatnya aku sudah membuka pintu dan berjalan ke arah kamar mandi dalam kondisi telanjang.

Berdiri di samping mobilku dalam keadaan telanjang bulat apalagi di ruang terbuka, aku memberikan show kepada Agil.

Meremas puting susuku sedangkan tanganku yang lain dan menggesekan jariku di bibir vaginaku aku bermasturbasi di luar ruangan.

Membuka kaca jendela, “Tante cepetan masuk sebelum ada orang!” teriak Agil.

Ups, dengan cepat aku berjalan ke arah kamar mandi tetapi aku tidak sepenuhnya menutup pintu membiarkan adanya celah.

Agil yang berada di mobilku tampak serius memperhatikanku.

“Duh, tante berani banget, kalau ada orang gimana,” keluhku.

Aku bisa melihat kalau tante dengan sengaja tidak menutup pintunya karena aku bisa melihat celah di pintu itu. Namun karena sudutnya tidak pas aku jadi tidak bisa melihat apa yang tante lakukan.

Saat aku memikirkan banyak hal tiba-tiba petugas kebersihan datang sambil membawa pel di tangannya dan berjalan menuju arah kamar mandi.

Gawat, awalnya aku mau turun dan langsung menutup pintunya namun aku begitu penasaran dengan apa yang terjadi.

Petugas itu lalu menyimpan ember di depan kamar mandi dan tanpa melihat apakah ada orang di dalam lalu masuk. Tiba-tiba saja pintu tertutup dimana di kamar mandi itu sedang ada tante dalam kondisi telanjang.

Khayalanku lalu bermain memikirkan apa yang terjadi di dalam sana. Mungkinkah tante disodok dan diperkosa oleh petugas wc itu atau kejadian mesum lain.

Batangku yang baru saja dipuaskan oleh tante kembali tegak dan perlahan aku mulai mengocoknya sambil berfantasi ria dengan aksi tante di kamar mandi.

“Anjir lah, mending gue kesana aja..” begitulah ucapanku mungkin setelah lima menit berkhayal.

Kembali memasukan burungku ke dalam sangkar aku lalu berjalan ke samping kamar mandi.

“..Ahh.. ahh..” suara samar dari racauan perempuan.

Mendengar suara desahan aku yakin 100% kalau tante sudah disetubuhi oleh petugas itu. Aku tidak rela kalau tante yang cantik dan seksi itu disetubuhi oleh petugas kebersihan yang muncul entah dari mana.

Aku pun mencoba mengintip dari ventilasi namun aku hanya bisa sebentar saja karena aku takut ketahuan oleh orang dan dituduh mengintip.

Saat aku melompat aku melihat tubuh telanjang tante yang sedang dihimpitkan ke arah dinding, deg, jantungku berdebar cepat. Kembali melompat tampak aku melihat tante berbalik dan wajahnya berhadapan dengan wajah petugas kebersihan itu.

“Sial, enak aja dia bisa mendapat ciuman tante,” resahku.

Tiba-tiba ada bapak-bapak yang terlihat berjalan ke arah kamar mandi juga. Mau tidak mau aku memilih pergi kembali ke mobil.

Sekarang aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan dimana ada bapak-bapak yang sedang menunggu kamar mandi.

Aku berfantasi bagaimana kalau bapak itu juga ikut menggarap tante dan menunggu giliran, ugh betapa gilanya. Tapi setelah beberapa lama bapak itu terlihat kesal dan mengetuk pintu.

“Lama amat yang di dalem, cepetan!” teriaknya.

Gawat gimana kalau bapak itu beneran mau mendobrak pintunya terus ngeliat tante yang telanjang sedang berbuat mesum, bisa aja tante di bawa ke polisi.

Untung saja bapak itu langsung pergi meninggalkan kamar mandi dan berjalan kembali ke mobilnya.

Beberapa saat kemudian aku melihat petugas kebersihan itu keluar namun pintu kembali ditutup.

Wajahnya terlihat senang dan berjalan penuh semangat dan berjalan entah kemana, iyalah habis ngentotin tante.

Kira-kira 10 menit kemudian pintu kamar mandi dibuka dan keluarlah tante dalam kondisi telanjang bulat namun tubuhnya basah dan terlihat rambut hitamnya yang panjang tergerai.

Namun tante terlihat beda, saat berjalan dia memegangi pantatnya dan tampak kesulitan berjalan. Dengan sigap aku membuka pintu dan membiarkan tante masuk.

“Tante kok lama banget sih!” ucapku marah.

“Tante habis mandi kok, nih rambutnya aja basah, dingin banget loh airnya,” begitulah balasannya.

Aku yang merasa iri dengan petugas kebersihan tadi lalu dengan berani, “tapi kok mandinya sama cowok-cowok lain.”

Matanya terlihat bersinar, “Fufu, ketahuan deh.. ya gitu deh..”

“Ugh tante mah gitu..”

“Yaudah tante ceritain deh..”



Setelah menggodanya dengan bermasturbasi di samping mobil, aku langsung masuk ke dalam kamar mandi namun aku tidak mengunci pintu dan menutup pintu dengan rapat.

Aku berharap si Agil bakal penasaran terus masuk ke sini, kayaknya seru juga kalau kita nyobain main di wc SPBU. Lalu aku memulai dengan pipis dan membersihkan vaginaku yang sudah diisi olehnya.

Namun setelah beberapa saat Agil tidak kunjung kemari dan aku mendengar suara langkah kakiku dari luar dan bersiap menariknya.

Betapa terkejutnya aku melihat orang itu bukanlah Agil melainkan petugas kebersihan. Namun bukannya malu dan keluar, sepertinya orang itu pasti bakal ngentot denganku.

“Mantap euy, ada cewek bugil.”

Benar saja, sekarang aku sudah disetubuhi olehnya. Tubuhku disandarkan ke arah dinding dan dia menggenjotku dari arah belakang.

“Eughh.. mantapp neng..”

“Aah.. ahh.. enak..” aku hanya bisa mendesah pelan agar tidak ketahuan orang lain.

Tiba-tiba dia melepas batangnya, karena aku tidak bisa melihat ke arah belakang aku terkejut merasakan sebuah batang keras di tempelkan di bibir vaginaku.

“Aah.. jangan, engga bakal muat..ahh,” racauku.

“Tahan aja neng!”

Dari arah belakang, vaginaku disodok dengan gagang pel yang dia bawa. Gagang itu kemudian digoyangkan dan diputar membuatku tidak kuat menahannya.

“Aaah.. ahh, jangan pel.. kontol aja, please..” aku memohon.

“Coba dulu, pasti enak..”

Setelah beberapa saat tubuhku bergetar hebat dan aku muncrat. Selanjutnya cowok itu kembali menusukan batangnya dan menggenjotiku.

“Neng, minta nomornya dong.”

“Engga mau..”

“Kalau engga nanti memeknya di sumpel lagi sama pel ini lagi, mau?”

“Jangan, yaudah nomorku 08*** (nomor palsu).”

Setelah membuang spermanya di rahimku dia langsung meninggalkanku dan keluar begitu saja. Sekarang aku memilih untuk menyirami tubuhku dan segera kembali ke mobil.

Ugh, rasanya vaginaku sakit karena gagang pel itu. Dengan memegangi pantatku aku kembali ke dalam mobil.



“Jadi pel-an itu dimasukin ke memek tante, dasar bajingan.”

“Udah-udah, sekarang mau gimana, mau ikut ke rumah tante?” tawarku kepadanya.

“Mau tante..” Agil merespon.

“Fufu, oke deh kita berangkat. Oh ya nanti di rumah tante ada temen tante juga.”

Dengan wajah bertanya-tanya, “Temen cowok?”

“Temen cewek, nanti tante kenalin juga lho.”

Lalu kita melanjutkan perjalan ke rumahku. Disana Agil begitu terkejut ketika melihat rumahku yang besar dan lebih terkejut lagi melihat perempuan yang beraktivitas dalam kondisi telanjang.

“Tante ajarin threesome yuk,” goda Selyn.

mksh updatenya suhu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd