Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

VNK

Bimabet
Selingan
*Felix POV*

suatu malam selesai theater team J. aku tidak langsung pulang ke rumah, seperti biasa aku melakukan demachi dengan alasan butuh wifi fx sudirman. Entah kenapa rasanya aku ingin sekali demachi didepan pintu theater tidak sepertinya biasanya di lobby fx sudirman. Sudah pukul 11 dan beberapa dari sekuriti theater sudah turun meninggalkan theater, tampak juga beberapa member mulai bergantian pulang, aku hanya menyapa mereka sesekali dan tetap cuek bermain hp untuk menikmati wifi.
Waktu sudah menunjukan pukul 11.30 tandanya mall sebentar lagi mematikan listrik dan lift utama. Aku tau hal itu sehingga aku buru buru menuju lift kaca untuk turun ke lantai satu.
"Tunggu!" Teriak seorang gadis mungil yg berlari ke arah lift.
Gadis manis dengan tubuh mungil yg sesungguhnya sudah berumur 20 tahun, bibir tipis kecil yg selalu ia ibaratkan seperti bibir bebek, tersenyum panik ke arah pintu lift yg hampir tertutup, cardigan hijau tua yg menutupi kemeja putih tanpa lengannya terkibas oleh angin, skirt mini setengah paha berwarna yg ia kenakan juga mengikuti arah kibasan angin ketika ia berlari, dan tas punggung kecil berwarna merah yg ia kenakan menambah kesan imut dan anak anak padanya.
"Makasih ya udah nungguin" ujarnya sopan.
"Iya len sama sama" jawab ku pada elaine, gadis yg berlari lari tadi.
"Oh kakak yg tadi nonton theater di bangku kanan ya? Makasih ya udah teriakin nama aku!" Ujar elaine senang.
"Sama sama, tadi kamu lucu banget, apalagi di candy. Kenapa gk kamu aja ya center candynya" pujiku sungguh sungguh tetapi dengan sedikit gombal.
"Haha bisa aja kak, kan aku baru di team J, lagi pula aku juga gk se tenar ayana" balas elaine dengan sedikit kekecewaan.
Kami berbincang bincang santai dengan sedikit gurauan gurauan kecil.
"Aku baru tau Aphrodite itu anak kecil" kataku
"Maksudnya?" Elaine membalas dengan bingung.
"Iya, kamu cantik kyak aphrodite tapi kecil kyak hyppolita baru lahir hahaha" ledek ku pada elaine.
"Hahaha bisa aja eros!" Balas elaine.
"Kok eros?" Sekarang aku yang bingung.
"Iya, tukang gombal! Hahaha" ledeknya balik.
"Aku masukin tartaros kamu len hahaha" balas ku
"Aku lempar ke pandora kamu!" Ledeknya sambil menjulurkan lidah.

"Ngomong ngomong kok kita gk turun turun ya?" Tanya elaine padaku.
"Iyanih, kenapa ya?" Jawabku juga bingung.
Sepertinya, listrik di mall ini sudah di matikan, padahal masih ada kami didalam lift. Sepertinya cctv di dalam lift ini sudah tidak berfungsi sehingga petugas tidak tau ada lift yg masih ada penggunanya. Kami terjebak di lift kaca lantai 4 yg baru turun beberapa senti saja, kami terjebak diantara lantai 4 dan lantai tiga.
"Aduh gimana nih? Alarm bahaya sama speakernya mati lagi" kata elaine. Kepanikan tampak terlihat di wajahnya
"Mana telfon gk ada sinyal lagi, wifi gk masuk" balasku tak kalah panik.

Sekitar setengah jam kami terjebak didalam lift ini, semakin lama lift ini semakin terasa panas meskipun acnya masih menyala. Aku mengambil tiket HS dari dalam tas. Benda ini yg cukup tebal untuk ku buat kipas agar aku tidak kegerahan. Elaine juga yg sudah mulai mengeluarkan keringat melihat kearahku dan merebut kertas ku.
"Pinjem!!" Rebutnya cepat.
"Aaah rese kamu" gerutu ku yg tidak tega merebut kembali.
"Hmm... kok gk ada hs sama aku? vanka, vanka, vanka, vanka, vanka, vanka. vanka semua" elaine cemberut dan mengeluarkan duckfacenya.
Aku merasakan ada petir menyambar di dadaku. melihat duckfacenya yg sangat lucu, bibir tipisnya yg di majukan, wajahnya imutnya yg pura pura cemberut, dan tubuh kecilnya yg ia hadapkan ke arah berlainan membuat ku hampir pingsan.
"Len..." panggil ku.
"Apa?" Jawabnya masih pura pura marah.
"Emangnya kalo aku HS sama kamu bisa cukup?"
"Mmm... hehe kyaknya gk deh, tapi emangnya kamu gk mau ngobrol lagi sama aku?" Tanya elaine.
"Ya mau lah, siapa yg gk mau ngobrol sama dewi Elaine, sang dewi unggas dari planet kedelapan?" Gombalku.
"Mau banget yee" ledek elaine yg langsung aku jitak.
"Aduuuuhhh sakit" sambil memegang kepalanya dan sedikit menitikan air mata.
Tanganku secara tiba tiba mengusap usap kepalanya dengan lembut agar sakitnya hilang. Kami berdua merasakan sesuatu loncatan listrik di diri kami yg membuat wajah kami perlahan lahan saling mendekat. Sedetik kemudian, entah siapa yg memulai. Bibirku menyentuh sesuatu yg tidak bisa di gambarkan bagaimana. entah tipis, lembut, manis, atau basah. Bibirku telah saling mengecup dengan bibir elaine. Mati kami sama sama terpejam. Tak tau berapa lama kami berciuman, rasanya seperti tidak ingin berhenti hingga seribu tahun lagi.
Satu detik...
Dua detik...
Tiga detik...
Entah di detik keberapa akhirnya kami saling melepaskan pagutan kami. Ku lihat wajah elaine yg merona, sudah pasti wajahku juga seperti itu. Kami berdua kembali kedalam keheningan, detak jantungku berdegup sangat kencang.
*tiiiiing* lift tiba tiba saja terbuka memecah kebuntuan dan keheningan kami.
"mas mba, maaf ya lama, kami gak tau kalo masih ada orang disini" kata seorang pegawai maintenance pada kami.
"iya mas gak pa pa, makasih ya udah bantuin kita" jawab elaine sambil melangkah pergi, meninggalkan ku sendirian disini.
 
rada janggal, listrik mati tapi AC masih nyala? hehe hehe...hehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd