Ini adalah cerita original karya lakamisutzz.
Tidak meniru cerita siapapun atau mengcopy cerita orang lain. Salam.
Kembali pada kisah mbak Indah....
Ketika malam tiba di rumah keluarga mas roni terasa kehangatan sebuah keluarga lengkap ayah dan mama nya ina alias mbak Indah bercengkrama bahagia namun didalam kebahagiaan itu mbak Indah merasa sepi seperti kehilangan sesuatu. Dipandangi nya suami tercinta. "Andai itu adalah fandi.... Ah mengapa aku berfikir sangat naif. Mana mungkin aku membandingkan antara mas roni dan fandi. Mas roni telah memberikan ku segalanya rumah keluarga bahagia, apakh mungkin fandi memberikann nya. Aku yakin mas roni adalah yang terbaik untukku".
"Hei mama kok bengong sich" Kata mas roni.
"Ahhh enggak mas gak apa kok".
" Cuma mikirin mas kan besok pagi-pagi sudah berangkat lagi". Jawab mbak Indah.
"Mama kasih aku bekal ya, mumpung ina sudah ngantuk tuh".
Tak lama kemudian ina tertidur. Dipindahkan ina ke kamarnya, karena memang ina semenjak kecil sudah dilatih untuk tidur sendiri. Kemudian mereka berdua ke kamar.
" Yuk mah kita buat adik untuk ina" Sambil mencium pipi mbak Indah.
"Mama siap melayani papa dan selalu siap untuk menambah momongan".
Kemudian mbak Indah mematikan lampu. "Entah mengapa aku selalu mematikan lampu bila bercinta dengan suami ku, tapi tidak dengan fandi aku selalu siap bercinta dalam keadaan apapun terang benderang pun aku siap". Mbak Indah menghela nafasanya. Namun sebagaimana istri yang baik ia harus mampu dan siap melayani suami tercinta. Kemudian mas roni langsung menindih mbak Indah dan menciumnya. Mas roni yang saat itu memakai sarung langsung melepasnya dan menggantung lah penis 15 cm itu. Langsung berdiri siap melakukan pertempuran. Tanpa kompromi mas roni langsung mencopot celana dalam mbak Indah dan langsung mengarahkan penisnya ke vagina istrinya. Ditempelkan nya penis itu dan didorong ternyata .... "ma kok kering banget ya, gak bisa masuk".
"Ia pah kan aku belum apa-apa, di tempel aja dulu trus digesek gedek nanti juga basah". Jawab mbak Indah sedikit marah, namun ia sadar ia harus bisa memenuhi kewajiban sebagai istri. Dioleskan kepala penis nya ke permukaan lubang vagina yang ternyata mulai basah.
"Ahhhhk lengguh mbak indah.
Baru sedikit basah mas roni langsung menghujam kan penisnya sedikit memaksakan.
" Perih mas" ..... "Sabar ma". Perlahan penis itu masuk. Kemudian tapi yang terjadi malahan mas roni langsung menggenjot pingulnya secara cepat dan kurang dari 5 menit tetap pada posisi missionaris mas roni langsung " Orgasme". spermanya membasahi vagina mbak Indah. Selepas habis waktu orgasme mas roni mencabut batang penisnya langsung terlentang ngos-ngosan sendiri. "Enak banget mah". Kemudian kurang dari 3 menit mendengkur.
Sebelum mas roni tertidur mbak Indah pamit ke kamar mandi dan hanya jawaban setengah sadar " Ya" Jawab mas roni. Sedikit buru buru mbak Indah ke kamar mandi. Dihidupkan keran kamudian ia duduk di closet duduk sambil memegangi vaginanya di elus-elus dan dicolok jemari tangan sambil menekan nekan klitolisnya.
Lidahnya memainkan bibirnya sendiri perlahan di gosokan jari jari bergantian kearah klitoris dan labira Majora. Terengah-engah kemudian kejang sesaat mencapai puncak tapi dengan jemari tangan. bukannya merasa puas malahan mbak indah menangis tersedu-sedu namun ditahan dan sura tangisnya tidak terdengar karena tertutupi suara keran.
"Ohhhh Tuhan apa salahku kenapa selalu begini".
"Mengapa suamiku tidak mengerti? "
"Mengapa suamiku hanya memenuhi nafsunya sendiri? "
"Mengapa jemari tangan ini yang selalu menyelesaikannya".
"Kenapa kenikmatan ini dan rasa sayang ku dapatkan dari orang lain"
Mengapa aku harus menanggungnya.... "
Mbak Indah bersamanya dalam hati sambil menangis sendirian di kamar mandi.
Ya mbak indah tidak pernah merasakan kebahagiaan dan kenikmatan bercinta seperti apa yang diceritakan teman-temannya dan ibu-ibu komplek. Ia selalu berpura-pura bahwa ia mendapatkannya ketika terjadi pembicaraan antar ibu-ibu komplek. Ia baru merasakannya setelah bercinta dengan fandi. Ia mempraktikkan apa yang di ceritakan orang lain. Mengisap penia bergoyang saat bercinta, di hisap vaginanya bergaya setengah doggy. Dan sebagai nya. Karna dengan mas roni dia hanya mengangkang dan mas roni menusuk dengan penisnya itupun maksimal 5-7 menit. Setelah mereda mbak Indah masuk ke kamar mendapati suaminya terlelap. Di belainya wajah itu "andai engkau fandi yang tidur disini malam ini, pasti kita akan bercinta semalam suntuk". Ia rebah di samping suami namun dengan posisi memunggungi suami. Sama-sama saling memunggungi. (╯︵╰,).
Waktu yang sama tempat yang berbeda.
Fandi berada dikamarnya memikirkan mbak indah. Sedang apakah kesayangan itu? Namun hal lain yang membuat ia berfikir ada beberapa wanita yang bilang " punya kamu besar", diambil ah Penggaris ditempelkan nya dari pangkal hingga kepala penisnya dan itu adalah 17,5 cm. Wow "tapi seperti nya lumayan tapi gak tau ahhh apakah ia?? Emang ukuran orang indo berapa sich katanya dalam hati. Bodo ahhh"
Tiba-tiba ia teringat kejadian tadi sore pas pulang dari jalan sehat ( ya aku hobi jogging ) mau masuk rumah fandi dipanggil "mama dea" tetangga pas depan rumah seorang janda berumur 42 tahun berpisah dengan suaminya karna suaminya bertahun-tahun gak ada kerjaan gak mau cari uang akhirnya mama dea memutuskan untuk minta cerai. Mengapa ia berani karna ia bekerja di salah satu bank dan menduduki jabatan yang lumayan.
"Fandi fandi kemari, tante mau kasih ini buat papa mama kamu, kue Sus tadi aku beli"
Kulihat mama dea ( nama anaknya dea akhirnya ia dipanggil mama dea ) memakai baju terusan kaftan berbahan sutera dan tipis-tipis. Tetap memakai jilbab kaos yah jilbab rumahan tapi kain yang jatuh dilingkaran ke leher. Sepertinya ia tidak memakai baju lapis dalaman dan tidak juga pakai BH mana bajunya menerawang. Wah langsung auto berdiri penis fandi. Disuguhi pemandangan dari bawah bukit kembar ditambah lagi cetakan celana dalam dari pantat yang mama dea.
Seketika kue dengan bungkus plastik sudah di tanganku. "Makasih tante"
"Ia fandi.... Eh kamu belum kawin ya fandi.
"Ia tante belum tante tapi klo calon ada kok, nikah lho tante hihi"
" Maksud tante nikah bukan kawin, klo kawin mah sama tante aja lho fandi, tante juga mau hihihi". Dia tersenyum namun itu senyuman yang menggodaku. "Ya udah tante minta nomor kamu jadi klo mau kasih mama papa mu kue lagi tinggal telfonan kamu aja".
Kemudian ku berikan nomorku dan " Terimakasih tante".
Teringat kembali pada mbak Indah. Rupanya fandi juga membandingkan mbak indah dengan calon istri nya yaitu "desi" Rupanya rasa sayangnya lebih besar kepada mbak Indah.
Apakah yang harus aku lakukan....?
