Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Wicked Dreams

Bimabet
up
up

ayo suhu...menarik nich perjalanan hidup suhu....sayang klo sampe tenggelam
 
Unbroken Heart-Part 1

Pagi hari itu usai olahraga gue sempat melihat vina sedang asik bercakap dengan may via skype. ….Hmfh..dengus senyum diri ini ketika melihat vina Nampak begitu enjoy bercakap-cakap akrab dengan May yang begitu energik.

#
&^%&))&^%%^&*”

Ucap vina menggunakan bahasa Mandarin yang tak tau apalah artinya itu

“Hihihi….&&^^%&**&^% Edy”

Ucap balas May tertawa

“Hayoo lagi ngomongin apa? Kok ada nama aku?”

Saut diri ini mengecup rambut panjang calon wife. Bau aroma lavender ini yang oh god membuat hati ini terasa hangat.

“Enggak kok week… iccss PD banget sih kamu”

Saut vina yang sempat mengejek gue dan sempatlah gue kelitikin pinggangnya hingga membuat vina tertawa geli.

“Kok makin endut?”

Tanya diri ini sempat mencubit pingang wife yang agak sedikit meaty

“Mulai besok aku mau ikut kelas senam ibu hamil”

Balas vina dengan wajahnya yang cemberut

“Hehe…bercanda sayang” Ucap diri ini mencium pipinya

^&^%%%##%%&)^#$”

Ucap May disaat gue lagi cuddling sama vina dan saat itu vina sempat menatap sendu layar LCD

“(&^%$^&(%$# “

Saut balas vina mengecup tanganya lalu menempelkan ke LCD monitor dengan kedua bola mata yang berair.

“Apa katanya?”

Tanya gue kepo

“Dear aku nanti mau ngomong sama kamu”

Ucap vina yang Oh? Apa itu? Batin gue.

“Kenapa? Sekarang aja”

Ucap balas gue kepo

“Nanti aja dear abis kamu pulang kerja”

Balas vina yang mengecup tangan ini

#
Duduk manis di meja makan sambil menunggunya yang sedang asik memasak, makan bersama dan tertawa bersama saat tangan ini merasakan Pulse di perutnya yang semakin membesar itu. Vina sempat tersenyum manis ketika gue mulai penasaran mendekatkan telinga ini ke perutnya itu. “DUG”. Mata ini sempat terdecak kagum oleh ulah si kecil “Kyla” yang sedang aktif menyapa papinya yang sedang penasaran dengan apa yang dia lakukan didalam sana. Hmfh….senyum diri ini yang langsung mengecup perut wife.

ASK : Agenda hari ini apa bro?


Hari ini gue nganterin nyokap gue dan nyokap vina ngelihat design gaun pesta untuk keluarga. Rencana dari awal memang mau seragam dari corak dan warna. By the way gaunnya udah jadi tinggal kita fitting aja dan gue sempet bosen nungguin di luar. Saat itu gue duduk diam sambil melihati puluhan pesan unread dari irina.

#
“Km ada waktu ga?”
“Km lagi apa?”
“Chila pingin kedufan mau anterin ga?”
Dan pesan seterusnya yang tak gue balas. Sampai akhirnya dia pun berkata…
“Km marah sama aku?”
“Aku minta maaf kalau aku salah udah bikin kamu marah”- Ucap irina di pesan wa
“Ada yang mau aku omongin ke kamu” -Balas diri ini
“Besok?” -Balas singkatnya
“Nanti yah aku hubungi kamu lagi” -Ucap gue
“Kamu lagi sibuk yah hun?” Tanya irina di wa
“Boleh aku telpon kamu ga?” Tanyanya lagi
“Not now” Ucap singkat diri ini

#

tangan ini pun langsung mendelete semua pesan itu dan kembali menemani calon wife. Kedua bola mata ini sempat terbuka lebar ketika seseorang menelpon gue. Spontanlah langsung ngebuat gue mereject panggilan telpon dari irina itu. Vina sempat bertanya dari siapa? Gue bilang aja dari kreditur. Emang benar kan gak ada yang salah? Hati ini yang terasa mulai terusik karena perbuatan sendiri. You know what hari itu gue bener-bener menjadi seorang pria yang paling brengsek. Tapi memang tak ada pilihan lain lagi untuk berdusta. Jika diri ini memang full of shit. Usai menemani nyokap vina dan nyokap gue fitting gue pun pergi ngantor bentar.
Menjelang malam hari gue merasa galau. Tak bisa menghilangkan asap yang terus menghembus di mulut dan hidung ini. Memikirkan sesuatu yang harus gue lakuin untuk menyelesaikan ikatan hati ini yang terasa sulit untuk dilepas. Hingga membuat feeling ini menjadi semakin blurry. Sometimes I wonder if I should end my relationship because I feel like in the long run. I’m going to get hurt again. But the only thing I’m committed to right now. Is bettering myself. So I’m gonna sacrifice this feeling for someone that I used to love. Ucap diri ini ketika melihat vina menghampiri gue yang lagi smoking di teras depan rumah. Gue pun langsung bergegas mematikan sebatang rokok yang hampir habis.

#

“Dear udah dong jangan rokok terus”

Ucap vina dengan wajahnya yang cemberut

“Kamu gak kasihan sama kyla?”

Imbuhnya sambil mengelusi perut buncitnya

“Sorry yah kyla papi lagi galau hehe”

Ucap diri ini mengelusi my baby girl

“Galau kenapa? Masalah utang perusahaan papi?”

Tanya vina inggin tau yang gue balas menelengkan kepala

“Enggak, udah selesai kok masalah itu”

Ucap diri ini

“Terus apa yang bikin kamu galau dear?”

Tanya vina menatap sendu mata ini dengan tatapan kedua bola mata orientalnya yang sayu itu

“Hmfh…it’s okay udah….”

Dengus desah tawa diri ini yang rasanya hanya mampu menahan sebuah kata terlarang yang seharusnya tak terucap bahwa diri ini memiliki ikatan kasih dengan seseorang.

“Hey, katanya ada yang mau kamu omongin ke aku?”

Tanya diri ini mengalihkan topic pembicaraan

“Hmmm…apa dulu aku mau tau problem kamu”

Ucap calon wife yang tak bisa dialihkan perhatiannya

“Enggak, masalah pabrik mesin rusak kok”

Diri ini yang sudah mengantisipasi

“Oohhh….”

Vina yang mengangguk-angguk

“Dear”

Saut panggilnya dengan ekspresi wajah yang sendu

“Yah, kenapa sayang?”

Tanya diri ini memegang tangannya

“Kamu keberatan gak kalau kita adopt may?”

Ucap vina menatap kedua bola mata ini

“Kamu serius?”

Tanya diri ini dengan wajah yang kaget yang dibalas anggukan doi

“Kenapa kamu gak mau yah?”

Ucap Tanya vina

“Haah…”

Desah lega diri ini

“Aku udah mikir itu lama sayang”

“Cuman aku belum punya kemampuan untuk itu”

Ucap diri ini yang sebenarnya memang mengingginkan itu. tapi masih ragu karena kapasitas diri ini yang bertindak menjadi seorang orang tua asuh yang masih minim pengetahuan.

“Hmfh…Kalau kamu bisa adopt May aku sih Yes aja”

Gue yang berdiri menyambutnya dengan kecupan di keningnya

“Aku bisa kok dear”

“Kita rawat may baik-baik yah dear”

Ucap vina dengan wajahnya yang happy

“Yep, dia anak yang pinter kok….ehm…lebih dari pinter malah…hehe”

Ucap diri ini yang akhir-akhir ini baru saja mengajarkan sesuatu yang melebihi kapasitas anak seusianya

“Iyahh……dia itu pinter banget dear”

“Nanti mau aku sekolahin di SMP x”

Ucap vina yang sudah mulai terlihat seperti ibu yang ambisius inggin menyekolahkan may di salah satu SMP swasta di daerah Jakarta dan doi salah satu alumninya :d.

“Nanti dia jadi juara science tingkat nasional ngalahin anak smp negeri yang songong-songong”

Ucap vina yang membuat diri ini rasanya inggin tertawa

“Huh…pokoknya May aku kasih makan 5 sehat 5 sempurna deh dear biar makin pinter”

“Aku juga mau berhenti kerja kalau udah adopt may dear”

Ucap Vina yang Nampak begitu energik

“Boleh kan dear….boleh kannn?”

Imbuh dirinya yang menatap manja diri ini

“Boleh sayang hehe”

Ucap diri ini membelai sayang rambut panjangnya dan menemani dirinya yang sedang memikirkan ini itu untuk may dan anak kita kyla yang sebentar lagi akan memiliki kakak baru.

#
Larut malam ketika kita berdua melanjutkan obrolan di atas ranjang. Sempat membuat kita rempong sendiri dari masalah pengajuan hak asuh di negeri tirai bambu bagaimana caranya? Karena disitu bumi di pijak disanalah langit di junjung. Sebenarnya gue aja sih yang bikin rempong hehe. Pasti kita juga terlibat masalah hukum yang cukup pelik dan may juga memiliki kakak perempuan yang bekerja sebagai pegawai di restaurant Chinese. Kita berdua tidak boleh juga mengambil adiknya tanpa memperdulikan kehidupan kakaknya. Sangat gak bermoral bangetlah. Niat tulus ini memang tidak akan kemana dan tentu aja calon wife menjawabnya dengan “Udah tenang aja biar aku yang urus” .

Sebentar lagi akan masuk christmas tutup tahun


Beberapa hari kedepan Vina pergi ke china di dampingi oleh lawyer handal yang biasa mengurusi urusan hukum keluarganya. Disana juga vina di tunggu oleh lawyer asal negeri Tirai bambu untuk membahas permasalahan hak asuh bersama-sama. Sebelum berangkat kami berdua sempat berdebat soal baby kita yang dibawa pergi jauh kesana kemari. Bukanya begitu bro takut aja nanti kenapa-kenapa sama baby kita. Tapi, yah sudahlah gue gak bisa berkomentar banyak karena diri ini memang tidak bisa ikut menemaninya , ada rapat direksi.

Rapat direksi dibuka oleh angel yang menampilkan rancangan proyek baru yang kami usung untuk anak perusahaan yang bakal kami buat untuk kedepan. Saat itu gue lihat si anton tampak anteng-anteng aja. Sampai akhirnya rapat selesai dan gilang sempat masuk keruang rapat mengajak angel makan siang diluar. Anton sempat pergi keluar dengan acuh lalu mengajak gue nongkrong di warteg depan pabrik . menelpon gue. What the hell? Pikir gue yang jarak kita gak jauh padahal. Ok, lah gue ikut aja lalu sempatlah kami duduk anteng.

#
“Abang loe udah ambil cuti tuh”

Ucap gue membuka topic

“Iyee udah tau gue boss mau kawin sama nindy”

Saut anton asik menyeruput es jeruk

“Loe kapan kawin?”

Ucap diri ini teasing yang sempat diacuhkan

“Oi…kapan?”

Ucap gue lagi

“Apaan sih boss aku kan masih perjaka”

Balas anton

“Taik ah susah ngomong sama loe”

Ucap diri ini

“Taik kan bisa jadi pupuk loh boss”

Ucap balas anton

“Yah yah seterah loe lah”

Gue yang udah Hilih kintilah ini anak

“Belum boss”

“gue masih stuck”

Ucap anton di kala itu yang autis menyentil tissue

“Ohh….”

Gue yang mengangguk-angguk

“Sekedar saran nton dari gue”

“Just Take it sebelum semuanya jadi telat dan loe sendiri yang bakal nyesel nanti”

Ucap gue yang langsung membayar minuman kami berdua sementara itu anton hanya diam saja.

“Gue gak bisa komen banyak soal loe sama gilang”

“Sampai kapan loe bisa lari? Sampai semuanya loe bikin hancur sendiri?”

Ucap diri ini yang membalikan ucapan abangnya ke adiknya yang gue olah ulang. Gue tau saat ini anton masih dalam keadaan yang kacau. Tapi tak ada harapan lain lagi selain dengan ucapan.

“Gue cabut dulu yah nton”

Ucap diri ini yang meninggalkan my best friend yang sedang autis sental sentil tissue.
#

Siang menjelang sore hari itu gue menikmati kemacetan di daerah kemang sambil menghembuskan asap rokok di dalam mobil. Mempersiapkan sebuah kata untuk seseorang yang sedang menunggu diri ini sambil memandangi kartu undangan wedding . ~ Gue berharap dia masih menunggu gue disana dan gue berharap ini adalah keputusan yang tepat bagi kami berdua. Meski ini amat menyakitkan but I must keep going hingga membuat feeling ini mati rasa dibuatnya.
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Yes, om ed balik lagi.. dan ikut seneng vina juga uda mau balik lg sama om ed.. dan semoga ga terjadi lg ksalahan yg sama hehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd