Hari Jumat pukul 13.00 WITA, Bandara Ngurah Rai Bali terlihat agak lengang, dua bidadari cantik nan seksi berjalan bak model di catwalk menyusuri koridor pintu keluar.
Winny yang mengenakan rok terusan ketat berwarna putih dipadu dengan heels hitam yang kontras dengan kulit putih mulus tumit kakinya membuat beberapa pria salah focus, apalagi roknya beberapa senti naik diatas lutut membiarkan paha putih kencang tak tertutup dan menjadi santapan mata mata nakal pria.
Sedangkan Sena tak kalah hot, dengan tubuh dibalut model yang sama dengan Winny namun bermotif garis hitam putih cukup membuat pria yang menatapnya menelan ludah.
"Mbak..mbak.. Taxi??" beberapa supir Taxi menawarkan jasa mereka di ujung koridor pintu keluar, mengharapkan dua gadis cantik bagai peri itu mau mendaratkan kedua pantat montoknya di jok Taxi mereka.
"Nggak, udah ada yang jemput makasih" Sahut Sena ramah sambil mengumbar senyum manis.
Sena
"Hai Winny ya?" seorang pria muda berperawakan macho dengan kulit coklat menghampiri kedua bidadari yang sedang sibuk menolak tawaran jasa para supir Taxi maupun travel.
"Hai.. Ricky ya?" Winny membalas sapa pria itu sambil menyodorkan tangan mulusnya menyalami Ricky.
"Sory..sory banget agak telat, maklum macet, jadi gak bisa jemput di gate" kata Ricky menyambut tangan Winny "Wow mulus banget..kayak keramik" Ricky bergumam dalam hati.
"Kenalin ini Sena, teman aku sekaligus yang ikut jadi investor nanti" Winny memperkenalkan Sena.
"Sena.."
"Ricky.., wah kalian masih muda, cantik sukses jadi pebisnis juga, hebat" puji Ricky sambil menyalami Sena.
"Ahh biasa aja koq, kamu juga masih muda udah jadi pengusaha kan" jawab Sena berusaha merendah.
Dalam perjalanan menuju hotel tempat Winny dan Sena menginap mereka bertiga tampak akrab ngobrol ngalur ngidul di dalam mobil Ricky.
"Bentar lagi nyampe nih, kalian nginep di Hardrock Kuta kan? Emmm.. gak makan dulu? Udah jam makan siang nih, dah lewat malah" kata Ricky menawari makan siang.
"Gak deh makasih Rick, langsung kehotel aja, gak pingin makan, masih jetlag nih" tukas Winny.
Terik matahari terasa menyengat membakar kulit orang orang yang berjemur di pantai Kuta.
"Fiuhh panasnya Bali ya.." Sena menggumam saat mereka bertiga berjalan di lobby hotel.
"Hehe iya lagi musim panas Sen, liat kulit aku udah kayak sawo busuk hehehe, Ok deh, besok kita ketemu lagi disini untuk bahas bisnisnya, sekarang aku tinggal ya, aku sebentar lagi ada ketemu klien lain, have fun dan selamat beristirahat dulu" kata Ricky sambil menyalami kedua gadis cantik itu.
Setelah membongkar isi koper kedua wanita cantik itu merebahkan diri di ranjang hotel yang empuk sambil memainkan gadget masing masing.
"Say ntar sore ke pantai yuk, aku pingin renang" kata Sena memecah keheningan.
"Ok.. tunggu sunset aja biar gak panas, sekarang aku mau tidur bentar" sahut Winny sambil memeluk guling dan mencoba menuju alam mimpi.
Tubuh sexy Winny terguncang guncang, "Say..say..bangun.. woi udah jam 5 lebih nih" Sena menggoyang goyangkan pundak Winny membangunkan sahabatnya.
"Emmmhhhh... ya ya.." sahut Winny malas sambil mengucek ucek matanya dengan tangan.
Kedua gadis itu berjalan santai dengan hanya mengenakan 2pcs bikini dan handuk yang melilit di pinggang mereka.
Keluar dari hotel mereka berjalan menuju pantai diseberang jalan yang hanya berjarak beberapa meter dari Hardrock hotel.
Suasana Sunset terlihat lumayan ramai, hampir semuanya didominasi turis asing, hanya beberapa turis lokal yang terlihat diantara bule bule disana.
" Woooooo.... Kuta beach, Im comiiiiing..." Sena berlari kecil sambil berteriak setelah meletakkan handuknya dikursi pantai yang disediakan disana.
Winny mengikuti sahabatnya dari belakang, kedua gadis itu asyik bermain ombak di pinggir pantai, tubuh basah mereka nampak putih berkilau diterpa sinar matahari sore, payudara Winny dan Sena tercetak begitu jelas, bulat padat montok dibalut bikini basah.
"Hi kalian..." suara seorang lelaki memanggil, Winny dan Sena menoleh bersamaan ke arah suara itu datang.
"Hai Ricky.." Winny melambai kearah pria yang memanggilnya. Dengan menenteng papan surfing Ricky berlari kearah 2 wanita cantik tersebut.
"Hai,, ketemu lagi.. hehe, kamu sering surfing disini Ky" sapa Sena.
"Iya Sen.. kan rumah aku di legian, deket dari sini koq, hampir tiap sore kalau ada waktu aku surfing atau jalan jalan aja disini," jawab Ricky tersenyum.
"Boleh dong ajarin surfing" kata Winny.
"Oh tentu, kamu bisa renang kan yang pasti?" tanya Ricky, Sena menyahut
"Dia renang gaya batu aja bisanya Ky, hahahaa", "Enak aja, aku kalo renang kaya hiu tau.. kenceng ngebut.." timpal Winny sewot..
"Ngebut tenggelemnya?? Hahahah gak gak.. bercanda ja koq, ok sini naik ke board"
Ricky menaruh papannya diatas air..
"Gimana caranya?" Winny tampak bingung.
"Sini aku bantu, ntar telungkup aja diatas board, nah aku yang bantu dorong ketengah ntar.."
jawab Ricky sambil membantu Winny yang berusaha naik keatas papan surfing.
Winny telungkup diatas papan sesuai instruksi Ricky, pria berhidung mancung itu sedikit tertegun melihat belahan pantat Winny yang tercetak dari balik bikininya, pantatnya yang sekal membuat Ricky ingin meremas Manja.
"Ok aku dorong ya, tenang aja, kamu bisa sambil dayung pake kedua tangan biar papanya bisa meluncur, kalo dirasa udah kenceng coba bangun trus jongkok dulu diatas papan.."
Ricky menjelaskan layaknya instruktur surfer. Beberapa menit kemudian mereka berdua sudah agak jauh dari bibir pantai, Sena tampak masih bermain air sendiri disana.
Winny berusaha jongkok walaupun agak takut tapi sedikit dipaksakan dan akhirnya berhasil, gelombang ombak datang agak besar membuat papan yang dinaiki Winny sedikit limbung,
"Ahhhhh..,Rickyyyy" Winy menjerit panik saat papan nya berguncang dan akhirnya jatuh ke air, namun Ricky dengan sigap menangkap tubuh Winny dan menariknya kepermukaan air,
"hehehe santai aja Win, kan jatuhnya ke air juga, lagian gak dalem koq disini" kata Ricky berusaha menenangkan gadis cantik itu,
"hah..hah.. iya, hehe sory maklum masih newbie" jawab Winny dengan nafas agak tersengal.
Tanpa sadar tangan kanan Ricky masih melingkar di pinggang mulus Winny saat dia menarik Winny dari dalam air tadi.
Momen itu seperti berhenti sejenak, Winny dan Ricky saling menatap satu sama lain, tatapan yang dalam seperti adegan adegan di shitnetron bullshit di tv2 swasta. Tapi tidak berlanjut dengan ciuman lembut seperti shitnetron.
"So..sory.. ayo lanjut belajar lagi" Ricky agak tergagap dan menyudahi moment itu "Eh.. iya iya.." Winny juga agak kikuk, sebenarnya Winny sangat merindukan saat saat seperti itu, sudah sebulan lebih tak ada pria yang memberinya perhatian dan kasih sayang, dia sempat berpikir apa Ricky yang akan mengisi kesepian jiwanya sekarang??
"Woiiii balik siniiii.. udah mau gelap nihhh" Sena meneriaki dua insan berbeda kelamin yang tengah asyik bercanda sambil berlatih surfing di tengah deburan ombak pantai Kuta.
"Winny kita balik yuk, tuh kasian Sena kelamaan ditinggal sendiri disana" ajak Ricky sambil mendorong papan yang masih dinaiki Winny,
"Ok dorong aku sampai pinggir ya.. yang kenceng.." ujar Winny.
"Ok thanks ya Ricky udah repot repot ngajarin surfing tadi" Winny mengucapkan terimakasih dan mengembalikan papan surfing ke Ricky
"Iya santai aja, kalo mau aku bisa ngajarin kalian surfing selama kalian di Bali" jawab Ricky,
"Trus aku siapa yang ngajarin??" Sahut Sena,
"Tenang Sen, besok aku ajak temenku dari Amrik dia lebih jago surfing, biar dia yang ngajarin kamu, gimana?" kata Ricky,
"Bule? Sapa namanya? Ganteng gak hehe" Sena mulai kegenitan,
"Ah dasar ni anak kalo udah bule lain dah ceritanya" Winny menimpali,
"Hahaha.. ya ganteng koq, namanya Jhonny, Ok deh ladies, aku balik duluan ya, soalnya mobilku agak jauh parkir dari sini."
Ricky berpamitan dan menenteng papan surfingnya berlalu meninggalkan dua bidadari cantik yang tengah mengeringkan badan dengan handuk.
Tok..tok..tok.. "Breakfast.." suara ketukan pintu di kamar hotel Winny terdengar jelas. "Kamu mesen breakfast Sen?" Tanya Winny saat mendengar ketukan dipintu, "Iya say, tolong bukain gih, aku lagi ngeringin rambut nih" jawab Sena sambil menggerakkan hairdryer di disekitar kepalanya.
Winny yang hanya mengenakan tanktop dengan belahan dada rendah dan celana hotpants mini membuka pintu kamar.
"Ehmm..Pa..Pagi mbak.. ini breakfast yang dipesan tadi.." Pelayan hotel itu agak gugup saat bidadari cantik membuka pintu untuknya.
Sebagai pria normal wajar jika pelayan itu agak shock melihat penampilan Winny, dia dapat melihat paha putih mulus sampai ke pangkal nya, dan belahan dada yang tak tertutup tanktop menyembul seperti menggodanya, ditambah wajah cantik mulus dan cute Winny seperti boneka sex jepang memecahkan konsentrasi pelayan itu.
"Masuk mas.. taruh aja di meja," Winny mempersilahkan pelayan itu masuk.
Suara music dari band RHCP terdengar mengalun di Lobby Hardrock Café, beberapa Bule duduk menikmati kopi sambil ngobrol satu sama lain. Disini Winny akan bertemu Ricky membicarakan masalah bisnis kain pantai untuk Boutiqe dan OL shopnya, Ricky bersama seorang pria Bule tengah mengobrol saat dua wanita sexy menghampirinya.
"Hi Ricky" sapa Winny,
"Hai juga," sambut Ricky menyalami Winny dan Sena.
"Ini kenalin temenku Jhonny yang aku certain kemarin, dia investorku, dia yang modalin usaha kain pantai itu", Ricky memperkenalkan teman bulenya kepada dua dara manis tersebut.
"Winny", "Jhonny, panggil saja Jhon" kata Jhon sambil menyalami Winny dan Sena.
"Aldira Chena, panggil saja Sena" Sena tersenyum manis menebar pesona saat menyalami Jhon yang berwajah ganteng tersebut. "Wow..ok punya nih temen Ricky" batin Sena.
Satu jam kemudian mereka sudah selesai membicarakan perihal bisnis dan sudah sepakat untuk mengirimkan beberapa sample ke Boutiqe Winny, setelah itu 4 orang tersebut masih asyik bercengkerama, Winny terlihat akrab dengan Ricky, dan begitu pula Jhon dengan Sena.
Suasana pantai Legian disaat sunset tak seramai Kuta, 2 pria dan 2 wanita berbikini asyik bermain surfing.
"Jhon pegang yang erat, jangan sampai aku jatuh" teriak Sena saat berusaha naik papan seluncur.
"Ok, santai aja, kamu rileks trus telungkup dulu di papan, seperti Winny itu" kata Jhon yang fasih berbahasa Indonesia, Jhon sudah lama tinggal di Bali, bahkan Jhon menguasai bahasa Bali dengan baik.
"Yeaaaa.. aku bisa.. aku berdiriiiiii!" Winny berteriak girang saat berhasil berdiri seimbang diatas papan surfing yang meluncur mengikuti ombak.
Sementara Sena masih berjuang untuk bisa berjongkok diatas papan, berkali kali Sena jatuh diterpa ombak, dan kesekian kalinya Jhon dengan sabar mengangkat tubuh sintalnya kembali ke atas papan.
Lelah belajar surfing dan berenang mereka berempat memutuskan untuk pulang, dan sebelumnya membuat janji untuk dinner malam itu dirumah Ricky.
Rok hitam pendek, T-shirt berlogo Bebe di dada dan heels biru tua menjadi pilihan pakaian Winny untuk dinner malam itu sedangkan Sena mengenakan rok terusan biru tanpa lengan yang ketat mencetak lekuk tubuh indahnya.
30 menit kemudian jemputan dating di depan hotel, Ricky dan Jhon mempersilahkan dua bidadari itu masuk mobil dan segera mereka berempat meluncur kerumah Jhonny yang tidak jauh dari hotel.
"Rumah kamu sepi banget say?" Tanya Winny kepada Ricky.
"Cieee udah panggil say sekarang" canda Sena dan disambut cubitan manja Winny dilengannya.
"Iya ini rumah peninggalan Papaku, sejak papaku meninggal Mamaku memilih pulang kampung dan tinggal dengan kakek nenekku di Jawa" jelas Ricky sambil menyiapkan hidangan diatas meja.
"Ohh kamu aslinya Jawa, aku kirain Bali" sahut Winny.
"Mama Jawa, Papa Bali" jawab Ricky.
"Yo silahkan dinikmati guys, ini masakan aku, sorry kalo agak gimana gitu rasanya hehe" Jhonny mempersilahkan mereka makan.
"Emmmm... enak, enak koq, kamu pinter masak Jhon" Puji Sena
Setelah makan makan selesai Jhonny menghidangkan Wine, "Kamu bisa minum wine?" Tanya Jhonny,
"Ya,, tentu" jawab Winny dan Sena bersamaan.
Selanjutnya Winny mengobrol dengan Ricky diruang tengah, sedangkan Sena dengan Jhon berada di taman belakang menikmati angin malam.
Obrolan Winny dan Ricky semakin hangat dan akrab, Winny merasa nyaman senyaman saat dia masih bersama mantan pacarnya dulu.
Tangan Ricky membelai rambut Winny mesra dan Winny seperti mematung, bingung harus ngapain, mereka berdua belum resmi pacaran dan baru kenal tiga hari.
Bibir Ricky mendekat mengecup hangat kening gadis yang duduk didepanya, Winny masih terdiam, Ricky mengangkat dagu Winny dan mengarahkan ciumanya kebibir.
"Ahhhh...shhhhh" Suara desahan terdengar membuat Ricky dan Winny terkejut dan membatalkan acara percumbuan mereka.
"Kamu dengar Rick,?" Tanya Winny
"Iya, kayanya dari belakang, coba kita cek"
Winny dan Ricky terdiam mematung di depan jendela pintu belakang.
Jelas terlihat di kursi taman Sena tengah duduk mengangkang, rok birunya tersingkap sampai ke perut dan Gstringnya sudah bertengger di lutut sebelah kanan.
Tangan kanan Sena menjambak rambut Jhon dan menekan nekan kepala bule itu kearah selangkangannya.
Melihat adegan itu darah Winny bergejolak, jantungnya berdebar, gairahnya bangkit seketika.
"Ahhhsss.. Jhonn..shhh iyah jilat.. ahhh jilat trussss" Sena mengerang nikmat menerima permainan lidah Jhon yang menggelitik klitorisnya.
Winny sudah hilang akal, hasratnya yang menggebu tak dapat terbendung, dengan cepat dia memeluk Ricky yang masih menikmati adegan Sena dan Jhon.
Ciuman Winny di bibir Jhon begitu ganas bertubi tubi, membuat pria itu sedikit kewalahan meladeninya.
Winny sudah bertekad untuk mengakhiri kemarau dijiwanya dan ingin menikmati kembali kenikmatan kenikmatan bercinta dengan konthol asli, bukan dengan dildo pink langganannya.
Ricky menggendong manja tubuh sexy Winny yang menggelayut manja dipundaknya, dan merebahkan di sofa di ruang tengah tempat mereka ngobrol sebelumnya.
Ricky melepas T-shirtnya memperlihatkan otot otot tubuhnya, walaupun tidak terlalu besar dan membentuk tapi sangat macho bagi Winny.
Winny bangkit dan mendorong Ricky ke sofa dan menduduki tubuh pria berkulit coklat tersebut. "Wow,, easy..easy babe.." Ricky tersenyum melihat keganasan Winny yang menampakkan wujud binalnya saat bercinta.
Sambil duduk diatas tubuh Ricky, Winny menarik roknya keatas, saat kain rok hitam itu tersingkap terlihat gundukan diselangkangan Winny yang masih berbalut cd dengan warna senada dengan roknya.
Tanpa pinggir panjang Winny menggeser tubuhnya kearah wajah Ricky dan menduduki wajah Ricky.
"Ahhhh shhhhhh mmhh" desah Winny saat mulut Ricky menghisap vaginanya dari luar cd.
Tak mau kenikmatan itu terhalang kain cd, Winny turun dari atas kepala Ricky dan menurunkan cdnya lalu melepas dari kedua kaki jenjangnya.
Sekarang Winny naik lagi ke kepala Ricky dengan tubuh menghadap ke arah kaki Ricky.