Mereka sampai di villa hampir jam 11 malam. Karena bukan hari libur, villa tinggal mereka pilih mau yang delux atau yang berbentuk minimalis.
Imam memilih villa yang minimalis.
Di dalam kamar, cuaca dingin membeku di luar sana tidak menghalangi mereka berdua bercinta.
Dan masih memakai pakaian, Imam menindih Kiera di tempat tidur. Imam mencium bibir putrinya yang tipis basah merona merah delima.
Bibir Kiera kaku dan sedingin es, karena ini adalah pertama kali bibirnya dicium oleh seorang laki-laki. Apalagi kemudian buah dadanya diremas, pertama kali pula Kiera menggigit lidah papinya.
Dadanya berdegup kencang, birahinya menggelegak, sehingga Kierapun memberikan pakaiannya dilepas satu persatu oleh papinya, sehingga tubuhnya yang mulus bening itu menjadi telanjang di depan papinya.
"Jangan Pih..." kata Kiera merasa vaginanya disundul oleh benda tumpul tapi keras milik papinya.
"Papi akan bertanggungjawab jika kamu hamil, kamu jangan takut..." balas Imam yang mata batinnya telah tertutup napsu.
Peristiwa ini terjadi dalam waktu yang begitu singkat. Kiera masih ingat ia berdiri di depan kampusnya menunggu papinya menjemput, kini tubuh telanjangnya ditindih tubuh telanjang papinya, bahkan lubang vaginanya berusaha dimasukkan oleh penis papinya.
Nyeri lubang itu ketika didorong-dorong oleh batang keras milik papinya. Ia bukan diperkosa, tetapi termakan bujuk rayu papinya sehingga ia mau menyerahkan liang vaginanya untuk dimasuki batang penis papinya.
Imam mengayunkan batang penisnya di liang sempit anak perempuannya itu sambil ia mencium bibir Kiera, melumat leher Kiera, menghisap puting Kiera, mana mungkin Kiera tidak membuka semakin lebar pahanya, bahkan setelah selaput daranya dipecahkan oleh penis papinya dan penis papinya berhasil tenggelam semuanya, Kiera memeluk erat pantat papinya dengan kedua kakinya memberikan lubang vaginanya disetubuhi papinya.
Penis Imam keluar-masuk di lubang vagina Kiera. Dadanya berdegup-degup. Napasnya memburu. Batangnya yang menggesek-gesek dinding vagina Kiera semakin keras membeku.
Kemudian Imam menghentakkan penisnya. Diam sejenak, Imam kemudian melepaskan gelora syahwatnya di rahim Kiera.
Imam mencabut penisnya yang basah berlumuran air maninya bercampur darah perawan Kiera.
Imam mengambil tissu menyumbat liang vagina Kiera, lalu Imam membersihkan penisnya. Setelah itu Imam berbaring di samping Kiera yang telanjang menarik selimut menutupi tubuh mereka berdua.
Tapi mana mereka bisa tidur?
Akhirnya ayah dan anak itu kembali bercinta lagi. Kali ini vagina Kiera sudah bisa menerima genjotan penis Imam, sehingga Kiera bisa mengimbangi permainan Imam.
Permainan yang ketiga kalinya, Kierapun berani mengguncang penis Imam yang terbenam di dalam liang vaginanya.
Pulang dari villa bagi Kiera bersetubuh dengan papinya bukan hal yang tabu lagi. Mereka bahkan bercinta bagaikan suami istri di rumah, di kamar hotel atau di alam terbuka di tepi kolam renang.
Kiera MENCINTAI Imam, papinya sendiri.