Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Sekuel : Skandal Sekolah Pelosok

Next Episode Mau Seperti Apa?

  • Lanjutkan Eksekusi Nia dan Ika

  • Perawanin Aliyah

  • Menguak Kembali Kisah Novi


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
ternyata pergerakan nya cukup lambat jg yah sampe di page 7 :Peace: ayo semangat2
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Kayaknya sih sdh ad neh up mya..tinggal narok dimari aja ya hu
 
bantu up ke level tujuh bang.. bruuuum bruuuum
 
[HIDE]WARNING!!!
Cerita di bawah ini hanya karya FIKSI TS belaka, jika ada kesamaan nama, tempat dan karakter itu bukanlah suatu hal yang disengaja.
***************************************************************************************************************************************
Sekuel : Skandal Sekolah Pelosok

Chapter 6 : Budak Cinta Sang Penakluk
***************************************************************************************************************************************
Hari ini adalah empat hari setelah tragedi pemaksaan yang dialami oleh Novi, kekasih tercintanya boby si gigolo. Selama empat hari kemarin secara berturut-turut ia di ‘pakai’ sama pak trisno dan mas riki bergantian setiap pulang sekolah. Dan hari ini sesuai permintaan mereka berdua, novi diminta untuk tidak mengenakan dalamannya sama sekali, karena seragamnya hari ini adalah baju batik dan rok berwarna hitam.

Novi

Hari ini aku harus masuk ke pelajaran yang sangat membosankan, sesungguhnya aku sangat merindukan kehadiran boby kekasihku setelah seminggu ini aku mencuekinya, namun aku merasa bahwa dia memang harus kuberi pelajaran, namun aku yang kini bukanlah aku yang dulu, bukan lah novi yang lemah lembut namun aku novi yang binal, batang penis telah merasuki otakku, dan adrenalin terpendamku sudah mulai muncul ke permukaan, aku selalu saja teringat pada penis mas riki dan pak trisno yang selalu bisa membuatku puas. Aku bisa sejenak melupakan masalahku dengan boby hanya dengan menikmati sodokan demi sodokan penis mereka. Aku merasakan bahwa diriku ini ‘kelainan’, karena aku rela dilecehkan oleh pria lain namun sangat marah apabila dilecehkan oleh kekasihku sendiri, ah entahlah, yang penting syahwatku terpuaskan.

Saat jam istirahat,

Aku melihat boby tergesa-gesa menuju ke arahku, dari raut wajahnya dapat kupastikan ia telah sangat menyesal dengan apa yang telah ia perbuat padaku, dan benar saja ia mengungkapkan permohonan maafnya, sebagai kekasih yang baik aku menjawab tanpa membuat ia khawatir, walaupun ini sulit bagiku untuk berbohong padanya, karena memang tatapan mata boby sangat tajam, dan itu cukup membuatku terbata-bata, namun aku berusaha untuk tetap tenang agar skandal busku tidak terungkap. Setelah chit-chat manja kami usai, boby mencium pipiku seraya meninggalkanku, “Maafin novi ya bob, novi udah ketagihan penis lelaki lain” aku membatin.
Hari ini aku pulang sekolah tanpa mengenakan pakaian dalamku sama sekali, saat aku naik ke bus langgananku ini, terlihat mas riki tersenyum genit ke arahku, dan aku membalas dengan senyum manisku. Seperti biasa aku duduk tepat di bangku yang berada di belakang kursi supir, hari ini aku duduk tidak dekat jendela, kubiarkan bangku di dekat jendela itu kosong hanya ada tasku. Saat bus ini selesai menaik dan turunkan penumpang di dua halte, “permisi dek, mau duduk” terdengar suara berat seorang pria berdiri di depanku, saat aku menatapnya, ternyata pak trisno yang tersenyum ramah. “Iya silahkan pak” ucapku ramah, Saat bus mulai melanjutkan perjalanan, tangan pak trisno mulai menjamah rok panjangku, “jangan naikkan pak” ucapku singkat. “Ahh gak apa dek” ucap pak trisno seraya mendenguskan nafasnya di dekat leherku yang tertutup jilbab hitam ini. Aku tahan tangannya, “kan kemarin udah pak” bisikku pelan. “Bapak gak bakal bosan entotin kamu dek” bisiknya di telingaku.

Ika

Selama 3 bulan pasca pesta seks yang menjadi skandal terbaik sekolahku, yang melibatkan aku, temanku, guruku serta kepsekku itu benar-benar telah merubah pola pikirku tentang sekolah, dimana sekolah biasanya mengajarkan hal-hal positif namun sekolahku juga mengajarkan hal negatif yang justru sangat menarik perhatianku. Aku yang telah menjadi budak pak kepsek sejak pesta seks tersebut merasa telah menjadi sangat binal, aku rela memek dan anusku disodok bergantian oleh pak kepsek dan para antek-anteknya.

Namun aku merasa akhir-akhir ini beliau sudah mulai jarang memanggilku untuk memuaskan hasrat bejatnya, kurasa ia sudah mulai bosan dengan tubuhku. Akhir-akhir ini juga aku melihat kerenggangan antara boby dan novi, dimana yang kuketahui bahwa mereka berpacaran sejak kejadian pesta seks tersebut. Namun beberapa hari ini, kulihat novi selalu pulang sendiri naik bus, dari hasil pertanyaanku ke novi beberapa hari lalu katanya ia pulang bersama teman-temannya, entah teman yang mana, begitu juga boby, kemarin dia bertanya padaku mengenai keberadaan novi, aku curiga mungkin ada sesuatu yang tak beres dengan mereka berdua.

Hari ini sepulang sekolah aku memutuskan untuk menguntit novi naik bus, kebetulan rumahku dan rumah novi tidak terlalu jauh dan searah. Kulihat novi naik dari pintu depan bus, lalu aku memutuskan untuk naik dari pintu belakang bus, aku duduk 2 bangku di belakangnya dan berseberangan dengan bangkunya, kumelihat sekeliling taka da satupun teman sebaya yang sekiranya aku kenal ataupun yang bisa saja menjadi teman novi. Kulihat novi duduk sendiri disitu, tak berapa lama mendekatlah seorang pria paruh baya mendekatinya dan permisi untuk duduk disampingnya. Saat di halte berikutnya, dan mulai banyak penumpang yang turun, aku memutuskan untuk maju satu baris dan duduk tepat di belakang bangku mereka. “Ssshhh udahh” terdengar desahan wanita yang tak lain itu pasti novi. Aku kaget bukan kepalang.

“Sshh nikmatin aja dek” terdengar suara berat yang kuduga itu adalah pria yang berada disebelahnya, aku semakin penasaran dengan apa yang mereka perbuat. Aku berencana untuk merekam perbuatan mereka namun tidak sempat karena bus ini telah tiba di tujuannya dan aku buru-buru turun dari bus agar novi tidak sadar bahwa aku berada disitu juga, aku mencari tempat yang aman untuk memantau kemana novi akan pergi. Saat semua penumpang mulai turun, tak kulihat ada tanda-tanda bahwa novi dan pria tersebut turun. Kulihat supir bus tersebut turun dan menuju toilet pria, aku perlahan mengendap masuk ke toilet pria, instingku mengatakan bahwa sang supir ada keterlibatannya dalam hal ini, aku bersembunyi di salah satu bilik, “Apakah novi dipaksa? Apakah novi diperkosa?” pertanyaan itu yang terus muncul dipikiranku.

“Kreeaakk” terdengar suara pintu toilet ini terbuka, aku mengintip dari sela-sela pintu bilik ini, “Uhhh uhhh udah gak sabar ya dek?” ucap pria paruh baya itu. Kugeserkan pandanganku kulihat novi dengan seragam sekolah dan jilbab hitam yang telah kusut jongkok di depan pria paruh baya itu, dan dengan sigap ia membuka celana panjang pria tersebut, terlihat kontol panjang berurat mengacung di depan wajah novi, aku yang sedang mengintip ini pun terpesona melihat kegagahan kontol pria itu. Novi lalu dengan sigap melumat kontol pria itu, sehingga terdengar bunyi ‘kecipak’ yang keluar dari mulut novi saat mengulum kontol besar itu.

“Wah sudah mulai saja ni” terdengar sang supir bus keluar dari bilik yang bersebelahan dengan bilikku, kulihat ia sudah tak bercelana, kontolnya yang sudah mengacung namun ukurannya kalah saing dengan kontol pria paruh baya yang tengah diemut oleh novi itu. Kulihat sang supir menaikkan pinggul novi, sehingga kini posisi novi menunduk dan tangannya bertumpu pada lututnya, sang supir menaikkan rok hitam novi, dan betapa kagetnya aku mengetahui novi tidak mengenakan celana dalamnya, sehingga sang supir dengan mudahnya melesakkan kontolnya di sela-sela pantat novi, “Uhh” desah tertahan novi.

“Masih peret aja dek memeknya” ucap sang sopir yang mulai menggenjot memek novi dari belakang. Terlihat tubuh novi terangguk angguk seirama dengan genjotan kontol sang supir. Tak berapa lama setelah itu, pria paruh baya tersebut melepaskan kontolnya yang masih asik diemut oleh novi, sehingga sekarang novi dengan bebasnya mendesah di ruang toilet ini, “Aaahhh masss riki…entot novi massss” desah novi tanpa khawatir, ternyata sang supir bus itu bernama riki. Terlihat novi sangat menikmati sodokan demi sodokan yang ia terima dari kontol mas riki itu.
Kulihat pria paruh baya itu masih asik mengocok kontolnya sembari menghisap sebatang rokok, “cepetan lah mas riki, saya juga mau entot adek ini” ucap pria paruh baya itu. “Eggghh uggghh sabar toh pak trisno nanti kebagian kok sshh” ucap mas riki seraya menarik tubuh novi agar berdiri sejajar dengannya, ternyata pria paruh baya itu bernama pak trisno. “Masss….masss novi nyampai masss” desah novi. “wah hebat juga ya mas riki, bisa bikin dek novi kita orgasme pertama, biasanya saya mulu hehehe” ledek pak trisno. “Biasanya katamu!” amukku dalam hati. Perasaanku saat ini bercampur aduk antara marah karena novi mengkhianati boby dan tak terasa libidoku perlahan naik, seolah ini merupakan sensasi baru, sensasi yang bisa kusebut dengan ‘sensasi birahi’.

Aku mulai meraba memekku dari balik cd dan rok hitam panjangku ini, dan mulai memilin-milin pentil toketku yang tersembunyi dengan indahnya dibalik baju batik dan jilbab hitamku ini. Aku terlarut dalam suasana birahi ini, sehingga aku tak sadar bahwa aku mengeluarkan desahan desahan kecil “Ahh”. Aku semakin intens ‘memainkan diri’ ku ini seraya menyaksikan kekasih temanku di ‘pakai’ oleh orang tak kukenal, desahan kedua yang bisa terbilang nyaring keluar dari mulutku “Akkhh..” aku seperti tersentak menyadari desahanku yang nyaring itu, dan cepat-cepat aku menyadarkan diri, kuintip keluar kulihat mereka semua terdiam, dan menatap tajam ke bilik tempat aku bersembunyi ini. “Siapa di dalam sana!” bentak pak trisno yang mulai mendekati pintu bilikku, “Aihh!” pekikku melihat kontolnya yang ngaceng itu nongol tiba-tiba di depan lubang tempat aku mengintip. “Brak Brak” beliau menarik paksa pintu bilikku, kuintip mas riki juga mendekati pintu bilikku dan dengan sekali tarik “Brakk!!” lepas sudah pintu bilik ini.

Kami semua terpaku menatap satu sama lain, namun tak bisa kupungkiri bahwa mataku terfokus ke kontol pak trisno. “Ika!!” pekik novi seraya menutupi tubuhnya. “Kenal sama nih cewek?” Tanya mas riki ke novi. “Kee kee kenal mass” jawab novi terbata-bata. “Oh temennya novi toh hehe” ucap pak trisno dengan senyum genitnya. “Kenapa liat-liat ini terus?” ucap beliau seraya menggenggam kontolnya, “Pengen disodok sampai kelojotan seperti temanmu yang lonte itu?” ucapnya seraya menunjuk novi yang bersender di wastafel, kulihat novi tertunduk malu. “Aih!!” pekikku karena dengan kasar mas riki menarikku dan memelukku dengan kasar, “Mas lepasin ika mas! Dia gak salah apa-apa!” ucap novi yang berusaha melepaskan dekapan mas riki pada tubuhku, “Plak!” sebuah tamparan keras mendarat di pipi manis novi. “Heh lonte! Diam kau! Duduk dan nikmatin saja pertunjukkan ini!” bentak mas riki.

Aku terus berusaha menggeliat untuk terlepas dari dekapan mas riki. “Gak ada salah temanmu ini! Ada dong! Dia dengan lancang menonton gratis permainan cinta kita!! Haha” ucap mas riki ke novi yang terduduk sesenggukan di lantai. “Mas plis jangan sakitin teman novi mass” ucap novi sesenggukan. “Jangan main kasar dong!” ucap pak trisno menolak tubuh mas riki supaya melepaskan dekapannya pada tubuhku, “Kita masih butuh memek si novi, kamu mau kita gak dapat kepuasan lagi hah!!” bentak pak trisno ke mas riki. Mas riki hanya terdiam. Kini aku jatuh ke pelukan pak trisno dengan posisi aku dipeluknya berhadapan dan melengket erat di dadanya yang membidang serta kontolnya yang tegang berada tepat di depan memekku yang kurasakan mulai becek. “Kamu nurut aja yaa…pasti kami kasih kepuasan” ucapnya pelan. Aku membuang mukaku tak ingin menatapnya. Tangan kanan beliau dengan kasar masuk ke dalam rok hitamku dan menurunkan cd ku, tangannya lalu meraba dan mengeluarmasukkan jarinya ke dalam memekku, “Ohh dah becek ya dek, pasti karena ngeliat kontol bapak kan? Hehe” ucapnya genit.

Jari-jarinya bergantian keluar masuk mengocok memekku, sementara tangannya yang satu lagi sibuk membuka kancing baju batikku dan dengan sigap menaikkan braku, jilatan demi jilatan kuterima pada pentil toketku, lalu ia mengemut toketku bergantian kanan dan kiri. “Akkhh masss” terdengar desahan novi di belakangku, kumenoleh kebelakang ternyata novi dengan posisi menunduk dengan kedua tangannya bertumpu di wastafel sedang disodok oleh mas riki. “Nih terima hukuman dari masss ugghh” desah mas riki. “Udah cukup becek ya dek ika, mari kita kayak mereka sekarang” ucap pak trisno menuntunku untuk berposisi menunduk sama seperti novi, terasa sebuah kontol hangat menyeruak di sela-sela pantatku mencari bibir memekku, “Pantatnya keset banget dek ika” ucap pak trisno. Kurasakan palkon pak trisno sudah berada tepat di depan bibir memekku, dan dengan kasar ia hentakkan kontol jumbonya itu ke memekku. “Akkhh pakk” desahku menerima sodokan pertama kontol pak trisno.

Liang memekku terasa terisi penuh oleh kontol pak trisno yang memiliki panjang sama dengan kontol boby namun jauh lebih gemuk dan berurat ini. Pak trisno mulai memaju mundurkan pinggulnya dan kontolnya mulai menggaruk dinding memekku, “Akkh pakk…entotin ika..puasin ika” aku tak malu lagi mendesah di depan mereka semua. “Ugghh gimana memeknya adek itu pak?” Tanya mas riki ke pak trisno. “Ahhh gak serapet punya dek novi, tapi cukuplah” jawab pak trisno yang masih asik menggenjot memekku. “Udah biasa ngelonte ya dek?” Tanya pak trisno seraya meremas kedua toketku, aku hanya mengangguk pelan. “Dia biasa jadi pereknya kepsek kami! Akhh masss” ucap novi dengan lantangnya. Aku melirik sinis ke arah novi yang tersenyum licik. “Oo budak seks rupanya dek ika ini, pantes memeknya udah gak peret” ucap pak trisno mempercepat sodokannya di memekku.
“Akhh pak saya sampai pak” desahku disertai semburan cairan cintaku. “Bener-bener perek kepsek ya, baru dientot bentar udah orgasme aja haha” ledek pak trisno seraya meremas pantatku. Ia lalu melepaskan kontolnya dari memekku dan memposisikan kontolnya di bibir anusku. Aku menoleh menatapnya dengan tatapan iba, namun ia paksakan kontolnya melesak masuk ke anusku, “Akkh” teriakku, saat setengan kontolnya masuk, ia tak melakukan apa-apa dan berkata “Pantes gak menahan saya untuk nusuk boolnya ternyata memang dah longgar punyamu ini dua-duanya” seraya meremas pantatku. Ia lalu mencabut kontolnya dari anusku dan kembali menyodokkannya ke memekku. “Jadi gak doyan bool ni anak, lebih longgar daripada memeknya habisan” ucap pak trisno ke mas riki. “Biasa masuk 2 kontol ya dek boolmu haha” ucap mas riki kepadaku.

Tak berselang berapa lama, pak trisno melepaskan kontolnya entah apa maksudnya begitu juga dengan mas riki, kulihat mereka bertukar posisi, pak trisno mengambil alih novi sementara mas riki memposisikan kontolnya untuk menggenjotku. Saat kontolnya masuk ia berkata “Ahh pak trisno! Selalu deh tiap bapak habis nyodok, memek dedek-dedek gemes gini melonggar dan ini longgar banget!”. “Haha mamam tu memek perek kepsek” ucap pak trisno yang menggempur memek novi. “Akkhh aaahhh pak trisno…novi sampai” desahan novi memenuhi ruang toilet ini. “Ahh dek novi dah keluar lagi, barengan dong biar jadi anak kita nanti” ucap pak trisno seraya meremas toket novi. “Ahh ahhh” aku masih mendesah menikmati sodokan dari kontol kecil mas riki ini. “Gak peret gak peret dah yang penting bisa ngebuang inih!” ucap mas riki seraya mempercepat sodokannya terasa kontolnya mulai berdenyut pertanda ia akan orgasme, “Masss masss jangan di dalam masss!!” teriakku seraya mendorong-dorong mas riki, dan akhirnya terpaksa aku main kasar yaitu menendang lutut mas riki bergantian, melihatku memberontak, pak trisno mendekapku.

Kulihat mas riki mengurut-ngurut lututnya, dan melihatku dengan tatapan kejam, ia berusaha berdiri walaupun tertatih, tubuhku yang dibekap erat pak trisno tak dapat melakukan apa-apa selain menggeliat minta dilepaskan. “Selesaikan saja adek satu ini mas!” perintah pak trisno seraya meremas keras toketku. Mas riki memasukkan kembali kontolnya dan menggenjot keras memekku, dengan tubuh yang didekap oleh dua pria seperti ini aku hanya bisa pasrah menghadapi keadaan, “Nih terima pejuku..mampus hamil dah lu!!!” teriak mas riki disertai hentakan keras dan kontolnya menancap dalam memekku, “Croott..croott” terasa 3 semburan peju mas riki menghangatkan liang memekku. “Akhh tidak!!” teriakku seraya menggerak-gerakkan pinggulku berharap mereka berdua melepaskanku, namun ternyata itu sia-sia saja.

Kurasakan kontol mas riki mulai melemas, dan ia tarik keluar memekku terlihat cairan putih kental mengalir deras dari memekku. “Habisi dia pak” ucap mas riki ke pak trisno sembari menyender dan terduduk di lantai. Mendengar arahan itu, pak trisno menaikkan tubuh lemasku untuk duduk di atas wastafel, dan ia arahkan palkonnya ke bibir memekku yang telah basah dengan peju mas riki. “Auhh” desah kecilku menerima sodokan kontol pak trisno. Tatapanku kosong menatap wajah mesum pak trisno yang tengah asik menggenjot memekku, dan lagi-lagi sensasi yang sama kembali menyadarkanku, terasa kontol pak trisno berdenyut-denyut di setiap sodokannya, namun tubuhku tidak memiliki energi sama sekali untuk mendorong tubuh gagah pak trisno ini. Beliau menyodok keras dan dalam satu kali hentakan terasa sangat sesak kontolnya memenuhi liang memekku, “Croott crooott crooott” ada sekitar 5 semburan peju pak trisno menghangatkan liang vaginaku.
Tak berselang berapa menit, beliau menarik keluar kontol beliau dari memekku, terlihat peju beliau yang bercampur dengan sisa peju mas riki meluber keluar dan membasahi rok hitamku. Aku tersandar lemas di cermin wastafel meratapi nasibku. “Cekrek cekrek” terdengar suara kamera, saat kubuka mataku ternyata novi tengah mengambil foto diriku yang mengangkang di wastafel dengan memek berlumuran peju. Tersungging senyum licik dari bibir novi. Tak berapa lama setelah itu, novi kembali di gangbang oleh mas riki dan pak trisno, desahan demi desahan novi memenuhi ruang toilet ini. Aku benar-benar lemas dan pasrah serta sedih menyadari bahwa kini aku hanyalah seorang perempuan dengan memek yang tak lagi diidamkan oleh para pria bahkan mungkin oleh suamiku kelak. Aku memejamkan mataku untuk beristirahat sejenak, detik demi detik tak terasa sudah sekitar 3 jam aku tertidur mengangkang di atas wastafel toilet pria ini. Kurasakan memekku sedikit lembab, dan kulihat terdapat sepucuk kertas disamping tubuhku. Yang tertulis:

Ika : III

Aku bingung dengan tulisan itu, lalu aku meraba memekku dan terasa cairan kental hangat keluar perlahan dari dalam memekku, dari aromanya kumenyadari bahwa itu peju. “Jangan-jangan!” teriakku dalam hati. Pikiranku mulai melayang kemana-mana aku berasumsi bahwa selama aku tertidur bahwa ada sekitar 3 pria yang memakai memekku dan membuang peju mereka di memekku. Dan kembali aku larut dalam kesedihan, menyadari bahwa betapa menyedihkannya diriku yang telah ‘dihamili’ setidaknya oleh 5 pria dalam satu hari ini, muncul sebuah tekad dari lubuk hati yang paling dalam bahwa aku harus berubah dan meninggalkan dunia syahwat ini segera agar nantinya suamiku kelak dapat menerimaku tanpa mengetahui masa kelamku.[/HIDE]
 
Terakhir diubah:
Bimabet
[HIDE]WARNING!!!
Cerita di bawah ini hanya karya FIKSI TS belaka, jika ada kesamaan nama, tempat dan karakter itu bukanlah suatu hal yang disengaja.
***************************************************************************************************************************************
Sekuel : Skandal Sekolah Pelosok

Chapter 7 : Apakah ini akhir dari segalanya?
***************************************************************************************************************************************
Hari ini adalah satu hari pasca boby mendapati novi berselingkuh dengan dua orang pria yang ia tak kenali, terlihat dari adegan yang dilakoni novi, novi sangat menikmatinya. Dan pada hari ini boby ingin membalaskan dendamnya pada novi dengan bersekongkol dengan sahabat perlendirannya, wiwi.

Boby

Hingga detik ini aku masih tidak percaya dengan apa yang kulihat kemarin sore, kekasih tercintaku novi rela disetubuhi oleh seorang pria paruh baya yang bisa dikatakan cocok bila jadi ayahnya dan seorang pemuda bejat yang layak untuk menjadi abangnya. Tak terlihat penyesalan di wajah novi kekasihku itu saat persetubuhan terlarangnya usai, seakan ia tidak perduli dengan tulusnya cintaku, apakah ini pembalasan darinya akibat aku membuang benih cintaku di dalam rahimnya? Ah entahlah. “Hei bob” terdengar suara wanita menyadarkanku dari lamunan panjangku, ternyata dia adalah wiwi. “Termenung kenapa bob? Kerasukan wewe gombel nanti haha” ledek wiwi. Namun aku tak menanggapinya, aku tetap menatap keluar jendela dengan wajah murung. Wiwi menggoyangkan bahuku “Eh bob, kenapa sih? Aku jadi ngeri nih” ucap wiwi. “Novi wi, novi” ucapku singkat.

“Hah! Kenapa novi? Hamil ya dia!” ucap wiwi kaget seraya meremas kedua bahuku seolah meminta kepastian dariku. Aku tak ingin meliriknya, kujulurkan salah satu tanganku dan memberikan ponselku dengan video skandal novi yang siap diputar. “Apa ni bob??” Tanya wiwi. “Udah buka aja” jawabku singkat. Detik demi detik wiwi memperhatikan video tersebut dengan seksama, lalu tanpa sengaja ia banting hpku ke meja namun aku tak peduli, “Kurang ajar si novi bangsat itu!! Mana lonte itu sekarang? Biar aku beri pelajaran!!” amuk wiwi. “Biarin aja deh wi, gak ada harapan lagi kayaknya” ucapku lemas menatapnya, amukan wiwi sedikit mereda melihat aku yang begitu murung. “Gak bisa kayak gini bob, kita mesti beri dia pelajaran!!” ucap wiwi tegas. “Gimana?” tanyaku singkat. Lalu wiwi membisikkan suatu rencana ke telingaku, aku merasakan bahwa itu adalah rencana yang bagus.

Jam pelajaran sekolah berakhir ….

Aku dan wiwi berada di kelas ku yang sangat sepi ini, karena semua siswa sudah berhamburan keluar kelas hendak pulang ke rumah mereka masing-masing. Aku merasa bahwa rencana kami akan berhasil karena menjelang jam pelajaran berakhir, novi mengirim pesan singkat kepadaku yang berisi “Boby sayang, maaf ya kalau aku jadi cuek denganmu, aku kangen kamu tau sebenarnya, gituan yuk sayang, aku rindu punyamu”.

Momen yang aku dan wiwi tunggu akhirnya tiba, aku mengintip dari jendela kelasku terlihat novi dengan baju osis tebal dan rok abu-abu panjangnya berjalan cepat menuju kelasku. Aku dan wiwi langsung mengatur posisi dimana aku duduk di bangku siswa, lalu wiwi duduk diatas pangkuanku dengan membelakangiku, wiwi menjilat-jilat bibirku menggodaku untuk mencumbunya. Terlihat bayangan novi masuk dan terdengar suaranya “Boby say…” seketika ucapannya terhenti sesaat melihat aku dan wiwi berposisi panas dan lidah kami saling berpagutan satu sama lain. “Heh bangsat!” bentak novi singkat kepada aku dan wiwi.
Aku dan wiwi tersenyum merendahkannya, “Dengar gak kalian! Kamu tega sama aku bob?!” ucap novi seraya berusaha menjambak rambut wiwi untuk menjauh dari pangkuanku. Dengan sigap ku tangkis tangannya “Aduhh!” pekik novi. Aku dan wiwi lalu berdiri dan mendekati novi seraya berkata “Yang bangsat itu kau wanita lonte!!” bentak kami serentak. Terlihat novi kebingungan menerima umpatan kami. “Ma..ma..maksud kalian apaan!” ucapnya terbata-bata. “Aku melihat ini sendiri dengan mata kepalaku dan terekam disini” ucapku seraya memutarkan video skandal novi yang ada di hpku. Beberapa menit ia tertegun menyaksikan perbuatan menyimpangnya yang terekam di hp ku. Dengan reflex tubuhnya rubuh ke bawah dan merangkul erat kedua kakiku seraya sesenggukan “Maafkan aku boby sayang, plis maafin novi!!!” teriaknya.

Aku yang sudah terlanjur kesal menendang-nendang kakiku agar pelukan novi di kakiku terlepas, “Hah! Maafin katamu?! Udah main sana sama bandot tua itu dan pemuda bangsat itu! Kau rela dipejuin si bandot tua tapi kau muak ketika aku pejuin!! Dasar kau lonte!!” bentakku seraya memegang dan mengguncang kedua bahunya. “Hiks hiks hiks…maafin aku bob..wiwi..pujuk boby wi…” ucap novi sesenggukan di lantai. “Ini lah yang pantas kau terima lonte! Aku juga lonte, tapi aku bisa menghargai rasa cinta seorang pria padaku, dasar kau lonte sampah!” bentak wiwi meluapkan amukannya. “Sudah gak usah sok nangis kau, mulai hari ini, KITA PUTUS!!!” bentakku di depan wajahnya yang berlinang air mata. Aku dan wiwi meninggalkan novi yang masih sesenggukan di lantai kelasku.

Novi

Hari ini adalah hari kesekian pasca aku disetubuhi oleh mas riki dan pak trisno secara bergantian di toilet pangkalan bus itu. Entah sudah berapa banyak peju pak trisno yang bersarang di dalam rahimku, aku takut apabila aku harus hamil anak pak trisno akibat ‘perilaku menyimpang’ yang saat ini kugeluti. Pada menjelang jam pelajaran berakhir, aku mengirimkan pesan singkat ke boby bahwa aku merindukannya dan hendak bercinta dengannya. Hal ini aku lakukan adalah untuk melindungi diriku dari fitnah di kemudian hari, aku akan biarkan boby membuang spermanya di rahimku hari ini sampai ia puas, sehingga jika sekiranya nanti aku hamil maka aku bisa mengkambing-hitamkan boby agar ia rela menikahiku.

Namun hari ini benar-benar hari sialku, entah darimana boby bisa mendapatkan rekaman skandalku dengan dua pria tersebut, sehingga ia marah besar dan ia memutuskan hubungan spesial antara aku dan dirinya. Aku merasa hidupku sudah benar-benar hancur, aku akan memiliki mimpi buruk yaitu menjadi istri ketiga pak trisno dan melahirkan anak beliau. “Aaaahhh tidaaaaakkkk!!!” teriakku tak berapa lama setelah boby dan wiwi yang baru saja melabrakku meninggalkanku di ruang kelas ini.

Akhirnya aku memutuskan untuk pulang naik bus langgananku, ya bus yang menjadi awal cerita skandalku. Namun ada hal yang ganjil hari ini, bukan mas riki yang mengemudikan bus ini namun pria lain yang tak kukenal wajahnya. Aku tak hiraukan hal itu dan lekas duduk di bangku yang biasa pak trisno melakukan hal cabul terhadapku. Aku benar-benar menanti kehadiran beliau, aku ingin sampaikan keluh kesah hatiku pada hari ini ke beliau yang mungkin bisa saja nanti beliaulah yang akan menjadi suamiku. Halte demi halte tidak ada tanda-tanda bahwa beliau menaiki bus ini. Hingga akhirnya aku tiba di pangkalan bus, saat aku hendak berjalan menuju keluar pangkalan. “Sst sst” terdengar suitan dari balik pintu toilet pria pangkalan ini.

Dengan waspada aku melirik ke kanan dan ke kiri, aku mulai menuju ke toilet tersebut dan masuk ke dalamnya. Disana hanya ada pak trisno sendirian. “Loh mas riki mana pak?” tanyaku kebingungan. “Mas rikimu telah ditangkap dek sama kepolisian, karena tindak kekerasan” ucap pak trisno lesu. “Tindak kekerasan pak? Apa jangan-jangan” ucapku seraya mengingat perbuatan kami pada ika beberapa hari lalu. “Bukan, bukan karena temanmu itu” ucapnya. “Jadi karena apa pak?” tanyaku penasaran. “Dia memperkosa dan menyiksa anak SD sesaat setelah ia mengerjai temanmu itu kemarin” jelas pak trisno. Aku tertegun tak percaya. “Terus kenapa bapak malah bersembunyi disini?” tanyaku. “Bapak bukan bersembunyi dek, bapak memang menantimu disini, karena jika bapak mencabulimu di bus tanpa mas riki, bisa-bisa kita digrebek” jelas beliau.

Aku hanya manggut-manggut mendengar penjelasan beliau. Terlihat beliau mulai melepasakan satu demi satu pakaiannya terlihat penis gemuknya menggantung lemas di selangkangannya. Aku mendekatinya dan meremas penisnya. “Pak novi boleh curhat gak?” ucapku seraya mengocok penisnya. “Curhat aja atuh dek sama bapak” ucapnya ramah seraya tangannya meremas-remas manja toketku dari luar baju osisku. Akhirnya aku pun menceritakan semua keluh kesahku padanya, yang tadi penisnya sempat menegang karena kocokanku, kini penisnya kembali melemas. Terasa ia memegangi kedua bahuku, dan kutatap wajahnya, terlihat air matanya jatuh satu dua tetes dari matanya. “Maafin bapak dek..bapak salah…seharusnya kita tidak begini dek” ucapnya. Lalu ia memelukku dengan hangat seraya mengelus-elus punggungku layaknya seorang bapak menenangkan anaknya yang menangis. “Bapak sangat menyesal dek, bapak akan tanggung jawab dengan bakal janin yang ada di rahimmu itu” ucapnya. Aku terasa seperti menerima angin segar namun juga kekelaman mendalam, aku masih belum dapat menerima kenyataan bahwa aku akan segera menjadi istri seorang pria yang umurnya jauh diatasku.

Ika

Beberapa hari setelah aku mengalami kejadian yang sangat memalukan sekaligus memuakkan, aku mengalami trauma. Aku takut untuk bersosialisasi dengan orang lain, aku mengurung diriku di kamarku entah sudah berapa lama. Orang tuaku yang memang selalu sibuk tidak mengetahui derita yang dialami anaknya ini. Setelah dua hari aku bolos sekolah, aku mendapat pesan singkat dari sahabatku, nia. “Kamu kemana aja ika? Aku kerumahmu ya” tak berapa lama terdengar bell rumahku. Aku bergegas membuka pintu depan dan ternyata nia membawa beberapa kotak coklat favoritku. “Ahhh niaaa makasih” ucapku seraya memeluknya. “eh eh rindu banget sama aku ya? Masuk dulu kali.. main peluk aja nih” ucap nia.

“Hehe maaf, aku rindu kamu banget tau” ucapku pada nia. Aku mempersilahkan ia masuk ke kamarku. “Jadi kemana saja kamu dan kenapa kamu tidak sekolah ka?” nia membuka pembicaraan. “Aku di rumah aja, aku trauma nia” ucapku seraya menundukkan pandangan. “Trauma kenapa?!” ucapnya kaget seraya mendekatiku. “Aku dihamili oleh 5 pria sekaligus” ucapku tanpa dapat menahan air mataku lagi. “apa?! Gimana ceritanya!” sontak nia kaget. Akhirnya aku menceritakan secara detil kejadian yang menimpaku beberapa hari lalu itu. Nia diam terpaku, dari raut wajahnya terlihat ia marah dan sangat dongkol terhadap novi yang rela memperlakukanku sebagai budak para pejantannya. “Ini gak bisa dibiarkan ka! Ayo kita lapor polisi dan minta pertanggung jawaban mereka” ucap nia lantang. “Sudah lah nia sudah, gak guna, si novi memiliki rekaman proses penyemburan peju semua pria itu di rahimku, bisa saja ia membeberkan video tersebut ke sekolah dan aku akan menanggung malu nia” jelasku.

Nia tertunduk tak berkata-kata. Nia lalu mendekatiku, memelukku dan mengelus punggungku berusaha untuk menenangkanku, “Sabar ya ika sayang, semoga jika memang sperma ini adalah hasil kedzaliman para pria kurang ajar itu, maka tidak akan tercipta janin, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini jika kamu berdoa” ucap nia bijak yang berusaha menenangkanku. “Amin..makasih ya nia, ngomong-ngomong dari bahasamu, kamu sudah berubah ya? Apa masih sering begitu?” tanyaku. “Iya ika, aku sudah memutuskan untuk meninggalkan masa lalu ku yang kelam, aku menyadari bahwa aku gak akan selamanya bisa hidup di dunia kegelapan itu dan tidak akan bahagia, sehingga aku kini mengikuti forum keagamaan untuk mempertebal agamaku, mau gabung denganku ika?” Tanya nia ramah. “Mau nia mau! Bimbing aku ya nia” ucapku bersemangat seraya memeluk erat tubuh nia.[/HIDE]
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd