caniago_jendral7
Semprot Lover
- Daftar
- 21 May 2014
- Post
- 285
- Like diterima
- 374
Sejak kepergian andin, hidup ku begitu hancur. Walau pertemuan ku dan andin hanya sesaat, tetapi sangat mengesan kan untuk ku.
Di kantor, semua pekerjaan ku jadi berantakan karna efek kepergian andin.
Belum lagi cintya mulai mencurigai ku tentang hubungan ku dengan andin. Sampai sampai ku akhirnya jujur kepada cintya tentang hubungan ku dengan andin. Dan akhirnya cintya memutus kan aku.
Sedangkan kk sinta lah yang selalu menyemangati ku. Walau dalam kondisi sedang hamil, tapi dya berusaha mengurus ku di rumahnya.
Tanggal 15 januari 2011, di sini lah babak baru dalam kehidupan ku. Tepat pukul 08:15 kak sinta melahirkan bayi laki laki. Ya, anak yang terlahir dari rahim kakak ku itu adalah anak ku dan kak sinta. Kak sinta melahirkan secara normal.
Setelah persalinan kak sinta selesai dan di pindahkan ke ruangan lain. Disana ku baru bisa menemui kakak ku itu.
"Selamat ya kak, sekarang kakak sudah jadi ibu" ucap ku
Kak sinta hnya tersenyum saja, tampak senyumnya senyuman kelelahan setelah berjuang.
"Bang ian pamit pulang aja ya, badan ian gak enak ni bang"
"Iya lah ian, makasi ya ian."
Aku pun pergi meninggalkan mereka dengan langkah yang tergontai gontai orang galau. Saat ku melewati lorong rumah sakit, ku lihat seorang suster muda sedang mendorong gerobak bayi. Ntah mengapa ku lihat gerobak tersebut tertulis nama bayi NY. sinta.
Tiba tiba batin ku tersontak melihat bayi itu.
"Maaf kak, apa ini bayi kak sinta" sambil ku hentikan suster itu.
"Ouh iya pak, ini mau di antar ke ibunya buat di susuin pak"
Ku liat dan terus ku amati bayi ku..tanpa sadar air mata ku mengalir di pipi ku. Ku usap kepanya yang di tutupi kain bedung. Timbul rasa penyesalan ku. Di saat kepergian andin, ku tak pernah peduli lingkungan sekitar ku. Ku gak pernah peduli dengan kak sinta. Padahal di dalam rahim kak sinta ada anak ku di dalamnya. Sampai kak sinta minta ML pada ku pun selalu ku tolak. Tiba tiba lamunan ku pecah
"Maaf pak, saya harus antarkan bayi ini ke ibu nya pak"
"Ouh iya sus, maaf ya" ucap ku.
Dalam perjalanan menuju ke rumah kak sinta, pikiran ku di selimuti dengan rasa sesal. Setelah melihat bayi ku dan kak sinta. Aku pun mulai bertekad. Aku harus bisa lupakan andin.
Se sampai di rumah kak sinta segera ku mandi. Ku cukur semua kumis dan janggut di wajah ku. Kiini serasa terlahir kembali hidup ku.
Setelah berpakain rapi, ku kunci pintu rumah kak sinta. Segera ku pergi ke rumah sakit untuk melihat kak sinta dan anak ku.
Di kantor, semua pekerjaan ku jadi berantakan karna efek kepergian andin.
Belum lagi cintya mulai mencurigai ku tentang hubungan ku dengan andin. Sampai sampai ku akhirnya jujur kepada cintya tentang hubungan ku dengan andin. Dan akhirnya cintya memutus kan aku.
Sedangkan kk sinta lah yang selalu menyemangati ku. Walau dalam kondisi sedang hamil, tapi dya berusaha mengurus ku di rumahnya.
Tanggal 15 januari 2011, di sini lah babak baru dalam kehidupan ku. Tepat pukul 08:15 kak sinta melahirkan bayi laki laki. Ya, anak yang terlahir dari rahim kakak ku itu adalah anak ku dan kak sinta. Kak sinta melahirkan secara normal.
Setelah persalinan kak sinta selesai dan di pindahkan ke ruangan lain. Disana ku baru bisa menemui kakak ku itu.
"Selamat ya kak, sekarang kakak sudah jadi ibu" ucap ku
Kak sinta hnya tersenyum saja, tampak senyumnya senyuman kelelahan setelah berjuang.
"Bang ian pamit pulang aja ya, badan ian gak enak ni bang"
"Iya lah ian, makasi ya ian."
Aku pun pergi meninggalkan mereka dengan langkah yang tergontai gontai orang galau. Saat ku melewati lorong rumah sakit, ku lihat seorang suster muda sedang mendorong gerobak bayi. Ntah mengapa ku lihat gerobak tersebut tertulis nama bayi NY. sinta.
Tiba tiba batin ku tersontak melihat bayi itu.
"Maaf kak, apa ini bayi kak sinta" sambil ku hentikan suster itu.
"Ouh iya pak, ini mau di antar ke ibunya buat di susuin pak"
Ku liat dan terus ku amati bayi ku..tanpa sadar air mata ku mengalir di pipi ku. Ku usap kepanya yang di tutupi kain bedung. Timbul rasa penyesalan ku. Di saat kepergian andin, ku tak pernah peduli lingkungan sekitar ku. Ku gak pernah peduli dengan kak sinta. Padahal di dalam rahim kak sinta ada anak ku di dalamnya. Sampai kak sinta minta ML pada ku pun selalu ku tolak. Tiba tiba lamunan ku pecah
"Maaf pak, saya harus antarkan bayi ini ke ibu nya pak"
"Ouh iya sus, maaf ya" ucap ku.
Dalam perjalanan menuju ke rumah kak sinta, pikiran ku di selimuti dengan rasa sesal. Setelah melihat bayi ku dan kak sinta. Aku pun mulai bertekad. Aku harus bisa lupakan andin.
Se sampai di rumah kak sinta segera ku mandi. Ku cukur semua kumis dan janggut di wajah ku. Kiini serasa terlahir kembali hidup ku.
Setelah berpakain rapi, ku kunci pintu rumah kak sinta. Segera ku pergi ke rumah sakit untuk melihat kak sinta dan anak ku.
