14. Joni Kroco dan Para Infiltran
macem polisi di film india yang selalu nongol telat, Gori baru nongol sambil garuk-garuk poni setelah semua musuh dibiking goler.....
“
jancuk, kon nang ndi wae? gelute wis mari cuk! kon iki nyengiti pisan! ” ( jancuk, elu dari mana aja? berantemnya udah selesai cuk! elu ini ngeselin banget )
“
sakjane cak, aku yo arep nulungi, tapi ora kober... aku wis kebelet ngising, bedhegelen maning....” ( benernya gw ya mau nolongin, tapi gak keburu... gw udah kebelet boker.... keras lagi...)
“
ngising raimu!!! silitmu ndobhol!!!! ” ( boker muke lu!!!! pantat lu tuh yg jebol )
“
lha, kulo yo nyuwun ngapuro... aku kakehan moco crito nganti wetengku loro... ” ( lha, gw ya mohon maaf..... gw kebanyakan baca cerita sampe perut gw sakit)
“
cerito opo to cuk!? ” ( cerita apa to cuk? )
“
iki cerita uapik mas Jon! nggarai nafsu makan lan nafsu ngisingku bertambah! ” ( ini cerita apik mas jon! bikin nafsumakan dan nafsu berak gw bertambah )
gw jadi penasaran, ini cerita apa obat pencahar
Gori ngirimin link cerita di forum semprot ke hape gw, cerita kocak yang sudah dibaca lebih dari 100.000 kali, dan jadi bestseller di alam kubur,,,,,,
https://www.semprot.com/threads/joni-kroco.1166634/
https://www.semprot.com/threads/joni-kroco™-reloaded.1248296/
“ ........ ”
“..........”
“ elu ngiklanin cerbung gw nih ceritanya, Gor? ”
pemuda kekar berponi kak seto itu mesem-mesem, terus ngejawab imut “ iyuuuuuut.....”
│XII│
Gori
Pengguna elemen kayu terkuat
armor kayunya bisa membuat Gori
imbang dalam pertarungan jarak dekat melawan Macan
tapi kalau urusan nembak pake pistol,
pancen mbelghedes tenan
Tara
Tim Leader, Animus User Level-S
Paling cerdas di antara kesemuanya,
meski mukanya paling imut dan ngegemesin
│XII│
setelah kekuatan para Animus User kembali, Gori menggunakan klon
munyuk kayunya untuk membuat perimeter pertahanan di sekeliling kota..... sementara kami berenam berkumpul di reruntuhan kuil kuno di pinggiran kota untuk menyusun rencana.... tak lupa, wajah para Animus User ditutup dengan masker gas air mata untuk melindungi diri dari serangan serupa...
“ Ini posisi kita saat ini.... ” Tara menggambar tanda silang di atas pasir... pada ujung terjauh ia meletakkan
sendal swallow gw “ dan ini adalah
Temple of The First Mandala di perbatasan Irak dan Suriah ”
di antara tempat kami dan tujuan terpisah padang pasir luas yang disebut
Valley of Death, di tengahnya terdapat regio yang dikuasai oleh milisi ISIS selama bertahun-tahun.... pemerintah Suriah, tentara Koalisi, milisi Kurdi tak ada yang bisa mengambil alih daerah ini sampai sekarang....
“ terlebih lagi... kita sekarang punya ‘musuh misterius’ yang secara ‘spesifik’ mengincar kita... ”
Tara menggambar garis di atas pasir, meletakkan
coki-coki di atasnya... “ ini adalah jalur utama yang membelah Valley of Death... ”
“ kita tak akan melalui jalur ini... ” sambung Astuti lalu meletakkan
biji kurma sebagai penanda di arah timur laut “.... sebaliknya, kita akan memutar melalui gunung
Jabal Malik− ”
“ −seperti yang diinginkan musuh ” potong Tara
semua pandangan tertuju padanya
“ gua dan Gori yang akan mengambil jalur gunung Jabal Malik.... ” lanjut Tara “ pasukan klon kera kayu Gori dan Animus Lembu Raksasa gua lebih dari cukup untuk mengalahkan musuh yang sekiranya melakukan ambush.... tapi bukan itu tujuan kita bukan? ”
Tara menarik g
aris ketiga yang melambung melalui jurusan timur melalui Irak sebelum masuk dari arah yang berlawanan, dan meletakkan
botol kangen water di atasnya
“ tujuan kita adalah mengantar Joni sampai Temple of The First Mandala.... Sementara tim gua dan Gori jadi decoy, tim Joni, Aika, dan Astuti akan menyusup ke dalam wilayah Irak dan mencapai tujuan via
sungai Eufrat di Irak.... memang jauh memutar, tapi musuh
gak akan menyangka kalian datang dari arah berlawanan.... ”
gw terkagum-kagum akan kejeniusan tim leader gw ini.... sayangnya Tara sekolah kedokteran.... coba kalo dia sekolah hukum, gw yakin dia jadi pengacaranya Setya Novanto
“ gua kak? ” potong Tikus “ masa gua harus jadi TKW di Suriah? ”
“ elu punya misi yang paling krusial, Kus...”
Tara mengeluarkan gulungan surat yang disegel dengan logo XII merah darah
“ elu harus mengantarkan ini ke persembunyian
Sekte Al-Hasshasin di
Aleppo.... mereka adalah satu-satunya aliansi kita di tempat ini... biar tampang lu paling mlarat setelah Joni, tapi elu adalah satu-satunya harapan kita... ”
pemegang kartu jakarta sehat itu mengangguk kejer..., “ gua takut ketangkep kak ”
layaknya seorang panutan yang sesat gw berkata menenangkan,, “ tenang Kus.... gua yakin lu bakal bisa membaur dengan mudah.... tinggal pura-pura mati.... paling mentok elu cuma disangka kotoran onta.... ”
“ tai lu jon ”
dan layaknya Dora The Explorer, gw menyimpan seluruh denah yang dibuat Tara di atas pasir ke dalam ingatan gw....
sendal swallow =
Temple of The First Mandala
coki-coki =
Valley of Death
biji kurma =
Jabal Malik, rute tim Tara-Gori
botol kangen water =
Sungai Eufrat , rute tim gw-Aika-Astuti
“ yang ini apa kak? ” gw menunjuk ke bongkahan asing di antara peta buta
“ itu tai onta, Jon... rutenya Tikus ”
bhaaaaaaaa....
│XII│
Bakti Kusnaedi (Tikus)
sohibnya si joni, pintu gerbang animusnya udah kebuka
habis digebug sama Sang Dasa Muka di episode 6
memiliki peran penting dalam plot
masalahnya TS-nya gak tahu tokoh ini mau diapain
Aika
Ninja Seksi berkekuatan es
paling cepat diantara anggota ZODIARC
akhir-akhir ini mulai akrab sama astuti
Astuti
Anaknya Macan, dijodohin dari kecil sama Joni
saat ini adalah penembak jitu terhebat di dunia,
karena bokapnya lagi koma
Joni Kroco
gak usah ditanya, tokoh utama paling ngeselin
sepanjang sejarah percerbungan
│XII│
ahlul kalam, setelah sekian lama bersama, tiga orang berponi durjana pun berpencar menuju arah yang berbeda..... gw kebayang Tikus yang nyamar jadi cewek terus ketangkep dan dikawinin sama bandar togel.... atau Gori yang setingan default mukanya emang kaya pedofil dikira pedofil beneran gara-gara gandengan tangan sama Tara yang imut-imut.... digelandang ke kantor KPAI terus ketemu sama kak seto yang asli.... ciluuuuk.... bhaaaaaa......
sementara gua bersama Astuti dan Aika menempuh perjalanan menunggang unta... Aika mengenakan gamis hitam, niqab, dan burqo untuk membaurkan diri, sementara gw pakai gamis putih dan sorban kafayeh kotak-kotak merah-putih.... gak lupa pake sandal swallow biar isis.... untung gw gak pake kacamata, bisa-bisa gw disangka A’a Gym....
“ jagalah hati.... jangan kau nodai.... jagalah hati.... lentera hidup ini... ” gw bersenandung syahdu.... ngemut asinan zaitun sambil geleng-geleng kepala ngikutin gerakan unta... ya salam... saking khusyuknya gw sampe gak sadar kalau ekspresi gw gak jauh beda sama kuda giting....
kalaulah ini ditempatkan pada konteks yang berbeda, pastilah gw senang sekali, apalagi kalau dua orang calon istri gw tambah akur.... tapi sayangnya ketimbang memperdebatkan hal-hal yang lebih substantif seperti lebih enak tidur pakai kolor atau
ora katok’an, mereka malah adu greget.....
“ tahun lalu ana ikut demo 212 tapi salah tanggal.... besoknya habib rijik ngadain demo susulan.... ”
“ gua nyinyirin ulama.... ulamanya yang dipersekusi.... ”
“ ana kalau baca cerita... gak pernah lupa ninggalin komen........” nah, itu baru greget sob
“ gua nabrak tiang lampu.... tiang lampunya yang benjol segede bakpao... ”
karena situasi mengarah pada anarkis, sebagai calon imam yang baek, sudah jadi tugas gw untuk mendamaikan....
“ ya salaaaam.... anti berdua riya, adu haibat semata.... padahal kehebatan itu semata-mata kepunyaan Allah SWT semata... apalah kita sehingga berani menyombongkan diri di muka bumi? masyaallah..... jagalah hati.... jangan kau nodai.... jagalah hati.... lentera hidup ini..... ”
“ afwan ya akhi... dia yang mulai duluan.... ” Astuti menggelendot manja di lengan kiri
“ nde’e sing ngajak gelut, kangmas... -dia yang ngajakberantem, kangmas-” Aika menggelendot manja di lengan kanan, ya salaaaam....
“ ketimbang gelut mending ambilin ana minum... ana haus....... ”
Astuti ngambilin teh sisri
“ aduh..... kaki ana pegel.... ”
Aika mijetin gw...
enak bener poligami....
│XII│
ba’da dzuhur kami istirahat di pinggir sungai besar yang membelah padang pasir, di seberang sana adalah wilayah Irak.... rencananya kami akan menumpang perahu kayu yang disiapkan rekan-rekan Astuti maghrib nanti...
Astuti ijin sholat, Aika cuci muka, dan layaknya tempat peristirahatan di sana banyak ada bakul-bakul yang jualan pecel pincuk, iwak pindang, dan peyek teri... gw pesen tiga piring, sebelum gw mikir sebenernya gw lagi ada di Suriah apa di Pantura
tempat ini dipenuhi rombongan-rombongan pengungsi yang hendak menyeberang ke Irak atau Kuwait yang beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan, dengan mudah kami membaurkan diri.... setelah gelap baru kami akan menyeberang perbatasan untuk menghindar dari cegatan milisi ISIS atau patroli otoritas Irak....
gw lagi leyeh-leyeh di pangkuan Aika dan Astuti waktu ngelihat kepulan debu berterbangan dari padang pasir di kejauhan disusul jip-jip dan kendaraan tempur lapis baja yang mengepung tempat ini....
sikap tubuh Aika berubah waspada “ siapa mereka, dik Tuti? ”
“ mereka biasa disebut para
warlord, ya ukhti.... kelompok militer tanpa negara yang mengambil keuntungan dari perang dengan menzalimi warga sipil.... ” sahut Astuti sambil meraba senapan mesin ringan FN-Minimi yang disembunyikan di balik jubahnya...
bener aja, sama seperti kelakuan preman pasar, mereka sok-sokan memeriksa surat-surat, tapi ujung-ujungnya minta ‘uang perlindungan’ karena mereka yang menjaga para bakul warung dari serangan milisi ISIS
merasa haus, tentara-tentara itu menyerbu warkop remang-remang yang banyak bertebaran di tepi sungai besar yang memisahkan wilayah Irak dan Suriah......
“
yu! soda gembira siji yu! ” ( yu! soda gembira satu! )
“
aku tahu petis, yu! petise sing akeh!!! ” ( gw tahu petis! petisnya yg banyak! )
“
jancuk! aku sing ndhisikan cuk! arep tak kepruki raimu nggo suthil?! ” ( jancuk! gw yang duluan cuk! mau tak kepruki mukelu pake sutil?! )
“
jancuk! ngajak gelut kon, cuk?! ” ( jancuk! elu ngajak berantem, cuk!?)
tentara-tentara berdarah panas itu terlibat perkelahian seru, temen-temennya jerit-jerit menyemangati bak pertarungan di warung kopi demi memperebutkan senyuman si mbak warung yang semanis via vallen
“ gelut! gelut! gelut! gelut! ”
( cakra ajna gw yang kebuka bikin semua bahasa asing terdengar dalam bahasa suroboyoan di otak gw )
“
JANCOK... SEPI TENAN COK!!! KOYOK TUKANG LAS NDEK KUBURAN!!!! PUTERKE LAGU CUUUUK!!!! ” ( JANCOK SEPI BANGET COK!!!!KAYA TUKNG LAS YANG MANGKAL DI KUBURAN!!!! PUTERIN LAGU CUUUK!!!! )
seorang komandan kompi berpangkat kapten ( yang kayanya lagi mabok combantrin ) menyuruh anak buah muter lagu.... lagu gambus remix terdengar dari toa gede yang dipasang di atas jip lapis baja sang komandan, tapi di kuping gw (lagi-lagi) lagu itu terdengar bagaikan dangdut koplo.... dan layaknya dangduters yang diminumin Anggur Kolesom, serdadu-serdadu yang baru turun dari medan perang itu lalu kompak berjoget aselolei....
anak mbok warung yang mukanya mirip ‘mbak via’ sang ratu dangdut koplo yang jadi korban, dipaksa naik ke atas kap panser yang dijadikan panggung darurat buat berjoget.... wajahnya yang cantik segera berurai air mata karena dipaksa mempermalukan dirinya sendiri... tapi hantaman popor senjata di wajah segera membungkam tangisannya...
wajah cantiknya kini diwarnai semburat kebiruan... ia menangis gemetar, melihat ibunya dijambak dan laras senjata AK-47 disumpalkan ke mulut ibunya....
“ biadab! ” desis gw geram sembari bersiap menghunus gir keramat gw, tapi Aika dan Astuti kompak menahan gw
“ jangan ya akhi... misi antum lebih penting.... ”
Aika ikut menggeleng, memegang tangan gw erat-erat... “ jangan... please...”
│XII│
kami bertiarap di balik batu karang di pinggir sungai..... tentara-tentara yang berjaga di mana-mana membuat gw gak bisa meninggalkan tempat ini dan terpaksa menyaksikan kebiadaban yang dilakukan di wilayah tak berhukum ini....
anak mbok warung dilucuti dari penutup auratnya sehingga tubuh semoknya hanya tertutupi sepasang pakaian dalam yang mempertontonkan kedua bongkahan payudaranya yang montok.... bongkahan pantatnya tampak megol-megol mengikuti gerakan lagu, pil koplo dan obat perangsang yang dicekoki paksa para tentara jahanam membuat si mbak mulai terbawa alunan lagu dan menggerakkan pinggulnya bak seorang biduanita dari pantura....
“
Hei kenapa kamu kalau nonton dangdut sukanya bilang ‘Buka Sithik Joss / / Apa karena pakai rok mini jadi alesan? // Sukanya…abang ini Lihat-lihat bodiku yang seksi..... / Senangnya…abang ini intip-intip ku pakai rok mini....”
gw ngelihat para bakul warung menangis terisak melihat saudara mereka dipermalukan, tapi tak punya pilihan karena pasukan sang warlord-lah yang melindungi mereka dari milisi ISIS yang lebih kejam... sebaliknya para tentara jahanam yang larut dengan alkohol dan pil koplo ikut berjoget dan menyemut di sekitar panser yang dijadikan panggung dangdut dadakan.... beberapa melontarkan kata-kata melecehkan pada si mbak warung
yang disambut dengan lirikan manja cewek yang sudah lupa daratan itu... amfetamin yang memenuhi aliran darahnya membuat segalanya terasa birahi semata.... nafas si mbak warung makin memburu... wajahnya makin terlihat merona.... dan jejak-jejak lembap mulai terlihat membasahi gundukan tembem pada celana dalamnya, hingga menjeplak dan menampakkan belahan dan itilnya yang mengeras....
“
bukak katok’e mbaaaaak!!!! ” ( buka cd-nya mbaaaaak )
“
tempik mu uwis teles kuwiii!!!! ”( memhekmu udah basaaah tuuuuh!!!! )
menyadari si mbak udah sange, sorak sorai cabul terdengar seiring volume musik semakin keras.... jogetan si mbak semakin menggeol membahana mengikuti bujukan sesat setan bernama narkoba... di depan panggung sudah terlihat kerumunan tentara yang baku pukul berebut naik ke atas panser bersama umpatan jancuk yang terdengar bersahut-sahutan... kalau gw gak inget lagi di padang pasir, pastilah gw kira ini pemandangan konser dangdut di lapangan deket rumah gw....
seorang tentara yang berhasil naik ke atas panser nekad nyawer dan meraba pantat si mbak warung, dan seorang lagi meremas susu kenyalnya yang hanya disambut desahan tak rela... gak mau ketinggalan, si komandan ikut berjoget dan memasukkan lembaran uang dolar kedalam beha si mbak warung... beberapa lembar lagi pada celana dalam sambil tak lupa curi-curi merogoh pada belahan memiawnya yang udah banjir...
si mbak warung yang dalam pengaruh obat bius hanya mengerang manja ketika dua jari si komandan merogoh jauh ke dalam rahimnya.... dua orang anak buah yang ikut joget mulai berani kurang ajar dengan melepas kait bh sehingga sepasang bongkahan daging kenyal itu terbebas dari kurungannya....
serdadu-serdadu yang tidak pernah melihat tubuh wanita selama bergerilya berbulan-bulan memerangi ISIS itu langsug gelap mata dan mencaplok bulat-bulat sepasang puting berwarna merah delima, masing-masing di kiri dan di kanan, sambil tak lupa meremas-remas susunya dengan brutal sehingga si mbak warung cuma merintih-rintih entah kesakitan atau malah keenakan sambil berpegangan pada bahu dua prajurit itu... sementara para prajurit yang asyik berjoget bersorak kegirangan...
sementara si komandan yang dari tadi asyik menggobel-gobel memiaw si mbak warung malah sudah menurunkan celana dalam warna putih yang sudah dipenuhi lelehan lendir hingga sang biduanita telanjang bulat.... kulit putih mulusnya dipenuhi dengan bekas cupang... rambut ikal-panjangnya tergerai acak-acakan... wajah timur tengahnya udah merem melek sange gara-gara dicekokin obat bius+obat perangsang... tambah terangsang menyadari bahwa dirinya sedang telanjang bulat di atas sebuah panser di tengah padang pasir....
sang komandan menyeringai puas dan berjongkok di antara kaki si mbak warung yang udah berdiri mengangkang dipegangin sama dua anak buahnya.... memiaw si mbak manis udah banjir lendir, membasah di bulu jembutnya yang rimbun kaya semak belukar, itilnya yang segede biji kurma udah nongol dari dalam belahannya segera dilahap oleh sang komandan, digigit-gigit, dihisap-hisap....
“
ndaaaan.... komandaaaaan.... itilku ojok dikerikiti ndaaaaan..... ” desah si mbak ayu yang terdengar seperti bahasa suroboyoan di telinga gw yang udah diinstal google translate....
tapi si komandan lempeng boi, malah nyeruputin lendir si mbak yang segurih kuah bubur ayam, malah jarinya dimasukin dua jari kedalem memiawnya yang becek dan satu jari lagi ke dalam lubang anus sambil terus dihisep-hisep itilnya.... sementara dua orang prajurit yang asyik nyusu sekarang malah asyik nyipokin si mbak sedang satunya jilatin keteknya sambil terus diremes-remes toketnya yang montok....
gak sampai satu lagu, si mbak yang mukanya mirip banget sama ‘sang ratu dangdut koplo’ itu kelojotan orgasme, tubuh montoknya kejang-kejang hebat sampe cairan squirtnya muncrat sama kerumunan orang yang ada di bawah yang dengan gembira menyambut peju kenikmatan itu dengan lidah masing-masing...
│XII│
si mbak yang udah orgasme tergeletak lemas di atas panser... matanya udah putih semua dan mulutnya mulai berbusa karena overdosis narkoba, tapi si komandan udah main buka celana terus nyodokin kontienya ke dalam memiaw si mbak warung...
sayangnya si komandan ejakulasi dini
baru nempel ujung palkon, pejunya udah muncrat
gak mau kehilangan muka sang komandan melempar tubuh bugil si mbak pada kerumunan tentara di bawah panser yang segera menyambut kedatangan seonggok daging montok bak kerumunan zombi....
tubuh si mbak segera jadi bulan-bulanan.... dicokot-cokot... dikenyot-kenyot... ditunggingin terus disodok dari depan dan belakang.... larut oleh pengaruh narkoba dan obat perangsang, si mbak manis malah mendesah-desah menikmati, malah menaiki tubuh seorang tentara berkulit hitam berkontie kriminal dan menggenjotnya dalam posisi wot.... dari belakang seorang tentara ikut-iikut menyodok lubang anusnya, sementara tiga lain harus puas diservis pakai mulut dan kedua tangan.... tentara yang belum dapat giliran harus puas mengocok kontie masing-masing dan si mbak warung dimandin pakai sperma sama ratusan tentara yang udah lama enggak ngelihat cewek manis....
pesta seks liar itu segera berkembang menjadi chaos... tentara-tentara ngaceng yang gak kebagian jatah mulai mencari korbannya sendiri-sendiri....
cewek-cewek yang kelihatan agak manis dikit langsung dibugilin, termasuk seorang remaja yang melawan dengan mengepruk kepala tentara dengan batu...
“ JUANCUUUUK!!!! SIRAHKU CUUUUK!!!! ” emosi, tentara yang kalap itu langsung menusukkan pisau komandonya ke jantung si gadis kecil...
begitu pisau ditarik darah segar menyemburat dari jantung si gadis yang meregang nyawa dengan mata terbelak.... sang ayah langsung menerjang emosi dan membenamkan pisau dapur ke tubuh pembunuh anaknya yang disambut berondongan senapan AK-47 ke arah keluarganya yang meringkuk ketakutan....
beberapa bakul warung angkat senjata dan melawan tapi yang terjadi malah pembantaian massal... perkosaan massal.... seperti yang terjadi dalam tiap-tiap perang sejak manusia pertama kali menumpahkan darah.....
dan ‘Dia’... Dia... hanya berdiam di atas tahta-Nya di atas sana....
kalau Tuhan menutup mata terhadap kebiadaban yang akan terjadi di muka bumi...
maka gw yang akan jadi pedang-Nya untuk membersihkan bumi dari kebiadaban manusia....
│XII│
“ AKHI JONI! JANGAN!!! ”
“ KANG MAS JON!!!! ”
terlambat, gw sudah terlanjur menerjang ke dalam kerumunan.... bagai singa yang mengamuk di kandang ayam, sepasang gir motor di tangan gw mengambil nyawa siapapun yang berada dalam radius 5 meter.... aura penghancur brajamusti melenyapkan segala apapun yang berada di dalam jangkauan serangannya...
tentara musuh mencoba melawan dengan memberondongkan senjata yang segera menembus paha dan pundak gw... tapi adrenalin yang mengalir deras dalam tubuh gw membuat syaraf-syaraf gw mati rasa....
satu regu mengarahkan senjata dari belakang gw....
tapi gw cuma senyum.... karena gw tahu dua calon istri gw gak akan tinggal diam....
..................
Astuti yang memulai pertama.... mengeluarkan senapan mesin ringan FN-Minimi yang berkaliber 5,56 mm dari balik jubahnya.... tanpa gentar, gadis berhijab calon penghuni surga itu menyongsong datangnya peluru.... tangan kiri menggam sabuk munisi... tangan kanan hijab syar’i dan gamis hitamnya berkibar-kibar seiring selongsong peluru yang berjatuhan di atas pasir....
beda dengan Gori yang matanya bintiten, Astuti dengan akurasi 100 persen menyarangkan satu peluru untuk satu musuh bagaikan Rambo yang jadi feminis gara-gara terinspirasi R.A Kartini..... sepasang matanya menatap tajam bak Harimau.... bibirnya yang merah delima tak henti-henti menyebut Asma Allah untuk tiap musuh yang dikirimnya ke alam barzakh... termasuk sekumpulan tentara yang mengarahkan ujung laras di belakang gw dan satu regu yang menembaki warga sipil.... semua dibantainya tanpa terkecuali....
hingga sabuk munisinya tak tersisa... 120 musuh sudah tergeletak dengan kepala berlubang....
melihat Astuti yang kehabisan munisi, para perwira yang berpangkat letnan ke atas yang sepertinya adalah Kanuragan User balik menyerang dengan senapan di tangan.... namun belum sempat pelatuk di tarik, shuriken yang berterbangan segera membuat dahi mereka berlubang...
“ hati-hati dik Tuti... sepertinya mereka adalah kanuragan user.... ” desis Aika yang sudah berada dalam balutan kostum ninja sambil menghunus katana putihnya....
melihat koleganya dibantai, 10 orang perwira menyerang sekaligus dengan kecepatan yang tak bisa ditangkap dengan mata telanjang.... bersiap menyarangkan pisau komandonya dalam pertarungan jarak dekat.... tapi dengan tenang Aika mengeluarkan Animus Serigala Es 0° Kelvin yang membuat 7 di antaranya membeku seperti disiram nitrogen cair....
3 lainnya mencoba menyerang dari sudut buta Aika hanya untuk ditebas Astuti dengan golok machete gede yang kembaran dengan punyanya wagimin....
“ jangan kira ana cuma jago senjata jarak jauh, ya ukhti... ” kata Astuti sambil menyeka cipratan darah di atas wajah lembutnya...
ya salam... hati ana meleleh sampe keluar dari hidung....
│XII│
dan ibarat game di rental ps... begitu musuh terakhir kami bikin goler, datanglah rajanya......
mendengar ada ribut-ribut di acara dangdut, musuh misterius yang memburu kami sejak kemarin malam akhirnya menampakkan batang hidungnya.... resimen khusus yang dibentuk untuk membungkam animus user.... bom tandan berisi jutaan nanomachine mikroskopis yang dijatuhkan dari jet tempur sukhoi adalah buktinya...
Aika cepat-cepat mengencangkan masker gas air mata yang dikenakannya... Astuti mengambil sniper rifle mencari posisi strategis.... kali ini musuh datang dalam kekuatan satu batalion yang terbagi dalam 10 kolom kavaleri tank seri T Rusia yang diikuti puluhan kendaraan APC ( Armored Personel Carier ) beroda 6 yang membawa pasukan infanteri yang berlompatan menyandang senapan serbu di tangan... di belakangnya masih ada selfpropeled altilery dan peluncur roket Katyusha yang siap meratakan tanah di sekeliling kami....
dari arah sungai, boat tempur bersenjatakan roket launcher dan senapan mesin kaliber .50 menutup jalur melarikan diri.... di atas kami melayang belasan helikopter serang Hind-D dengan gatling gun dan roket mengarah pada kami...
bahkan bagi Animus User, mustahil menghadapi tentara dalam skala sebesar ini tanpa kehabisan prana....
sementara gw baru sadar, gara-gara ditembakin dan dikeroyok pasukan satu kompi badan gw udah babak belur, baju gw robek-robek kaya habis gelut sama beruang madu pas nonton konser dangdut koplo di lapangan kodam....
“ masih gak nyesel jadi pahlawan mas...? ” tanya Aika
“ kalau dipikir-pikir sekarang aku nyesel juga beb... ”
“ mbelghedes kon iki... wis dikandhani ngeyel ”
“ antum bahlul ya akhi.... ”
“ silitmu kremian....”
“ imam sesat.... ”
“ jagalah hati..... jangan kau nodai.... jagalah hati.... jang− ”
“ DIEM − ”
“−DIEM!!! ” keduanya menyahut kompak
terus gw kena KDRT, dikeplak’i pake gir motor sama dua calon istri gw
elu tahu rasanya dikeplak’i pake gir motor sama Astuti dan Aika?
rasanya kaya digampar sama Dandim....
bersambunglah.....