Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
DRAMA Gue ya gue
- Thread starter aradara11
- Start date
-
- Tags
- slice of life
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
User is banned, content is deleted automatically.
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
User is banned, content is deleted automatically.
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
User is banned, content is deleted automatically.
Part 21
Singkat cerita, gue menanyakan ke Lia apakah Erin bisa menginap di kosannya dia. Namun setelah bertemu dengan pemilik kosnya, ternyata emak-emak matre anjg. Orang kena musibah tidak diberi keringanan, malah diminta bayar 50rb per malam.
Erin hampir saja menerima tawaran itu karena pasrah, tapi gue bilang jangan.
Akhirnya gue sekedar titip motor gue di kosannya Lia, lalu dengan motornya Erin kita berdua membawa barang-barangnya Erin ke rumah gue.
Setelah menurunkan barang-barang dan Erin sudah di dalam rumah. Gue titip kunci rumah gue ke Erin lalu kembali untuk mengambil motor.
Tiba di rumah kembali
Kini gue bingung mau ngomong apa ke nyokap. Daripada kebanyakan mikir, gue telpon lah nyokap gue.
NG: halo, kenapa bang?
Gue: ma..
(mikir sejenak gimana cara ngomongnya)
Gue: kosannya Erin kebakaran.
NG: hah?! Ya ampunnn! Terus Erinnya gimana bang?
Gue: Erinnya ga kenapa-napa kok ma.
NG: terus dia nginep dimana malam ini?
(lampu hijau nih)
Gue: nah itu ma, tadi mau nginep di kosan sebelahnya malah dimintain duit.
Disambut lah aduan gue itu dengan maki-maki nyokap gue ke pemilik kosan matre itu wkwkwk.
NG: aduhh kasiann, yaudahh Erinnya nginep di rumah aja bang.
Gue benar-benar bersyukur punya nyokap pengertian.
Gue: ohh iya ma, Erinnya udah di rumah kok.
NG: oh ya? Mana Erinnya sini mama mau ngomong.
Terjadilah percakapan antara nyokap gue dan Erin yang bisa diketahui bahwa nyokap gue menanyakan keadaan Erin. Selesai percakapan HP dikembalikan ke gue.
NG: halo bang?
Gue: hmm?
NG: jangan macem-macem lho kamu di rumah!
Astaga nyokap gue masih aja mikir kayak gitu. Gue aja ga kepikiran sama sekali.
Gue: iya tanteeee…
NG: yaudah kamu baik-baik disana. Besok mama juga mau kesana ketemu Erin.
*telepon ditutup
Terduduk gue di sofa, hening beberapa saat.
Lalu Erin tiba-tiba memeluk gue lagi,
Erin: sayanggg…
Dengan suara lembut yang masih diiringi ketakutan, gue kira karena kebakaran tadi, namun ternyata..
Erin: kamu jangan kayak tadi lagi lhoo..
Erin: aku takut tauu kamu kenapa-napa.
Lalu gue mengelus kepala Erin yang kini tersandar di bagian bahu depan gue.
Gue: maaf ya bikin kamu khawatir.
Di saat seperti itu tidak perlu lah menjelaskan kenapa gue nekat, karena Erin pasti mengerti alasan kenapa gue nekat memasuki gedung kos yang terbakar itu.
Cukup dengarkan apa yang dikatakan Erin dan mengerti bahwa ucapan tersebut adalah wujud dari kekhawatirannya pada gue.
Setelah beberapa saat,
Gue: kamu mandi dulu gih, baju-baju kamu ada di tas ya.
Erin: nanti aja…
Respon Erin dengan intonasi yang demikian manja seolah masih belum selesai melepas apa yang dia rasakan saat itu.
Gue melihat ke bawah ke arah tempat Erin menyandarkan kepalanya itu. Terlihat jelas wajahnya yang masih merasa takut, khawatir, seolah masih terbayang-bayang apa yang baru saja terjadi.
Lalu gue kembali mengelus kepalanya sampai ke pipinya, Erin memejamkan matanya agak lama seolah perasaan gue tersampaikan melalui usapan tangan gue itu, kemudian kembali membuka matanya dengan sorot mata yang kini sudah agak tenang.
Gue: kamu tidur di kamar aku aja nanti.
Erin: terus kamu tidur di mana?
Gue: di sini (sofa)
Memang ada kamar lain, namun belum dibersihkan. Gue tidur di sana ga bisa karena tidak hanya penuh debu, namun juga berantakan. Sehingga mustahil bagi gue mempersilahkan Erin untuk tidur di sana.
Erin: hmm...
Terlihat Erin berpikir sejenak.
Gue: masih kebayang ya?
Erin hanya menganggukkan kepalanya. MANIS BANGET!
Gue: kalo ada apa-apa nanti bilang aja ya.
Gue: apa mau ditemenin aja tidurnya?
Sontak Erin mengangkat kepalanya dari bahu gue lalu menatap gue dengan antusias seolah dia akan menjawab “iya”. Namun seketika itu juga tiba-tiba raut wajahnya berubah menjadi ragu.
Di tengah bingungnya, gue kembali mengusap kepala Erin sehingga kepalanya kembali menyandar pada bahu depan gue.
Erin: bangg..
Ucap Erin sembari mengangkat kepalanya.
Erin: aku mandi dulu yaa.
Melihat wajah Erin yang sudah agak tenang, jelas membuat gue lega juga.
Gue menganggukkan kepada gue sembari mengelus lembut kepalanya.
Terlihat Erin membuka tas dan koper kecilnya mencari pakaiannya, lalu Erin berhenti sejenak,
Erin: bangg, kamu jangan liat..
Gue masih belum ngeh maksudnya Erin apa.
Namun saat melihat apa saja yang dikeluarkan dari tas..
Gue dalem hati: ohhh…!
ADA BRA DAN CD MAKSUDNYA BROOO, GA PEKA AMAT LU.
Gue: iyaa iyaaa ga liat kok..
Selesai memilih apa saja yang akan dipakai, Erin menuju ke kamar mandi.
Namun beberapa menit setelah itu…
“AAAAAHHHHHHHHHH!”
Terdengar suara jeritan Erin dari dalam kamar mandi.
Gue dengan segera menghampiri Erin yang masih di dalam kamar mandi.
Dengan gblknya gue mencoba membuka pintu kamar mandi dan melupakan bahwa hal itu tidak etis. Pastinya terkunci wkwkwk tlol sekali gue waktu itu.
Gue: kamu kenapa rin?? Ada apa??
Erin: ADA ITUUU..
Jawabnya dengan suara tinggi dan intonasi ketakutan.
Erin: IHHHH! TERBANG.
Saat itu juga gue tau bahwa “itu” yang dimaksud adalah kecoa.
Gue: aku dobrak ya pintunya??
Tanya gue yang ikutan panik.
Erin: JANGANN NANTI MALAH KE AKU!
Ealah ikutan bingung gue gimana ceritanya ini, dari respon Erin gue jadi tau kalo lokasi kecoanya ada di pintu kamar mandi.
Gue tenangin diri dulu sebentar mencoba berpikir jernih.
Gue: kamu pelan-pelan buka pintunya yaa.
Setelah melewati berbagai ‘negosiasi’, akhirnya Erin memberanikan diri untuk membuka pintu kamar mandi dari dalam. Ketika terbuka pintu, Erin seketika bersembunyi dari kecoa menuju ke belakang gue.
Gue pun memasuki kamar mandi perlahan dan menutup pintunya, sekali tampol dengan tangan kosong, kecoa itu pun terkapar di lantai kamar mandi lalu gue buang ke lubang selokan.
Setelah membuang kecoa di lubang selokan, gue berbalik badan dan…
Apa itu yang tergantung di pintu kamar mandi?!
Kaos, celana jeans panjang, miniset, bra, celana dalam..
ANJIRR, BERARTI BIDADARI YANG TADI KELUAR DARI KAMAR MANDI.. CUMA HANDUKAN DOANG?!
Singkat cerita, gue menanyakan ke Lia apakah Erin bisa menginap di kosannya dia. Namun setelah bertemu dengan pemilik kosnya, ternyata emak-emak matre anjg. Orang kena musibah tidak diberi keringanan, malah diminta bayar 50rb per malam.
Erin hampir saja menerima tawaran itu karena pasrah, tapi gue bilang jangan.
Akhirnya gue sekedar titip motor gue di kosannya Lia, lalu dengan motornya Erin kita berdua membawa barang-barangnya Erin ke rumah gue.
Setelah menurunkan barang-barang dan Erin sudah di dalam rumah. Gue titip kunci rumah gue ke Erin lalu kembali untuk mengambil motor.
Tiba di rumah kembali
Kini gue bingung mau ngomong apa ke nyokap. Daripada kebanyakan mikir, gue telpon lah nyokap gue.
NG: halo, kenapa bang?
Gue: ma..
(mikir sejenak gimana cara ngomongnya)
Gue: kosannya Erin kebakaran.
NG: hah?! Ya ampunnn! Terus Erinnya gimana bang?
Gue: Erinnya ga kenapa-napa kok ma.
NG: terus dia nginep dimana malam ini?
(lampu hijau nih)
Gue: nah itu ma, tadi mau nginep di kosan sebelahnya malah dimintain duit.
Disambut lah aduan gue itu dengan maki-maki nyokap gue ke pemilik kosan matre itu wkwkwk.
NG: aduhh kasiann, yaudahh Erinnya nginep di rumah aja bang.
Gue benar-benar bersyukur punya nyokap pengertian.
Gue: ohh iya ma, Erinnya udah di rumah kok.
NG: oh ya? Mana Erinnya sini mama mau ngomong.
Terjadilah percakapan antara nyokap gue dan Erin yang bisa diketahui bahwa nyokap gue menanyakan keadaan Erin. Selesai percakapan HP dikembalikan ke gue.
NG: halo bang?
Gue: hmm?
NG: jangan macem-macem lho kamu di rumah!
Astaga nyokap gue masih aja mikir kayak gitu. Gue aja ga kepikiran sama sekali.
Gue: iya tanteeee…
NG: yaudah kamu baik-baik disana. Besok mama juga mau kesana ketemu Erin.
*telepon ditutup
Terduduk gue di sofa, hening beberapa saat.
Lalu Erin tiba-tiba memeluk gue lagi,
Erin: sayanggg…
Dengan suara lembut yang masih diiringi ketakutan, gue kira karena kebakaran tadi, namun ternyata..
Erin: kamu jangan kayak tadi lagi lhoo..
Erin: aku takut tauu kamu kenapa-napa.
Lalu gue mengelus kepala Erin yang kini tersandar di bagian bahu depan gue.
Gue: maaf ya bikin kamu khawatir.
Di saat seperti itu tidak perlu lah menjelaskan kenapa gue nekat, karena Erin pasti mengerti alasan kenapa gue nekat memasuki gedung kos yang terbakar itu.
Cukup dengarkan apa yang dikatakan Erin dan mengerti bahwa ucapan tersebut adalah wujud dari kekhawatirannya pada gue.
Setelah beberapa saat,
Gue: kamu mandi dulu gih, baju-baju kamu ada di tas ya.
Erin: nanti aja…
Respon Erin dengan intonasi yang demikian manja seolah masih belum selesai melepas apa yang dia rasakan saat itu.
Gue melihat ke bawah ke arah tempat Erin menyandarkan kepalanya itu. Terlihat jelas wajahnya yang masih merasa takut, khawatir, seolah masih terbayang-bayang apa yang baru saja terjadi.
Lalu gue kembali mengelus kepalanya sampai ke pipinya, Erin memejamkan matanya agak lama seolah perasaan gue tersampaikan melalui usapan tangan gue itu, kemudian kembali membuka matanya dengan sorot mata yang kini sudah agak tenang.
Gue: kamu tidur di kamar aku aja nanti.
Erin: terus kamu tidur di mana?
Gue: di sini (sofa)
Memang ada kamar lain, namun belum dibersihkan. Gue tidur di sana ga bisa karena tidak hanya penuh debu, namun juga berantakan. Sehingga mustahil bagi gue mempersilahkan Erin untuk tidur di sana.
Erin: hmm...
Terlihat Erin berpikir sejenak.
Gue: masih kebayang ya?
Erin hanya menganggukkan kepalanya. MANIS BANGET!
Gue: kalo ada apa-apa nanti bilang aja ya.
Gue: apa mau ditemenin aja tidurnya?
Sontak Erin mengangkat kepalanya dari bahu gue lalu menatap gue dengan antusias seolah dia akan menjawab “iya”. Namun seketika itu juga tiba-tiba raut wajahnya berubah menjadi ragu.
Di tengah bingungnya, gue kembali mengusap kepala Erin sehingga kepalanya kembali menyandar pada bahu depan gue.
Erin: bangg..
Ucap Erin sembari mengangkat kepalanya.
Erin: aku mandi dulu yaa.
Melihat wajah Erin yang sudah agak tenang, jelas membuat gue lega juga.
Gue menganggukkan kepada gue sembari mengelus lembut kepalanya.
Terlihat Erin membuka tas dan koper kecilnya mencari pakaiannya, lalu Erin berhenti sejenak,
Erin: bangg, kamu jangan liat..
Gue masih belum ngeh maksudnya Erin apa.
Namun saat melihat apa saja yang dikeluarkan dari tas..
Gue dalem hati: ohhh…!
ADA BRA DAN CD MAKSUDNYA BROOO, GA PEKA AMAT LU.
Gue: iyaa iyaaa ga liat kok..
Selesai memilih apa saja yang akan dipakai, Erin menuju ke kamar mandi.
Namun beberapa menit setelah itu…
“AAAAAHHHHHHHHHH!”
Terdengar suara jeritan Erin dari dalam kamar mandi.
Gue dengan segera menghampiri Erin yang masih di dalam kamar mandi.
Dengan gblknya gue mencoba membuka pintu kamar mandi dan melupakan bahwa hal itu tidak etis. Pastinya terkunci wkwkwk tlol sekali gue waktu itu.
Gue: kamu kenapa rin?? Ada apa??
Erin: ADA ITUUU..
Jawabnya dengan suara tinggi dan intonasi ketakutan.
Erin: IHHHH! TERBANG.
Saat itu juga gue tau bahwa “itu” yang dimaksud adalah kecoa.
Gue: aku dobrak ya pintunya??
Tanya gue yang ikutan panik.
Erin: JANGANN NANTI MALAH KE AKU!
Ealah ikutan bingung gue gimana ceritanya ini, dari respon Erin gue jadi tau kalo lokasi kecoanya ada di pintu kamar mandi.
Gue tenangin diri dulu sebentar mencoba berpikir jernih.
Gue: kamu pelan-pelan buka pintunya yaa.
Setelah melewati berbagai ‘negosiasi’, akhirnya Erin memberanikan diri untuk membuka pintu kamar mandi dari dalam. Ketika terbuka pintu, Erin seketika bersembunyi dari kecoa menuju ke belakang gue.
Gue pun memasuki kamar mandi perlahan dan menutup pintunya, sekali tampol dengan tangan kosong, kecoa itu pun terkapar di lantai kamar mandi lalu gue buang ke lubang selokan.
Setelah membuang kecoa di lubang selokan, gue berbalik badan dan…
Apa itu yang tergantung di pintu kamar mandi?!
Kaos, celana jeans panjang, miniset, bra, celana dalam..
ANJIRR, BERARTI BIDADARI YANG TADI KELUAR DARI KAMAR MANDI.. CUMA HANDUKAN DOANG?!
no quote
Sudah mulai kok wkwk.
Rika tidak ngekos suhu.Ma kasih up na. Ni dia yg ditunggu perang Erin ma Rika. Jangan2 gegara kejadian kost Erin akhirnya pindah dan barengan satu kost ma Rika. Lanjut lg
Anak kos pasti ketemu yang model begini suhu, minimal denger cerita kayak gini lah.
Ada tuh di kulkas.Tombol subscribe dimana hu, ane subscriber baru ente nih
Thank you suhu.Bgsd wkwkw ceritanya ringan ngalir dan santai
Lanjutin gan
averrose888
Semprot Kecil
- Daftar
- 31 Mar 2018
- Post
- 88
- Like diterima
- 94
adduh kentang wkwk
Gasssfulll
Senpai Semprot
- Daftar
- 4 Apr 2018
- Post
- 911
- Like diterima
- 182
thanks updatenya om
Hernandez96
Pertapa Semprot
- Daftar
- 21 May 2016
- Post
- 4.859
- Like diterima
- 1.498
Anjay kentang, di tunggu next ny gan..
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
User is banned, content is deleted automatically.
tengkorak satu
Semprot Baru
- Daftar
- 3 Apr 2013
- Post
- 30
- Like diterima
- 28
Lebih enak seperti ini mengalir apa adanya namanya juga Drama masak keranjang mulu ceritanya kekwkkwkw lanjut hu ane mau pasang tenda
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
