Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Gue ya gue

Belom update lg bang? Erin sehat kan bang? Jaga baik-baik bang.. :D
 
Arc III

Part 26

Pagi harinya


Gue terbangun dalam keadaan tangan kiri gue masih melingkar di pinggang Erin, sementara tangan kanan gue yang tadinya melintang di depan tubuh Erin memegang bahunya sudah turun.. ke pahanya Erin.

Pagi-pagi udah serangan jantung dong gue mengetahui tangan gue ada di paha bidadari ini.

Tangan kiri Erin pun yang tadinya melingkar di depan perut gue kini turun juga.. lengan bawahnya melintang turun ke pinggang dan menyentuh Rafael yang seperti biasa, berdiri tegak di pagi hari.

Gue dalem hati: mampus gue mampuuuussss.

Cowok manapun yang pernah di posisi ini pasti ada pikiran “takut membangunkan sang pujaan bila bergerak mendadak”. Akhirnya gue secara perlahan menggerakkan kepala gue untuk melihat apakah Erin menyadari di mana keberadaan tangannya yang putih, mulus, dan berbulu halus ini terletak.

Tidak lupa dengan mengangkat tangan kanan gue dari tempat sakral itu, yaitu pahanya.

Secara perlahan gue bergerak, sebisa mungkin gue berusaha supaya pergerakan gue tidak membangunkan bidadari cantik yang sedang tertidur dalam dekapan gue.

Gue pun juga mengangkat tangan Erin dari tempat Rafael dengan perlahan.

Kemudian gue perhatikan wajahnya yang masih tertidur.

“Haaahhhh”, gue menghela nafas.
LEGA AJG!

Barangkali selama 7 bulan berpacaran (ya 7 bulan, coba hitung sendiri), ini kedua kalinya gue melihat wajah Erin dalam keadaan tertidur. Yang pertama saat di kereta menuju kampung halamannya, dan inilah kedua kalinya.

Hanya saja kalo di kereta kan tempat umum, kalo sekarang kan di rumah, hanya berdua.

Begitu polos, imut, lucu, dan cantik wajahnya meskipun sedang tertidur. Tidak sanggup gue menahan tangan ini untuk tidak mengelus lembut pipinya dan membelai rambutnya.

Tetiba muncul rasa bersalah di saat gue melihat ada bekas tangis di matanya akibat perbuatan gue semalam.

GBLK LU! CEWEK SESEMPURNA YANG TELAH DIPERTEMUKAN DAN PERCAYA PADA LU SEJAK PERTAMA BERTEMU MALAH DIRUSAK! TOLOL!
Begitu maki gue pada diri sendiri.

Membuat tatapan mata gue semakin teduh saat memandangnya. Di saat itu Erin terbangun dari tidurnya, namun pada saat melihat wajah gue.

“Haaahh!”
Erin sedemikian terkejut ketika menyadari bahwa dirinya terbangun dalam dekapan pacarnya yang sedang memandanginya. Kemudian tertunduk malu, merapatkan kedua kakinya, dan kedua telapak tangannya saling menggenggam.

Terurai rambutnya yang sepunggung itu ke depan dalam keadaan sedikit acak-acakan.

IMUT BANGET ASTAGA!

Terjadilah momen canggung antara kita berdua.
Gue: maaf yaa, kamu jadi kebangun.
Ucap gue untuk mencairkan suasana.

Erin: emmh.. ga.. gapapa bang.
Ucap Erin dengan canggung dan malu. Begitu merah wajahnya di momen itu.

“Rin...” “Bang...”
Ucap kami berdua secara bersamaan.

Gue: ya?
Erin: emmh… ck ihh~
Terlihat sekali Erin akan mengatakan sesuatu namun gemas sendiri karena tidak sanggup untuk mengungkapkannya sembari meronta manja.

Kemudian seolah Erin menyadari keadaan rambutnya yang berantakan, Erin merapikan rambutnya tergesa-gesa karena malu.

Melihat itu, gue pun mendekat padanya lalu membelai rambutnya. Menyeka rambutnya ke belakang telinganya sembari berkata.
Gue: kamu tetep cantik kok.

Seketika mata Erin terbuka lebar diiringi rona di pipinya semakin terlihat.
Gue dalem hati: pengen cepet nikah sumpah.

Gue: kamu mau bilang apa tadi?
Erin: …

Gue: rin?
Erin: eh. iya bang.. Ituhh..
Erin mencari HPnya.

Erin: ihh! udah jam 7 bangg!!


It took me few sec..
Gue: oh iyaa!

Gue panik mengingat bahwa ORTUNYA ERIN AKAN DATANG KE RUMAH.

Erin: duhh..
Erin pun panik dan terlihat bingung.
Gue: kamu mandi duluan ya. Aku beresin rumah dulu.

Erin: iyaa bang.


Skip

Kelar beresin rumah, Erin pun sudah selesai mandi. Tercium betapa harumnya bidadari ini setelah mandi. Setelah itu gantian gue yang mandi.

Kelar mandi, sarapan kecil pun tersedia untuk kami berdua di meja makan.

Gue dalem hati: Istriable!

Sarapan pagi itu hening canggung namun begitu manis. Sesekali kami saling tatap kemudian senyum-senyum sendiri.

Erin: ihh~ abang cepetan sarapannyaa~
Gue pun tersadar akibat tegur imutnya Erin dari betapa lambatnya gue sarapan karena begitu sulit mata ini untuk tidak menatap bidadari yang kini di depan mata menemani sarapan pagi.

Tepat ketika sarapan gue hampir habis, terdengar dering telepon dari HPnya Erin.

Erin: halo mamahh..
Erin: iyaa mahh..
Erin: ohh mama udah di stasiun, iya maahh aku ke sana ya.

Telepon berakhir, selesai juga sarapan gue.

Gue: ke rumah nenek aku dulu ya. Kita ke stasiunnya bawa mobil, sekalian ngabarin ortu aku.
Erin: iyaa abang.
Aduhh imutnyaa.

Kemudian Erin pun membawa piring untuk dicuci. Di saat Erin sedang mencuci piring..

Erin: baangg~
Panggil Erin dengan suara imutnya.

Erin: udah kabarin mama kamu belum?
Tanya Erin, namun wajahnya begitu merah. Pertanda bahwa dirinya menyadari bahwa gue lupa karena memandangi dirinya yang sedang mencuci piring.

Gue pun juga tersadar dari lamunan akibat memandanginya.. apalagi yang menyembul di bawah pinggulnya itu. Membuat gue teringat kembali momen turbulensi di waktu pagi beberapa hari yang lalu.

Gue tidak tau apakah Erin mengetahui ke arah mana pandangan gue terfokus. Namun dugaan kuat gue adalah sepertinya Erin menyadari bahwa mata gue tidak hanya memandangi dirinya, namun juga sesekali memandangi pantatnya yang begitu menyembul selama dirinya sedang mencuci piring tadi.

Gue: ohh.. Iyaa..
Gue pun menelpon nyokap gue mengabari bahwa ortunya Erin sudah sampai dan gue akan ke rumah nenek untuk ngambil mobil. Eh ternyata nyokap gue pengen ikut.


Skip

Sampai di stasiun, kami pun bertemu dengan ortunya Erin. Erin seperti biasa langsung memeluk ayahnya untuk melepas kangennya. Gue pun bantu bawa barang ortunya untuk dibawa ke mobil.

Sembari berjalan, nyokap gue dan nyokap Erin sudah ngobrol dengan luwes.

Gue dalem hati: eh anjir cepet banget akrabnya, wkwk.

Sementara itu Erin nempel sama ayahnya.


Sampai di rumah

Beruntung tadi pagi gue inget untuk beresin kamar tamu. Bokap gue pun sudah di rumah bawa motor gue.

Terbayang oleh gue seolah ini adalah momen lamaran di mana dua keluarga bertemu.

Pembicaraan dimulai dengan basa-basi soal asal daerah dan sedikit perkenalan soal keluarga. Sampai akhirnya pembicaraan mulai pada tema serius. Yaitu tinggalnya Erin di rumah gue.

Pembicaraan sedikit alot karena ortunya Erin menyadari bahwa putri tersayangnya tinggal di rumah orang. Ortu gue pun memahami posisi ortunya Erin sebagai pemilik anak perempuan pasti sangat pertimbangan pada persoalan di mana anak perempuannya tinggal.

Tidak perlu gue ceritakan bagaimana detail pembicaraan. Intinya ortunya Erin khawatir akan putrinya. Ortunya Erin pun sempat membahas soal tempat tinggal lain namun tidak jadi berkat nyokap dan bokap gue memberikan pertimbangan soal betapa pergaulan juga cukup mengkhawatirkan meskipun di kosan putri. (Gue yakin lu pada tau kan apa yang dimaksud? wkwk)

Bokapnya Erin sempat kukuh untuk mencarikan tempat tinggal lain. Namun bokap gue lah yang menanggapi. Di saat pembicaraan antara kedua bapak-bapak sempat memanas, ibu-ibu pun memisahkan diri dan tertawa gemas dan mengerti bahwa pembicaraan di antara suami mereka adalah ‘man’s pride’. Para istri pasti paham deh kalo udah gitu ga perlu diganggu wkwk.

Di saat nyokap gue dan nyokap Erin memisahkan diri, ternyata fokus nyokapnya Erin sama persis seperti Erin pada saat ke rumah gue. Yaitu foto gue saat berlumuran oli. Anak dan emak sama aja ternyata wkwk.

Malu dua kali gue, pertama sama putrinya, kedua sama nyokapnya. Nyokapnya Erin jadi ngetawain gue juga setelah mendengar cerita nyokap gue soal foto itu.

Nyokap Erin = NE

NE: tante kayak pernah liat kamu deh nak Egi kalo liat foto ini.

no quote
 
Terakhir diubah:
Wuihhh kentang akoh.. Tapi.. Gak berasa ya bacanya.. Kwkw nice story om tees semangat terus
Thanks suhu.

Terlalu menghanyutkan...
Semangat update suhu.
Awas tenggelam.

Arc 3 nya smoga cepat kelar, lebih cepat dari Arc Wano OP :bata:
Ini aja baru 26 part, OP kan udah 700 chapter lebih. 😁

Welcome back gan, anjay lupa ingat ane sama jalan ceritanya, di tunggu next ny gan..
Dibaca lagi aja suhu.

Wkwk mantapp hu doble updatenya..
Ditunggu Arc III nya Hu, kalo Egi tetep gamau sama Rika, Rika nya mending sini sama ane aja deh ;)
Ngarep wkwk.

Anjirrr klo ini cerita beneran, perfect bgt kluarga lau bro.. dijagain smpe n8kah lahh..
Siap suhu.

Ma kasih double up na. Makin dalam aja ni sayang Egi ke Erin. Gangguan Rika dan Indah masih terus lanjut dong biar makin rame ditambah tantangan dr Bapaknya Erin supaya Egi cepat selesai kuliahnya
Ok suhu.

jadi baper bacanya. tp tsnya pinter ksh ilustrasi klo erin sensitif bgt dgn bahasa yg dramatis.
:tepuktangan:
Wah ketauan.

Bukan menghujat atau mengatai, tapi kenapa saya bilang WP karna cara penulisan dam updatenya mirip ciri khas anak2 WP
Ga merasa kehujat kok. Bagus dong kalo gaya penulisannya mirip WP.
BTW ente anak WP nih?
 
Anjir... Kemana aja gue baru baca thread keren kayak ini.
Damn! Natural banget alur ceritanya.
Badboy yg kalem gitu bisa ada hahaha...
Baca marathon dari jam 11 malem.
Keren parah!
TOP TOP TOP!
:beer: :beer: :beer:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd