Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

cerita Derita sasa dan cerita nadia assyfia versi andi_sange1996 (reupload)

kali aja sasanya turun gunung lagi hu :pandajahat:
Wkwkwk kebetulan ane pengen buat tema hijab buat lomba corat coret di bulan Agustus ini, mungkin suhu dimari ada yang punya saran? Untuk tema nya sih affair , kalau ada bisa pm ane yah:D
 
Ada kah yg nyimpan cersex "Akhwat Series: aku ingin jadi pe(lacur)ngantin"... Klo ada re-upload dong suhu
 
Yang cerita "Sisi lain pacarku yang baru kuketahui Sandra Olga" dong suhu, pengen tau doi hamil kaga abis di GB sama supporter Pe*"b.... mohon yang punya salinannya 🥺
 
Bimabet
Sidestory 1 Derita Sasa
Spoiler: Pemeran Utama
--Suatu ketika di Kolam renang,,,,
“Loh ini kan tas nya sasa, waduh gawat kalau ditinggal gini nanti bisa hilang dong” kata nadia
“Ukh sebentar yah mau nyusul sasa ke ruang UKS mau ngasih tasny sasa yang ketinggalan”
“iyya cantikk, buruan yah bentar lagi kita mau pulang nih, kasian tuh ukh putri udah kedinginan hehe” jawab nafisah
“iyya ukh” setelah mengambil barangnya sasa , nadia berjalan melewati Lorong dan menuju UKS, tapi ketika sudah sampai di ruang UKS nadia mendengar sesuatu,
“ahhh ahh ehmmm pelan tuan, sakitttt awwhhh”
Loh ada apa itu, nadia pun menelusuri asal suara itu, ternyata asal muasalnya berasal dari bilik paling pojok dan setelah nadia intip ternyata,
Astaga, ini merupakan pemerkosaan yang dilakukan pak marjo kepada sasa, tapi anehnya kenapa sasa tidak menolak, justru sasa juga agresif, baru pertama kali nadia melihat perbuatan maksiat ini, bahkan dari laptop atau hp pribadinya pun tak pernah,
Dan setelah diperhatikan kok besar banget yah penis yang dimiliki pak marjo, apa sasa kesakitan? Ahh tidak dari suaranya ia Nampak menikmati? Tapi kok bisa sih ??
Nadia yang mulai terangsang kini mengelus” memek dari luar cdnya, ehmmm kok enak sih, ahhhhh, nadia tanpa sadar mulai terbawa nafsu, bahkan kini ia membayangkan apabila ia yang menjadi sasa
“uhh uhhh besar sekali beruntung banget sasa , gimana sih rasanya digenjot dengan penis sebesar itu, duh sadar nadia, kamu tuh orang yang baik awwwww”, nadia yang daritadi mengintip persenggamaan sasa dengan pak marjo Nampak bimbang, dirinya yang masih perawan sangat penasaran bagaimana rasa nya bersetubuh seperti sasa, tapi hatinya bergejolak karena dirinya sadar kalau nadia itu akhwat alim bukan type cewek liar,
Tapi nafsu mengalahkan segalanya, dengan berbekal apa yang tadi dilihatnya, nadia mengelus dan memasukan salah satu jarinya ke dalam memeknya, ahhhh iyyahhh enak bangettttt, pantes sasa sampai mendesah kegirangan gitu, ehmmm rekam ahh lumayan buat belajar nakal hehe
Setelah nadia merekam nya nadia buru” kembali ke kolam renang karena takut ketauan pak marjo dan teman”nya yang menunggu di kolam curiga, setelah nadia kembali ke kolam renang mereka hanya bermain dan berenang, tapi siapa sangka nadia masih penasaran akan rasanya seperti sasa tadi,
ehh gimana kalau ngerjain tugas di rumahku sahut nadia, di rumah aku sendirian loh soalnya papah mamah ada urusan ke luar kota jadi selama ini aku cuma tinggal sendiri deh di rumah, nanti urusan makan aku deh yang traktir, hasut nadia
wahh boleh juga tuh, yaudah yukk kita capcus ke rumah nadia, sahut nafisah dan putri antusias,
sesampainya di rumah nadia , mereka langsung masuk dan menuju kamar nadia untuk mulai mengerjakan tugas,
"ehh aku ke luar dulu yah mau mesen mie ayam langgananku awas jangan nakal yah , hihihi" canda nadia
"yeayy nakal ya engga lah awas nanti yang ngomong jangan nakal malah yang nakal nggodain tukang mie ayam, hayoo" canda nafisah juga
hahhaha udah udah ihhh, nikmatin yah rumah ku sepuasnya,
sesampainya di tukang mie ayam langganan nadia yang berada tepat di depan rumah, nadia seperti biasa memesan dg canda, karena memang nadia sudah sering beli sehingga mereka telah akrab,
[/URL
]
Mulustrasi pak somad
"pak somadd mesen mie ayam nya 3 dong"
"ehh si non manis, banyak amat non penggemukan badan yah"
"yeeee enak aja, ada temen ku tau yang main ke rumah dan mau makan mie ayam juga huuuu"
"hahahah beres non mau diantar apa makan sini,"
"di antar ke rumah lah pak dah tau cuma aku sendiri wahh gak fokus nih bapaknya"
"ohh iya non, aduh jadi malu oke deh secelat kilat akan datang"
"oke pak" jawab nadia yang diakhiri dg senyuman dan gerakan jari menandakan oke,
sesampainya di rumah, nadia masih penasaran dg apa yang pak marjo dan sasa lakukan tadi, maka nadia kembali melihat rekaman yang diam" dia rekam saat persetubuhan tadi,
nadia lalu terduduk di ruang tamu dan secara tak sadar ia meremas" sendiri payudara nya dan mengelus vagina nya dari luar,
semua yang ia lakukan di lakukannya tanpa ia sadari, desahan lirih juga keluar dari mulut mungilnya,
disaat nadia fokus ke hp nya dan bermasturb ria, pak somad telah datang dan terkejut dg apa yang diliatnya,
"astaga nonn!!"
nadia lebih kaget lagi, hp nya terjatuh ke lantai, mulutnya tak mampu mengucapkan sepatah kata apapun saking bingungnya,
pak somad menaruh pesanan mereka di meja lalu mendekati nadia secara perlahan, nadia terpojok, pak somad sudah tak mampu berfikir jernih lagi, tangan pak somad sudah menyentuh paha nya, nadia ingin berontak tapi dia tak berani, jarak mereka semakin dekat dan pak somad akhirnya menyentuh payudara nadia dari luar,
“Wow, tetek Non gede juga yah, kayanya enak dipake nyusu, boleh ya Non” pintanya dengan tangan meraih kancing paling atas kemeja putihnya.
"jangan pak jangann, nadia malu jangann!” nadia menepis pelan tangan pak somad pura-pura menolak. akibat melihat persetubuhan pak marjo dan sasa, diam" nadia memiliki rasa penasaran akan rasanya sex tapi di lain hati ia brontak karena sadar dirinya adalah ketua aktifis rohis yang disegani di kampusnya,
“udah tenang aja non manis gak usah malu-malu gitu dong, gemes kan jadinya, udah nurut aja yah” ujarnya sambil membuka satu persatu kancing kemeja Nadia.
kemeja itu kini telah terbuka sehingga terlihat di baliknya bra berwarna ungu tanpa tali bahu. Pemandangan yang menggairahkan itu, ditambah lagi sikap Nadia yang malu-malu kucing membuat pak somad semakin terbakar birahi. Dengan terburu-buru disingkapkannya ke atas cup bra yang sebelah kanan. Pria beruntung itu menatapi buah dada Nadia yang montok dan kencang itu dengan bernafsu, bentuknya yang bulat dan membusung dengan puting kemerahan itu memang meneteskan liur setiap pria normal yang melihatnya. Tanpa buang waktu lagi, dia segera melumat bongkahan kenyal itu dengan gemas.
“Aahh…ahhh…jangan digigit, oohh…perih !” Nadia meringis sambil meremas rambut si penjual mie ayam itu yang menyedoti payudaranya dengan disertai gigitan-gigitan keras maupun lembut.
Tangan pak somad mulai merayap ke punggungnya mencari kaitan branya, setelah ketemu dia membukanya lalu menarik lepas bra itu. Mulutnya berpindah melumat payudara yang satunya sementara tangannya turun ke bawah mengelusi pantat dan paha yang masih terbungkus celana kain longgarnya. Nadia menggigit bibir dan memejamkan mata, tubuhnya menggeliat menikmati setiap rangsangan seksual dari si tukang mie ayam itu.
Tanpa berhenti mengenyot payudara Nadia, tangan pak somad yang nakal mulai meraba perut halus nadia hingga menerobos masuk celana kain nya Kemudian disusupkannya tangannya lewat atas celana dalamnya. nadia makin mendesah dan memeluk erat kepala pak Somad ketika jari-jari pria itu menyentuh kemaluannya, dia merasakan darahnya makin bergolak, putingnya mengeras dan kemaluannya semakin basah. Tidak disangka si tukang mie ayam langganan nya itu mampu membawanya ke awang-awang. Rasa enggan dan jijiknya mulai berkurang berganti menjadi libido yang meledak-ledak menuntut pemuasan. Tangan gadis itu kini mulai merambat ke selangkangan pak somad dari luar celana kolor pendek nya, berbekal pelatihan singkat saat menonton show pak marjo dan sasa, tangan nadia mulai memelorotkan kolor pak somad beserta celana dalamnya , lalu nadia meraba sebuah batang yang sudah mengeras.
“Hehehe, udah gatel yah pengen coba kontol saya Non , wah ternyata akhwat yang sering beli dagangan saya binal juga yah?” kata pak somad sambil menurunkan kolornya sehingga bagian bawah pak somad kini telah polos dan terekspos lah penisnya yang hitam menyembul keluar,
Kemudian pak somad menarik lepas celana Nadia beserta celana dalamnya beserta melepaskan kemeja nya yang kancingnya sudah terbuka itu. Sejenak kemolekan tubuhnya membuat si penjual mie ayam terpana, tubuh putih mulus dengan pinggang ramping, paha jenjang, dan bulu kemaluan tidak terlalu lebat itu sungguh menggiurkan. ditambah hijab modis nya yang masih terbalut dikepalanya menambah kesan anggun pada diri nadia,
Tangan pak somad menyusuri pelosok tubuh nadia dengan liar sebelum berbaring di sofa dan memintanya naik ke tubuhnya dengan posisi 69. Begitu gadis itu naik ke wajahnya, dia langsung menjilati bibir kemaluannya, dengan jarinya dia buka daerah itu sehingga lidahnya dapat menelusuri lebih ke dalam. Tanpa diminta nadia juga mulai berusaha melakukan tugasnya. Penis pak somad yang hitam dengan ujungnya yang bersunat berbentuk helm tentara itu digenggam dan dikocok perlahan. Dengan lidahnya dia jilati kepala penis itu sehingga batang itu beserta badan pemiliknya bergetar.
“Oohhh…enak banget Non, udah pengalaman yah keliatannya !” desah pak somad saat menerima serangan pertama dari gadis itu.
padahal nadia baru melihat trik ini saat sasa tadi mengulum penis pak marjo, sungguh murid yang pintar nadia ini karena cepat belajar terhadap sesuatu sekalipun itu hal baru,
Selain dengan lidah, pak somad juga mengerjai liang vagina gadis itu dengan jari-jarinya, jadi sambil menjilat jarinya juga aktif mengorek-ngorek liang itu sehingga area itu semakin berlendir. Sesekali dia mengerang merasakan enaknya oral seks yang diberikan nadia kini nadia sudah memasukkan batang itu ke mulutnya setelah memberikan pemanasan dengan menjilati permukaan batang hingga kantong pelirnya.
“Bener kan Non ketagihan tuh nyepongnya, emangnya belajar dari mana non kok udah jago gitu" tanya pak somad sambil menjilati dan menampar bongkahan pantat gadis akhwat tersebut.
Nadia terus melakukan aktivitasnya tanpa menghiraukan celotehan pak somad, yang terpikir di benaknya kini adalah pemuasan birahi secara total. Dia mengintensifkan permainannya terhadap penis itu, gerakan menyedot dan menjilat divariasikannya dengan lihai.
pak somad menemukan daging kecil seperti kacang yang merupakan bagian paling sensitif dari wanita. Bagian itu dijilatinya dengan ujung lidahnya sehingga nadia pun tidak bisa menahan erangannya dan gelinjang tubuhnya. Sambil terus menjilat pak somad juga mengelusi bongkahan pantat dan paha yang putih itu. pak somad menggigit pelan klitorisnya dan mulutnya melakukan gerakan mengisap. Hal itu membuat tubuh nadia mengejang hebat tak lama kemudian,
pak somad sadar bahwa di rumah ini terdapat beberapa teman nadia yang masih mengerjakan tugas kampus maka pak somad memasukan penisnya dalam" ke mulut nadia saat nadia mengejang sehingga teriakannya dapat teredam,
nadia merasa cairan kewanitaannya tumpah semua. Dengan rakusnya pak somad menyeruput cairan bening yang masih hangat itu.
segera setelah mulutnya lepas dari penis besarnya itu, nadia lemas, baru pertama kalinya ia mengalami orgasme dan rasanya sangat hebat, tak heran sasa mampu menyerahkan tubuhnya ke pak marjo,
ehh tapi aku belom merasakan rasanya penis seseorang di vagina ku, wahh baru mulut saja sudah seenak ini, gimana kalau dimasukan penis yahh,
tiba" lamunan itu dibuyarkan oleh suara pak somad
“Hhhmm…uenak Non…ssrrpp..srrpp…gurih banget cairannya !” ceracau pak somad dari bawah sana.
Setelah puas melahap cairan kewanitaan Nadia, penjual mie ayan itu mengajaknya bangkit, dia duduk di sofa dan nadia didudukan di pangkuannya dalam posisi membelakangi,
“Enak Non barusan ? jurus isep memek saya gimana ?” tanya pak somad,
nadia hanya mengangguk malu dengan nafas masih terengah-engah akibat orgasme hebat pertamanya seumur hidup,
setelah itu nadia semakin tak mampu untuk mengontrol nafsunya, seakan" nadia telah di perbudak oleh nafsunya sendiri,
tau bahwa nadia masih "pengen" pak somad kembali merangsang nafsu nadia agar semakin bangkit, diciumi lah bibir nadia dengan ganasnya,
Keduanya terlibat percumbuan panas selama beberapa saat, lidah mereka saling belit dan jilat, ludah saling bertukar. Selama bercumbu pak somad selalu menggerayangi kedua buah dada nadia, sesekali juga mengelusi bagian tubuh lainnya seperti perut dan paha. Tanpa melepas cumbuan yang makin panas itu Thalib mengarahkan penisnya ke vagina Nadia yang bereaksi dengan mengangkat sedikit tubuhnya, dengan tangan satunya dia bahkan membuka liang vaginanya mempersilakan penis Thalib memasukinya. Nadia melepas ciumannya untuk berkonsentrasi melakukan penetrasi, walaupun sebenarnya nadia takut tapi dia menekan tubuhnya ke bawah sehingga batang itu melesak masuk ke dalam vaginanya, desahan lirih terdengar dari mulutnya yang kembali tersumpal pak somad. nadia merasa kesakitan sekali, selaput dara yang selama ini dijaganya telah robek, hebatnya nadia dg suka rela membiarkan semua itu terjadi begitu saja , penyesalan mulai dirasakan olehnya,
tau bahwa raut wajah nadia berubah, pak somad menanyakan sesuatu kepada nadia,
"non kenapa? kok muka nya sedih begitu? atau jangan-jangan non masih perawan yah?" tanya pak somad
nadia hanya mengangguk lirik dan air matanya mulai mengalir dari matanya yang sayu itu,
pak somad tersentuh ia kini juga menyesali perbuatannya , lalu ia mencoba menghibur nadia dan mengusap air mata nya,
"udah non tenang aja, kita sama-sama khilaf kok, lagipula banyak wanita sekarang yang udah gak perawan lagi tapi sukses di luar sana, mumpung kita sudah sejauh ini lebih baik di asyikin aja yah non" hibur pak somad sambil mengambil kesempatan, padahal dalam hati ia merasa senang karena berhasil mendapatkan perawan seorang akhwat yang kecantikannya begitu di puja dalam kompleknya,
setelah nadia mulai tenang aktifitas kembali dimulai, pak somad mulai menaik-turunkan tubuh nadia, kadang disertai gerakan memutar. pak somad memain-mainkan puting susunya yang menggemaskan itu. Mulut pria itu menciumi daerah pundak dan lehernya, hijabnya yang menutupi ambutnya memudahkan pak somad mencupangi leher jenjangnya. nadia kembali mengerang sejadi-jadinya, kadang erangannya tersendat saat diselingi berciuman, nampaknya nafsu kembali menguasai nadia, dengan suka rela kini nadia bergoyangan semakin liar bahkan meremas payudaranya sendiri,
Setelah limabelas menitan dalam posisi demikian, pak somad melepas sejenak tubuh mereka yang telah bersatu untuk ganti gaya. tampak lelehan bening berbalut darah perawan nadia keluar dari vagina nya, Kali ini nadia dibaringkan telentang di sofa, setelah menyelipkan bantal kursi ke bawah kepala nadia kembali dia masukkan penisnya ke dalam vagina gadis itu dan meneruskan genjotannya. Buah dada nadia yang bulat itu nampak turut bergoyang-goyang mengikuti goncangan tubuhnya.
“Aahhh…aaahh…Bapak mau ngecrot nih Non, pengen dimana !” sahutnya dengan nafas memburu karena sudah diambang klimaks.
“terserah aja pak dimana asal jangan sampe aku hamil ngghh…aahh !” jawab nadia dengan refleks.
pak somad pun lalu mencabut penisnya dan membawanya ke dekat wajah nadia. Maka crroootttt....crottttttttt dua semburan sudah keburu mengenai wajahnya sebelum sempat dimasukkan ke mulut. Di dalam mulut gadis itu, penis pak somad terus memuntahkan isinya yang diterima nadia dengan hisapannya yang dahsyat.
“Oohh…enak Non…telen terus pejunya…iyahh…enak !” ceracaunya menikmati klimaks di mulut Nadia,
Nadua menyedot dan menelan habis untuk pertama kalinya setiap tetes sperma yang menyemprot dari lubang penis pak somad , selain cipratan di wajah yang karena terlambat dimasukkan mulut, tidak ada lagi tetes lainnya yang terbuang, semua habis disedot sampai penis itu mengendur di mulutnya. pak somad benar-benar puas dengan teknik oral gadis ini yang begitu ahli. Setelah mengeluarkan penis itu dari mulutnya, nadia menyeka cipratan sperma di hidung dan pipinya dengan jari dan kemudian diemutnya jari itu. Wajah nakalnya ketika itu sungguh membuat pak somad semakin kesengsem dengannya.
nadia secara perlahan mulai memahami cara" untuk memuaskan nafsu seorang pria, walau tadi agak ada sedikit penyesalan namun rasa puas yang di berikan dalam persetubuhan ini membuatnya ketagihan bahkan sudah berniat untuk mengulanginya lagi suatu saat nanti,
disaat itu pula tiba" nafisah dan putri memasuki ruang tamu dan melihat kami yang sama" bugil, cairah putih kental di wajahku semakin membuatku takut,
pak somad yang panik juga akhir berlari menuju ke arah mereka dan berusaha menarik mereka ke ruang tamu supaya tidak ada yang kabur,
nafisah dan putri memberontak tapi apa daya tenaga mereka sama" tak mampu menandingi kekuatan pak somad, mereka berdua didudukkan di sofa,
"ukh nadia, ada apa ini? kok tega tega nya sih melakukan ini semua kepada kami" tanya putri
"diam semua, bentak pak somad, ini semua bukan kesalahan non nadia, tapi lebih mengarah ke khilaf, btw kalian kok manis juga mau gak saya enakin kaya non nadia ini?" bentak pak somad
baik nadia, nafisah atau pun putri nampak ketakutan atas bentakan pak somad, perasaan bersalah kembali menghampiri nadia, gara" perbuatannya kedua temen baiknya harus menghadapi semua ini,
penis pak somad yang dari tadi lemas kini mulai mengacung tegak lagi akibat melihat kedua wajah teman nadia yang manis ini,
penis tegak nya tepat berdiri di depan wajah nafisah, nafisah menelan ludah, indah sekali katanya dalam hati, baru kali ini ia melihat kelamin seorang pria, begitu juga dengan putri, ia memandang penis pak somad dengan penuh nafsu,
sadar penis nya di lihat terus oleh pak somad, pak somad lalu memaju kan pinggulnya hingga penis nya yang mengacung itu mengenai pipi kiri nafisah, begitu nikmatnya ketika penis itu menyentuh kulit halus nafisah, gairah pak somad tak mampu ditahan lagi,
dengan penuh paksa pak somad mulai melepasi kancing dari kemeja nya nafisah dan putri, lalu terpampang lah kedua bh dari gadis manis yang tak bersalah ini, lalu di copoti lah bh tersebut dan ia buang jauh" karena saking bernafsunya,
kemeja mereka yang tanpa di kancingi lagi membuat siapapun takjub atas tubuh mulus mereka, sungguh indah tubuh kedua gadis manis ini, Dengan jilbab yang masih mereka kenakan dan payudara yang putih dan empat buah putting berwarna coklat yang kecil sungguh indah sekali, pak somad pun tak mampu menahan nafsunya, segera ia mainkan empat buah payudara gadis manis ini secara bergantian, dari remasan, plintiran pada puting2 payudara mereka hingga hisapan hisapan dan gigitan2 kecil membuat mereka menggelinjang mendesah menikmati permainan pak somad. Lalu pak somad menghentikan permainannya dan ia memerintahkan kedua gadis ini untuk mengangkat kedua roknya perlahan. Pelan2 ia melihat kaki mungil mereka yang dibungkus stocking tinggi yang menutup dari betis mereka, lutut, dan aww, paha paha yang putih , besar dan mulus lalu kemaluan yang masih tertutup celana dalam putih yang tipis.
pak somad sungguh tak kuat lagi, langsung ia tarik turun celana dalam mereka dan dipandanginya vagina Mereka yang masih rapat karena mereka yang masih perawan. pak somad mengambil celana dalam mereka dan ia lemparkan ke belakang meja yang berada di belakangnya.
“ ampun pak , apa salah kami sehingga bapak setega itu melakukan ini kepada kami” kata Nafisah yang khawatir dengan keadaanya yang berjilbab namun kemeja nya yang terbuka memperlihatkan dua buah payudaranya yang menggantung sambil mengangkat rok sampai pinggang yang memperlihatkan vaginanya. nafisah takut masa depannya akan terancam.
“ Udah enggk usah takut sayang, nggak papa kok, tanya aja non nadia, tadi dia juga takut tapi nanti kamu bakalan tau kalau jauh lebih nikmat rasanya kalau non non ini diam dan meresapi ” kata pak somad sambil menarik kedua gadis itu dan ia menyuruh kedua gadis ini untuk menungging dan bertumpu pada senderan sofa,
nadia menyesali perbuatan ini tapi nadia juga tak bisa berbohong bahwa ia mengamati dan tertarik apa yang bakal terjadi setelahnya
lalu tanpa basa basi pak somad mengangkat rok nafisah dan ia jilat" vaginanya, juga tangan kanannya masuk kedalam rok diantara kaki putri dan mengelitik vagina dan klitorisnya. Kedua gadis berjilbab ini hanya bisa menggelinjang dan mendesah pelan, perlahan nafsu mulai merasuki keduanya yang tampaknya sudah tak malu lagi dan mulai meremas remas payudara mereka sendiri. pak somad merasakan bahwa cairan mulai membasahi vagina kedua gadis manis ini.
pak somad semakin tak tahan, penisnya yang besar dan sudah mengacung tegak itu ia masukkan kedalam vagina nafisah sambil terus mengaduk2 vagina putri dengan 3 buah jarinya. "ahh penisku serasa dipijit2 didalam vaginanya" ujar pak somad,
"ahhh nafisah menjerit keras, perawan nya jebol oleh kebejatan nafsu pak somad, ia lalu menghentikan penetrasi nya dan melanjutkan mengocok" vagina putri, air mata kini membasahi pipi nafisah, tak disangka perjalanannya ke rumah nadia sahabat nya berakhir pilu, perawan yang ia jaga" kini direnggut oleh orang yang tak dikenalnya itu,
Walaupun awalnya susah karena sempit tapi ketika mulai disodok pelan2 serasa tak ada yang menghalangi, ternyata nafisah sudah mulai rilex begitu juga dengan putri yang sedari tadi pasrah penuh kenikmatan dengan tiga buah jari pak somad divaginanya. ia pun dengan cepat memajumundurkan penisnya idalam vagina nafisah bergantian dengan putri. Wajah mereka yang terbungkus jilbab sungguh tampak menggemaskan membuatnya semakin bernafsu meremas2 payudara2 mereka.
pak somad lalu memerintahkan kedua wanita ini untuk lebih menunduk dan bertumpu pada senderan sofa ,lalu ia mengangkat rok panjang mereka dan ia lipat dan ia selipkan dipinggang mereka, sehingga dengan bebasnya ia bisa melihat pantat, vagina dan bagian kaki gadis gadis ini.Mungkin kedua gadis manis ini belum orgasme mereka tampak mau melakukan apa saja asalkan terus vagina ia aduk",
nafsu mengalahkan segalanya, mereka kini tak mempermasalahkan statusnya yang merupakan akhwat kampus lagi, mereka kini hanya memikirkan bagaimana nafsu mereka terpuaskan.
Mereka tak malu walaupun mereka kini bersama lawan jenisnya yang biasanya saja berjabat tangan mereka menolak. pak somad pun semakin bernafsu dengan menyodokkan penisnya kedalam vagina mereka secara bergantian dari belakang sambil ia tarik jilbab mereka yang membuat mereka mendongak keatas sambil menikmati hentakan demi hentakan penis yang berada dilubang vagina mereka secara bergantian. Tak lama kemudian nafisah merasakan dirinya mengejang, suaranya makin berat desahan yang keluar dari mulutnya semakin keras,
pak somad yang paham bahwa nafisah akan segera orgasme, ia kini memfokuskan dirinya pada nafisah, dipeganginya pantat semoknya dan ia semakin menghentakan penisnya semakin dalam dan cepat, sehingga nafisah tak mampu menahan lagi,
"ahhhhh bapakkkk jahatttttt"
nafisah mengalami orgasme pertamanya dg hebat, sodokan dari pak somad yang tak berhenti membuatnya mengalami multi orgasme, dirinya pun tumbang dan lemas , ia kini berbaring di shofa dengan lemasnya,
nadia yang sangat panik langsung mendatangi nafisah,
"ukhti nafisah gpp kan ukh,"
"ahh ahhh enak banget, ahh ahhh"
ternyata nafisah juga mengalami kenikmatan yang luar biasa, dirinya masih ngos"an sehingga dada nya naik turun dengan sangat indah,
nadia yang kembali sange kini mengulum dan menjilati puting nafisah, nafisah menggelinjang , salah satu titik ter sensitif nya diserang oleh sahabatnya itu,
kembali ke pak somad, kini ia tinggal menghadapi ukhti putri, ukhti putri yang dahulu di kenal nakal tapi berhijrah kini kembali ke masa kelamnya seperti dahulu kala,
“ ihh pak, dari tadi kok aku dicuekin, kan aku juga udah nggak tahan pak pingin disodok vagina aku sama bapak” kata putri dengan cemberut nakal.
Walaupun payudara putri sedikit lebih kecil dari nafisah maupun nadia namun hasrat sexnya jauh melebihi mereka,
“ Ayo buruan pak, aku udah nggak tahan, ayo palk cepettt” kata putri sambil melepas kemeja dan rok panjangnya,
Aduh… duh… ternyata akhwat ini jauh lebih agresif dan maniak dari penampilannya. pak somad pun langsung menancapkan penisnya kevaginanya dari belakang yang sudah memasang posisi menunduk dengan menumpukan tangannya pada senderan sofa di ruang tamu ini. sambil ia genjot vaginanya, ia remas" payudara kiri putri dari belakang dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya ia gunakan untuk memeluk putri sambil mencium bibirnya dan meraba" payudaranya , tak disangka putri ternyata begitu liar, dalam genjotan pak somad, dia menggoyang kan pinggulnya dan membalas ciuman yang pak somad berikan tadi.pak somad kini semakin bersemangat dalam mempermainkan vaginanya.
Tapi lama kelamaan ia bosan dengan posisi ini, ia balikkan tubuh putri, dan ia gendong lalu ia dudukkan ditepi sofa dan ia sandarkan putri di senderan sofa supaya nyaman, nadia dan nafisah yang dari tadi bermain lesbi kini mereka berdua berdiri disampingnya, pak somad melanjutkan aksinya dengan menancapkan penisnya kevagina putri sambil mencium dan menjilat jilat putting nadia , sedangkan nafisah dengan liar menjilati penisku yang sedang melakukan penetrasi di vagina putri dan kadang jilatannya mengenai klitoris putri. ohhh sungguh berlipat" rasanya menikmati tubuh seorang gadis manis yang masih mengenakan jilbab putih dan dua gadis lainyya membantu ku dengan rangsangan yang mereka berikan, Tak lama kemudian, putri mencapai titik puncaknya,dia menggelinjang dan mendongak keatas sambil memeluk kepala pak somad diantara dua buah payudaranya dengan erat dan tiba2 tiga kali ia merasakan semprotan cairan didalam vaginanya,
“ Aaaghhhhh…. pakkkkk…. aku mau keluar….ahhhhh” jeritnya… nafisah dan nadia hanya tersenyum melihat ulah putri yang sedang dalam titik puncaknya.
tak beberapa lama kemudian pak somad juga akan mengalami klimaksnya, tau pak somad akan segera klimaks, putri yang vagina nya masih digenjot mencabut paksa sehingga penis pak somad kini terbebas,
lalu para akhwat yang kini telah binal berebut penis pak somad untuk segera di kulum, nadia dan nafisah yang beruntung mendapatkan penis pak somad kini saling mengulum dan mencium penisnya dari sudut yang berlawanan dan tak jarang bibir kedua gadis ini saling bersentuhan akibat berebutan penis pak somad,
sedangkan putri hanya mencium dan mencubit puting pak somad sehingga gejolak birahi nya semakin memuncak,
"ahhh ahhhh ahhh kalian benar-benar nakal, kalian akhwat binal, kalian lonte, ahhhhhh"
crottttt crotttttt penisnya yang masih dikulum secara liar kini menyemburkan lahar panasnya yang sebagian mengenai nafisah dan nadia,
putri yang tau pak somad telah klimaks kini membersihkan penisnya dengan penuh nafsu dan ploppp terdengar suara dari kuluman putri yang telah beres membersihkan penis pak somad,
wajah nafisah dan nadia yang belepotan sperma ia bersihkan dengan jilbab masing" hingga jilbabnya kini kotor dengan pejuh pak somad,
pak somad ambruk di lantai ruang tamu dengan penis yang telah mengecil itu, putri tersenyum puas, nadia dan nafisah juga tampak bangga karena hubungan seks ini mereka merasa telah dewasa,
setelah itu mereka mandi bersama" di kamar mandi dan setelahnya ia menyantap mie ayam yang tadi dipesan walau sudah dingin,
Spoiler: trio macan telah mandi
lalu pak somad yang kini telah bersih namun hanya pakai kolor saja bertanya kepada mereka yang sudah rapih lengkap dengan jilbab mereka,
"minumnya mau apa non?"
lalu serempak para akhwat ini saling berhadapan dan menjawab kompak
"sperma pak somad"
langsung lah kolor pak somad melorot dan penisnya yang agak mengacung kembali dikulumnya dengan penuh nafsu secara bergantian.
--bersambung--
Luarbiasah memancinggggg
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd