HATI YANG TERLUKA
Rina menatap wajah andi yang tak berdaya, dia mencoba mencerna ucapan doni tadi, suaminya andi memiliki anak dari niken, menetes kembali air mata rina, berita itu sungguh meluluh lantakan hatinya.
Teringat saat rina memergoki telepon niken tengah malam dulu, yang membuat dia curiga ada sesuatu terjadi, namun andi meyakinkannya bahwa niken adalah hanya teman, sahabat tempat andi curhat, bahkan rina merasa bersalah ketika andi mengatakan kalau tidak ada niken, mungkin andi sudah menceraikan rina saat itu.
Rina teringat dulu perlakuannya pada andi, seperti orang yang tak punya perasaan pada suaminya, kini rina merasa beginilah perasaan andi suaminya dulu saat dia tanpa sadar melecehkannya saat mabuk cinta pada frans.
Namun rina juga tak bisa menerima kalau andi membohonginya dengan mengatakan hanya berteman dengan niken, kalau berteman, kenapa bisa memiliki anak.
Rina sudah benar-benar menyerahkan hatinya untuk andi, dia tak bisa membayangkan hidup tanpa andi, ketika mendapat kabar suaminya kecelakaan, rasanya seluruh jiwa rina terenggut dengan paksa, tak ada lagi kesedihan lebih besar daripada itu.
Namun kini ternyata rina salah, inilah kesedihan terbesarnya, hati rina hancur, dia mulai membayangkan suaminya andi bersenang-senang dengan niken saat ke semarang dulu, itu mengapa andi sulit dihubungi saat tugas di semarang, bahkan untuk diajak video call seks juga andi enggan, mungkin karena dia sudah mendapatkan itu dari niken.
Kembali prasangka-prasangka bermain di hati rina, persis ketika frans menghilang setahun lalu, kini rina membayangkan andi berasyik masyuk dengan niken selama seminggu saat tugas ke semarang , bahkan saat akbar harus dioperasi karena usus buntu, tanggapan andi datar saja, padahal dulu kalau akbar terdengar sakit, andi akan langsung terbang kalau bisa, pasti karena si niken, wanita jalang itu yang membuat suaminya terlena, rina mulai berpikir tak logis karena kemarahannya.
Rina mulai geram dengan niken, sejak dulu rina sudah curiga dengan sekretaris suaminya itu, saat frans menghilang, rina sempat tinggal di semarang, rina heran saat itu, kenapa niken mau saja di minta andi mengurus dirinya saat andi dinas ke luar kota, sekarang dengan prasangkanya rina jadi paham, kalau tidak karena suka pasti gak bakalan mau, apalagi niken juga punya suami.
Rina bergidik mengingat kondisi suami niken yang hangus terbakar, si jalang itu membuat semua hancur, suaminya endi jadi dendam ke andi, dan kini andi terbaring koma di rumah sakit.
Sebenarnya dari penjelasan andi saat dia cemburu, rina merasa simpati dan berterima kasih pada niken, kalau gak ada niken mungkin saat ini andi sudah menceraikannya, namun kini rina menganggap ucapan suaminya itu tak jujur, ternyata mereka berhubungan lebih dari sekedar curhat, apalagi rina termakan oleh prasangkanya, yang menganggap andi terus berselingkuh dengan niken saat tugas ke semarang.
Rina tak tahu harus berbuat apa, sebagai istri dia merasa harus menjalankan kewajibannya dulu, ya akhirnya rina mencoba menyimpan semua ini didalam hatinya, dia ingin andi sembuh dulu, baru setelah itu memikirkan semua ini, tapi yang jelas, rina merasa saat ini hatinya telah hancur, dan rasa percaya pada andi mulai memudar.
***
Niken mengatupkan giginya geram membaca artikel di sewot.com yang viral, dia terkejut melihat foto-foto yang terdapat disana, namun yang membuat geram dirinya adalah situs ini tak memiliki fakta yang benar, semua ini adalah fitnah, ya memang itu fotonya memeluk andi, namun mereka tak ada affair, “pak andi tak salah, tapi mengapa jadi penyebab tragedi ini, kurang ajar situs berita ini,” ucap niken geram.
Niken bertekad untuk membersihkan nama andi, “aku yang salah, bukan pak andi, tak akan kubiarkan orang sebaik pak andi dihujat seperti ini,” tekad niken, tiba-tiba ibunya masuk, dia meminta niken keluar kamar karena ada yang ingin dibicarakan, niken merasa ibunya akan membicarakan ini.
“Apa-apan ini nik, tadi di tv katanya endi mengemudikan mobil orang yang disekap itu, coba kamu katakan pada ibu apa yang terjadi,” tanya bu tati suaranya seperti menahan amarah, “nanti niken ceritakan bu,” ucap niken singkat.
“Jadi itu benar, gosip yang mengatakan kalau kamu selingkuh dengan orang yang disekap itu, dan endi tahu, lalu merencanakan penyekapan itu,” cecar bu tati, niken hanya diam saja, “niken kusumawardhani, tolong jawab pertanyaan ibu ini, apa benar kamu selingkuh dengan orang ini,” bu tati memanggil niken dengan nama lengkapnya pertanda bu tati sudah marah besar.
Niken hanya tertunduk diam tak menjawab, “niken.” teriak bu tati, “tidak bu, niken tidak berselingkuh dengan pak andi, itu hanya cinta bertepuk sebelah tangan, niken jatuh cinta pada pak andi, namun pak andi tidak pernah membalas cinta niken, pak andi gak bersalah bu,” ucap niken lugas, niken tak pernah berbohong selama hidupnya, dan bu tati sangat mengenal putrinya ini.
Bu tati terduduk lemas mendengar ucapan niken, “jadi..jadi..semua ini benar, endi meninggal gara-gara cemburu..astaga...” bu tati mulai terisak-isak, “bu, tolong bu.., jangan tekan niken, kami gak bersalah, kami gak pernah berselingkuh, niken juga gak tahu kenapa mas endi bisa seperti itu,” ucap niken.
“Apa kamu bilang...ohh jadi saat itu karena semua ini,” ucap bu tati ingat ketika niken dan endi dia lihat seperti tengah bertengkar di pagi itu, “apa maksud ibu,” tanya niken.
“Saat endi akan berangkat ke surabaya, dia bertengkar sama kamu kan,” tanya bu tati, “darimana ibu tau,” niken balas bertanya, “ibu lihat dari dalam rumah, saat endi pergi, kamu ingin mencium tangan, dia melengos pergi gitu saja,” jawab bu tati.
Niken lalu teringat sikap endi yang kasar sebelum ke surabaya, “ibu benar, apa karena foto yang dia tunjukkan ke taman jadi paps merencanakan mencelakai pak andi, aku tak pernah berpikir sampai kesitu,” tanya niken di benaknya, tapi niken juga membayangkan bagaimana reaksi keluarga bu rina,istri pak andi, jika ibunya saja seperti ini, bagaimana dengan mertua pak andi.
"Lalu bagaimana dengan bu rina, pasti dia akan marah besar, tidak, aku tak boleh membiarkan semua ini, aku tahu kalau pak andi sangat mencintai bu rina lebih dari apapun, aku tak ingin semua terlambat, aku tahu betapa sedihnya pak andi jika bu rina meninggalkannya karena hal ini." batin niken.
“Pak andi adalah pria baik, dan aku sangat mencintainya, perasaan ini tumbuh saat pak andi jauh dariku, aku juga tidak tahu kenapa perasaan cinta ini terus tumbuh seiiring semakin besar kehamilanku, apakah danar adalah benih pak andi?, sehingga cinta itu terus tumbuh, padahal aku tak pernah lagi berhubungan, baik bertemu ataupun sekedar menyapa dengan pak andi,” batin niken.
“Apa yang kamu pikirkan nik,” tanya ibunya, “besok niken akan ke surabaya, niken akan menjelaskan semua pada istri pak andi, niken tak ingin ada korban lagi,” ucap niken dengan wajah serius.
“Apa!!, kamu malah ingin menjelaskan pada istri mantan bos kamu itu?, lalu bagaimana dengan endi, kenapa kamu gak menjelaskan semua sebelumnya,” tanya ibunya, “niken juga sedih mas endi harus meninggal secara tragis bu, tapi harusnya dia percaya pada niken, tapi dia malah berbuat ini, lalu bagaimana dengan pak andi yang gak tau apa-apa, harusnya mas endi langsung bunuh aja niken, gak usah bawa-bawa orang tak bersalah,” ucap niken kini dia merasa sangat membenci kelakuan endi.
“Coba ibu bayangkan, niken yang salah gak bisa menahan perasaan niken, pak andi tidak pernah tahu kalau niken mencintainya, lalu kenapa dia yang salah, bagaimana nasib keluarganya dengan berita ini, coba ibu mengerti, pahami ucapan niken ini, niken yang bersalah disini, bukan pak andi,” ucap niken mulai emosi, hatinya terasa ingin meledak.
“Niken harus membereskan masalah ini bu, niken gak ingin ada korban lagi, kasihan mereka yang tak tahu apa-apa, besok niken akan ke surabaya, ibu mau ikut atau tidak itu teserah ibu, besok niken akan bawa danar dan pengasuhnya.” ucap niken kemudian masuk ke kamarnya, bu tati termenung mendengar ucapan niken.
***
“Coba berhenti bang,” ucap doni memperhatikan video youtuber di laptop, “coba balik lagi...nah iya disana stop,” doni mendekatkan wajahnya ke gambar video, saat supir truk mengangkat tangannya, namun gambar itu terlalu kabur.
“Coba donlod video itu bang, saya akan analisa ke tim digital forensik, nanti tolong kirim ke bang faisal ya bang di digital forensik, tolong minta bang faisal untuk memfokuskan gambar supir truk itu khususnya di adegan ini” tunjuk doni sambil mengenakan jaketnya, “siap pak,” jawab sersan irfan.
“Saya akan ke rumah pak sigit dulu, sepertinya jumpa pers harus ditunda, kasus ini masih panjang dari selesai, segera ke bang faisal ya, bilang aja urgen ama dia, ini tolong belikan oleh-oleh buat beliau,” doni mengeluarkan selembar ratusan ribu, dia meminta sersan irfan membelikan camilan kesukaan bang faisal.
***
“Bangsat juga itu si max, bikin kacau rencana ini, kalau polisi mencecar dia, bisa ketahuan dia supir truknya, dan pasti polisi akan terus menyelidiki kasus ini,” ucap dominggus kesal saat bertamu ke apartemen frans.
Dominggus melaporkan, bahwa salah satu anak buah adiknya yang menjadi supir truk tertangkap polisi karena memperkosa seoarang gadis.
“Dia kan ditangkap karena memperkosa, kenapa harus dikaitkan dengan supir truk,” tanya frans bingung dengan pola pikir dominggus yang dianggapnya bodoh ini.
“Soalnya polisi yang menangani itu pak bon, dia dikenal polisi yang pintar dalam menginterogasi, kadang kasus pencurian malah berkembang jadi pemerkosaan, dia dikenal sama anak anak disana seperi burung elang, instingnya tajam, seperti elang yang bisa menangkap ikan di dalam laut.” ucap dominggus menghela napas.
“Dia juga polisi tegas pak bon susah didekati, anak-anak malas berhubungan ama dia, pas tau dia yang nangani kasus si andi ini, anak-anak udah wanti-wanti si max agar jangan macem-macem sampai kasus ini ditutup, ternyata bangsat itu malah bikin kekacauan,” lanjut dominggus.
“Emang siapa yang menangani kasus itu,” tanya frans penasaran.
“Polisi muda, namanya inpektur doni, doni permana atau apa gitu namanya, apa kita habisin aja pak bon polisi itu,” ucap dominggus.
Air wajah frans berubah mendengar nama doni disebut, frans lalu mendapat informasi ciri-ciri polisi itu sesuai dengan doni ponakannya, selama ini rupanya frans lupa dengan keberadaan doni. “apa pak bon kenal,” tanya dominggus melihat wajah frans sedikit terkejut.
“Saya bilang ama adik saya, kerjain aja polisi itu, kalau..” dominggus tak melanjutkan ucapannya, ketika tiba-tiba frans menghardiknya, “diam kamu, jangan sentuh dia,”.
“Maksud pak bon,” tanya dominggus tak paham, “sudah sekarang biarkan saja si max itu, kita lihat saja perkembangan kasus ini, tak usah berspekulasi, dah sana kamu pergi dom, aku mau istirahat,” ucap frans.
“Maaf pak bon, apa pak bon sakit, sepertinya belakangan ini pak bon terlihat pucat,” tanya dominggus,“ frans mengibaskan tangannya, “gak apa, mungkin aku kelelahan saja, aku mau istirahat,” jawab frans. Dominggus pun pergi meninggalkan frans.
Frans duduk di ruang tamu, dia cukup terkejut dengan informasi dominggus tadi, dia tak menyangka kasus ini ditangani oleh doni, frans tahu memang ponakannya itu sangat tajam nalurinya, namun frans benar-benar tak menyangka doni yang menangani kasusnya.
“Kenapa ini kebetulan sekali, kenapa harus doni yang menangani kasus ini,” ujar frans dalam hati, dia merasa langkahnya ini akan sedikit terhambat, biasanya dia bisa melakukan apapun untuk menjinakkan polisi seperti doni, namun kali ini frans cukup bingung, frans tak ingin menyakiti ponakannya yang telah baik padanya itu, frans juga tak ingin menghancurkan karier doni, frans tahu betapa bangganya doni menjadi seorang polisi, frans yang tadinya merasa semuanya lancar, kini tak menduga mendapat deviasi seperti ini.
***
BERSAMBUNG
