Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Istriku Menikah Lagi (Session 2) FINAL CHAPTER

Sebagai pembaca setia IML, kalian ingin

  • Andi dan Rina selalu bahagia, bersama selamanya

    Votes: 181 25,8%
  • Rina kembali poliandri dengan Andi dan Frans dengan cara apapun

    Votes: 235 33,5%
  • Andi poligami dengan Niken dan Rina

    Votes: 286 40,7%

  • Total voters
    702
Bimabet
Klo zetsu mah baiknya jadi kacung kandang aja. Bagian ngurusin limbah mbek, sapi, sama ayam 😁😁😁
Ahh kurang sreg hu. Zetsu jadi umpan Komodo aja hu. Biar cepet mamp*s aja tuh orang.. Lagian zetsu gitu jahatnya masih aja ada yang jagoin. Heran saya hu
 
CERITA NIKEN


“Apa yang membuatmu kesini malam-malam don, hingga mengganggu waktu istirahat saya,” ucap pak sigit duduk di ruang tamu, doni berdiri memberi hormat, “siap pak, mohon maaf jika saya menganggu waktu bapak,”.

“Sudah santai aja, duduk,” pak sigit mempersilahkan doni duduk, “siap pak,” doni kemudian duduk, asisten rumah tangga pak sigit datang membawa minuman hangat, “terima kasih bu,” ucap doni.

“Ada apa don,” tanya pak sigit, “siap pak, saya membawa petunjuk baru, seperti dugaan saya pak, ada yang janggal dengan kecelakaan tersebut,” ucap doni, “coba bicara lebih jelas don,” respon pak sigit.

Doni mengeluarkan hpnya, dicarinya konten youtube yang tadi dilihatnya di kantor, doni memperlihatkan tayangan tersebut kepada pak sigit.

“Coba bapak perhatikan, di tayangan tersebut, truk itu yang menabrak mobil yang dikendarai endi, walau tidak terlalu kencang, namun membuat pengemudi sedan tersebut kaget dan oleng,” ucap doni menjelaskan, pak sigit terus melihat tayangan tersebut.

“Berarti kesaksian supir truk tersebut bohong pak, dan saya curiga sepertinya supir truk itu bukanlah supir truk yang asli, coba bapak perhatikan , sepertinya supir truk yang ada di video jauh lebih muda dan lebih besar badannya,” lanjut doni, pak sigit menyerahkan hp tersebut kembali ke doni.

“Sepertinya memang instingmu lagi-lagi perlu diacungi jempol don, sekarang kamu lacak pemilik youtube ini, pastikan dia memiliki video aslinya, lalu cari supir truk yang berbohong itu,” perintah pak sigit.

“Siap pak, sepertinya saya mengenal supir truk tersebut pak,” ucap doni, “ohh ya..siapa,” tanya pak sigit, “siap pak, maaf saya belum yakin, untuk itu saya sedang meminta digital forensik untuk membantu saya,” jawab doni, pak sigit hanya mengangguk, tak lama doni kemudian meninggalkan kediaman pak sigit.

Saat di mobil, Hp doni berbunyi, doni langsung mengangkat panggilan itu, “ya bang, ohh sudah, cepat banget bang, ohh sudah antum kasih ke anak buah saya, baik-baik saya akan segera ke kantor, terima kasih bang,” doni menutup telponnya.

Doni segera melajukan mobilnya menuju ke kantor, malam pun semakin larut.

***

Malam itu rina memutuskan pulang, dia merasa pikirannya resah, dia rindu dengan akbar dan nanda, rasanya dia malas menunggu andi malam ini, hatinya masih sakit.

Sesampainya di rumah, rina melihat ibu dan bapaknya duduk di ruang tamu, bobi sedang menonton televisi, sedangkan anak-anak sepertinya sudah tidur.

Bapak dan ibu rudi terlihat tegang, namun mereka sepertinya menahan diri untuk bicara, “kamu sudah makan rin,” tanya ibunya, rina mengangguk, “sudah bu, tadi di rumah sakit, rina mau mandi dulu bu,”

Setelah mandi dan berganti pakaian, rina membangunkan nanda, dia menyusui nanda, setengah jam kemudian rina meletakkan kembali nanda di ranjang sebelah akbar, rina juga mencium kening putranya itu.

Bu rudi masuk ke kamar rina, “rin, ibu dan bapak mau bicara,” ucap bu rudi, rina melihat ke arah ibunya, dan mengangguk, rina sudah tahu apa yang akan dibicarakan orang tuanya.

Di kamar bapak dan ibu, mereka bertiga bicara dari hati ke hati, sepertinya emosi bu rudi juga sudah terkendali, pak rudi dengan bijak dan penuh kebapakan, mencoba bertanya dengan hati hati mengenai isu dan gosip yang memanas.

“Pak, bu, rina mohon maaf jika keadaan seperti ini, rina sudah membuat bapak dan ibu khawatir, mengenai permasalahn yang muncul rina memutuskan untuk saat ini akan mengabaikan semua pemberitaan mengenai bang andi, sebagai istri, kewajiban rina untuk merawat bang andi, saat ini bang andi masih koma, jadi biarkan rina fokus dulu mengurus bang andi hingga sembuh, setelah bang andi sembuh, rina juga mohon biarkan kami menyelesaikan semua permasalahn ini, apapun keputusan kami nanti, itulah jalan terbaik bagi kami berdua, rina mohon pengertian bapak dan ibu, rina minta bapak dan ibu jangan terpengaruh dengan berita di luar, rina takut nanti akbar lama-lama mengetahui apa yang terjadi, kasihan dia, rina mohon ya bu, pak,” ucap rina berusaha tegar.

Pak rudi dan bu rudi saling memandang, kemudian mengangguk, “sayang, bagi bapak dan ibu kamu adalah selalu menjadi anak kecil kami, ibu dan bapak khawatir dengan kondisi kamu rin, tapi mendengar ucapan kamu tadi, bapak dan ibu menyadari, bahwa putri kecil kami sudah dewasa, apapun yang terjadi, kami akan selalu mendukungmu nak, ibu dan bapak akan selalu ada untuk kamu. Dan kamu benar, mulai saat ini bapak dan ibu tak akan terpengaruh lagi dengan pemberitaan di luar, uruslah suamimu dulu, bicarakan baik-baik, dan ambil keputusan yang tepat saat hatimu tenang, doa kami akan selalu menyertai kamu nak,” ucap pak rudi menahan haru.

“Ya sayang, ibu juga akan selalu mendukung apapun keputusan kamu nanti, uruslah suamimu dulu, selalu tegar ya nak,” ucap bu rudi terisak, dia sungguh iba dengan nasib putrinya ini.

Rina memeluk kedua orang tuanya dengan erat, air mata rina jatuh tertumpah dalam pelukan orang-orang yang mencintainya, “terima kasih pak, bu,” ucap rina lirih di sela isaknya.

***

“Coba mana hasil perbaikan video itu,” ucap doni ketika tiba di kantornya, sersan irfan mengeluarkan flash disknya, lalu mencolokkan ke laptop.

Video detik detik kecelakaan hasil dari unggahan youtube tersebut kembali diputar, nampak dalam gambar truk menyenggol mobil yang dikendarai endi, sesaat kemudian tayangan video memperlihatkan supir truk mengacungkan tangannya, gambar berpindah lagi ke mobil yang tak terkendali, hingga akhirnya di tabrak truk tangki.

“Coba mundurkan scenenya, trus, nah stop,nah itu stop,” doni memajukan wajahnya, kini terlihat jelas tangan supir truk tersebut, “ahh liat itu.” Ujar doni tersenyum, semua polisi yang ikut menonton saling berpandangan.

“Max..” ucap sersan irfan, “ya si max itu, tatonya yang unik rasanya gak mungkin ada yang sama,” ucap doni.

“Sersan joko gimana keadaan disana,” doni menelpon sersan joko yang sedang menjaga max di rumah sakit.

“Siap pak, saat ini tersangka, sedang dioperasi untuk mengeluarkan pelurunya, namun dari informasi dokter, sepertinya baru besok pagi tersangka bisa di bawa,” jawab sersan joko.

“Baik ya sudah, nanti kalo yang piket malam datang, saya segera minta kesana untuk menggantikan, ok selamat malam sersan,” ucap doni.

“Oh ya sersan irfan, besok coba minta bantuan kepolisian madiun untuk melacak keberadaan supir gadungan tersebut sesuai alamatnya,” perintah doni, “siap pak,” jawab sersan irfan.

Doni kembali masuk ruangannya dia hendak tidur sebentar, mengistirahatkan tubuhnya yang letih, tak berapa lama doni sudah lelap tertidur.

***

Siang itu doni bermaksud menemui rina untuk melihat keadaannya, doni sungguh menyesal memberitahu tentang status anak niken kepada rina, tanpa bertanya lagi doni langsung menuju ruang ICU, doni yakin rina masih menunggui suaminya disana.

Doni menghentikan langkahnya ketika melihat niken sedang berdiri di depan icu, niken sedang melihat kondisi andi melalui kaca, tampak tangannya memegang mulut, sepertinya niken sedang terisak melihat keadaan andi.

Doni berjalan mendekati niken, doni juga melihat keadaan andi yang masih belum sadar, niken yang menyadari ada seseorang dibelakangnya menoleh, dia menatap doni dengan mata basah, doni sungguh iba melihat wajah niken yang sedih.

Di sebuah taman di sisi ruang ICU, niken dan doni duduk saling bersebelahan, “kapan datang mbak,” tanya doni, “baru saja don, tadi aku naik kereta pagi dari semarang, anak dan ibuku langsung ke rumah bulik, sedangkan aku langsung kesini, bagaimana keadaan pak andi don, perawat tak mau memberitahuku,” tanya niken.

“Seperti yang mbak lihat, kondisinya belum berubah, tapi menurut dokter masa kritisnya sudah lewat, tinggal nunggu sadar atau tidak tergantung keinginan kuat pasien,” doni menjelaskan. “kasihan pak andi, gara-gara salah paham semua berantakan,” ujar niken kembali terisak.

“Salah paham?, suami mbak tewas, dan mas andi koma, salah paham maksudnya apa mbak,” ujar doni heran dengan sikap niken yang seolah membela mas andi, niken menatap wajah doni.

“Maaf kalau ucapan saya terdengar kasar, sebenarnya apa yang terjadi mbak, apa hubungan mbak dengan mas andi,” tanya doni dengan wajah tegang.

Niken terdiam tak menjawab, “jika mas andi bisa siuman dan pulih, pasti dia akan mendapat banyak hujatan mbak, mungkin dari kantornya juga akan mendapat sangsi, beritanya sudah viral,” ucap doni memandang ke arah taman.

“Tapi pak andi gak bersalah don, tolong bantu pulihkan namanya,” ucap niken memohon, “apa yang bisa saya bantu mbak, saya pun tidak tahu apa yang terjadi, coba ceritakan apa sebenarnya hubungan mbak dan mas andi,” ucap doni mulai kesal.

Niken lalu bercerita hubungannya dengan pak andi adalah hubungan antara atasan dan sekretaris, niken juga cerita saat itu hubungan andi dan istrinya seperti kurang harmonis, andi lebih banyak murung dan tak konsentrasi bekerja, niken mencoba membantu pak andi, hingga akhirnya pak andi curhat padanya mengatakan kalau istrinya selingkuh, lalu niken bercerita kalau rina tinggal berlainan kota dengan andi.

“Tunggu-tunggu, apa maksud mbak niken tinggal berlainan kota,” tanya doni.

“Pak andi kan baru ditugaskan di semarang, sebelumnya dia dinas di solo, namun istrinya tetap tinggal di solo, pak andi tinggal di rumah dinas sendirian tanpa di temani istrinya, tadinya aku pikir istrinya di jakarta, namun ternyata istrinya di solo,” jawab niken.

“Kenapa istrinya tidak ikut ke solo,” tanya doni, “itu juga aku heran, istrinya kan orang jakarta, lalu kenapa saat pak andi pindah ke semarang, istrinya tidak ikut, lalu belakangan baru pak andi cerita kalau istrinya selingkuh,” jawab niken.

“Selingkuh?, apa mas andi cerita dengan siapa istrinya selingkuh,” tanya doni mulai tertarik.

“Hal itu gak pernah disinggung oleh pak andi don, namun suatu saat pak andi sangat galau sekali, dia curhat akan cerai dengan istrinya, aku hanya bilang jangan ambil keputusan apapun, tenangkan diri baru ambil keputusan, entahlah apa yang terjadi pada mereka, namun aku melihat sendiri betapa pak andi seperti orang linglung dan tak punya semangat hidup,” ucap niken

“Lalu mas andi pulang balik solo,” tanya doni lagi, “ya sebelumnya beliau tiap jumat malam pulang kantor langsung ke solo, dan hari minggu malam balik ke semarang, namun sejak gundah tadi, dia mulai jarang pulang ke solo,” jawab niken

Masih banyak pertanyaan di benak doni saat itu, dia baru mengetahui fakta ini, ternyata banyak hal yang dia tak ketahui tentang masa lalu pasangan yang dia anggap keluarga itu, namun anak buahnya di kantor menelponnya karena max akan diambil keterangannya saat ini.

“Maaf mbak niken, aku balik ke kantor dulu, nanti kita bicara lagi,” doni berpamitan pada niken, niken hanya mengangguk dan melihat doni pergi dengan terburu-buru..

Niken kemudian kembali ke ruang icu, di balik kaca dia kembali melihat andi yang terbaring tak berdaya, sungguh tak tega niken melihat kondisi mantan bosnya sekaligus pria yang dicintainya terbaring dengan selang masuk di mulutnya.

“Mau apa kamu kesini,” suara dingin wanita mengejutkan niken, dia menoleh melihat siapa yang bicara, rina melihat sosok wanita didepannya dengan tatapan penuh kebencian.

***

BERSAMBUNG
 
Terakhir diubah:
CERITA NIKEN


“Apa yang membuatmu kesini malam-malam don, hingga mengganggu waktu istirahat saya,” ucap pak sigit duduk di ruang tamu, doni berdiri memberi hormat, “siap pak, mohon maaf jika saya menganggu waktu bapak,”.

“Sudah santai aja, duduk,” pak sigit mempersilahkan doni duduk, “siap pak,” doni kemudian duduk, asisten rumah tangga pak sigit datang membawa minuman hangat, “terima kasih bu,” ucap doni.

“Ada apa don,” tanya pak sigit, “siap pak, saya membawa petunjuk baru, seperti dugaan saya pak, ada yang janggal dengan kecelakaan tersebut,” ucap doni, “coba bicara lebih jelas don,” respon pak sigit.

Doni mengeluarkan hpnya, dicarinya konten youtube yang tadi dilihatnya di kantor, doni memperlihatkan tayangan tersebut kepada pak sigit.

“Coba bapak perhatikan, di tayangan tersebut, truk itu yang menabrak mobil yang dikendarai endi, walau tidak terlalu kencang, namun membuat pengemudi sedan tersebut kaget dan oleng,” ucap doni menjelaskan, pak sigit terus melihat tayangan tersebut.

“Berarti kesaksian supir truk tersebut bohong pak, dan saya curiga sepertinya supir truk itu bukanlah supir truk yang asli, coba bapak perhatikan , sepertinya supir truk yang ada di video jauh lebih muda dan lebih besar badannya,” lanjut doni, pak sigit menyerahkan hp tersebut kembali ke doni.

“Sepertinya memang instingmu lagi-lagi perlu diacungi jempol don, sekarang kamu lacak pemilik youtube ini, pastikan dia memiliki video aslinya, lalu cari supir truk yang berbohong itu,” perintah pak sigit.

“Siap pak, sepertinya saya mengenal supir truk tersebut pak,” ucap doni, “ohh ya..siapa,” tanya pak sigit, “siap pak, maaf saya belum yakin, untuk itu saya sedang meminta digital forensik untuk membantu saya,” jawab doni, pak sigit hanya mengangguk, tak lama doni kemudian meninggalkan kediaman pak sigit.

Saat di mobil, Hp doni berbunyi, doni langsung mengangkat panggilan itu, “ya bang, ohh sudah, cepat banget bang, ohh sudah antum kasih ke anak buah saya, baik-baik saya akan segera ke kantor, terima kasih bang,” doni menutup telponnya.

Doni segera melajukan mobilnya menuju ke kantor, malam pun semakin larut.

***

Malam itu rina memutuskan pulang, dia merasa pikirannya resah, dia rindu dengan akbar dan nanda, rasanya dia malas menunggu andi malam ini, hatinya masih sakit.

Sesampainya di rumah, rina melihat ibu dan bapaknya duduk di ruang tamu, bobi sedang menonton televisi, sedangkan anak-anak sepertinya sudah tidur.

Bapak dan ibu rudi terlihat tegang, namun mereka sepertinya menahan diri untuk bicara, “kamu sudah makan rin,” tanya ibunya, rina mengangguk, “sudah bu, tadi di rumah sakit, rina mau mandi dulu bu,”

Setelah mandi dan berganti pakaian, rina membangunkan nanda, dia menyusui nanda, setengah jam kemudian rina meletakkan kembali nanda di ranjang sebelah akbar, rina juga mencium kening putranya itu.

Bu rudi masuk ke kamar rina, “rin, ibu dan bapak mau bicara,” ucap bu rudi, rina melihat ke arah ibunya, dan mengangguk, rina sudah tahu apa yang akan dibicarakan orang tuanya.

Di kamar bapak dan ibu, mereka bertiga bicara dari hati ke hati, sepertinya emosi bu rudi juga sudah terkendali, pak rudi dengan bijak dan penuh kebapakan, mencoba bertanya dengan hati hati mengenai isu dan gosip yang memanas.

“Pak, bu, rina mohon maaf jika keadaan seperti ini, rina sudah membuat bapak dan ibu khawatir, mengenai permasalahn yang muncul rina memutuskan untuk saat ini akan mengabaikan semua pemberitaan mengenai bang andi, sebagai istri, kewajiban rina untuk merawat bang andi, saat ini bang andi masih koma, jadi biarkan rina fokus dulu mengurus bang andi hingga sembuh, setelah bang andi sembuh, rina juga mohon biarkan kami menyelesaikan semua permasalahn ini, apapun keputusan kami nanti, itulah jalan terbaik bagi kami berdua, rina mohon pengertian bapak dan ibu, rina minta bapak dan ibu jangan terpengaruh dengan berita di luar, rina takut nanti akbar lama-lama mengetahui apa yang terjadi, kasihan dia, rina mohon ya bu, pak,” ucap rina berusaha tegar.

Pak rudi dan bu rudi saling memandang, kemudian mengangguk, “sayang, bagi bapak dan ibu kamu adalah selalu menjadi anak kecil kami, ibu dan bapak khawatir dengan kondisi kamu rin, tapi mendengar ucapan kamu tadi, bapak dan ibu menyadari, bahwa putri kecil kami sudah dewasa, apapun yang terjadi, kami akan selalu mendukungmu nak, ibu dan bapak akan selalu ada untuk kamu. Dan kamu benar, mulai saat ini bapak dan ibu tak akan terpengaruh lagi dengan pemberitaan di luar, uruslah suamimu dulu, bicarakan baik-baik, dan ambil keputusan yang tepat saat hatimu tenang, doa kami akan selalu menyertai kamu nak,” ucap pak rudi menahan haru.

“Ya sayang, ibu juga akan selalu mendukung apapun keputusan kamu nanti, uruslah suamimu dulu, selalu tegar ya nak,” ucap bu rudi terisak, dia sungguh iba dengan nasib putrinya ini.

Rina memeluk kedua orang tuanya dengan erat, air mata rina jatuh tertumpah dalam pelukan orang-orang yang mencintainya, “terima kasih pak, bu,” ucap rina lirih di sela isaknya.

***

“Coba mana hasil perbaikan video itu,” ucap doni ketika tiba di kantornya, sersan irfan mengeluarkan flash disknya, lalu mencolokkan ke laptop.

Video detik detik kecelakaan hasil dari unggahan youtube tersebut kembali diputar, nampak dalam gambar truk menyenggol mobil yang dikendarai endi, sesaat kemudian tayangan video memperlihatkan supir truk mengacungkan tangannya, gambar berpindah lagi ke mobil yang tak terkendali, hingga akhirnya di tabrak truk tangki.

“Coba mundurkan scenenya, trus, nah stop,nah itu stop,” doni memajukan wajahnya, kini terlihat jelas tangan supir truk tersebut, “ahh liat itu.” Ujar doni tersenyum, semua polisi yang ikut menonton saling berpandangan.

“Max..” ucap sersan irfan, “ya si max itu, tatonya yang unik rasanya gak mungkin ada yang sama,” ucap doni.

“Sersan joko gimana keadaan disana,” doni menelpon sersan joko yang sedang menjaga max di rumah sakit.

“Siap pak, saat ini tersangka, sedang dioperasi untuk mengeluarkan pelurunya, namun dari informasi dokter, sepertinya baru besok pagi tersangka bisa di bawa,” jawab sersan joko.

“Baik ya sudah, nanti kalo yang piket malam datang, saya segera minta kesana untuk menggantikan, ok selamat malam sersan,” ucap doni.

“Oh ya sersan irfan, besok coba minta bantuan kepolisian madiun untuk melacak keberadaan supir gadungan tersebut sesuai alamatnya,” perintah doni, “siap pak,” jawab sersan irfan.

Doni kembali masuk ruangannya dia hendak tidur sebentar, mengistirahatkan tubuhnya yang letih, tak berapa lama doni sudah lelap tertidur.

***

Siang itu doni bermaksud menemui rina untuk melihat keadaannya, doni sungguh menyesal memberitahu tentang status anak niken kepada rina, tanpa bertanya lagi doni langsung menuju ruang ICU, doni yakin rina masih menunggui suaminya disana.

Doni menghentikan langkahnya ketika melihat niken sedang berdiri di depan icu, niken sedang melihat kondisi andi melalui kaca, tampak tangannya memegang mulut, sepertinya niken sedang terisak melihat keadaan andi.

Doni berjalan mendekati niken, doni juga melihat keadaan andi yang masih belum sadar, niken yang menyadari ada seseorang dibelakangnya menoleh, dia menatap doni dengan mata basah, doni sungguh iba melihat wajah niken yang sedih.

Di sebuah taman di sisi ruang ICU, niken dan doni duduk saling bersebelahan, “kapan datang mbak,” tanya doni, “baru saja don, tadi aku naik kereta pagi dari semarang, anak dan ibuku langsung ke rumah bulik, sedangkan aku langsung kesini, bagaimana keadaan pak andi don, perawat tak mau memberitahuku,” tanya niken.

“Seperti yang mbak lihat, kondisinya belum berubah, tapi menurut dokter masa kritisnya sudah lewat, tinggal nunggu sadar atau tidak tergantung keinginan kuat pasien,” doni menjelaskan. “kasihan pak andi, gara-gara salah paham semua berantakan,” ujar niken kembali terisak.

“Salah paham?, suami mbak tewas, dan mas andi koma, salah paham maksudnya apa mbak,” ujar doni heran dengan sikap niken yang seolah membela mas andi, niken menatap wajah doni.

“Maaf kalau ucapan saya terdengar kasar, sebenarnya apa yang terjadi mbak, apa hubungan mbak dengan mas andi,” tanya doni dengan wajah tegang.

Niken terdiam tak menjawab, “jika mas andi bisa siuman dan pulih, pasti dia akan mendapat banyak hujatan mbak, mungkin dari kantornya juga akan mendapat sangsi, beritanya sudah viral,” ucap doni memandang ke arah taman.

“Tapi pak andi gak bersalah don, tolong bantu pulihkan namanya,” ucap niken memohon, “apa yang bisa saya bantu mbak, saya pun tidak tahu apa yang terjadi, coba ceritakan apa sebenarnya hubungan mbak dan mas andi,” ucap doni mulai kesal.

Niken lalu bercerita hubungannya dengan pak andi adalah hubungan antara atasan dan sekretaris, niken juga cerita saat itu hubungan andi dan istrinya seperti kurang harmonis, andi lebih banyak murung dan tak konsentrasi bekerja, niken mencoba membantu pak andi, hingga akhirnya pak andi curhat padanya mengatakan kalau istrinya selingkuh, lalu niken bercerita kalau rina tinggal berlainan kota dengan andi.

“Tunggu-tunggu, apa maksud mbak niken tinggal berlainan kota,” tanya doni.

“Pak andi kan baru ditugaskan di semarang, sebelumnya dia dinas di solo, namun istrinya tetap tinggal di solo, pak andi tinggal di rumah dinas sendirian tanpa di temani istrinya, tadinya aku pikir istrinya di jakarta, namun ternyata istrinya di solo,” jawab niken.

“Kenapa istrinya tidak ikut ke solo,” tanya doni, “itu juga aku heran, istrinya kan orang jakarta, lalu kenapa saat pak andi pindah ke semarang, istrinya tidak ikut, lalu belakangan baru pak andi cerita kalau istrinya selingkuh,” jawab niken.

“Selingkuh?, apa mas andi cerita dengan siapa istrinya selingkuh,” tanya doni mulai tertarik.

“Hal itu gak pernah disinggung oleh pak andi don, namun suatu saat pak andi sangat galau sekali, dia curhat akan cerai dengan istrinya, aku hanya bilang jangan ambil keputusan apapun, tenangkan diri baru ambil keputusan, entahlah apa yang terjadi pada mereka, namun aku melihat sendiri betapa pak andi seperti orang linglung dan tak punya semangat hidup,” ucap niken

“Lalu mas andi pulang balik solo,” tanya doni lagi, “ya sebelumnya beliau tiap jumat malam pulang kantor langsung ke solo, dan hari minggu malam balik ke semarang, namun sejak gundah tadi, dia mulai jarang pulang ke solo,” jawab niken

Masih banyak pertanyaan di benak doni saat itu, dia baru mengetahui fakta ini, ternyata banyak hal yang dia tak ketahui tentang masa lalu pasangan yang dia anggap keluarga itu, namun anak buahnya di kantor menelponnya karena max akan diambil keterangannya saat ini.

“Maaf mbak niken, aku balik ke kantor dulu, nanti kita bicara lagi,” doni berpamitan pada niken, niken hanya mengangguk dan melihat doni pergi dengan terburu-buru..

Niken kemudian kembali ke ruang icu, di balik kaca dia kembali melihat andi yang terbaring tak berdaya, sungguh tak tega niken melihat kondisi mantan bosnya sekaligus pria yang dicintainya terbaring dengan selang masuk di mulutnya.

“Mau apa kamu kesini,” suara dingin wanita mengejutkan niken, dia menoleh melihat siapa yang bicara, rina melihat sosok wanita didepannya dengan tatapan penuh kebencian.

***

BERSAMBUNG
Doohh. Bo abo. Ini rina jutek aja dateng-dateng. Sabar eta rin. Itu niken di situ jalan keluar masalah ini, kenapa Rina jadi gitu?


Waah. Bisa2 niken yang tadinya mau cerita bisa lama lagii ini dramanya. Tapi untungnya Doni udah dijelaskan Niken yang nantinya bisa jadi penengah niken dan Rina. Saya belum bisa spekulasi banyak hu
 
Saya salut sama cerita yang suhu tulis, cara suhu ngebangun emosi dari masing masing karakter, keren parah 🙏🙏🙏

Ini mah pendapat aku aja, kalau aku lebih suka cerita rina bertahan dengan frans atau niken nikah sama andi, atau istri siapa pun yg ada di cerita ini nikah lagi, supaya cerita tetep relate sama judulnya.

Tapi balik lagi, itu hanya sekedar saran dari pembaca yg kagum sama cerita yg suhu tulis... 🙏🙏🙏
 
gak kerasa udah sebulan sejak pertama kali di posting, terima kasih buat kaum semproters sudah mau membaca kisah ini sampai sekarang.
 
CERITA NIKEN


“Apa yang membuatmu kesini malam-malam don, hingga mengganggu waktu istirahat saya,” ucap pak sigit duduk di ruang tamu, doni berdiri memberi hormat, “siap pak, mohon maaf jika saya menganggu waktu bapak,”.

“Sudah santai aja, duduk,” pak sigit mempersilahkan doni duduk, “siap pak,” doni kemudian duduk, asisten rumah tangga pak sigit datang membawa minuman hangat, “terima kasih bu,” ucap doni.

“Ada apa don,” tanya pak sigit, “siap pak, saya membawa petunjuk baru, seperti dugaan saya pak, ada yang janggal dengan kecelakaan tersebut,” ucap doni, “coba bicara lebih jelas don,” respon pak sigit.

Doni mengeluarkan hpnya, dicarinya konten youtube yang tadi dilihatnya di kantor, doni memperlihatkan tayangan tersebut kepada pak sigit.

“Coba bapak perhatikan, di tayangan tersebut, truk itu yang menabrak mobil yang dikendarai endi, walau tidak terlalu kencang, namun membuat pengemudi sedan tersebut kaget dan oleng,” ucap doni menjelaskan, pak sigit terus melihat tayangan tersebut.

“Berarti kesaksian supir truk tersebut bohong pak, dan saya curiga sepertinya supir truk itu bukanlah supir truk yang asli, coba bapak perhatikan , sepertinya supir truk yang ada di video jauh lebih muda dan lebih besar badannya,” lanjut doni, pak sigit menyerahkan hp tersebut kembali ke doni.

“Sepertinya memang instingmu lagi-lagi perlu diacungi jempol don, sekarang kamu lacak pemilik youtube ini, pastikan dia memiliki video aslinya, lalu cari supir truk yang berbohong itu,” perintah pak sigit.

“Siap pak, sepertinya saya mengenal supir truk tersebut pak,” ucap doni, “ohh ya..siapa,” tanya pak sigit, “siap pak, maaf saya belum yakin, untuk itu saya sedang meminta digital forensik untuk membantu saya,” jawab doni, pak sigit hanya mengangguk, tak lama doni kemudian meninggalkan kediaman pak sigit.

Saat di mobil, Hp doni berbunyi, doni langsung mengangkat panggilan itu, “ya bang, ohh sudah, cepat banget bang, ohh sudah antum kasih ke anak buah saya, baik-baik saya akan segera ke kantor, terima kasih bang,” doni menutup telponnya.

Doni segera melajukan mobilnya menuju ke kantor, malam pun semakin larut.

***

Malam itu rina memutuskan pulang, dia merasa pikirannya resah, dia rindu dengan akbar dan nanda, rasanya dia malas menunggu andi malam ini, hatinya masih sakit.

Sesampainya di rumah, rina melihat ibu dan bapaknya duduk di ruang tamu, bobi sedang menonton televisi, sedangkan anak-anak sepertinya sudah tidur.

Bapak dan ibu rudi terlihat tegang, namun mereka sepertinya menahan diri untuk bicara, “kamu sudah makan rin,” tanya ibunya, rina mengangguk, “sudah bu, tadi di rumah sakit, rina mau mandi dulu bu,”

Setelah mandi dan berganti pakaian, rina membangunkan nanda, dia menyusui nanda, setengah jam kemudian rina meletakkan kembali nanda di ranjang sebelah akbar, rina juga mencium kening putranya itu.

Bu rudi masuk ke kamar rina, “rin, ibu dan bapak mau bicara,” ucap bu rudi, rina melihat ke arah ibunya, dan mengangguk, rina sudah tahu apa yang akan dibicarakan orang tuanya.

Di kamar bapak dan ibu, mereka bertiga bicara dari hati ke hati, sepertinya emosi bu rudi juga sudah terkendali, pak rudi dengan bijak dan penuh kebapakan, mencoba bertanya dengan hati hati mengenai isu dan gosip yang memanas.

“Pak, bu, rina mohon maaf jika keadaan seperti ini, rina sudah membuat bapak dan ibu khawatir, mengenai permasalahn yang muncul rina memutuskan untuk saat ini akan mengabaikan semua pemberitaan mengenai bang andi, sebagai istri, kewajiban rina untuk merawat bang andi, saat ini bang andi masih koma, jadi biarkan rina fokus dulu mengurus bang andi hingga sembuh, setelah bang andi sembuh, rina juga mohon biarkan kami menyelesaikan semua permasalahn ini, apapun keputusan kami nanti, itulah jalan terbaik bagi kami berdua, rina mohon pengertian bapak dan ibu, rina minta bapak dan ibu jangan terpengaruh dengan berita di luar, rina takut nanti akbar lama-lama mengetahui apa yang terjadi, kasihan dia, rina mohon ya bu, pak,” ucap rina berusaha tegar.

Pak rudi dan bu rudi saling memandang, kemudian mengangguk, “sayang, bagi bapak dan ibu kamu adalah selalu menjadi anak kecil kami, ibu dan bapak khawatir dengan kondisi kamu rin, tapi mendengar ucapan kamu tadi, bapak dan ibu menyadari, bahwa putri kecil kami sudah dewasa, apapun yang terjadi, kami akan selalu mendukungmu nak, ibu dan bapak akan selalu ada untuk kamu. Dan kamu benar, mulai saat ini bapak dan ibu tak akan terpengaruh lagi dengan pemberitaan di luar, uruslah suamimu dulu, bicarakan baik-baik, dan ambil keputusan yang tepat saat hatimu tenang, doa kami akan selalu menyertai kamu nak,” ucap pak rudi menahan haru.

“Ya sayang, ibu juga akan selalu mendukung apapun keputusan kamu nanti, uruslah suamimu dulu, selalu tegar ya nak,” ucap bu rudi terisak, dia sungguh iba dengan nasib putrinya ini.

Rina memeluk kedua orang tuanya dengan erat, air mata rina jatuh tertumpah dalam pelukan orang-orang yang mencintainya, “terima kasih pak, bu,” ucap rina lirih di sela isaknya.

***

“Coba mana hasil perbaikan video itu,” ucap doni ketika tiba di kantornya, sersan irfan mengeluarkan flash disknya, lalu mencolokkan ke laptop.

Video detik detik kecelakaan hasil dari unggahan youtube tersebut kembali diputar, nampak dalam gambar truk menyenggol mobil yang dikendarai endi, sesaat kemudian tayangan video memperlihatkan supir truk mengacungkan tangannya, gambar berpindah lagi ke mobil yang tak terkendali, hingga akhirnya di tabrak truk tangki.

“Coba mundurkan scenenya, trus, nah stop,nah itu stop,” doni memajukan wajahnya, kini terlihat jelas tangan supir truk tersebut, “ahh liat itu.” Ujar doni tersenyum, semua polisi yang ikut menonton saling berpandangan.

“Max..” ucap sersan irfan, “ya si max itu, tatonya yang unik rasanya gak mungkin ada yang sama,” ucap doni.

“Sersan joko gimana keadaan disana,” doni menelpon sersan joko yang sedang menjaga max di rumah sakit.

“Siap pak, saat ini tersangka, sedang dioperasi untuk mengeluarkan pelurunya, namun dari informasi dokter, sepertinya baru besok pagi tersangka bisa di bawa,” jawab sersan joko.

“Baik ya sudah, nanti kalo yang piket malam datang, saya segera minta kesana untuk menggantikan, ok selamat malam sersan,” ucap doni.

“Oh ya sersan irfan, besok coba minta bantuan kepolisian madiun untuk melacak keberadaan supir gadungan tersebut sesuai alamatnya,” perintah doni, “siap pak,” jawab sersan irfan.

Doni kembali masuk ruangannya dia hendak tidur sebentar, mengistirahatkan tubuhnya yang letih, tak berapa lama doni sudah lelap tertidur.

***

Siang itu doni bermaksud menemui rina untuk melihat keadaannya, doni sungguh menyesal memberitahu tentang status anak niken kepada rina, tanpa bertanya lagi doni langsung menuju ruang ICU, doni yakin rina masih menunggui suaminya disana.

Doni menghentikan langkahnya ketika melihat niken sedang berdiri di depan icu, niken sedang melihat kondisi andi melalui kaca, tampak tangannya memegang mulut, sepertinya niken sedang terisak melihat keadaan andi.

Doni berjalan mendekati niken, doni juga melihat keadaan andi yang masih belum sadar, niken yang menyadari ada seseorang dibelakangnya menoleh, dia menatap doni dengan mata basah, doni sungguh iba melihat wajah niken yang sedih.

Di sebuah taman di sisi ruang ICU, niken dan doni duduk saling bersebelahan, “kapan datang mbak,” tanya doni, “baru saja don, tadi aku naik kereta pagi dari semarang, anak dan ibuku langsung ke rumah bulik, sedangkan aku langsung kesini, bagaimana keadaan pak andi don, perawat tak mau memberitahuku,” tanya niken.

“Seperti yang mbak lihat, kondisinya belum berubah, tapi menurut dokter masa kritisnya sudah lewat, tinggal nunggu sadar atau tidak tergantung keinginan kuat pasien,” doni menjelaskan. “kasihan pak andi, gara-gara salah paham semua berantakan,” ujar niken kembali terisak.

“Salah paham?, suami mbak tewas, dan mas andi koma, salah paham maksudnya apa mbak,” ujar doni heran dengan sikap niken yang seolah membela mas andi, niken menatap wajah doni.

“Maaf kalau ucapan saya terdengar kasar, sebenarnya apa yang terjadi mbak, apa hubungan mbak dengan mas andi,” tanya doni dengan wajah tegang.

Niken terdiam tak menjawab, “jika mas andi bisa siuman dan pulih, pasti dia akan mendapat banyak hujatan mbak, mungkin dari kantornya juga akan mendapat sangsi, beritanya sudah viral,” ucap doni memandang ke arah taman.

“Tapi pak andi gak bersalah don, tolong bantu pulihkan namanya,” ucap niken memohon, “apa yang bisa saya bantu mbak, saya pun tidak tahu apa yang terjadi, coba ceritakan apa sebenarnya hubungan mbak dan mas andi,” ucap doni mulai kesal.

Niken lalu bercerita hubungannya dengan pak andi adalah hubungan antara atasan dan sekretaris, niken juga cerita saat itu hubungan andi dan istrinya seperti kurang harmonis, andi lebih banyak murung dan tak konsentrasi bekerja, niken mencoba membantu pak andi, hingga akhirnya pak andi curhat padanya mengatakan kalau istrinya selingkuh, lalu niken bercerita kalau rina tinggal berlainan kota dengan andi.

“Tunggu-tunggu, apa maksud mbak niken tinggal berlainan kota,” tanya doni.

“Pak andi kan baru ditugaskan di semarang, sebelumnya dia dinas di solo, namun istrinya tetap tinggal di solo, pak andi tinggal di rumah dinas sendirian tanpa di temani istrinya, tadinya aku pikir istrinya di jakarta, namun ternyata istrinya di solo,” jawab niken.

“Kenapa istrinya tidak ikut ke solo,” tanya doni, “itu juga aku heran, istrinya kan orang jakarta, lalu kenapa saat pak andi pindah ke semarang, istrinya tidak ikut, lalu belakangan baru pak andi cerita kalau istrinya selingkuh,” jawab niken.

“Selingkuh?, apa mas andi cerita dengan siapa istrinya selingkuh,” tanya doni mulai tertarik.

“Hal itu gak pernah disinggung oleh pak andi don, namun suatu saat pak andi sangat galau sekali, dia curhat akan cerai dengan istrinya, aku hanya bilang jangan ambil keputusan apapun, tenangkan diri baru ambil keputusan, entahlah apa yang terjadi pada mereka, namun aku melihat sendiri betapa pak andi seperti orang linglung dan tak punya semangat hidup,” ucap niken

“Lalu mas andi pulang balik solo,” tanya doni lagi, “ya sebelumnya beliau tiap jumat malam pulang kantor langsung ke solo, dan hari minggu malam balik ke semarang, namun sejak gundah tadi, dia mulai jarang pulang ke solo,” jawab niken

Masih banyak pertanyaan di benak doni saat itu, dia baru mengetahui fakta ini, ternyata banyak hal yang dia tak ketahui tentang masa lalu pasangan yang dia anggap keluarga itu, namun anak buahnya di kantor menelponnya karena max akan diambil keterangannya saat ini.

“Maaf mbak niken, aku balik ke kantor dulu, nanti kita bicara lagi,” doni berpamitan pada niken, niken hanya mengangguk dan melihat doni pergi dengan terburu-buru..

Niken kemudian kembali ke ruang icu, di balik kaca dia kembali melihat andi yang terbaring tak berdaya, sungguh tak tega niken melihat kondisi mantan bosnya sekaligus pria yang dicintainya terbaring dengan selang masuk di mulutnya.

“Mau apa kamu kesini,” suara dingin wanita mengejutkan niken, dia menoleh melihat siapa yang bicara, rina melihat sosok wanita didepannya dengan tatapan penuh kebencian.

***

BERSAMBUNG
Cuma satu kata : Joss gandoosss updatenya hu, luar biasa
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd