disini saya menulis di paragraph akhir kan gada disebutkan rina dan doni menikah wkwkw, kalo soal panggilan mah biasa aja, kadang anak temen yang udah akrab aja panggil ayah juga, atu papah. hihihi.
ya disini kebiasaan kita kan menilai sesuatu dari info sepotong yang terlihat, kita bisa berimajinasi atas apa yang gak kita lihat.
seperti juga frans di cerita ini, dia menjadi brutal akibat prasangka melihat foto bayi yang digendong andi, dan melihat andi dipeluk niken
begitu juga dengan rina yang hampir gila karena prasangkanya frans meninggalkan dia dan selingkuh dengan orang lain.
lihatlah akibat kita terlalu hanyut dalam prasangka, semua bisa hancur, dan kehancuran itu berbalik menghantam kita sendiri. beruntung bagi rina ada sosok andi yang dengan hati besar selalu ada untuknya, namun orang seperti frans, dengan kekuasaan kekayaan, saat terpuruk hanya bisa merasakan sendiri.
mungkin cerita ini fiktif, tapi ada baiknya cerita ini bisa menjadi hikmah bagi kita.
seperti ungkapan di kampung ane "orang ketawa, kita ikut ketawa, tapi yang diketawain orang ternyata..kita"