Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Perjalanan Cewek Eksibisionis

Eksib to Friend - update tipis

Pagi ini, Pk. 06.00, aku bangun dalam keadaan bugil masih di rumah keduaku, rencana aku mau jogging, sekalian mencoba eksib tipis-tipis. Aku mencuci muka, kemudian memilih outfit yang pas, dimana pilihaku jatuh pada tank top putih agak longgar, panjangnya di pusar dan rok mini longgar yang tentu saja aku tidak memakai daleman sama sekali, putingku terlihat samar-samar dan ngecap. Aku jogging mengelilingi kompleks perumahan. Tiap bertemu orang, mereka pasti memandang ke susuku. Sebelum kembali, aku mampir ke sebuah taman, dimana ada beberapa orang yang melakukan olahraga disitu seperti lompat tali, jalan di tempat, dan sebagainya. Aku punya ide dengan ikutan senam kecil di taman itu, aku mengangkat kedua tanganku sehingga dadaku membusung menunjukkan putting susuku yang menonjol, lalu aku membungkuk menyentuh kaki-ku yang membuat tank top-ku melorot keatas, seyakinnya aku melihat ada cowok yang memperhatikan susuku yang mungkin terlihat seluruhnya, kadangkala aku lari di tempat yang membuat tali tank top-ku melorot. Setelah beberapa saat, aku kembali jogging kembali menuju rumahku karena aku ada jadwal KeLon (Kelas Online) Pk. 08.00.

Sesampai di rumah, aku langsung membuka laptop dan menata meja kecil yang akan aku gunakan untuk KeLon di ruang tamu untuk mengurangi gerah. Dosen pagi ini akan mengabsen dengan camera on, dan biasanya setekah itu kebanyakan temenku off camera. Karena masih gerah, aku bottomless, tetapi masih memakai atasan. Pertemuan pagi ini dosen menjelaskan project yang harus dikerjakan secara berkelompok dengan deadline minggu depan. Kita diberi project menyusun objek 3 dimensi menggunakan objek kubus kecil yang dibuat dari karton manila lalu ditempel. 1 kelompok 4 orang, setelah diundi, aku sekelompok dengan 3 cowok (David, Kevin, Irwan), dan 1 cewek yaitu aku. Di tengah perkuliahan, ada tetangga yang entah tak kulihat nyelonong masuk rumah sampai di depan pintu kawat, ternyata mau meminjam selang air, aku persilahkan dia untuk mengambil sendiri dengan alasan aku masih ada kelas online, dia pun mengambilnya sendiri di taman. Entah dia sadar atau tidak jika aku bottomless, karena posisiku berserongan dengan pintu kawat tempat dia berada, aku merasa dag dig dug karena kaget.

Via WAG yang dibuat, kita sepakat membuat robot dari bahan yang telah ditentukan dan besok mengerjakan di rumahku, mulai Pk. 09.00 sambil membawa bahan. Karena sudah tak ada jadwal kuliah lagi, aku berniat jalan-jalan ke sebuah mall dan nongkrong disana. Aku memakai terusan hem tanpa lengan, model low cut v-neck, jadi belahannya sedikit di bawah areal susuku, berkancing 4, warna pink cenderung agak transparan, putingku samar-samar terlihat, bagian bawah pas di pantat, tapi masih ada belahan di samping kiri dan kanan. Sedikit nekat sih, tapi agaknya aku haus eksib sehingga pengen seperti ini.

Sampai di mall, situasi masih sepi, aku berjalan mengitari mall yang tidak terlalu besar ini, lalu menjatuhkan pilihan ke salah satu tempat menicure dan pedicure. Lumayan untuk memanjakan diri, aku mengambil paket untuk tangan dan kaki. Keberuntungan berpihak padaku, yang melayaniku adalah seorang terapis cowok, ketika dia lengah, aku melepas 1 kancing atas, sehingga ketika berdiri di sampingku, dia dapat melihat dengan jelas susu dan putingku. Setelah selesai mengerjakan tangan, dia beralih ke kaki, langsung saja tanpa tedeng aling-aling, aku sedikit mengangkangkan kaki, sehingga vaginaku secara jelas terpampang di depan wajahnya, terlihat merah merona dan perlahan burungnya terlihat berdiri karena celananya menggembung. Ibu-ibu disebelahku nampak heran melihat pose dan pakaianku, aku cuek bebek.

Setelah dari salon menicure pedicure, aku lanjut berjalan mengitari mall, sambil sesekali melihat barang yang dijual seperti tas, sandal, sepatu, dll. Beberapa kali aku nunduk di depan petugas toko sekedar melihat dan mencoba sandal atau tas sekalian memperlihatkan susu dan vaginaku sekilas-sekilas, tujuan terakhir aku ke food court untuk mengisi perut yang keroncongan. Karena kondisi agak sepi, aku mulai bereksperimen, aku lepas 1 kancing atas yang membuat susuku lebih mudah terlihat, beberapa orang terlihat lebih mengamatiku, mengamati susuku lebih tepatnya yang membuat vaginaku semakin basah. Aku baru sadar jika aku duduk sendirian, jadi aku melepas 1 kancing bawah dan duduk serampangan supaya vaginaku dapat terlihat, namun aku lihat sepertinya tidak terlalu terlihat.

Tiba-tiba ketika aku berada dalam kondisi seperti ini, ada temen semasa SMA, namanya Reinhard, menyapaku…

R (Reinhard) : hai, Silvi kan ya ?
A (Aku) : hai, iya betul, kamu Robin ya ?

R : bukan, aku Reinhard
A : oh iya, maaf lupa-lupa inget

R : kita pernah sekelas pas kelas XI
A : iya betul, eh duduk donk…

Saat itu aku duduk di meja model bujur sangkar dan Reinhard duduk di sebelah kanan-ku, tapi di sisi yang berbeda.

R : wah tambah cantik aja kamu

A : wah biasa aja, ntar helm ndak muat masuk kepalaku
R : hahaha… sendirian aja ?

A : iya aku sendirian aja, kamu ?
R : sama aku juga sendirian aja

Skip, kita ngobrol panjang x lebar, sambil aku memperhatikan tatapan matanya terus mengarah ke susuku, terlebih dengan 1 kancing dilepas, lalu aku memiringkan badanku, yang membuat susuku lebih terlihat lagi, dan karena pose miring ini, vaginaku sedikit terlihat. Reinhard pun terlihat sedikit gusar.

Reinhard mengajak aku untuk jalan menikmati sejuknya udara kota yang berbatasan dengan kota-ku ini, aku pun setuju namun aku harus mengembalikan mobilku dahulu ke rumah, Reinhard setuju akan hal ini. Kita meninggalkan mall tersebut lalu beriringan ke rumahku, setelah itu langsung berangkat.

Di dalam mobil, aku masih membuka 1 kancing atas dan 1 kancing bawah, pahaku terpampang dengan jelas sampai hampir pangkal paha. Reinhard seringkali melirik ke arahku, dan seyakin-yakinnya, dia juga bisa melihat susuku dari samping. Sepanjang perjalanan, kita banyak ngobrol soal kehidupan kampus kita masing-masing, sampai tiba-lah di sebuah taman wisata, kita berjalan-jalan sampai bertemu sebuah area yang agak mojok, kita duduk-duduk disitu. Suasana taman terlihat sangat sepi terlebih kita kesini ini di jam efektif kerja.

R : Sil, sori kok aku perhatikan kayaknya kamu ndak make daleman ya ?
A : oh ya, emang kamu tau darimana ?

R : iya pakaianmu tipis, nerawang, jadi keliatan kalo ndak make daleman
A : trus kenapa kalo ndak make daleman ?

R : ya ndak apa, kamu ndak malu ta ? kamu berani banget dan kayake dari SMA dulu kamu sudah gitu
A : sudah gitu gimana ?

R : ya sering ndak make daleman, anak-anak cerita begitu
A : ya emang, aku ndak suka make daleman, gerah

R : lha apa ndak malu ?
A : ya awalnya malu, tapi setelah tau make daleman apa ndak sama aja, ya perlahan berubah

R : iya anak-anak bilang begitu
A : lha kamu sendiri gimana ?

R : ya dulu pas SMA aku pernah liat payudara-mu ngintip dari BH-mu
A : oh sekarang kali kedua ya ?

R : hehehehe… iya…
A : kamu liat apa ?

R : liat payudaramu… lha ndak pake BH, trus pakaianmu begini, ya pasti keliatan lah
A : ya udah nikmatin aja… jangan ember

R : iya Sil (sambil pasang wajah bengong)

Lalu kita kembali jalan-jalan, karena suasana mendukung, aku lepas lagi 1 kancing dari atas, membuat susuku lebih keliahatan lagi, lalu Reinhard berkata “Sil, kancingmu lepas. “, aku jawab : “biarin, gerah nih”. Lalu Reinhard ngajak balik, kayaknya dia takut dengan dandananku ini, sesampainya di mobil dia bertanya : “Sil, kamu ndak make bawahan ? “, aku jawab : “menurutmu ?”, Reinhard menjawab : “kayaknya endak deh”. Entah angin darimana, aku menjawab “iya memang endak” lalu melepas satu-satunya kancing yang tersisa, lalu menyibak-kan outfitku sebelah kanan, membuat Reinhard dapat melihat susuku dan melihat aku tidak memakai daleman sama sekali. “nih liat sendiri, jangan ember ya, aku senang gini, supaya los, ndak gerah”. Reinhard berkata :“Wah payudara-mu bagus”. Aku jawab : “liat boleh, pegang, bogem”.

Lalu kita meluncur balik untuk pulang ke rumah, aku tawarin untuk mampir, Reinhard menolak, karena ada janji dengan orang tuanya. Di dalam rumah, aku langsung bugil, masturb membayangkan reaksi Reinhard waktu melihatku tidak memakai daleman sama sekali, vaginaku basah banget. Setelah masturb aku tertidur sampai tengah malam dan baru menyadari jika pintu depan belum ditutup, tetapi pintu kawat sudah dikunci. Membuka ponsel, ada WA dari Reinhard : “bodymu bagus, pengen liat lagi”, kubalas dengan icon melet dan menulis “kesempatan tak datang kedua kali”.

Lalu masih dengan keadaan bugil, aku mencoba naik ke balkon dan menikmati suasana malam hari, terkena angin membuat putingku mengeras, andai ada tetangga yang berada di balkon, pasti mereka dapat melihatku bugil. Timbullah ide untuk berjalan-jalan melihat situasi dan kondisi malam hari dari perumahan ini seperti apa dimana perumahan ini masih dalam tahap pembangunan sehingga belum banyak penghuni. Aku turun ke kamar, mencari pakaian yang cocok, dan memutuskan memakai kaos singlet saja, kaos singlet ini pas di body dan hanya menutupi vaginaku sedikit, aku keluar rumah, mengunci pintu lalu berjalan keluar tanpa alas kaki. Jalanan sudah di paving stone, baru jalan 2-3 rumah, aku tertantang untuk melepas satu-satunya pakaianku ini, tolah toleh, kayaknya aman, aku lepas lalu aku tinggal di lokasi aku melepas pakaian ini, aku full bugil berjalan menyusuri komplek perumahan. Sambil berjalan, aku memilin putingku membuat vaginaku kembali basah, dan adrenalinku meningkat. Mendekati ujung gang perumahanku, aku melihat rumah ini belum jadi, aku jadi takut apakah ada tukang disitu, aku berjalan mengendap-endap melewati depan rumah, yang ternyata bertepatan dengan hal itu, aku mendengar ada motor, aku langsung lari ke dalam rumah yang belum jadi itu, di dalam rumah itu ada tukang yang sedang terlelap, setelah motor lewat, aku berjalan mengendap-endap keluar dari rumah belum jadi itu, kembali ke rumahku, jaraknya sekitar 8 rumah. Dari kejauhan, aku melihat motor tersebut ternyata motor security yang memutar balik mau keluar dari areal gang ini, aku kembali lompat dan bersembunyi di salah satu rumah yang sudah jadi tapi kosong. Setelah motor tersebut lewat, aku bergegas kembali ke rumah, lalu cepat-cepat masuk rumah.

Lega, horny, dan lain sebagainya, membuatku kembali masturb di ruang tengah, sampai tertidur lagi tanpa memakai apapun. Paginya aku terbangun dengan waktu menunjukkan Pk. 08.45, samar-samar aku mendengar pintu rumahku diketuk, yak ternyata David, Kevin, dan Irwan telah berada di depan pintu rumah, aku bingung karena masih bugil, dan terdekat denganku adalah kain pantai, akhirnya aku lilitkan kain pantai di tubuhku, pas kain pantai tersebut bewarna Peach dan agak transparan plus kemarin waktu dipakai bareng temen-temen, dipotong juga sehingga tambah mini. Aku pun membuka pintu untuk ketiga temenku ini hanya dengan kain pantai ini, plus baru kusadari sesudahnya, tubuhku samar-samar terlihat. Ketiga temanku melotot ketika melihatku dalam kondisi begini, lalu dengan cepat aku bilang ke mereka, bahwa aku mau mandi dulu, kalau mau minum ambil di kulkas sendiri. Aku tergesa-gesa ke kamar mandi, mandi, dan baru sadar lupa bawa handuk, akhirnya kembali aku melilitkan kain pantai tersebut yang otomatis tubuhku ngecap di kain tersebut. Aku keluar kamar mandi, berpapasan dengan Kevin yang sedang mengambil minum, kembali Kevin melotot ke arah tubuhku tanpa kedip.

Di dalam kamar aku bingung mau memakai pakaian apa, membayangkan temanku melihatku dalam kondisi begitu tadi membuatku horny tapi tak sempat masturb, akhirnya aku memilih menggunakan seragam basket saja tanpa memakai daleman sama sekali. Seragam basket pasti tanpa lengan, bawah ketiak lebar, belahan dada juga lebar, panjangnya pas di pantat. Ketika aku menemui mereka, mata mereka tak lepas dari paha mulusku, lalu aku mengajak mereka ke balkon supaya lebih enak mengerjakannya, sewaktu aku naik tangga, aku yakin mereka berusaha melihat pantatku, sesampainya di balkon, kita mulai mengerjakan. Aku tidak berani duduk, karena sudah pasti vaginaku terlihat, aku berlutut sambil mengerjakan. Ketika memotong bahan untuk membuat kubus, sudah pasti menunduk banget sambil membentuk kubus, mereka dapat menikmati susuku, tidak hanya itu, terkadang aku membelakangi mereka sewaktu memotong kertas manila yang telah digambar, mereka pasti menikmati pantatku dan mungkin vaginaku yang membuat vaginaku basah banget. Irwan terlihat curi-curi pandang padahal dia sudah pernah lihat pas bareng Hizkia.

4 jam kita mengerjakan dan tralala, selesailah sudah. Setelah selesai, difoto dan dikirimkan ke email dosen, mereka pamit meninggalkan rumahku. Aku lihat celana Kevin menggembung, kayaknya horny karena memang dia lihat banyak ke tubuhku.

Sekian update tipis hari ini, semoga dapat diterima, dan semoga dapat update lagi. Salam.
 
Wahh.. Bener2 mantab sist.. Apalagi berani eksib sendirian jalan2 keluar rumah bugil n baju nya ditinggal.. Bener2 mantab.. Ehehhe
 
Ajib bener updatenya. Udah makin berani nih sist Silvi, sampe berani halfnude di depan temen gitu. Untung Reinhard ga kalap.

Lanjutkan sista 👍👍
Eksib to Friend - update tipis

Pagi ini, Pk. 06.00, aku bangun dalam keadaan bugil masih di rumah keduaku, rencana aku mau jogging, sekalian mencoba eksib tipis-tipis. Aku mencuci muka, kemudian memilih outfit yang pas, dimana pilihaku jatuh pada tank top putih agak longgar, panjangnya di pusar dan rok mini longgar yang tentu saja aku tidak memakai daleman sama sekali, putingku terlihat samar-samar dan ngecap. Aku jogging mengelilingi kompleks perumahan. Tiap bertemu orang, mereka pasti memandang ke susuku. Sebelum kembali, aku mampir ke sebuah taman, dimana ada beberapa orang yang melakukan olahraga disitu seperti lompat tali, jalan di tempat, dan sebagainya. Aku punya ide dengan ikutan senam kecil di taman itu, aku mengangkat kedua tanganku sehingga dadaku membusung menunjukkan putting susuku yang menonjol, lalu aku membungkuk menyentuh kaki-ku yang membuat tank top-ku melorot keatas, seyakinnya aku melihat ada cowok yang memperhatikan susuku yang mungkin terlihat seluruhnya, kadangkala aku lari di tempat yang membuat tali tank top-ku melorot. Setelah beberapa saat, aku kembali jogging kembali menuju rumahku karena aku ada jadwal KeLon (Kelas Online) Pk. 08.00.

Sesampai di rumah, aku langsung membuka laptop dan menata meja kecil yang akan aku gunakan untuk KeLon di ruang tamu untuk mengurangi gerah. Dosen pagi ini akan mengabsen dengan camera on, dan biasanya setekah itu kebanyakan temenku off camera. Karena masih gerah, aku bottomless, tetapi masih memakai atasan. Pertemuan pagi ini dosen menjelaskan project yang harus dikerjakan secara berkelompok dengan deadline minggu depan. Kita diberi project menyusun objek 3 dimensi menggunakan objek kubus kecil yang dibuat dari karton manila lalu ditempel. 1 kelompok 4 orang, setelah diundi, aku sekelompok dengan 3 cowok (David, Kevin, Irwan), dan 1 cewek yaitu aku. Di tengah perkuliahan, ada tetangga yang entah tak kulihat nyelonong masuk rumah sampai di depan pintu kawat, ternyata mau meminjam selang air, aku persilahkan dia untuk mengambil sendiri dengan alasan aku masih ada kelas online, dia pun mengambilnya sendiri di taman. Entah dia sadar atau tidak jika aku bottomless, karena posisiku berserongan dengan pintu kawat tempat dia berada, aku merasa dag dig dug karena kaget.

Via WAG yang dibuat, kita sepakat membuat robot dari bahan yang telah ditentukan dan besok mengerjakan di rumahku, mulai Pk. 09.00 sambil membawa bahan. Karena sudah tak ada jadwal kuliah lagi, aku berniat jalan-jalan ke sebuah mall dan nongkrong disana. Aku memakai terusan hem tanpa lengan, model low cut v-neck, jadi belahannya sedikit di bawah areal susuku, berkancing 4, warna pink cenderung agak transparan, putingku samar-samar terlihat, bagian bawah pas di pantat, tapi masih ada belahan di samping kiri dan kanan. Sedikit nekat sih, tapi agaknya aku haus eksib sehingga pengen seperti ini.

Sampai di mall, situasi masih sepi, aku berjalan mengitari mall yang tidak terlalu besar ini, lalu menjatuhkan pilihan ke salah satu tempat menicure dan pedicure. Lumayan untuk memanjakan diri, aku mengambil paket untuk tangan dan kaki. Keberuntungan berpihak padaku, yang melayaniku adalah seorang terapis cowok, ketika dia lengah, aku melepas 1 kancing atas, sehingga ketika berdiri di sampingku, dia dapat melihat dengan jelas susu dan putingku. Setelah selesai mengerjakan tangan, dia beralih ke kaki, langsung saja tanpa tedeng aling-aling, aku sedikit mengangkangkan kaki, sehingga vaginaku secara jelas terpampang di depan wajahnya, terlihat merah merona dan perlahan burungnya terlihat berdiri karena celananya menggembung. Ibu-ibu disebelahku nampak heran melihat pose dan pakaianku, aku cuek bebek.

Setelah dari salon menicure pedicure, aku lanjut berjalan mengitari mall, sambil sesekali melihat barang yang dijual seperti tas, sandal, sepatu, dll. Beberapa kali aku nunduk di depan petugas toko sekedar melihat dan mencoba sandal atau tas sekalian memperlihatkan susu dan vaginaku sekilas-sekilas, tujuan terakhir aku ke food court untuk mengisi perut yang keroncongan. Karena kondisi agak sepi, aku mulai bereksperimen, aku lepas 1 kancing atas yang membuat susuku lebih mudah terlihat, beberapa orang terlihat lebih mengamatiku, mengamati susuku lebih tepatnya yang membuat vaginaku semakin basah. Aku baru sadar jika aku duduk sendirian, jadi aku melepas 1 kancing bawah dan duduk serampangan supaya vaginaku dapat terlihat, namun aku lihat sepertinya tidak terlalu terlihat.

Tiba-tiba ketika aku berada dalam kondisi seperti ini, ada temen semasa SMA, namanya Reinhard, menyapaku…

R (Reinhard) : hai, Silvi kan ya ?
A (Aku) : hai, iya betul, kamu Robin ya ?

R : bukan, aku Reinhard
A : oh iya, maaf lupa-lupa inget

R : kita pernah sekelas pas kelas XI
A : iya betul, eh duduk donk…

Saat itu aku duduk di meja model bujur sangkar dan Reinhard duduk di sebelah kanan-ku, tapi di sisi yang berbeda.

R : wah tambah cantik aja kamu

A : wah biasa aja, ntar helm ndak muat masuk kepalaku
R : hahaha… sendirian aja ?

A : iya aku sendirian aja, kamu ?
R : sama aku juga sendirian aja

Skip, kita ngobrol panjang x lebar, sambil aku memperhatikan tatapan matanya terus mengarah ke susuku, terlebih dengan 1 kancing dilepas, lalu aku memiringkan badanku, yang membuat susuku lebih terlihat lagi, dan karena pose miring ini, vaginaku sedikit terlihat. Reinhard pun terlihat sedikit gusar.

Reinhard mengajak aku untuk jalan menikmati sejuknya udara kota yang berbatasan dengan kota-ku ini, aku pun setuju namun aku harus mengembalikan mobilku dahulu ke rumah, Reinhard setuju akan hal ini. Kita meninggalkan mall tersebut lalu beriringan ke rumahku, setelah itu langsung berangkat.

Di dalam mobil, aku masih membuka 1 kancing atas dan 1 kancing bawah, pahaku terpampang dengan jelas sampai hampir pangkal paha. Reinhard seringkali melirik ke arahku, dan seyakin-yakinnya, dia juga bisa melihat susuku dari samping. Sepanjang perjalanan, kita banyak ngobrol soal kehidupan kampus kita masing-masing, sampai tiba-lah di sebuah taman wisata, kita berjalan-jalan sampai bertemu sebuah area yang agak mojok, kita duduk-duduk disitu. Suasana taman terlihat sangat sepi terlebih kita kesini ini di jam efektif kerja.

R : Sil, sori kok aku perhatikan kayaknya kamu ndak make daleman ya ?
A : oh ya, emang kamu tau darimana ?

R : iya pakaianmu tipis, nerawang, jadi keliatan kalo ndak make daleman
A : trus kenapa kalo ndak make daleman ?

R : ya ndak apa, kamu ndak malu ta ? kamu berani banget dan kayake dari SMA dulu kamu sudah gitu
A : sudah gitu gimana ?

R : ya sering ndak make daleman, anak-anak cerita begitu
A : ya emang, aku ndak suka make daleman, gerah

R : lha apa ndak malu ?
A : ya awalnya malu, tapi setelah tau make daleman apa ndak sama aja, ya perlahan berubah

R : iya anak-anak bilang begitu
A : lha kamu sendiri gimana ?

R : ya dulu pas SMA aku pernah liat payudara-mu ngintip dari BH-mu
A : oh sekarang kali kedua ya ?

R : hehehehe… iya…
A : kamu liat apa ?

R : liat payudaramu… lha ndak pake BH, trus pakaianmu begini, ya pasti keliatan lah
A : ya udah nikmatin aja… jangan ember

R : iya Sil (sambil pasang wajah bengong)

Lalu kita kembali jalan-jalan, karena suasana mendukung, aku lepas lagi 1 kancing dari atas, membuat susuku lebih keliahatan lagi, lalu Reinhard berkata “Sil, kancingmu lepas. “, aku jawab : “biarin, gerah nih”. Lalu Reinhard ngajak balik, kayaknya dia takut dengan dandananku ini, sesampainya di mobil dia bertanya : “Sil, kamu ndak make bawahan ? “, aku jawab : “menurutmu ?”, Reinhard menjawab : “kayaknya endak deh”. Entah angin darimana, aku menjawab “iya memang endak” lalu melepas satu-satunya kancing yang tersisa, lalu menyibak-kan outfitku sebelah kanan, membuat Reinhard dapat melihat susuku dan melihat aku tidak memakai daleman sama sekali. “nih liat sendiri, jangan ember ya, aku senang gini, supaya los, ndak gerah”. Reinhard berkata :“Wah payudara-mu bagus”. Aku jawab : “liat boleh, pegang, bogem”.

Lalu kita meluncur balik untuk pulang ke rumah, aku tawarin untuk mampir, Reinhard menolak, karena ada janji dengan orang tuanya. Di dalam rumah, aku langsung bugil, masturb membayangkan reaksi Reinhard waktu melihatku tidak memakai daleman sama sekali, vaginaku basah banget. Setelah masturb aku tertidur sampai tengah malam dan baru menyadari jika pintu depan belum ditutup, tetapi pintu kawat sudah dikunci. Membuka ponsel, ada WA dari Reinhard : “bodymu bagus, pengen liat lagi”, kubalas dengan icon melet dan menulis “kesempatan tak datang kedua kali”.

Lalu masih dengan keadaan bugil, aku mencoba naik ke balkon dan menikmati suasana malam hari, terkena angin membuat putingku mengeras, andai ada tetangga yang berada di balkon, pasti mereka dapat melihatku bugil. Timbullah ide untuk berjalan-jalan melihat situasi dan kondisi malam hari dari perumahan ini seperti apa dimana perumahan ini masih dalam tahap pembangunan sehingga belum banyak penghuni. Aku turun ke kamar, mencari pakaian yang cocok, dan memutuskan memakai kaos singlet saja, kaos singlet ini pas di body dan hanya menutupi vaginaku sedikit, aku keluar rumah, mengunci pintu lalu berjalan keluar tanpa alas kaki. Jalanan sudah di paving stone, baru jalan 2-3 rumah, aku tertantang untuk melepas satu-satunya pakaianku ini, tolah toleh, kayaknya aman, aku lepas lalu aku tinggal di lokasi aku melepas pakaian ini, aku full bugil berjalan menyusuri komplek perumahan. Sambil berjalan, aku memilin putingku membuat vaginaku kembali basah, dan adrenalinku meningkat. Mendekati ujung gang perumahanku, aku melihat rumah ini belum jadi, aku jadi takut apakah ada tukang disitu, aku berjalan mengendap-endap melewati depan rumah, yang ternyata bertepatan dengan hal itu, aku mendengar ada motor, aku langsung lari ke dalam rumah yang belum jadi itu, di dalam rumah itu ada tukang yang sedang terlelap, setelah motor lewat, aku berjalan mengendap-endap keluar dari rumah belum jadi itu, kembali ke rumahku, jaraknya sekitar 8 rumah. Dari kejauhan, aku melihat motor tersebut ternyata motor security yang memutar balik mau keluar dari areal gang ini, aku kembali lompat dan bersembunyi di salah satu rumah yang sudah jadi tapi kosong. Setelah motor tersebut lewat, aku bergegas kembali ke rumah, lalu cepat-cepat masuk rumah.

Lega, horny, dan lain sebagainya, membuatku kembali masturb di ruang tengah, sampai tertidur lagi tanpa memakai apapun. Paginya aku terbangun dengan waktu menunjukkan Pk. 08.45, samar-samar aku mendengar pintu rumahku diketuk, yak ternyata David, Kevin, dan Irwan telah berada di depan pintu rumah, aku bingung karena masih bugil, dan terdekat denganku adalah kain pantai, akhirnya aku lilitkan kain pantai di tubuhku, pas kain pantai tersebut bewarna Peach dan agak transparan plus kemarin waktu dipakai bareng temen-temen, dipotong juga sehingga tambah mini. Aku pun membuka pintu untuk ketiga temenku ini hanya dengan kain pantai ini, plus baru kusadari sesudahnya, tubuhku samar-samar terlihat. Ketiga temanku melotot ketika melihatku dalam kondisi begini, lalu dengan cepat aku bilang ke mereka, bahwa aku mau mandi dulu, kalau mau minum ambil di kulkas sendiri. Aku tergesa-gesa ke kamar mandi, mandi, dan baru sadar lupa bawa handuk, akhirnya kembali aku melilitkan kain pantai tersebut yang otomatis tubuhku ngecap di kain tersebut. Aku keluar kamar mandi, berpapasan dengan Kevin yang sedang mengambil minum, kembali Kevin melotot ke arah tubuhku tanpa kedip.

Di dalam kamar aku bingung mau memakai pakaian apa, membayangkan temanku melihatku dalam kondisi begitu tadi membuatku horny tapi tak sempat masturb, akhirnya aku memilih menggunakan seragam basket saja tanpa memakai daleman sama sekali. Seragam basket pasti tanpa lengan, bawah ketiak lebar, belahan dada juga lebar, panjangnya pas di pantat. Ketika aku menemui mereka, mata mereka tak lepas dari paha mulusku, lalu aku mengajak mereka ke balkon supaya lebih enak mengerjakannya, sewaktu aku naik tangga, aku yakin mereka berusaha melihat pantatku, sesampainya di balkon, kita mulai mengerjakan. Aku tidak berani duduk, karena sudah pasti vaginaku terlihat, aku berlutut sambil mengerjakan. Ketika memotong bahan untuk membuat kubus, sudah pasti menunduk banget sambil membentuk kubus, mereka dapat menikmati susuku, tidak hanya itu, terkadang aku membelakangi mereka sewaktu memotong kertas manila yang telah digambar, mereka pasti menikmati pantatku dan mungkin vaginaku yang membuat vaginaku basah banget. Irwan terlihat curi-curi pandang padahal dia sudah pernah lihat pas bareng Hizkia.

4 jam kita mengerjakan dan tralala, selesailah sudah. Setelah selesai, difoto dan dikirimkan ke email dosen, mereka pamit meninggalkan rumahku. Aku lihat celana Kevin menggembung, kayaknya horny karena memang dia lihat banyak ke tubuhku.

Sekian update tipis hari ini, semoga dapat diterima, dan semoga dapat update lagi. Salam.
 
Eksib totally naked keliling komplek tengah malam. Ane jugak pernah nyoba ke wf :o. Paling manteb kisaran jam 2 sampai jam 3 pagi. Satpam biasanya udah molor. Gak jauh, muterin satu blok aja. Habis itu wf horny parah terangsang sampai pagi ga tidur
waktu itu sekitar jam 1 suhu, ya deg-deg-an gimana gitu, mungkin belum terbiasa aja. belum senior seperti wf suhu
 
Engga senior koq. Nubi. Ane nge safe in kondisi waktu itu. Mastiin satpam tidur dan rumah tetangga kosong. Bukan apa apa dibanding sista yang berani eksib sendirian tanpa partner eksib yang jagain. Lanjutkan sist..
siap suhu... maacie supportnya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd