Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Perjalanan Cewek Eksibisionis

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Repost dari https://www.semprot.com/threads/menemani-cewek-eksibisionis.1302680/page-182#post-1903824059

Update tipis-tipis
P.O.V. Fenty

Pagi menjelang siang, hari kedua bersama Silvi, kita berangkat dari apartemen Ko Henry ke salah satu mall. Siang ini, kita memakai outfit yang memudahkan setiap orang mengintip susu dan memek kita.

Silvi memakai terusan sabrina crop top, bagian dada berbentuk seperti push up bra yang memiliki 2 kancing, panjang terusan di bawah pantat sedikit, dengan model begini, susunya sering mengintip.

Ce Viona memakai kemben warna kuning yang panjangnya diatas pusar dipadukan dengan hotpants warna putih yang sexy. Putingnya terlihat nyeplak.

Felicia memakai sabrina pendek warna putih, under boob model strap (tali temali di dada), dipadukan dengan rok mini banget. Dengan outfit ini, putting Felicia sering terlihat dari under boob-nya.

Almira memakai terusan tank top dengan 2 tali di pundak, model V-Neck yang memperlihatkan belahan dadanya secara sempurna, panjangnya di bawah pantat.

Diana memakai terusan tank top warna putih, bahannya seperti kaos singlet, backless, dengan belahan dada yang lumayan rendah. Dari samping terlihat tonjolan susunya.

Aku sendiri memakai tank top denim model jumpsuit dengan 5 kancing di depan yang panjangnya diatas pusar, dipadukan dengan rok mini warna biru.

Kita tiba di mall bertepatan dengan mall buka, suasana-nya cenderung lengang, sudah ada beberapa pengunjung yang memperhatikan kita, selain petugas pada tenant mall. Kita berhenti di beberapa tempat seperti di tenant furniture, kita melihat meja, kursi dan tempat tidur. Mas-mas yang menjelaskan nampak berkeringat, kayaknya nervous lihat kita-kita yang sexy ini. Felicia mencoba duduk di salah satu kursi gaming yang ditawarkan, sekilas terlihat memeknya lalu dengan terlihat tidak sengaja, mengikat rambutnya dengan karet yang membuat susunya terlihat dengan jelas di hadapan mas-mas itu, ditambah Diana yang menunduk melihat bagian bawah kursi ini memperlihatkan susunya dengan gamblang.

Lanjut dari tenant furniture ke tenant kosmetik, lagi-lagi bertemu dengan penjaga cowok, Silvi dan Almira duduk di kursi seperti barstool tepat di depan etalase, lalu sedikit menunduk menunjuk salah satu pelembab, nah mas-mas yang menjelaskan, dapat melihat memek Silvi dan Almira yang terpampang jelas di depan etalase kaca, mas-mas itu terlihat senyum-senyum memperhatikan susu Silvi dan Almira yang juga terlihat di depan mata-nya. Karena kondisi yang sepi, iseng ce Viona menarik simpul tali tank top Almira sebelah kanan, yang membuat susunya terlihat sangat jelas di depan mas-mas itu, nampaknya mas-mas itu rada endel, sampai menutup mulutnya karena kaget melihat susu Almira.

Dari tenant kosmetik, kita makan di salah satu restoran yang ada di mall ini, kita duduk di kursi panjang, bagian belakang, kursinya cukup tinggi menutupi tubuh kita sampai pundak. Ketika memesan makanan, Ko Henry yang duduk di sebelahku, perlahan-lahan melepas kancing jumpsuit yang ada di bawah bahuku, membuat susuku nyaris terlihat oleh waiter saat itu. Ya seperti yang sudah-sudah, memang waiter dapat melihat susu kita dengan leluasa. Melihat sikon yang sepi, Ce Viona melepas hotpants-nya, bottomless ditutupi oleh meja, hal ini memancing aku dan Felicia melakukan hal yang sama dengan melepas rok mini kita. Nah kebetulan aku duduk di paling samping, bagian kanan tubuhku terlihat sehingga kalau ada yang aware maka dapat melihat dan menyadari jika aku bottomless termasuk waiter yang sayangnya waiter tidak aware jika aku bottomless.

Setelah selesai makan, kita berniat lanjut jalan, nah pas aku, Ce Viona, dan Felicia mau memakai bawahan kita, meja di samping kita terisi pengunjung. Ce Viona dan Felicia masih bisa memakai bawahan mereka karena tertutupi dengan teman-teman yang lain, aku yang susah, sementara waiter nampaknya memperhatikan ke areal bawah tubuhku karena dia berdiri di seberang aku duduk. Kita pun berdiam diri sejenak, lalu ketika waiter tersebut pergi, Silvi yang duduk di seberang tempat duduk-ku berdiri dan menutupi aku, segera saja aku memakai rok mini-ku kembali lalu meninggalkan restoran tersebut. Aku sempat berpapasan dengan waiter tersebut, aku melihat dia tersenyum sambil melihat ke bagian bawah tubuhku, nampaknya dia sadar kalau saat itu aku bottomless. Setelah dari resto kita masih mengelilingi mall, namun karena tidak ada hal yang menarik, kita memutuskan untuk meninggalkan mall.

Di basement parkir, sewaktu kita berjalan menuju mobil, kita bersenda gurau, Felicia menarik kancing jumpsuitku sebelah kiri sampai lepas, tidak bisa dikancingkan lagi. Begitu pula dengan Ko Henry yang menarik turun kemben Ce Viona sampai topless. Mendekati mobil, Diana dan Ce Viona menarik bersamaan tali tank top-nya Almira sehingga terjatuh dan full naked, Almira dengan tenang membungkuk, mengambil outfitnya tanpa memakainya kembali. Kebetulan mobil kita terparkir di dekat pilar besar, sebelum naik mobil, Almira berjongkok di bagian samping pintu tengah mobil lalu bermasturb, Silvi merasa tertantang, dia pun berjongkok membelakangi pilar, berseberangan dengan Almira atau tepat di samping pintu depan mobil ikut masturb. Lalu dari depan, Ko Henry menarik outfit Silvi keatas sehingga sama dengan Almira full naked.

Di tengah masturb, tiba-tiba mobil samping kita, berbunyi alaramnya tanda pintu terbuka, pengemudi masuk lalu menyalakan mesin dan meninggalkan lokasi. Secepat kilat, Silvi dan Almira berdiri, masuk ke dalam mobil. Mereka berdua belum sempat orgasme, namun dag dig dug karena kejadian ini, terlebih lagi, setelah mobil samping kita pergi, ada petugas parkir yang berjalan di seberang tempat parkir mobil itu. Wah lumayan dag dig dug, tapi membuat kita semakin horny. Silvi dan Almira melanjutkan masturb di mobil sampai orgasme. Waktu masih menunjukkan jam 14.00, kita berpikir mau kemana lagi saat ini, akhirnya kita berbelanja di salah satu supermarket yang cukup terkenal karena kualitas barangnya namun tidak seberapa padat. Nah karena Silvi merasa salah outfit, Silvi mengajak bertukar outfit dengan Felicia, nah di outfitku, kancing jumpsuitnya hilang ditarik temen-temen tadi, jadilah tidak terkancing. Ko Henry mengusulkan agar aku bertukar outfit dengan Diana, jadi kedua tali jumpsuitnya tidak dipasang sama sekali, hanya kancing depan saja sehingga berubah seperti kemben, kenapa bertukar dengan Diana, karena susu Diana paling besar sehingga bisa menahan outfit ini.

Di dalam supermarket, kita membeli beberapa barang-barang yang sebenarnya tidak begitu penting. Diana nekat melepas kancing nomor 2 sampai 4, hanya menyisakan kancing nomor 1 saja, susunya yang montok terlihat menggairahkan, aku dengan outfit Diana terlihat sedikit kebesaran yang menyebabkan susuku sering terlihat. Di tempat daging, ikan, ayam, aku menunduk untuk bertanya tentang daging ayam yang dipajang, susuku sudah pasti terlihat dengan jelas oleh petugas supermarket, terlebih karena menunduk agak turun, tali outfitku melorot memperlihatkan susuku secara jelas, lalu aku dengan santai dan tenang menaikkannya kembali. Silvia melonggarkan ikatan outfitnya, karena postur Silvia sedikit lebih besar dari Felicia, putting sebelah kiri terlihat samar-samar, outfitnya tidak dapat menutupi susunya dengan sempurna. Beda lagi dengan Ce Viona yang menurunkan kembennya sampai batas putingnya lalu terlihat bertanya sebuah produk kepada mas-mas yang menjaga, kita lihat dari samping, putting susunya mencuat keluar dari kemben, lalu mas-mas itu memberitau Ce Viona jika putingnya terlihat, dengan senyum Ce Viona membetulkan kembennya tanpa terlihat panik. Felicia dengan sabrina-nya melepas kedua kancingnya sehingga lebih memperlihatkan susunya, di rak sayur, Felicia menunduk untuk melihat-lihat sayur, di sebelahnya ada koko-koko, ndak seberapa ganteng sih, melotot melihat susu Felicia yang terpampang jelas dari samping. Melihat hal ini, Silvi berjalan menuju Felicia sambil mengikat rambut, kedua susunya terlihat jelas oleh koko-koko ini, sampai matanya tidak berkedip. Setelah membayar, kita meninggalkan supermarket ini.

Karena lokasi sudah dekat dengan apartemen Diana, kita mampir kesini untuk sekedar mandi, lalu mau lanjut jalan kembali. Di dalam apartemen Diana, Ce Viona menelanjangi Ko Henry, mengulum kontolnya sampai pada akhirnya mereka ngeseks dengan panasnya, maklum Ce Viona outfitnya tidak mendukung untuk action. 1 jam kita di apartemen Diana, sekitar Pk. 17.00 kita berangkat menuju sebuah coffee shop kekinian, beberapa dari kita tidak mengganti outfitnya kecuali Ce Viona, Felicia dan Silvi.

Ce Viona memakai terusan hem tanpa lengan, tidak ada kancingnya, hanya resleting saja mulai dari memeknya sampai ke bawah susu warna biru muda. Ce Viona tidak menutup resletingnya sama sekali, hanya memasukkan tangannya ke dalam kantong untuk menutup tubuhnya. Felicia memakai half tank top warna pink dipadukan dengan hotpants yang sangat mini, memperlihatkan sedikit belahan pantatnya. Silvi memakai tank top ketat warna putih, belahan dadanya hampir menunjukkan putingnya, panjang tank top ini sedikit diatas pusar dipadukan dengan rok mini banget.

Sesampainya di coffee shop, kita memesan makanan dan minuman, mata waiter tidak hentinya menatap kita karena susu kita terlihat dengan jelas. Ce Viona bahkan tidak menutup resletingnya, hanya mengatupkan outfitnya dari kantong samping kiri dan kanan. Kita duduk berkumpul dengan kursi barstool lagi, Ce Viona membiarkan outfitnya terbuka, jika ada orang lewat, Ce Viona menutup bagian dadanya agar tidak terlalu kentara.

Di seberang kita, ada cowok yang duduk dan memperhatikan kita. Matanya terlihat menatap laptop, tapi aslinya memperhatikan kita. Yang dia lihat adalah Silvi dan Almira, Ko Henry lalu menuliskan sesuatu di WAG kita. Ternyata, Ko Henry menyuruh Silvi untuk turun dari barstool dengan mengangkang, memperlihatkan memeknya, lalu berjalan ke toilet, dan kembali duduk bersama kita. Mata cowok itu terlihat memperhatikan memek Silvi, sewaktu Silvi kembali dari arah toilet, dia berpapasan dengan cowok itu dan terlihat kikuk. Kenapa ? karena Silvi menurunkan kedua tali tank top-nya dan memasukkan di bawah ketiak, saking rendahnya outfit Silvi, susu Silvi samar-samar terlihat dan seyakinnya, cowok itu melihat susu Silvi.

Selama kita nongkrong di coffee shop ini, cowok tersebut juga tidak meninggalkan tempat dan terus memperhatikan kita. Ce Viona ketika berjalan ke toilet, tidak mengatupkan outfitnya sehingga terlihat memeknya samar-samar. Ketika keluar dari toilet, cowok tersebut sedang mencuci tangan, Ce Viona berdiri di sampingnya lalu mencuci tangan sambil sedikit menunduk, dari pantulan kaca, cowok tersebut dapat melihat susu Ce Viona.

Puas di lokasi ini, kita lanjut ke mini market yang jaraknya sekitar 1 km dari coffee shop. Di dalam mini market Ce Viona tidak lagi mengatupkan outfitnya dan dibiarkan tergerai, bahkan di salah satu spot yang dirasa nyaman, Ce Viona menurunkan outfitnya sampai ke siku, memperlihatkan susunya. Silvi juga tidak memasang tali tank topnya, serta terlihat sedikit melorot menampakkan putingnya samar-samar. Pada saat membayar, mas-mas kasir memperhatikan susu Silvi dan Diana yang kebetulan bersebelahan, lalu kita duduk di samping mini market. Kebetulan mini market ini ada drive thru-nya dan kita berada di samping jalur drive thru. Pantes sepi karena ada fitur drive thru, kita duduk melingkar di situ. Ko Henry duduk diantara Silvi dan Ce Viona, lalu Ko Henry melorotkan outfit Ce Viona sebelah kanan sampai terlepas dari tangannya, Ce Viona separo topless, dari sisi kiri Ce Viona ada Felicia yang melakukan hal sama seperti Ko Henry, alhasil outfit Ce Viona hanya tergantung di bahu-nya saja.

Lalu Ko Henry meminta kita bottomless, Silvi, Felicia dan Diana melepas bawahan masing-masing sehingga bottomless, Almira juga menaikkan outfitnya ikutan bottomless. Tidak lama ada mobil lewat memesan beberapa barang via drive thru. Pandangan penumpang mobil bagian depan, cowok, koko-koko melihat ke arah Silvi dan Felicia. Mereka menyadari nampaknya bahwa Silvi dan Felicia bottomless, Ko Henry memberi kode agar semuanya tenang, tidak hanya itu, susu Silvi pun agaknya terlihat. Penumpang dan driver tersebut terlihat ngobrol sambil menunjuk ke arah kita, Almira berdiri dari kursinya dengan menunduk berusaha mengambil snack kacang dari seberang, tali outfitnya melorot memperlihatkan susunya dengan jelas, Almira tidak terlihat benerin tali outfitnya, malah menikmati susunya ditonton oleh 2 orang yang ada di dalam mobil, Terlihat mereka menunjuk-nunjuk ke susu Almira.

Tidak lama cuaca berubah, gerimis disusul hujan deras dan angin lumayan kencang. Putting kita mengeras karena dinginnya cuaca ini. Ko Henry meminta Almira untuk mengambil sesuatu dari mobil, karena hujan, Almira diminta untuk menutupi kepalanya menggunakan outfit yang dia pakai saat ini, Almira pun setuju, melepas outfitnya full naked, lalu menutupkan di kepala, berjalan ke mobil yang terparkir di bagian depan membuka mobil dan mengambil sesuatu. Dari dalam mas-mas melihat ke arah Almira namun karena hujan deras, mereka tidak begitu jelas melihat. Outfit Almira basah kuyup, sesampainya di meja, Almira memeras outfitnya lalu duduk full naked, menutupkan outfit basahnya ke tubuhnya.

Tidak terduga, salah satu mas-mas keluar membuang sampah, Ko Henry memanggil mas-mas itu dan memintanya untuk membersihkan meja kita. Mas-mas itu datang ke meja kita, memunguti bungkus makanan dan kulit kacang, sambil melihat ke arah kita, yang jelas mas-mas ini mestinya sadar jika Silvi, Diana bottomless karena mereka berdua juga tidak menyilangkan kakinya, dia juga bisa melihat susu mereka, dan dia harusnya juga tau kalo Ce Viona full naked. Setelah mas-mas itu pergi, Silvi berjalan dengan bottomless bersama Diana, ke counter drive thru dan membeli sesuatu, wow, mas-mas di drive thru ndak sadar kalo mereka bottomless, susu mereka juga samar-samar terlihat. Ketika mereka kembali, Ko Henry mengajak kita meninggalkan tempat. Silvi, Diana, Felicia, tidak memakai kembali bawahan mereka tetapi dipakai untuk menutupi kepala mereka dari air hujan, Ce Viona menarik outfitnya keatas melakukan hal yang sama. Hanya aku saja yang tidak melakukan seperti yang mereka lakukan, sedangkan Almira berjalan full naked karena outfitnya masih basah.

Kita balik ke rumahku, ketika sampai, aku melihat Silvi sedang mengulum putting susu Ko Henry sambil mengocok kontolnya, lalu beralih mengulum kontol tersebut sementara Felicia menyodorkan susunya sambil diremas-remas. Aku melihat Silvi menjilati telor Ko Henry sampai selangkangannya membuat Ko Henry melenguh keenakan, lanjut Felicia menduduki wajah Ko Henry minta memeknya dijilati. Aku, Almira, Diana, dan Ce Viona hanya masturb saja. Felicia pun orgasme karena memenya dijilati oleh Ko Henry, sementara Silvi menggenjot kontol Ko Henry sampai muncrat. Kita pun tertidur bersama sampai keesokan paginya.

Lama tidak update, kita update dari kisah soft dahulu, semoga cucok. Salam Semplot…
 
P.O.V Silvia
Flashback Perpisahan SMA dan Masa Kuliah

Ada seorang suhu yang memintaku untuk sharing masa-masa eksib-ku ketika perpisahan sekolah dan masa kuliah. Yap, no problem sih, tapi butuh waktu panjang untuk mengingatnya dan entah hasilnya baik atau tidak, kucoba saja, semoga cocok.

Hari itu, weekend, berangkatlah kita ke sebuah villa untuk acara perpisahan kelas, masa SMA adalah masa yang paling membahagiakan, menyenangkan, dan membawa kenangan yang tak ternilai, begitulah kata banyak orang. Aku dan teman-teman berangkat dengan menggunakan 1 bus besar menuju lokasi villa, sambil menunggu bus berangkat, AC bus tidak terlalu dingin dikarenakan kedua pintu masuk bus terbuka, masih menunggu beberapa teman-temanku yang belum datang. Saat itu aku memakai hem tanpa lengan warna peach dengan 2 kantong di bagian depan, bawahannya aku memakai celana pendek denim. Karena situasi yang gerah, aku melepas 2 kancing atas sambil kipas-kipas dengan kertas yang ada, di sampingku ada 2 orang temen cewek yang melihatku :

Cew 1 : Sil, kamu ndak pake bra ?

Cew 2 : iya kancing terbuka lho
Aku : iya ndak make aku, toh ya sudah banyak yang lihat, gerah nih

Cew 1 : wah gilak deh (sambil ketawa)
Cew 2 : wah ndak malu ta, Sil ?

Aku : endak udah biasa kan, hehehehe
Cew 1 dan Cew 2 : tertawa

Selain itu, aku juga mengibaskan hem yang aku pakai ini untuk mengalihkan rasa gerah yang ada, dari belakang, ada cowok yang mau turun sempat melihatku dan menampakkan wajah terkejut sekaligus penasaran apakah aku memakai daleman atau tidak, aku pun tetap cuek akan hal ini. Kedua temen cewek di sebelahku sempat mengkode aku, lalu aku menoleh ke belakang dan tersenyum kepada cowok itu sehingga dia salting.

Ketika bus berjalan, kondisi sudah berangsur dingin, aku tetap tidak mengancingkan kembali kedua kancing hem-ku yang dilepas tadi, lalu kedua temen cewek yang ada di sebelahku bertanya :

Cew1 : ndak dikancing balik, Sil ?
Aku : ndak ah, enak begini isis

Cew2 : wah koplak, ndak malu ta ?
Aku : lha kan temen-temen katanya udah pernah liat, cuek aja kali ya

Cew2 : hahaha… iya sih, denger-denger gitu, liat dari celah bra-mu
Aku : nah iya, resiko susu kecil ya begini, bra nggak ada yang cocok

Cew1 : wah enak donk cowok-cowok bebas ngeliatin susumu, kan biasanya kamu masih make bra
Aku : ya aku make bra kan karena aturan sekolah, mau gimana lagi

Cew1 : lha maksudnya selama ini kalo ndak di sekolah, kamu ya ndak make bra
Aku : iya, percuma juga kan, make ndak make sama saja, hihihi…

Cew2 : wah termasuk sama cowok kamu ?
Aku : iya, betul, tapi jangan mikir macem-macem ya, aku ndak mau diapa-apain.

Cew1 : wah mantap pula dirimu, ga nyangka deh, kamu pede banget
Cew2 : iya meskipun susumu kecil, kamu tetep pede, salut dah…

Aku : ya, thank you, ya begitulah keadaanku, mau gimana lagi
Cew2 : tapi masih make cd kan ?

Aku : endak, aku ndak make daleman, aku ndak bawa daleman blas
Cew1 : what ??? are you fine ? hahahaha… (sambil menutup mulut)

Aku : iya aku ndak make daleman blas, liat nih … (aku membuka kancing dan resleting denimku lalu sedikit menurunkan lalu ditahan sama temen cewek)
Cew1 : wahahaha… isis tenan yo, mantap. Aku ndak berani lah kayak kamu

Cew2 : sama aku juga ndak berani, kamu nekat amat yak…
Aku : ya hemat cucian lah… wakakakaka…

Ketika turun dari bus, aku hanya mengancingkan 1 kancing saja, 1 kancing teratas tetap kubiarkan terbuka. Kita ngumpul di ruang tengah, untuk pembagian kamar, aku mendapat kamar bertiga dengan kedua teman cewek yang duduk bareng di bus. Cewek-cewek mendapat kamar di lantai 1, cowok-cowok di lantai dasar. Setelah memasukkan barang-barang di kamar, kita makan bersama di halaman depan, bersenda gurau, dan lain sebagainya. Setelah makan, kita memanfaatkan waktu untuk berkumpul sejenak, ada wali kelas yang hadir memberikan kesan pesan wejangan, lalu ada sesi sharing dari temen-temen tentang kesan kita 3 tahun bersekolah SMA, dipenuhi gelak tawa ketika mengenang apa saja yang kita lalui selama SMA. Setelah acara sharing tersebut, kita membebaskan diri berkerumun, membaur, antara satu sama lain, sementara wali kelas meninggalkan tempat karena ada acara lain. Mulai dari turun bus sampai acara ini selesai, aku masih tetap melepaskan 1 kancing teratas, ya aku melihat beberapa temen-temen cowok memperhatikan ke arah dadaku, ada yang nampaknya mencoba mengintip, dan begitu pula dengan temen cewek, bertanya apa memakai bra atau tidak, namun diantara kesemuanya itu, tidak ada tendensi negatif sama sekali.

Aku dan beberapa temen cewek, berjalan mengitari areal villa yang sangat luas ini, beragam fasilitas ada di dalamnya, mulai dari kolam renang, areal basket, volley, bulutangkis, tenis meja, billiard, bahkan lapangan sepak bola. Temen-temen ada yang basket, bulutangkis, dan bermacam-macam. Ketika melewati kolam renang, beberapa temen cewek dan cowok yang sudah duluan mengajak kita untuk berenang, bermain volley air. Aku dan beberapa temen kembali ke villa untuk berganti pakaian. Sesampainya di kamar, aku mengeluarkan tank top warna pink tua dan celana pendek banget warna putih.

Cew1 : eh beneran kamu ndak bawa daleman

Aku : beneran nih, liat aja sendiri… (sambil nunjukin tas-ku)
Cew2 : wakakakak… gilak, bawaanmu begitu semua ya, trus nih berenang make apa

Aku : make ini… (sambil nunjukin tank top dan celana pendek)
Cew1 : woah seger tuh cowok, apa ndak ngecap ya

Aku : ya biarin aja, keknya ndak bakal kenapa-kenapa kan
Cew1 : iya cowok di kelas kita rata-rata baek kok, ndak terlalu bad boy kayak kelas laen

Cew2 : tul, ya kalo kamu pede Sil, ya ndak apa kok, kita mah cuman ingetin aja, tenang aja
Aku : okay

Lalu aku melepas semua pakaian yang aku pakai, berganti tank top ketat dan celana pendek banget ini, putingku terlihat ngecap tetapi ndak parah, karena putingku juga tergolong kecil lalu berjalan dengan mereka ke kolam renang. Sempat berpapasan dengan beberapa temen-temen di jalan, mereka melihat ke arah susuku dan terlihat berbisik. Temen cewek yang lain memakai pakaian renang yang lumayan tertutup dan sopan. Sesampainya di kolam renang, kita pun langsung menceburkan diri, bergabung dengan temen-temen lain bermain volley air, seperti biasa temen-temen, cowok cewek pada kasak kusuk, apalagi kalo bukan karena pakaianku, putingku terlihat ngecap tetapi tidak menunjukkan warna putingku, vaginaku juga sama, cameltoe terlihat. Aku masih tetap pede saja, lalu temenku mengajak perang-perangan, aku digendong oleh salah seorang temen cowok, berperang dengan temen cewek yang sama digendong oleh salah seorang cowok. Digendong ini maksudnya kita cewek duduk mengangkang di leher cowok, sementara cowok yang menggendong memegang lutut kita. Dengan kondisi ini, temen-temen di kolam renang makin banyak yang menyadari kalau aku tidak memakai bra. Setelah lelah bermain, aku dan 2 cowok beristirahat di pinggir kolam, masih di dalam kolam, sementara temen cewek ada yang berendam di kolam jacuzzi.

Cow1 : Sil, sorry kamu keliatannya ndak make daleman
Aku : iya, kok tau

Cow1 : iya ngecap tuh, hehehe
Aku : oh ya, biarin dah, kayak kalian ndak pernah liat aja

Cow2 : aku belum pernah Sil, emang beberapa temen katanya pernah liat
Aku : oh gitu, ya belom rejeki donk, iya aku denger, mo gimana lagi keadaanku emang begitu

Cow1 : ndak malu tah Sil ?
Aku : ya malu lah, tapi ya aku bilang tadi mo gimana lagi, toh kalian dah pada liat

Cow2 : kamu pede banget ya Sil, aku salut dah…
Aku : ya thank you, awas macem-macem, aku bukan cewek nakal ya

Cow1 : oh endak Sil, kita hanya menikmati keindahan ciptaan Tuhan saja
Aku : busyet bahasa mu rek…

Cow2 : endak Sil, temen-temen ndak gitu kok, mereka mah cuman rasan-rasan aja dan bener menikmati keindahan ciptaan Tuhan. Kalo aku belum pernah liat kok, ada beberapa temen juga belom pernah liat. Hahahaha

Aku : ah ya aku percaya aja deh, masak belum pernah liat

Cow1 : kalo aku pernah liat 2x Sil, hehehe… maap ya
Aku : lha ngapain minta maap, awas macem-macem…

Cow2 : iya aku belum pernah kok, suer, ya baru kali ini liat putingmu ngecap
Aku : yah nunggu rejeki datang ya…

Cow2 : iya, tapi abis ini sudah ndak ketemu lagi, aku pindah kota, kuliah disana
Aku : hahaha… iya kamu anak pinter, kuliahnya jauh

Cow1 : hahaha, kita masih sekota cuman beda kampus kayaknya
Aku : iya… betul…

Cow2 : take care ya Sil, moga aku dapat rejeki sebelum kita berpisah… hahaha… bercanda
Aku : iya selow aja, kalo rejeki ndak kemana

Lalu temen-temen ngajak udahan dari kolam, kita berjalan balik ke villa, aku masih berjalan dengan kondisi basah, putting ngecap, vagina ngecap. Sesampai di kamar, aku bergantian dengan temen-temen mandi. Setelah mandi, aku memakai tank top putih, agak longgar dengan hotpants lalu menuju areal makan malam.

Cew1 : wuih Sil, tank top lagi ?
Aku : iya, kan kamu dah liat sendiri, bawaanku cuman tank top, kemben, celana pendek. Hehehe…

Cew2 : wah seger tuh mata cowok-cowok, hahaha…
Aku : ya anggep aja rejeki…

Ketika makan malam, beberapa aku melihat cewek-cewek lain juga penampilannya memakai celana pendek, memamerkan paha mulusnya, kita sangat menikmati saat-saat seperti ini, penuh canda tawa dan senda gurau. Setelah makan malam, ada sebagian mencari jagung bakar sambil jalan-jalan, lalu ada juga yang menyusun api unggun, kebetulan bagian belakang villa ini ada areal khusus api unggun.

Aku dengan 2 orang temen cewek tadi menuju areal billiard yang sepi, kita main blliard sebisanya, maklum kita bertiga sama-sama ndak pernah main billiard. Kemudian datanglah temen-temen cowok yang ngobrol tadi di kolam renang, ndak janjian. Lalu kita bermain bersama, mereka mengajari cara bermain billiard yang benar. Kedua temen cewek-ku memakai kaos oblong, ketika menunduk, mereka menarik bagian belakang kaos oblongnya agar tidak terlihat belahan mereka. Berbeda dengan aku yang cuek, aku menunduk, dan menyodok bola billiard dengan tanpa memperhatikan kondisiku yang memakai tank top agak longgar. Susuku terlihat secara jelas, lalu salah satu temen cewek memberikan kode, aku berpura-pura tidak paham. Kedua temen cowok itu begitu menikmati kondisi ini, finally salah satu dari mereka yang belum pernah melihat susuku, saat ini bisa melihat susuku secara langsung.

Cow1 : wah akhirnya ketiban rejeki nih…
Cow2 : iya nih, ndak hanya denger, suer bagus

Cew1 : apanya yang bagus ?
Cow2 : itu punya Silvi, bagus

Aku : ah masak bagus, biasa aja kali, kecil
Cow2 : menurutku bagus, apalagi kamu pede, bikin kitanya salting

Cow1 : iya betul, malah bikin kita salting
Cew1 : lha salting malah ngeliat terus

Cow2 : kalo ndak diliat namanya menolak rejeki, lagian Silvi ndak masalah
Aku : iya, ngapain salting, yang kudu salting kan aku, nikmatin aja dah sak suka mu

Cew2 : wah happy donk kalian berdua…

Aku makin sering menunduk sekedar melihat bola, atau melakukan hal lainnya, berbagai gerakan yang membuat mereka makin mudah melihat susuku. Tak terasa 3 jam kita bermain billiard, lalu kita sudahan dengan permainan billiard bergeser ke api unggun yang ternyata juga sudah sepi. Kita ngobrol biasa saja sampai kedua temen cewek pamit untuk tidur karena sudah ngantuk. Aku yang masih belum ngantuk, bercengkerama dengan kedua temen cowok tadi. Lanjut main kartu remi sampai menjelang subuh, barulah kita tidur.

Sebelum makan pagi, kita mandi terlebih dahulu, lalu kembali berkumpul di ruang makan, aku memakai kemben warna hijau muda dengan hotpants warna putih. Putingku samar-samar ngecap, setelah makan pagi kita berjalan-jalan menikmati suasana villa, ada yang basket dan sepak bola. Siang nanti kita akan kembali ke kota, beberapa dari mereka kembali menikmati kolam renang. Aku diajak oleh kedua teman cowok untuk kembali nyemplung ke kolam, namun kedua temen cewek tidak mau, karena tertarik dengan kolam renang dimana juga hobbyku, aku pun kembali menceburkan diri dengan memakai kemben dan celana pendek ini. Putingku semakin ngecap, tapi tidak dengan vaginaku karena hotpants ini tak terlalu ketat.

Kita bersenda gurau di kolam renang dan saling menciprati air. Karena gerakan-gerakan yang kulakukan di kolam renang, kembenku sering melorot memperlihatkan susuku, dalam satu ketika, kembenku melorot 100% sampai ke perut.

Cow1 : Sil, pakaianmu melorot lho
Aku : oh iya , baru sadar

Cow2 : badan kamu bagus, Sil
Aku : ah masak sih… boong ah, karna liat susuku jadi badanku keliatan bagus

Cow2 : endak, emang bagus kok. Yah kok ditutup…
Aku : lha masak aku kudu bugil… enak di kamu donk…

Cow2 : iya deh, rejeki ya harus disyukuri dapatnya seberapa
Aku : hahaha… bisa aja

Setelah puas di kolam renang, kita pun meninggalkan areal tersebut, kembali mandi lalu makan siang dan kembali ke ruang makan untuk makan siang. Setelah makan siang, kita meninggalkan villa tersebut. Aku memakai tank top warna kuning dan celana pendek warna hitam tanpa daleman apa-apa.

Memasuki bangku kuliah, seperti pada umumnya, kita harus mengikuti ospek. Sebagai mahasiswa baru aku tidak berani berbuat macam-macam. Aku tetap memakai bra dan cd, meskipun bra yang aku pakai berukuran 36 C. Aku melihat temen-temen sekelompok ospek dan kakak senior sering berkeliaran di dekatku, nampaknya beberapa dari mereka mulai sadar jika susuku mengintip. aku berusaha menikmatinya meski aku lebih ingin mencopot semua daleman ini dan kembali bebas. 2 hari ospek kampus dan 3 hari ospek fakultas membuatku benar-benar menderita. Tugas kelompok kita kerjakan di kampus, pose favorit adalah menunduk, karena temen sekelompok akan mudah melihat susuku yang mengintip. Kebalik ya, bukan mereka yang mengintip tapi susuku yang mengintip. hahaha… Beberapa dari mereka terlihat pedekate, namun karena statusku masih punya cowok, mereka pun sekedar dekat saja.

Setelah ospek selesai, kita libur beberapa hari dan lanjut masuk kuliah. Di awal perkuliahan, aku kembali berekspresi. Pakaian wajib tiap mahasiswa dan mahasiswi adalah hem dan celana panjang, tidak diperbolehkan T-Shirt dan lain sebagainya. Hari pertama aku berkuliah, aku memakai hem dan celana jeans, bra dan cd untuk melihat situasi dan kondisi, cukup di hari pertama saja, karena hari berikutnya, aku memakai hem ketat yang panjangnya pas di pusar dengan celana jeans. Aku tidak memakai cd, namun masih memakai bra 36 C. Efeknya dengan hem yang ketat ini, selain mencetak tubuhku, bagian kancing hemku ini jadi menggembung yang membuat dari samping putting susuku dapat terlihat dengan jelas. Aku kembali menikmati sensasi ini, di hari kedua ini ketika berada di kantin, beberapa temen cewek mengingatkanku…

Mhs1 : Sil, hem kamu terlalu ketat lho, bra kamu keliatan sampek putingnya juga
Aku : iya ta ? (sambil mencoba benerin)

Mhs2 : iya, tadi jadi rasan-rasan beberapa cowok, kalo susumu ngintip katanya
Aku : iya, susuku kecil sih, ya begini ini jadinya

Mhs2 : ndak rangkepan tank top apa gitu
Aku : ya aku coba, aku kurang suka karena gerah…

Keesokan harinya, aku tidak memakai bra sama sekali, tapi memakai tank top dan 1 kancing atas aku lepas. Temen cewek-ku tidak berkomentar apa-apa, tapi ada beberapa cowok yang terus mendekat, karena aku memakai tank top yang longgar, sehingga dengan 1 kancing terbuka, susuku terlihat dengan jelas ketika siapapun berada di sampingku. 2 hari aku memakai outfit ini, dan hari keempat itu, di kantin aku membuka 2 kancing karena panas. Dari depan tidak begitu terlihat, namun dari samping sambil berdiri, susuku sempurna terlihat dan membawa sensasi tersendiri. Hari kelima kuliah, aku mencoba untuk memakai hem ketat warna hitam dan kali ini tanpa bra, dari celah kancing samar-samar susuku terlihat, dan karena ketatnya jeans yang kupakai, ketika duduk, sedikit belahan pantatku juga terlihat.

Mhs1 : Sil, susumu keliatan, kamu ndak make bra ya ?
Aku : oh masih keliatan ya ? iya aku ndak make bra, gerah nih

Mhs2 : wah kamu nekat banget ya, ndak malu ta ?
Aku : lha aku ndak tahan gerahnya, aku pikir ndak keliatan

Mhs1 : wah dasar kamu, jangan-jangan kamu suka ya
Aku : ya memang aku jarang make daleman sih…

Mhs1 : wah-wah, enakin cowok-cowok nih… hahahahaha
Mhs2 : iya makanya Silvi sering dikerubutin cowok-cowok

Apa yang aku lakukan ini, membuat aku dan cowok-ku bertengkar, kita berbeda kampus, dan cowokku tau apa yang kulakukan karena beberapa kali mengantar atau menjemputku. Pernah juga, ada temen cowok datang meminjam catatanku, aku menerimanya dengan memakai tank top warna putih dan hotpants tanpa daleman sama sekali, dan pas itu ada cowokku. Setelah pertengkaran yang hebat, kita memutuskan untuk berpisah.

Setelah putus dari cowokku, aku semakin nekat, aku lebih sering tidak memakai daleman sama sekali ketika kuliah, pernah suatu ketika, aku hanya memakai tank top yang dilapisi dengan cardigan dan duduk di belakang sendiri. Sekilas ketika aku bergerak, putting susuku terlihat ngecap, dan ketika berada di sampingku, susuku dapat terlihat dari celah tank top ini. Makin hari makin banyak cowok berpura-pura datang ke rumahku untuk meminjam catatan atau dengan alasan lain.

Ada 1 temen cowok, yang sore itu datang ke rumah untuk meminjam catatan, kebetulan rumah sedang kosong. Aku mempersilahkan dia masuk, saat itu aku memakai tank top longgar warna krem, belahan dada agak rendah, dipadukan dengan hotpants warna kuning yang mana bagian selangkangannya agak longgar, susuku terlihat ngecap. Aku mengambil catatan, lalu berdiri di samping dia yang sedang duduk, menjelaskan halaman demi halaman, karena agak menunduk, dia dapat melihat susuku dengan jelas sekali. Terlihat kikuk namun tidak dapat membohongi diri, bahwa dia menikmati susuku. Setelah itu dia pulang, sekilas aku melihat celana-nya menggembung.

2 bulan aku berkuliah, ada 1 kakak kelas yang pedekate, kita kenal karena dia adalah salah satu asisten dosen untuk mata kuliah praktikum. Otomatis ketika dia menjelaskan sesuatu, dia berada di sampingku dimana dengan mudah akan menikmati susuku. Pakaianku masih sama hem dengan tank top tanpa bra, atau hem tanpa bra, akhir-akhir ini aku memberanikan diri untuk memakai rok.

Kakak kelas ini pernah juga ke rumahku, dan aku menemui masih dengan pakaian yang sama, tank top, kadang terusan tank top. Dia nampak menikmati putingku yang nongol ini. Sekitar 1 bulanan pedekate, aku merasa dia juga baik, care, kita jadian. Waktu itu, aku dijemput dengan menggunakan mobilnya, ketika berada di dalam mobil, AC nya sedikit bermasalah, sehingga aku merasa gerah, saat itu juga aku melepas hem-ku dan hanya memakai tank top, waktu itu aku memakai tank top warna pink yang agak longgar dan belahannya lumayan rendah. Dia terlihat tidak konsen nyetir, sesampainya di kampus aku kembali memakai hem dan kita kuliah di jam yang sama tapi beda ruangan karena beda mata kuliah dan beda angkatan.

Hari itu hanya 1 mata kuliah saja, akhirnya setelah bubar, kita pulang ke rumahku, sepanjang jalan aku melepas hem-ku karena AC yang panas, sesampainya di rumah aku tidak memakai hem itu kembali, tinggal masuk rumah, dia di ruang tamu, aku mengganti celana jeansku dengan celana pendek seperti biasanya.

Pacar : Me, sorry, kamu ndak make BH ta ?
Aku : iya ko, keliatan ta ?

Pacar : iya itu keliatan putingmu, ndak malu ta ?
Aku : lha gerah ko, jadi aku ndak make bra

Pacar : wah kalo diliat orang gimana, Me ?
Aku : ya rejekinya orang yang liat ko

Pacar : ndak malu ta ?
Aku : ya malu ko, tapi kalo aku ndak sadar ya ndak malu, hihihi…

Pacar : aku ndak mau kamu jadi rasan-rasan arek-arek lain, Me
Aku : iya ko

Pacar : mbok ya pake bra, Me. Ditutupi gitu
Aku : iya ko

Ketika itu kita duduk bersebelahan, dan favoritku adalah menyandarkan kepalaku di pundaknya, sama mantan sebelumnya aku sering juga begitu.

Pacar : susumu bagus, Me
Aku : iya ta ? kecil ko, susah make bra, tetep aja keliatan

Pacar : ooo… gitu, ya dilapisi apa gitu, Me
Aku : males ko, gerah.

Pacar : lha sekarang gerah, Me.
Aku : iya ko, makanya ndak make bra, andai bisa tak lepas juga tank top ini

Pacar : ya lepas aja, Me. Kan cuman ada aku aja…
Aku : endak ah, malu

Pacar : mosok sama aku malu, padahal arek-arek ya sering intip
Aku : mosok ko ?

Pacar : iya Me, sini tak lepasin…

Lalu perlahan cowokku melepas tank top-ku dan topless, tanpa ba bi bu, dia memegang susuku, meremasnya dan memlintir putingku. Aku pun mendesah menikmatinya, lalu turunlah dia ke susuku, mengulumnya dengan ganas, lalu mengarahkan tanganku ke burungnya sementara tangannya turun ke vaginaku dan mengelusnya. Aku pun makin mendesah keenakan, meskipun masih memakai hotpants. Dia lalu membuka celana-nya dan nongol-lah burungnya, aku disuruh mengocoknya perlahan-lahan sementara dia melepas celanaku. Selanjutnya dia meminta aku untuk mengulum burungnya, aku pun awalnya merasa jijik namun akhirnya juga menikmati sama seperti dia menikmati kuluman-ku, sampai tiba-tiba muncratlah spermanya di dalam mulutku, aku pun langsung muntah di ruang tamu. Cowok-ku meminta maaf dengan wajah yang terlihat happy, lalu dia turun ke vaginaku, menjilatinya sampai aku mencapai orgasmeku.

Lalu dia mengarahkan burungnya ke vaginaku, dan seketika aku tersadar dan menahannya, kusampaikan kalo aku masih perawan. Aktivitas selanjutnya, jika di mobil, dia sering mengobok vaginaku, atau memintaku melepas kancing hem-ku dan meremas-remas susuku. Satu hal yang tak berbeda dari mantanku, dia over protektif, bahkan lebih protektif ketimbang mantanku. Lain perkara lagi, dia sering memaksaku untuk ML, namun aku selalu menolaknya. Akhirnya hanya berselang 2 bulan, kita putus. Aku pun semakin terbiasa ke kampus tanpa daleman apa-apa lagi. Teman-temanku tidak ada yang menyinggungnya, mungkin mereka ingin menikmati susuku atau belahan pantatku, tanpa mengingatkanku supaya mereka tetap mendapat pemandangan yang indah.

Jiwa eksibku makin bergelora, makin nekat, makin berani, seperti story yang telah aku share sebelumnya. Terlebih saat ini aku sering bersama Ce Viona, Ce Fenty, Ce Diana kakak kelasku, Ce Felicia dan Almira yang mengajarkanku nikmatnya eksib dan tentu saja Ko Henry yang menjebol vaginaku, mengajarkanku, ML setelah eksib, nikmatnya tak terkatakan. Aku sangat menikmati eksibku saat ini yang tentu saja makin berani. Demikian ceritaku saat perpisahan dan masa kuliah. Saat ini kuliah lebih banyak online sehingga jarang berinteraksi dengan temen-temen sekelas. Lain kesempatan aku share pengalaman eksib lainnya.

Semoga para suhu cocok, dan untuk suhu yang merequest story ini, semoga puas. Salam Eksib…
 
50:50 suhu, kadang aku ke kota mereka, kadang mereka ke kota aku, kadang sendirian suhu...
 
Repost dari https://www.semprot.com/threads/menemani-cewek-eksibisionis.1302680/page-183#post-1903833094

Update super tipis
P.O.V. Almira

Pagi menjelang siang ini, kita berangkat dengan 2 mobil ke kota Silvi, kenapa 2 mobil, supaya kita bisa kembali ke kota asal kita setelah adventure di kota Silvi. Mobil pertama disopiri Ko Henry dengan Ce Viona, aku dan Felicia, sementara di mobil Silvi, ada Diana, dan Fenty. Kita berangkat dari rumah Fenty, terdekat dengan akses pintu tol. Kira-kira 1,5 jam kita akan tiba di kota Silvi dan keseluruhan perjalanan ada di tol. Selama di perjalanan termasuk Silvi yang driving, kita full naked. Kawatir dengan gerbang tol ? Sekarang sudah memakai E-Toll, tanpa petugas.

Di perjalanan kita berhenti di rest area, ada coffee shop yang cukup terkenal buka disitu, rencananya sekalian brunch di lokasi tersebut. Outfit kita pagi menjelang siang ini, Ce Viona memakai terusan hem tanpa lengan, seperti biasa 2 kancing atas dan 1 kancing bawah tidak terpasang, Fenty memakai terusan tank top longgar, aku memakai kain pantai yang terikat di samping, Diana memakai half tank top under boob dengan rok mini, Felicia memakai tank top ketat dengan rok mini, dan Silvia memakai kemben ketat dengan rok mini. Kita memilih duduk di bagian belakang coffee shop yang dibuat outdoor, cuaca agak mendung membuat udara agak sejuk. Cukup banyak pasang mata mengamati kita karena putting Silvi dan Felicia nyeplak, ditambah warna putih outfit mereka membuat warna aerolanya samar-samar terlihat. Selain itu model hem Ce Viona yang masih ada belahannya di samping kiri dan kanan membuat pahanya terlihat sampai hampir pangkalnya, termasuk aku sih dengan kondisi hanya memakai kain pantai, pahaku sebelah kanan terlihat sampai pangkal paha karena kondisi duduk ini. Waiter senang mengamati keindahan tubuh kita, matanya jelalatan kemana-mana terutama ketika Diana mengikat tali rambutnya, susu dan putingnya terlihat meski sekilas oleh waiter dan pengunjung yang duduk di seberang kita. Kondisi memang tidak begitu padat karena hari ini masih hari efektif kerja, sehingga tidak padat seperti weekend.

Di tengah kita menghabiskan makanan, pengunjung di seberang kita meninggalkan tempat, sempat tersenyum ke aku ketika mata kita berpapasan, umumnya setelah ini, waiter akan datang membersihkan meja dan mengangkat gelas dan piring kotor. Ko Henry meminta aku untuk menurunkan ikatan kain pantai sampai mendekati putting susuku, begitu pula dengan Silvia, kembennya disuruh menurunkan sampai mendekati putting susunya. Hal ini membuat belahan susu kita semakin nampak, Ce Viona ndak mau ketinggalan, dia duduk bersandar sambil melepas kancing bawah 1 lagi sehingga praktis hemnya ada terkancing di kancing nomor 3 dan dengan duduk bersandar begini, susu dan memeknya terutama lebih terlihat jelas. Sesuai dugaan, waiter datang untuk membersihkan meja sebelah sambil mencuri pandang ke arah aku dan Ce Viona. Tepat di samping meja yang dibersihkan waiter itu, ada tong sampah kecil, aku pun berjalan ke tempat sampah itu lalu sedikit nungging untuk membuang sampah tissue, teman-teman melihat bahwa pandangan waiter mengarah ke aku terus.

Setelah waiter pergi, tidak lama ada 2 orang pengunjung yang datang dan menempati meja tersebut, sama dengan pengunjung pertama, pandangan mereka tetap mengarah ke kita. 10 menit kemudian, kita meninggalkan tempat, sebelum itu, Ce Viona dan Diana mengarah ke tong sampah kecil di sebelah meja seberang, Ce Viona menunduk untuk membuang tissue, mereka berdua dapat melihat susu Ce Viona dengan jelas, lalu di sebelah Ce Viona, Diana melepas ikatan rambut dan membuangnya di tempat sampah, membuat susunya juga terlihat oleh mereka berdua, lalu kita berjalan santai menuju mobil.

Sesampainya di kota Silvi, kita meluncur ke rumahnya, lebih tepat rumah keduanya. Rumah ini berada dalam kompleks perumahan one gate system yang sedang dibangun, terlihat tidak begitu padat namun untuk blok di tempat rumah Silvi berada ini sudah ada beberapa tetangga yang menempati. Rumah 2 lantai ini tidak memiliki pagar, di dalam rumah juga tidak ada perabotan, bahkan korden pun belum terpasang, yang ada hanya beberapa springbed, peralatan mandi, mesin cuci dan jemuran. Masuk ke dalam rumah ini kita langsung full naked seperti biasanya, termasuk Silvi lalu mengeksplore kondisi rumah, salah satunya balkon rumah yang terlihat nyaman dengan pemandangan pegunungan.

Setelah puas mengeksplore sambil membantu membersihkan kondisi rumah, kita bergantian mandi, ada 2 kamar mandi, 1 di lantai bawah, lainnya di lantai atas. Menjelang sore, setelah semua selesai mandi, kita diajak Silvi eksplore kota ini sekalian action. Kita percayakan Silvi memilih lokasi yang pas, tentu saja dengan menunjukkan dahulu ke Ko Henry, agar Ko Henry paham dari sisi safety seperti apa, teknologi Street View memudahkan semua itu. Akhirnya pilihannya jatuh ke salah satu café kekinian yang baru grand opening, untuk mall Silvi tidak recommend karena mall yang kecil dan cenderung sepi, namun Ko Henry malah berpikir sebaliknya memilih mall tersebut.

Akhirnya kita berangkat ke salah satu mall yang terletak di depan gate perumahahan, tidak terlalu besar tapi representatif, setelah mall ke café dan favourite place tetap mini market. Kita membawa beberapa outfit barangkali dibutuhkan, tapi yang dipakai duluan, Silvi dan Felicia memakai kain pantai, Silvi memang penasaran dengan outfit ini dan baru sempat mencoba untuk pertama kali ini, lalu Diana memakai kaos singlet agak longgar dipadukan dengan rok super mini. Aku memakai terusan tank top dengan 6 kancing di depan, 2 kancing atas dan 1 kancing bawah dilepas, yah ini favoritku. Fenty memakai terusan tank top yang terikat di leher, backless, bagian bawah ketiak cukup lebar, dan di belahan dadanya terdapat celah yang cukup lebar. Ce Viona memakai low cut tank top underboob yang jarang sekali Ce Viona memakai outfit ini dipadukan dengan rok mini.

Kita menuju mall terlebih dahulu, masuk mall, hanya sedikit tenant terkenal yang ada, setiap berpapasan dengan orang selalu melihat ke arah kita, kebanyakan ke arah susu kita. Silvi dan Felicia yang hanya memakai kain pantai terikat di bawah ketiak, disuruh Ko Henry untuk menurunkan sampai batas putingnya, lalu Ko Henry berbisik kepadaku, meminta untuk melepas lebih banyak kancing, tanpa pikir panjang aku melepas semua kancing yang ada, tetapi memasukkan kedua tanganku ke dalam kantong kiri dan kanan yang ada di pinggang. Naik eskalator, seyakinnya aku paham bahwa pantat kita terlihat dari bawah. Kita membeli cemilan, yang menjual 1 cowok dan 1 cewek berhijab, mereka terlihat sering curi-curi memperhatikan kita dan sewaktu aku membayar, pastilah aku mengeluarkan satu tanganku dari kantong yang membuat outfitku sedikit terbuka, memperlihatkan susuku bagian dalam, putingku tidak terlihat, mas-mas itu ngeliatin terus sementara si mbak mengambilkan kembalian. Sempat bersandar di sandaran kaca lantai 2 sembari makan snack lalu meninggalkan mall ini.

Tujuan kedua ke café kekinian, serba kuning, motif taman sehingga banyak dedaunan dan saat itu sudah sekitar Pk. 19.00. Sebelum turun Ko Henry sempat bertanya apakah ada yang mau mengganti outfit, kita sepakat belum ada yang mau mengganti, lalu Ko Henry bertanya, apakah boleh memodifikasi outfit yang dipakai saat ini, tentu saja kita tidak keberatan. Apa yang dilakukan oleh Ko Henry ? Memotong model segitiga di bagian bawah underboob tank top Ce Viona memutar seluruhnya, membuat samar-samar putting dan piercingnya terlihat, lalu di bagian tengah depan, dipotong segitiga terbalik sehingga bermodelkan V-Neck, hal yang sama dilakukan ke outfit Diana yang membuat susunya lebih terekspose, bagian kain yang menutup kedua susunya jadi terbuka ke kiri dan kanan, sexy banget, ditambah rok mini yang dipakai Diana menggunakan kancing di depan sebanyak 3 buah, kancing nomor 2 digunting sehingga kalau duduk terlihat menggembung. Terhadap outfitku, semua kancing yang ada digunting, jadi tidak ada kancing sama sekali, dan terakhir di kain pantai yang dipakai oleh Felicia dan Silvi, dipotong sedikit, bagian atas dan bawah dibuat model rumbai-rumbai, lalu Ko Henry minta diikat di depan salah satu susu mereka, sehingga bila aware, putting susu mereka terkadang terlihat dan panjang outfit mereka pas di pantat. Hanya outfit Fenty saja yang tidak diapa-apakan karena bingung mau diapain.

Kita masuk ke dalam café, memilih menu melalui tablet yang telah disediakan sambil di dampingi oleh waiter perempuan yang menjelaskan tentang menu makanan, Ko Henry membayar-nya lalu kita memilih tempat outdoor yang letaknya di bagian samping café berbatasan dengan perempatan jalan, suasana sepi ditambah gerimis yang tidak terlalu deras membuat hawa dingin menerpa kita, efeknya ? putting mengeras dan semakin horny, hahaha… Ketika duduk, aku membiarkan outfitku terbuka, merasakan dinginnya udara kota ini, Diana yang di sebelahku, melepas kancing nomer 3 rok-nya yang membuat bagian bawah tubuhnya semakin terbuka, Felicia melepas kain pantainya, lalu mengikatkan di bagian depan lehernya menutupi bahu dan badan bagian belakang, otomatis bagian depan tubuhnya hanya tertutup sedikit kain pantai itu.

Ketika dua orang waiter menyajikan makanan kita, aku yang di sebelah Diana menarik turun tali kaos singletnya sehingga susunya sebelah kanan terekspose dengan jelas, Diana terlihat freeze, tak bergerak dan membiarkan waiter tersebut melihat susunya, sama halnya dengan Felicia yang duduk bersandar membuat bagian depan tubuhnya terlihat samar-samar, memeknya tak terlihat karena tertutupi meja dan sebagian susunya tertutup kain pantai, tapi tidak membuat waiter tidak mencuri pandang karena bagian depan tubuh Felicia masih terlihat, setelah waiter tersebut pergi, kita tertawa terbahak-bahak.

Kita menikmati makan malam di café ini dengan kondisi outfit yang tidak dibenerin sama sekali, termasuk Diana yang susunya terlihat dengan jelas, setelah makan, Silvi meniru gaya Felicia dengan merubah kain pantainya sama seperti Felicia. Waiter kembali datang menawarkan dessert sambil mengambil piring kotor, Felicia dan Silvi kembali bersandar, kali ini tidak memegang kain pantainya yang membuat susu mereka agak terekspose, waiter pun terlihat kikuk namun tak dapat dipungkiri mereka menikmatinya. Sebelum meninggalkan café, kita ke toilet dahulu, yang mau ke toilet adalah Silvi, Diana, Aku dan Felicia, areal toilet ada di belakang café dan ada jalan di samping café untuk menuju ke toilet. Kita sama sekali tidak merubah cara mereka memakai outfit, termasuk Felicia dan Silvi, dari belakang separo pantat mereka terlihat, dari depan tubuh bagian depan terekspose. Toilet tidak membedakan mana cowok dan cewek, ada 4 toilet, 1 terpakai, artinya ada 1 diantara kita yang nunggu untuk bergantian, dan yang nunggu adalah Silvi. Ketika 1 toilet terpakai keluar ternyata seorang cowok, dan matanya terbelalak karena ketika cowok tersebut keluar, Silvi sedang menggaruk kepalanya yang membuat susunya jelas terlihat.

Setelah dari toilet, kita kembali ke Ko Henry, Ce Viona dan Fenty, lanjut ke mini market yang dipilih oleh Silvi. Lagi-lagi mini market yang dipilih, suasana-nya bagus banget, tenang dan menyenangkan. Fenty yang less action hari ini, berniat mengganti outfit, lalu ditawari oleh Silvi, apakah mau memakai kain pantai yang dikenakan sekarang ini, Fenty setuju, sebagai gantinya Silvi memakai kaos singlet putih yang panjangnya pas di pantatnya, karena ukurannya besar, kaos singlet ini terlihat kebesaran sehingga susunya sering terlihat. Kita yang lain memutuskan tidak mengganti outfit karena masih nyaman dengan kondisi ini.

Mini market ini terletak di pinggir jalan raya, waktu menunjukkan Pk. 21.00, keadaan sudah lebih sepi lagi. Sebelum turun dari mobil, Ko Henry kembali bertanya apakah diperbolehkan melakukan modifikasi dari outfit yang kita pakai saat ini. Tentu saja boleh, dan kita bingung, apalagi yang mau di modifikasi oleh Ko Henry. Ternyata, Ko Henry kembali memangkas sekian sentimeter kain pantai yang dipakai Felicia dan Fenty membuat semakin pendek, ketika dipakai akan lebih mepet ke putting mereka dan panjangnya ¾ dari pantat mereka. Kembali Ko Henry menggunting samping kiri dan kanan half tank top Ce Viona sehingga dari samping susu ce Viona dapat terlihat, tidak lupa bagian depan dipotong sehingga terlihat seperti bolero, sama halnya dengan tank top yang dipakai Diana yang digunting pada bagian samping kiri dan kanan secara keseluruhan plus bagian depan dipotong sampai bawah. Kaos singlet yang dipakai Silvi adalah yang terbanyak dilakukan modifikasi, bagian bawah dipotong sekian sentimeter sehingga lebih pendek lagi, bagian samping langsung digunting dari bawah sampai atas, baik sisi kiri maupun sisi kanan, bagian belakang dipotong model kotak sehingga seperti backless, bagian depan dibuat model V-Neck seperti tank top Diana awalnya, kaos singlet ini panjangnya di ¾ pantat Silvi, lalu dari bagian samping dapat terlihat susu Silvi Gantian hanya outfitku saja yang tidak dilakukan modifikasi karena bingung mau diapain.

Ketika masuk ke dalam mini market, kondisi di dalam ada 2 pengunjung, 3 orang karyawan mini market, 1 cewek, 2 cowok. Mereka terlihat memperhatikan kita semua khususnya ke Diana dan Silvi, yang dimana susunya paling banyak terekspose. Kita membeli beberapa makanan ringan meskipun sudah males makan, dan tentu saja minuman ringan. Di luar mini market, kita duduk melingkar dan berhadapan, yang berbeda mini market ini mejanya kotak, biasanya meja bulat, yang membuat bagian bawah tubuh kita tertutupi. Felicia dan Fenty merubah cara pakai kain pantai mereka dengan diikat di leher kembali, sementara bagian belakang kain pantainya ditutupkan di sandaran kursi bagian belakang sehingga outfit mereka sedikit tertarik ke belakang. Aku pun mengikuti jejak Felicia dan Fenty. Beda dengan Ce Viona dan Diana yang melepas bawahan mereka menjadi bottomless, kebetulan secara posisi mereka duduk di seberang Felicia dan Fenty. Silvi terlihat sedikit melongo melihat apa yang kita lakukan lalu Diana yang disampingnya menarik turun tali kaos singletnya sampai memperlihatkan susunya, Silvi pun tersadar dan tersenyum.

Selanjutnya ada pengunjung yang datang, yang parkir tepat di depan kita duduk, memang jaraknya agak jauh, ketika turun dia tidak bereaksi apa-apa, tetapi setelah membeli susu formula, naik sepeda motor, dia melihat ke arah kita khususnya ke Diana yang kebetulan karena terkena angin, susunya terlihat. Semakin malam, semakin sepi, kita mencoba untuk explore lagi, aku melepaskan outfitku dan membiarkan tergantung di sandaran kursi, begitu pula dengan Fenty dan Felicia, artinya kita bertiga full naked, Ce Viona dan Diana masih melihat situasi dan kondisi terlebih dahulu, hal ini membuat Silvi gerah, dia pengen seperti kita, lalu bertanya ke Ko Henry, apa yang bisa dia lakukan, Ko Henry bilang, kalau semua terserah Silvi mau ngapain, toh kondisinya memang enak. Akhirnya Silvi berjalan menuju mobil, lalu di dalam mobil Silvi menggunting outfitnya, kaos singlet sampai bawah sehingga sama dengan kita.

Sesampainya di kursi Silvi melepas outfitnya dan menggantungkan di sandaran kursi, ikut full naked. Kira-kira 15 menit-an kita full naked di luar, lalu kita melihat ke arah dalam, bahwa petugas mini market bersiap menutup mini market, kita pun kembali memakai outfit kita masing-masing dan berjalan menuju mobil untuk meninggalkan mini market. Tidak jauh dari mini market tersebut, ada mini market yang buka 24 jam, berbeda merk dari mini market pertama, karena belum puas, kita kembali berhenti di mini market tersebut, nah disini kita bertukar outfit, Silvi kembali memakai kain pantai bersama Diana, aku memakai outfit Diana, tank top dan rok mini yang kancingnya sudah dilepas 2, Felicia memakai outfitku, dan Ce Viona memakai outfit Silvi kaos singlet, Fenty memakai outfit Ce Viona half tank top underboob dengan rok mini. Karena potongan kain pantai makin pendek, Ko Henry menggunting bagian samping kain pantai sehingga ketika kita mengikat disebelah kiri, bagian kanan tubuh kita juga terlihat karena sudah digunting.

Yang lain berada di luar sementara Silvi dan aku masuk untuk sekedar basa-basi membeli sesuatu supaya bisa duduk di depan, di dalam mini market, Silvi bertemu teman kuliahnya, beda jurusan tapi seangkatan. Mereka sempat ngobrol dengan santainya, meskipun Silvi hanya memakai kain pantai, putingnya hampir telihat, begitu pula memek dan pantatnya. Temennya juga sempat melihat kearahku karena bagian tengah tubuhku terlihat, setelah ngobrol sebentar, temannya ke kasir lalu melambaikan tangan meninggalkan mini market. Silvi menyesal, karena outfitnya kurang terbuka.

Setelah membayar, kita kembali berkumpul di depan, Ce Viona sudah melepas kaos singlet, Fenty melepas rok mini, Felicia melepas terusan tank top-nya, Diana melepas kain pantai, alias mereka sudah full naked, bahkan Diana sudah mulai masturb disitu. Silvi bergabung full naked dan masturb, lalu aku melepas rok mini. Cuaca kembali hujan dan cukup deras namun jalanan sudah sepi, pelataran mini market terlihat mulai tergenang dan suasana menjadi lebih dingin lagi. Kita agak kedinginan, lalu memakai kembali outfit kita, Ko Henry memberi saran supaya kita membeli minuman hangat, nah masalahnya dompet ada di mobil dan uang yang aku dan Silvi bawa kurang. Akhirnya di tengah kedinginan, Ce Viona dan Silvi berlari ke mobil, masuk, mengambil uang lalu kembali keluar. Sudah pasti basah kuyup, kedinginan dan membuat tubuh mereka nyeplak semua, mereka tetap masuk ke dalam mini market, membeli minuman hangat, lalu ke kamar mandi untuk memeras outfit mereka dan memakainya kembali. Petugas mini market terlihat jelalatan melihat tubuh mereka, setelah membayar, mereka minta bantuan salah satu petugas mini market untuk membantu membawakan keluar ke meja kita, Fenty yang membelakangi arah datangnya mereka tidak sadar, ketika Fenty ngulet, menarik tangannya ke belakang, sehingga dadanya membusung, karena memakai half tank top underboob, susunya langsung terlihat dengan jelas bertepatan petugas itu datang. Terlihat kaget karena melihat susu Fenty secara langsung.

Setelah hujan lumayan reda, kita meninggalkan mini market tersebut, kain pantai yang di pakai oleh Silvi dan Diana ditinggal di kursi mini market, berjalan full naked masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil kita langsung full naked tanpa memasang AC sehingga terasa hangat. Diana yang membawa mobil, sementara Ko Henry ada di tengah bersama aku dan Silvi. Sesampainya di rumah Silvi, melihat sudah larut dan sepi, kita masuk ke dalam rumah dalam kondisi full naked, bahkan sisa pakaian masih di dalam mobil. Di ruang tengah, aku sudah tidak sabar, segera minta ditusuk oleh Ko Henry, aku memegang tembok dan disodok dengan doggy style sementara Silvi dan temen-temen lain bermasturb, saling mendesah, setelah aku orgasme, gantian Silvi minta ditusuk, sampai pada akhirnya Ko Henry muncrat di memek Silvi, terlhat sperma mengalir keluar dari memek Silvi, tidak sampai disitu, Fenty datang duduk di samping Ko Henry dan minta dijilati memeknya, Ko Henry menjilati memek Fenty sambil menusuk memeknya dengan jari sampai orgasme.

Lalu kita tertidur bersama full naked sampai esok hari, jam 8.30 kita baru melek, temen Silvi yang semalam bertemu di mini market, mau datang meminjam installer software yang digunakan untuk kuliah, kita pun mempersilahkan Silvi untuk menerima temen cowok itu. 30 menit kemudian cowok itu datang, dipikir hanya memberikan flash disk isi software tersebut, ternyata cowok itu sekalian minta installkan Silvi. Silvi menerima cowok itu dengan hanya memakai kaos singlet yang agak kedodoran sehingga belahan dadanya terlihat, samar-samar putingnya juga terlihat sementara panjang kaos singletnya pas di pantat. Silvi menerima temen cowoknya itu dengan duduk berdampingan lesehan di ruang tamu, kita di ruang keluarga mencoba mengintip dari sekat yang ada, Silvi begitu pede membantu menginstall software tersebut sementara cowok itu mengajak ngobrol sambil melihat susu Silvi yang terlihat dari celah kaos singlet, tiba-tiba baterei laptop cowok itu hampir habis, membuat Silvi berdiri, masuk ke dalam mengambil kabel olor lalu memasang di colokan yang berada di seberang tempat duduknya, karena colokan ada di bawah, membuat Silvi membungkuk, memeknya kayaknya terlihat meski dalam waktu singkat. 10 menit sesudahnya, Silvi selesai install, memberikan ke cowok tersebut lalu menyuruhnya pulang dengan alasan akan ada acara. Cowok tersebut pamit, Silvi mengantar sampai pintu saja dan menutupnya kembali. Di dalam kita bersorak karena keberanian Silvi action ke cowok itu, bukan hanya semalam tetapi barusan ini.

Demikian update super tipis kali ini, semoga bisa terus update dan para suhu cocok.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd