Repost dari
https://www.semprot.com/threads/menemani-cewek-eksibisionis.1302680/page-183#post-1903833094
Update super tipis
P.O.V. Almira
Pagi menjelang siang ini, kita berangkat dengan 2 mobil ke kota Silvi, kenapa 2 mobil, supaya kita bisa kembali ke kota asal kita setelah adventure di kota Silvi. Mobil pertama disopiri Ko Henry dengan Ce Viona, aku dan Felicia, sementara di mobil Silvi, ada Diana, dan Fenty. Kita berangkat dari rumah Fenty, terdekat dengan akses pintu tol. Kira-kira 1,5 jam kita akan tiba di kota Silvi dan keseluruhan perjalanan ada di tol. Selama di perjalanan termasuk Silvi yang driving, kita full naked. Kawatir dengan gerbang tol ? Sekarang sudah memakai E-Toll, tanpa petugas.
Di perjalanan kita berhenti di rest area, ada coffee shop yang cukup terkenal buka disitu, rencananya sekalian brunch di lokasi tersebut. Outfit kita pagi menjelang siang ini, Ce Viona memakai terusan hem tanpa lengan, seperti biasa 2 kancing atas dan 1 kancing bawah tidak terpasang, Fenty memakai terusan tank top longgar, aku memakai kain pantai yang terikat di samping, Diana memakai half tank top under boob dengan rok mini, Felicia memakai tank top ketat dengan rok mini, dan Silvia memakai kemben ketat dengan rok mini. Kita memilih duduk di bagian belakang coffee shop yang dibuat outdoor, cuaca agak mendung membuat udara agak sejuk. Cukup banyak pasang mata mengamati kita karena putting Silvi dan Felicia nyeplak, ditambah warna putih outfit mereka membuat warna aerolanya samar-samar terlihat. Selain itu model hem Ce Viona yang masih ada belahannya di samping kiri dan kanan membuat pahanya terlihat sampai hampir pangkalnya, termasuk aku sih dengan kondisi hanya memakai kain pantai, pahaku sebelah kanan terlihat sampai pangkal paha karena kondisi duduk ini. Waiter senang mengamati keindahan tubuh kita, matanya jelalatan kemana-mana terutama ketika Diana mengikat tali rambutnya, susu dan putingnya terlihat meski sekilas oleh waiter dan pengunjung yang duduk di seberang kita. Kondisi memang tidak begitu padat karena hari ini masih hari efektif kerja, sehingga tidak padat seperti weekend.
Di tengah kita menghabiskan makanan, pengunjung di seberang kita meninggalkan tempat, sempat tersenyum ke aku ketika mata kita berpapasan, umumnya setelah ini, waiter akan datang membersihkan meja dan mengangkat gelas dan piring kotor. Ko Henry meminta aku untuk menurunkan ikatan kain pantai sampai mendekati putting susuku, begitu pula dengan Silvia, kembennya disuruh menurunkan sampai mendekati putting susunya. Hal ini membuat belahan susu kita semakin nampak, Ce Viona ndak mau ketinggalan, dia duduk bersandar sambil melepas kancing bawah 1 lagi sehingga praktis hemnya ada terkancing di kancing nomor 3 dan dengan duduk bersandar begini, susu dan memeknya terutama lebih terlihat jelas. Sesuai dugaan, waiter datang untuk membersihkan meja sebelah sambil mencuri pandang ke arah aku dan Ce Viona. Tepat di samping meja yang dibersihkan waiter itu, ada tong sampah kecil, aku pun berjalan ke tempat sampah itu lalu sedikit nungging untuk membuang sampah tissue, teman-teman melihat bahwa pandangan waiter mengarah ke aku terus.
Setelah waiter pergi, tidak lama ada 2 orang pengunjung yang datang dan menempati meja tersebut, sama dengan pengunjung pertama, pandangan mereka tetap mengarah ke kita. 10 menit kemudian, kita meninggalkan tempat, sebelum itu, Ce Viona dan Diana mengarah ke tong sampah kecil di sebelah meja seberang, Ce Viona menunduk untuk membuang tissue, mereka berdua dapat melihat susu Ce Viona dengan jelas, lalu di sebelah Ce Viona, Diana melepas ikatan rambut dan membuangnya di tempat sampah, membuat susunya juga terlihat oleh mereka berdua, lalu kita berjalan santai menuju mobil.
Sesampainya di kota Silvi, kita meluncur ke rumahnya, lebih tepat rumah keduanya. Rumah ini berada dalam kompleks perumahan one gate system yang sedang dibangun, terlihat tidak begitu padat namun untuk blok di tempat rumah Silvi berada ini sudah ada beberapa tetangga yang menempati. Rumah 2 lantai ini tidak memiliki pagar, di dalam rumah juga tidak ada perabotan, bahkan korden pun belum terpasang, yang ada hanya beberapa springbed, peralatan mandi, mesin cuci dan jemuran. Masuk ke dalam rumah ini kita langsung full naked seperti biasanya, termasuk Silvi lalu mengeksplore kondisi rumah, salah satunya balkon rumah yang terlihat nyaman dengan pemandangan pegunungan.
Setelah puas mengeksplore sambil membantu membersihkan kondisi rumah, kita bergantian mandi, ada 2 kamar mandi, 1 di lantai bawah, lainnya di lantai atas. Menjelang sore, setelah semua selesai mandi, kita diajak Silvi eksplore kota ini sekalian action. Kita percayakan Silvi memilih lokasi yang pas, tentu saja dengan menunjukkan dahulu ke Ko Henry, agar Ko Henry paham dari sisi safety seperti apa, teknologi Street View memudahkan semua itu. Akhirnya pilihannya jatuh ke salah satu café kekinian yang baru grand opening, untuk mall Silvi tidak recommend karena mall yang kecil dan cenderung sepi, namun Ko Henry malah berpikir sebaliknya memilih mall tersebut.
Akhirnya kita berangkat ke salah satu mall yang terletak di depan gate perumahahan, tidak terlalu besar tapi representatif, setelah mall ke café dan favourite place tetap mini market. Kita membawa beberapa outfit barangkali dibutuhkan, tapi yang dipakai duluan, Silvi dan Felicia memakai kain pantai, Silvi memang penasaran dengan outfit ini dan baru sempat mencoba untuk pertama kali ini, lalu Diana memakai kaos singlet agak longgar dipadukan dengan rok super mini. Aku memakai terusan tank top dengan 6 kancing di depan, 2 kancing atas dan 1 kancing bawah dilepas, yah ini favoritku. Fenty memakai terusan tank top yang terikat di leher, backless, bagian bawah ketiak cukup lebar, dan di belahan dadanya terdapat celah yang cukup lebar. Ce Viona memakai low cut tank top underboob yang jarang sekali Ce Viona memakai outfit ini dipadukan dengan rok mini.
Kita menuju mall terlebih dahulu, masuk mall, hanya sedikit tenant terkenal yang ada, setiap berpapasan dengan orang selalu melihat ke arah kita, kebanyakan ke arah susu kita. Silvi dan Felicia yang hanya memakai kain pantai terikat di bawah ketiak, disuruh Ko Henry untuk menurunkan sampai batas putingnya, lalu Ko Henry berbisik kepadaku, meminta untuk melepas lebih banyak kancing, tanpa pikir panjang aku melepas semua kancing yang ada, tetapi memasukkan kedua tanganku ke dalam kantong kiri dan kanan yang ada di pinggang. Naik eskalator, seyakinnya aku paham bahwa pantat kita terlihat dari bawah. Kita membeli cemilan, yang menjual 1 cowok dan 1 cewek berhijab, mereka terlihat sering curi-curi memperhatikan kita dan sewaktu aku membayar, pastilah aku mengeluarkan satu tanganku dari kantong yang membuat outfitku sedikit terbuka, memperlihatkan susuku bagian dalam, putingku tidak terlihat, mas-mas itu ngeliatin terus sementara si mbak mengambilkan kembalian. Sempat bersandar di sandaran kaca lantai 2 sembari makan snack lalu meninggalkan mall ini.
Tujuan kedua ke café kekinian, serba kuning, motif taman sehingga banyak dedaunan dan saat itu sudah sekitar Pk. 19.00. Sebelum turun Ko Henry sempat bertanya apakah ada yang mau mengganti outfit, kita sepakat belum ada yang mau mengganti, lalu Ko Henry bertanya, apakah boleh memodifikasi outfit yang dipakai saat ini, tentu saja kita tidak keberatan. Apa yang dilakukan oleh Ko Henry ? Memotong model segitiga di bagian bawah underboob tank top Ce Viona memutar seluruhnya, membuat samar-samar putting dan piercingnya terlihat, lalu di bagian tengah depan, dipotong segitiga terbalik sehingga bermodelkan V-Neck, hal yang sama dilakukan ke outfit Diana yang membuat susunya lebih terekspose, bagian kain yang menutup kedua susunya jadi terbuka ke kiri dan kanan, sexy banget, ditambah rok mini yang dipakai Diana menggunakan kancing di depan sebanyak 3 buah, kancing nomor 2 digunting sehingga kalau duduk terlihat menggembung. Terhadap outfitku, semua kancing yang ada digunting, jadi tidak ada kancing sama sekali, dan terakhir di kain pantai yang dipakai oleh Felicia dan Silvi, dipotong sedikit, bagian atas dan bawah dibuat model rumbai-rumbai, lalu Ko Henry minta diikat di depan salah satu susu mereka, sehingga bila aware, putting susu mereka terkadang terlihat dan panjang outfit mereka pas di pantat. Hanya outfit Fenty saja yang tidak diapa-apakan karena bingung mau diapain.
Kita masuk ke dalam café, memilih menu melalui tablet yang telah disediakan sambil di dampingi oleh waiter perempuan yang menjelaskan tentang menu makanan, Ko Henry membayar-nya lalu kita memilih tempat outdoor yang letaknya di bagian samping café berbatasan dengan perempatan jalan, suasana sepi ditambah gerimis yang tidak terlalu deras membuat hawa dingin menerpa kita, efeknya ? putting mengeras dan semakin horny, hahaha… Ketika duduk, aku membiarkan outfitku terbuka, merasakan dinginnya udara kota ini, Diana yang di sebelahku, melepas kancing nomer 3 rok-nya yang membuat bagian bawah tubuhnya semakin terbuka, Felicia melepas kain pantainya, lalu mengikatkan di bagian depan lehernya menutupi bahu dan badan bagian belakang, otomatis bagian depan tubuhnya hanya tertutup sedikit kain pantai itu.
Ketika dua orang waiter menyajikan makanan kita, aku yang di sebelah Diana menarik turun tali kaos singletnya sehingga susunya sebelah kanan terekspose dengan jelas, Diana terlihat freeze, tak bergerak dan membiarkan waiter tersebut melihat susunya, sama halnya dengan Felicia yang duduk bersandar membuat bagian depan tubuhnya terlihat samar-samar, memeknya tak terlihat karena tertutupi meja dan sebagian susunya tertutup kain pantai, tapi tidak membuat waiter tidak mencuri pandang karena bagian depan tubuh Felicia masih terlihat, setelah waiter tersebut pergi, kita tertawa terbahak-bahak.
Kita menikmati makan malam di café ini dengan kondisi outfit yang tidak dibenerin sama sekali, termasuk Diana yang susunya terlihat dengan jelas, setelah makan, Silvi meniru gaya Felicia dengan merubah kain pantainya sama seperti Felicia. Waiter kembali datang menawarkan dessert sambil mengambil piring kotor, Felicia dan Silvi kembali bersandar, kali ini tidak memegang kain pantainya yang membuat susu mereka agak terekspose, waiter pun terlihat kikuk namun tak dapat dipungkiri mereka menikmatinya. Sebelum meninggalkan café, kita ke toilet dahulu, yang mau ke toilet adalah Silvi, Diana, Aku dan Felicia, areal toilet ada di belakang café dan ada jalan di samping café untuk menuju ke toilet. Kita sama sekali tidak merubah cara mereka memakai outfit, termasuk Felicia dan Silvi, dari belakang separo pantat mereka terlihat, dari depan tubuh bagian depan terekspose. Toilet tidak membedakan mana cowok dan cewek, ada 4 toilet, 1 terpakai, artinya ada 1 diantara kita yang nunggu untuk bergantian, dan yang nunggu adalah Silvi. Ketika 1 toilet terpakai keluar ternyata seorang cowok, dan matanya terbelalak karena ketika cowok tersebut keluar, Silvi sedang menggaruk kepalanya yang membuat susunya jelas terlihat.
Setelah dari toilet, kita kembali ke Ko Henry, Ce Viona dan Fenty, lanjut ke mini market yang dipilih oleh Silvi. Lagi-lagi mini market yang dipilih, suasana-nya bagus banget, tenang dan menyenangkan. Fenty yang less action hari ini, berniat mengganti outfit, lalu ditawari oleh Silvi, apakah mau memakai kain pantai yang dikenakan sekarang ini, Fenty setuju, sebagai gantinya Silvi memakai kaos singlet putih yang panjangnya pas di pantatnya, karena ukurannya besar, kaos singlet ini terlihat kebesaran sehingga susunya sering terlihat. Kita yang lain memutuskan tidak mengganti outfit karena masih nyaman dengan kondisi ini.
Mini market ini terletak di pinggir jalan raya, waktu menunjukkan Pk. 21.00, keadaan sudah lebih sepi lagi. Sebelum turun dari mobil, Ko Henry kembali bertanya apakah diperbolehkan melakukan modifikasi dari outfit yang kita pakai saat ini. Tentu saja boleh, dan kita bingung, apalagi yang mau di modifikasi oleh Ko Henry. Ternyata, Ko Henry kembali memangkas sekian sentimeter kain pantai yang dipakai Felicia dan Fenty membuat semakin pendek, ketika dipakai akan lebih mepet ke putting mereka dan panjangnya ¾ dari pantat mereka. Kembali Ko Henry menggunting samping kiri dan kanan half tank top Ce Viona sehingga dari samping susu ce Viona dapat terlihat, tidak lupa bagian depan dipotong sehingga terlihat seperti bolero, sama halnya dengan tank top yang dipakai Diana yang digunting pada bagian samping kiri dan kanan secara keseluruhan plus bagian depan dipotong sampai bawah. Kaos singlet yang dipakai Silvi adalah yang terbanyak dilakukan modifikasi, bagian bawah dipotong sekian sentimeter sehingga lebih pendek lagi, bagian samping langsung digunting dari bawah sampai atas, baik sisi kiri maupun sisi kanan, bagian belakang dipotong model kotak sehingga seperti backless, bagian depan dibuat model V-Neck seperti tank top Diana awalnya, kaos singlet ini panjangnya di ¾ pantat Silvi, lalu dari bagian samping dapat terlihat susu Silvi Gantian hanya outfitku saja yang tidak dilakukan modifikasi karena bingung mau diapain.
Ketika masuk ke dalam mini market, kondisi di dalam ada 2 pengunjung, 3 orang karyawan mini market, 1 cewek, 2 cowok. Mereka terlihat memperhatikan kita semua khususnya ke Diana dan Silvi, yang dimana susunya paling banyak terekspose. Kita membeli beberapa makanan ringan meskipun sudah males makan, dan tentu saja minuman ringan. Di luar mini market, kita duduk melingkar dan berhadapan, yang berbeda mini market ini mejanya kotak, biasanya meja bulat, yang membuat bagian bawah tubuh kita tertutupi. Felicia dan Fenty merubah cara pakai kain pantai mereka dengan diikat di leher kembali, sementara bagian belakang kain pantainya ditutupkan di sandaran kursi bagian belakang sehingga outfit mereka sedikit tertarik ke belakang. Aku pun mengikuti jejak Felicia dan Fenty. Beda dengan Ce Viona dan Diana yang melepas bawahan mereka menjadi bottomless, kebetulan secara posisi mereka duduk di seberang Felicia dan Fenty. Silvi terlihat sedikit melongo melihat apa yang kita lakukan lalu Diana yang disampingnya menarik turun tali kaos singletnya sampai memperlihatkan susunya, Silvi pun tersadar dan tersenyum.
Selanjutnya ada pengunjung yang datang, yang parkir tepat di depan kita duduk, memang jaraknya agak jauh, ketika turun dia tidak bereaksi apa-apa, tetapi setelah membeli susu formula, naik sepeda motor, dia melihat ke arah kita khususnya ke Diana yang kebetulan karena terkena angin, susunya terlihat. Semakin malam, semakin sepi, kita mencoba untuk explore lagi, aku melepaskan outfitku dan membiarkan tergantung di sandaran kursi, begitu pula dengan Fenty dan Felicia, artinya kita bertiga full naked, Ce Viona dan Diana masih melihat situasi dan kondisi terlebih dahulu, hal ini membuat Silvi gerah, dia pengen seperti kita, lalu bertanya ke Ko Henry, apa yang bisa dia lakukan, Ko Henry bilang, kalau semua terserah Silvi mau ngapain, toh kondisinya memang enak. Akhirnya Silvi berjalan menuju mobil, lalu di dalam mobil Silvi menggunting outfitnya, kaos singlet sampai bawah sehingga sama dengan kita.
Sesampainya di kursi Silvi melepas outfitnya dan menggantungkan di sandaran kursi, ikut full naked. Kira-kira 15 menit-an kita full naked di luar, lalu kita melihat ke arah dalam, bahwa petugas mini market bersiap menutup mini market, kita pun kembali memakai outfit kita masing-masing dan berjalan menuju mobil untuk meninggalkan mini market. Tidak jauh dari mini market tersebut, ada mini market yang buka 24 jam, berbeda merk dari mini market pertama, karena belum puas, kita kembali berhenti di mini market tersebut, nah disini kita bertukar outfit, Silvi kembali memakai kain pantai bersama Diana, aku memakai outfit Diana, tank top dan rok mini yang kancingnya sudah dilepas 2, Felicia memakai outfitku, dan Ce Viona memakai outfit Silvi kaos singlet, Fenty memakai outfit Ce Viona half tank top underboob dengan rok mini. Karena potongan kain pantai makin pendek, Ko Henry menggunting bagian samping kain pantai sehingga ketika kita mengikat disebelah kiri, bagian kanan tubuh kita juga terlihat karena sudah digunting.
Yang lain berada di luar sementara Silvi dan aku masuk untuk sekedar basa-basi membeli sesuatu supaya bisa duduk di depan, di dalam mini market, Silvi bertemu teman kuliahnya, beda jurusan tapi seangkatan. Mereka sempat ngobrol dengan santainya, meskipun Silvi hanya memakai kain pantai, putingnya hampir telihat, begitu pula memek dan pantatnya. Temennya juga sempat melihat kearahku karena bagian tengah tubuhku terlihat, setelah ngobrol sebentar, temannya ke kasir lalu melambaikan tangan meninggalkan mini market. Silvi menyesal, karena outfitnya kurang terbuka.
Setelah membayar, kita kembali berkumpul di depan, Ce Viona sudah melepas kaos singlet, Fenty melepas rok mini, Felicia melepas terusan tank top-nya, Diana melepas kain pantai, alias mereka sudah full naked, bahkan Diana sudah mulai masturb disitu. Silvi bergabung full naked dan masturb, lalu aku melepas rok mini. Cuaca kembali hujan dan cukup deras namun jalanan sudah sepi, pelataran mini market terlihat mulai tergenang dan suasana menjadi lebih dingin lagi. Kita agak kedinginan, lalu memakai kembali outfit kita, Ko Henry memberi saran supaya kita membeli minuman hangat, nah masalahnya dompet ada di mobil dan uang yang aku dan Silvi bawa kurang. Akhirnya di tengah kedinginan, Ce Viona dan Silvi berlari ke mobil, masuk, mengambil uang lalu kembali keluar. Sudah pasti basah kuyup, kedinginan dan membuat tubuh mereka nyeplak semua, mereka tetap masuk ke dalam mini market, membeli minuman hangat, lalu ke kamar mandi untuk memeras outfit mereka dan memakainya kembali. Petugas mini market terlihat jelalatan melihat tubuh mereka, setelah membayar, mereka minta bantuan salah satu petugas mini market untuk membantu membawakan keluar ke meja kita, Fenty yang membelakangi arah datangnya mereka tidak sadar, ketika Fenty ngulet, menarik tangannya ke belakang, sehingga dadanya membusung, karena memakai half tank top underboob, susunya langsung terlihat dengan jelas bertepatan petugas itu datang. Terlihat kaget karena melihat susu Fenty secara langsung.
Setelah hujan lumayan reda, kita meninggalkan mini market tersebut, kain pantai yang di pakai oleh Silvi dan Diana ditinggal di kursi mini market, berjalan full naked masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil kita langsung full naked tanpa memasang AC sehingga terasa hangat. Diana yang membawa mobil, sementara Ko Henry ada di tengah bersama aku dan Silvi. Sesampainya di rumah Silvi, melihat sudah larut dan sepi, kita masuk ke dalam rumah dalam kondisi full naked, bahkan sisa pakaian masih di dalam mobil. Di ruang tengah, aku sudah tidak sabar, segera minta ditusuk oleh Ko Henry, aku memegang tembok dan disodok dengan doggy style sementara Silvi dan temen-temen lain bermasturb, saling mendesah, setelah aku orgasme, gantian Silvi minta ditusuk, sampai pada akhirnya Ko Henry muncrat di memek Silvi, terlhat sperma mengalir keluar dari memek Silvi, tidak sampai disitu, Fenty datang duduk di samping Ko Henry dan minta dijilati memeknya, Ko Henry menjilati memek Fenty sambil menusuk memeknya dengan jari sampai orgasme.
Lalu kita tertidur bersama full naked sampai esok hari, jam 8.30 kita baru melek, temen Silvi yang semalam bertemu di mini market, mau datang meminjam installer software yang digunakan untuk kuliah, kita pun mempersilahkan Silvi untuk menerima temen cowok itu. 30 menit kemudian cowok itu datang, dipikir hanya memberikan flash disk isi software tersebut, ternyata cowok itu sekalian minta installkan Silvi. Silvi menerima cowok itu dengan hanya memakai kaos singlet yang agak kedodoran sehingga belahan dadanya terlihat, samar-samar putingnya juga terlihat sementara panjang kaos singletnya pas di pantat. Silvi menerima temen cowoknya itu dengan duduk berdampingan lesehan di ruang tamu, kita di ruang keluarga mencoba mengintip dari sekat yang ada, Silvi begitu pede membantu menginstall software tersebut sementara cowok itu mengajak ngobrol sambil melihat susu Silvi yang terlihat dari celah kaos singlet, tiba-tiba baterei laptop cowok itu hampir habis, membuat Silvi berdiri, masuk ke dalam mengambil kabel olor lalu memasang di colokan yang berada di seberang tempat duduknya, karena colokan ada di bawah, membuat Silvi membungkuk, memeknya kayaknya terlihat meski dalam waktu singkat. 10 menit sesudahnya, Silvi selesai install, memberikan ke cowok tersebut lalu menyuruhnya pulang dengan alasan akan ada acara. Cowok tersebut pamit, Silvi mengantar sampai pintu saja dan menutupnya kembali. Di dalam kita bersorak karena keberanian Silvi action ke cowok itu, bukan hanya semalam tetapi barusan ini.
Demikian update super tipis kali ini, semoga bisa terus update dan para suhu cocok.