Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Cerita berseries (sudah update)

Bermain liang dengan Ririn pacar selebgramku

Hari ini merupakan kegiatan keseharianku pada waktu ngampus. Dengan menunggu kelas yang sedang di pakai untuk mata kuliah lain. Aku dengan teman-teman bercandaan sambil menunggu mata kuliah berikutnya. Begitu agak membosankan sekali dan lama menunggu di sepanjang lorong pintu depan. Dengan mata kuliah yang aku ambil ini , kebanyakan dengan jurusan yang banyak mahasiswi nya ketimbang mahasiswa nya.

Akan tetapi dengan ada nya begitu terlihat gak ngebosenin, ya memang terlihat agak aneh dengan perkumpulan yang banyak wanita nya dan aku berkumpul dengan para wanita. Takutnya ntar di bilang bencong. Tapi sebenarnya gak dan masih perkasa. Bagaimana lagi aku yang sekarang Cuma bisa ngliatin doang tapi gak bisa ngrasain cewek-cewek yang sliweran dan pada ngumpul, mana cakep-cakep lagi. Dan saat itu aku sedang bertemu dengan Ririn.



Ririn salah satu selebgram favorit para kaum Adam terutama masalah sabun. Dia selalu mengenakan berhijab, tapi dengan cara bepakaiannya yang begitu modis dan enak lah jika di pandang. Tiap hari nya kalo ngampus di sering berpakaian mengenakan hijab yang di balut dengan celana ketat dan baju yang ketat sehingga terlihat dengan keindahan bentuk tubuhnya yang langsing.

Begitu pula dengan lekukan buah dada nya yang menonjol dengan cara berpakain hijab di slempangkan ke belakang saja sehingga sangatlah nampak bejolan itu. Dan aku pun satu jurusan dengan Ririn. Karena kita sering berkumpul dan bercanda jadi kita tidak begitu canggung. Kadang untuk tiap harinya aku menahan nafsu melihat cara berpakaiannya yang membuat birahi ku meluap-luap, ketika melihat payudaranya yang menantang ke depan dengan lantangnya. Tak peduli lah kata temen-temen seperti apa aku berkumpul dengan dia, cueek aja. Ririn merupakan mahasiswi yang asik dan enak ketika di ajak buat ngobrol dan bercandaan dan dia juga pintar. Akan tetapi denger-denger gosip yang beredar, Ririn pernah melakukan adegan seks dengan kakak tingkata nya di kelas.

Ririn di genjooti dengan kakak tingkatnya dengan memakai BH yang gak terlepas di dadanya dan sambil meremas-remas toket nya Ririn. Dan sambil mendesah memeknya di genjotin dengan kakak tingkat nya, masih dengan memakai kerudung yang dia kenakan . Dari kabar sepertinya Ririn begitu menikmati adegan seksualnya dengan toket yang erhimpit oleh BH dan menggantung bergoyang mengikuti ritme adegan seks nya.

Pada ketika saat kita pulang bersama usai ujian mata kuliah , Ririn yang menggunakan model hijab yang minim sekali dan ketat seperti biasanya terlihat berklakuanlayak nya cewek nakal. Mungkin karena Ririn menggunakan hijab smata karena mengikuti tren.
Pada saat ujian materi pelajaran, Ririn yang mengenakan kaos ketat yang berwarna hijau muda berlengan panjang dengan belahan baju yang sedikit lebar di bagian dadanya di kombinasi dengan celana panjang berbahan kain berwarna putih, sehingga terlihat alur dari segitiga CD nya. Dan saat itu yang begitu sangat menonjol di bagian dadanya karena dengan ukuran payudara Ririn yang gede itu.



Selepas dari ujian materi pelajaran , Ririn pun mengajak aku untuk jalan-jalan. Karena dia begitu stress saat menghadapai ujian tadi. Nah , di ajaklah aku untuk nonton film yang katanya ada film baru. Setelah acara nonton selesai, Ririn pingin bergeas untuk cabut katanya sudah jenuh. Dan kemudian aku menuju kea rah parkiran untuk mengambi mobil. Selama perjalanan berlangsung kita sambl berbincang-bincang.
“Oiya Boy, sepertinya tonotonan nya kurang seru dech."
“Lha memang nya kenapa Rin? Tadi kan ngejubel rame gitu?” timbalku.
“Rame apanya? Kayak gitu doank mah ceritanya.”jawabnya.
“Masa?”.
“Ah, yauda deh!” sahut Ririn.
“Oiya Boy,”ucap Laras.
“Iya , kenapa Ras?”jawabku.
“Akuuuu,”ucap Ririn.
“Ada apa sih Ras?”jawab ku lagi .
“Gak papa deh , lanjutin aja nyetir nya Boy. Aku pingin ngomong juga ke kamu.”

Kemudian aku pacu mobilku menuju rumah dia di kawasan banyumanik. Belom sampai ke banyumanik, mungkin kisaran daerah ungaran. Tiba-tiba Ririn bertindak semaunya sendiri dengan mengarahkan tangannya ke pahaku dan mulai sedikit demi sedikit menuju ke arah penis ku. Dan mulailah Ririn mengerayangi Penisku dan meremas-remas penisku. Spontan dia berkata.

”Boy, aku suka banget sama kamu."

“lha emangnya kenapa Rin?”

“Kmu baik dan ganteng hawanya nafsu kalo berdekatan denganmu. Kalo kamu kuliah nerima materi –materi pelajaran , aku liat kamu itu ngegemesiiin hawanya. Apa lagi saat aku tahu kamu sedang ngocok atau meremas-remas penismu sendiri, pas aku intipin punyamu gede banget! Sepertinya enak banget deh, kontol kamu Boy."

“Sama donk! Kalo boleh jujur aku juga suka sama kamu , seneng liatin kamu dengan pakain mu yang seksi. Kalo tiap kali sedang liat cara pakainamu atau kamu, hawa nya pingin remesin tuh tetek kamu yang seksi itu. Palagi pas kuliah Makro ekonomi itu , kamu yang menggunakan setelan baju daleman aja yang di kombinasi dengan blazer mu itu. Terlihat sekali belahan payudaramu itu Rin, rasanya pingin nubruuk kin kamu dari arah belakang Rin. Dengan spontan aja aku bilang seperti itu.

"Boy.”

“Iya Rin?"

“Boleh aku nyepong punyamu? Kamu focus nyetir, kalo ada penginapan, cari motel buat kita ya? Besok kita kan libur, dan aku akan ngabarin mamah bilang kalo mau berkunjung ke rumah dosen.“ ucap Ririn.

“Boleh,”jawabku.

Saat itu aku mengemudikan tak karuan rasanya. Nyetir mobil sambil merintih keenakan ketika penis aku disedot-sedoot oleh Ririn. Ririn memang lihai, kayaknya dia sangat pengalaman. Kuluman demi kuluman ke penis aku sangat enak aku rasain. Kepala penisku dijilat dengan lembut dan lumayan brutal. Tak nyampe 10 menit aku mulai nggak tahan.

"Sayang, aku kayaknya mau ngecrooot nih," ucapku.
“Ya keluarin di mulut aja sayang gak apa-apa, aku pengen nikmatin pejuh mu boy,” ucap Laras.

Dan akhirnya

Crottt… Jrooooot. .. . Cruuuuoooot. . . .
Pejuhku yang keluar di mulutnya Ririn yang manis dan seksi. Rasanya nikmat banget.
“Gimana rasanya sayang?” tanyaku pada Ririn.
“Uhh enak banget sayang, pejuh kamu kamu manis dan wangi, apa Kamu sering berolah raga ya?”
“Iya sayang, hehe."

Dan saat itu ketika sudah nyampe, dan memessan kamar. Kamarnya lumayan luas dan bersih, ada TV, AC, toilet yang bershower. Berhubung kita di sini memang gak lama jadi kita minta ke pelayan motel cuma nginep 1 malam saja. Setelah membuka kamar aku langsung seketika merangkul Ririn dan melumat bibirnya dengan ganas. Dia balas kuluman bibirnya dengan lumayan liar. Aku pillin pilin putingnya dibalik kerudungnya yang menyibak dadanya. Teteknya gede banget. Tanganku sepertinyaa gak muat buat nampung teteknya Ririn. Pemanasan lumayan lama, ada 15 menit aku remas-remas sama kulum bibirnya lalu kurebahkan dia ke ranjang.



"Sayang buka bajunya ya? kataku.
“Iya sayang,“jawab Ririn.

Terbukalah tetek Ririn yang besar masih mengenakan BH berenda warna putih transparan. Aku ciumin dadanya dan dia geli keenakan.

"Buka lagi celananya ya sayang.”

Lalu dia membuka celana panjang ketat putih yang dia pakai tadi. Dan aku pun semakin bernafsu buat ciumin memek dia yang masih tertutup daleman warna putih.

“Kalau kerudungnya jangan di lepas ya laras sayaang?”
“Aku nafsunya kalau liatin kamu pakai kerudung hehe."

Dan seketika itu aku lepasin semua pakaian, dengan sigapnya Ririn menerkam penis ku untuk pemanasan lagi. Karena nikmat dan keenakannya gak nyampe sepuluh menit aku keluar lagi. Lalu aku coba buat fantasi lagi buat Ririn, tapi pertama aku bilang.

"Sayang, akan lebih enak deh kalau penisku aku dijepitin tetek kamu, Soalnya tetek kamu itu gede banget aku suka."
“Boleh kok sayaang aku lepasin BH dulu ya.”

Dengan sigap aku langsung arahin penis aku ke teteknya yang besarnya 36 A itu. Pertama pelan pelan aku genjot penis aku di teteknya dia. Ternyata dia juga keenakan, gesekan penisku dengan tetek besarnya membuat aku semakin bernafsu buat menggenjot penisku. Lalu aku bilang,

“Sayaaang, aku mau ke luar nih.”
“Iya sayang keluarin aja,” ucapnya.

Ketika itu pejuhku nyembur di kerudungnya dia dan berhamburan sampai hidung dan mata enggak ada rasa jijik-jijiknya dan langsung menjilati spermaku.

"Makasih ya, enak banget tetek kamu."

Setelah itu akupun mencoba merangsang klitorisnya, namun dia melorotin CD-nya terlebih dulu. Aku cobain buat fingering. Dari luar memeknya sampai nemu titik rangsangannya. Aku tekan-tekan sampai dia mendesah keenakan. Enggak sampai 10 menit dia bilang:

“Sayaang aku mau keluar!”

Cairan dari klitorisnya muncraaaat hingga membuat sprei di hotel itu basah karena saat itu Ririn ngeluarin banyak banget cairan cintanya. Setelah 30 menit lebih kita pemanasan. Sudah saatnya merasakan liang surganya, pelan pelan kugesekkan kontolku pada belahan vaginanya.

“Pelan pelan aja ya sayang."

Dengan pelan aku masih menggosok gosokan penisku ke klitorisnya. Setelah perlahan menggosok lalu aku memasukkan penisku ke liang kenikmatannya. Tak sampai setengah jalan aku masukin penis aku kedalam liangnya, ia dengan merintih kenikmatan.

"Sayang punyamu gede banget, aku enggak kuat aahh.. aaahh..”

Lalu dengan cara memaksa aku masukin semua penis aku ke dalam vaginanya dan Jleeeeeeb. . …! Semua penisku masuk ke vaginanya. Ah rasanya nikmat sekali, dengan perlahan aku memaju mundurkan penisku yang berada di liang dasyaatnya.



"Aduh Boy, kontolmu enak banget! Terusin dong genjot aku sayang!"

Lalu aku menggenjot vaginya Ririn dengan perlahan namun nikmat. Terlihat setelah 15 menit bersenggama Ririn ingin keluar.

“Sayaaangg aku ingin muncraaaat. . . ”

Dengan seketika Ririn menikmati orgasme keduanya sedangkan aku masih belum tetap menemui orgasme. Setelah itu aku punya ide, bagaimana kalau dia di atas buat posisi ngentotnya.

"Saaayang kamu di atas aja ya, aku pengen liatin tetek kamu yang indah itu naik turun ngentot ama aku.”
“Oke sayaang."

Setelah percakapan tadi dia terus cium bibir aku lalu kita berganti posisi jadi dia yang di atas. Bongkahan dada Ririn begitu menggoda dan aku liat waktu nyobain gaya di atas dengan sedikit jilbab yang menutupi dada bagian tengahnya. Dengan pelan Ririn memasukkan memeknya ke penisku yang sudah berdiri namun masih tetap belum keluar. Dengan pelan dia menggenjot penisku sampai saat itu aku bersemangat dan memegang dua bongkahan tetek nya sambil tetap memompa. Frekuensi semakin lama dan semakin cepat, ekspresi Ririn berubah dengan drastis dan terlihat dia sangat menikmati permainan. Akupun sama, apalagi dengan melihat perempuan berjilbab dengan ber tetek besar dan dadanya naik turun saat mompa penisku. Lalu saat itu tiba, pejuuh yang tersedia ini ga bisa aku tahan lagi.

"Sayaaang, aku mau keluaaaarrr. “
“Aku keluarin di dalem aja yaaa”
“Iyaaaa boleh kok sayaaaaanggg . . “
“EMhhhhh.. . . . .. . “

Aku lagi ga masa subur kok.

“Mmmmaaaghhhhhh. . . ”
“Pakai kodee yaaa”
“oke sayaaaangggg, , , , , , ,”
“Satuuuu duaaaa..ttiiiiiggggggggggggggggggaaaaaa . . “
“MMMhhhhhhhhhhh. . . ”

Croot croot croot croot

Pejuuh dan cairan kami bersatu kala itu dan WOOW rasanya nikmat sekali. Klimaks banget. Setelah itu aku cium kening Ririn dan bibirnya, setelah itu kami mandi dan bersiap buat pulang karena jam sudah menunjukkan pukul 8 Pagi. Hari itu hingga saat ini aku dan Ririn masih melakukan hubungan tersebut di manapun kami ingin, walaupun di dalam ruang kelas atau pun di dalam toilet kalau sedang dalam keadaan yang aman dan sepi.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd