Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA WASIAT

Status
Please reply by conversation.

POV REZA​

Sepulang dari rumah kak Heni aku langsung merebahkan tubuhku di atas sofa, badan ku terasa sangat2 capek sekali, namun berbeda dengan suasana hatiku, malahan sekarang hatiku sangat berbunga bunga karena kak Heni telah menerima cintaku, ketika dia Kuantar pulang agak berat rasanya jika harus berpisah, ingin rasanya aku menghabiskan waktu bersamanya..



Namun apa boleh buat kak Heni masih punya tanggung jawab kepada suaminya,..

Mengenai suami kak Heni yaitu mas Ibnu, aku sama sekali sudah tidak respek kepada nya, karena perbuatan nya yang selalu menyakiti hati kak Heni, dan sekarang aku hanya tinggal menunggu waktu saja, kalo sampai dia kelewatan menyakiti kak Heni.. maka dia akan ku buat menyesal seumur hidupnya..





2 hari setelah aku mengajak mala dan kak Heni jalan jalan, aku kembali disibukkan dengan kegiatan ku menjalani pola latihan beban di gym pribadi ku, selama dua hari itu juga aku selalu intens menghubungi kak Heni baik melalui telpn ataupun chatingan, begitu pula dengan kakak2 ipar ku yang lain seperti kak Ulfa, kak Nining dan kak fani aku selalu menyempatkan untuk selalu memberi perhatian kepada mereka semua..



Terlebih lagi kepada kak Heni, karena mala dalam waktu dekat ini akan lulus TK, dan kak Heni akan langsung memondok kan nya, di tempat yang sama ketika dia mondok dulu, aku selalu menanyakan apa saja kebutuhan yang nantinya mala perlukan selama berada di pondok.



Namun kak Heni hanya menjawab tenang saja, nanti dipondok akan hidup sederhana, jadinya gak terlalu membutuhkan sesuatu yang banyak..

Setelah dijawab demikian aku hanya Nurut saja apa kata kak Heni, namun pada saat hari H keberangkatan mala, kak Heni meminta tolong kepadaku agar bersedia mengantar, dan tentu saja aku sangat sangat bersedia..



Tapi akhir akhir ini kak Heni seperti murung lagi ketika aku menelpn nya, walaupun masih sempat berusaha tertawa dikala aku melontar kan sedikit guyon2 receh.



Namun seperti ada yang mengganjal dari respon dan ucapan nya, maka aku langsung menafsirkan bahwa pasti ada sesuatu hal terjadi didalam rumah tangganya,.



Akupun menanyakan hal tersebut kepadanya, namun pada awal nya kak Heni tidak bersedia bercerita, setelah agak ku paksa agar dia meluapkan kegundahan nya kepadaku, dan akhirnya kak Heni bersedia menceritakan semuanya, bahwa hubungannya dengan mas Ibnu sedang tidak harmonis, hanya gara gara telur ceplok tidak ada garam nya..



Jantungku terasa mendidih setelah mendengar cerita dari kak Heni,..

ANNJIING SI IBNU..

Gumam ku dalam hati,



Namun aku tidak ingin gegabah mengambil keputusan dan tindakan dengan caraku sendiri, karena terlihat kak Heni seperti masih ingin mempertahankan pernikahannya..



Dari kejadian yang dihadapi oleh kak Heni tersebut, Sontak membuat aku menjadi semakin intens memperhatikan nya, karena aku tidak mau jika nanti kak Heni menjadi setres karena sikap suaminya..



Dan ternyata itu berhasil, satu hari dua hari kak Heni terdengar seperti sudah mulai tenang lagi, kini dia dengan enjoy berbicara padaku tanpa ada yang ditutupi, dia seperti nya sudah tidak perduli lagi dengan sikap suaminya, entah mau marah, mau diam mau apa kek, yang penting tugas nya sebagai ibu rumah tangga sudah dia laksanakan..



Dan Kak Heni hanya perduli dengan mala dan diri nya sendiri, apabila senang dan sedih dia selalu curhat kepadaku, dan ternyata selama 6 hari ini dia selalu tidur bersama mala, dia hanya masuk ke kamarnya sesekali saja ketika ingin bersih2 dan mengganti pakaian..



Kak Heni juga mengatakan kalo nantinya mala sudah di pondok maka dia hanya berdua dengan suaminya, itu akan membuat hari harinya mungkin seperti di neraka.. ujarnya



Ketika sudah membahas itu, aku dengan seketika langsung menghibur kak Heni dengan mengatakan kabur saja kerumah ku, nanti dirumah ku kakak akan ku buat seperti permaisuri..

Hal itu sontak membuat dia tertawa..



Seperti siang ini, aku baru saja selesai telponan bersama kak Heni dan juga mala, hanya sekedar menanyakan kabar mereka masing masing, dan disetiap kami telponan selalu aku menyelipkan kata2 cinta dan gombalan kepada kak Heni, aku bertujuan agar hatinya selalu bahagia dan juga tentunya supaya dia tambah mencintaiku.. hehe



Setelah selesai telponan dengan kak heni dan juga mala, maka aku segera membuka handuk kimono yang sedang ku kenakan dan hanya meninggalkan celana renang ketat saja, karena aku memang pada awalnya ingin berenang..



Beberapa putaran aku lakukan dengan bermacam macam gaya, dan tibalah di saat aku ingin beristirahat, aku kemudian naik dan mulai rebahan di kursi panjang yang terbuat dari kayu jati sambil menikmati oren jus..



Tanpa ku duga terdengar lah suara dari belakang, yang sontak membuatku terkaget, karena pada saat itu aku sedang memejamkan mata..



“Rezaaaa…..”

Terdengar suara seorang wanita, yang seperti aku mengenali suara tersebut



“Ehhh… ternyata lagi renang…hehe…”

Ucap kak fani, ternyata wanita itu adalah kak fani, memang kak fani dan ipar2 ku yang lain sudah kuberikan akses untuk masuk kedalam rumah ku, bahkan suara mereka semua sudah dikenali oleh smart lock yang aku pasang di pintu gerbang dan di pintu rumah utama..



Kala itu aku dibuat terpana dengan penampilan kak fani yang tidak seperti biasanya, kali ini kak fani menggunakan gamis panjang yang terlihat lumayan nge pres ditubuh nya, sontak membuat ku terangsang..



Kak fani​



“Kakak bikin aku kaget,.. kok gak bilang bilang mau dateng..”

Ucapku kepada kak fani, dengan duduk dikursi kayu tadi namun hanya menggunakan celana renang ketat saja, yang memperlihatkan tonjolan besar ku semakin nampak tercetak..



“Kakak mau bikin kejutan.. hehe..”

Ucap kak fani, namun ku perhatikan sesekali matanya curi2 melihat ke selangkangan ku..



“Hmm… Iyaa Iyaa.. kakak terlihat bahagia banget nih, sini kak duduk dulu..”

Ucapku tersenyum, kemudian ku persilahkan dia duduk dikursi panjang yang satuan nya lagi, yang otomatis sekarang kita berhadap harapan..



Kak fani sendiri kali ini menggunakan baju yang lumayan menggungah selera kejantanan ku, namun di tetap menggunakan jilbab..



“Iya Zaa.. kakak lagi seneng banget, kamu tahu gak setelah kakak upload foto2 kamu sewaktu digunung itu, produk2 kakak jadi laris banget, bahkan kakak sekarang sudah ekspor keluar negeri.. hehe”

Ucap kak fani menjelaskan dengan tersenyum..



“Allhamdulillah.. aku ikutan seneng kak.. hehe..”



“Ini makanya sekarang kakak dateng bawain pizza,.. hhmm kakak bingung mau bawain kamu apa.. kamu kan tinggal mau saja pasti kebeli.. hehe..”

Ucap kak fani lagi..



“Kakak gak perlu repot2, kakak dateng kesini saja sudah buat aku bahagia, gak ada nilainya kak, bahkan sama lambo yang didepan tu, gak sebanding harga nya sama kehadiran kakak..”

Ucapku meyakinkan kak fani dengan tersenyum..



“Ihhh… gombal.. nanti kakak terbang loo..”

Ucap kak fani menanggapi gombalan ku..



“Hhmm… nanti aku peluk kakak biar kita sama2 terbang.. hehe”

Ucapku lagi



“Ihh.. sudah sudah gombal nya, ini pizza nya dimakan dulu..”

Ucapkak fani sambil membuka bungkus pizza yang dibawa nya,.. padahal kali ini aku lagi fokus ke makanan sehat saja namun karena menghargai kedatangan kak fani dengan maembawa pizza aku tidak bisa menolak nya..



“Hehe… ehh kaki kakak sudah mendingan kan..”



“Alhamdullilah Zaa.. tapi masih agak sedikit ngilu sih, soalnya kata dokter masih ada beberapa urat yang masih keselip..”



“Hhmm.. coba aku Liat kak..”

Ucapku, lalu kemudian melepas sepatu beserta kaus yang dia kenakan secara perlahan dan hati2 agar tidak menyakitinya, lalu aku mengangkat kakinya dan menaruh di pahaku,,



Kak fani yang menyaksikan aksiku tersebut hanya terdiam menatap dengan tajam tanpa penolakan, dia seperti merelakan semua perbuatanku..



Ketika kakinya ku letakkan di paha ku, sontak membuat kaki kak fani sedikit panas dan agak bergetar, aku meyakini pasti sekarang jantung nya sedang berdebar sehingga darah dalam tubuhnya juga menjadi hangat..



Secara perlahan aku mulai mengurut kakinya, kak fani hanya memperhatikan wajah ku saja, bahkan dia tidak pernah melihat sama sekali kakinya yang sedang ku treatment, aku mengetahuinya karena beberapa kali pandangan kami saling beradu kemudian kami sama sama tersenyum..



Lalu bagaimana dengan juniorku..??

Iyaa.. perlahan demi perlahan juniorku semakin mengembang sehingga membuat Nya terasa sesak, namun aku tidak perduli dengan keadaan ku yang hanya menggunakan celana ketat, aku tetap memijit kaki kak fani..



“Zaaa… terimakasih ya…”

Ucap kak fani dengan nada lirih..



“Iya sayaaanggg… Eehh eehh iya Kakk sama sama..”

Ucapku tersenyum



“Hehe… beneran juga gak apa apa kok..”

Ucap kak fani tersenyum



“Iyaa kak.. memang itu beneran kok.. hehe..”

Ucapku lagi



“Seriussan.. mulai kapan..?”

Tanya kak fani..



“Dari dulu kak.. dari pertama liat kakak.. hehe..”



“Aahh jangan bohong Zaa.. hehe”



“Bener kak.. aku berani sumpah, aku berani dikebiri kok kalo bohong.. hehe..”



“Eehh.. gak gitu juga kali.. hehe..”

Ucapkak fani kaget sambil memegang bibirnya, lalu seketika pandangan nya tertuju ke benda diantara pahaku



“Lasingan kak fani gak percaya sih.. Hmm..”



“Iyaa Iyaa.. kakak percaya kok.. hehe..”



“Kalo kakak bagaimana..?”



“Hhmmzz… gimana ya..? Hehe.. kakak malu Zaa..”



“Malu kenapa.. aku aja gak malu..”

Ucapku memanyunkan bibir



“Hhmm.. Iyaa Zaa kakak juga kok.. hehe”



“Serius kak.. dari kapan kak..?”

Ucapku tersenyum



“Dari dulu juga, ketika berada digunung bahkan mau meledak rasanya.. hehe..”

Ucap kak fani tersenyum



“Kenapa gak diledakan saja kak..?”

Ucapku lagi dengan senyuman



“Masak kakak yang duluan.. Hmm..”



“Hehe.. sebenernya aku mau meledakkan nya juga waktu itu kak.. Hmm tapi aku takut..”



“Loh takut kenapa..??”



“Ada dua alasan kak aku takut..”



“Hmm.. coba sebutin satu satu kakak mau denger..”

Ucap kak fani tersenyum



“Baik kak.. yang pertama aku takut, jika aku nanti meledak sedahsyat dahsyat nya, nanti respon kakak malah memadamkan ledakannya.. kan nanti aku malu kak, harus saling canggung..”

Ucapku dengan wajah manyun, sehingga kak fani terlihat gemas melihat ku



(Pembaca perlu ingat ya kalo aku ini ganteng dan sangat sangat keren, jadi kalo manyun terlihat sangat gemesin..) 😀



“Aahh… Kamu gemesin banget Zaa.. hehe.. trus2 yang ke-2 bagaimana ..?”

Ucap kak fani penasaran



“Hhm.. kalo alasan yang ke-2, Hmm.. nanti kalo aku juga meledak sedahsyat dahsyat nya, terus kak fani juga ikut meledak dahsyat.. aku pasti akan bahagia banget, namun aku takut juga kak..!!”

Ucapku kembali memanyunkan bibir dan ucapan ku sengaja ku gantung..



“Laah.. kenapa harus takut..?? Hmm.. kan malah asyik kita mendaki dengan sama2 meledak.. hehe..”



“Iya kak asyik sihh.. tapi nanti ketika nyampe di bawah aku takutnya, karena kita saling sama2 meledak, kita melakukan hal hal yang.. Hhmm.. tidak tidak.. karena untuk memadamkan api ledakan yang dahsyat tadi.. tapi hal2 yang tidak tidak itu sebenernya enak kayak nya ya.. kak.. hehe”

Ucapku dengan tersenyum,



sedangkan kaki kak fani selama kami mengobrol masih tetap berada dipahaku, aku hanya mengelus elus perlahan saja..



“Hhmm.. kalo kakak diposisi kayak begitu sih, kita yang sama2 meledak, seperti nya kakak juga mau kok Zaa..”

Ucapkak fani tersenyum..



“Nah loh… sekarang kan kita sama2 meledak nih kak.. ayoook marii..””

Ucapku kepada kak fani, dengan langsung memegang tangan nya untuk berdiri, lalu kemudian aku tertawa..



“Hhuuu… kamu ini kayak kucing ketemu ikan asin saja.. hehe..”



“Yaa lasingan kakak ngomong nya mau juga.. makanya aku ajakin.. hehe..”

Ucapku, lalu kemudian aku duduk kembali



“Yaa tidak gitu juga Zaa.. hmmm… tapiii… Hmm tidak tahu Ahh.. kakak bingung.. hehe”

Ucap kak fani mulai salah tingkah, sedangkan aku hanya menanggapi nya dengan tersenyum manis..



“Eehh.. Zaa kita renang yuk.. hehe”

Ucap kak fani mengalihkan pembicaraan..



“Kakak sengaja ya ngajakin renang biar api yang meledak ledak itu bisa padam.. hee..”

Ucapku lagi mulai memancingnya



“Hmm.. gak kok.. kakak memang mau renang.. wweekk..”

Ucap kak fani meledek

“Lagian.. biar mandi sedingin apapun airnya api ledakan nya gak akan bisa padam Zaa..”

Ucap kak fani kembali, namun kali ini dia memberiku senyuman terindah nya..



“Yaudah kalo begitu.. Ayoo kak.. hehe..”



“Eehh.. ini pizza nya di makan dulu, kakak juga mau ganti baju ini..”

Ucap kak fani tersenyum..



Kemudian kak fani pergi meninggalkan ku, untuk mengganti baju yang dia kenakan menggunakan baju renang, yang sepertinya dia bawa sendiri..



Ketika kak fani masih terlihat oleh ku, dan akan memasuki ruangan..

Aku sengaja memanggil nya dengan sedikit berteriak..



“Sayang….!!”

Panggil ku, kemudian kak fani segera menoleh ke arahku dan seketika memberiku senyuman..



Pembicaraan yang kita lakukan tadi seolah olah, hanya kita berdua yang memahaminya, seandainya pun ada orang ke-3 yang bersama kami, sepertinya dia tidak akan memahami nya..



(Begitu pula dengan para pembaca yang budiman, yang IQ nya agak rendah sepertinya agak lama akan memahami.. hehe)😅





Sekembalinya kak dari mengganti baju, dan kini dia datang kepadaku dengan sudah menggunakan baju renang yang menurutku lumayan sexy karena lekuk2 tubuhnya masih bisa ku terawang, walaupun baju yang dia kenakan adalah baju renang dengan jilbab..



Seketika itu juga mataku langsung memandang nya sedikit terbengong.



“Kok bengong begitu ngeliat kakak.. “

ucap kak fani



“Kakak sangat Cantik dan sexy..”

Balasku tersenyum..



“Hhmm.. terimakasih Reza ganteng.. hehe..”

Ucap kak fani tersenyum..



“Kak… aku kayaknya segera ingin meledak..”

Ucapku kepadanya



“Kalo begitu sana cepetan nyebur.. hehe”

Ucap kak fani



“Hehe Ayoo kak samaan.. biar kita sama2 meledak dikolam.. hE..

Ucapku,

kemudian segera ku tarik tangan kak fani, dan mulai menyebutkan diri ke dalam air..



Kami pun melakukan beberapa putaran mengelilingi kolam, dan terkadang kami berdua melakukan lomba adu kecepatan, yang tentu saja jika aku benar benar melakukan dengan sungguh2 maka aku pasti menang, namun kali ini aku sengaja mengalah agar kak fani menang..



“Yeee… kakak menang.. hehe.. huh..hush..”

Ucap kak fani senang, dengan suara yang berat karena agak lelah



“Selamat sayang… ehh kak… hehe..”

Ucap ku kemudian mulai memancing nya lagi..



“Hehe… tidak apa2 aku juga kok…”

Ucap kak fani tersenyum, dengan nafas yang perlahan mulai normal..

“Ehh.. pasti tadi kamu sengaja kalah ya Zaa..”

Ucap nya lagi



“Hehe.. aku rela mengalah dalam hal apapun agar kakak bisa bahagia..”

Ucapku memandang nya..



“Hhmm….”

Ucap kak fani tersenyum, tanpa mengucapkan kata kata



“Kakk…..”

Ucap ku memanggil nya..



“Iyaaa…”



“Kaak….”

Panggil ku lagi, namun sekarang dengan tatatapn yang tajam mengarah ke bola matanya langsung..



“Iyaa rezaa…”

Ucap kak fani mulai menatapku balik, dengan raut wajah yang serius



“I LOVE YOU..”

Ucapku tersenyum..



“Hmm.. Iyaa aku juga mencintai mu Zaa..”

Ucap kak fani tersenyum, namun sambil menundukkan wajahnya dan memejamkan matanya..



“Eehh kak.. kok air kolam nya jadi hangat ya.. berarti kita sudah sama2 meledak nih… hehe”

Ucapku tersenyum



“Iyaa Zaa.. kakak bahagia sudah bisa meledak.. hehe..”

Ucap nya dan kini sudah berani menatap wajahku..



Tanpa menunggu aba2 aku langsung memeluk kak fani erat.. kak fani pun demikian, dia membalas pelukan ku dengan erat juga..

Kami berpelukan tanpa mengucapkan sepatah kata, dan ternyata memang benar tubuh kami berdua menjadi begitu hangat, itu semua menandakan bahwa kamu memang benar benar terbakar oleh api asmara..



Setelah lama kita berpelukan, kemudian aku mengendorkan pelukan ku padanya, sehingga pelukan kamu pun benar benar terlepas, kami saling menatap satu sama lain.

Kak fani sekarang sudah tidak malu malu lagi menatapi wajah ku dan kedua mataku dalam dalam, kita saling pandangi dan akhirnya di akhiri dengan sama2 tersenyum bahagia..



Aku segera memegang kepala kak fani, kemudian ku arahkan bibirku untuk mencium kening nya agak lama, setelah ku lepaskan ciuman ku dari kening nya kami kembali tersenyum..



“Aku cinta kamu 10000x lipat..”

Ucapku tersenyum



“Hmm.. aku 1000000x lipat.. hehe”

Balas kak fani tersenyum



“Aku sekarang sudah bertambah menjadi 1000000000x lipat.. hehe”

Ucapku yang tidak mau kalah..



“Aku juga barusan bertambah menjadi 100000000000000000000x lipat.. hehe weekk..”

Ucap kak fani, meledek.. dan kini dia sudah tidak menyebut dia sendiri dengan sebutan kakak, namun sudah mengganti menjadi aku..



“Hehe iya kak.. Aku sayang kakak..”

Ucap ku dengan serius



“Iya Zaa.. aku juga sayang kamu..

Balas kak fani..

“Seumur umur cuman sama kamu saja aku se begitu cintanya, rasanya hatiku mau meledak..”

Ucap kak fani tersenyum..



Maka sontak aku memegang lagi kepala nya dengan kedua tangan ku, dan perlahan mulai ku kecup bibirnya perlahan, reaksi kak fani hanya pasrah dan memejamkan matanya..



Setelah itu aku menyudahi kecupan ku, kemudian mata kami bertemu saling pandang dengan tajam, lantas kak fani mengangguk dan tersenyum kepadaku..



Dengan anggukan nya tersebut membuat juniorku dibawah sama sudah mulai tidak ter Kendali,segera Ku dekatkan bibirku mencium bibir kak fani,



“Hmmpp… hhmmpp…”

Desah kak fani mulai menikmati ciuman yang kita lakukan,..



Aku sesekali memasukkan lidahku kedalam rongga mulut kak fani, sontak kak fani membalas dengan mengulum lidahku..



Slrupp..hhmmp.. suara mulut kami terdengar seperti sedang dahaga..



Hampir 10 menit kita melakukan ciuman dan saling melumat satu sama lain, sedangkan tangan ku masih tetap memegang kepala kak fani, dan begitu pula kak fani tangan kanan nya berada di kepalaku sedangkan tangan kanan nya berada di punggung ku, yang sedari tadi tetap mengelus ku..



Hingga akhir nya karena sudah terbawa suasana, aku memberanikan diriku memindahkan tangan kiri ku ke bokong sexy kak fani sedangkan tangan kanan ku mulai meraba susu nya yang terlihat cukup besar dan kencang..



“Aahh… hhmmpp.. slrupp..”

Desah kak fani ketika kedua tangan ku mulai beraksi, dan kita masih tetap berciuman dan saling melumat mesra



Karena juniorku di bawah sana sudah sangat sesak, aku kemudian memegang tangan kanan kak fani yang berada di kepalaku, dan mulai mengarahkan nya memegang juniorku dari luar celana..



“Ahh.. Keras banget..”

Ucap kak fani tersenyum,..



“Sakit kak.. keteken sama celanaku..”



Setelah mendengar ucapanku, kak fani langsung mengarahkan kedua tangan nya untuk membuka celanaku..



“Ihh… besar banget sayang..”

Ucap kak fani tersenyum..



Dan dia sekarang sudah mulai mengelus dan kadang mengocok juniorku yang masih didalam air..



“Ahh.. enak sayang tangan kakak halus..”

Desahan dan ucapanku menikmati aksi kak fani pada juniorku..



Dan kini celana renang ku sudah ku lepaskan dari kakiku, yang sekarang membuatku sudah telanjang bulat, sedangkan kak fani masih utuh menggunakan baju renang nya



“Kak.. Aku mau buat kakak melayang ya..”

Ucapku tersenyum..



“Hh.. Gimana maksud mu Zaa..??”



Tanpa menjawab pertanyaan nya, Maka segera ku lepas kan celana leging ketat yang di kenakan nya, namun celana dalamnya tidak ku lepaskan..



“Sekarang kakak duduk di pinggir ya..”

Ucapku, kemudian aku membantunya naik agar duduk dipinggiran kolam,.



Maka terpampang lah sepasang paha putih mulus tanpa ada lecet, sedangkan vagina nya yang masih tertutup CD warna hitam juga terlihat tembeb..



Perlahan aku mulai mencium paha nya bergantian yang sebelah kiri dan kanan, sedangkan kak fani hanya mengelus kepalaku,.



Karena sudah tidak sabar, aku segera melepas kan CD kak fani, dan dengan seketika itu pula terlihat lah gundukan vagina nya, dan kak fani hanya menatapku syahdu..



Aku kemudian mulai menekuk kedua kakinya dan membuka sedikit lebar pahanya, maka terpampang lah Harta berharga milik kak fani, sebuah vagina berwarna merah, dengan bulu2 halus namun tidak lebat, dan dengan jengger nya yang berwarna merah, menurut ku itu sangat sesuai karena kulit kak fani juga berwarna putih..



Tanpa berlama lama, segera ku dekatkan wajahku di antara kedua pahanya, dan mulai menciumi vagina kak fani, hampir setiap sisi dari vagina nya tak luput dari ciuman ku, aku yang merasa tidak puas dengan hanya mencium nya, maka ku masukkan lidah ku ke dalam vaginanya, dan sesekali juga aku menyedot klitoris kak vani..



“Ohh.. sayang… Ahh..”

Desah kak fani menikmati aksiku, sedangkan tangan nya mulai mengelus elus rambut ku..

“Aku baru pertama kali di giniin Zaa.. oohh…”

“Nikmat sayang… Aahh…”

Desah kak fani tak tertahankan akibat aksiku,



Kedua Tanganku yang hanya meremas bokongnya, kini sudah berpindah ke dadanya, dan mulai ku jalan kan Misi ku..

Aku meremas kedua susu kak fani yang masih tertutup baju renang nya,

Kak fani yang merasa kurang dengan aksiku di susu nya kemudian menyuruh ku untuk membuka bajunya..



“Sayang bukain bajuku..”

Ucap kak fani tersenyum dengan nafas yang masih tersengal..



“Pindah yuk kak ke kursi..”

Ucapku..



Kemudian aku beranjak naik dari kolam, lalu aku mulai menuntun kak fani menuju kursi panjang..

Sesampainya dikursi lalu kak fani menyuruh ku duduk..



“Sekarang kamu yang aku bikin nikmat sayang..”

Ucap kak fani, namun terlebih dulu dia membuka bajunya dan BH nya, yang otomatis juga membuat jilbab nya ikutan terbuka karena baju dan jilbab nya jadi satu..



Maka terpampang lah didepan ku sosok tubuh indah, tubuh putih langsing tanpa lemak, dengan dipadu oleh susu nya yang besar namun kencang putih bersih dan putingnya yang berwarna merah, menurutku sangat serasi dengan tubuhnya yang berwarna putih..



Kini kami berdua sudah sama sama telanjang, dan aku yang sudah sangat bernafsu segera menarik pinggang kak fani, dan mulai meremas kedua susu nya..

Tak puas dengan hanya meremas kemudian kembali ku arahkan mulutku untuk melumat susunya bergantian..



“Aahh… sayang.. Ohh.. nikmat Zaa…”

Desah kak fani..



aku tidak menjawab semua racauan nya, aku hanya fokus kepada kedua susu indah nya..



Sesekali ku genggam kedua susunya dan ku dekatkan satu sama lain kemudian aku mulai mengenyotnya begantian.. hal itu membuat kak fani mendesah keenakan..



“Aahh.. enak sayang.. uhhh…”

“Sayang… aku mau lihat punya mu.. hhmmpp..”

Ucap kak fani dengan suara nya terasa berat..



Kemudian aku menyudahi aksiku di kedua susu nya, dan kak fani mulai berjongkok di depan ku, maka kini juniorku yang sudah sangat tegang terpampang di depan nya..



“Ahh.. Punyamu besar banget sayang.. pasti terasa sempit nantinya..”

Ucap kak fani tersenyum..



Kini kak fani mulai menjalan kan aksinya di junior ku, tangan kiri nya mulai menggenggam batang junior ku, sedangkan tangan kanan nya mengelus kedua bola ku..



“Ohh.. iya sayang.. nikmat…”

“Ahh… coba di masukkan ke mulutnya kakak…”

Ucapku tersenyum dengan sedikit mendesah..



“Aku belum pernah Zaa.. memang nya muat nih,.? Besar nya kayak gini..”

Balas kak fani dengan tersenyum sendu, sambil kedua tangan nya tetap mengocok junior ku..



“Muat kok sayang.. coba saja,, anggap aja lagi ngemut permen lolipop..”

Ucapku tersenyum, sambil ku elus rambutnya mesra..



Tanpa membalas perkataanku, kak fani mulai menjilati juniorku, sedangkan kedua tangan nya masih tetap mengocok dan membelai kedua bolaku..



“Ahh.. Enak kak…”

Desahan ku mulai menikmati jilatan kak fani pada kepala juniorku..

“Coba sekarang masukin sayang..”



Mendengar ucapan ku, Kak fani mulai memasukkan juniorku kedalam rongga mulut nya, beberapa kali giginya mengenai batangku, memang sedikit sakit seperti di gigit semut pada batangku, namun aku tetap menikmati perlakuan nya..



“Ahh.. enak sayang..”

Desahku..

“Sekarang coba kakak emut dan jilati, anggap saja permen lolipop.. Ahh..”

Ucapku lagi mulai menuntun kak fani..



Kak fani mulai melakukan seperti yang aku katakan, dia mengemut juniorku dengan keras dan juga kadang2 di menjilati nya dengan lidahnya, dia memang menganggap seperti sedang mengemut permen..



“Enak banget sayang..ahh”

Desahku keenakan..



Hampir 7 menit kak fani mengemut dan menjilati junior ku dan itu terasa sangat nikmat luar biasa, namun aku belum sedikit pun menandakan akan klimaks..

Sedangkan tangan ku sedari tadi hanya berkutat pada kedua susu kak fani, kadang ku remas dan ku elus, hal itu juga membuat kak fani bertambah nafsu dan semangat mengulum junior ku..



“Sayang kamu kuat banget.. mulut kakak pegel..”

Ucap kak fani tersenyum..



Tanpa menjawab ucapan kak fani, dia segera ku angkat dan cium kembali mulutnya, lidah kami pun saling melumat satu sama lain, namun lumatan kak fani tidak se beringas ketika berada di kolam, mungkin memang benar mulutnya terasa pegal.. ucapku dalam hati..



“Sayang… aku masukin ya..”

Ucapku tersenyum, sambil membelai liang vagina kak fani yang sudah sangat basah..



Kak fani hanya tersenyum menganggukkan kepalanya, yang menandakan bahwa dia juga menghendakinya..



“Aku di atas ya Zaa.. Menurut mas faruk aku jago kalo di atas..”

Ucap kak fani tersenyum..



“Oke sayang..”

Ucapku tersenyum,



kemudian aku mulai merebahkan diri di kursi panjang, dan kak fani mulai menunggangi tubuhku,

dengan perlahan kak fani mulai menuntun junior ku agar masuk ke dalam vaginanya..

Namun terlebih dahulu dia memegang juniorku dan mulai menggosok gosokan nya di bibir vaginanya, agar pelumas yang dikeluarkan oleh vaginanya bisa memudahkan juniorku memasukinya..



“Aahh.. enak..”

Desah kak fani..



Karena sudah sangat basah, maka kak fani mulai mengarahkan tepat di lubang vaginanya..

bblless… masuklah juniorku kedalam vagina kak fani…



“Aahh.. sayang.. penuh banget vaginaku…oh..”

Desah kak fani ketika juniorku sudah mulai masuk semua,..



“Sempit banget sayang.. Ahh…”

Ucapku membalas nya..



“Punyamu yang besar sayang.. Ahh..”

Ucap kak fani tersenyum..



Kak fani mulai menurun naik kan pinggul nya, agar juniorku bisa keluar masuk didalam vaginanya, sedangkan tangannya dia letakkan di dada bidangku, sesekali dia memilin puting susuku..



“Ahh.. punya kakak enak banget.. sempit sayang.. uh..”

Ucapku,, yang hanya dibalas oleh senyuman oleh kak fani..



Kak fani terus menurun naikkan pinggulnya, dan aku yang merasa bernafsu dengan melihat susunya yang besar dan kencang, segera aku bangkit dan kini posisi kami sudah sama2 duduk..



Aku mulai mengenyot susu kak fani begantian.. sedangkan tangan ku mulai meremas kedua pantat nya yang sexy..



“Aahh… terus sayang.. sedot yang kenceng susu kakak.. Ahh…

Desah kak fani, dan tangannya sedari tadi memegang kepalaku agar tidak terlepas dari susunya..



“Aahh … kakak mau sampe sayang… Ahh…”

Lenguhan kak fani, dan goyangan nya mengeluar masukkan junior ku menjadi di percepat..



“Aahhh… Ohh… aaa… aku sampai sayang…”

“Nikmat sayang… Ahh..”

Desahan panjang kak fani menandakan dia sudah mencapai orgasmenya.. dan tubuhnya pun menjadi bergetar menandakan bahwa dia mendapatkan orgasme dengan luar biasa..



“Love you sayang…”

Ucapku tersenyum..



“Aku juga cinta kamu rezaa.. love you..”

Balas kak fani tersenyum..



Kemudian kami kembali beradu mulut, ciuman kak fani terasa sangat2 bernafsu.. Sedangkan juniorku masih menancap dengan tegak nya di dalam vaginanya..



“Aku belum pernah orgasme sehebat ini sayang..”

Ucap kak fani tersenyum..



“Tenang kak… aku akan buat kakak orgasme lebih hebat lagi..”

Ucapku tersenyum, kemudian kembali ku lumat bibir kak fani dengan mesra..



Ditengah kami saling melumat, aku sengaja mengedut ngedut kan juniorku yang masih tertancap dengan sempurna di dalam vagina kak fani..



“Ahh.. geli sayang…”

Ucap kak fani melepas lumatan kami dan mulai tersenyum..



“Kakak sudah siap orgasme yang lebih hebat lagi..”

Ucapku tersenyum..



“Aku milikmu sayang.. hhh..”

Ucap kak fani tersenyum..



Aku kini meminta kak fani agar bergantian terlentang, setelah menuruti perkataan ku kini aku mulai membuka lebar paha kak fani, maka terpampang lah vagina nya yang berwarna merah.. tanpa menunggu lama lama segera ku lesatkan junior ku menembus nya.. blless.. masuklah juniorku kedalam rongga vagina kak fani..



“Aahh.. enak.. sayang..”



“Kakak nanti diam saja ya jangan ikutan bergerak..”

Ucapku tersenyum, kak fani hanya mengangguk tersenyum



Kemudian aku mulai memaju mundurkan pinggangku, agar juniorku bisa keluar masuk memberikan rasa nikmat diantara kami berdua.. kedua tanganku kini mulai meremas kedua susu kak fani, sesekali ku dekatkan mulutku ke mulutnya dan kami pun saling melumat, sedangkan dibawah sana junior ku tetap aktif memompa vaginanya..



“Uuhhh.. enak sayang…”

Ucap kak fani tersenyum..



“Aku sayang kami kak..”

Ucapku memandang matanya..



“Iya Zaa… kakak juga.. Aahh.. sayang kamu..”

Balas kak fani dengan desahan..



Kemudian ku tegakkan tubuhku, dan aku mulai memegang kedua kaki kak fani dan menaruhnya dikedua pundakku, yang otomatis dengan posisi ini membuat jepitan vagina kak fani bertambah rapet..



“Ohh.. nikmat sayang…”

Desahan kak fani, ketika aku mulai menggenjotnya dengan kecepatan yang ku tambah..



Aku menggenjot vaginanya dengan cepat namun tidak beringas, karena aku menginginkan kenikmatan kami betul betul maksimal tanpa merasa tersakiti..



Dengan posisi ini genjot kak fani cepat dan tangan ku tetap aktif di kedua susunya meremas kadang memilin putingnya yang berwarna merah, membuat kak fani mendesah hebat..



“Aahh.. sayang… enak…”

Desahan kak fani, dengan matanya yang tidak dipejamkan namun tetap tajam memadangku..



“Oohh.. kakak mau sampe sayang… Ayoo dipercepat.. Ahhzzz…”



Mendengar desahan kak fani tersebut, aku kembali melebar kan pahanya, selebar lebarnya..

Dan Kini tangan kiri ku yang tadi aktif di susunya, mulai ku arahkan ke klitoris nya..

Aku mulai menggosokkan klitoris nya dengan cepat, sesuai dengan irama genjotan ku pada vaginanya..



“Oohh.. geli sayang… Ahh…”

Desahan kak fani tak tertahankan..

“Ahh.. enak sayang…”



“Kak… aku mau sampe…Ahh..”

Desahan ku yang sudah tidak tahan memuntahkan maniku..



“Aahh.. Iyaa.. kakak juga.. ahhh.””

Ucap kak kak fani..



Aku mempercepat genjotan ku, begitu pula tangan kiri ku, sengaja ku percepat menggosok kilotoris kak fani..



“Aahhh… rezaaaa… kakak sampai… ahhh…”

Criittt…. Crriittt…..cccriitt

Desahan panjang kak fani yang menandakan bahwa dia mendapatkan orgasmenya kembali, dan orgasme tersebut bersamaan dengan squirt yang di semprotkan oleh kak fani.. yang mengenai perutku..



“Aahh… kak.. aku mau keluar…

Aa.. keluar diamana kak…?”



“Didalam saja sayangku Ahh..”



Croott…croott,… croott.. hampir 7 kali semprotan dan kedutan yang di tembakan oleh juniorku, dan itu terasa sangat nikmat luar biasa..

Setelah itu aku masih menancapkan junior ku di dalam vagina kak vani, sengaja kubiarkan hal tersebut, soalnya kak fani masih menahan pantat ku dengan kedua kakinya..



“Aahh sayang.. tadi nikmat banget.. kakak Tumben bisa kayak begitu..”

Ucap kak fani tersenyum..



“Kakak tadi squirt.. vagina kakak hebat banget..”

Balasku tersenyum, dengan kedua kelamin kami masih bersatu..



“Kok punyamu masih terasa besar sayang..”



“Hhmm… kakak mau lagi..? Hehe..”

Ucapku tersenyum.. dan dengan sengaja ku kedut kedutkan kepala junior ku didalam vaginanya.. sontak membuat kak fani mendesah..



“Aahh.. ngilu sayang.. Kakak capek sayang.. hehe..

Kita istirahat dulu ya.. Kaka juga laper..”

Ucap kak fani dengan tersenyum…



Maka setelah pergumulan kami yang luar biasa tadi, pizza yang tadi dibawa oleh kak fani langsung habis kita makan..

Setelah selesai makan, kami kembali menyeburkan tubuh kami ke dalam kolam renang, kami sengaja melakukan hal tersebut yang kita niatkan agar sekalian saja mandi besar..



“Kak… aku sayang kakak…”

Ucapku ketika kami sama2 dikolam



“Kakak lebih sayang sama kamu.. hehe”

Balas kak fani..



“Mana buktinya kak… Hmm”

Tanya ku lagi



“Memang nya belum cukup bukti yang barusan sayang..”



“Hehe.. cukup cukup.. aku mau sering sering kak…”



“Lama lama kakak kamu buat bunting sayang.. hehe..”



“Ehh iya kak.. tadi kan keluar didalam, kakak gak takut..”



“Tidak apa2.. kalo jadi juga kakak seneng kok.. kakak hamil sama orang yang kakak cintai.. hehe..

Ucap kak fani tersenyum..



Kemudian kami menyudahi mandi besar kami, lalu kami membilas tubuh kami di shower yang berada dipinggir kolam, dengan sama sama saling menyabuni..



Kami bergantian menyabuni tubuh satu sama lain, terkadang aku membelai kedua susu kak fani dan mengenyot nya,

Begitu pula kak fani kadang dia mengocok juniorku..



“Ihh kok tegang sayang… hehe”



“Kakak sih.. Ayoo kak tanggung jawab..”

Ucapku tersenyum..



“Nanti ya.. sayang.. ini sudah mau malam.. hehe”



“Kakak mau nginep..?”



“Iya sayang.. hehe”



“Asiikk… bakalan begadang kayaknya ini..”



“Ehhh… jangan segitu nya kali.. besok kakak ada janji.. hehe..”



“Hehe gak kok sayang… yaa palingan aku nanti buat kakak tidur nyenyak saja.. hehe”



“Nah begitu dong.. hehe”



Karena waktu sudah menunjukkan petang, kami segera bersiap2 untuk melaksanakan sholat magrib,..



Dan setelah itu kami berencana akan menuju restaurant yang terletak di pinggir pantai..

Untuk merayakan hari ini, karena hari ini adalah hari bersejarah buat kak fani..



Bersambung 😀
Lasingan unin 😂😂😂😂🤣🤣🤣🤣🤣
 

POV REZA​

Sepulang dari rumah kak Heni aku langsung merebahkan tubuhku di atas sofa, badan ku terasa sangat2 capek sekali, namun berbeda dengan suasana hatiku, malahan sekarang hatiku sangat berbunga bunga karena kak Heni telah menerima cintaku, ketika dia Kuantar pulang agak berat rasanya jika harus berpisah, ingin rasanya aku menghabiskan waktu bersamanya..



Namun apa boleh buat kak Heni masih punya tanggung jawab kepada suaminya,..

Mengenai suami kak Heni yaitu mas Ibnu, aku sama sekali sudah tidak respek kepada nya, karena perbuatan nya yang selalu menyakiti hati kak Heni, dan sekarang aku hanya tinggal menunggu waktu saja, kalo sampai dia kelewatan menyakiti kak Heni.. maka dia akan ku buat menyesal seumur hidupnya..





2 hari setelah aku mengajak mala dan kak Heni jalan jalan, aku kembali disibukkan dengan kegiatan ku menjalani pola latihan beban di gym pribadi ku, selama dua hari itu juga aku selalu intens menghubungi kak Heni baik melalui telpn ataupun chatingan, begitu pula dengan kakak2 ipar ku yang lain seperti kak Ulfa, kak Nining dan kak fani aku selalu menyempatkan untuk selalu memberi perhatian kepada mereka semua..



Terlebih lagi kepada kak Heni, karena mala dalam waktu dekat ini akan lulus TK, dan kak Heni akan langsung memondok kan nya, di tempat yang sama ketika dia mondok dulu, aku selalu menanyakan apa saja kebutuhan yang nantinya mala perlukan selama berada di pondok.



Namun kak Heni hanya menjawab tenang saja, nanti dipondok akan hidup sederhana, jadinya gak terlalu membutuhkan sesuatu yang banyak..

Setelah dijawab demikian aku hanya Nurut saja apa kata kak Heni, namun pada saat hari H keberangkatan mala, kak Heni meminta tolong kepadaku agar bersedia mengantar, dan tentu saja aku sangat sangat bersedia..



Tapi akhir akhir ini kak Heni seperti murung lagi ketika aku menelpn nya, walaupun masih sempat berusaha tertawa dikala aku melontar kan sedikit guyon2 receh.



Namun seperti ada yang mengganjal dari respon dan ucapan nya, maka aku langsung menafsirkan bahwa pasti ada sesuatu hal terjadi didalam rumah tangganya,.



Akupun menanyakan hal tersebut kepadanya, namun pada awal nya kak Heni tidak bersedia bercerita, setelah agak ku paksa agar dia meluapkan kegundahan nya kepadaku, dan akhirnya kak Heni bersedia menceritakan semuanya, bahwa hubungannya dengan mas Ibnu sedang tidak harmonis, hanya gara gara telur ceplok tidak ada garam nya..



Jantungku terasa mendidih setelah mendengar cerita dari kak Heni,..

ANNJIING SI IBNU..

Gumam ku dalam hati,



Namun aku tidak ingin gegabah mengambil keputusan dan tindakan dengan caraku sendiri, karena terlihat kak Heni seperti masih ingin mempertahankan pernikahannya..



Dari kejadian yang dihadapi oleh kak Heni tersebut, Sontak membuat aku menjadi semakin intens memperhatikan nya, karena aku tidak mau jika nanti kak Heni menjadi setres karena sikap suaminya..



Dan ternyata itu berhasil, satu hari dua hari kak Heni terdengar seperti sudah mulai tenang lagi, kini dia dengan enjoy berbicara padaku tanpa ada yang ditutupi, dia seperti nya sudah tidak perduli lagi dengan sikap suaminya, entah mau marah, mau diam mau apa kek, yang penting tugas nya sebagai ibu rumah tangga sudah dia laksanakan..



Dan Kak Heni hanya perduli dengan mala dan diri nya sendiri, apabila senang dan sedih dia selalu curhat kepadaku, dan ternyata selama 6 hari ini dia selalu tidur bersama mala, dia hanya masuk ke kamarnya sesekali saja ketika ingin bersih2 dan mengganti pakaian..



Kak Heni juga mengatakan kalo nantinya mala sudah di pondok maka dia hanya berdua dengan suaminya, itu akan membuat hari harinya mungkin seperti di neraka.. ujarnya



Ketika sudah membahas itu, aku dengan seketika langsung menghibur kak Heni dengan mengatakan kabur saja kerumah ku, nanti dirumah ku kakak akan ku buat seperti permaisuri..

Hal itu sontak membuat dia tertawa..



Seperti siang ini, aku baru saja selesai telponan bersama kak Heni dan juga mala, hanya sekedar menanyakan kabar mereka masing masing, dan disetiap kami telponan selalu aku menyelipkan kata2 cinta dan gombalan kepada kak Heni, aku bertujuan agar hatinya selalu bahagia dan juga tentunya supaya dia tambah mencintaiku.. hehe



Setelah selesai telponan dengan kak heni dan juga mala, maka aku segera membuka handuk kimono yang sedang ku kenakan dan hanya meninggalkan celana renang ketat saja, karena aku memang pada awalnya ingin berenang..



Beberapa putaran aku lakukan dengan bermacam macam gaya, dan tibalah di saat aku ingin beristirahat, aku kemudian naik dan mulai rebahan di kursi panjang yang terbuat dari kayu jati sambil menikmati oren jus..



Tanpa ku duga terdengar lah suara dari belakang, yang sontak membuatku terkaget, karena pada saat itu aku sedang memejamkan mata..



“Rezaaaa…..”

Terdengar suara seorang wanita, yang seperti aku mengenali suara tersebut



“Ehhh… ternyata lagi renang…hehe…”

Ucap kak fani, ternyata wanita itu adalah kak fani, memang kak fani dan ipar2 ku yang lain sudah kuberikan akses untuk masuk kedalam rumah ku, bahkan suara mereka semua sudah dikenali oleh smart lock yang aku pasang di pintu gerbang dan di pintu rumah utama..



Kala itu aku dibuat terpana dengan penampilan kak fani yang tidak seperti biasanya, kali ini kak fani menggunakan gamis panjang yang terlihat lumayan nge pres ditubuh nya, sontak membuat ku terangsang..



Kak fani​



“Kakak bikin aku kaget,.. kok gak bilang bilang mau dateng..”

Ucapku kepada kak fani, dengan duduk dikursi kayu tadi namun hanya menggunakan celana renang ketat saja, yang memperlihatkan tonjolan besar ku semakin nampak tercetak..



“Kakak mau bikin kejutan.. hehe..”

Ucap kak fani, namun ku perhatikan sesekali matanya curi2 melihat ke selangkangan ku..



“Hmm… Iyaa Iyaa.. kakak terlihat bahagia banget nih, sini kak duduk dulu..”

Ucapku tersenyum, kemudian ku persilahkan dia duduk dikursi panjang yang satuan nya lagi, yang otomatis sekarang kita berhadap harapan..



Kak fani sendiri kali ini menggunakan baju yang lumayan menggungah selera kejantanan ku, namun di tetap menggunakan jilbab..



“Iya Zaa.. kakak lagi seneng banget, kamu tahu gak setelah kakak upload foto2 kamu sewaktu digunung itu, produk2 kakak jadi laris banget, bahkan kakak sekarang sudah ekspor keluar negeri.. hehe”

Ucap kak fani menjelaskan dengan tersenyum..



“Allhamdulillah.. aku ikutan seneng kak.. hehe..”



“Ini makanya sekarang kakak dateng bawain pizza,.. hhmm kakak bingung mau bawain kamu apa.. kamu kan tinggal mau saja pasti kebeli.. hehe..”

Ucap kak fani lagi..



“Kakak gak perlu repot2, kakak dateng kesini saja sudah buat aku bahagia, gak ada nilainya kak, bahkan sama lambo yang didepan tu, gak sebanding harga nya sama kehadiran kakak..”

Ucapku meyakinkan kak fani dengan tersenyum..



“Ihhh… gombal.. nanti kakak terbang loo..”

Ucap kak fani menanggapi gombalan ku..



“Hhmm… nanti aku peluk kakak biar kita sama2 terbang.. hehe”

Ucapku lagi



“Ihh.. sudah sudah gombal nya, ini pizza nya dimakan dulu..”

Ucapkak fani sambil membuka bungkus pizza yang dibawa nya,.. padahal kali ini aku lagi fokus ke makanan sehat saja namun karena menghargai kedatangan kak fani dengan maembawa pizza aku tidak bisa menolak nya..



“Hehe… ehh kaki kakak sudah mendingan kan..”



“Alhamdullilah Zaa.. tapi masih agak sedikit ngilu sih, soalnya kata dokter masih ada beberapa urat yang masih keselip..”



“Hhmm.. coba aku Liat kak..”

Ucapku, lalu kemudian melepas sepatu beserta kaus yang dia kenakan secara perlahan dan hati2 agar tidak menyakitinya, lalu aku mengangkat kakinya dan menaruh di pahaku,,



Kak fani yang menyaksikan aksiku tersebut hanya terdiam menatap dengan tajam tanpa penolakan, dia seperti merelakan semua perbuatanku..



Ketika kakinya ku letakkan di paha ku, sontak membuat kaki kak fani sedikit panas dan agak bergetar, aku meyakini pasti sekarang jantung nya sedang berdebar sehingga darah dalam tubuhnya juga menjadi hangat..



Secara perlahan aku mulai mengurut kakinya, kak fani hanya memperhatikan wajah ku saja, bahkan dia tidak pernah melihat sama sekali kakinya yang sedang ku treatment, aku mengetahuinya karena beberapa kali pandangan kami saling beradu kemudian kami sama sama tersenyum..



Lalu bagaimana dengan juniorku..??

Iyaa.. perlahan demi perlahan juniorku semakin mengembang sehingga membuat Nya terasa sesak, namun aku tidak perduli dengan keadaan ku yang hanya menggunakan celana ketat, aku tetap memijit kaki kak fani..



“Zaaa… terimakasih ya…”

Ucap kak fani dengan nada lirih..



“Iya sayaaanggg… Eehh eehh iya Kakk sama sama..”

Ucapku tersenyum



“Hehe… beneran juga gak apa apa kok..”

Ucap kak fani tersenyum



“Iyaa kak.. memang itu beneran kok.. hehe..”

Ucapku lagi



“Seriussan.. mulai kapan..?”

Tanya kak fani..



“Dari dulu kak.. dari pertama liat kakak.. hehe..”



“Aahh jangan bohong Zaa.. hehe”



“Bener kak.. aku berani sumpah, aku berani dikebiri kok kalo bohong.. hehe..”



“Eehh.. gak gitu juga kali.. hehe..”

Ucapkak fani kaget sambil memegang bibirnya, lalu seketika pandangan nya tertuju ke benda diantara pahaku



“Lasingan kak fani gak percaya sih.. Hmm..”



“Iyaa Iyaa.. kakak percaya kok.. hehe..”



“Kalo kakak bagaimana..?”



“Hhmmzz… gimana ya..? Hehe.. kakak malu Zaa..”



“Malu kenapa.. aku aja gak malu..”

Ucapku memanyunkan bibir



“Hhmm.. Iyaa Zaa kakak juga kok.. hehe”



“Serius kak.. dari kapan kak..?”

Ucapku tersenyum



“Dari dulu juga, ketika berada digunung bahkan mau meledak rasanya.. hehe..”

Ucap kak fani tersenyum



“Kenapa gak diledakan saja kak..?”

Ucapku lagi dengan senyuman



“Masak kakak yang duluan.. Hmm..”



“Hehe.. sebenernya aku mau meledakkan nya juga waktu itu kak.. Hmm tapi aku takut..”



“Loh takut kenapa..??”



“Ada dua alasan kak aku takut..”



“Hmm.. coba sebutin satu satu kakak mau denger..”

Ucap kak fani tersenyum



“Baik kak.. yang pertama aku takut, jika aku nanti meledak sedahsyat dahsyat nya, nanti respon kakak malah memadamkan ledakannya.. kan nanti aku malu kak, harus saling canggung..”

Ucapku dengan wajah manyun, sehingga kak fani terlihat gemas melihat ku



(Pembaca perlu ingat ya kalo aku ini ganteng dan sangat sangat keren, jadi kalo manyun terlihat sangat gemesin..) 😀



“Aahh… Kamu gemesin banget Zaa.. hehe.. trus2 yang ke-2 bagaimana ..?”

Ucap kak fani penasaran



“Hhm.. kalo alasan yang ke-2, Hmm.. nanti kalo aku juga meledak sedahsyat dahsyat nya, terus kak fani juga ikut meledak dahsyat.. aku pasti akan bahagia banget, namun aku takut juga kak..!!”

Ucapku kembali memanyunkan bibir dan ucapan ku sengaja ku gantung..



“Laah.. kenapa harus takut..?? Hmm.. kan malah asyik kita mendaki dengan sama2 meledak.. hehe..”



“Iya kak asyik sihh.. tapi nanti ketika nyampe di bawah aku takutnya, karena kita saling sama2 meledak, kita melakukan hal hal yang.. Hhmm.. tidak tidak.. karena untuk memadamkan api ledakan yang dahsyat tadi.. tapi hal2 yang tidak tidak itu sebenernya enak kayak nya ya.. kak.. hehe”

Ucapku dengan tersenyum,



sedangkan kaki kak fani selama kami mengobrol masih tetap berada dipahaku, aku hanya mengelus elus perlahan saja..



“Hhmm.. kalo kakak diposisi kayak begitu sih, kita yang sama2 meledak, seperti nya kakak juga mau kok Zaa..”

Ucapkak fani tersenyum..



“Nah loh… sekarang kan kita sama2 meledak nih kak.. ayoook marii..””

Ucapku kepada kak fani, dengan langsung memegang tangan nya untuk berdiri, lalu kemudian aku tertawa..



“Hhuuu… kamu ini kayak kucing ketemu ikan asin saja.. hehe..”



“Yaa lasingan kakak ngomong nya mau juga.. makanya aku ajakin.. hehe..”

Ucapku, lalu kemudian aku duduk kembali



“Yaa tidak gitu juga Zaa.. hmmm… tapiii… Hmm tidak tahu Ahh.. kakak bingung.. hehe”

Ucap kak fani mulai salah tingkah, sedangkan aku hanya menanggapi nya dengan tersenyum manis..



“Eehh.. Zaa kita renang yuk.. hehe”

Ucap kak fani mengalihkan pembicaraan..



“Kakak sengaja ya ngajakin renang biar api yang meledak ledak itu bisa padam.. hee..”

Ucapku lagi mulai memancingnya



“Hmm.. gak kok.. kakak memang mau renang.. wweekk..”

Ucap kak fani meledek

“Lagian.. biar mandi sedingin apapun airnya api ledakan nya gak akan bisa padam Zaa..”

Ucap kak fani kembali, namun kali ini dia memberiku senyuman terindah nya..



“Yaudah kalo begitu.. Ayoo kak.. hehe..”



“Eehh.. ini pizza nya di makan dulu, kakak juga mau ganti baju ini..”

Ucap kak fani tersenyum..



Kemudian kak fani pergi meninggalkan ku, untuk mengganti baju yang dia kenakan menggunakan baju renang, yang sepertinya dia bawa sendiri..



Ketika kak fani masih terlihat oleh ku, dan akan memasuki ruangan..

Aku sengaja memanggil nya dengan sedikit berteriak..



“Sayang….!!”

Panggil ku, kemudian kak fani segera menoleh ke arahku dan seketika memberiku senyuman..



Pembicaraan yang kita lakukan tadi seolah olah, hanya kita berdua yang memahaminya, seandainya pun ada orang ke-3 yang bersama kami, sepertinya dia tidak akan memahami nya..



(Begitu pula dengan para pembaca yang budiman, yang IQ nya agak rendah sepertinya agak lama akan memahami.. hehe)😅





Sekembalinya kak dari mengganti baju, dan kini dia datang kepadaku dengan sudah menggunakan baju renang yang menurutku lumayan sexy karena lekuk2 tubuhnya masih bisa ku terawang, walaupun baju yang dia kenakan adalah baju renang dengan jilbab..



Seketika itu juga mataku langsung memandang nya sedikit terbengong.



“Kok bengong begitu ngeliat kakak.. “

ucap kak fani



“Kakak sangat Cantik dan sexy..”

Balasku tersenyum..



“Hhmm.. terimakasih Reza ganteng.. hehe..”

Ucap kak fani tersenyum..



“Kak… aku kayaknya segera ingin meledak..”

Ucapku kepadanya



“Kalo begitu sana cepetan nyebur.. hehe”

Ucap kak fani



“Hehe Ayoo kak samaan.. biar kita sama2 meledak dikolam.. hE..

Ucapku,

kemudian segera ku tarik tangan kak fani, dan mulai menyebutkan diri ke dalam air..



Kami pun melakukan beberapa putaran mengelilingi kolam, dan terkadang kami berdua melakukan lomba adu kecepatan, yang tentu saja jika aku benar benar melakukan dengan sungguh2 maka aku pasti menang, namun kali ini aku sengaja mengalah agar kak fani menang..



“Yeee… kakak menang.. hehe.. huh..hush..”

Ucap kak fani senang, dengan suara yang berat karena agak lelah



“Selamat sayang… ehh kak… hehe..”

Ucap ku kemudian mulai memancing nya lagi..



“Hehe… tidak apa2 aku juga kok…”

Ucap kak fani tersenyum, dengan nafas yang perlahan mulai normal..

“Ehh.. pasti tadi kamu sengaja kalah ya Zaa..”

Ucap nya lagi



“Hehe.. aku rela mengalah dalam hal apapun agar kakak bisa bahagia..”

Ucapku memandang nya..



“Hhmm….”

Ucap kak fani tersenyum, tanpa mengucapkan kata kata



“Kakk…..”

Ucap ku memanggil nya..



“Iyaaa…”



“Kaak….”

Panggil ku lagi, namun sekarang dengan tatatapn yang tajam mengarah ke bola matanya langsung..



“Iyaa rezaa…”

Ucap kak fani mulai menatapku balik, dengan raut wajah yang serius



“I LOVE YOU..”

Ucapku tersenyum..



“Hmm.. Iyaa aku juga mencintai mu Zaa..”

Ucap kak fani tersenyum, namun sambil menundukkan wajahnya dan memejamkan matanya..



“Eehh kak.. kok air kolam nya jadi hangat ya.. berarti kita sudah sama2 meledak nih… hehe”

Ucapku tersenyum



“Iyaa Zaa.. kakak bahagia sudah bisa meledak.. hehe..”

Ucap nya dan kini sudah berani menatap wajahku..



Tanpa menunggu aba2 aku langsung memeluk kak fani erat.. kak fani pun demikian, dia membalas pelukan ku dengan erat juga..

Kami berpelukan tanpa mengucapkan sepatah kata, dan ternyata memang benar tubuh kami berdua menjadi begitu hangat, itu semua menandakan bahwa kamu memang benar benar terbakar oleh api asmara..



Setelah lama kita berpelukan, kemudian aku mengendorkan pelukan ku padanya, sehingga pelukan kamu pun benar benar terlepas, kami saling menatap satu sama lain.

Kak fani sekarang sudah tidak malu malu lagi menatapi wajah ku dan kedua mataku dalam dalam, kita saling pandangi dan akhirnya di akhiri dengan sama2 tersenyum bahagia..



Aku segera memegang kepala kak fani, kemudian ku arahkan bibirku untuk mencium kening nya agak lama, setelah ku lepaskan ciuman ku dari kening nya kami kembali tersenyum..



“Aku cinta kamu 10000x lipat..”

Ucapku tersenyum



“Hmm.. aku 1000000x lipat.. hehe”

Balas kak fani tersenyum



“Aku sekarang sudah bertambah menjadi 1000000000x lipat.. hehe”

Ucapku yang tidak mau kalah..



“Aku juga barusan bertambah menjadi 100000000000000000000x lipat.. hehe weekk..”

Ucap kak fani, meledek.. dan kini dia sudah tidak menyebut dia sendiri dengan sebutan kakak, namun sudah mengganti menjadi aku..



“Hehe iya kak.. Aku sayang kakak..”

Ucap ku dengan serius



“Iya Zaa.. aku juga sayang kamu..

Balas kak fani..

“Seumur umur cuman sama kamu saja aku se begitu cintanya, rasanya hatiku mau meledak..”

Ucap kak fani tersenyum..



Maka sontak aku memegang lagi kepala nya dengan kedua tangan ku, dan perlahan mulai ku kecup bibirnya perlahan, reaksi kak fani hanya pasrah dan memejamkan matanya..



Setelah itu aku menyudahi kecupan ku, kemudian mata kami bertemu saling pandang dengan tajam, lantas kak fani mengangguk dan tersenyum kepadaku..



Dengan anggukan nya tersebut membuat juniorku dibawah sama sudah mulai tidak ter Kendali,segera Ku dekatkan bibirku mencium bibir kak fani,



“Hmmpp… hhmmpp…”

Desah kak fani mulai menikmati ciuman yang kita lakukan,..



Aku sesekali memasukkan lidahku kedalam rongga mulut kak fani, sontak kak fani membalas dengan mengulum lidahku..



Slrupp..hhmmp.. suara mulut kami terdengar seperti sedang dahaga..



Hampir 10 menit kita melakukan ciuman dan saling melumat satu sama lain, sedangkan tangan ku masih tetap memegang kepala kak fani, dan begitu pula kak fani tangan kanan nya berada di kepalaku sedangkan tangan kanan nya berada di punggung ku, yang sedari tadi tetap mengelus ku..



Hingga akhir nya karena sudah terbawa suasana, aku memberanikan diriku memindahkan tangan kiri ku ke bokong sexy kak fani sedangkan tangan kanan ku mulai meraba susu nya yang terlihat cukup besar dan kencang..



“Aahh… hhmmpp.. slrupp..”

Desah kak fani ketika kedua tangan ku mulai beraksi, dan kita masih tetap berciuman dan saling melumat mesra



Karena juniorku di bawah sana sudah sangat sesak, aku kemudian memegang tangan kanan kak fani yang berada di kepalaku, dan mulai mengarahkan nya memegang juniorku dari luar celana..



“Ahh.. Keras banget..”

Ucap kak fani tersenyum,..



“Sakit kak.. keteken sama celanaku..”



Setelah mendengar ucapanku, kak fani langsung mengarahkan kedua tangan nya untuk membuka celanaku..



“Ihh… besar banget sayang..”

Ucap kak fani tersenyum..



Dan dia sekarang sudah mulai mengelus dan kadang mengocok juniorku yang masih didalam air..



“Ahh.. enak sayang tangan kakak halus..”

Desahan dan ucapanku menikmati aksi kak fani pada juniorku..



Dan kini celana renang ku sudah ku lepaskan dari kakiku, yang sekarang membuatku sudah telanjang bulat, sedangkan kak fani masih utuh menggunakan baju renang nya



“Kak.. Aku mau buat kakak melayang ya..”

Ucapku tersenyum..



“Hh.. Gimana maksud mu Zaa..??”



Tanpa menjawab pertanyaan nya, Maka segera ku lepas kan celana leging ketat yang di kenakan nya, namun celana dalamnya tidak ku lepaskan..



“Sekarang kakak duduk di pinggir ya..”

Ucapku, kemudian aku membantunya naik agar duduk dipinggiran kolam,.



Maka terpampang lah sepasang paha putih mulus tanpa ada lecet, sedangkan vagina nya yang masih tertutup CD warna hitam juga terlihat tembeb..



Perlahan aku mulai mencium paha nya bergantian yang sebelah kiri dan kanan, sedangkan kak fani hanya mengelus kepalaku,.



Karena sudah tidak sabar, aku segera melepas kan CD kak fani, dan dengan seketika itu pula terlihat lah gundukan vagina nya, dan kak fani hanya menatapku syahdu..



Aku kemudian mulai menekuk kedua kakinya dan membuka sedikit lebar pahanya, maka terpampang lah Harta berharga milik kak fani, sebuah vagina berwarna merah, dengan bulu2 halus namun tidak lebat, dan dengan jengger nya yang berwarna merah, menurut ku itu sangat sesuai karena kulit kak fani juga berwarna putih..



Tanpa berlama lama, segera ku dekatkan wajahku di antara kedua pahanya, dan mulai menciumi vagina kak fani, hampir setiap sisi dari vagina nya tak luput dari ciuman ku, aku yang merasa tidak puas dengan hanya mencium nya, maka ku masukkan lidah ku ke dalam vaginanya, dan sesekali juga aku menyedot klitoris kak vani..



“Ohh.. sayang… Ahh..”

Desah kak fani menikmati aksiku, sedangkan tangan nya mulai mengelus elus rambut ku..

“Aku baru pertama kali di giniin Zaa.. oohh…”

“Nikmat sayang… Aahh…”

Desah kak fani tak tertahankan akibat aksiku,



Kedua Tanganku yang hanya meremas bokongnya, kini sudah berpindah ke dadanya, dan mulai ku jalan kan Misi ku..

Aku meremas kedua susu kak fani yang masih tertutup baju renang nya,

Kak fani yang merasa kurang dengan aksiku di susu nya kemudian menyuruh ku untuk membuka bajunya..



“Sayang bukain bajuku..”

Ucap kak fani tersenyum dengan nafas yang masih tersengal..



“Pindah yuk kak ke kursi..”

Ucapku..



Kemudian aku beranjak naik dari kolam, lalu aku mulai menuntun kak fani menuju kursi panjang..

Sesampainya dikursi lalu kak fani menyuruh ku duduk..



“Sekarang kamu yang aku bikin nikmat sayang..”

Ucap kak fani, namun terlebih dulu dia membuka bajunya dan BH nya, yang otomatis juga membuat jilbab nya ikutan terbuka karena baju dan jilbab nya jadi satu..



Maka terpampang lah didepan ku sosok tubuh indah, tubuh putih langsing tanpa lemak, dengan dipadu oleh susu nya yang besar namun kencang putih bersih dan putingnya yang berwarna merah, menurutku sangat serasi dengan tubuhnya yang berwarna putih..



Kini kami berdua sudah sama sama telanjang, dan aku yang sudah sangat bernafsu segera menarik pinggang kak fani, dan mulai meremas kedua susu nya..

Tak puas dengan hanya meremas kemudian kembali ku arahkan mulutku untuk melumat susunya bergantian..



“Aahh… sayang.. Ohh.. nikmat Zaa…”

Desah kak fani..



aku tidak menjawab semua racauan nya, aku hanya fokus kepada kedua susu indah nya..



Sesekali ku genggam kedua susunya dan ku dekatkan satu sama lain kemudian aku mulai mengenyotnya begantian.. hal itu membuat kak fani mendesah keenakan..



“Aahh.. enak sayang.. uhhh…”

“Sayang… aku mau lihat punya mu.. hhmmpp..”

Ucap kak fani dengan suara nya terasa berat..



Kemudian aku menyudahi aksiku di kedua susu nya, dan kak fani mulai berjongkok di depan ku, maka kini juniorku yang sudah sangat tegang terpampang di depan nya..



“Ahh.. Punyamu besar banget sayang.. pasti terasa sempit nantinya..”

Ucap kak fani tersenyum..



Kini kak fani mulai menjalan kan aksinya di junior ku, tangan kiri nya mulai menggenggam batang junior ku, sedangkan tangan kanan nya mengelus kedua bola ku..



“Ohh.. iya sayang.. nikmat…”

“Ahh… coba di masukkan ke mulutnya kakak…”

Ucapku tersenyum dengan sedikit mendesah..



“Aku belum pernah Zaa.. memang nya muat nih,.? Besar nya kayak gini..”

Balas kak fani dengan tersenyum sendu, sambil kedua tangan nya tetap mengocok junior ku..



“Muat kok sayang.. coba saja,, anggap aja lagi ngemut permen lolipop..”

Ucapku tersenyum, sambil ku elus rambutnya mesra..



Tanpa membalas perkataanku, kak fani mulai menjilati juniorku, sedangkan kedua tangan nya masih tetap mengocok dan membelai kedua bolaku..



“Ahh.. Enak kak…”

Desahan ku mulai menikmati jilatan kak fani pada kepala juniorku..

“Coba sekarang masukin sayang..”



Mendengar ucapan ku, Kak fani mulai memasukkan juniorku kedalam rongga mulut nya, beberapa kali giginya mengenai batangku, memang sedikit sakit seperti di gigit semut pada batangku, namun aku tetap menikmati perlakuan nya..



“Ahh.. enak sayang..”

Desahku..

“Sekarang coba kakak emut dan jilati, anggap saja permen lolipop.. Ahh..”

Ucapku lagi mulai menuntun kak fani..



Kak fani mulai melakukan seperti yang aku katakan, dia mengemut juniorku dengan keras dan juga kadang2 di menjilati nya dengan lidahnya, dia memang menganggap seperti sedang mengemut permen..



“Enak banget sayang..ahh”

Desahku keenakan..



Hampir 7 menit kak fani mengemut dan menjilati junior ku dan itu terasa sangat nikmat luar biasa, namun aku belum sedikit pun menandakan akan klimaks..

Sedangkan tangan ku sedari tadi hanya berkutat pada kedua susu kak fani, kadang ku remas dan ku elus, hal itu juga membuat kak fani bertambah nafsu dan semangat mengulum junior ku..



“Sayang kamu kuat banget.. mulut kakak pegel..”

Ucap kak fani tersenyum..



Tanpa menjawab ucapan kak fani, dia segera ku angkat dan cium kembali mulutnya, lidah kami pun saling melumat satu sama lain, namun lumatan kak fani tidak se beringas ketika berada di kolam, mungkin memang benar mulutnya terasa pegal.. ucapku dalam hati..



“Sayang… aku masukin ya..”

Ucapku tersenyum, sambil membelai liang vagina kak fani yang sudah sangat basah..



Kak fani hanya tersenyum menganggukkan kepalanya, yang menandakan bahwa dia juga menghendakinya..



“Aku di atas ya Zaa.. Menurut mas faruk aku jago kalo di atas..”

Ucap kak fani tersenyum..



“Oke sayang..”

Ucapku tersenyum,



kemudian aku mulai merebahkan diri di kursi panjang, dan kak fani mulai menunggangi tubuhku,

dengan perlahan kak fani mulai menuntun junior ku agar masuk ke dalam vaginanya..

Namun terlebih dahulu dia memegang juniorku dan mulai menggosok gosokan nya di bibir vaginanya, agar pelumas yang dikeluarkan oleh vaginanya bisa memudahkan juniorku memasukinya..



“Aahh.. enak..”

Desah kak fani..



Karena sudah sangat basah, maka kak fani mulai mengarahkan tepat di lubang vaginanya..

bblless… masuklah juniorku kedalam vagina kak fani…



“Aahh.. sayang.. penuh banget vaginaku…oh..”

Desah kak fani ketika juniorku sudah mulai masuk semua,..



“Sempit banget sayang.. Ahh…”

Ucapku membalas nya..



“Punyamu yang besar sayang.. Ahh..”

Ucap kak fani tersenyum..



Kak fani mulai menurun naik kan pinggul nya, agar juniorku bisa keluar masuk didalam vaginanya, sedangkan tangannya dia letakkan di dada bidangku, sesekali dia memilin puting susuku..



“Ahh.. punya kakak enak banget.. sempit sayang.. uh..”

Ucapku,, yang hanya dibalas oleh senyuman oleh kak fani..



Kak fani terus menurun naikkan pinggulnya, dan aku yang merasa bernafsu dengan melihat susunya yang besar dan kencang, segera aku bangkit dan kini posisi kami sudah sama2 duduk..



Aku mulai mengenyot susu kak fani begantian.. sedangkan tangan ku mulai meremas kedua pantat nya yang sexy..



“Aahh… terus sayang.. sedot yang kenceng susu kakak.. Ahh…

Desah kak fani, dan tangannya sedari tadi memegang kepalaku agar tidak terlepas dari susunya..



“Aahh … kakak mau sampe sayang… Ahh…”

Lenguhan kak fani, dan goyangan nya mengeluar masukkan junior ku menjadi di percepat..



“Aahhh… Ohh… aaa… aku sampai sayang…”

“Nikmat sayang… Ahh..”

Desahan panjang kak fani menandakan dia sudah mencapai orgasmenya.. dan tubuhnya pun menjadi bergetar menandakan bahwa dia mendapatkan orgasme dengan luar biasa..



“Love you sayang…”

Ucapku tersenyum..



“Aku juga cinta kamu rezaa.. love you..”

Balas kak fani tersenyum..



Kemudian kami kembali beradu mulut, ciuman kak fani terasa sangat2 bernafsu.. Sedangkan juniorku masih menancap dengan tegak nya di dalam vaginanya..



“Aku belum pernah orgasme sehebat ini sayang..”

Ucap kak fani tersenyum..



“Tenang kak… aku akan buat kakak orgasme lebih hebat lagi..”

Ucapku tersenyum, kemudian kembali ku lumat bibir kak fani dengan mesra..



Ditengah kami saling melumat, aku sengaja mengedut ngedut kan juniorku yang masih tertancap dengan sempurna di dalam vagina kak fani..



“Ahh.. geli sayang…”

Ucap kak fani melepas lumatan kami dan mulai tersenyum..



“Kakak sudah siap orgasme yang lebih hebat lagi..”

Ucapku tersenyum..



“Aku milikmu sayang.. hhh..”

Ucap kak fani tersenyum..



Aku kini meminta kak fani agar bergantian terlentang, setelah menuruti perkataan ku kini aku mulai membuka lebar paha kak fani, maka terpampang lah vagina nya yang berwarna merah.. tanpa menunggu lama lama segera ku lesatkan junior ku menembus nya.. blless.. masuklah juniorku kedalam rongga vagina kak fani..



“Aahh.. enak.. sayang..”



“Kakak nanti diam saja ya jangan ikutan bergerak..”

Ucapku tersenyum, kak fani hanya mengangguk tersenyum



Kemudian aku mulai memaju mundurkan pinggangku, agar juniorku bisa keluar masuk memberikan rasa nikmat diantara kami berdua.. kedua tanganku kini mulai meremas kedua susu kak fani, sesekali ku dekatkan mulutku ke mulutnya dan kami pun saling melumat, sedangkan dibawah sana junior ku tetap aktif memompa vaginanya..



“Uuhhh.. enak sayang…”

Ucap kak fani tersenyum..



“Aku sayang kami kak..”

Ucapku memandang matanya..



“Iya Zaa… kakak juga.. Aahh.. sayang kamu..”

Balas kak fani dengan desahan..



Kemudian ku tegakkan tubuhku, dan aku mulai memegang kedua kaki kak fani dan menaruhnya dikedua pundakku, yang otomatis dengan posisi ini membuat jepitan vagina kak fani bertambah rapet..



“Ohh.. nikmat sayang…”

Desahan kak fani, ketika aku mulai menggenjotnya dengan kecepatan yang ku tambah..



Aku menggenjot vaginanya dengan cepat namun tidak beringas, karena aku menginginkan kenikmatan kami betul betul maksimal tanpa merasa tersakiti..



Dengan posisi ini genjot kak fani cepat dan tangan ku tetap aktif di kedua susunya meremas kadang memilin putingnya yang berwarna merah, membuat kak fani mendesah hebat..



“Aahh.. sayang… enak…”

Desahan kak fani, dengan matanya yang tidak dipejamkan namun tetap tajam memadangku..



“Oohh.. kakak mau sampe sayang… Ayoo dipercepat.. Ahhzzz…”



Mendengar desahan kak fani tersebut, aku kembali melebar kan pahanya, selebar lebarnya..

Dan Kini tangan kiri ku yang tadi aktif di susunya, mulai ku arahkan ke klitoris nya..

Aku mulai menggosokkan klitoris nya dengan cepat, sesuai dengan irama genjotan ku pada vaginanya..



“Oohh.. geli sayang… Ahh…”

Desahan kak fani tak tertahankan..

“Ahh.. enak sayang…”



“Kak… aku mau sampe…Ahh..”

Desahan ku yang sudah tidak tahan memuntahkan maniku..



“Aahh.. Iyaa.. kakak juga.. ahhh.””

Ucap kak kak fani..



Aku mempercepat genjotan ku, begitu pula tangan kiri ku, sengaja ku percepat menggosok kilotoris kak fani..



“Aahhh… rezaaaa… kakak sampai… ahhh…”

Criittt…. Crriittt…..cccriitt

Desahan panjang kak fani yang menandakan bahwa dia mendapatkan orgasmenya kembali, dan orgasme tersebut bersamaan dengan squirt yang di semprotkan oleh kak fani.. yang mengenai perutku..



“Aahh… kak.. aku mau keluar…

Aa.. keluar diamana kak…?”



“Didalam saja sayangku Ahh..”



Croott…croott,… croott.. hampir 7 kali semprotan dan kedutan yang di tembakan oleh juniorku, dan itu terasa sangat nikmat luar biasa..

Setelah itu aku masih menancapkan junior ku di dalam vagina kak vani, sengaja kubiarkan hal tersebut, soalnya kak fani masih menahan pantat ku dengan kedua kakinya..



“Aahh sayang.. tadi nikmat banget.. kakak Tumben bisa kayak begitu..”

Ucap kak fani tersenyum..



“Kakak tadi squirt.. vagina kakak hebat banget..”

Balasku tersenyum, dengan kedua kelamin kami masih bersatu..



“Kok punyamu masih terasa besar sayang..”



“Hhmm… kakak mau lagi..? Hehe..”

Ucapku tersenyum.. dan dengan sengaja ku kedut kedutkan kepala junior ku didalam vaginanya.. sontak membuat kak fani mendesah..



“Aahh.. ngilu sayang.. Kakak capek sayang.. hehe..

Kita istirahat dulu ya.. Kaka juga laper..”

Ucap kak fani dengan tersenyum…



Maka setelah pergumulan kami yang luar biasa tadi, pizza yang tadi dibawa oleh kak fani langsung habis kita makan..

Setelah selesai makan, kami kembali menyeburkan tubuh kami ke dalam kolam renang, kami sengaja melakukan hal tersebut yang kita niatkan agar sekalian saja mandi besar..



“Kak… aku sayang kakak…”

Ucapku ketika kami sama2 dikolam



“Kakak lebih sayang sama kamu.. hehe”

Balas kak fani..



“Mana buktinya kak… Hmm”

Tanya ku lagi



“Memang nya belum cukup bukti yang barusan sayang..”



“Hehe.. cukup cukup.. aku mau sering sering kak…”



“Lama lama kakak kamu buat bunting sayang.. hehe..”



“Ehh iya kak.. tadi kan keluar didalam, kakak gak takut..”



“Tidak apa2.. kalo jadi juga kakak seneng kok.. kakak hamil sama orang yang kakak cintai.. hehe..

Ucap kak fani tersenyum..



Kemudian kami menyudahi mandi besar kami, lalu kami membilas tubuh kami di shower yang berada dipinggir kolam, dengan sama sama saling menyabuni..



Kami bergantian menyabuni tubuh satu sama lain, terkadang aku membelai kedua susu kak fani dan mengenyot nya,

Begitu pula kak fani kadang dia mengocok juniorku..



“Ihh kok tegang sayang… hehe”



“Kakak sih.. Ayoo kak tanggung jawab..”

Ucapku tersenyum..



“Nanti ya.. sayang.. ini sudah mau malam.. hehe”



“Kakak mau nginep..?”



“Iya sayang.. hehe”



“Asiikk… bakalan begadang kayaknya ini..”



“Ehhh… jangan segitu nya kali.. besok kakak ada janji.. hehe..”



“Hehe gak kok sayang… yaa palingan aku nanti buat kakak tidur nyenyak saja.. hehe”



“Nah begitu dong.. hehe”



Karena waktu sudah menunjukkan petang, kami segera bersiap2 untuk melaksanakan sholat magrib,..



Dan setelah itu kami berencana akan menuju restaurant yang terletak di pinggir pantai..

Untuk merayakan hari ini, karena hari ini adalah hari bersejarah buat kak fani..



Bersambung 😀
Mancrooot suhuuu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd