Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[Kompilasi] Rumput Tetangga 'Nampak' Selalu Lebih Hijau.. (CoPasEdit dari Tetangga)

Bimabet
---------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------

Cerita 184 – Karena Nila Setitik.. Rusak Susu Sebelanga


[Part 3] - Kepalang Basah..

Engkong sendiri menjulurkan lidah dengan tampang bego..
karena kontolnya dimanja rasa enak dibejek memek super legit milik Tanty.

Saking ketagihan akan nikmatnya.. ‘Kong Juki mengulangi perbuatan cabulnya itu lima sampai tujuhkali.
Berdiri-duduk memangku-berdiri-duduk memangku..

Sehingga Tanty dapat melihat muka memek ekspresi blo’on Engkong lima sampai tujuhkali di cermin..
\Ddengan bonus tusukan dalam penis di vaginanya lima sampai tujuhkali juga. Barulah bandot cabul itu puas.

Tanty rebah menyandarkan punggungnya ke badan Engkong.
Pasrah.. tatkala tubuhnya di naik-turunkan melalui tangkupan di pantat..
sehingga vaginanya dipaksa menumbuk penis yang tengah me-Raja di dalamnya.

Tanty tak sanggup lagi menerima kenikmatan di tubuh mudanya.. Engkong Juki terlalu bergairah padanya.
Ia kerahkan sisa tenaga untuk desahan keras terakhir sebelum orgasme..

“Ah.. Aah.. Aaahh.. Aaaahhh.. IYAAAAAAHHHH..!” *Crrt.. Crrt.. Crrt.. Crrrt*..”
Tanty meraih puncak kenikmatan terakhirnya dengan tubuh menggigil.

Bukan berhenti.. Engkong malah semakin gahar menyodok liang memek Tanty..!
Hingga membuat Tanty terpental-pental ke atas bagai menaiki kuda jantan yang sangat liar.

Di penghujung klimaks seksnya juga.. aki-aki peot gila memek itu meracau jorok..
“Gile memek luu.. Gile memek luuu.. Gile memek lu.. HNGKH..!” Jlebb..!!

Ditancapkan semprong panjangnya itu dalam-dalam di liang kewanitaan Tanty.. CROOTT..!
Sperma muncrat deras mengisi liang kewanitaan Tanty hingga meluap keluar.. tidak tertampung karena banyaknya.

Ekspresi wajah Tanty pasrah. Ia lihat dirinya di cermin terhentak-hentak..
akibat getaran dan sodokan dari si orang tua yang memangkunya.. ‘Kong Juki.
Liur dan hingus bandot itu meleleran.. wajah jeleknya yang amburadul terlihat beribu-ribu kepuasan diraih.

Sambil tertawa menang dan senyum menyebalkan.. dia berkata ke Tanty..
“Non.. mulai detik ini.. kalo Engkong ngetok pintu.. buka ya..! Pintu kamar Non.. sama pintu ini..”

Kong Juki mengangkat Tanty melalui tangkupan di pantat. Plupp..! Penis layu yang menancap miliknya terlepas.
Direntangnya bibir vagina lebar-lebar dan cairan putih kental dalam jumlah banyak miliknya pun meleleh keluar.

Tanty menyaksikan itu semua dari pantulan cermin meja riasnya..
Ditambah seringaian Engkong yang penuh kemenangan.

“Engkong datengin pintu Non ini tiap hari.. Engkong obrak-abrik dalemnye pake kontol tiap hari..
Engkong isi peju dalemnye tiap hari. Memek Non Tanty milik Engkong.. selamanyaa..
Huaaak.. hak hak hak hak haak..”

Mata Tanty perlahan menutup.. dipetiknya kembang tidur..
Kesampingkan sejenak kekalahannya.. kekalahan dirinya menjadi budak. Budak seks..
-----ooOoo-----

Perbudakan Berlanjut..

Krucuk! krucuk! krucuk..! Air jatuh menerpa tubuh telanjang Tanty dari lubang shower.
Mengguyur rambutnya yang panjang.

Bangun pagi setelah malam pertamanya dengan Engkong.. Tanty segera ke kamar mandi.
Ia renungi tiap-tiap kejadian tadi malam tanpa membilas tubuhnya dengan sabun..
ia biarkan saja hanya air yang membasuh tubuh.

Alam pikiran dan alam raga tampak tak sejalan. Tanty di antara sesal dan tidak.. antara suka dan benci..
Dirinya menjadi ‘kuil’ atau sesembahan nafsu binatang pemilik tempat kostnya.. Engkong Marjuki.

Setengah hatinya tidak.. tapi sisanya iya..
Kepuasan seks berkali-kali yang diberikan ‘Kong Juki buatnya demikian.
Dalam kebimbangan hati.. ia tuntaskan mandi.

Setelah itu.. ia kirim SMS ke temannya untuk absen kuliah sehari penuh..
Titip absen jika ada dosen yang longgar dalam pengawasan.

Ia berniat ingin mengurung diri di kamar seharian.
Beberapakali hand phonenya berdering dari teman sekelasnya langsung direject.

Untuk menghibur keresahan hati.. ia putar lagu Dugem..
dengan ditemani minuman ringan bersoda dari kulkas yang telah dingin. Ia pandangi dirinya di cermin..
Tubuh sintalnya yang terbalut handuk putih itu dirasa bukan sepenuhnya lagi miliknya.

Tapi milik seorang lelaki udzur yang .. Tok..! Tok..! Tok..! “Y-yaa.. sia-siapa..?”
Jantung Tanty berdebar seketika. Ia menduga namun juga berharap salah.

Semakin dekat ia berjalan ke pintu yang hendak dibukanya.. semakin kencang jantungnya berdebar.
Ceklek..! Seringai wajah mesum yang dikhawatirkan muncul dari balik pintu.. ‘Kong Juki.

“Udah mandi Non..? Heh heh heh.. wangi lagi dong memeknya.. bisa buat Engkong nyarap.. Huak hak hak hak..”
Tanty menggeleng takut.. berjalan mundur mengarah ke ranjang.

Pintu kamarnya ditutup dan langsung dikunci oleh Engkong.. yang menyatakan bahwa:
Tidak boleh ada yang mengganggu.. dan Tanty tidak boleh lari. Memeknya harus siap digali.

Engkong cepat-cepat menanggalkan pakaian sambil tertawa sinting..
bagai anak kecil yang ingin segera loncat ke dalam kolam renang telanjang melihat kolam indah ber-air jernih.

Terjerembab di kasur.. Tanty terus bergerak mundur ke sandaran ranjang..
dengan kedua tangan menutupi kedua daerah vitalnya. Padahal jelas ia masih memakai handuk.
Tatapan dan perilaku maniak Engkonglah yang buat Tanty demikian.

“Hup..” BRUK..! Engkong menerjang ranjang dekat mata kaki Tanty.. menuju sasarannya.. vagina.
Si cantik itu terus bergeleng.. “Koong.. Koong..” maksudnya hentikan.. jangan mendekat.

Namun ia tidak berucap itu.. karena bagian tubuh vitalnya menghasut..
Terus.. ayo perkosa aku..!! Habis-habisan.. sampai aku pingsan kepuasan..!! Begitu kira-kira.

Dengan seringai mesum.. Engkong tangkap betis Tanty dan membuka jalan menuju surga untuknya.
Tanty yang masih menggenggam hape.. menekan handuknya ke bawah.. di bagian selangkangan..
Karena ingat ia belum sempat mengenakan celana dalam.

“Kooong..” Tanty makin cepat menggeleng.. wajahnya begitu ayu saat mengiba.

“Udahlah Non.. pan Engkong udah lihat memeknya.. udah pernah Engkong jilat..
Udah pernah Engkong celupin titit malah.. Heh heh heh. Apalagi yang musti dimaluin..?”
Ujar ‘Kong Juki dengan tatapan gemas atas penolakan Tanty yang setengah-setengah.

Tentu Tanty tidak melawan waktu kakinya diatur mengangkang.
Tiba-tiba tatapan Engkong berubah galak. “Ape kasih tau pacarnye aje nih.. soal shepia-si Non..!?”

“Jang-jangan Kooong.. jangaaaaan..” mohon Tanty lirih.
“Kalo gitu.. kasih Engkong memeknye dong..”

Dengan gerak lembut Tanty mengangguk. Tangannya yang menekan handuk terangkat dikit demi sedikit.
Engkong menyingkap ke atas handuk sambil menggoda.. “Ciluuuk.. bakekok.. hihihihi.. kelihatan memeknya..”

Pipi Tanty pun merona karena malu.. tambah cantik mempesona saja dirinya. Ia refleks merapatkan kaki kembali.
“Eit-eit.. jangan ditutup lagi dong maniis.. hihihihi..” sergah Engkong sambil mengelus-elus kemulusan paha.

Masih terus menggerayang.. Engkong bertanya ke Tanty dengan wajah mesum..
“Naah.. boleh nggak.. Engkong cium memek Non..?” Tanty menggeleng.

“Nggak boleh..?” Tanty menggeleng lagi.
“Berarti Engkong kasih tau pacar Non dong, masalah kondomnya..?” Tukas Engkong dengan senyum menakut-nakuti.

Berulangkali Tanty hanya geleng-geleng kepala.. ia tidak tau harus bagaimana.
Antara menikmati pelecehan yang akan menjadi sebuah orgasme berkali-kali..
dan tidak sudi dikerjai laki-laki yang seharusnya pantas menjadi Kakeknya.

Dengan wajah mesum yang menyebalkan.. Engkong bergerak perlahan hendak memasukkan kepalanya ke dalam handuk.
Tanty meremas handuk di dadanya dengan kepala bergeleng dan tanpa sadar berkata.. “Mas Iqbal.. tolong akuu..”

Engkong tertawa terbahak-bahak mendengarnya..
“Iya Mas.. tolongin sephianya mau Engkong cium memeknya.. Huaak hak hak hak. Met makan Marjukii.. Hhmmmmmmhhh..”

Engkong pun pesta pora dengan membenamkan wajahnya di vagina Tanty..
yang baru dibilas bersih dan wangi memakai sabun perawat kewanitaan.

Tanty meremas-remas handuk di bagian selangkangan yang memumbul karena ada kepala Engkong di dalamnya.
Meskipun tau apa yang dilakukan Engkong lewat perlakuan mulut rakus memeknya..

Tapi ia ingin melihat langsung wajah Engkong yang pasti pandangannya melecehkan.
Pelan-pelan ia beranikan diri membuka lepitan handuk.

Betul saja. senyum mesum tergurat di wajah Engkong.
Kakek cabul itu dengan bangga memperlihatkan jilatan-jilatan sepanjang bibir vagina sesukanya..
di mana Tanty hanya bisa melihat dan mendesah.

Bahkan dia juga sengaja merentang lebar bibir vagina untuk dilihatnya dekat-dekat..
lalu dengan gerak cepat menyelupkan lidah dalam-dalam.

Tanty hanya pasrah.. kakinya mengangkang lebih lebar.. seakan memberi akses untuk pelecehan berlanjut.
Tangannya meremas-remas sprei.. sambil terus menatap Engkong yang tersenyum menang ke arahnya.

Tapi sayang.. aktivitas kenikmatan seks itu harus tertunda..
Tok..! tok..! tok..! “Taan.. Tan.. lu ga papa..? Ini gua.. Diny..” Deg..! jantung Tanty serasa berhenti.

Sebaliknya.. Engkong malah menyeringai.. tampak punya ide mesum jahat.
Cepat-cepat dia rebut handuk Tanty dan dilemparnya jauh-jauh.

“Ya-a..” sahut Tanty seraya meronta.. karena Engkong berusaha menyetubuhinya.
“Sakit apaan lu..? Buka pintunya.. gua mau masuk..!”

Jebrett..! Engkong berhasil menindih Tanty meski belum dipenetrasi.
Sambil berusaha sekuat tenaga menahan niat busuk Engkong.. Tanty terus berbicara ke wanita di balik pintu..

“Lo. nggak.. praktek..?”
“Udah.. khan ujian. Gue shift pertama.. makanya gue ke sini mau ngasih tahu lu..
‘coz masih ada kesempatan kalo lu udah enakan. Lu khan dari absen ujian shift kedua. Sakit apa sih lu..? buka dong oi..!”

Jlebb..! ‘Mmpfh..!’ Tanty menutup mulut kuat-kuat sewaktu vaginanya berhasil ditanamkan penis oleh Engkong.
Bandot maniak seks itu langsung bergerak brutal.. memperkosa memek Tanty tanpa ampun.

“Tan.. lagi ngapain sih luu..? Buka dong Say.. gua pengen masuk..!”
Tanty menahan nafas.. “Lo duluan deh gue mau mandi dulu..!” ia kembali menutup mulut dan memburu oksigen.

“Ya ga papa kalee.. gue tunggu aja di dalem.. ke kampusnya bareng..” Engkong melenggak-lenggokkan kepala..
Tertawa cekikikan meledek Tanty sambil asyik menggenjot naik-turun. clebb-clepp-clepp-clebb-clepp..

Birahi Tanty semakin tersiksa.. sampai-sampai ia raih bantal untuk menutup wajah sambil menggigitnya..
guna meluapkan kenikmatan yang tidak bisa ia lepas lewat erangan.

Ia pun terpaksa ambil jalan pintas.. kembali menahan nafas dan menyingkirkan bantal untuk berbicara normal..
“Di..gue lagi sama cowok gue..”

Wanita di balik pintu yang bernama Diny langsung membisu.. Tanty berharap dia mengerti dan segera pergi.
Sementara Engkong tertawa kecil mendengar dia disebut Tanty sebagai cowoknya.

Dia berhenti menggenjot.. lalu berbisik di kuping Tanty..
‘Non.. Engkong kagak mau kalo cuman dianggap pacar.. kalo suami mau hi hi hi..’

Engkong merebut bantal Tanty dan melemparnya ke lantai lalu kembali bergerak brutal.
Tanty terpaksa menutup kembali mulut dengan tangan sambil menggeleng.. memohon agar Engkong berhenti.

“Oo.. oke kalo gitu. Gua balik aja deh.. yang penting gua udah kasih tahu lu ya. Salam dari Iqbal.. bye..”
Ppamit wanita itu di balik pintu..
Tanty merasa Diny pasti kecewa karena diabaikan. Bagaimana lagi.. ia tak punya pilihan lain.

Di sela asyik menumbuk.. sempat-sempatnya Engkong mengejek..
“Mas Iqbaal.. memek sephianya legiith hehehe.. Ooohh.. enaaaaakh..”

Engkong menduga lewat lenguhan kalau nama yang disebut itu adalah PIL Tanty..
Sebab kalau pacarnya pasti langsung datang atau minimal telpon.. bukan titip salam.
Ditambah tadi Tanty menyebut-nyebut namanya.

Sekiranya dua menit berlalu.. dan yakin Diny sahabatnya telah pergi jauh..
barulah Tanty melepas erangan yang ditahannya setengah mati.

Engkong terkekeh melihat Tanty sukses dikerjainya. Dia semakin bergairah..
Apalagi mendengar respon erangan.. tidak seperti tadi.. bersetubuh tapi hening.

Sekali lagi adegan mereka terganggu ketika hape Tanty yang tergeletak di ranjang berdering..
Yang kali ini diketahui dari ring tone itu milik Beni.. sang kekasih.

Engkong yang tidak peduli itu dari siapa.. terus menggenjot.
Malah kalau perlu biar orang yang menelponnya tau bahwa Tanty sedang digagahi olehnya.

Sedikit rasa lega bagi Tanty.. itu hanyalah SMS.. Yang berisi.. kalau kekasihnya tau dari temannya..
Asisten Dosen pengajar praktikum.. bahwa dirinya tidak ikut ujian.

Tapi akhir SMS yang buat jantung Tanty serasa dianak panah..
Bahwa pacarnya bilang akan datang ke tempat kost karena khawatir dengan keadaannya.

DUNG..! DUNG..! Bunyi anak tangga dipijak keras seseorang.. yang pastinya laki-laki. Tanty panik bukan main..
Engkong menyangka itu mungkin Indri.. entah tamu Indri.. atau mungkin tamu Tanty.

Satu hal yang pasti.. dia tidak peduli.
Sedang Tanty tau.. kalau itu adalah Beni.. kekasihnya yang berwajah culun tapi borju.

‘Koong.. itu pacarku.. tolong berhenti..!’ Pinta Tanty lirih. Engkong malah menyeringai lebar.
‘Engkong kagak bakal lepas.. sebelum Non bikin Engkong keluar..’ kata ‘Kong Juki berbisik.

Bunyi anak tangga dari seng yang ketiga terpijak..
Jumlah semuanya dari tangga melingkar itu ada limabelas.. berarti sisa duabelas.

Meski sampai di atas.. harus jalan memutar karena ujung tangga adalah kamar Indri..
Kamar Tanty di seberang.. tetap saja mengkhawatirkan.

Tanty tidak ingin Beni tau statusnya sebagai wanita ‘gatal’..
–tentu Beni akan tau jika dengan Engkong saja mau.. apalagi dengan pemuda mahasiswa yang tampan..–

Maka Tanty memutuskan untuk segera bertindak. Ia dorong Engkong ke samping,, berbalik menindihnya.
Liang senggamanya yang sudah banjir memudahkan penetrasi posisi seks yang dikendalikan olehnya.

Tanty bagai koboi ikut kontes Rodeo.. –menunggang kuda liar tidak boleh jatuh..–
Tubuh polosnya naik-turun dengan gencar. Frustasi dijebak.. galaknya Tanty keluar.

‘Bandot sialan Aarh.. muka memek lo.. seneng lo.. ngerjain daun muda kayak gue.. hah..!!?
Aaaarh.. keluarin peju lo bandot..! Cepe-e-et.. Aarhh. Hh.. enak lo bangsat hah..!? Enak memek gue..!? Aaarhh..’


Tanty meracau seperti itu di depan wajah Engkong persis..
sambil mempercepat tumbukan dengan volume suara dipelani.

“Hnggkh.. Hnggkh..” Hanya itu yang terdengar dari Engkong..
Ekspresi wajahnya tidak perlu dipertanyakan.. pastilah tak karuan.

Tanty memperjarang tumbukan.. namun dalam-dalam.. mendengar pijakan anak tangga semakin dekat.
Tumbukan itu indahnya seirama dengan suara dentuman Bas lagu dugem.

Tanty dan suasana begitu erotis..
Engkong tak sanggup lagi menahan laju sperma yang sudah berontak di kepala penis.

CROOOTTT! CROT CROT! CROOT..! Begitu banyak mani yang dikeluarkan Engkong..
Muncrat berkali-kali.. bertubi-tubi di dalam vagina.

Tubuh Tanty tersentak-sentak oleh getaran tubuh Engkong.
Tanty sempat mengerang karena payudaranya diremas Engkong kencang yang sangat menikmati ejakulasinya.

Setelah semprotan sperma berhenti.. Tanty rebah di atas tubuh Engkong..
Dan Engkong menyambut dengan pelukan. Ia masih bingung.

Tok..! Tok..! tok..! “Yank.. ini aku..”
‘Gimana nih Kong..?’ Tanty bertanya dengan nada manja dan mata berkaca-kaca.. karena takut ketauan.

Dengan tenang.. Engkong berbisik.. ‘Kamu pake pakaian.. trus buka pintu.. langsung tarik die ke apotik deket sini..
Jangan dikasih masuk. Bilang aja perut lagi sakit.. lebih sakit dari biasanye karena dateng bulan..’ usulnya.

‘Engkong gimana..?’ Tanya Tanty lagi.
‘Engkong sementara ngumpet di kamar mandi.. ya.. gitu aje.. gih sane..’

Tanty mengangguk dan langsung mengikuti perkataan Engkong.
Ia pura-pura sedang ada di kamar mandi.. baru saja selesai dan baru akan membuka pintu.

Tanty tak sempat mencuci kemaluannya yang dipenuh air mani.
Jadi terpaksa ia jalan keluar dengan cairan kental itu di vaginanya.

Skandal mereka masih tersimpan rapi tersegel rapat.
Sejak itu.. Tanty tidak kuasa menolak kemauan Engkong tiapkali mendatangi kamarnya.

Tapi.. apakah betul seperti itu yang diinginkan ‘Kong Juki..?
Berbagi tubuh Tanty dengan kekasih Tanty dan sephia Tanty..?

Tentu tidak jawabnya. Engkong ingin menguasai Tanty sepenuhnya.
Di depan gadis itu.. Engkong berjanji akan menyimpan aibnya dan ia boleh melanjutkan hubungan gelapnya..
asalkan ia bersedia melayani nafsu bejat tanpa kenal waktu dan rasa lelah.

Tapi di luar itu.. Engkong memutar otak mencari akal untuk hasil akhir lain maksimal.
-----ooOoo-----

Perbudakan sesungguhnya dimulai..

Pagi-pagi.. Engkong memberi tau Tanty kalau dia akan pergi seharian dari pagi karena ada acara di kota J.
Tanty tidak tau kalau itu adalah skenario Engkong.

Malamnya.. “Yank.. mulai sekarang.. kamu jangan sering-sering datang yah..”
Ujar Tanty manja ke Iqbal.. pacar gelapnya.

“Lho.. kenapaa..!?” Memang pacar kamu curiga..?”
Tanty menyandarkan kepala di lengan pemuda itu sebelum menghela nafas panjang.

Sulit untuk menjelaskan tanpa ia berdusta.
Bagaimana mungkin ia bicara jujur kalau Engkong juga jadi salah seorang ‘investor’ air hina di liang cintanya.

“Iyaa.. jadi kita jaga jarak dulu.. sementara..”
“Berapa lama..?” Tanty tidak menjawab secara langsung lagi.

Tentu ia bingung.. pastilah perbudakan Engkong minimal sampai ia lulus kuliah.
“Hah..? Berapa lama Yank..?” Tanya pemuda itu lagi karena Tanty tak jua menjawab.

“Nggak tauu.. aku bingung..!”
“Kok tau-tau kayak gini sih..?" Tiba-tiba.. ada suara di depan kamar Tanty..

“Eh.. elu Tong.. ngapain di mari malem-malem gini..?”
“Ada yang lupa mau dikasihin ke Tanty. Engkong habis darimana.. rapi amat..?”


Engkong menyahut kalau ada acara dari pagi di kota J. Sementara Tanty kaget setengah mati..
Karena tau siapa pemilik suara yang satu lagi. Beni.. pacarnya..!

“Kayaknya Tanty pergi deh..” Engkong seolah-olah melindungi Tanty.
Tanty tidak tau kalau itu termasuk kebohongan yang sudah diatur.

“Ah Engkong sok teu.. baru pulang aja. Ini sandal sama sepatunya..
Kebiasaan dia kan kalau udah mau tidur.. ini semua dimasukin ke dalem.
Malah ada satu lagi nih.. kok kayak sandal cowok ya..?”


Tanty berbisik ‘Yank.. kamu..?’ Iqbal menepuk keningnya..
‘O iya.. ketinggalan.. lupa dimasukin.. bego..’ ujarnya dengan suara kecil.
Tanty semakin khawatir.

“Ini sih sendal Engkong.. Tanty pinjem buat keluar kali tadi..”
Engkong terus berakting.. pantas mendapat Academy Award.
Tanty makin yakin kalau Engkong membela sesuai perjanjian barter memek dengan aib.

“Nggak mungkin Kong.. pake sandal aku aja dia nggak mau. Tanty khan pemilih orangnya..
Tan.. *tok! tok! tok!*. Tan.. *tok! tok! tok!*. Ini aku.. mas-mu.. ada siapa..? Aku mau masuk..”
ucap Beni dengan nada curiga.

‘Gimana niih..?” Tanty meremas-remas baju Iqbal.. pacar gelapnya yang juga lagi kebingungan.

‘Yank.. itu tembok belakang tembus ke mana..?’
‘Lahan kosong kayaknya.. tapi punya orang.. nanti kamu bisa diteriakin maling kalo ada yang lihat..’

‘Ah malem ini.. gambling aja.. daripada aku berantem sama pacar kamu.. pilih mana..?’

Tanty pun terpaksa mengangguk tanda setuju.

“TAN.. BUKA..!! KAMU TIDUR ATAU APA SIH.. KAYAK ORANG MATI..? AKU DOBRAK PINTU INI KALO KAMU NGGAK BUKA..”
Beni tampak kalap.. dia menghardik dengan suara keras.
Diaz.. Indri dan Landa pasti tau atas keributan itu.. hanya saja tak mau ikut campur.. selain sudah diperintah Engkong.

“Jangan didobrak Tong.. nanti rusak pintu Engkong.. siape nyang ganti..?”
“AKU GANTI KONG GAMPANG.. POKOKNYA INI PINTU MUSTI KEBUKA.. NGGAK PEDULI GIMANA CARANYA..”

Beni sampai menggebrak-gebrak kaca jendela.

“Iya Yank sebentaar.. aku cuci muka dulu..” sahut Tanty berdalih.. Padahal ia mengantar Iqbal ke pintu belakang..
Tempat untuk menaruh barang bekas dan sedikit jemuran.

“NGGAK USAH PAKE ACARA CUCI MUKA.. HUUH..” *DUAK!! DUAK..!!* Beni menendangi pintu kamar Tanty.
‘Cepet-cepet udaah.. nggak usah nengok ke belakang..’ kata Tanty panik..

Iqbal segera menarik sebuah meja rusak bekas dan naik ke atasnya..
HUP..! Ia lompat. Baru setengah badannya saja yang sampai di tembok. BRAAK..!! Pintu terbuka.
Dengan tegas.. Beni bertukar mata dengan Iqbal.

“HEH.. ELO RUPANYA.. MALING..! MALING..!! ADA MALIING..!” Reaksi cemburu Beni tiba-tiba.
Iqbal kaget setengah mati diteriaki begitu. Posisinya yang lemah buat dia menjadi panik.

Tanty merasa bersalah lihat Beni melotot ke arahnya.. terlihat sekali kalau ia membantu pelarian.
Iqbal refleks loncat ke sebelah. Malang terdengar suara dari balik tembok..

“OII.. TU DIE MALINGNYE.. GEBUKIIIN..!!” *BAKK..! BUG..! BAK..! BUG..!*

Terdengar permohonan ampun dan jerit kesakitan Iqbal dari balik tembok.
Tanty menangis histeris.. takut jikalau Iqbal pisah nyawa dari raga.

Kesalahan Iqbal tadi adalah lari.. seharusnya malah lebih baik dihadapi..
paling dihajar Beni seorang diri.. tidak dengan orang sekampung.

Untung dilerai Engkong yang sudah menduga akan terjadi hal seperti ini..
bersama dengan seorang Hansip.. dua peronda malam dan RT setempat.

Dengan wajah babak belur.. Iqbal disidang tertutup di pos Hansip..
Yang dihadiri oleh Tanty dan Beni sebagai saksi.. juga Engkong tentunya sebagai pemilik kost.
Warga sekitar yang menjadi bangun karena teriakan maling dan sempat menghakimi Iqbal.. ramai
merubungi tempat tersebut.

Pertama-tama.. Engkong menjelaskan duduk masalahnya. Lalu bagai pahlawan di depan Tanty..
dia mengusulkan damai.. karena memang tidak ada barang yang hilang.. dan Iqbal bukanlah pencuri.

Iqbal sendiri tidak bisa menuntut Beni balik atas tuduhannya..
karena memang tindak tanduknya yang loncat tembok itu bagai seorang maling.

Kasus ditutup.. misi pertama Engkong selesai.
Iqbal meminta maaf pada Engkong dan Beni.. karena masuk kamar pacarnya tanpa izin..
Kemudian dia pamit pergi tanpa berani menatap Tanty.

Beni dan Tanty pulang ke tempat kost lebih dulu dari Engkong.

CONTIECROTT..!!
---------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------
 
---------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------

Cerita 184 – Karena Nila Setitik.. Rusak Susu Sebelanga

[Part 4] - Rusak.. Rusuh..

Setelah ruangan sepi..
Pak RT sebagai Hakim tadi mulai menunjukkan jati diri..
“Kong.. bagi-bagi dong kalo punya anak kost cantik kayak gitu bisa dipake’ huehehe..” Engkong terkekeh.

“Iye nih Engkong.. awet muda sendirian aje..” sindir si Hansip juga.. tawa pun merebak.
“Gue juga udah lame.. kepengen ngerasain memek mahasiswi kampus sini..”
Kata salah seorang peronda yang berkumis tebal.. yang satunya lagi hanya tertawa tanpa angkat bicara.

“Kalo gue dapet kesempatan ngentotin cewek tadi.. gue suruh nungging seharian Wakakkakkak..”
kata si Hansip sambil menirukan gaya doggy.. semua semakin keras tertawa.

“Kalo yang lain sih ade.. tapi nyang tadi jangan..” Engkong memberi angin..
karena dengan adanya kasus ini para pria yang hadir di pos itu tentu jadi tau..
kalau kost-kostan Engkong ternyata bisa dipakai mesum juga.

“Bener nih ‘Kong..?” Penis Pak RT menegang.. membayangkan mahasiswi model Tanty bisa dientot.
“Iyee.. tapi inget lu pade.. jangan nambah orang lagi..!”

“Beres deh ‘Kong.. inget tuh semua.. Li..Man..Yan..”
Tambah Pak RT lagi.. yang lain segera manggut asal kebagian jatah.

“Sekarang bisa Kong..?” Pak RT mupeng.
“Busyet.. die saange..!!” Semua langsung tertawa mengejek Pak RT.. meski mereka sama juga Mupeng.

“Sabar Tong.. sekarang udah pada tidurlah awewenya. Besok malem jam 7-an..
Lu pade juga jangan langsung datang segambreng gini. Ngantri oi.. dua-dua.. besok dua.. besoknye lagi dua..”
Tukas Engkong bagai germo saja.

“Ya udah kalo gitu lu besok sama gua dulu Li..” atur Pak RT serasa penguasa.. menunjuk si Hansip sebagai rekan team tag-nya.
“Yaah.. Pak RT sih pilih kasih..” keluh si peronda yang berkumis tadi.

“Bukan gitu Yan.. pan kelop kalo RT sama hansip jalan. Nah.. kalo elu ama Eman anggep aje lagi mau jalan ke mane gitu..”
“Iye udeh gitu aje.. gue pulang dulu ye.. kelamaan. Pokoknye terserah lu pade deh.. nyang penting bedua-bedua.. gantian..”

Engkong pergi meninggalkan mereka yang masih rebutan siapa yang duluan menikmati vagina anak kost.. Diaz.. Indri dan Landa.
-----ooOoo-----

“Sekarang aku mau denger dari mulut kamu langsung.. DIA ITU SIAPA KAMU..!?”
Tanya Beni dengan wajah sangar dan suara keras.

Tanty terisak-isak karena takutnya dia.. kata-kata terasa berat di lidah.. lidahnya kaku.
“AYO.. JAWAB..!! HAH.. SIAPA..!?” hardik Beni lagi.. membuat Tanty merasa tertekan.

Ia coba membuka mulut.. “Ma.. mantan..”
“Iya aku tau.. dia itu mantan kamu.. tapi seharusnya cuma temen kan..? Nggak lebih.. Hmm..?”

Potong Beni dengan suara lembut.. seakan badai kemarahannya telah reda.
Tanty sejenak lega. Ia menggangguk..

“KALO TEMEN NGAPAIN DUA-DUAAN DI DALEM PINTU DI KUNCI.. HAH..?
MENTANG-MENTANG TAU ENGKONG PERGI.. NGAPAIN AJA KALIAN..?”
Tanya Beni lagi dengan suara tiba-tiba mengeras.. Tanty kembali ciut seukuran Ibu jari.

“GITUAN YA..?” Tanty merunduk saja tak berani menjawab..
Ia teringat akan kesalahannya membantu pelarian Iqbal.. sangat fatal.

“Bagus.. bagus..” Beni melipat kedua tangannya ke depan.
Tanty menguatkan hati.. “Ma-maafin aku Yank..” mohon si cantik itu dengan suara bergetar.

“Maaf..? Begitu mudahnya kamu minta penyelesaian masalah yang sangat sulit buat aku.
Kamu tau.. dengan BMW itu.. aku bisa dapetin 10 cewek kayak kamu. Tapi.. aku nggak mau kayak gitu lagi..
Dari SMA aku udah puas.. aku mau hidup lurus dan mau serius sama seorang cewek aja. Tapi.. kamu kok kayak gini..?
Berani-beraninya ngeduain aku.. mengkhianati ketulusanku. Huuh.. aku benci, tau nggak..” keluh Beni panjang lebar.

Tanty hanya terus menangis dan meminta maaf..
Senjata terakhir wanita yang paling mutakhir untuk meluluhkan hati pria yang disakitinya.

“Ya sudah.. udah cukup..” Tanty merasa lega.. dipikirnya Beni kembali dalam pelukan.
Namun.. “Aku nggak mau maksain sebuah Cinta.. kalau memang kamu lebih suka dia.. aku ..”

“Nggak kok Yank.. aku lebih sayang kamu..” potong Tanty dusta sambil meremas-remas baju Beni.
“Nggak mungkinlah.. gantengan dia daripada aku. Lagi juga logikanya..
kalau kamu lebih sayang aku.. kamu nggak akan selingkuh.. iya kan..?” Kata Beni sinis.

“Nggak kok nggak.. maafin aku..” Tanty memeluk Beni erat.. memohon dengan sangat.
“Ini demi kebaikan kita..
Coba kamu bayangkan.. apa jadinya kalau ini terjadi saat kita udah resmi nikah.. punya anak lagi..?”

Tangis penyesalan Tanty kian histeris.. sekujur pipinya mengkilap basah oleh air mata.
“Oke.. take care.. salam damai buat mantan kamu itu ya..” Cup..! Beni memberi kecupan terakhir perpisahan di kening.

Tanty terus meremas baju Beni menahannya untuk pergi.. namun Beni menepis lembut..
dan Tanty pun hanya bisa memandang punggung Beni yang semakin lama semakin jauh.. hingga hilang dari pandangan.

Sesal kemudian.. tiada berarti. Dalam kebingungannya.. Tanty meraih Hp dan menelpon Beni agar kembali..
Namun tidak diangkatnya. Ia telpon Iqbal.. mailbox. Harus bagaimana dia..? Uang kuliah.. makan.. sewa kost-kostan..?

Tiba-tiba Engkong muncul bagai Pangeran berkuda putih.. sang penyelamat.
Lelaki uzur bau tanah itu mengampiri Tanty yang masih diri mematung di depan kamar kostnya.

“Belum tidur Non..?” Dia lontar pertanyaan seolah-olah tidak ada masalah.
Tanty juga enggan menjawab.. baginya kini semua kata-kata.. hanya masuk kuping kanan.. keluar kuping kiri.

“Tadi mas Beni titip pesen..” pancing Engkong karena Tanty tak bereaksi.
“Pesen apa..?” Tanty langsung bertanya.. wajahnya penuh harap. Engkong tersenyum jahat.

“Die bilang gini.. mulai sekarang.. die nggak bisa bayarin sewa kost Non lagi.. terus ..”
Engkong sengaja berhenti sengaja membuat penasaran.

“Te-terus..?” Airmata Tanty mengalir deras.
“Terus katanye.. die nggak ikhlas selama ini bayarin kost.. tapi tempatnya buat Non selingkuh.
Jadi.. die mau narik uangnya lagi selama ini.. sewa selama sembilan bulan..”

Tanty lemas mendengarnya. Sudah jatuh tertimpa tangga.

“Sebenernye Engkong keberatan.. tapi katenye.. Engkong suruh nagih ke Tanty ato sephia Non..”
Tanty sudah tak mampu lagi bicara.. putus sudah harapan. Pudar angan-angan menjadi Sarjana..
Tambahan.. darimana dia dapat uang segitu untuk mengganti. Iqbal..? Hp-nya saja dinonaktifkan.

“Gimana nih Non..? Engkong rugi..” dusta Engkong.
“Apaa..”

Engkong berjalan ke belakang Tanty.
“Sementara.. bayar DP-nya aja Hehehe..” Engkong meremas-remas dada Tanty.

Tanty yang sudah pasrah hanya menggeliat.. juga diam..
saat Engkong menggendongnya masuk ke dalam kamar dengan tawa kemenangan. Huaak.. hak hak hak hak.

Dengan ini.. Tanty mutlak jatuh ke tangan Engkong.. menjadi budak seks yang sesungguhnya.
Sebab.. Tanty tidak pernah lagi kuliah.. lantaran tidak ada yang membiayai.
Semua teman-teman kuliah yang menghubungi ditolaknya.

Karena nila setitik.. rusak susu sebelanga. Karena kesalahan kecil.. rencana besar jadi berantakan.
Karena sebuah kondom.. Tanty menjadi budak seks Engkong selamanya.

Karenanya.. setiap saat setiap waktu.. Engkong bebas menidurinya.
Setiapkali minta diisi perut.. baik itu sarapan.. makan siang ataupun malam.. sebelum membeli..
Tanty diwajibkan Engkong menyepong dan menelan maninya.

Saat makan pun juga ia harus duduk di atas penisnya yang mengacung.. selesai makan digarap lagi.
Begitu seterusnya.. penghinaan demi penghinaan diterima Tanty sebagai jabatan budak seks.

Tanty tidak punya pilihan selain menikmatinya.. karena masih lebih baik dibanding Diaz.. Indri dan Landa..
Yang juga menjadi tempat lampiasan nafsu binatang Pak RT.. Hansip dan dua peronda malam.
-----ooOoo-----

Sejak Engkong mengangkat Tanty resmi menjadi ‘Istri keempatnya..’ ia cepat akrab.
Mereka suka curhat sewaktu Engkong mengistirahatkan barangnya yang kelelahan..
akibat aktif bulak-balik di kewanitaan mereka.

Engkong tidak pernah lagi memanggil Tanty dengan tambahan kata ‘Non’ di depannya..
Hanya Tanty.. layaknya istri.

Indri bercerita tentang keluarganya di Aceh yang terkena musibah banjir..
Satupun dari anggota keluarganya tidak ada yang selamat.

Kerjaannya sebagai customer service di perusahaan asuransi mencari klien jadi sedikit banyak kacau..
akibat sulit berkonsentrasi. Prestasinya menurun drastis.. perusahaan pun tak dapat mempertahankannya.
Berakhir dengan pemecatan dirinya. Family di Jakarta menawari tumpangan.

Indri yang merasa kurang dekat dengan saudaranya.. ditambah sedang ingin sendiri.. menolak halus tawaran tersebut.
Engkong mencari celah.. menghembus kasih sayang layaknya orang tua.. sungguh malang ujung-ujungnya ke ranjang.
Pertamakali Engkong memperlakukan Indri bagai Istri.. tapi lama-kelamaan malah jadi seperti budak seks.

Kontranya.. Indri merasa seks hancur-hancuran yang dilampiaskan Engkong padanya..
malah sebagai obat peredam rindu kehilangan keluarga. Sebuah keberuntungan bagi Engkong.

Giliran Landa bercerita. Sebagai karyawati Bank.. pandangan orang pasti positif.
Berpikir si A atau si B punya pekerjaan mapan.. padahal tidak juga.

Krisis moneter datang tanpa diundang.. buat beberapa Bank di likuidasi dan staf-stafnya dirumahkan.
Bertambahlah pengangguran.. sebuah karya Indonesia yang skor-nya tak tersaingi selain korupsi.
Bank tempat Landa bekerja salah satunya.. sungguh tak pernah dinyana.

Keluarga yang selalu mengandalkannya karena terkena kasus Lumpur Lapindo Brantas..
PT.. di Surabaya semakin kalang kabut. Ayahnya yang terbelit hutang sana sini bunuh diri..

Sang Ibu menyusul selang beberapa hari karena tak tahan cobaan..
Sedang adiknya yang masih kecil diasuh paman Landa yang hidup pas-pasan.

Kebutuhan terus menuntut. Darimana uang untuk beli makan..? Bagaimana dia bayar kost..?
Semua itu satu jawabnya.. cukup dengan menjadi budak seks Engkong.

Sama kasusnya dengan Indri.. Engkong datang sebagai pahlawan.
Dengan berbekal uang pensiun dan hasil jual tanah..
bandot itu menawarkan ‘perdamaian’ dalam hal sewa kost dan isi perut melalui selangkangan.

Landa terpaksa meng-gadai kehormatannya pada Engkong.
Ia yang merasa tidak punya siapa-siapa lagi untuk dipertahankan.. pas saat itu dia berstatus single..
menyerahkan diri sepenuhnya ke Engkong.

Diaz punya cerita sendiri. Sejak lulus SMA.. ia sudah hunting pekerjaan.
Tanpa berbekal pengalaman dan ilmu di Perguruan Tinggi..
ia terpaksa bekerja yang berhubungan dengan menonjolkan bagian tertentu dari tubuh.

Wajah eksotis ditambah bodynya yang bak gitar Spanyol itu..
memang selalu berhasil mengundang perhatian kaum Adam.

Apalagi jika dibalut pakaian minim.. pasti pada lengket kayak perangko.
Sayang status pekerjaannya hanya kontrak.. waktu habis masa.. maka.. menganggurlah dia.

Mulailah Diaz kesulitan dalam membayar kebutuhan-kebutuhan.
Orangtuanya yang miskin hanya bisa menyuruh pulang ke kota B.

Diaz yang sudah cocok tinggal di tempat kost Engkong.. enggan untuk beranjak pergi.
Maka dia pun coba meminta keringanan pada Engkong.

Sebagai SPG yang berpengalaman menggoda lelaki.. dan tak jarang naik-turun ranjang..
Diaz merelakan tubuhnya untuk dinikmati ‘Kong Juki setiap hari.
-----ooOoo-----

Tambahan:
Diaz dan yang lain buka hal yang selalu dipertanyakan Tanty dalam hati.

“Oo.. jadi gitu.. sejak celdam gue hilang itu gue udah diincer sama Engkong.
Pantes.. gue kok akhir-akhir itu mulai ngelihat lo pada dipake’ Engkong. Biasanya gak pernah khan..?”

“Iya.. emang itu rencana dia. Dulu gue yang mancing Indri ‘n Landa jadi kayak sekarang ini..” jelas Diaz..
Tanty memanggut-manggut.
Tapi Indri dan Landa tampak seperti tidak kesal dan menyesali nasibnya berakhir menjadi budak seks Engkong.

“Tan.. kalau memang kamu punya jalan yang lebih baik dari ini.. ya gapai aja.. iya ‘gak..?”
Kata Diaz.. meminta dukungan Landa dan Indri.. yang langsung di-Amini mereka dengan anggukan.

Tanty hanya diam tak menyahut.. mengepulkan asap rokok dari bibir tipisnya.
Memang benar.. tapi harus ke mana..?

“Lu khan pernah kuliah di kampus samping nih.. cari link kek.. apa kek.. khan bisa.
Kalo gue sih udah buntu.. orang-orang deket ada di Surabaya..” papar Landa.
“Iya Tan betul.. gue setuju..” sahut Indri sambil menepuk abu rokoknya ke asbak.

Perbincangan mendadak berhenti melihat Engkong berdiri di muka pintu tempat mereka bercakap-cakap.
“Ayo mandi.. udah sore..!” Suruh Engkong sambil dia berkacak pinggang.

Diaz sebagai yang paling lama dan tertua di situ.. mengawali pembugilan diri.
Menyusul Indri.. Landa baru Tanty. Rutinitas itu berjalan setiap hari.. mandi kemudian seks berlima.

Dan malamnya sebelum tidur..
pria bertubuh pendek gempal berselimpang sarung seperti peronda datang menagih jatah.

Eman namanya.. diseretnya Diaz dan dilempar ke ranjang.. lalu diperkosanya habis-habisan.
Sedang satunya lagi yang bernama Piyan.. menggarap Indri dan Landa sekaligus tanpa ampun.
Setelah cukup puas.. mereka pasti bertukar pasangan.

Besoknya giliran Pak RT yang memperkosa Diaz brutal. Didampingi Parli si hansip..
yang mengentoti si imut Landa dan si toket montok Indri secara membabi buta hingga pingsan.

Sementara Tanty.. tiap malam memeknya menjadi korban keganasan G30 S kontol Engkong yang biadab.
Kamar mereka berempat jadi selalu beraroma sperma.. Hueek..! Menjijikkan.
-----ooOoo-----

Bad or Nice way Out..?

Kira-kira beberapa bulan setelahnya.. Atas perkataan Landa yang masih terngiang-ngiang di kepalanya..
ia coba mendatangi kembali kampusnya.. Sekaligus ingin tau keadaan di sana.
Tanty sempat bertemu dengan beberapa teman dan dosen.. hanya sekedar obrolan ringan saja.

Di atas anak tangga kampus.. Tanty termenung. Bagaimana ia menyelesaikan kuliahnya.
Rindu pada teman-temannya yang sudah lulus. Saat itulah datang seorang lelaki berusia 30an.

Tanty menduga dia alumnus kampus.. memang betul.
Dengan mudah mereka cepat akrab karena pembicaraan nyambung ke masalah kuliah.

“Oo.. jadi berhenti dulu karena biaya..” kata pria itu.. Tanty mengangguk dan tersenyum manis.
Berharap pria itu tertarik.. hubungan semakin dekat bahkan jadi sepasang kekasih..
di mana ia akan menuntut uang kuliah dan sewa kost.

“Lantas.. aktivitas kamu sekarang apa kalau sedang cuti..?” tanya pria itu.
Tanty hanya.. ‘Mmm..’ tak mampu ia menjawab. Masa-kan ia harus bilang jadi budak seks Engkong.. mustahil.

“Sebenarnya aku tau siapa kamu Tanty..” kata pria itu membuat Tanty dag dig dug.
“Maksud mas..?”

“Yaa.. aku punya banyak mata-mata di kampus ini. Aku tau mana mahasiswa/i yang pintar.. yang bodoh..
Yang malas.. yang kaya.. yang miskin.. yang nge-drugs.. yang pengedar.. yang nggak sanggup bayar kuliah..
Yang suka godain dosen.. bahkan sampai yang jual diri jadi ayam kampus pun aku tau..” Jawab pria itu dengan yakinnya.

“Ayam kampus..?”
“Iya.. Ayam kampus.. kelompok mahasiswi yang jual diri buat biaya hidup dan bayar uang kuliah..”
Tanty terdiam.

“Organisasi ayam kampus itu.. aku yang mengelola dan beberapa alumni..”
Tanty semakin kaget dibuatnya.. pria yang dibayanginya akan menjadi sosok penyelamat.. kandas sudah.

“Makanya aku deketin kamu.. karena sayang dengan potensi yang kamu miliki..”
Tanty berdiri.. “Eh.. sorry ya.. Gue bukan cewek rendahan kayak gitu, tau..!” Sahut Tanty menaikkan harga diri.

“Yakin..? Kan udah aku bilang aku tau semuanya. Mulai dari keluargamu yang di Padang..
Sampai keadaan kamu sekarang yang tinggal sama Kakek cabul di kost Melati hehehe..!”

Tanty tersentak kaget karena pemuda itu tau semua belang kartu.
Wajahnya merunduk.. malas menatap si pemuda dan perlahan kembali duduk.

“Gak usah malu.. makanya aku datang mau kasih penawaran. Mau terus di Melati sampai tua..
apa kamu ikut aku masuk perkumpulan Ayam Kampus.. di mana di situ nge-sex tapi dibayar.
Bisa buat hidup.. bisa buat bayar kuliah.. lebih punya masa depan..!” Hasut si pemuda.

Tanty bimbang.. mulutnya serasa rekat oleh lem.. tak bisa keluar kata apa-apa.

“Ya tenang aja. Aku enggak minta jawaban langsung dari kamu.. karena aku juga nggak maksa.. cuma kasih solusi.
Jadi ayam kampus bukan hal yang mudah juga.. harus siap mental.. karena bakal ketemu banyak orang-orang mesum.
Tapi.. duitnya itu nggak sedikit lho, yang pasti..” bujuk si pemuda.

Tanty teringat akan perkataan Diaz.. Inda dan Landa. Ia berpikir.. apakah benar ini jalannya..?
Sepertinya bukan jalan yang lurus. Tapi.. perkataan pria itu ada benarnya..
Jika terus bersama Engkong.. ia tak akan bisa menamatkan kuliahnya dan jadi sarjana sesuai cita-cita orangtuanya.

Dengan meneguhkan hati.. Tanty berkata..
“Oke mas.. aku mau jadi anak asuh mas sebagai Ayam Kampus..”

“Kamu yakin..!?”
“Yakin mas.. tawaran mas ada benernya.. aku butuh uang..” si pemuda tersenyum.

“Tapi sebelumnya aku mau tanya mas.. boleh..?” tambah Tanty.
“Boleh.. silakan..”

“Perkumpulan mas khan rahasia.. gimana kalau setelah keluar ada yang berkhianat.
Ngasih tau tempat Mas biar digrebek, misalkan..?”

“Selama ini sih belum pernah. Kita aman-aman aja. Lagi kan seperti yang aku bilang.. ini semua nggak ada paksaan.
Jadi silakan datang dan pergi.. memang ada syaratnya juga..”

“Syaratnya apa..?”
“Setidak-tidaknya masa pengabdian kamu 3 tahun. Jadi.. misalkan kuliah kamu selesai..
di mana masa abdi kamu baru dua tahun. Ya.. kamu harus sabar dulu ikut dengan kita-kita setahun lagi..”

“Tapi habis itu boleh keluar dari perkumpulan..?”
“Bolehlah.. buat apa juga kita nahan..? Malah pelanggan selalu minta barang baru.
Ayam kampus yang ngerasa udah usang justru sebal karena dapet saingan..”

“Gak ada yang dendam ngelaporin gitu..?”
“Gak ada tuh. Lagi juga kita punya pelindung. Kita punya bekingan Polisi sama ABRI.
Jadi dari siapa info itu kesebar.. ya orang itu siap-siap aja hehe..” Tanty cukup takut mendengarnya.

“Tapi tenang aja. Yang pasti aku selaku pengelola.. selalu bertindak adil. Aku dan anak asuh selalu bagi rata.
Pelanggan tambah sewa tempat aja.. malah tips juga buat si ayam kampus.
Jadi.. hubungan kita semuanya harmonis. Ada juga kok yang udah lebih dari 5 tahun dan tinggal permanen..”

“Ada..?”
“Ada.. rata-rata dari mereka memang ada yang udah nge-tek. Entah profil atau cara mereka memuaskan..
Yang pasti ada client yang nggak mau kalo nggak sama dia..” Pria itu kembali meyakinkan. Tanty diam berpikir.

“Gimana.. berubah pikiran..?”
“Nggak sih.. terus.. mas tau dari mana tentang kost-ku..?”

“O.. tempo hari ada yang dari situ juga.. makanya aku tau. Sekarang orangnya udah lulus dan udah keluar perkumpulan.
Naah.. enak khan..?” Bujuk si pemuda itu lagi..

Tanty cukup kaget.. ternyata ada yang belum diceritakan Diaz dkk di kost. Tapi Tanty pikir.. masa bodohlah.
“Ya udah deh.. tapi gimana ya mas.. aku punya utang bayar kost ber-bulan-bulan sama Engkong..”

“Sekarang juga aku lunasin ke tempat kamu.. berapa..?”
“Tapi.. aku jadi utang ke mas dong..?”

“Ya ga papa.. nanti aku potong aja dari fee kamu. Biasanya pembagian dapet 60 : 40.. yang 40 kamu bayar aja setengah.
Kan masih ada uang tips buat kamu dari clien selain itu, oke..?”

“Oke mas.. aku setuju..” Tanty menyanggupi.
“Oke.. kalo gitu.. selamat datang di perkumpulan ayam kampus..!” Mereka berjabat tangan layaknya partner kerja.

Hari itu juga.. Tanty ditemani si pemuda misterius itu mendatangi Engkong untuk mengutarakan maksud dan tujuannya.
Engkong tidak suka dengan pria itu.. ini yang keduakali ‘korban’nya direbut.
Diaz.. Indri dan Landa tetap memberi semangat ke Tanty apapun pilihannya.
-----ooOoo-----

The Last Day..

Pagi itu.. Tanty berniat pamit pada Engkong. Malam hari sebelumnya ia digarap Engkong habis-habisan.
Terhadap Diaz.. Indri dan Landa.. Tanty telah pamitan.

Namun baru saja ia hendak mengetuk pintu kamar Engkong.. terdengar suara samar-samar..
‘Aaah.. Aanggh.. Yesshh.. Yahhh..” Tanty pikir pasti Engkong sedang ‘olahraga pagi..’
Entah itu dengan Diaz.. Indri atau Landa.

Tanty yang sudah terbiasa melihat pergumulan mereka.. tanpa buang waktu membuka pintu.
Ceklek..! Tanty melihat seorang gadis berkulit putih.. lebih putih bahkan darinya dan Indri.. rambutnya sebahu pendek.

Jantung Tanty berdegup.. gadis yang sedang diangkat naik-turun dalam pelukan Engkong berdiri itu menoleh..
DINYY..!? Kenapa..? Kok bisa..? Dalam terkesimanya Tanty.. Engkong mengejek..

“Non.. temennye enak banget..! Memeknye lebih harum dan legit.. Huak hak hak haak..”
“Di.. a.. apa-apaan kamu..?” Tanya Tanty dengan wajah tak percaya.

“Ahhh.. Taan.. sorry.. gua.. butuhh.. tempat.. kost.. Aahhh.. gratis..” jawab Diny terengah-engah.
Engkong terbahak-bahak dan jadi makin bersemangat mengentotinya.

Diny sempat bercerita.. bahwa sepulangnya dia dari kamar Tanty waktu itu..
Di tengah jalan ia bertemu Beni yang sedang menuju kamarnya..

Jadi pikir Diny.. dengan Iqbal bukan.. dengan Beni bukan.. lalu siapa lagi..?
Maka dari itu Diny mendatangi Engkong untuk menanyakan kepastiannya.. lalu.. memberikan ‘penawaran’ yang sama.

Mendengar pernyataan Diny.. Tanty hanya diam berdiri terpaku. Tapi ia pikir-pikir.. sama saja.
Diny memilih menjadi budak seks Kakek pemilik kost.. dia jadi ayam kampus..
Yang tentunya budak seks orang juga.. bukan suami tercinta.

“Oookkh.. Oooookhh.. enaknyaahh..!!”
Tubuh tua Engkong bergetar meresapi kenikmatan.. ejakulasi di memek Diny.

Sesudah itu.. Engkong sengaja merentang bibir vagina mungil Diny ke hadapan Tanty dengan bangga.
“Lihat nih Non.. peju Engkong ada di memek temennya.. heh heh heh heh..”

Baru saja Tanty terbelalak tak percaya melihat cairan putih kental memenuhi vagina sahabatnya..
seseorang mencengkram lengannya dari belakang..

“Kong.. berarti sekarang yang ini boleh dipake’ kan..?”
“Boleh.. entot aje sepuas lu.. sampe lecet kalo perlu..!” Sahut Engkong dendam.

Hansip yang bernama Parli itu langsung menelanjangi Tanty di tempat.
Dibantu Pak RT yang juga sudah lama ‘ngebet’ dengan Tanty.

Sesuai janji.. hampir seharian Tanty digarap Parli dengan gaya Doggy.
Saking bergairahnya dia.. Tanty sampai tergencet ke dinding disodok Parli dari belakang.
“Mampus lu.. akhirnye.. bisa juga gue.. ngentot memek lu..” geram Parli.

Disambung Pak RT yang tak kalah birahinya..
kemudian dua peronda yang diinformasikan Parli kalau ini hari terakhir Tanty.. dan boleh ngentot dia sesukanya.

Diny sebenarnya sempat ingin menolong.. namun Engkong menahan dengan merengkuhnya..
“Jangan ikut campur Non.. katenye mau nge-kost gratis di sini hehehe..”

Ujar Engkong sambil meremas-remas toket Diny yang kemudian dikenyotnya gemas.
Diny pun akhirnya hanya menonton Tanty ‘diperkosa keenakan’ di depannya.

Alhasil.. Tanty baru keluar tempat kost malam hari.
Kewanitaannya perih serasa lecet.. karena terus-menerus digesek benda tumpul.

Keempat bajingan itu tertawa menang.. puas melampiaskan hasratnya yang sedari dulu tertunda. (. ) ( .)
-----------------------------------------------ooOoo-----------------------------------------------


Hehe.. mohon mangap brada..

Memang di cerita aslinya cerita ini cuma segitu.
Kalo dari Author alias penulis aslinya memang ada pesan.. gini nih:

Naah.. cerita Tanty di kost-kostan berakhir di sini.

Akan disambung ke cerita berikutnya sebagai ayam kampus untuk cerita penutup Tanty di judul..

‘Seputih Kasih Semerah Luka..’

SEKIAN


Oleh : Novy Andhiny Yusvita.

Sayangnya Nubi belum pernah sempat mendapatkan.. hehe..
---------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------

Sebenernya Cerita ini udah pernah Nubi posting di Trit khusus.
Nubi taruh di mari biar para Semproters ngga usah nyari2 lagi di Trit lama.


Sampai Jumpa di Lain Cerita..! Adios.. :ciao:
 

--------------------------------------------------ooOoo------------------------------------------------

Cerita 191 – Kost Delima


Dita

Sudah dua bulan
semenjak aku pindah ke kosan baru ini.
Tempatnya yang dipenuhi tanaman hias bikin suasananya asri dan udaranya segar.

Kebetulan kamarku yang ada di lantai 3 berhadapan sama pohon rambutan tua yang rindang.
Jadi kalau tiap pagi aku selalu dapet suplai oksigen terbaik yang bikin otakku selalu fresh.
Aku jadi makin nyaman tinggal di sini.

Waktu awal pindah.. Ibu kost bilang kalau kamar yang tersisa waktu itu cuma yang di pojok, di lantai 3.
Beliau agak sungkan nawarin aku kamar itu..
karena pasti akan repot banget untuk bawa barang-barang aku ke sana.
Maksudnya, naik-turun tangga berkali-kali untuk masukin barang pasti bikin mager.

Tapi aku sih ga masalah, karena aku pakai jasa pindah rumah..
Yang sekaligus bawa barang-barang pindahan ke tempat baru.

Nama bangunan ini adalah Kost Delima.
Kosan ini berkonsep bangunan kontrakan yang tiap lantainya punya lima kamar.

Ada banyak tanaman hias di pekarangan kosan, yang bikin suasana sekitarnya jadi adem dan teduh.
Khusus di pojok, ada satu pohon rambutan tua yang tinggi banget hingga sampai ke depan kamarku.

Oh iya.. karena kamarnya cuma sepetak, makanya harga sewanya murah.
Tapi ada kamar mandi bersama di tiap lantai, dapur umum dan ruang tamu serbaguna di lantai dasar.

Selama ini para penghuni kosan cukup tertib dalam menggunakan fasilitas kos.
Jadi aku ga masalah dengan sistem pakai fasilitas bersama ini.

Eh.. aku lupa kenalin diri. Namaku Dita.
Aku mahasiswi baru di salahsatu perguruan swasta di daerah selatan Ibukota.
Ini bukan pengalaman ngekos pertama bagiku.. karena aku udah biasa tinggal sendiri semenjak SMA.

Tapi berhubung kosan lamaku dengan kampus lumayan jauh.. jadi aku mutusin untuk pindah kosan.
Untungnya.. aku ketemu kosan yang dekat dari kampus tapi harganya murah.
Yah.. meski fasilitasnya dipakai bareng-bareng dan kosannya campur gender sih.

"Eh Neng Dita udah rapi aja pagi-pagi, mau ngampus ya..?"
Aku menengok ke si penanya. Namanya Masduki.. tetangga sebelah kamarku.

Dia yang paling sering papasan denganku tiap pagi.. karena kami punya jadwal yang sama.
Aku kuliah pagi, dan Mas Duki yang karyawan swasta ini selalu kebagian shift pagi juga.

Aku panggil dia Mas Duki.. karena kalau tambahin 'mas' di depan namanya jadi aneh sebutnya.
Mas Masduki, ga enak banget.

"Iyalah Mas.. kayak biasa. Kapan sih aku rapi gini ke tempat selain kampus..” balasku sambil ketawa.
Pandangan Mas Duki berhenti sebentar di dadaku.. yang untungnya, berhasil kusadari.

Aku buru-buru rapetin zipper hoodieku buat nutupin bagian yang terlalu menyembul itu.. meski ga begitu menolong sih.
Sadar kalau ketauan mandangin dadaku.. Mas Duki langsung pamit turun.

"Makin gede aja tiap hari..” adalah gumaman darinya, yang meski pelan.. tapi masih bisa kudengar.
Bukan salah Mas Duki juga kalau dia bisa salah fokus ke dadaku. Aku emang terberkati dengan buah dada besar.

Cup bra-ku saja F. Dengan ukuran sebesar ini.. aku kesulitan pakai baju.
Karena tiap baju yang kupakai selalu membuat buah dadaku tercetak jelas.
Meski udah kusiasati lewat baju-baju longgar atau gombrong.. tapi bagian dadaku selalu nampak lekukannya.

Selain buah dada ukuran F.. aku juga punya pantat yang bulat dan sekal.
Bentuk tubuhku sebenarnya semok.. tapi pendek. Perutku sih rata.. tapi lingkar perutnya memang agak lebar.

Untungnya.. karena hal ini membuat bentuk tubuhku jadi proposional.
Apalagi ditunjang kulitku yang lumayan putih.. karena aku memang jarang keluar rumah dan pakai baju terbuka.

Tipe wajahku juga baby face, jadi selalu kelihatan imut-imut, apalagi kalau senyum.
Alisku tebal, membingkai mataku yang bulat.. —tapi sayang aku pakai kacamata.. karena minusku sudah parah.

Hidungku lumayan mancung, berada di antara pipiku yang bulat. Oh iya.. wajahku mulus loh.
Orang selalu tanya aku pakai skin care apa....? Tapi bener deh.. ini alami.
Aku cuma perawatan sabun muka aja kok.. sama sering pakai masker kalau pergi.

Bukan maksudnya ge'er sih, tapi dengan semua berkah fisik ini, aku jadi salahsatu mahasiswi baru favorit di kampus.
Apalagi di lingkungan kosan. Tapi untungnya ga pernah ada yang kurang ajar sama aku.. atau belum..?

Ya jangan sampe dong.
-----ooOoo-----

Hari ini kegiatan ngampus lebih capek dari biasanya.
Baru semester satu, tapi udah banyak tugas yang harus dikerjain.
Hari ini aja, tiga mata kuliahku punya tugas baru yang harus diserahin minggu depan.

Kupikir kuliah di universitas swasta itu bisa lebih santai, tapi kayaknya aku salah pilih kampus.
Di kampusku, tugas-tugas itu datangnya ngebut, dan deadlinenya juga nyeremin.
Kehidupan SMA yang penuh PR itu ga ada apa-apanya dengan ini, huuu..

Aku buru-buru buka pintu kamar, lalu masuk dan tutup pintu rapat-rapat. Ga lupa kukunci juga.
Kepalaku udah berat dan penat sama tugas, dan aku butuh sesuatu untuk lepasin tensi yang tinggi ini.

Buru-buru aku lepas jaket, buka baju dan celana hingga cuma daleman aja yang melekat di tubuh.
Terus aku rebahan di kasur, renggangin badan biar rileks, baru deh meluk guling.

Jadi, mari kuberitau sedikit rahasiaku, yang bahkan ga pernah ada seorang pun yang tau.
Dari SD, aku memang terkenal rajin belajar dan selalu jadi juara kelas. Nilai-nilaiku ga pernah di bawah sembilan.

Aku juga selalu berusaha keras pertahanin nilai dan prestasiku, jadi keluargaku bisa terus bangga kepadaku.
Tapi semua effort itu ternyata bebanin aku. Stressku menumpuk, dan ini jadi masalah besar yang berjangka panjang.

Di sisi lain.. aku makin terbebani karena harus selalu bersikap baik ke semua orang..
Demi menjaga citraku yang dikenal sebagai anak baik-baik. Makin mengendaplah bebanku.

Lalu suatu hari pas akhir kelas tiga SMP, aku ga sengaja baca artikel khusus perempuan.
Isinya tentang menangani stress berlebihan berikut cara-caranya, seperti meditasi, liburan, dan masturbasi.

Entah kenapa.. aku malah tertarik ke cara terakhir ini.
Di artikel disebut kalau masturbasi punya efek positif untuk melepas stress.

Ya gitu.. akhirnya aku riset soal teknik dan cara masturbasi yang sesuai dengan kondisiku saat itu..
—dan masih berlaku untuk sekarang, tentu.

Dengan posisi menyamping sambil pelukin bantal..
pahaku mulai mengapit bantal sampai menempel di selangkangan.
Sengaja kutekan-tekan selangkanganku lebih intens lagi supaya lebih terasa.

Setelah dirasa pas posisinya dengan pussyku, aku mulai menggesek-gesekkan pussyku sendiri ke bantal.
Yang langsung menimbulkan perasaan geli tapi enak. Makin kugesek, rasanya makin nikmat.

Aku ngerasain kalau bantalnya menggesek tepat di klitorisku..
yang meski masih ketutupan celana dalam, tapi masih terasa geli-geli enak gitu.

"Ahh.. enak banget sih.. nagih banget uuhh.."
Beberapa sesi masturbasi terakhir, aku mulai berimprovisasi.

Dengan merangsang buah dadaku sambil gesek-gesek bantal..
bikin aku sadar kalau nikmatnya jadi bertambah berkali-kali lipat.

Aku ngeremesin buah dadaku sendiri, gantian kiri dan kanan. Wahhh.. desahanku jadi makin binal.
Apalagi pas putingnya aku mainin.. rasa gelinya menjalar ke seluruh tubuh loh..!

"Oohh.. yaahhh.. enak sshh.. terus.. enakin terus.." Merangsang diri sendiri bikin aku makin semangat.
Gesekan bantalku makin liar.. seiring makin hebatnya rangsangan yang aku dapet hingga ke ubun-ubun.

Kulitku jadi licin gara-gara keringet yang banjir di sekujur badan. Aku merasa makin panas, makin gerah.
Langsung deh aku bangun terus lepasin semua daleman.. jadi sekarang telanjang di atas kasur.

Dengan posisi duduk di kasur, kakiku melipat ke belakang.. dan selangkangan yang menduduki guling.
Aku gesek-gesek lagi pussyku sambil ngeremesin sprei dan guling..

Dan tanganku suka nakal remes-remes dada sendiri.
Kalau lagi begini, aku jadi suka gemes sama toketku. Gede dan kenyal, tapi keras pas lagi terangsang gini.

Tapi kali ini, aku mau coba hal baru. Tanganku neken toket kiriku ke atas..
Kemudian mukaku kutundukkan supaya mulutku bisa ngejangkau putingku yang udah keras banget ini.

Uuuhh.. dapet....! Aku ngemut puting sendiri....! Ternyata bisa kalau dicoba uuhhh..
"Hmmm.. enn.. uuhhh.. mmmhh.. slluurrpp.. oohh, gini rasanya netek, ahh aeemm.. mmmhhh..”

Sambil ngemut, lidahku muter-muter di sekitar puting, bikin aku makin menggelinjang keenakan.
Pas aku isep putingnya kuat-kuat, justru bikin aku terangsang lebih hebat lagi.
Gila sih ini.. kalau tau rasanya enak banget, aku dari dulu deh masturbasi setotal ini....!

Puas sama yang kiri, sekarang gantian yang kanan.
Netek toket sendiri sambil gesekin pussy ke guling itu rangsangan paling gila yang pernah aku rasaian, sumpah..!

Rangsangan demi rangsangan yang aku terima bikin aku makin deket ke klimaks.
Gerakan pinggulku makin liar dan cepet, sambil kedua tetekku makin buas aku eksploitasi.

Desahan-desahan binal ga kuasa keluar dari sela bibir yang lagi sibuk ngisepin puting.
Di bawah sana, aku ngerasain kalau gulingku jadi licin. Ahhh.. ini pasti gara-gara pussy aku udah basah banget.

Puncaknya.. pas aku ngeliat pantulan diri di cermin lemari..
Yang nunjukin badanku yang mengkilap berlumuran keringat dan gerakan binalku yang kesannya seksi banget ini..
bikin aku narsis banget dan bangga sama diriku sendiri.

Rasa narsis ini justru nge-boost birahiku sampai.. "Ahhh, ahhh, ahhh, sampe.. dikit lagi.. iyahhh, sedikit lagiiihhh..
Oooohhh, aku.. aku.. yahh, yahh, iyaahhh.. nngghhhaaaahhhhh.. eennn——aaaakkkkkhhh...!!!"

Badanku gemetar hebat pas aku neken pussyku kuat-kuat ke guling..
Disusul membentuk liukan ke belakang macam busur.

Mukaku mendongak, mataku menegang hingga hanya kelihatan bagian putihnya.
Bibirku menganga lebar, air liur menetes dari sisi. Aku melenguh panjang hingga kedengaran ke seisi kamar.

Badai orgasme yang aku rasain kali ini begitu hebat.. sampai bikin aku menggila dalam nikmatnya sensasi sextacy.
Begitu orgasmeku selesai, badanku langsung ambruk ke kasur.

Napasku tersengal, keringat membanjir deras di sekujur tubuh.
Tapi di sela kepayahan badanku sehabis orgasme, aku tersenyum lebar. Aku bahagia..!

Ini masturbasi paling enak yang pernah aku rasain..! Aku lega banget. Kepalaku terasa enteng sekarang.
Saking entengnya..
aku sampai membiarkan rasa ngantuk yang perlahan merayap untuk mengambil kesadaranku, pelan dan pasti.

Saat nafasku mulai stabil, aku sudah ga bisa apa-apa lagi.
Yang ada cuma gelap, dan aku ngantuk banget. Aku lelah, dan aku mau tidur.

Tapi saat kesadaranku hampir menghilang, sayup-sayup kudengar bisikan pelan yang terasa begitu dekat di telinga.
"Makanan baru.. yang ini lebih lezat.. dari yang kemarin..”

Lalu aku ga ingat apa-apa. Lagi.
-----ooOoo-----

Aku kebangun oleh bunyi ketukan jendela dari luar. Buru-buru kulihat jam.
Waw.. sekarang sudah jam 11 malam....! Aku ga ingat jam berapa aku tidur.

Tapi aku pulang kuliah itu sore, terus aku ngelakuin 'itu'.. yah paling ga lama dari pas pulang.
Terus aku kaget dong, ternyata tidur lama banget dari sore.

Aku pakai lagi dalemanku.. lalu kaus dan celana.
Kubuka tirai jendela, mau tau siapa sih yang iseng ketuk-ketuk malam begini.

Tapi begitu kusibak tirai, aku ga nemu apa-apa. Di luar kosong, ga ada siapa-siapa.
Aku masih penasaran kan ya, jadi aku buka pintu aja untuk liat keadaan di luar.

Pas baru buka pintu.. tiba-tiba ada angin kencang berhembus menerpaku.
Aku spontan kaget, dan badanku refleks menggigil. Anginnya dingin banget....!
Dingin yang sampai menusuk ke tulang gitu.

Sehabis diterpa angin misterius itu, bulu-bulu halus di sekujur tubuhku tiba-tiba meremang.
Untuk alasan yang aku sendiri ga ngerti, aku spontan merinding.

Instingku buru-buru bilang untuk tutup pintu, dan langsung aku lakuin. Perasaanku tiba-tiba ga enak, ih.
Tapi sebelum pintu menutup sempurna..
sekilas mataku nangkep gerakan ganjil dari beberapa ranting pohon rambutan tua yang tumbuh berdekatan..

Seakan menjadi bagian terpisah dari formasi pohon besar itu.
Bagian ranting itu melambai pelan, bergerak-gerak begitu ganjil.

Setelah kembali mengisolasi diri di kamar..
aku berusaha tenang dan berpikir kalau ranting-ranting itu bergerak karena angin kencang tadi.

Tapi aku baru sadar, kalau ranting-ranting itu bergerak sendiri, seakan.. mereka hidup.
Sementara bagian pohon lain tetap diam. Hanya diam. Tiba-tiba, aku merinding lagi.

Beberapa hari berturut-turut.. aku selalu mimpi aneh. Umm.. mimpi anehnya ini gimana ya jelasinnya....?
Pokoknya mimpiku temanya sama, dan berseri kayak cerita bersambung.

Jadi akhir di mimpi pertama.. anehnya berlanjut di mimpi saat hari selanjutnya. Ini ganggu pikiranku sih.
Soalnya, ga tau kenapa, aku merasa ada yang ganjil tentang mimpi berseri ini.

Di mimpi pertama, aku ada di depan gerbang kosan. Di sebelahku ada laki-laki yang berdiri deket banget..
Malah sampai kulit lengannya bersentuhan dengan bahuku.

Si laki-laki ini perawakannya tinggi, tegap dan kekar. Anehnya, wajahnya keliatan samar gitu.
Laki-laki ini ngajak aku masuk ke dalem bangunan kost.. dan di mimpi itu, kosan Delima kayak tempat asing buatku.

Pas ngelewatin pekarangan.. di kiri dan kanan kami berdiri banyak orang.. laki-laki dan perempuan.
Anehnya, mereka diem aja gitu. Cuma ngeliatin kami lewatin mereka.
Terus mimpinya abis, dan aku bangun pagi harinya dengan badan banjir keringet.

Pas malamnya, aku mimpi lagi. Ternyata aku lagi ada di pekarangan kosan..
Dan laki-laki yang ada di mimpi sebelumnya ada lagi di sebelah aku.

Kali ini dia narik tangan aku dan dia ajak aku ke pohon rambutan yang ada di pojok bangunan.
Pas sampai, dia dorong aku ke pohon, terus dia megang kedua bahu aku.

Ga tau kenapa, di mimpi itu aku diem aja, kayak pasrah gitu.
Bahkan pas dia nunduk dan mukanya samperin mukaku, aku malah tatap dia dan buka bibir.
Seakan aku tau dia maunya apa.

Terus, terus.. di bawah pohon rambutan, laki-laki itu cium bibir aku, dan aku cuma diem aja.
Malah pas bibirnya mulai lumat bibirku, aku justru bales lumatannya.
Kami pagut-pagutan lumayan lama. Kayak orang pacaran aja ciumannya.

Terus dia sengaja narik mukanya dari aku, dan anehnya, di situ aku ngerasa ga rela.
Aku rangkul dia, tarik dia supaya cium bibir aku lagi.

Kami saling berpagutan lagi, malah kali ini pakai main lidah segala.
Di situ aku kayak lihai banget ciumannya, padahal aku sadar kalau aku belum pernah ciuman sama cowok loh.

Setelah lumayan lama kita ciuman, laki-laki itu bisikin sesuatu ke aku, yang aku respon dengan anggukan ringan.
Aku malah bilang ke dia kalau aku ga sabar untuk ngelakuin apa yang dia bisikin ke aku.

Sampe situ.. mimpinya putus lagi. Kayak hari sebelumnya.. aku bangun dengan keringat di sekujur badan.
Tapi kali ini.. aku ngerasa selangkangan aku basah banget.. sampai-sampai merembes ke celana dalem.

Nah.. setelah mimpi yang kedua itu, aku mulai kepikiran soal mimpi 'bersambung'ku.
Jujur aja, aku masih perawan dan ga punya pengalaman sama sekali dengan cowok.

Masa kecil dan remajaku dipakai untuk belajar pelajaran akademik dan soft skill.
Jadi ga ada waktu untuk cinta-cintaan dan tetek bengeknya itu.

Tapi di mimpi yang kedua ini.. aku malah bisa ciuman selihai itu sama laki-laki yang ga aku kenal sama sekali.
Dan itu terjadi seakan-akan aku udah punya pengalaman sebelumnya..!

Tapi di sisi lain, mimpi ciuman dengan laki-laki misterius itu, bikin aku.. somehow, excited.
Ada perasaan menggebu-gebu yang aneh, yang bikin aku mau mimpi kayak gitu lagi.

Tapi, hari itu aku ga punya jaminan kalau aku bisa lanjutin mimpi sebelumnya.
Aku pun tutup hari itu dengan rasa penasaran, cemas, panik, dan ga sabar. Aneh deh rasanya!

Nah.. ternyata di malam ketiga ini mimpinya berlanjut..! Si laki-laki misterius ini ngajak aku ke kamar kosanku.
Dia romantis banget, aku dibopong sampai ke kamar.

Tangannya yang kekar saat bawa badanku bikin aku kagum dan bahagia banget.
Aku bisa ngerasain kalau jantungku berdegup makin kencang.

Di mimpi itu.. aku pasrahin diri ke dia dengan senang hati
Karena aku merasa kalau belum pernah ada laki-laki yang perlakuin aku se-gentle ini.

Pas udah sampai kamarku, dia nurunin badan aku ke kasur. Pelan dan hati-hati banget.
Aku makin meleleh kan jadinya. Terus, dia rebahin aku.. tengkuk aku disanggah pakai lengan dia.

Tak lama kemudian dia mulai nindih aku lalu rengkuh aku ke dalam dekapannya.
Aku merasa aneh ketika dia ada di atasku; tubuhnya kekar dan berotot, tapi terasa ringan.
Seakan yang nindih aku itu kapas.

Tapi di mimpi kali ini, mukanya udah ga samar lagi. Mukanya ganteng, maskulin gitu.
Rahangnya kokoh, menyiratkan kejantanan di pandanganku.
Sorot matanya yang teduh bikin aku terhipnotis dan semakin luluh dalam rengkuhannya.

Kami berciuman lagi.. yang mulanya pelan dan penuh perasaan.
Pagutan demi pagutan bibir satu sama lain terasa begitu romantis.

Tapi seiring semakin intensnya kami berciuman, lumatan bibir kami semakin panas.
Apalagi ditambah lidah yang saling membelit dan menjilati bibir satu sama lain..
bikin aku gemetar saking menikmati sesi ciuman itu.

Dia bahkan minta aku untuk buka mulut saat dia julurin lidahnya.
Habis itu.. dia tetesin air liurnya ke mulutku, yang malah dengan senang hati aku telan.

Dia senyum manis sehabis liat aku telan ludahnya.. terus cium aku lagi.. lumat bibirku lagi..
Ajak lidahku bermain-main lagi dengan lidahnya. Kita ciuman lebih panas lagi sampai aku lupa diri.

Dan baru sadar kalau semua bajuku sudah tanggal. Tubuh polosku terpampang jelas untuk dia amati.
Dan aku ga habis pikir.. kenapa aku justru engga malu telanjang bulat di hadapannya.

Tanganku malah merentang lebar.. beri tanda kalau aku pasrah sepenuhnya ke laki-laki yang menindihku itu.
Dia pun susul aku tanggalin semua bajunya. Berdua, telanjang dan berdekatan, kita lalu dekap-dekapan.
Saling bergesekan tubuh sambil terus berciuman.

Aku melenguh pelan tiap kali putingku bergesekan dengan dadanya yang bidang.
Di mimpi itu, aku merasa mukaku panas saking ga kuatnya menahan rangsangan darinya.

Ciuman dan gesekan tubuh kami berlangsung cukup lama, sampai dia berbisik padaku..
–seperti waktu di mimpi sebelumnya..– lalu kubalas dengan anggukan pasrah.

Nah.. ini bagian yang paling kuingat.
Begitu aku mengangguk, sikapnya yang lembut dan gentle langsung berubah drastis.
Dia mengecupku, menjilatiku sambil kedua tangannya sibuk meraba seluruh bagian tubuhku.

Ga ada yang luput dari cumbuannya. Leher, bahu, lengan, terus merayap sampai ke dadaku.
Dia mencumbu buah dadaku dengan begitu ganas dan bernafsu.. membuatku mendesah lepas dan menggelinjang geli.

Ga ada satu inchi pun bagian buah dadaku yang luput dari jilatan lidah dan kecupannya.
Dia juga memuji dadaku yang besar dan bulat, yang menurut dia sempurna.

Dipuji seperti itu, bikin aku merangkul kepalanya dan membenamkannya di belahan dadaku.
Aku membiarkan dia menikmati bagian itu sepuasnya..
meski aku harus menahan geli dan nikmat rangsangan yang terus datang bertubi-tubi, menyiksaku.

Sementara mulut dan tangannya sibuk dengan buah dadaku, sebelah tangan satunya merayap turun ke bawah.
Menggelitik perutku, terus turun hingga menemukan tujuannya, selangkanganku.

Di mimpi itu aku justru dengan senang hati mengangkang lebar.
Jari-jarinya kemudian mengusap bibir pussyku, dia tersenyum lalu bilang kalau bibir pussyku sudah basah banget.

Dia memuji bentuk pussyku yang katanya tembem dengan klitoris yang mudah bengkak ketika terangsang..
yang tentu saj memudahkannya dalam mencari daging kecil itu.

Pussyku adalah yang selama ini dia cari, kesukaan utamanya. Aku lalu bilang ke dia..
kalau dia bebas melakukan apapun ke bagian itu, dan ini membuat dia tersenyum lebih lebar lagi.

Jari-jarinya nakal banget menggesek-gesek pussyku, bikin aku menggelinjang keenakan.
Apalagi pas satu jarinya masuk ke dalam pussyku.. di mimpi itu aku sampai mengejang hebat loh..!

Apalagi pas satu jari lainnya ikut masuk.. terus.. pussyku dikocokin.. dan dia ngelakuinnya makin lama makin cepet..
Terus di situ aku mendesah terus.. yang bikin dia makin semangat kocokin pussy aku.
Dan di mimpi aku tuh rasanya enak banget!

Apalagi pas dia isepin puting juga.. sambil terus ngocokin pussyku yang, aduh..
Rasanya bikin aku keinget terus sampai sekarang. Padahal itu cuma mimpi astaga..!

Nah.. bagian paling ga bisa aku lupainnya yang ini.
Puncak mimpi itu pas si laki-laki ini nindih aku sambil gesek-gesekin kepala penisnya ke bibir pussy aku.

Aku yang lemes karena habis dibuat orgasme berkali-kali, cuma bisa pasrah pas dia ngelakuin itu.
Di situ aku sempat nanya.. apa akan sakit atau engga, sambil ngejelasin kalau itu pertamakalinya buat aku.

Dia pun jawab kalau penetrasi yang mau dia lakuin itu ga akan terasa sakit.
Lalu dia kecup kening aku, manis banget sikapnya.

Akhirnya setelah dia merasa kalau penisnya udah cukup basah karena habis dilumuri cairan dari pussy..
Slepp.. dia mulai tekan penisnya membelah lubang pussy aku.

Anehnya, di mimpi itu aku ga ngerasain rasa sakit diperawanin.
Yang terasa cuma nikmat di pussyku karena sedang dimasuki oleh penis laki-laki misterius itu..
—hey, bahkan aku ga tau namanya..!

Sedikit demi sedikit batang penisnya masuk makin dalam..
Dan makin nikmat pula rangsangan yang aku terima darinya.
Hingga akhirnya, penis dia masuk seluruhnya dan terasa sesak memenuhi liang kemaluanku.

Terus.. setelah cukup lama dia membiarkan liang pussyku untuk beradaptasi dengan ukuran penisnya..
dia pun mulai memompa penisnya secara perlahan.

Aku yang ngerasain enaknya gesekan penisnya di dinding pussy..
mulai ngeluarin desahan-desahan lirih sambil ga berhenti tatap matanya.
Ahhhh.. Tiap tusukannya berasa banget deh.

Saat itu.. aku ga punya gambaran tentang standar ukuran penis laki-laki..
Jadi ga tau apakah penis dia itu memang ukuran standar penis atau di atas rata-rata..
Karena yang aku rasain tuh penisnya penuh banget di dalem pussy aku.

Tiap dia tarik penisnya, dinding pussy aku kayak ikut ketarik juga..
Dan kalau dia dorong penisnya bikin pussy aku itu ikut melesak lebih dalam lagi.

Malah tiap dia nusuk penisnya itu tuh sampai berasa mentok dalem sana.
Rasanya kayak kepala penisnya langsung nyentuh bibir rahim aku.
Dan itu.. ahhhh.. bikin aku melayang-layang karena saking enaknya.

Aku sampai lupa diri di mimpi tuh, sampai jambak rambut.. remas-remas toket aku sendiri..
Mainin klitoris pakai jari.. cium-cium mukanya sambil mendesah ga karuan.

Nah.. karena dia ngeliat kalau aku udah keenakan karena penisnya, dia makin cepetin tuh tusukannya.
Kali ini bahkan aku jadi lebih gila lagi.
Aku rangkul dia, terus peluk erat-erat sambil nancepin kuku-kuku jari di punggungnya.

Kedua pahaku yang tadinya mengangkang lebar, langsung aku rapetin sambil kedua kaki menyilang di pinggangnya.
Aku mendesah, bahkan mengerang dengan suara paling binal yang pernah aku keluarin.

Di sela penisnya yang sibuk menghujam pussyku..
dia bilang kalau ekspresi binal dan terangsangku itu yang tercantik yang pernah dia liat.
Ya.. aku langsung seneng dong dengernya.

Langsung aja bibirnya kucium yang ujung-ujungnya kita malah ciuman panas lagi.
Ga tau udah berapakali kita saling tuker air liur tiap sedot lidah satu sama lain.

Rasa jijik, canggung dan asing udah hilang entah ke mana.
Yang ada cuma rasa nikmat dan bahagia karena dibuat keenakan sedemikian hebat oleh laki-laki itu.

Ga tau udah berapakali aku dibuat orgasme sama dia, dan aku ga peduli.
Aku bahkan ga bisa minta jeda untuk nikmatin orgasmeku.

Karena begitu aku klimaks pussyku masih terus dihajar oleh penisnya dalam kecepatan tinggi..
—dan itu bikin aku ngerasain badai orgasme yang bergulung-gulung tanpa akhir.

Hingga akhirnya, dia mengerang dan memelukku begitu kencang. Hujaman penisnya pun jadi makin dalam dan kasar.
Aku ga bisa berbuat apa-apa selain menerima hujaman itu sambil memeluk dan mengapit pinggangnya lebih erat lagi.

Di mimpi itu, aku seakan sadar kalau dia juga mau sampai batasnya. Makanya aku minta dia untuk lepasin semuanya.
Teriakan nikmatku menggema ke seluruh ruangan, bahkan mungkin kedengaran sampai keluar, tapi aku ga peduli..!

Aku mau laki-laki ini mengeluarkan seluruh cairan kentalnya kepadaku, aku ga akan biarin setetespun menetes keluar..
Aku mau cairan itu keluar langsung ke rahimku.

Makanya.. pas aku tekan kedua kaki yang melingkar di pinggangnya..
laki-laki itu merespon dengan menghujamkan dalam-dalam penisnya ke pussyku dengan satu hentakan keras.

Dia pun mengerang sambil memelukku erat, sementara penisnya kurasakan berdenyut-denyut di dalam pussyku..
Di mana tiap denyutannya selalu mencium bibir rahimku..
—dan itu juga bikin aku mencapai orgasme terdahsyat yang pernah aku rasa.

Apalagi pas penisnya nembakin sperma dalam jumlah yang banyak banget..
Aku bahagia pas tau kalau sperma dia langsung menuju ke rahimku.

Lalu tubuh kami berdua saling menegang, disusul getaran-getaran kecil namun intens..
Sebagai efek lanjutan orgasme kami berdua.
Sampai akhirnya, perlahan-lahan tubuh kami mulai rileks, dan nafas kami mulai teratur.

Dia mengecup bibirku, mengucap terimakasih dan memuji-muji aku atas apa yang barusan terjadi.
Aku yang sedang melayang karena dipuji, melingkarkan kakiku sebagai tanda kalau dia ga boleh lepas dariku.
Baik tubuhnya, penisnya, dan hatinya. Terus, dia senyum. Manis banget.

Habis itu, dia bisikin aku untuk kesekiankali, tapi kali ini kata-katanya bikin aku tersipu..
sampai aku bisa ingat apa yang dia bilang di dalam mimpi.

Dia bilang ke aku.. "Ini bukan terakhirkali. Kamu punyaku.."

Setelah itu, aku ga bisa ingat bagian mimpiku selanjutnya.
Cuma ada gelap sebentar, lalu alarm ponsel jadi suara pertama yang aku dengar pagi itu.

Untuk kesekiankalinya, aku bangun dengan tubuh banjir keringat hingga kelihatan mengkilap saat kena sinar mentari.
Tapi yang bikin aku kaget adalah, aku dapetin diriku bangun dengan kondisi telanjang bulat.
Padahal waktu tidur aku pakai piyama, lengkap dengan celana dalemnya juga.

Tadinya aku pikir kalau aku mengigau lalu bermasturbasi saat tidur. Tapi asumsiku langsung patah..
begitu aku lihat ada banyak cairan berwarna putih susu yang kental, mengalir keluar dari lubang pussyku.

Aku melongo dong, buru-buru deh tuh aku colek cairannya terus aku endus baunya.
Eh tapi pas aku sentuh pussyku, rasa geli yang enak tiba-tiba muncul dari bagian yang kusentuh itu..
—rasanya kayak kesetrum, tapi enak..!

Aku langsung sadar kalau pussyku jadi super sensitif, karena gesekan sekecil apapun..
Bahkan hanya menggesek bibir pussy ke sprei pun bisa bikin aku orgasme!

Setelah ga sengaja nikmatin orgasme pertama di hari itu, aku pun coba fokus untuk cari tau itu cairan apa.
Yang bikin aku kaget, karena itu bukan cairan keputihan.

Sesuai prediksi yang ga mau aku pikirin untuk jadi kenyataan, aku terpaksa mengakui kalau prediksiku tepat.
Cairan di pussyku ini ternyata.. sperma. "Eeehh....? Ini sperma siapa astaga..!" Aku panik banget waktu itu.

Langsung aku cek pintu kamar..
takut-takut kalau pintu kamarku dijebol orang dan dia ngelakuin sesuatu ke aku pas aku tidur.
Aku malah langsung lemes, bingung, panik, dan takut.. pas dapetin kenyataan kalau pintu kamarku tetap terkunci dari dalam.

Kucek seisi ruangan, coba cari lubang-lubang rahasia yang bisa digunain orang untuk masuk ke kamarku, tapi ga ada.
Aku sendirian di kamar tertutup ini, dengan sperma asing yang ada di pussyku..
dan kondisi baru pussyku yang jadi super sensitif, entah karena apa penyebabnya.

Dan rasa bingung itu masih aku rasain sekarang.
-----ooOoo-----

Hari ini.. udah seminggu lebih satu hai setelah kejadian mimpi aneh dan sperma misterius itu ku alami.
Selama seminggu lebih itu, aku ga pernah mengalami mimpi lainnya yang serupa.

Hari-hari setelahnya berjalan lancar dan biasa aja. Tapi.. ada beberapa hal aneh yang berubah di dalam diriku.
Pertama, pussyku jadi super sensitif sekarang. Gesekan sekecil apapun bikin aku jadi terangsang loh.
Aneh banget ga sih..?

Malah di hari yang sama setelah aku mimpi 'begituan' itu aku berkali-kali orgasme..
Cuma gara-gara jalan dari kasur ke kamar mandi, dan sebaliknya.

Kakiku sampai lemes banget, dan aku jadi izin ga masuk kuliah.
Tapi karena aku jadi terangsang melulu, sisa hari itu aku pakai buat masturbasi seharian, hehehe.

Untuk menghindari pussyku yang super sensitif ini dari gesekan dengan celana..
aku menyiasatinya dengan pakai pembalut.. —meski hari itu bukan waktu periodku.

Untungnya, habis pakai pembalut gesekannya jadi lebih berkurang..
dan geli yang timbul dari gesekan jadi lebih bisa ditoleransi.
Aku juga bisa kuliah lagi, yaaa.. meski agak-agak enak gitu di pussyku tiap aku jalan atau ngelakuin gerakan lain.

Kedua.. libidoku jadi meningkat drastis. Aku jadi gampang banget terangsang.
Entah ini cuma karena kondisi terbaru pussyku, atau ada hal lain yang aku belum sadari.

Tapi tiap liat cowok, mau yang aku kenal maupun engga, mataku langsung fokus ke selangkangan mereka.
Habis itu aku langsung mengkhayal porno, bayangin gimana rasanya disetubuhi mereka.

Kalau udah begitu, aku cuma bisa tahan birahiku sekuatnya..
Laluburu-buru deh cari tempat tertutup buat.. ehm.. salurin birahiku.

Ga melulu di kamar kosan. Sekarang aku juga nekat masturbasi di toilet kampus.. perpustakaan waktu sepi.
Di toilet mall.. bahkan di ruang kelas kalau udah ga ada orang.

Caranya juga makin beragam.
Sekarang aku berani gesek-gesek klitoris pakai jari, atau gesekin pussyku ke ujung meja kelas.
Yang lebih parah.. aku pernah niat banget beli timun di tukang sayur buat masturbasi di kosan!

Nah.. hal aneh yang terakhir baru aku sadari waktu aku masturbasi pakai timun.
Pas timunnya hampir masuk semua, aku sempat kaget karena timunnya gampang banget masuk..
Sampai tiga perempatnya ke pussyku loh..!

Maksudku.. timun yang kubeli itu lumayan panjang..
dan timun sepanjang itu bisa masuk dengan gampang tanpa ada ganjalan.

Karena waktu itu aku lagi terangsang parah..
ya pikiran soal gimana cara tuh timun masuknya gampang langsung hilang.
Pokoknya cuma tau enak dan pengen tuntasin aja.

Yaaa.. berhubung pengalaman pertama masturbasi sampai masuk-masukin barang ke pussy..
dan ternyata enak banget.. aku manfaatin aja sepuasnya, ehe-he-he-hew.

Eh.. abis kena orgasme baru deh aku panik.
Aku mikir kan ya, harusnya ada selaput dara yang nahan supaya kalau ada penetrasi dari benda apapun.

Kalau pun berhasil nerobos selaput daranya, aku akan ngerasa kesakitan.
Nah ini enggaaa..!!! Berarti selaput daranya udah jebol gitu..!?

Konyolnya lagi, karena masih ga percaya, pussynya aku colok-colok pake jari dong..!
Eh bener kan.. colok sedalem apapun, lancar-lancar aja keluar-masuknya.

Pikiran bukannya tercerahkan, malah akunya terangsang lagi terus masturbasi pakai jari.
Akhirnya.. karena capek dan pusing sendiri, aku jadi bodo amat dan milih tidur.

Dan.. sebenarnya, hal itu masih aku pikirin sampai sekarang.

Mikir kalau sekarang aku udah resmi ga perawan.. tapi ga tau siapa yang merawanin.
Dan gimana nasib aku ke depannya kalau aku punya pasangan.. dan dia tau aku ga perawan.

Semakin dipikir, semakin aku stress, dan makin sering masturbasi untuk pelarian.
Bener deh.. kayak masuk ke lingkaran setan.
Dan aku ga tau siapa setan yang jerumusin aku itu sampai sekarang.

"Neng.. ngapain bengong ngeliatin pohon rambutan..?"
Seseorang nepuk bahuku.. bikin aku langsung sadar dari lamunan.

Aku spontan nengok ke asal suara. Ada Mas Duki berdiri di belakangku.
"E-eh, Mas Duki. Anu.. ga papa Mas, iseng aja.
Abisnya baru sadar kalau pohonnya ternyata gede banget, jadi takjub gitu..” balesku, cari-cari alesan.

"Jangan keseringan bengong, nanti kesurupan setan.." Mas Duki ngeliatin pohon rambutan, agak lama.
"Apalagi di deket pohon rambutan ini. Jangan ya.."

"Emang kenapa sama pohon rambutannya Mas?"
"Ya ga gimana-gimana.. Cuma ..” Mas Duki keliatan ragu-ragu mau nerusin kalimatnya..

".. Pohon-pohon tua itu dipercaya jadi tempat tinggalnya jin.
Orang dulu sih bilang begitu. Boleh percaya, boleh engga.."

Aku jadi ikut ngeliatin pohon rambutan di depan.
Setelah Mas Duki bilang begitu, aku baru sadar kalau pohon ini ternyata lumayan serem juga.

Batangnya yang gede dan berwarna kulit hitam pekat itu bikin pohonnya jadi punya kesan angker.
Apalagi kalau liat akar-akarnya yang mencuat ke permukaan, makin nambah kesan bikin takut.

"Eee.. makasih nasehatnya, Mas. Aku lebih hati-hati deh biar ga bengong sembarangan.."
Aku buru-buru pamit sama Mas Duki, sebelum dia mulai jelalatan ke dadaku. "Duluan ya Mas, aku masuk duluan.."

Setelah masuk kamar dan tutup pintu, aku langsung jatuh duduk di lantai.
Ga kuat nahan lutut yang gemeteran dari saat ngobrol sama Mas Duki.

Padahal cuma ngeliat dari deket aja, tapi masih bisa bikin aku terangsang.
Padahal.. mukanya ga ganteng, badannya juga ga atletis, kulitnya juga item.

Tapi ngeliat dia aja bikin aku kebayang-bayang pengen 'main' sama dia.
Aduh, kacau banget nih otak sekarang.

"Aduh.. gimana nih.. pengen..”
Mataku langsung sibuk cari-cari benda tumpul yang bisa dimasukin ke pussy.

Tapi karena ga nemu, akunya langsung bingung sendiri.
Ini gara-gara masukin pakai timun waktu itu, jadi bikin ketagihan.

"Pokoknya apapun yang bisa dimasukin, ga tahan banget sumpah..!"

Akhirnya, aku masturbasi pakai jari.. saking ga tahannya sama desakan birahi.
Telanjang bulat, rebahan di kasur sambil ngangkang menghadap ke cermin..
mataku fokus ke pussyku yang keliatan licin banget.

Kekagumanku makin bertambah..
karena pussyku yang tembem dan memerah ini tampilannya polos tanpa sehelai bulu pun.

Ehehe.. kemarin iseng aku cukur biar rapi, eh keterusan sampai abis.
Shhh.. mulus banget sih nih pussy.. makin semangat maininnya deh..

Tangan kananku mulai raba-raba pelan bibir pussy. Kugerakin memutar, terus jepit-jepit pelan.
Aku melenguh keenakan cuma dengan rangsangan kecil kayak gitu.

Pengen lebih, tangan kiriku ikut meraba klitoris. Setelah nemu daging kecil yang menyembul itu..
jariku ngegesek pelan bagian itu sambil dihayati banget.
Rangsangan ganda di klitoris dan bibir pussy bikin badanku meliuk ke atas. Aku pun mendesah makin sering.

Ga puas cuma mainin bibir pussy, dua jari kananku mulai masuk ke lubangnya.
Sementara jari-jari satunya masih terus mainin klitoris.

Pussyku yang udah basah dan licin ini bikin jari-jariku keluar masuk dengan gampang.
Dalam waktu singkat aku udah ningkatin kecepatan kocokan di pussyku.

Makin cepat, makin liar juga aku mendesah. "Aaahh.. ooohhh.. enak banget, yahhh.. iyahhh.. terus gitu..
Hhee emm.. kocok terus, iyahhh cepetin.. cepetin ngocoknya.. pinter Dit, kocok terus.. enak kannn..???"

Aku ngeliatin ke cermin, gimana jari-jari ini lancar banget keluar-masuk ke area paling sensitifku.
Aku jadi makin semangat. Aku mulai menggoyang pinggulku ke atas dan ke bawah..
Yang bikin badanku jadi ikut terangkat-angkat. Toketku pun jadi berguncang-guncang.

Dan aku menikmati pemandangan dada besarku yang berguncang lepas ini.
Ngeliatin diri sendiri masturbasi bikin aku cepet sampai klimaks.

Aku mengerang tertahan ketika orgasmeku datang. Badanku menegang selama orgasme berlangsung.
Terus langsung lunglai setelah sensasinya berakhir.
Aku pun rebahan di kasur dengan napas kacau dan badan keringetan.

Tapi aku masih resah. Aku belum puas. Makanya aku kocokin pussyku lagi.
Tapi berkali-kali orgasme pun ga bikin aku puas.

Aku yang masih dilanda birahi tinggi mikir apa yang bisa aku masukin ke pussyku supaya aku bisa puas.
Selintas lewat ide untuk main ke kamar tetangga dan ku ajak mereka 'main'.
Tapi buru-buru aku tepis, karena aku masih bingung gimana caranya ngajak mereka untuk ngelakuin itu.

"Aahhh.. coba ada titit yang masuk ke sini..” keluhku, sambil ngebuka bibir pussy.
"Titit siapapun ga masalah.. yang penting enak, bisa masuk. Ga bisa puas kayaknya kalau belum dimasukin..”

Tiba-tiba, ada aroma ga familiar yang menguar ke seluruh ruangan.
Aromanya kuat banget, sampai aku berenti mainin pussy lalu fokus mengendus wanginya.

Ini kayak wangi bunga kamboja, atau melati..?
Kadang mirip bau prengus, tapi ga lama karena wangi bunganya hadir lagi.

Pas aku sibuk membaui aroma asing ini, tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang menempel di bibir pussyku.
Sesuatu yang tumpul, keras, dan besar.. —yang ukurannya sebesar lebih besar dari pussyku.

Gimana aku bisa tau....?
KARENA SESUATU ITU MULAI MENEKAN MASUK KE DALAM KEMALUANKU..!!!

Aku refleks bangun dan pandanganku spontan mengarah ke selangkangan. Tapi ga ada siapa-siapa di sana..!
Cuma ada aku aja di kamar. Aku liat cermin pun ga nampak siapa pun di situ.

Tapi rasa mengganjal yang sesak dan penuh ini masih berlangsung di bagian bawahku..
Malah rasa penuhnya makin terasa sampai ke bagian lebih dalam pussyku.

Mataku spontan melotot saat melihat pantulan di cermin.. gimana pussyku membuka lebar dengan sendirinya..
kemudian tetap terbuka.. seperti ada yang sengaja mengganjalnya.

"Eh, apaan sih ini..!? Eeehh.. ehh, kok kayak ada.. aahhh.. itu.. itu.. masuk makin dalem..
Gila.. gede banget..! Gede banget..! Sampe penuh banget..! Astaga..! Astaga..! Astagaaaa..!"

Aku panik banget, karena sekarang ada sesuatu yang ga terlihat sedang berusaha mempenetrasi pussyku.
Ukurannya jauh lebih besar dan panjang dari timun yang pernah aku pakai untuk masturbasi.

Apalagi aku merasa kewalahan saat sesuatu itu masuk makin dalam, dan lebih dalam lagi, pelan tapi pasti.
Sampai sesuatu itu mulai menyentuh bibir rahimku di dalam sana.

Dan.. dan.. 'itu', terus berusaha menekan dinding rahim seperti mau menerobos langsung ke rahimnya aja..!
"Aaaauuuuuhhhhhhh.. peeennnuuuhhhh bangeeeeetttttt..!!!"

Aku ga kuasa menahan lenguhan spontan yang keluar dari mulutku..
ketika sesuatu itu memenuhi seluruh lubang pussy.
Badanku meliuk dan menegang, tanganku mencengkeram sprei kuat-kuat.

Ada rasa perih dan ngilu yang tiba-tiba muncul saat bibir rahimku ditekan begitu kuat..
Tapi rasa itu langsung berganti jadi kenikmatan luar biasa yang berasal dari setiap inchi dinding pussyku..!

Aduh.. gila, ini ada apa sebenarnya..!?
Di sisa akal sehatku, aku berusaha merangkai petunjuk tentang apa yang terjadi sekarang.

Aku yakin.. meski ga terlihat, tapi yang sedang masuk ke dalam pussyku ini adalah sebatang penis.
Sebatang penis besar yang ga keliatan mata biasa.

Kalau begitu.. ada seseorang dengan kondisi dirinya yang ga terlihat di kamar ini..
dengan penis besarnya yang dia gunakan untuk menyetubuhiku..?
Atau .. 'dia' malah bukan orang..? Lalu sosok ini sebenarnya apa..?

Pikiranku spontan buyar saat penisnya tiba-tiba bergerak, dengan gerakan yang kasar banget..!
Penisnya langsung ngehajar pussyku dong..!

Aku ngerasain banget gimana penis yang keras ini keluar masuk dengan cepat..
Yang tiap tusukannya langsung nabrak bibir rahim..! Di tiap tusukannya itu, bikin aku semakin gila..!

"Aaahhh, ooohh, oohhh, oooohhh, gede banget.. gede banget.. auuughhhh.. gila, gila, gilaaaa.. ampun..
Please.. aku ga kuat..! Aahhh, aahhh, please.. stop dulu.. tolong.. aku minta tolonggg..—"

Ratapanku seketika berhenti pas dia ngehentakkin penisnya keras-keras ke pussyku.
Aku mendongak dengan mulut membuka lebar, tapi ga ada suara yang keluar.

Syok yang aku rasain menjalar ke seluruh badan sampai-sampai badanku bergetar hebat..
karena rasa nikmat paling luar biasa yang pernah aku rasain..
yang datangnya dalam bentuk orgasme yang super dahsyat.

TERUS.. ORGASME KAYAK GITU AKU RASAIN DONG, TIAPKALI DIA HENTAKIN PENISNYA..!!!

Orgasme demi orgasme terus datang tanpa ampun.
Aku ga kuat nahan badai kenikmatan yang terus susul-menyusul sampai bikin aku cuma bisa teriak-teriak sekerasnya.

Aku udah ga peduli kalau teriakanku sampai kedengeran ke luar. Aku bahkan udah ga peduli segalanya..!
Di pikiranku cuma ada bayangan-bayangan binal tentang diriku yang lagi diperkosa sekarang ini..

Tentang gimana sosok ini menggarap badanku sepuasnya.
Aku bahkan pasrah pada hentakan penisnya yang tiap hentakan kerasnya selalu menimbulkan orgasme dahsyat.

Waktu demi waktu berlalu, dan aku ga tau udah berapa lama badanku digarap oleh sosok ini.
Rasanya siksaan nikmat ini akan berlangsung selamanya..
Dan mikirinnya aja bikin aku makin terangsang dan pasrah pada sosok ini.

Kondisiku juga acak-acakan banget sekarang. Badanku licin, penuh dilumuri keringat.
Toketku yang berguncang-guncang sampai berasa keras banget saking aku terangsang hebat.

Kacamataku sampai berembun gara-gara kena nafasku sendiri.
Dan rambutku udah berantakan ga jelas karena sering banget aku jambakin tiap aku orgasme.
Aku kacau banget sekarang, tapi juga ngerasa binal dan seksi, dan aku suka sensasi ini.

Sampai akhirnya, kenikmatan yang ga ada habisnya ini bikin aku merasa capek banget.
Kesadaranku cepat memudar. Aku merasa ngantuk banget sekarang.

Sekilas, aku bertanya-tanya.. kalau aku tidur.. apa sosok ini masih terus menggarapku..?
Tapi pikiran itu membuatku makin bahagia, karena entah kenapa..

Selanjutnya cuma ada pikiran binal tentang gimana badanku dihajar sepuasnya oleh sosok ga kasat mata ini..
Pikiran-pikiran yang justru malah bikin aku bisa tidur dengan tenang.

Terserah mau diapain aja, aku pasrah. Aku suka badan binalku ini digarap sepuasnya.
Aku mau terus ngerasain kenikmatan kayak gini.

"Siapapun kamu.. aahhh.. haaahh.. tolong pake aku sepuasnya yaaaahhhh..”
Lalu mataku makin berat, dan setelahnya, aku ga ingat apa-apa lagi.
-----ooOoo-----

Pagi ini, aku terbangun dengan keadaan badan yang remuk redam.
Rasanya kayak capek luar biasa sampai bikin badanku pegal-pegal semua.

Apalagi ditambah masuk angin karena tidur telanjang..
jadinya aku ambruk deh dan terpaksa harus izin ga masuk kuliah.

Setelah kabarin salahsatu temen kampus, aku kembali rebahan.
Pikiranku melayang-layang, berusaha inget-inget kejadian aneh semalam.

Meskipun aku ga tau pasti kalau semalam itu aku beneran diperkosa hantu..
tapi aku yakin semalam terlalu jelas untuk dibilang mimpi.
Juga.. terlalu enak. Pengalaman seks pertamaku, ternyata sama hantu.

Engga, ini ga normal.
Gimana bisa aku menikmati diperkosa oleh sesuatu yang aku sendiri bahkan ga bisa lihat wujudnya..?

Jelas-jelas ada sesuatu yang salah di sini. Semua kejadian ini pasti ada penyebabnya.
Berbulan-bulan aku ngekos di Delima, tapi kenapa baru akhir-akhir ini kejadian anehnya..?

"Bu Kos pasti tau sesuatu..” gumamku.
Akhirnya, aku putusin kalau hari libur ini kupakai untuk cari tau asal-usul kamar kost-ku.
-----•••o•••-----

"Ayo, diminum dulu tehnya. Mumpung masih hangat.."
Bu Marni, pemilik kos, mempersilakanku minum teh manis yang dia suguhkan. "Terimakasih, Bu."

Bu Marni pun duduk, anggun banget cara duduknya.
Dia nunggu aku selesai menyeruput teh-ku, baru memulai pembicaraan.

"Ada apa to, kamu tiba-tiba mau bicara penting sama saya..?"
Aku diam, ga siap sama pertanyaan Bu Marni yang straight to the point.

Harus banget ga sih aku cerita semua, sejelas-jelasnya..?
Atau sebaiknya aku cukup mengorek informasi soal kamarku aja..?

Soalnya.. aku yakin kalau aku cerita masalah utamanya.. pasti nanti akan merembet ke mana-mana.
Dan aku pasti terpaksa cerita ke Bu Marni kalau kamar kosnya suka aku pakai untuk.. masturbasi.

Aib dong, janganlah..! Gila kali cerita semuanya.

"Gini Bu.. gimana bilangnya ya..? Ini soal kamar kos yang aku tempatin..”
Badan Bu Marni langsung condong ke depan.
"Kenapa kamarmu..? Langit-langitnya ada yang bocor..? Atau kunci pintunya rusak..?"

Aku menggeleng. "Bukan Bu, kondisi kamarnya baik-baik aja kok. Tapi ini hal lain ..”
"Hal lainnya apa..? Ada yang ganggu kamu..?" Kali ini, aku ngangguk.

"Siapa yang ganggu..? Kamar yang mana..? Atau kamu belum tau siapa orangnya..?"
"Ini.. bukan orang, Bu.." Kedua tanganku mengepal di atas paha yang kurapatkan.

Sikap aku yang keliatan resah gini membuat Bu Marni makin memberondongku dengan pertanyaan lainnya.
"Lantas, kalau bukan orang ya apa yang ganggu kamu..? Hantu..? Setan..?"

Agak ragu, aku mengangguk. "Ga hantu juga sih Bu, tapi sepertinya. Aku juga belum yakin."
Bu Marni pun ngeliatin aku terus.. hampir tanpa kedip. Aku liat air mukanya mengeras, jadi tegang gitu.

"Memang kamu diganggunya bagaimana..?"
"Itu .. akhir-akhir ini aku selalu mimpi buruk, Bu. Mimpinya bersambung, tapi buruk.
Memang cuma mimpi, tapi itu mengganggu banget. Aku jadi ga nyaman dan takut, Bu.."

Aku berusaha ngumpulin keberanian untuk bertanya. Gimanapun juga..
aku harus tau di kamar itu pernah terjadi apa sampai harus ada hantu mesum yang memperkosaku semalam.

"Maaf Bu, bukannya aku mau lancang, tapi apa pernah terjadi sesuatu di kamar yang aku tempatin itu..?
Kalau Ibu tau sesuatu, ceritain ke aku Bu..” akhirnya, aku bisa juga ngomong lugas ke Bu Marni.

Bu Marni tarik nafas panjang, lalu diembus pelan dan teratur.
"Kirain kamu diganggu apa. Ternyata cuma dikasih mimpi buruk saja.."

Cuma..? Aku sudah ga perawan gara-gara diperkosa setan dan ibu kostku bilang itu 'cuma'..?
Tapi gimanapun juga, ini salahku.. karena ga cerita semuanya.

Bener deh, aku ga akan sanggup kalau cerita semuanya ke Bu Marni.
Entah nanti aku dianggap gila. atau aku jadi super malu..
karena ternyata di balik sikap dan penampilanku yang kelihatan baik-baik, aku kecanduan masturbasi.

"Ndak pernah terjadi sesuatu di kamar itu, Dita. Ndak ada kejadian aneh-aneh sebelumnya. Ini saya ngomong jujur.
Kalau kamu masih ragu karena saya yang bilang hanya supaya bikin kamu tenang..
kamu boleh tanya sama penghuni kost lain yang paling lama tinggal. Ada dua orang yang bisa kamu tanya.
Dan saya yakin jawaban mereka juga sama dengan jawaban saya. Kamu bisa tanya ke Pak Ramdan di lantai satu..
dan Raras di lantai dua. Mereka yang paling lama tinggal di sini.."

Aku mengangguk. Aku pikir.. aku ga bisa percaya begitu aja dengan pengakuan Bu Marni..
Karena gimanapun Bu Marni adalah pemilik kos.. dan jadi kewajiban pemilik kos untuk menutupi sesuatu..
yang bisa menyebabkan usahanya ga laku. Ya udah deh.. aku pamit sama Bu Marni, mau balik ke kamarku.

Tapi sebelum pergi, aku distop sama Bu Marni.
"Tapi gimanapun juga, saya coba bantu cari tau masalah kamu. Tentu, kalau kamu izinkan, nak Dita.."

"Bu Marni bantu akunya gimana..? Ibu.. bisa ngelakuin hal-hal supranatural gitu..?"
Bu Marni geleng-geleng, sambil senyum misterius.

"Bukan saya. Ada teman saya yang sering saya minta bantuan untuk masalah seperti ini.
Secepatnya saya kabari. Kamu juga kabari saya kalau ada apa-apa lagi.."

Aku mengangguk, lalu mengulang pamit ke Bu Marni.
-----•••o•••-----

Sorenya.. ada tamu yang main ke kamarku. Dia kenalin diri sebagai Raras..
cewek satu-satunya yang menghuni deretan kamar di lantai dua.

Badannya langsing, berkulit sawo matang dengan wajah ayu khas wanita Jawa.
Ada tahi lalat di bibir bawahnya, sebelah kiri.
Raras ini kayaknya umurnya sudah dua puluhlima ke atas, taksirku.

"Iya.. Ibuk telepon tadi, bilang katanya kamu ada perlu sama aku. Ada apa ya..?"
"Ibuk..?"
"Bu Marni.."

Aku langsung manggut-manggut. "Beliau ga cerita ke Mbak Raras detilnya..?"
"Engga tuh, cuma bilang gitu aja. Emang ada apa sih..?"

"Emmm.. jadi gini..” Lalu, aku ceritain deh tuh semua yang aku ceritain ke Bu Marni.
Tentu aja, yang ga aku ceritain ke Bu Marni, ga aku ceritain juga ke Mbak Raras.

Dengerin ceritaku.. Mbak Raras responnya tuh antara manggut-manggut dan hmmm hmmm ga jelas gitu.
Aku malah ragu kalau dia ngerti apa yang aku ceritain.

"Jadi gini.. eh nama kamu siapa tadi..? Dita ya..?
Ehem, jadi gini Dit, setau aku sih penghuni kamar kamu ini sebelumnya suami-istri gitu.
Mereka ga punya anak selama tinggal di kamar ini.
Tapi mereka baik-baik aja kok selama tinggal, mungkin ada kali tiga tahunan.
Ga pernah ada cerita aneh-aneh dari mereka soal kamar ini. Makanya aku kaget sama cerita kamu.
Karena sebelumnya, ya emang ga pernah ada kejadian aneh-aneh di sini..”
kata Mbak Raras sehabis dengerin ceritaku.

"Terus mereka pindahnya kenapa, Mbak..? Masa’ tiga tahun tinggal ga ada apa-apa, tiba-tiba pindah..?"
Mbak Raras malah ketawa denger pertanyaan aku. "Lucu ah kamu..” katanya..

"Ya mereka pindah mungkin karena udah mampu punya tempat tinggal yang lebih baik.
Lagian pindahnya ga tiba-tiba kok..
kan jauh hari sebelumnya mereka kasih tau orang-orang sini kalau mereka mau pindah.
Sedih sih, karena Mas Indra dan Mbak Ayu itu salahsatu tetangga paling baik dan supel di sini..
jadi pas mereka bilang mau pindah, kami tuh semacam merasa kehilangan gitu.."

Ga ada yang mencurigakan dari keterangannya Mbak Raras.
Kalau Mbak Raras aja yang tinggal paling lama di sini bilang ga ada kejadian aneh di kamarku..
ya mungkin berarti memang ga ada yang aneh di sini, dan aku yang lagi apes.

Tapi parah sih.. apesnya sampai hilang perawan. Sama hantu lagi.
Ah, tapi enak juga, jangan nyesel-nyesel amatlah, Dit.

"Oh iya, kalau kamu ga keberatan, boleh ga sekali-sekali aku main ke sini..?
Jarang punya temen aku, suntuk jadinya.."

"Emang Mbak Raras tinggal sendirian..?" Dia ngangguk.
"Tujuh tahun ngekos, ga pernah punya temen sekamar. Sedih ya..?"
"Ya sama Mbak, aku juga. Meskipun ga selama Mbak Raras sih..” bales aku..

"Yaudah Mbak Raras kalo lagi suntuk main aja ke sini. Aku juga seneng bisa ada temen ngobrol jadinya.."
Mbak Raras pamit, katanya dia mau kerja.

Ternyata dia kerja di pabrik deket sini, dapet shift sore yang pulangnya tengah malem.
Aku pun nganterin dia sampai depan kamarku. Sekilas, Mbak Raras bengong, yang bikin aku heran jadinya.

"Dit, misal nih ya.. ini misalnya. Kalau misalnya yang berhantu bukan kamar kamu, gimana..?"
Pertanyaan Mbak Raras ga bisa aku jawab.

Aku cuma angkat bahu, dan bengong ngeliatin Mbak Raras berjalan menjauh, ke kamarnya.
Dan aku masih bengong di depan pintu, mikirin pertanyaan tadi.

Pertanyaan Mbak Raras, kayak dentingan lonceng yang bangunin kesadaran aku.

Mengutip slogan film Insidious pertama yang pernah aku tonton..
Aku menggumamkan kalimat itu pelan-pelan. "It is not the house.. that haunted .." (. ) ( .)
--------------------------------------------------ooOoo------------------------------------------------


By : regumlunox
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd