PART 3.b Dan Terjadi Lagi
Jam 10.00 WIB Pembelajaran dikelas pun selesai. Aku dan teman-temanku langsung menghampiri kak Vania karena didalam Darwin bercerita kepada yang lain alasan dia telat masuk ke kelas karena membantu kak Vania yang kseleo pas latihan Bola Voli. Aku pun menanggapi seolah-olah percaya dengan cerita Darwin meskipun aku tahun yang sebenarnya terjadi itu lebih dari diceritakan oleh Darwin. Gio berlagak seolah-olah memberi perhatian lebih dengan memeriksa kaki kak Vania yang masih sakit, namun di tepis oleh Kak Vania dengan beralasan masih sakit. Gio menawarkan dirinya mengantarnya pulang namun Vania juga beralasan karena mau istirahat dulu dan bisa pulang sendiri dan tidak mau merepotkan Kak Vania ‘anjing si gio masih aja ngincer’ kataku dalam hati
“kak, gimana kalo kakak di anter dodi aja naik mobil” tawar dodi
“eh serius gpp dod, aku mau istirahat dulu nanti bisa pulang sendiri” jawab Vania
“ga gitu, aku kan ga tega juga liat kak Vania masih sakit gtu kakinya, khawatir dijalan takut kseleo lagi” Ujar Dodi
“iya kak sama dodi aja di anter, kita kan jadi khawatir kak” sambung Roni
“makasih ya kalian adik kelas sudah baik sama kakak, tp beneran gpp nih ?” tanya Vania
“iya gpp sekalian aku pengen tahu juga kan rumah kak Vania, biar nanti Bisa jemput klo berangkat bareng hehe” kata Dodi
“oh iya yaa.. sama dodi aja kak bener” sambungku
“tapi kamu ikut anter aku ya Den. Takutnya nanti aku ketiduran dimobil. Soalnya agak capek juga abis latihan.”kata Vania
“I.Iiya kak klo dibolehin Dodi sih” Ujarku
“udah lu ikut aja den” kata Dodi
“tuh kan di bolehin” kata Vania
“yaudah Yuk berangkat sekarang” Kata Dodi
Lalu Vania memintaku membopongnya untuk naik kemobil, sambil berjalan Vania berpamitan ke rekan-rekan Tim Bola Voli dan pelatihnya untuk pulang duluan. Dan dipersilahkannya dengan catatan harus hati-hati bawa mobilnya. Saat ku bopong entah sadar atau tanpa sadar Vania yang berjalan pincang, membuat tanganku memegang payudaranya yang sebelah kanan. ‘anjinnggg empuk bangettt kenyaalll’ cuapku dalam hati. Vania malah menyondongkan badannya kedepan sehingga payudaranya semakin terpegang oleh telapak tanganku. ‘dia ngegoda nih’ pikirku
“kenyal ya den ?” bisik Vania
“###@@@@/////” awkward moment
“hihihi gpp itung-itung bonus buat kamu AWWW” Kata Vania yang langkahnya tiba-tiba semakin condong kedepan
“loh kenapa Kak?” panik dodi
“gpp dod auuhh.. bukain aja pintu mobilnya” kata Vania
Lalu dodi membuka pintu mobil Honda Jazznya dan aku memasukan Kak Vania Kedalam mobil Jok Belakang. Dan aku duduk di depan sama dodi yang menyetir.
Tak lama saat diperjalanan, kami lihat kak vania Ketiduran di belakang. Kulihat mukanya kelelahan, mungkin akibat dari aksinya tadi sama Darwin sampai lemas. Ku perhatikan kepala kak Vania sampai kepinggir pintu mobil untuk bersandar.
“Den, tuh anak kasian ya. Udah lelah, kesakitak karena kseleo lagi” Kata Dodi
“iya si klo diperhatiin cantik banget ini anak” Ujarku
“heh kampret, dia lagi sakit malah di rekam di otak lu buat jadi bahan coli” Ledek dodi
“ehh ehh.. iya gmna ? orang dia cantik kan dod?” tanyaku
“iya cantik, sexy, mulus, putih idaman cowok-cowok sih” timpal dodi
“makasih yaa kalian udah ngomongin aku dengan baik hihihi” tiba-tiba Vania bilang gtu dari belakang
“loh kirain tidur kak ?” tanyaku
“iyah sampe enak gtu tadi kita liat” sambung dodi
“setengah tidur sih, nahan sakit soalnya” jawab Vania
Sambil ngobrol ngalor ngidul, tidak terasa sudah tiba di rumah Kak Vania. Aku kembali membopong kak Vania masuk ke rumahnya. Kali ini dibantu dodi. Perlahan-lahan dengan hati-hati aku dan dodi membawa Kak Vania Masuk ke rumahnya. Ternyata di rumahnya sedang tidak ada orang. Ayahnya sedang perjalanan dinas keluar kota, dan ibunya sedang melakukan pembicaraan bisnis bersama rekan bisnisnya. Cukup pekerja keras juga orang tua kak Vania tidak seperti dirinya yang suka mengeluh dan sedikit pemalas haha
Sesampainya di ruang keluarga, Kak Vania kita dudukan di sofa, sembari kita berdua memeriksa kakinya apakah ada memar atau tidak.
“ini sih sepertinya harus diperban kak, biar tidak berubah posisi hamstringnya. Biar ga terlalu sakit juga” kata Dodi
“oh gitu ya, tau gitu td pas dijalan mampir dulu ke apotek” kata Vania
“yaudah den beliin dulu sana ke apotek terdekat” kata dodi
“emang disini yang deket diman kak?” tanyaku ke Kak Vania
“ada sih, cuman suka penuh jam segini. Soalnya nyatu sama dokter yang buka praktek disana” jawab kak Vania
“yaudah aku pergi sekarang aja. Dod minta duid” kataku
“nih 300.000 cukup kan?” kasih dodi
“banyak amat bro. paling juga berapa” sanggahku
“sekalian beli makan pea, lo ga laper emang?” kata dodi
“eh iya sih njing ga usah gass” jawabku
“hihihi lucu ya kalian, toxic tapi sahabatannya ga kesinggungan” Ujar vania
“namanya juga temen deket kak, ya gini hahaha” jawab dodi
“yaudah sana berangkat jamal” sambung dodi
“DENI! Bukan Jamal dodi bangsat!” sergahku
“hihihi makasih ya Deniiii kamu baik banget” kata Vania
Berangkatlah aku dengan berjalan kaki ke apotek sesuai dengan arahan Kak Vania dan nyari makan untuk bertiga, kulihat ada KFC tak jauh dari sini. Aku pun memesan makan terlebih dahulu, dan membayar bill lalu pergi ke Apotek. Ternyata benar, apotek nya penuh sekali, selain banyak yang membeli keperluan obat, ada juga yang menebus obat dari orang-orang yang berobat ke dokter disini. Aku lupa bertanya kepada Dodi, selain membeli perban untuk kaki kak Vania, baiknya membeli apalagi. Ku telpon dodi lewat whatsapp.
‘tuuuutttttttttt tuttttttttttttttt’ berdering
‘tuttttttttt tutttttttttttt’ ga diangkat
Lalu ku telpon lagi, dan masih ga diangkat
Ku Video Call saja sekalian kepo selama aku kesini mereka ngapain aja
‘tutttttttttttttttt tuuuuutttt’ diangkat
“dod, selain perban beli apa lagi bagusnya?” aku langsung bertanya
Namun tidak ada jawaban, malah HP nya malah ditaruh begitu saja, tapi menghadap ke Dodi dan Kak Vania. Tidak jelas karena ada efek cahaya dari jendela mungkin. Namun samar-samar kulihat ‘ANJING’ kagetku dalam hati
Posisi dodi kepalanya sedang berada di antara selangkangan kak Vania, dengan kak Vania masih duduk di kursi yang td. Ku bisukan panggilan video ku supaya tidak ada suara nyaring, dan ku perhatikan dengan seksama aksi mereka posisi ini pastinya dodi sedang memberikan Jilatan langsung ke memek Vania karena kulihat kak Vania sudah tidak memakai celananya. Terlihat kaki yang jenjang dan paha putihnya terekspos ke kamera.
Ka Vania memegang kepala dodi, dan dodi terlihat geleng-geleng kepala melakukan aksinya
“aahhhhhh doddhhhh” desah ka Vania
‘ANJING’ lalu aku buru-buru memakai HS untuk meredam suara dari Panggilan Video ini karena aku sedang berada dalam kerumunan orang yang mengantri obat.
“emmmphhh elllkkkllllhhhhh sllllllluurrrpppp” kudengar dodi menjilat memek Kak Vania dengan semangat
“Terus dodddhh ahhh.. makasih udah baikkkkhh samaaahhh akuuuhhh aahhhhh ooohhhh” lenguh kak Vania
“emmmpphhh elalllklkhhh pohhhhh enak ya kak ?” tanya dodi sambil melepas jilatannya
“ooohhh dodiiiiii iyahhh enak bangetthhh. Kamu pintarrrr” Puji Kak Vania
“akuhh mau pipissss doooddddhhhhh ahhhh” sambung kak Vania
“eaallkkhhh sluuurpppp mhhhhppppp sruuuuulllllffff” sedot dodi dengan suaranya sedotannya yang terdengar nyaring
“aaaahhhhhhh fvck fvck keluarrhhhhhhh” desah panjang kak Vania
Kulihat kak Vania menggeliatkan badannya seperti melepaskan kenikmatan orgasme yang didapat dari Jilatan Dodi. Sambil mendesah panjang, kepala dodi dibenamkan di memek kak Vania oleh tangannya.
Dodi melepaskan kepalanya dan samar kulihat muka dodi terlihat glowing akibat dari semburan memek kak Vania. Dodi mengambil nafas panjang mungkin karena pengap akibat terlalu lama membenamkan wajahnya di memek kak Vania.
“aku dapet giliran ga nih ka?” tanya dodi sambil membuka sabuk dan resleting celananya
“kamu mau aku apain emang doddhhh haahhh uuuuhhh?” tanya kak Vania sambil memberikan tatapan menggoda kepada dodi
“kontolku mau di sepongin sama bibir sexy kak Vania” kata dodi
“mau ini ?” sambil nunjuk mulut
“ini?” remas payudara
“atau ini aja” ujar kak Vania sambil memegang batang kontol dodi yang ukurannya dibawah ukuran milik Darwin
“SEPONG KAK! SEPONG!” Tegas dodi sambil membenamkan kontolnya sehingga masuk kedalam mulut Kak Vania
“Uhhhukkk eellghhkk eeeemmhhh mmmmpppphhh” desah kak Vania sambil berusaha nerima desakan kontol Dodi
“aaahhh oohhh enak banget kaakk mulutnyaaa ahhhh ooohh” desah dodi
Akupun berangsur pindah lokasi yang semula di pojokan apotek supaya tidak terlihat oleh orang lain, aku bergegas mencari toilet untuk menuntaskan hasrat Sagapungku. Setelah masuk toilet aku buru-buru menurunkan celanaku dan mengocok kontolku karena sudah tidak kuat. Kembali kulihat dodi mulai menjambak rambut kak Vania, sambil menggenjot mulutnya. 5 menit berlalu dan aku masih mengocok kontolku sambil memperhatikan mereka
“aaahh ealllkhhh gglllkkkk uuhhh” desah kak Vania
“enak kak ahhh ahhh aku mau masukin kontol ke memek kakak boleh?” tanya dodi
“eealllkkhhh slllpppp elllghhhhkkk ellllghkkkk” Kak Vania malah menahan pantat dodi agar kontolnya tebenam lebih dalam di mulutnya
“aaaahh kakkkkkk jangan disedottt nanti keluaarrrhhh aaaarggghhh” desah dodi
“kaaakkkkk” sambung dodi
Kuliah dengan sigap kak Vania Mencabut kontol dodi dan langsung dikocoknya pake tangan. Seketika keluarlah peju dari kontol dodi muncrat ke muka Kak Vania dengan banyaknya. Dahi, hidung, mata, dan pipi kak Vania terlihat belpotan terkena semburan pejunya. Sambil memberi tatapan menggoda kepada dodi kak Vania menjilati Peju yang berada di mukanya. Dodi terlihat geleng-geleng kepala akibat tidak kuat melawan kebinalan kak Vania. Akupun berbarengan dengan sudahnya Live Video Call ini, kontolku muncrat sedikit. Karena tadi pagi aku sudah keluar banyak saat melihat adegan kak Vania dengn Darwin.
“kak aahhh.. kakak binal bangetttt. Sexy bangetttt” kata dodi
“td kamu mau ngentotin kakak yah ? hmmm.. jangan yaahhh gaboleh!” tegas kak Vania
“kenapa kak? Kan tanggung td kayanya enak memek kak Vania juga udah becek banget” ujar dodi
“pokoknya jangan yaaahhh… klo mau make aku. Di mulut aja, atau aku kocokin aja, atau kalau engga aku jepit pake toket aku hihihi” goda Kak Vaniaa
“aaahhh kak Vaniaaahhhh mmmmmmphhh mmmmuachhh mmmmphhh” tiba-tiba dodi karena sudah ga kuat langsung mencium bibir kak Vania dengan lahapnya. Kak Vania membalas ciuman dodi dengan saling bersilat lidah dan juga bertukar ludah.
“mmmmmpphhh ealllkhhh udah dod uuuuhh hufhhhh ahhhh” lepas kak Vania
“makasih yaaa kaakkk” sambil ikut duduk disamping kak Vania dan kulihat dodi seperti mencari HP di sakunya
Akupun langsung mematikan video call, dan bersih-bersih di toilet.
Tidak lama setelah itu aku langsung mengantri untuk membeli perban serta minyak oles hangat buat kaki kak Vania. Tidak lupa juga membawa pesanan makan di KFC yang sudah aku pesan dan dengan cepat kembali ke rumah kak Vania. Dijalan aku terpikir kenapa td dodi mencari HP di sakunya, padahal itu HP dia dan td menganggkat video callku
‘jangan-jangan kak Vania yang angkat dengan sengaja?’ pikirku
Ketika aku sudah kembali ke rumah kak Vania, posisi mereka sudah rapi dan terlihat dodi sedang mengelus-ngelus kaki kak Vania
“woy kampret! Enak lu ya ngelus-ngelus kaki kak Vania sampai betis. Bukan kakinya yang di Pijit” kataku
“lu juga lama beli perbannya bangsat! Kasian tuh kak Vania berdenyut-denyut kaki nya kesakitan” jawab dodi
“yaudah nih lu pasangin, gua mau makan dulu laperrrr” jawabku pura-pura seolah tak tahu apa yang terjadi
“kak aku suapin ya” lanjutku memberanikan diri karena selalu didahului teman-temanku untuk menikmati kak Vania
“hihihi lucu ya kalian. Yaudah gpp deni siniii aaaaaa” kak Vania sambil buka mulutnya
“nih nasi pake saus sama kulit ayam KFC. Aaaaa” suapin kak Vania
“heleehhh so romance anjing lu den. Gua balut dulu ini kak Vania kasian” Ujar Dodi
Dodi dengan serius membalut kaki kak Vania dengan perban tidak lupa di olesnya dengan minyak yang bisa menghangatkan. Setelah berbicara ngalor ngidul, kami berdua pamit pulang. Kak Vania tidak mengantar sampai pintu dan menyuruh kami untuk menutup aja pintunya. Tiba-tiba hp ku ketinggalan setelah naik mobil Honda Jazznya dodi, aku kembali kedalam dan bertemu lagi dengan kak Vania untuk ijin mengambil HP ku yang ketinggalan.
“kak maaf, HP ku ketinggalan” kataku
“kamu belum beruntung ya den.. mungkin lain kali aja yaaa… gmna tadi liat live shownya enak den ?” tanya kak Vania sembari menunjukan wajah yang menggoda sembari mengigit bibir dan jari telunjuknya
“uhh aaa..anu kak, berarti td yang angkat telpon di HP Dodi itu kakak?” tanyaku
“iyahhh dennniihhh. Soalnya kasian kan klo Cuma dodi yang dapet enak td. Jadi aku kasih live show aja buat kamu hihihi” jawabnya
‘ANJING’ dalam hati
“duh kaakkk.. aku pamit pulang yaa. Takut doni tinggalin aku di depan” Ijinku
“sini bentar den” suruh kak Vania
Aku mendekat dan kak Vania mencium bibirku dengan lama. Dan sedikit memberi gigitan dibibirku.
“mmmmuaachhh.. mmmmphhh.. udah ya den. Makasih udah baik sama aku” lepas kak Vania
“S..s..ssama – samaaa kkakakkhh” aku terkejut sambil ngeloyor keluar dari rumah kak Vania karena shock.
Aku langsung masuk ke mobil dan di antar pulang oleh dodi. Diperjalanan dodi ngobrol biasa denganku, mungkin dia memang tidak tahu klo kejadian tadi aku menyaksikannya lewat video call.
Setelah sampai kerumah aku langsung membanting tubuhku ke kasur karena cape sehabis coli 2x dalam sehari.
Kak Vaniaaaa.. kupastikan suatu saat kamu akan ku nikmati.
Jam 10.00 WIB Pembelajaran dikelas pun selesai. Aku dan teman-temanku langsung menghampiri kak Vania karena didalam Darwin bercerita kepada yang lain alasan dia telat masuk ke kelas karena membantu kak Vania yang kseleo pas latihan Bola Voli. Aku pun menanggapi seolah-olah percaya dengan cerita Darwin meskipun aku tahun yang sebenarnya terjadi itu lebih dari diceritakan oleh Darwin. Gio berlagak seolah-olah memberi perhatian lebih dengan memeriksa kaki kak Vania yang masih sakit, namun di tepis oleh Kak Vania dengan beralasan masih sakit. Gio menawarkan dirinya mengantarnya pulang namun Vania juga beralasan karena mau istirahat dulu dan bisa pulang sendiri dan tidak mau merepotkan Kak Vania ‘anjing si gio masih aja ngincer’ kataku dalam hati
“kak, gimana kalo kakak di anter dodi aja naik mobil” tawar dodi
“eh serius gpp dod, aku mau istirahat dulu nanti bisa pulang sendiri” jawab Vania
“ga gitu, aku kan ga tega juga liat kak Vania masih sakit gtu kakinya, khawatir dijalan takut kseleo lagi” Ujar Dodi
“iya kak sama dodi aja di anter, kita kan jadi khawatir kak” sambung Roni
“makasih ya kalian adik kelas sudah baik sama kakak, tp beneran gpp nih ?” tanya Vania
“iya gpp sekalian aku pengen tahu juga kan rumah kak Vania, biar nanti Bisa jemput klo berangkat bareng hehe” kata Dodi
“oh iya yaa.. sama dodi aja kak bener” sambungku
“tapi kamu ikut anter aku ya Den. Takutnya nanti aku ketiduran dimobil. Soalnya agak capek juga abis latihan.”kata Vania
“I.Iiya kak klo dibolehin Dodi sih” Ujarku
“udah lu ikut aja den” kata Dodi
“tuh kan di bolehin” kata Vania
“yaudah Yuk berangkat sekarang” Kata Dodi
Lalu Vania memintaku membopongnya untuk naik kemobil, sambil berjalan Vania berpamitan ke rekan-rekan Tim Bola Voli dan pelatihnya untuk pulang duluan. Dan dipersilahkannya dengan catatan harus hati-hati bawa mobilnya. Saat ku bopong entah sadar atau tanpa sadar Vania yang berjalan pincang, membuat tanganku memegang payudaranya yang sebelah kanan. ‘anjinnggg empuk bangettt kenyaalll’ cuapku dalam hati. Vania malah menyondongkan badannya kedepan sehingga payudaranya semakin terpegang oleh telapak tanganku. ‘dia ngegoda nih’ pikirku
“kenyal ya den ?” bisik Vania
“###@@@@/////” awkward moment
“hihihi gpp itung-itung bonus buat kamu AWWW” Kata Vania yang langkahnya tiba-tiba semakin condong kedepan
“loh kenapa Kak?” panik dodi
“gpp dod auuhh.. bukain aja pintu mobilnya” kata Vania
Lalu dodi membuka pintu mobil Honda Jazznya dan aku memasukan Kak Vania Kedalam mobil Jok Belakang. Dan aku duduk di depan sama dodi yang menyetir.
Tak lama saat diperjalanan, kami lihat kak vania Ketiduran di belakang. Kulihat mukanya kelelahan, mungkin akibat dari aksinya tadi sama Darwin sampai lemas. Ku perhatikan kepala kak Vania sampai kepinggir pintu mobil untuk bersandar.
“Den, tuh anak kasian ya. Udah lelah, kesakitak karena kseleo lagi” Kata Dodi
“iya si klo diperhatiin cantik banget ini anak” Ujarku
“heh kampret, dia lagi sakit malah di rekam di otak lu buat jadi bahan coli” Ledek dodi
“ehh ehh.. iya gmna ? orang dia cantik kan dod?” tanyaku
“iya cantik, sexy, mulus, putih idaman cowok-cowok sih” timpal dodi
“makasih yaa kalian udah ngomongin aku dengan baik hihihi” tiba-tiba Vania bilang gtu dari belakang
“loh kirain tidur kak ?” tanyaku
“iyah sampe enak gtu tadi kita liat” sambung dodi
“setengah tidur sih, nahan sakit soalnya” jawab Vania
Sambil ngobrol ngalor ngidul, tidak terasa sudah tiba di rumah Kak Vania. Aku kembali membopong kak Vania masuk ke rumahnya. Kali ini dibantu dodi. Perlahan-lahan dengan hati-hati aku dan dodi membawa Kak Vania Masuk ke rumahnya. Ternyata di rumahnya sedang tidak ada orang. Ayahnya sedang perjalanan dinas keluar kota, dan ibunya sedang melakukan pembicaraan bisnis bersama rekan bisnisnya. Cukup pekerja keras juga orang tua kak Vania tidak seperti dirinya yang suka mengeluh dan sedikit pemalas haha
Sesampainya di ruang keluarga, Kak Vania kita dudukan di sofa, sembari kita berdua memeriksa kakinya apakah ada memar atau tidak.
“ini sih sepertinya harus diperban kak, biar tidak berubah posisi hamstringnya. Biar ga terlalu sakit juga” kata Dodi
“oh gitu ya, tau gitu td pas dijalan mampir dulu ke apotek” kata Vania
“yaudah den beliin dulu sana ke apotek terdekat” kata dodi
“emang disini yang deket diman kak?” tanyaku ke Kak Vania
“ada sih, cuman suka penuh jam segini. Soalnya nyatu sama dokter yang buka praktek disana” jawab kak Vania
“yaudah aku pergi sekarang aja. Dod minta duid” kataku
“nih 300.000 cukup kan?” kasih dodi
“banyak amat bro. paling juga berapa” sanggahku
“sekalian beli makan pea, lo ga laper emang?” kata dodi
“eh iya sih njing ga usah gass” jawabku
“hihihi lucu ya kalian, toxic tapi sahabatannya ga kesinggungan” Ujar vania
“namanya juga temen deket kak, ya gini hahaha” jawab dodi
“yaudah sana berangkat jamal” sambung dodi
“DENI! Bukan Jamal dodi bangsat!” sergahku
“hihihi makasih ya Deniiii kamu baik banget” kata Vania
Berangkatlah aku dengan berjalan kaki ke apotek sesuai dengan arahan Kak Vania dan nyari makan untuk bertiga, kulihat ada KFC tak jauh dari sini. Aku pun memesan makan terlebih dahulu, dan membayar bill lalu pergi ke Apotek. Ternyata benar, apotek nya penuh sekali, selain banyak yang membeli keperluan obat, ada juga yang menebus obat dari orang-orang yang berobat ke dokter disini. Aku lupa bertanya kepada Dodi, selain membeli perban untuk kaki kak Vania, baiknya membeli apalagi. Ku telpon dodi lewat whatsapp.
‘tuuuutttttttttt tuttttttttttttttt’ berdering
‘tuttttttttt tutttttttttttt’ ga diangkat
Lalu ku telpon lagi, dan masih ga diangkat
Ku Video Call saja sekalian kepo selama aku kesini mereka ngapain aja
‘tutttttttttttttttt tuuuuutttt’ diangkat
“dod, selain perban beli apa lagi bagusnya?” aku langsung bertanya
Namun tidak ada jawaban, malah HP nya malah ditaruh begitu saja, tapi menghadap ke Dodi dan Kak Vania. Tidak jelas karena ada efek cahaya dari jendela mungkin. Namun samar-samar kulihat ‘ANJING’ kagetku dalam hati
Posisi dodi kepalanya sedang berada di antara selangkangan kak Vania, dengan kak Vania masih duduk di kursi yang td. Ku bisukan panggilan video ku supaya tidak ada suara nyaring, dan ku perhatikan dengan seksama aksi mereka posisi ini pastinya dodi sedang memberikan Jilatan langsung ke memek Vania karena kulihat kak Vania sudah tidak memakai celananya. Terlihat kaki yang jenjang dan paha putihnya terekspos ke kamera.
Ka Vania memegang kepala dodi, dan dodi terlihat geleng-geleng kepala melakukan aksinya
“aahhhhhh doddhhhh” desah ka Vania
‘ANJING’ lalu aku buru-buru memakai HS untuk meredam suara dari Panggilan Video ini karena aku sedang berada dalam kerumunan orang yang mengantri obat.
“emmmphhh elllkkkllllhhhhh sllllllluurrrpppp” kudengar dodi menjilat memek Kak Vania dengan semangat
“Terus dodddhh ahhh.. makasih udah baikkkkhh samaaahhh akuuuhhh aahhhhh ooohhhh” lenguh kak Vania
“emmmpphhh elalllklkhhh pohhhhh enak ya kak ?” tanya dodi sambil melepas jilatannya
“ooohhh dodiiiiii iyahhh enak bangetthhh. Kamu pintarrrr” Puji Kak Vania
“akuhh mau pipissss doooddddhhhhh ahhhh” sambung kak Vania
“eaallkkhhh sluuurpppp mhhhhppppp sruuuuulllllffff” sedot dodi dengan suaranya sedotannya yang terdengar nyaring
“aaaahhhhhhh fvck fvck keluarrhhhhhhh” desah panjang kak Vania
Kulihat kak Vania menggeliatkan badannya seperti melepaskan kenikmatan orgasme yang didapat dari Jilatan Dodi. Sambil mendesah panjang, kepala dodi dibenamkan di memek kak Vania oleh tangannya.
Dodi melepaskan kepalanya dan samar kulihat muka dodi terlihat glowing akibat dari semburan memek kak Vania. Dodi mengambil nafas panjang mungkin karena pengap akibat terlalu lama membenamkan wajahnya di memek kak Vania.
“aku dapet giliran ga nih ka?” tanya dodi sambil membuka sabuk dan resleting celananya
“kamu mau aku apain emang doddhhh haahhh uuuuhhh?” tanya kak Vania sambil memberikan tatapan menggoda kepada dodi
“kontolku mau di sepongin sama bibir sexy kak Vania” kata dodi
“mau ini ?” sambil nunjuk mulut
“ini?” remas payudara
“atau ini aja” ujar kak Vania sambil memegang batang kontol dodi yang ukurannya dibawah ukuran milik Darwin
“SEPONG KAK! SEPONG!” Tegas dodi sambil membenamkan kontolnya sehingga masuk kedalam mulut Kak Vania
“Uhhhukkk eellghhkk eeeemmhhh mmmmpppphhh” desah kak Vania sambil berusaha nerima desakan kontol Dodi
“aaahhh oohhh enak banget kaakk mulutnyaaa ahhhh ooohh” desah dodi
Akupun berangsur pindah lokasi yang semula di pojokan apotek supaya tidak terlihat oleh orang lain, aku bergegas mencari toilet untuk menuntaskan hasrat Sagapungku. Setelah masuk toilet aku buru-buru menurunkan celanaku dan mengocok kontolku karena sudah tidak kuat. Kembali kulihat dodi mulai menjambak rambut kak Vania, sambil menggenjot mulutnya. 5 menit berlalu dan aku masih mengocok kontolku sambil memperhatikan mereka
“aaahh ealllkhhh gglllkkkk uuhhh” desah kak Vania
“enak kak ahhh ahhh aku mau masukin kontol ke memek kakak boleh?” tanya dodi
“eealllkkhhh slllpppp elllghhhhkkk ellllghkkkk” Kak Vania malah menahan pantat dodi agar kontolnya tebenam lebih dalam di mulutnya
“aaaahh kakkkkkk jangan disedottt nanti keluaarrrhhh aaaarggghhh” desah dodi
“kaaakkkkk” sambung dodi
Kuliah dengan sigap kak Vania Mencabut kontol dodi dan langsung dikocoknya pake tangan. Seketika keluarlah peju dari kontol dodi muncrat ke muka Kak Vania dengan banyaknya. Dahi, hidung, mata, dan pipi kak Vania terlihat belpotan terkena semburan pejunya. Sambil memberi tatapan menggoda kepada dodi kak Vania menjilati Peju yang berada di mukanya. Dodi terlihat geleng-geleng kepala akibat tidak kuat melawan kebinalan kak Vania. Akupun berbarengan dengan sudahnya Live Video Call ini, kontolku muncrat sedikit. Karena tadi pagi aku sudah keluar banyak saat melihat adegan kak Vania dengn Darwin.
“kak aahhh.. kakak binal bangetttt. Sexy bangetttt” kata dodi
“td kamu mau ngentotin kakak yah ? hmmm.. jangan yaahhh gaboleh!” tegas kak Vania
“kenapa kak? Kan tanggung td kayanya enak memek kak Vania juga udah becek banget” ujar dodi
“pokoknya jangan yaaahhh… klo mau make aku. Di mulut aja, atau aku kocokin aja, atau kalau engga aku jepit pake toket aku hihihi” goda Kak Vaniaa
“aaahhh kak Vaniaaahhhh mmmmmmphhh mmmmuachhh mmmmphhh” tiba-tiba dodi karena sudah ga kuat langsung mencium bibir kak Vania dengan lahapnya. Kak Vania membalas ciuman dodi dengan saling bersilat lidah dan juga bertukar ludah.
“mmmmmpphhh ealllkhhh udah dod uuuuhh hufhhhh ahhhh” lepas kak Vania
“makasih yaaa kaakkk” sambil ikut duduk disamping kak Vania dan kulihat dodi seperti mencari HP di sakunya
Akupun langsung mematikan video call, dan bersih-bersih di toilet.
Tidak lama setelah itu aku langsung mengantri untuk membeli perban serta minyak oles hangat buat kaki kak Vania. Tidak lupa juga membawa pesanan makan di KFC yang sudah aku pesan dan dengan cepat kembali ke rumah kak Vania. Dijalan aku terpikir kenapa td dodi mencari HP di sakunya, padahal itu HP dia dan td menganggkat video callku
‘jangan-jangan kak Vania yang angkat dengan sengaja?’ pikirku
Ketika aku sudah kembali ke rumah kak Vania, posisi mereka sudah rapi dan terlihat dodi sedang mengelus-ngelus kaki kak Vania
“woy kampret! Enak lu ya ngelus-ngelus kaki kak Vania sampai betis. Bukan kakinya yang di Pijit” kataku
“lu juga lama beli perbannya bangsat! Kasian tuh kak Vania berdenyut-denyut kaki nya kesakitan” jawab dodi
“yaudah nih lu pasangin, gua mau makan dulu laperrrr” jawabku pura-pura seolah tak tahu apa yang terjadi
“kak aku suapin ya” lanjutku memberanikan diri karena selalu didahului teman-temanku untuk menikmati kak Vania
“hihihi lucu ya kalian. Yaudah gpp deni siniii aaaaaa” kak Vania sambil buka mulutnya
“nih nasi pake saus sama kulit ayam KFC. Aaaaa” suapin kak Vania
“heleehhh so romance anjing lu den. Gua balut dulu ini kak Vania kasian” Ujar Dodi
Dodi dengan serius membalut kaki kak Vania dengan perban tidak lupa di olesnya dengan minyak yang bisa menghangatkan. Setelah berbicara ngalor ngidul, kami berdua pamit pulang. Kak Vania tidak mengantar sampai pintu dan menyuruh kami untuk menutup aja pintunya. Tiba-tiba hp ku ketinggalan setelah naik mobil Honda Jazznya dodi, aku kembali kedalam dan bertemu lagi dengan kak Vania untuk ijin mengambil HP ku yang ketinggalan.
“kak maaf, HP ku ketinggalan” kataku
“kamu belum beruntung ya den.. mungkin lain kali aja yaaa… gmna tadi liat live shownya enak den ?” tanya kak Vania sembari menunjukan wajah yang menggoda sembari mengigit bibir dan jari telunjuknya
“uhh aaa..anu kak, berarti td yang angkat telpon di HP Dodi itu kakak?” tanyaku
“iyahhh dennniihhh. Soalnya kasian kan klo Cuma dodi yang dapet enak td. Jadi aku kasih live show aja buat kamu hihihi” jawabnya
‘ANJING’ dalam hati
“duh kaakkk.. aku pamit pulang yaa. Takut doni tinggalin aku di depan” Ijinku
“sini bentar den” suruh kak Vania
Aku mendekat dan kak Vania mencium bibirku dengan lama. Dan sedikit memberi gigitan dibibirku.
“mmmmuaachhh.. mmmmphhh.. udah ya den. Makasih udah baik sama aku” lepas kak Vania
“S..s..ssama – samaaa kkakakkhh” aku terkejut sambil ngeloyor keluar dari rumah kak Vania karena shock.
Aku langsung masuk ke mobil dan di antar pulang oleh dodi. Diperjalanan dodi ngobrol biasa denganku, mungkin dia memang tidak tahu klo kejadian tadi aku menyaksikannya lewat video call.
Setelah sampai kerumah aku langsung membanting tubuhku ke kasur karena cape sehabis coli 2x dalam sehari.
Kak Vaniaaaa.. kupastikan suatu saat kamu akan ku nikmati.