Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Selalu Bukan Aku (Vania sang Idaman)

Bimabet
PART 3.b Dan Terjadi Lagi



Jam 10.00 WIB Pembelajaran dikelas pun selesai. Aku dan teman-temanku langsung menghampiri kak Vania karena didalam Darwin bercerita kepada yang lain alasan dia telat masuk ke kelas karena membantu kak Vania yang kseleo pas latihan Bola Voli. Aku pun menanggapi seolah-olah percaya dengan cerita Darwin meskipun aku tahun yang sebenarnya terjadi itu lebih dari diceritakan oleh Darwin. Gio berlagak seolah-olah memberi perhatian lebih dengan memeriksa kaki kak Vania yang masih sakit, namun di tepis oleh Kak Vania dengan beralasan masih sakit. Gio menawarkan dirinya mengantarnya pulang namun Vania juga beralasan karena mau istirahat dulu dan bisa pulang sendiri dan tidak mau merepotkan Kak Vania ‘anjing si gio masih aja ngincer’ kataku dalam hati

“kak, gimana kalo kakak di anter dodi aja naik mobil” tawar dodi

“eh serius gpp dod, aku mau istirahat dulu nanti bisa pulang sendiri” jawab Vania

“ga gitu, aku kan ga tega juga liat kak Vania masih sakit gtu kakinya, khawatir dijalan takut kseleo lagi” Ujar Dodi

“iya kak sama dodi aja di anter, kita kan jadi khawatir kak” sambung Roni

“makasih ya kalian adik kelas sudah baik sama kakak, tp beneran gpp nih ?” tanya Vania

“iya gpp sekalian aku pengen tahu juga kan rumah kak Vania, biar nanti Bisa jemput klo berangkat bareng hehe” kata Dodi

“oh iya yaa.. sama dodi aja kak bener” sambungku

“tapi kamu ikut anter aku ya Den. Takutnya nanti aku ketiduran dimobil. Soalnya agak capek juga abis latihan.”kata Vania

“I.Iiya kak klo dibolehin Dodi sih” Ujarku

“udah lu ikut aja den” kata Dodi

“tuh kan di bolehin” kata Vania

“yaudah Yuk berangkat sekarang” Kata Dodi

Lalu Vania memintaku membopongnya untuk naik kemobil, sambil berjalan Vania berpamitan ke rekan-rekan Tim Bola Voli dan pelatihnya untuk pulang duluan. Dan dipersilahkannya dengan catatan harus hati-hati bawa mobilnya. Saat ku bopong entah sadar atau tanpa sadar Vania yang berjalan pincang, membuat tanganku memegang payudaranya yang sebelah kanan. ‘anjinnggg empuk bangettt kenyaalll’ cuapku dalam hati. Vania malah menyondongkan badannya kedepan sehingga payudaranya semakin terpegang oleh telapak tanganku. ‘dia ngegoda nih’ pikirku

“kenyal ya den ?” bisik Vania

“###@@@@/////” awkward moment

“hihihi gpp itung-itung bonus buat kamu AWWW” Kata Vania yang langkahnya tiba-tiba semakin condong kedepan

“loh kenapa Kak?” panik dodi

“gpp dod auuhh.. bukain aja pintu mobilnya” kata Vania

Lalu dodi membuka pintu mobil Honda Jazznya dan aku memasukan Kak Vania Kedalam mobil Jok Belakang. Dan aku duduk di depan sama dodi yang menyetir.

Tak lama saat diperjalanan, kami lihat kak vania Ketiduran di belakang. Kulihat mukanya kelelahan, mungkin akibat dari aksinya tadi sama Darwin sampai lemas. Ku perhatikan kepala kak Vania sampai kepinggir pintu mobil untuk bersandar.

“Den, tuh anak kasian ya. Udah lelah, kesakitak karena kseleo lagi” Kata Dodi

“iya si klo diperhatiin cantik banget ini anak” Ujarku

“heh kampret, dia lagi sakit malah di rekam di otak lu buat jadi bahan coli” Ledek dodi

“ehh ehh.. iya gmna ? orang dia cantik kan dod?” tanyaku

“iya cantik, sexy, mulus, putih idaman cowok-cowok sih” timpal dodi

“makasih yaa kalian udah ngomongin aku dengan baik hihihi” tiba-tiba Vania bilang gtu dari belakang

“loh kirain tidur kak ?” tanyaku

“iyah sampe enak gtu tadi kita liat” sambung dodi

“setengah tidur sih, nahan sakit soalnya” jawab Vania

Sambil ngobrol ngalor ngidul, tidak terasa sudah tiba di rumah Kak Vania. Aku kembali membopong kak Vania masuk ke rumahnya. Kali ini dibantu dodi. Perlahan-lahan dengan hati-hati aku dan dodi membawa Kak Vania Masuk ke rumahnya. Ternyata di rumahnya sedang tidak ada orang. Ayahnya sedang perjalanan dinas keluar kota, dan ibunya sedang melakukan pembicaraan bisnis bersama rekan bisnisnya. Cukup pekerja keras juga orang tua kak Vania tidak seperti dirinya yang suka mengeluh dan sedikit pemalas haha

Sesampainya di ruang keluarga, Kak Vania kita dudukan di sofa, sembari kita berdua memeriksa kakinya apakah ada memar atau tidak.

“ini sih sepertinya harus diperban kak, biar tidak berubah posisi hamstringnya. Biar ga terlalu sakit juga” kata Dodi

“oh gitu ya, tau gitu td pas dijalan mampir dulu ke apotek” kata Vania

“yaudah den beliin dulu sana ke apotek terdekat” kata dodi

“emang disini yang deket diman kak?” tanyaku ke Kak Vania

“ada sih, cuman suka penuh jam segini. Soalnya nyatu sama dokter yang buka praktek disana” jawab kak Vania

“yaudah aku pergi sekarang aja. Dod minta duid” kataku

“nih 300.000 cukup kan?” kasih dodi

“banyak amat bro. paling juga berapa” sanggahku

“sekalian beli makan pea, lo ga laper emang?” kata dodi

“eh iya sih njing ga usah gass” jawabku

“hihihi lucu ya kalian, toxic tapi sahabatannya ga kesinggungan” Ujar vania

“namanya juga temen deket kak, ya gini hahaha” jawab dodi

“yaudah sana berangkat jamal” sambung dodi

“DENI! Bukan Jamal dodi bangsat!” sergahku

“hihihi makasih ya Deniiii kamu baik banget” kata Vania

Berangkatlah aku dengan berjalan kaki ke apotek sesuai dengan arahan Kak Vania dan nyari makan untuk bertiga, kulihat ada KFC tak jauh dari sini. Aku pun memesan makan terlebih dahulu, dan membayar bill lalu pergi ke Apotek. Ternyata benar, apotek nya penuh sekali, selain banyak yang membeli keperluan obat, ada juga yang menebus obat dari orang-orang yang berobat ke dokter disini. Aku lupa bertanya kepada Dodi, selain membeli perban untuk kaki kak Vania, baiknya membeli apalagi. Ku telpon dodi lewat whatsapp.

‘tuuuutttttttttt tuttttttttttttttt’ berdering

‘tuttttttttt tutttttttttttt’ ga diangkat

Lalu ku telpon lagi, dan masih ga diangkat

Ku Video Call saja sekalian kepo selama aku kesini mereka ngapain aja

‘tutttttttttttttttt tuuuuutttt’ diangkat

“dod, selain perban beli apa lagi bagusnya?” aku langsung bertanya

Namun tidak ada jawaban, malah HP nya malah ditaruh begitu saja, tapi menghadap ke Dodi dan Kak Vania. Tidak jelas karena ada efek cahaya dari jendela mungkin. Namun samar-samar kulihat ‘ANJING’ kagetku dalam hati

Posisi dodi kepalanya sedang berada di antara selangkangan kak Vania, dengan kak Vania masih duduk di kursi yang td. Ku bisukan panggilan video ku supaya tidak ada suara nyaring, dan ku perhatikan dengan seksama aksi mereka posisi ini pastinya dodi sedang memberikan Jilatan langsung ke memek Vania karena kulihat kak Vania sudah tidak memakai celananya. Terlihat kaki yang jenjang dan paha putihnya terekspos ke kamera.

Ka Vania memegang kepala dodi, dan dodi terlihat geleng-geleng kepala melakukan aksinya

“aahhhhhh doddhhhh” desah ka Vania

‘ANJING’ lalu aku buru-buru memakai HS untuk meredam suara dari Panggilan Video ini karena aku sedang berada dalam kerumunan orang yang mengantri obat.

“emmmphhh elllkkkllllhhhhh sllllllluurrrpppp” kudengar dodi menjilat memek Kak Vania dengan semangat

“Terus dodddhh ahhh.. makasih udah baikkkkhh samaaahhh akuuuhhh aahhhhh ooohhhh” lenguh kak Vania

“emmmpphhh elalllklkhhh pohhhhh enak ya kak ?” tanya dodi sambil melepas jilatannya

“ooohhh dodiiiiii iyahhh enak bangetthhh. Kamu pintarrrr” Puji Kak Vania

“akuhh mau pipissss doooddddhhhhh ahhhh” sambung kak Vania

“eaallkkhhh sluuurpppp mhhhhppppp sruuuuulllllffff” sedot dodi dengan suaranya sedotannya yang terdengar nyaring

“aaaahhhhhhh fvck fvck keluarrhhhhhhh” desah panjang kak Vania

Kulihat kak Vania menggeliatkan badannya seperti melepaskan kenikmatan orgasme yang didapat dari Jilatan Dodi. Sambil mendesah panjang, kepala dodi dibenamkan di memek kak Vania oleh tangannya.

Dodi melepaskan kepalanya dan samar kulihat muka dodi terlihat glowing akibat dari semburan memek kak Vania. Dodi mengambil nafas panjang mungkin karena pengap akibat terlalu lama membenamkan wajahnya di memek kak Vania.

“aku dapet giliran ga nih ka?” tanya dodi sambil membuka sabuk dan resleting celananya

“kamu mau aku apain emang doddhhh haahhh uuuuhhh?” tanya kak Vania sambil memberikan tatapan menggoda kepada dodi

“kontolku mau di sepongin sama bibir sexy kak Vania” kata dodi

“mau ini ?” sambil nunjuk mulut

“ini?” remas payudara

“atau ini aja” ujar kak Vania sambil memegang batang kontol dodi yang ukurannya dibawah ukuran milik Darwin

“SEPONG KAK! SEPONG!” Tegas dodi sambil membenamkan kontolnya sehingga masuk kedalam mulut Kak Vania

“Uhhhukkk eellghhkk eeeemmhhh mmmmpppphhh” desah kak Vania sambil berusaha nerima desakan kontol Dodi

“aaahhh oohhh enak banget kaakk mulutnyaaa ahhhh ooohh” desah dodi

Akupun berangsur pindah lokasi yang semula di pojokan apotek supaya tidak terlihat oleh orang lain, aku bergegas mencari toilet untuk menuntaskan hasrat Sagapungku. Setelah masuk toilet aku buru-buru menurunkan celanaku dan mengocok kontolku karena sudah tidak kuat. Kembali kulihat dodi mulai menjambak rambut kak Vania, sambil menggenjot mulutnya. 5 menit berlalu dan aku masih mengocok kontolku sambil memperhatikan mereka

“aaahh ealllkhhh gglllkkkk uuhhh” desah kak Vania

“enak kak ahhh ahhh aku mau masukin kontol ke memek kakak boleh?” tanya dodi

“eealllkkhhh slllpppp elllghhhhkkk ellllghkkkk” Kak Vania malah menahan pantat dodi agar kontolnya tebenam lebih dalam di mulutnya

“aaaahh kakkkkkk jangan disedottt nanti keluaarrrhhh aaaarggghhh” desah dodi

“kaaakkkkk” sambung dodi

Kuliah dengan sigap kak Vania Mencabut kontol dodi dan langsung dikocoknya pake tangan. Seketika keluarlah peju dari kontol dodi muncrat ke muka Kak Vania dengan banyaknya. Dahi, hidung, mata, dan pipi kak Vania terlihat belpotan terkena semburan pejunya. Sambil memberi tatapan menggoda kepada dodi kak Vania menjilati Peju yang berada di mukanya. Dodi terlihat geleng-geleng kepala akibat tidak kuat melawan kebinalan kak Vania. Akupun berbarengan dengan sudahnya Live Video Call ini, kontolku muncrat sedikit. Karena tadi pagi aku sudah keluar banyak saat melihat adegan kak Vania dengn Darwin.

“kak aahhh.. kakak binal bangetttt. Sexy bangetttt” kata dodi

“td kamu mau ngentotin kakak yah ? hmmm.. jangan yaahhh gaboleh!” tegas kak Vania

“kenapa kak? Kan tanggung td kayanya enak memek kak Vania juga udah becek banget” ujar dodi

“pokoknya jangan yaaahhh… klo mau make aku. Di mulut aja, atau aku kocokin aja, atau kalau engga aku jepit pake toket aku hihihi” goda Kak Vaniaa

“aaahhh kak Vaniaaahhhh mmmmmmphhh mmmmuachhh mmmmphhh” tiba-tiba dodi karena sudah ga kuat langsung mencium bibir kak Vania dengan lahapnya. Kak Vania membalas ciuman dodi dengan saling bersilat lidah dan juga bertukar ludah.

“mmmmmpphhh ealllkhhh udah dod uuuuhh hufhhhh ahhhh” lepas kak Vania

“makasih yaaa kaakkk” sambil ikut duduk disamping kak Vania dan kulihat dodi seperti mencari HP di sakunya

Akupun langsung mematikan video call, dan bersih-bersih di toilet.

Tidak lama setelah itu aku langsung mengantri untuk membeli perban serta minyak oles hangat buat kaki kak Vania. Tidak lupa juga membawa pesanan makan di KFC yang sudah aku pesan dan dengan cepat kembali ke rumah kak Vania. Dijalan aku terpikir kenapa td dodi mencari HP di sakunya, padahal itu HP dia dan td menganggkat video callku

‘jangan-jangan kak Vania yang angkat dengan sengaja?’ pikirku

Ketika aku sudah kembali ke rumah kak Vania, posisi mereka sudah rapi dan terlihat dodi sedang mengelus-ngelus kaki kak Vania

“woy kampret! Enak lu ya ngelus-ngelus kaki kak Vania sampai betis. Bukan kakinya yang di Pijit” kataku

“lu juga lama beli perbannya bangsat! Kasian tuh kak Vania berdenyut-denyut kaki nya kesakitan” jawab dodi

“yaudah nih lu pasangin, gua mau makan dulu laperrrr” jawabku pura-pura seolah tak tahu apa yang terjadi

“kak aku suapin ya” lanjutku memberanikan diri karena selalu didahului teman-temanku untuk menikmati kak Vania

“hihihi lucu ya kalian. Yaudah gpp deni siniii aaaaaa” kak Vania sambil buka mulutnya

“nih nasi pake saus sama kulit ayam KFC. Aaaaa” suapin kak Vania

“heleehhh so romance anjing lu den. Gua balut dulu ini kak Vania kasian” Ujar Dodi

Dodi dengan serius membalut kaki kak Vania dengan perban tidak lupa di olesnya dengan minyak yang bisa menghangatkan. Setelah berbicara ngalor ngidul, kami berdua pamit pulang. Kak Vania tidak mengantar sampai pintu dan menyuruh kami untuk menutup aja pintunya. Tiba-tiba hp ku ketinggalan setelah naik mobil Honda Jazznya dodi, aku kembali kedalam dan bertemu lagi dengan kak Vania untuk ijin mengambil HP ku yang ketinggalan.

“kak maaf, HP ku ketinggalan” kataku

“kamu belum beruntung ya den.. mungkin lain kali aja yaaa… gmna tadi liat live shownya enak den ?” tanya kak Vania sembari menunjukan wajah yang menggoda sembari mengigit bibir dan jari telunjuknya

“uhh aaa..anu kak, berarti td yang angkat telpon di HP Dodi itu kakak?” tanyaku

“iyahhh dennniihhh. Soalnya kasian kan klo Cuma dodi yang dapet enak td. Jadi aku kasih live show aja buat kamu hihihi” jawabnya

‘ANJING’ dalam hati

“duh kaakkk.. aku pamit pulang yaa. Takut doni tinggalin aku di depan” Ijinku

“sini bentar den” suruh kak Vania

Aku mendekat dan kak Vania mencium bibirku dengan lama. Dan sedikit memberi gigitan dibibirku.

“mmmmuaachhh.. mmmmphhh.. udah ya den. Makasih udah baik sama aku” lepas kak Vania

“S..s..ssama – samaaa kkakakkhh” aku terkejut sambil ngeloyor keluar dari rumah kak Vania karena shock.

Aku langsung masuk ke mobil dan di antar pulang oleh dodi. Diperjalanan dodi ngobrol biasa denganku, mungkin dia memang tidak tahu klo kejadian tadi aku menyaksikannya lewat video call.

Setelah sampai kerumah aku langsung membanting tubuhku ke kasur karena cape sehabis coli 2x dalam sehari.

Kak Vaniaaaa.. kupastikan suatu saat kamu akan ku nikmati.
 
Mantap hu, Di tunggu updatenya hu.
Penasaran kenapa vania gak ngijinin dia di ewe apakah vania masih perawan? Hmm menarik nih hehe
 
Update kali ini mudah-mudahan jadi rame ya hu. semoga semangat, karna saya juga butuh dukungan

PART 4 Hari Yang Masih Sama



Hoaammmmmmmm pagi ini kembali aku mulai akan melanjutkan aktifitas hidupku yang di awali dengan bangun tidur. Kamarku yang masih acak-acakan. Aku yang masih wangi parfum alami, dan dengan harus semangat aku memaksakan diri untuk bangun. Hari ini Rabu jam 06.00 WIB aku merencanakan sekolahku hari ini dengan jadwal lumayan padat. Matematika, Biologi, dan Pendidikan Kewarganegaraan. 3 mata pelajaran yang harus aku hadapi hari ini.

Aku bergegas mandi dan sarapan hari ini yang sudah dipersiapkan oleh ibuku.

Aku berangkat pagi ini dengan naik angkutan umum, betapa sesaknya waktu pagi karena banyak orang lain yang berangkat kerja, dan sekolah. Dan di persimpangan jalan aku melihat mobil Honda Jazz milik Dodi, ku perhatikan dari jauh ternyata dia berangkat dengan Kak Vania. Dengan kak Vania duduk di depan. Padatnya jalanan ibu kota menjadikan angkutan yang aku tumpangi tertahan, bersamaan dengan mobil milik dodi dibelakangku. Kaca belakang angkutan yang agak gelap membuat aku tidak terlihat oleh mereka. Namun aku dari sini bisa melihat mereka. Penumpang lain tidak ada yang melihat kebelakang, fokus melihat kedepan dengan perasaan gelisah karena macet. Aku memperhatikan mereka di belakang saling canda tawa, mungkin mereka sedang bercanda. Namun kuperhatikan sepertinya Kak Vania membuka 2 kancing baju putih abu-abunya.

‘ANJING’ beraninya dia

Selanjutnya tangan kak Vania kulihat mengarah ke dodi sambil naik turun. Ku perhatikan lagi dengan seksama, ternyata kak Vania berangkat sekolah bareng dodi di mobilnya sambil ngocokin kontol dodi. Kulihat dodi merem melek dibuatnya. Dengan cekatan tangan kak Vania naik turun sangat cepat namun ku rasa tidak akan menjadi lecet ke kontol dodi karena mulusnya tangan kak Vania. Tiba-tiba dodi terlihat seperti akan ejakulasi, dan benar saja kak Vania seperti kaget dan mengangkat tangannya. Ku perhatikan lagi dengan jelas lengan kak Vania seperti ada lendir berwarna putih. Dan kupastikan dodi telah memuncratkan pejunya karna di kocokin sama kak Vania.

Pagi-pagi dikasih suguhan tontonan seperti ini membuatku menjadi sagapung tak tertahankan. Lalu mobil dodi mendahului kendaraan yang ku tumpangi karena sudah mulai melenggang jalanannya.

Singkat cerita aku sudah sampai di sekolah dan berpapasan dengan Darwin.

“Woy den, lu ga bareng sama dodi? Biasanya hari rabu suka barengan” kata Darwin

“enggak win, gua td naik angkutan umum. Soalnya dodi whatsapp gue dia ga bisa jemput katanya mau sambil anter adiknya sekolah” jawabku

“ooh gtu. Yaudah yuk masuk aja” ajak Darwin

“hey den, sorry td gua ga jemput lo, bareng adek gue soalnya” kata dodi

“tau gue lu bareng kak Vania kan td?” jawabku

“hehehe kok lu tau sih?” tanya dodi

“td gua lihat kak Vania turun dari mobil lu bangsat!” ujarku

“wkwkwk iya iya sorryyyy bro kuu.. soalnya kasian kan sakit kaki nya belom sembuh” kata dodi

“alah eluuu. Ngomong aja ga bisa nahan klo ama cwe cantik” timpalku

“udah udah. Yuk masuk kelas bentar lagi di mulai” kata Darwin

Lanjut kita semua masuk kelas kembali melanjutkan aktifitas sekolah, dengan posisi bangku kita yang tidak terlalu belakang. Dimulai dengan pelajaran matematika yang kuyakini akan membuat teman-teman sekolahku kelabakan mencerna pelajarannya. Ditambah dengan gurunya yang belibet ketika menjelasakan mata pelajaran. Sinus, cosinus, tangen dsb. Sudah 15 menit berlalu pelajaran matematika, guruku masih sibuk menerangkan pelajaran didepan kelas dan aku memperhatikan pelajaran dengan seksama supaya bisa ku serap agar menambah ilmu untuk bekalku kelak. (So Iyeee kaaann)

Setelah 30 menit barulah guruku memberikan soal-soal latihan dengan antara materi dan soal yang berbeda jauh, aku yang dianugerahi otak yang cemerlang dan akibat dari konsentrasi terhadap materi yang diberikan oleh guruku pada awalnya tadi, mampu menyelesaikan soal-soal latihan dengan lancar. Kulihat teman-temanku dengan dahi berkerut, dan kelihatan pusing mulai memberikan kode-kode untuk meminta contekan kepadaku. Ku abaikan saja awalnya dan hasil latihanku diperiksa lebih dulu oleh guruku. Namun Roni yang duduknya lebih dekat denganku, dengan cekatan menyalin hasil latihanku dengan diam-diam dan sangat cepat sebelum ku kumpulkan. Alhasil aku tidak perlu memberikan contekan lagi kepada mereka setelah aku mengumpulkan hasil soal-soal yang diberikan oleh guruku.

Guruku pun memberi bonus dengan mempersilahkan aku untuk istirahat lebih awal, karena soal-soal yang ku kerjakan hasilnya bagus dan benar dengan Nilai 98. Aku kemudian pergi ke kantin untuk sekedar membeli minum dan cemilan sembari menunggu teman-temanku keluar untuk menyusulku istirahat.

Tiba-tiba aku ingat kejadian-kejadian yang dialami teman-temanku sebelumnya, mulai dari Gio, Darwin, dan Dodi terhadap perlakuan mereka kepada Primadona Sekolah yang digandrungi siswa sekolahku. VANIA!

‘kapaaan yah? Gua bisa dapat kesempatan seperti mereka?’ tanyaku dalam hati

Dewi fortuna yang belum berpihak kepadaku membuatku sangat Sagapung kala ku ingat kejadian yang telah berlalu.

Ku ingat Gio dengan bangsatnya mendapat kesempatan untuk menikmati sepongan Kak Vania di dalam rumahnya tepatnya di dapur dikala aku sedang fokus mengerjakan tugasnya kak Vania lalu berbincang dengan ibunya.

Darwin salah satu teman bangsatku yang mendapat kesempatan dalam kesangean. Menjelajahi tubuh kak Vania saat kaki nya kesakitan akibat latihan Bola Voli yang membuatnya kseleo. Bibir, payudara, dan memek kak Vania pun tak luput dari sasarannya. Kontolnya pun mendapatkan service yang maksimal dan membuatnya menyemprotkan pejunya dimuka kak Vania untuk sekedar facial.

Si anak sultan Dodi, mendapatkan kesempatan untuk menelusuri setiap titik sensitif milik ka Vania. Merasakan memeknya dengan mulut, mendapatkan sepongan yang maksimal sehingga membuatnya selalu mencari-cari kesempatan agar dapat mengulang kenikmatan yang didapat dari kak Vania, seperti kejadian pagi tadi sambil menyelam minum air. Menjemput kak Vania dan menjemput kenikmatan kocokan tangannya di dalam mobilnya sendiri saat berangkat sekolah.

Sedangkan aku ? hanya bisa mengocok sendiri kontolku sembari memperhatikan mereka sampai-sampai pejuku munncrat sangat banyak. Perasaan Sange ini semakin ga ketampung dikala aku mengingat kejadian-kejadian yang kulihat dengan mata kepalaku sendiri.

“HEY!” sebuah tangan yang lembut mengejutkanku dari belakang saat aku sedang melamun membayangkan kejadian-kejadian dimasa lampau.

Dengan sigap ku tengok ternyata suara yang sudah kukenal itu tidak lain adalah suara merdu kak Vania.

“Eee.eehhh.. kak Vania” jawabku gugup karena melihat kecantikannya yang tidak pudar di mataku.

“ngapain kamu sendirian disini den? Mana temen-temen kamu?” tanya kak Vania

“i…ii.niii aku tadi dapet bonus untuk istirahat lebih dulu dari guru matematika. Jadi aku duluan istirahat kak” jawabku

“emang yaaaa. Anak pinter selalu dapat reward dari kepintarannya hihihi” ujar kak Vania

“hehehe anugerah dari Tuhan kak” jawabku

“eh, tapi aku lupa loh belum ngasih bonus buat kamu, karena kemarin kamu bantuin aku ngerjain tugas matematika di rumah aku” kata kak Vania

“eh.. eehh tenang aja kak. Deni ikhlas kok ngerjain kakak.. eeeeeehh.. tugas kakak Maksudnya!” tegasku gelagapan

“hihihi lucu ya kamu, jangan gelagapan juga dong Dennn.. biasa aja. Emang aku bikin kamu salting ya ?” tanya kak Vania

“hufhtt.. gimana ga salting kak. Ngobrol berdua loh sama cewek cantik di sekolah ini. Hehehe” sambungku

“hihihi dasar kamu ini den. Nanti yaa aku kasih bonus sebagai tanda terimakasih aku sama kamu. Tapi sekalian aja ya nanti sambil bantuin aku ngerjain tugas biologi. Soalnya kebanyak hafalan. Aku kan rada telmi den” kata kak Vania

“duuuhhh.. iya kak. Kapan itu?” jawabku spontan dengan semangat

“nanti aja hari Jumat sore yaa.. soalnya hari sabtu aku kan biasa latihan Bola Voli Den. Minggunya aku ada acara sama temen-temenku” jawab kak Vania

“ooo.. o.. iya kak siap. Aku standby nanti hari jumat ga ada kegiatan sorenya. Kakak tinggal Whatsapp aku aja kabarin yaaahh” kataku

“okeee dedek denikuu yang pintarrrr hihihihi” canda kak Vania

“ngomong-ngomong kak Vania istirahat juga? Udah ke kantin aja” tanyaku

“iya nih den, ausshhhh.. mau beli Fruitea Rasa Apel hmmmm” ujarnya sambil sedikit menekan bibirnya . terlihat sensual dimataku.

“nihhh den!” sambungnya sembari memberi aku 1 botol Fuitea yang disimpan di meja kantin tempat aku duduk

“mm makasih kaakk. Udah cantik, baik hati, dermawan, sexy lagi ehhh” ucapku keceplosan

“duuhh Deniiiiiiii bisa ajaaa gombalnyaaaa.. hihihi gemeessss dehhh” kata kak Vania sembari nyubit pipiku

‘sakit tapi bikin ngaceng kontol di cubit juga’ walau sekedar di cubit, tiba-tiba kontolku menggembung didalam celana sekolahku dan terlihat olehnya

“iihh Deniii kok itu ada yang menggembung sihhh ?? kenapaaa ??? hihihhi” tanya canda kak Vania

Muka ku pun panik dan sedikit memerah menahan malu akibat dari kontolku yang sudah tidak kuat menahan rasa sange yang ga ketampung dari kemarin. Belum lagi tadi sehabis mengingat kejadian-kejaidan sebelumnya yang dilakukan oleh kak Vania terhadap Gio, Darwin, dan Dodi. Membuat pikiran yang ada didalam kepalaku menjadi tidak karuan.

“aaa..anuuu kakkk ii..ii..iinniii” gelagapku

“Deni kenapa kok gelagapan gitu siiihh ??” tanya kak Vania sembari berposisi membungkuk kepadaku yang bersandar ke meja. Dan kulihat payudaranya tertekan di meja sehingga menjadi terlihat padat dan tanpa sadar kulihat 1 kancingnya terbuka. Memperlihatkan sedikit belahan dadanya yang agak mengkilap seperti glowing. Mungkin karena keringatnya.

“g..gg..gpp kaakk… uuhh. Kakkk” jawabku singkat karena tidak fokus menjawab pertanyaannya karena aku terkesima melihat keseksian kak Vania

“ooohhh yaudah klo gtu aku mau ke temen-temen aku dulu yaa deenn daadaaahhh” kata vania

Dan sesingkat itu aku melihat keindahan kak Vania. Rasa sange yang menjalar di tubuhku daritadi membuat aku panas dingin. Rasanya ingin cepat-cepat ku tuntaskan saja hasrat ini kepada kak Vania. Namun apalah daya belum ada kesempatan yang berpihak kepadaku.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd