Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Menurut pembaca siapa tokoh yang bakal MATI di episode akhir cerita 'Astaga Bapak' ?

  • Suhardi

    Votes: 92 16,4%
  • Dahlia

    Votes: 24 4,3%
  • Yuda

    Votes: 27 4,8%
  • Bayu

    Votes: 23 4,1%
  • Mang Ujang

    Votes: 394 70,4%

  • Total voters
    560
Status
Please reply by conversation.
Lanjut suhu. Makin seru ceritanya..
Fantasinya makin liar.
Keren banget ceritanya
 
Baru baca update
Eh itu masih flashback ya?
Ditunggu lanjutannya suhu gee
 
Update

Matahari tampak akan terbenam. Akhir pekan segera berakhir, beberapa orang sudah pulang usai menjenguk saudara dan kerabat di sebuah rumah sakit. Sore hari itu, beberapa pasien merasa terganggu dengan keadaan kamar di sebelahnya, terdengar seseorang berteriak marah-marah. Oleh karena itu, sakit yang diderita oleh beberapa pasien yang mendengarkan, rasanya menjadi bertambah parah saja. Padahal, dokter sudah mengunjungi mereka, mengabarkan bahwasanya keadaan mereka sudah membaik, tak perlu ada yang dikhawatirkan.

"Pergiii pakkk!"
"pergii pak dari sini!!"
"yuda gak mau lihatt lagiii wajahh bapaaak!!!", yuda mencoba bangunkan tubuhnya, bukan untuk minum, melainkan mengusir sang bapak dari hadapannya. Ia benar-benar mengamuk seamuk-amuknya.

"Yuda, kamu musti tenang, yud..."
"kondisi kamu itu belum baik....", seakan merasa bersalah, lisa coba tenangkan hati keponakannya.

"Iyaaa yuda..."
"bapak bakal pergi yud....", dengan menundukkan kepala, suhardi melangkah kakinya keluar dari kamar rawat sang anak.

Sesudah sang bapak pergi, yuda masih belum bisa meredam emosinya. Letupannya terus bergejolak. Ia terus menghardik sang bapak yang telah tiada di dekatnya.
"Nyeesseellllll aku punyaaa baaappaaakkk kayaakkk diaaaa......!!!!!!!", teriak yuda dihadapan lisa.

"dia itu gak jauh bedaa sama orang-orang diluar sana yang suka buntingin perempuann.....!!!"
"Ibuuu kandunggg akuuuu,... malahhh diusirr sama orangg gilaaa ituuu!!"
"gilaaaa kauuu paakkkkkk!!!!", di tengah sakit dan emosi yang terus memuncak pada akhirnya yuda menangis, menangisi keadaan yang harus ia terima.

"tenanggg yuda, tenannggg.....", lisa masih mencoba menenangkan yuda gara-gara desakannya kepada mas suhardi.

Ya, atas desakan lisa, baru saja suhardi bercerita mengenai sesuatu yang yuda tidak mengetahuinya selama ini. Namun, cerita suhardi yang belum tuntas lantas dipotong begitu saja oleh yuda yang tak lagi mau mendengarnya. Yuda benar-benar shock mengetahui ibu yang ia kenal selama ini bukanlah ibu kandungnya. Selain itu, ia mengetahui pula bahwa ibu kandung dirinya yang sebenarnya ialah tante marni, wanita yang selama ini ia anggap ibu kandung rina. Bukanlah itu penyebab yuda amat marah kepada bapaknya. Penyebabnya tak lain ialah yuda mengetahui bahwasanya sang bapak menghamili istri orang lain, ya istri pak usman, marni. Apa yang bapaknya lakukan buat yuda tak ingin lanjut mendengarkan cerita sang bapak yang belum selesai. Dalam otak anak itu, ulah sang bapak, buat dirinya benci seketika. Jadi, malu yuda dengan rina. Ia tak tahu bagaimana sikap rina kalau sampai tahu bahwa tante marni adalah ibu kandung yuda sesungguhnya. Dan, bapaknya pula-lah yang telah membuat tante marni berbada dua. Jadi malu yuda terhadap dirinya sendiri akan perbuatan sang bapak.

Dan, dalam anggapan yuda sekarang, ia adalah kakak tiri rina. Padahal, bukan....

Sekarang, yuda sedang menangisi keadaannya yang makin rapuh saja. Dalam benak anak muda itu, ia ingin segera keluar dari rumah sakit ini. Dan, pergi mencari tante marni, orang yang ia anggap ibu kandungnya. Di dekatnya, lisa sebagai tante, mencoba menenangkan yuda. Padahal, dirinya-lah yang harus bertanggung jawab atas keadaan yang berubah drastis. Kalau saja ia tak mendesak mas suhardi bercerita, menbongkar masa lalu yuda, pasien-pasien yang bersebelahan dengan kamar yuda juga tentu tak akan merasa terganggu.

Sebaliknya, suhardi yang sudah pergi menjauh dari kamar rawat sang anak, sedang berjalan tak tentu arah sambil mengusapi air mata yang terus keluar. Suhardi sedang menangisi apa yang telah ia perbuat di masa lalu, sehingga yuda menjadi korban dari semua ini. Dalam hati nuraninya, ia masih tak puas karena belum selesai dirinya bercerita kepada sang anak. Alhasil, yuda cuma menangkap sepotong dari cerita suhardi.

"Yud, maafinn bapak, yud....."
"bapak tahu kalau bapak salaaahhh banget sama kamu....."
"tapi, kamu musti tahu cerita lengkapnya, yud...."
"supaya kamu gak sepenuhnya nuduh bapak biadab", agak terhuyung-huyung suhardi berjalan sembari terus menghapus air mata yang menitik keluar, seakan menyesal atas dosa yang telah diperbuat.

###​

"Maaf tante linda, jadi lama nunggunya ya?", bayu datang menghampiri linda, tampak keduanya akan sama-sama menyambut malam yang dingin di kota Garut.

"Eh? Enggak kok", jawab linda yang sedang duduk melamun di teras, memandangi langit malam yang sedang dipenuhi bintang berkilauan.

"Oh..Masih pengen denger ceritanya gak, tante?", ketika duduk tersenyum, bayu menatap linda.

"Iya dong, 'kan kamu udah janji".

Pada saat yuda masih berbaring lemah di rumah sakit, tertidur di bawah dinginnya AC, sang tante, linda, tampak sedang menikmati liburannya di bawah suhu udara dingin kota Garut. Sehabis makan malam, wanita yang memakai piyama berbalut sweater penghangat itu kini sedang duduk santai diperaduan, sambil menikmati secangkir teh hangat. Bayu yang janji bercerita kepadanya masih sibuk dan meminta linda menunggu sebentar. Linda pun menyanggupi. Oleh karena itulah, linda sekarang duduk sendiri, menunggu bayu bersama ceritanya. Selagi menanti bayu, linda coba pikir sejenak kejadian di siang hari tadi, tentang mimpinya, tentang makam kakek bayu yang bisa-bisanya berada di tengah-tengah ladang Jagung.

Linda coba hubungkan semua hal itu. Barangkali saling terkait. Akan tetapi, karena sulit menjelaskan dan memahami keduanya, membuat linda tak sadar bahwa bayu sudah selesai dengan urusannya. Kini, duduk saling berdekatan, linda tak sabar mendengarkan bayu untuk mulai bercerita, kiranya apa yang hendak bujang itu sampaikan. Sesaat, terlihat Bayu menguap sebentar sebelum bercerita. Tampaknya, ia tidak ingin bercerita panjang-panjang dan bertele-tele.

"Jadinya kamu mau cerita apa?", linda mulai menyimak.

"Hmm iya, jadi gini, tante..."
"aku itu sering kasian lihat mama sendirian, semenjak ditinggal papa".
"Ngurus ade juga sendiri, kemana-kemana sendiri, akunya juga gak ada temen.."
"gak ada yang jaga mama, gitulah..."
"selain itu, aku sering merasa diperlakukan gak adil sama mama"
"Apalagi, adeku itu....", bayu tiba-tiba berhenti bicara, kepalanya menunduk.

"mmm..kenapa ade kamu?", tanya linda terbuat bingung.

"ade aku itu sebenernya bukan anaknya papa, tante..", bayu coba mengangkat kepalanya.

"hah?! maksud kamu?! masa bukan anaknya papa kamu?!"

"iya, adeku itu....memang bukan anaknya papa...", bayu mengulangi kalimatnya sekali lagi.

"Lah... terus, anaknya siapa dong?", makin bingung linda dengan pernyataan bayu.

"anaknya kakek...."

"Hah?!!! serius kamu?!! ade kamu itu anaknya kakek kamu?!!" wajah linda terkejut sekejut-kejutnya, bagaimana mungkin anak bungsu nia merupakan benih orang lain.

"Iya anak dari bapaknya papa, tante...."
"tante inget gak tadi, pas aku manggil tante yang lagi lihat mama nangis di dalam kamar yang lagi sama adeku itu?", bayu mengangguk, mengucapkannya lebih jelas.

"Iyaa inget...", timpal linda

"Iya, itu... mama lagi lihat foto nangisnya, lihat fotonya kakek....", bayu melanjutkan penjelasan yang sempat sumbang.

Karena ucapan bayu barusan, linda dibuat menganga kecil, bagaimana bisa sang kawan, nia, dihamili oleh ayah mertuanya sendiri. Apakah nia sepeninggal sang suami, bermain gila dengan mertuanya, lantas rela menyerahkan tubuhnya begitu saja, pikir linda menduga-duga. Terus, apakah penyebabnya hal tersebut. Di sisi lain, lantas, tangisan yang linda lihat itu tangisan apa pada diri nia tadi. Linda pun coba tanyakan kepada bayu langsung bagaimana bisa sang kakek merupakan bapak kandung dari adik bungsu bayu. Tak malu, bayu pun lantas menceritakannya kepada linda secara gamblang apa yang telah terjadi.

"Kakek, sama kayak pak arso...."
"kakek memperkosa mama pas papa udah gak ada...."
"akulah yang waktu itu saksi bisunya..."
"karena tubuhku terlalu kecil, aku tidak bisa berbuat banyak...."
"itu kenapa aku tadi bilang, mama perlu ada yang jaga, biar gak sendirian lagi...."....

"Hmmm begitu ya...", linda mulai agak paham..

"Selain aku, ada lagi kok orang yang tahu perilaku cabul kakek..."
"kebetulan orang itu tinggal di deket sini juga..."...

"Heh? ada lagi yang tahu? siapa?"...

"namanya pak bejo, dia salah satu pekerja yang udah lama bekerja untuk kakek.."
"dia itu yang tahu lebih jelasnya..."
"apalagi pas kakek meninggal dia yang kasih kabar...", ucap bayu menambahkan.

"pak bejo? serius kamu pak bejo?", linda bertanya seakan teringat sesuatu.

"Iya, tante kenal?"...

"Enggak kok, cuma kayak pernah denger aja...", jawab linda menghela nafas.

"Ohh..."

Apa yang baru bayu katakan membuat linda seolah-olah menemukan sebuah titik terang jawaban dari mimpinya yang cuma sekali itu, namun ia permasalahkan. Tak hanya itu, linda merasa juga telah menemukan setitik penerangan atas mengapa bisa-bisanya makam kakek bayu berada di tengah ladang jagung. Ya, linda merasa perlu menanyakannya pada pak bejo. Selain itu, linda pikir pak bejo tahu banyak mengenai mimpi buruknya yang sulit diartikan. Apalagi, pak bejo ialah lelaki yang linda ingat, bahwasanya linda pernah bertemu dengannya saat siang hari. Alhasil, Linda berencana menemui bapak itu sekali lagi.

Lain halnya dengan bayu, usai bercerita, matanya tampak mengantuk sekali, sudah menguap pula ia berkali-kali. Dalam keinginan terpendamnya untuk segera masuk ke kamar, pandangan bayu terasa menembus dinding rumah sang kakek. Mendadak Ia tersenyum kecil, entah apa yang lucu. Padahal, tak ada satu kalimat yang sedang linda haturkan.
Merasa tak ada lagi yang ingin disampaikan, pada akhirnya bayu pamit ke linda untuk tidur.

Linda pun rela melepas bayu pergi. Cerita dari bayu seakan sudah cukup ia dengarkan. Terlebih, dingin semakin menusuk, linda ingin masuk ke kamarnya untuk segera tidur dan menghangatkan badan. Ia lantas beranjak meninggalkan tempat bersantai menuju kamarnya.

Ketika sudah dalam pulasnya tidur, lagi-lagi mimpi buruk itu datang menghantui linda.......

###​

Lembayung senja minggu sore di masa lalu begitu Indah, menghiasi mereka yang baru pulang, merayakan akhir pekan bersama keluarga. Tidak, tidak dengan sebuah rumah, sebuah rumah yang berdiri di dekat tanah lapang. Saat kebanyakan tetangganya berlibur ke luar kota, penghuni rumah ini malah sedang merayakan libur bersama tetangganya yang lain, bukan di luar kota, melainkan di kamar. Lihatlah kondisi sebuah kamar di rumah itu, yang sebelumnya sempit, sengaja dibuat luas. Ranjang kayu yang biasanya memenuhi, dibongkar. Cuma kasur yang tergeletak di sana, bersama dengan tikar-tikar yang nampak sengaja digelar pemilik rumah.

Kamar yang baru ditata semalam itu tidak kosong, beberapa pakaian tidur wanita yang sepertinya terlempar menjadi saksi bahwa terdapat empat orang di sana, dua lelaki, dua wanita. Dan keempatnya itu sedang tak berbusana alias telanjang. Ya, keempat orang itu ialah dua pasang suami-istri, Suhardi-dahlia, Pak usman-marni. Tampak di atas kasur dengan jarak tidak begitu berjauhan pasangan-pasangan itu sedang bersenggama bersama. Hanya saja,... bukan dengan pasangan sah mereka.

Lihat saja suhardi, lelaki itu sedang berlutut, asyik memaju mundurkan penisnya di vagina marni, istri pak usman. Reaksi marni, berontak bukan main. Ia sepertinya tidak menghendakki persetubuhan itu. Namun, tidak bisa apa-apa dia yang posisinya seolah sedang merangkak, karena kedua tangannya dipegang kuat-kuat oleh suhardi yang terus mendengus-dengus memompa penisnya. Oleh karena itu, Marni cuma bisa melampiaskan ketidakinginannya akan persetubuhan itu melalui mulutnya yang tak berhenti merintih dan rambutnya yang terus ia kibas-kibaskan.

"aahhhh hentikaan maasss suharrr...."
"kita gak boleh melakukan ini, mass....."
"ahhhhhh...", desah marni, merasakan klentit kewanitaannya terus digerus batang penis suhardi.

"Urghhhh dieemmm kamuu marniii...."
"akhirnya aku bisa ngontolin memek kamu juga huhhh..."
"ourghhh", semakin bergairah suhardi menembusi vagina marni yang perlahan-lahan basah.

Tidak jauh dari marni dan suhardi yang sedang bergumul. Nampak pak usman dengan tubuh besar nya sedang bersimpuh menahan kedua paha berisi dahlia, agar terbuka lebar. Baru saja mulut dan lidah lelaki itu buat vagina dahlia berlendir, demi kenikmatan penisnya nanti. Mata lelaki itu pun sedang jelalatan memandangi tubuh wanita yang baru digemarinya kemarin hari itu. Sementara Dahlia dengan tubuh sintalnya sedang berbaring megap-megap dihadapan tubuh pak usman yang tegak dihadapannya. Nafasnya masih terengah-engah setelah bibir kemaluannya beradu bibir dengan bibir pak usman. Kedua mata dahlia tidak sedang menatap mata pak usman, melainkan ke arah sebuah benda tumpul panjang nan mengeras di depan liang peranakannya. Ya, benda itu ialah batang penis pak usman yang tak lama lagi akan lelaki itu tancapkan dalam kelamin dahlia.

"Ahhhh janggaaan masss usmaannnnn"
"dahliaaa mohonnnn......", rengek dahlia, kala batang jantan pas usman bergesekan dengan vaginanya.

"Oughhhhh gak nyangka aku, bentar lagi, aku akan entot kamu mbak dahlia.... "
"heehee...", pak usman sempat tertawa kecil sembari memandang ke arah kepala penisnya yang coba ia sedikit-sedikit masukkan dalam liang kewanitaan dahlia.

"Aaahhhh mas suharrrrr, tolong dahlia mas....!", rengek dahlia memohon pertolongan suaminya. wajah wanita itu nampak ketakutan, lebihnya lagi melihat ukuran penis pak usman yang lebih besar ketimbang punya sang suami

"Ohhh percumaa mbak..."
"mbak lihat sendiri, mas suhar lagi ngentot marni, kan?"
"mending mbak bersiap, memeknya mau saya entot nih....", pak usman mulai memasukkan penisnya.

"Aaaahhhhhhhhh jangggaaaannnnn!", pekik dahllia

"Oaaalahhhhhhhhh semmmmpiittt memekmu mbakkkk!", pak usman sulit memasukkan seluruh batang kelamin jantannya.

"Ohhhhhhhhhhhh!", terbelalak mata dahlia kala penis pak usman tertahan di dalam.

Tak masuk seluruhnya batang penis pak usman, tak membuat lelaki itu menyerah. Ia coba sedikit mundurkan lagi penisnya seraya tetap menahan kedua belah paha dahlia. Lalu, dengan sekuat tenaga ia coba dorong kuat-kuat agar bisa menembus sempitnya vagina dahlia. Dahlia lantas menjerit keras, menyebut nama suaminya kala penis pak usman berhasil masuk seluruhnya ke dalam kelamin betina dahlia.

"Orggghhhhhhhhh suhardiiiiii perreeetttt ternyata punya binimu har!!!", senangnya pak usman kala kelamin jantannya berhasil masuk menembusi kelamin wanita istri suhardi.

"Aaaaaahhhhhhhhh masss suharrrrr, dahlia dientot mas usman, mass!!!!", dahlia merengek, menatap pak usman yang bersiap menggenjot vaginanya.

Pak usman coba diamkan sejenak batang penisnya yang terbenam dalam kemaluan dahlia, yang membuat pinggul wanita itu sedikit terangkat. Tak sabar ia segera menggaruk klentit istri suhardi, yang mengcengkram erat urat kemaluannya.

"Mas usman mulai entot ya mbak?"
"urghhh urghhh....", pak usman mulai dengan pelan mengadukki liang peranakan dahlia.

"Aaahhhhh saakkiitttttt mass", dahlia bisa merasakan kelaminnya sedang beradu.

Saat dahlia dan pak usman baru memulai persetubuhan mereka, Suhardi terus mengerjai wanita idamannya, marni. Gerakan maju mundur penis suhardi yang tetap terjaga, membuat marni mulai menampakkan kebinalannya. Lelaki itu pun kini tak perlu memegangi tangan marni sehingga kedua tangannya bisa dengan bebas menyentuh gunungan payudara wanita itu. Marni yang berubah binal karena vaginanya kian dibuat basah oleh penis suhardi, tengah menopangkan kedua jenjang tangannya di kasur. Mulutnya yang terus meracau tiba-tiba disampari mulut suhardi yang mengajaknya berciuman.

"Urghhhhh ayo marniiii, kita berciuman...."

"Aaahhhhhh mass suhaarrr, uncchhhhh hmmmm", kepala marni dipaksa menoleh, menyambut bibir suhardi.

Sekarang kedua pasangan yang sedang bertukar guling itu tengah berlomba-lomba mencapai klimaks mereka. Suhardi, yang walau fokus memuaskan marni, sempat melirik ke arah istrinya yang terus dibuat merintih oleh pak usman. Malahan, ia yang tadinya melihat dahlia sedang ditindih pak usman, sudah tak lagi demikian. Posisi tubuh sang istri kini sedang berada di atas tubuh pak usman yang berbaring. Ia lihat pula vagina istrinya dibuat naik turun oleh batang penis sang kawan yang berusah menumbuk vagina dahlia dari bawah. Oleh karena itu, suhardi lihat pantat bulat dahlia bertubrukan dengan perut pak usman.

"Harr, lihat di atasku har...."
"hehe.., susu istrimu.....", sembari memegangi pinggul dahlia yang tengah bergoyang, dihadapan muka pak usman terlihat payudara istri suhardi itu tengah berayun-ayun.

"Urghh kamuu lihattt inii memek istrimu, mann"
"bentarr lagii aku tumpahin spermaku....", balas suhardi yang tampak akan mencapai orgasmenya.

"Ahhhhh Maasssss, bilaaang ke mass suhardii jangann keluarriinnn di dalaaammmm!!!", marni menimpali.

"urghhh biarrrinnn sayaaangg, suhardi itu dari kemarin udah ngebet banget ngentotin kamuu", pak usman menanggapi ucapan istrinya demikian.

Tahu rahim istrinya akan disemprot cairan mani sang kawan, pak usman tidak tinggal diam. ia membalasnya dengan coba mengerjai istri suhardi, dahlia. Sepasang payudara dahlia yang sedang berayun-ayun di depan wajahnya, coba ia cengkram dengan kedua tangannya.

"Aahhhh Maasss suhaarrr!!", dahlia memanggil nama suaminya saat vaginanya terus mengapit penis pak usman.

"urghh Appaa sayaanggg?", meski sibuk mengadukki vagina marni, suhardi coba menoleh ke istrinya. Dan, ia lihat kedua tangan pak usman sedang mencaplok kedua buah dada dahlia.

"Aahh lihaatt masss"
"tete dahliaa mau diisepp sama mas usman...."
"aaahhhh...."

"Ssuhaarddiii lihatt iniiii"
"istrimu menyusui aku yang hausss"
"Eemmnpphhhhhh ccyyuuupphhhhh srruupptt", ucap pak usman, sembari melumat puting dahlia, matanya melirik ke arah suhardi seolah bangga bisa menghisap payudara dahlia.

"aaaahhhhhh maasssssssss"
"tete dahliaaa diiseeppp mas usmaannnn",....

Suhardi tak merespon kala istrinya sedang menyusui pak usman. Justru keadaan itu membuat suhardi ingin segera melepas spermanya dalam rahim marni. Tubuh marni pun bergoncang.

"Orgghhhhh maaannnn....."
"akuu pejuiinnnn istriimuuu mannn....", semakin cepat penis suhardi keluar masuk.

"Aaahhhhhhh maaassss"
"marniiii bisaaa hammiillllll.....", marni juga tak kuasa. Ia juga akan menjemput orgasmenya.

"Aahhhh aku gakkk pedulliiiiii......"
"Rasssaakaaannn inii marniiii...."
"Aarghhhhhhhhh orrhhhhh crotttt crooooottttt", tumpahlah sperma suhardi dalam rahim marni.

"Aaaaaaaaahhhhhhhhhhh cretttttt ccreeeessssshhh", bercampur-baur cairan pelumas milik marni dengan sperma suhardi.

###​
 
Atas ane cepet banget
Pertalite dulu baru
:baca:
Thx suhu

Edited, after read
Agak bingung dg timeline nya suhu.. Terutama waktu pindah ke scene rumah sakit tadi, kalo bisa pergantian antar waktu nya dikasih tanda atau keterangan
:ampun:
 
Terakhir diubah:
Atas ane cepet banget
Pertalite dulu baru
:baca:
Thx suhu

Edited, after read
Agak bingung dg timeline nya suhu.. Terutama waktu pindah ke scene rumah sakit tadi, kalo bisa pergantian antar waktu nya dikasih tanda atau keterangan
:ampun:

Maklumlah alur cerita ini memang saya buat ngacak. Kalau mau yang maju, Garis Waktu :D
 
Semuanya udah makin jelas nih.,

Kayaknya tinggal beberapa episode lagi buat tamat. Sekaligus buat penghubung ke mamaku hamil 2.,,

Tetap semangat hu., yang rajin update nya.,
 
Bimabet
Updet yang keren pakde
Saran aja klo bisa part Rumah Sakit, Garut ama Flashback di post sendiri sendiri. Rasanya sedikit agak ada yang hilang. Atau susunanya di rubah. Contoh: Garut - RS - Flashback.
Thangks
 
Status
Please reply by conversation.

Similar threads

Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd