Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cerita Nazwa

Mending mana?


  • Total voters
    96
Status
Please reply by conversation.
Ini cerita gila sih. Apalgi kalo punya temen yang begini. Jadi hati2 juga kalo milih pendamping jadinya. Maklum belum pernah nakal wkwkwk. Btw kalo kisah nyata ini kok mirip sama temen saya ya ceritanya wkwkkw
 
Chapter 5

POV Nazwa


"Trus gmana kak kelanjutannya? Kok nanggung sih ceritanya. Aku kan jadi penasaran." Tanya aku pada Kak Salma ketika dia tiba2 berhenti bercerita dan sibuk membalas pesan di Hpnya.
"Tunggu dulu yaaa dek, kakak dapet tugas mendadak dari dosen, katanya bsok dia ga akan masuk kelas. Jadinya dikasih tugas sekarang dan dikumpulin bsok pagi." Jawab Kak Salma sambil ia mulai membuka laptop dan terlihat sibuk menyiapkan bahan tugas kuliahnya.
"Kakak janji dek bakal nerusin ceritanya, tapi maaf-maaf aja ini mah dek, kakak harus beresin dulu tugas kuliah kakak, sekali lagi maaf yaa deek." Kak Salma pun mulai menyakinkanku sambil menyilangkan jari kelingkingnya dengan jari kelingkingku.
"Iyaa deh, Nazwa ngerti. Semangat yaaa kak. Aku jg mau siap2 tidur deh klo gituh. Aku pun mulai menyemangati kak Salma yang sedang sibuk mengerjakan tugas. Sambil bersiap2 tidur aku sedikit bergumam pelan. "Dasar nih kak Salma bisa aja deh bikin aku kentang."
Kak Salma pun mendengar gumamanku, lalu ia pun memastikannya dengan bertanya padaku "Haaah apa dek? Kamu mau kentang malem2 gini? Awas loh nanti kamu makin gemuk"
"Haaah enggak kok, kak, aku ga ngomong kentang kok, yaudah lupain aja, skip skip kakak fokus aja dulu kerjain tugas." Aku pun panik, gumaman ku terdengar kak salma. Untungnya gumamanku tidak terdengar jelas oleh kak salma, duh ada2 aja deh aku ini.

Dipikir2 kok bisa sih aku bilang kentang segala. Jujur aku memang masih penasaran sama cerita Kak Salma. Entah kenapa sejak kita keluar cari buku di gramed, aku tidak fokus dan ingin buru2 mendengarkan cerita Kak Salma. Bahkan saat kita pulang dan Kak Salma cerita, entah kenapa aku begitu excited ingin mendengar seluruh kisah pengalaman Kak Salma. Sampai2 aku sebel sendiri ketika Kak Salma menghentikan Ceritanya. Ada sensasi aneh ketika Kak Salma cerita, seluruh tubuhku seperti menahan gairah. Vaginaku pun sepertinya basah dan terasa gatal. Apakah ini yang dinamakan terangsang? Entah lah, sepertinya aku harus buang jauh2 semua pikiran ini.

Sebenarnya aku masih terbayang2 akan kejadian tadi siang. Jujur, selama ini aku belum pernah nonton film porno. Tapi melihat adegan seks secara langsung seperti tadi membuat efek aneh terhadap sekujur tubuhku. Bahkan, baru pertama kali aku melihat kemaluan laki2 dewasa. Aku ga tau apakah ukurannya Rayan tergolong besar atau kecil? Yang jelas saat melihat ekspresi Kak Salma tadi, sepertinya ia begitu menikmati setiap genjotan Rayan. Ditambah lagi aku merasa kak salma begitu dominan dalam persetubuan itu. Atau jangan2 Kak Salma emang hyper? Duh ada apa sih dengan pikiranku, bisa2nya seperti ini berpikir yang tidak2 terhadap kakak sepupuku tercinta ini. Maafkan aku yaa kak huhu.

Oh ya aku mau bercerita sedikit tentang Rayan. Dia itu sebenarnya tetangga kami sejak kecil di kampung halaman. Bahkan waktu kecil aku, Kak Salma dan Rayan sering mandi bareng. Waktu itu sih tititnya Rayan masih imut2, tp sekarang sudah bertransformasi. Rayan sendiri seumuran dengan Kak Salma, namun dia tidak kuliah. Rayan lebih berfokus untuk meneruskan usaha orang tua nya mengurus pabrik tahu. Tugas Rayan saat ini memasok distribusi produk miliknya ke beberapa daerah di kota B.

Namun entah mengapa Rayan bisa jadian dengan Kak Salma? Aku pun masih bingung. Bahkan Rayan dan Kak Salma sempat terpisah selama 6 tahun mengingat kak Salma harus mondok di Pesantren. Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab dalam benak ku, bahkan siapa krisna? Trus Faiz skrg kmana? Kok bs putus sama Kak Salma padahal dr penuturan ceritanya dia baik bgt kayaknya. Pikiran2 ga penting seperti ini yang akhirnya membuat aku ketiduran.

Esok harinya di kantin sekolah
Kali ini setelah pulang sekolah, aku meminta kepada gengku utk tidak pulang lebih dahulu. Ada hal yang ingin aku diskusikan bersama mereka. Aku merasa kalau kita memang sudah dewasa dan memang perlu terbuka seputaran masalah kehidupan seksual sebagai seks edukasi yang dianggap tabu.

Kita berempat saat ini sedang nongkrong2 cantik di kantin sekolah, sebuah ritual yang memang sering kita lakukan setiap habis pulang sekolah.

Aku pun berinisiatif membuka obrolan, "Eh gengs, menurut kalian cewek kalau lepas perawan sebelum nikah gmana?"
"Uhuk uhuk uhuuk, ada apa gerangan sih, kok tiba ngomongin gini sih. Ada2 aja deh lu Naz." Ujar Alisha yang terkaget sampai dia tersedak minuman yang sedang ia teguk pelan2.
"Eeeh, Najwa mulai nakal yaaa sekarang, udah nanya2 hal yg begituan." Kiki pun menimpali ku sambil mencubit gemas tanganku.
"Kalau menurut gue sih, selama kita punya kesadaran akan tindakan tersebut, dan siap menerima konsekuensi kedepan yaa ga ada salahnya." Kali ini Fina menjawab pertanyaanku dengan pembenaran logis dr nya.
" Yaaampun Fina kok lu bisa berpendapat kaya gitu sih," ujar Alisha yang semakin bingung dengan suasana obrolan hari ini.
Di antara kita berempat memang Alisha lah yang paling polos sehingga tak aneh kalau dia begitu tidak nyaman dengan obrolan ini.
"Jangan2 lu udh pernah yaaa Fiiin sama gebetan lu?" Kiki pun mulai mengorek2 Fina dengan pertanyaannya.
"Hmmmm pernah ga yaaaaa, menurut kalian gmana?" Fina pun mulai menggoda dengan berbalik tanya pada kita2 sambil membusungkan dadanya.
Sekilas penampilan Fina ini cukup modis bila dibanding aku dengan alisha. Fina selalu mengikuti fashion2 wanita berhijab kekinian. Berbeda dengan aku dan Alisha yang selalu tampil apa adanya. Untuk urusan percintaan, Fina emang udh ahlinya, dia salah satu primadona sekolah yang banyak dikejar2 cowok. Balik lagi, aku dan alisha belum berpengalaman soal pacaran2.
"Bentar, bentar jangan dulu melebar kemana2, kalau aku sih mikirnya ya itu dosa menurut agama kita ini, kecuali agama lu yaa ki." Fyi Kiki itu beragama nonis dan dia emang keturunan Manado.
"Bagiku, tuhan kita maha pengampun, apapun dosa bisa terampuni asalkan kita mau bertobat, tapi yang jadi masalah itu anggapan masyarakat, ya ga sih? Kadang masyarakat kita tuh dah kek paling bener aja nilai2 seseorang." Aku pun mulai so so berkelakar.
"Heeh dosa mah dosa ajaaa yaaa, ga usah pake bawa2 tobat segala, kalau kamu ga dikasih waktu utk tobat gmana?" Jawab Alisha yang malah menceramahiku.
"Nah itu dia, kadang tuhan memperlihatkan dan menyembunyikan aib seseorang, nah tugas kita tuh bagaimana kehidupan privasi kita ga tersebar menjadi bahan konsumsi publik." Ujar Fina sambil tidak menghiraukan ceramah Alisha.
"Eh Fiiinn, dari tadi gue liat2 jawaban lu kayak yang udh pro deh di dunia yang beginian." Ujar kiki menilai prilaku Fina.
"Yeeeeaay, makanya lu pada cobain pacaran," Fina pun mulai meledek kita bertiga.
"Alisha, lu peka dikit napa, tuh si Danis, bocah wibu di kelas kita kayaknya naksir sama lu deh. Soalnya gue liat2 dia sering melamun ke arah lu di kelas. Pacarin dia sana, bikin tobat si Danis hehehe." Ledek Fina sambil memberi saran pada Alisha.
"Lu juga Nazwa, si Ariz anak rohis kyknya naksir sama lu. Inget ga lu? Waktu kelas 2 dulu dia pernah nyimpen foto lu di balik buku bindernya. Coba deketin lagi deh, kali aja doi masih bener suka sama lu." Fina pun selanjutnya memberi saran pada ku sambil mengingat2 kejadian ketika kami kelas 2 dulu.

Memang dulu Ariz pernah kedapatan menyimpan fotoku di Bindernya yang waktu itu ketinggalan di kelas. Untungnya Fina yang menemukan binder itu tidak comel ke anak2 yang lain, dia cuma bilang ke geng kita dan langsung mengamankan binder tersebut.

"Kalau eluu ki? Hmmmmm.... Gue masih bingung sih, lu sebenernya suka cewek atau cowok sih?" Terakhir Fina meledek Kiki akan orientasinya dia.

"Yeeeeaay aposeh Fin, gue gini2 juga cowok tulen yaaaa, cuma belum keliatan aja hilalnya."

"Hahaha"
"Hahaha"
"Hahaha"

Kami pun tertawa bersama2 mendengar jawaban Kiki.

Siang itu pun kembali dilanjutkan dengan obrolan2 ringan seputar film drama yang terbaru, gosip entertainment, gosip anak sekolahan, hingga obrolan2 tidak penting lainnya.

Akhirnya setelah menjalani kegiatan hari ini yang cukup padat, di mulai dr sekolah, nongkrong, hingga bimbel, aku kembali pulang ke kosan.

Aku tidak sabar untuk mendengar lanjutan cerita Kak Salma. Entah aku kepo atau apa, yang jelas aku merasakan sensasi aneh membayangkan bagaimana pengalaman seksnya Kak Salma.

Aku pun masuk, kosan yang kebetulan tidak tertutup rapat pintunya. Kulihat Kak Salma sedang tertidur dalam keadaan di depan laptop. Mungkin kak salma kelelahan setelah seharian ini mengerjakan tugas kuliahnya. Sebelum membangunkan kak salma utk makan malam, aku membereskan tumpukan buku2 yang berserakan. Tiba2 ketika aku menemukan surat undangan pernikahan yang terjatuh dari selipan buku kuliah ka Salma. Lalu aku ambil surat undangan itu dan aku melihat tulisan yang cukup jelas.

FAIZ DAN SYIFA

Ohh jadi gituh...

Bersambung
 
Terakhir diubah:
POV Nazwa

"Trus gmana kak kelanjutannya? Kok nanggung sih ceritanya. Aku kan jadi penasaran." Tanya aku pada Kak Salma ketika dia tiba2 berhenti bercerita dan sibuk membalas pesan di Hpnya.
"Tunggu dulu yaaa dek, kakak dapet tugas mendadak dari dosen, katanya bsok dia ga akan masuk kelas. Jadinya dikasih tugas sekarang dan dikumpulin bsok pagi." Jawab Kak Salma sambil ia mulai membuka laptop dan terlihat sibuk menyiapkan bahan tugas kuliahnya.
"Kakak janji dek bakal nerusin ceritanya, tapi maaf-maaf aja ini mah dek, kakak harus beresin dulu tugas kuliah kakak, sekali lagi maaf yaa deek." Kak Salma pun mulai menyakinkanku sambil menyilangkan jari kelingkingnya dengan jari kelingkingku.
"Iyaa deh, Nazwa ngerti. Semangat yaaa kak. Aku jg mau siap2 tidur deh klo gituh. Aku pun mulai menyemangati kak Salma yang sedang sibuk mengerjakan tugas. Sambil bersiap2 tidur aku sedikit bergumam pelan. "Dasar nih kak Salma bisa aja deh bikin aku kentang."
Kak Salma pun mendengar gumamanku, lalu ia pun memastikannya dengan bertanya padaku "Haaah apa dek? Kamu mau kentang malem2 gini? Awas loh nanti kamu makin gemuk"
"Haaah enggak kok, kak, aku ga ngomong kentang kok, yaudah lupain aja, skip skip kakak fokus aja dulu kerjain tugas." Aku pun panik, gumaman ku terdengar kak salma. Untungnya gumamanku tidak terdengar jelas oleh kak salma, duh ada2 aja deh aku ini.

Dipikir2 kok bisa sih aku bilang kentang segala. Jujur aku memang masih penasaran sama cerita Kak Salma. Entah kenapa sejak kita keluar cari buku di gramed, aku tidak fokus dan ingin buru2 mendengarkan cerita Kak Salma. Bahkan saat kita pulang dan Kak Salma cerita, entah kenapa aku begitu excited ingin mendengar seluruh kisah pengalaman Kak Salma. Sampai2 aku sebel sendiri ketika Kak Salma menghentikan Ceritanya. Ada sensasi aneh ketika Kak Salma cerita, seluruh tubuhku seperti menahan gairah. Vaginaku pun sepertinya basah dan terasa gatal. Apakah ini yang dinamakan terangsang? Entah lah, sepertinya aku harus buang jauh2 semua pikiran ini.

Sebenarnya aku masih terbayang2 akan kejadian tadi siang. Jujur, selama ini aku belum pernah nonton film porno. Tapi melihat adegan seks secara langsung seperti tadi membuat efek aneh terhadap sekujur tubuhku. Bahkan, baru pertama kali aku melihat kemaluan laki2 dewasa. Aku ga tau apakah ukurannya Rayan tergolong besar atau kecil? Yang jelas saat melihat ekspresi Kak Salma tadi, sepertinya ia begitu menikmati setiap genjotan Rayan. Ditambah lagi aku merasa kak salma begitu dominan dalam persetubuan itu. Atau jangan2 Kak Salma emang hyper? Duh ada apa sih dengan pikiranku, bisa2nya seperti ini berpikir yang tidak2 terhadap kakak sepupuku tercinta ini. Maafkan aku yaa kak huhu.

Oh ya aku mau bercerita sedikit tentang Rayan. Dia itu sebenarnya tetangga kami sejak kecil di kampung halaman. Bahkan waktu kecil aku, Kak Salma dan Rayan sering mandi bareng. Waktu itu sih tititnya Rayan masih imut2, tp sekarang sudah bertransformasi. Rayan sendiri seumuran dengan Kak Salma, namun dia tidak kuliah. Rayan lebih berfokus untuk meneruskan usaha orang tua nya mengurus pabrik tahu. Tugas Rayan saat ini memasok distribusi produk miliknya ke beberapa daerah di kota B.

Namun entah mengapa Rayan bisa jadian dengan Kak Salma? Aku pun masih bingung. Bahkan Rayan dan Kak Salma sempat terpisah selama 6 tahun mengingat kak Salma harus mondok di Pesantren. Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab dalam benak ku, bahkan siapa krisna? Trus Faiz skrg kmana? Kok bs putus sama Kak Salma padahal dr penuturan ceritanya dia baik bgt kayaknya. Pikiran2 ga penting seperti ini yang akhirnya membuat aku ketiduran.

Esok harinya di kantin sekolah
Kali ini setelah pulang sekolah, aku meminta kepada gengku utk tidak pulang lebih dahulu. Ada hal yang ingin aku diskusikan bersama mereka. Aku merasa kalau kita memang sudah dewasa dan memang perlu terbuka seputaran masalah kehidupan seksual sebagai seks edukasi yang dianggap tabu.

Kita berempat saat ini sedang nongkrong2 cantik di kantin sekolah, sebuah ritual yang memang sering kita lakukan setiap habis pulang sekolah.

Aku pun berinisiatif membuka obrolan, "Eh gengs, menurut kalian cewek kalau lepas perawan sebelum nikah gmana?"
"Uhuk uhuk uhuuk, ada apa gerangan sih, kok tiba ngomongin gini sih. Ada2 aja deh lu Naz." Ujar Alisha yang terkaget sampai dia tersedak minuman yang sedang ia teguk pelan2.
"Eeeh, Najwa mulai nakal yaaa sekarang, udah nanya2 hal yg begituan." Kiki pun menimpali ku sambil mencubit gemas tanganku.
"Kalau menurut gue sih, selama kita punya kesadaran akan tindakan tersebut, dan siap menerima konsekuensi kedepan yaa ga ada salahnya." Kali ini Fina menjawab pertanyaanku dengan pembenaran logis dr nya.
" Yaaampun Fina kok lu bisa berpendapat kaya gitu sih," ujar Alisha yang semakin bingung dengan suasana obrolan hari ini.
Di antara kita berempat memang Alisha lah yang paling polos sehingga tak aneh kalau dia begitu tidak nyaman dengan obrolan ini.
"Jangan2 lu udh pernah yaaa Fiiin sama gebetan lu?" Kiki pun mulai mengorek2 Fina dengan pertanyaannya.
"Hmmmm pernah ga yaaaaa, menurut kalian gmana?" Fina pun mulai menggoda dengan berbalik tanya pada kita2 sambil membusungkan dadanya.
Sekilas penampilan Fina ini cukup modis bila dibanding aku dengan alisha. Fina selalu mengikuti fashion2 wanita berhijab kekinian. Berbeda dengan aku dan Alisha yang selalu tampil apa adanya. Untuk urusan percintaan, Fina emang udh ahlinya, dia salah satu primadona sekolah yang banyak dikejar2 cowok. Balik lagi, aku dan alisha belum berpengalaman soal pacaran2.
"Bentar, bentar jangan dulu melebar kemana2, kalau aku sih mikirnya ya itu dosa menurut agama kita ini, kecuali agama lu yaa ki." Fyi Kiki itu beragama nonis dan dia emang keturunan Manado.
"Bagiku, tuhan kita maha pengampun, apapun dosa bisa terampuni asalkan kita mau bertobat, tapi yang jadi masalah itu anggapan masyarakat, ya ga sih? Kadang masyarakat kita tuh dah kek paling bener aja nilai2 seseorang." Aku pun mulai so so berkelakar.
"Heeh dosa mah dosa ajaaa yaaa, ga usah pake bawa2 tobat segala, kalau kamu ga dikasih waktu utk tobat gmana?" Jawab Alisha yang malah menceramahiku.
"Nah itu dia, kadang tuhan memperlihatkan dan menyembunyikan aib seseorang, nah tugas kita tuh bagaimana kehidupan privasi kita ga tersebar menjadi bahan konsumsi publik." Ujar Fina sambil tidak menghiraukan ceramah Alisha.
"Eh Fiiinn, dari tadi gue liat2 jawaban lu kayak yang udh pro deh di dunia yang beginian." Ujar kiki menilai prilaku Fina.
"Yeeeeaay, makanya lu pada cobain pacaran," Fina pun mulai meledek kita bertiga.
"Alisha, lu peka dikit napa, tuh si Danis, bocah wibu di kelas kita kayaknya naksir sama lu deh. Soalnya gue liat2 dia sering melamun ke arah lu di kelas. Pacarin dia sana, bikin tobat si Danis hehehe." Ledek Fina sambil memberi saran pada Alisha.
"Lu juga Nazwa, si Ariz anak rohis kyknya naksir sama lu. Inget ga lu? Waktu kelas 2 dulu dia pernah nyimpen foto lu di balik buku bindernya. Coba deketin lagi deh, kali aja doi masih bener suka sama lu." Fina pun selanjutnya memberi saran pada ku sambil mengingat2 kejadian ketika kami kelas 2 dulu.

Memang dulu Ariz pernah kedapatan menyimpan fotoku di Bindernya yang waktu itu ketinggalan di kelas. Untungnya Fina yang menemukan binder itu tidak comel ke anak2 yang lain, dia cuma bilang ke geng kita dan langsung mengamankan binder tersebut.

"Kalau eluu ki? Hmmmmm.... Gue masih bingung sih, lu sebenernya suka cewek atau cowok sih?" Terakhir Fina meledek Kiki akan orientasinya dia.

"Yeeeeaay aposeh Fin, gue gini2 juga cowok tulen yaaaa, cuma belum keliatan aja hilalnya."

"Hahaha"
"Hahaha"
"Hahaha"

Kami pun tertawa bersama2 mendengar jawaban Kiki.

Siang itu pun kembali dilanjutkan dengan obrolan2 ringan seputar film drama yang terbaru, gosip entertainment, gosip anak sekolahan, hingga obrolan2 tidak penting lainnya.

Akhirnya setelah menjalani kegiatan hari ini yang cukup padat, di mulai dr sekolah, nongkrong, hingga bimbel, aku kembali pulang ke kosan.

Aku tidak sabar untuk mendengar lanjutan cerita Kak Salma. Entah aku kepo atau apa, yang jelas aku merasakan sensasi aneh membayangkan bagaimana pengalaman seksnya Kak Salma.

Aku pun masuk, kosan yang kebetulan tidak tertutup rapat pintunya. Kulihat Kak Salma sedang tertidur dalam keadaan di depan laptop. Mungkin kak salma kelelahan setelah seharian ini mengerjakan tugas kuliahnya. Sebelum membangunkan kak salma utk makan malam, aku membereskan tumpukan buku2 yang berserakan. Tiba2 ketika aku menemukan surat undangan pernikahan yang terjatuh dari selipan buku kuliah ka Salma. Lalu aku ambil surat undangan itu dan aku melihat tulisan yang cukup jelas.

FAIZ DAN SYIFA

Ohh jadi gituh...

Bersambung
Huuu pertamax dan kentang
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd