Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ACKD - Aku Cinta Kau & Dia (By : FigurX )

Andai kamu TS, ingin Yosa berpasangan dengan siapa di akhir cerita? #vote tdk mewakili kisah akhir

  • Menjadi pasangan Tyas

    Votes: 5 6,3%
  • Menjadi pasangan Nesa

    Votes: 11 13,8%
  • Menjadi pasangan Dua2nya

    Votes: 49 61,3%
  • Tidak semuanya

    Votes: 3 3,8%
  • Menjadi pasangan Cewek lain

    Votes: 12 15,0%

  • Total voters
    80
  • Poll closed .
Bimabet
Welcome to :





●•●•●•●


Part 14


Bukti (Bukan Virgoun)


●•●•●•●


_scene 1, Gelegak Cinta



Dodo meluncur ke arah kosan. Di belakangnya teronggok sesosok makhluk cantik bernama Amanda. Tangan Manda 'nyabuk' (melingkar di pinggang) erat. Bukan karena rasa sayang yang mulai terbit, namun lebih pada rasa takut dibonceng Dodo wkwkwk.. percis dengan apa yang dirasakan Yosa saat jadi penumpangnya 😂.

"Mugo-mugo yoo.. Yosa pas metu (keluar) hahaha.. cek ga ngriwuki ae (biar tak mengganggu saja)", harap Dodo.

Tiba di kosan, Dodo dan Amanda disambut dengan tawa riang oleh Yosa. Sangat diluar ekspektasi Dodo.

"Yahhh.. kadal buntung masih disini..hmm", batin Dodo.

"Halo mbak, masih inget aku kan?, àyo sini duduk ga usah sungkan-sungkan", sapa Yosa ramah pada Amanda.

"Masih dong kak. Pentol gede kan?", canda Manda sambil menghempaskan pantat mentulnya di kursi busa yang terletak di depan kamar kosan.

"Ooh masih penasaran rupanya hahaha. Doo, kasih lihat dong pentol gedenya biar mbak e ga penasaran lagi..", seloroh Yosa membuat Amanda berikut Dodo jadi salting sendiri.

"Iish apaan sih..", jawab Manda malu-malu.

"Hancuk raimu des", imbuh Dodo sambil mendelik jenaka.

"Oya kak, jaketnya yang kena ompol sudah dicuci?", tanya Manda pada Yosa dengan maksud mengalihkan pembicaraan.

"Woeeees opo ae sehh", potong Dodo sedikit kesal. Namun Amanda dan Yosa malah terpingkal-pingkal melihat Dodo yang uring-uringan geje.

"Yaudah deh monggo dilanjut. Sek Do ya.. aku onok janjian sama Yanto dan Doni. Santai ae ga usah kesusu mbak", Yosa sangat mengetahui sikon yang dan berusaha memberi kesempatan kepada Dodo untuk berduaan dengan Amanda.

"Yoo kono minggato seng adohh (pergi yang jauh sana)", ucap Dodo lega.

"Sek yo.. eh mbak ojok lali minta tunjuk pentol gedenya Dodo wkwkwk", Yosa berlari menjauh sambil terbahak.

Klontangg !!!

Lemparan asbak berbahan seng dari Dodo menyasar ke arah Yosa dan terhenti di tembok tikungan halaman kosan karena Yosa terlebih dahulu menghilang di tikungan tersebut.

"Sori nda.. sempel (edan) ancen Yosa iku", Dodo meminta maaf atas tingkah konyol sahabatnya.

"Santai Od", jawab Manda ceria.

"Yaudah yuk ngobrol di dalem aja, sambil dengerin musik", ajak Dodo. Manda mengangguk kemudian berdiri dari duduknya mengikuti langkah Dodo.

"Bersih juga ya untuk ukuran kamar cowok", pandangan Manda berkeliling menyapu seluruh isi ruangan kamar.

"Hahaha.. calon suami teladan", jawab Dodo ringan.

"Yeee.. sok kepedean", senyum Manda.

Manda memilih duduk di atas kursi sematang wayang yang ada di dalam kamar itu. Sedangkan Dodo duduk melantai bersandar pada bibir tempat tidur.

Obrolan mengalir mudah seperti sebelum-sebelumnya. Kecocokan karakter dalam berinteraksi melatarbelakangi mudahnya pembicaraan mereka. Sesekali joke segar terlontar dari bibir Dodo dan disambut tawa riang oleh sang empunya bibir mungil.

Kosan Yosa dan Dodo adalah kosan super bebas dimana tamu bisa mudah berhilir mudik disana. Tak ada aturan baku yang melarang para penghuni untuk menerima tamu lawan jenis. Hanya kesadaran masing-masing penghuni yang diharapkan untuk saling menjaga kenyamanan antar kamar. Mengenai apa yang dilakukan di dalam kamar itu hak masing-masing. Selain itu pemilik kosan yang seorang pensiunan angkatan membuat ia disegani warga maupun penghuni kosan itu sendiri. Selama tidak menimbulkan keributan, penghuni aman untuk melakukan segala sesuatu.

"Uhh gerahnya. Boleh aku buka baju nda?, atasnya doang.. keringetan nih, lengket jadi ga nyaman", suara Dodo memecah keheningan. Tanpa menunggu persetujuan Manda, ia segera berdiri dan menggantungkan bajunya di salah satu paku yang menancap di dinding. Manda tersenyum kecut melihat Dodo yang bertelanjang dada.

Dodo kemudian melangkah ke depan meja, meraih laptop yang teronggok disana dan menyalakan player mp3. Tak berapa lama terdengar sebuah lagu mengalun merdu. Liriknya menghanyutkan jiwa.





-----


Aku dan dirimu tercipta selamanya
Kisah kita layaknya Adam dan Hawa

Kamu diciptakan dari tulang rusukku
Sebagai pelindung hatiku
Kamu telah lengkapi setiap kurangku
Membuat jadi sempurna

'Tak ada cerita yang seindah kita
Seindah Adam dan Hawa

Aku dan dirimu tercipta selamanya
Kisah kita layaknya Adam dan Hawa
Seisi dunia memberi restunya
'Tak ada yang mampu memisahkan kita

(Diskografi FigurX : Adam Hawa - Armada)


-----

Yah.. memang tak ada cerita yang seindah Dodo dan Amanda. Setidaknya bagi mereka sendiri yang tengah merasakan serbuk cinta menyebar di segala penjuru udara. Menyedak, merasuk kerongkongan sukma. Hingga setiap tarikan nafas dipenuhi nafas cinta. Tak ada lagi derita, perih masa lalu, suram masa depan, lelah hati.. semua terkubur, sirna dihempaskan ledakan mesiu asmara yang terlontar dari meriam-meriam prajurit kerajaan romantika.

Dodo kembali duduk dilantai keramik putih motif serat jingga Kedua kakinya sedikit ditekuk keatas berpuncak pada sendi lutut. Kedua tangannya mengikat posisi kaki. Tepat seperti gestur orang yang sedang berpikir. Berpikir, atau tepatnya aksi mikir untuk mengundang perhatian lawan bicaranya. Meski sebenarnya ada beban pikiran lain yang masih menggelayut paksa. Bayangan Mita sesekali berkelebat mengusik cita. Segera Dodo menepisnya dan berusaha yakin melangkah meniti realita.

Benar saja, perlahan Amanda bangkit dari duduknya dan ikut bersimpuh disamping Dodo. Kedua kakinya dibuat serupa dengan yang dilakukan Dodo. Berdua hanya berdiam. Kikuk dan tak tahu akan memulai pembicaraan dari mana.

"Nda", ...

"Od", ...

Secara bersamaan mereka memanggil satu sama lain. Sebuah upaya mencairkan keheningan namun berlanjut semakin canggung tatkala kedua suara mereka bertumpuk. Usaha mengawali pembicaraan kembali tertunda.

Jrenggg !!

Keduanya tersentak. Mp3 yang diputar Dodo tak terasa telah berakhir di lagu yang pertama. Settingan suffle melempar pilihan lagu kedua yang menghentak. Lagu berlatarbelakang rock menggemparkan kesunyian mereka. Entah lagu dari grup band mana, tidak terkenal sama sekali. Alhasil, derai tawa keduanya mengalir seiring lagu rock menggema. Padahal tak satu bait lirik pun yang terdengar jenaka.

"Hahaha.. eh Nda, kamu itu riang lho. Cantik juga. Mosok ga ada seorangpun yang naksir sama kamu selama ini?", ua Dodo membuka celah agar percakapan dapat mengalir lebih mudah.

"Ada sihh.. banyak juga. Tapi semua aku tolak", jawab Amanda santai.

"Kok ditolak semua??!", hati Dodo menjadi kebat-kebit.

"Bukan aku sombong, atau terlalu pemilih.. tapi aku punya rahasia yang tak ingin mereka semua tahu", lanjut Manda lebih serius.

"Apa itu?", jelas Dodo si raja keppo penasaran.

"Aku ga akan cerita kepada orang-orang yang aku tolak, kamu mau di tolak?", Manda balik bertanya, membuat Dodo semakin bingung.

"Ooh.. kamu ga mau aku tembak?", Dodo lemas. Jelas tergambar kekecewaannya. Hancur sudah harapannya untuk mendekati Amanda lebih jauh lagi.

"Beneran ga mau nembak ?, aku sudah mau cerita rahasiaku nih", Manda masih saja cuek dan terkesan santai.

Pertentangan berkecamuk di dalam dada Dodo. Apa yang harus ia katakan sekarang?. Konsekuensi nya seperti akan memakan buah simalakama.

"Aku ga suka ditembak, karena aku ingin nembak. Itu rahasiaku Od...", Manda berkata lirih tanpa menunggu apa yang akan dikatakan Dodo.

"Se ringan itu?.. aduhh kirain ada rahasia apa gitu yg besar", Dodo sedikit berkelakar.

"Yowes aku ga nembak hehe", Dodo cengengesan.

"Emang aku mo nembak?... iih baper lagi dah wkwkwk. GR banget 😉", ledek Manda. Wajah Dodo memerah, menahan kentut.

Sejenak Manda melirik kebawah. Mencuri-curi pandang tepatnya. Seumur-umur baru kemarin itu dia melihat pentungan cowok segede kapal selam. Tak juga pada film porno karena Manda tidak suka melihat film semacam itu. Bukan muna, tapi dia tidak suka jebrat jebret kelar, terlalu dibuat-buat menurut Manda. Jenis film semi, atau cerita porno akan lebih menggugah hasratnya. Realistis.

"Tipe cowok idaman kamu seperti apa sih Nda?", selidik Dodo setelah tawa kemenangan Manda mereda.

"Yang gede..", Manda tak sengaja mengucapkan kalimat tersebut. Gara-gara asyik ngelirik bagian bawah Dodo. Dodo terkaget.

"Haaahh", Dodo seperti salah dengar.

"Yang gede selera humornya maksudku", klarifikasi Manda.

"Ooh..yo wes mene tak nggae kostum badut", canda Dodo garing.

"Yeee.. ga segitunya kaleee", monyong bibir tipis Manda. Dodo mendelik suka sambil terkekeh.

"Berarti seumur-umur belum pernah dicium cowok dong", sergah Dodo.

"Bee..lum",...

Cruppp..

Mendadak Dodo mencium bibir Manda dengan cepat. Namun secepat itu pula Dodo menarik wajahnya kembali.

Sejenak suara hening. Seiring dengan bisikan hasrat, perlahan mereka memajukan wajah. Semakin dekat dan dekat. Dua bibir mereka bertemu. Saling mengecup.

Semakin lama ciuman kering tersebut menanjak tensinya. Manda secara naluri sedikit membuka bibirnya. Mengetahui itu, Dodo dengan pelan tapi pasti melumat bibir tipis yang sekian saat ini merasuki pikiran. Dodo mengulum bibir atas Manda, sebaliknya Manda mengulum bibir bawah Dodo. Bergantian Dodo melumat bibir yang bawah, diikuti Manda yang belajar menikmati bibir atas Dodo. Cukup lihai Manda memainkan perannya. Cukup hebat untuk level cewek yang baru saja belajar berciuman. Atau bisa jadi Manda telah berbohong jika belum pernah berciuman.

Permainan semakin memanas. Dodo dengan lahap berusaha menyedot lidah Manda.

"Hmmmhh", hanya itu lenguhan Manda menikmati sensasi lidahnya yang berasa di makan oleh Dodo.

Dodo tak mau terburu-buru memainkan tangannya untuk bergerilya. Ia tak mau dianggap yang bukan-bukan pada kali pertama bermain rangsang bersama Manda. Dan lagi status mereka yang belum resmi berpacaran seperti meminta Dodo bersabar agar tak di cap pria kurang ajar.

Posisi mereka kini duduk berhadapan. Tangan Dodo hanya mencengkeram lembut kedua pinggang Manda. Sedangkan tangan Manda mengelus pelan di kedua pipi Dodo. Perlahan tapo pasti elusan tangan Manda semakin menjalar kebawah. Tahu-tahu sekarang kedua telapak tangan Manda sudah mengelus segala penjuru permukaan dada Dodo yang masih terbungkus kaos bola.

Agresifitas Manda semakin meningkat. Tangannya dengan lembut memegang ujung bawah kaos Dodo dan mengangkatnya. Seolah memberi isyarat agar Dodo melepas kaos tersebut.

"Oohmmm", sesekali desau nikmat terlontar dari bibir Manda yang kini sibuk memainkan lidah Dodo seperti anak kecil sedang menikmati lollipop. Dodo telah bertelanjang dada.

Jemari Manda kembali melata menyusuri permukaan dada Dodo. Sedikit memijit, meraba, dan sebentar kemudian sudah asyik memilin puting dada Dodo. Rasanya seperti geli-geli kebelet pipis saat puting kecil Dodo dipermainkan.

Melihat kenyataan yang ada, Dodo tak tinggal diam. Ia mengikuti apa yang dilakukan Manda. Dodo berusaha melepas kaos ketat yang membungkus indah molek tubuh Manda. Tak ada perlawanan. Berlanjut Dodo berusaha melepas bra warna coklat yang masih tersisa di tubuh bagian atas Manda.

Melompatlah dua bukit kembar kencang. Orisinilitasnya terwakili oleh bentuk yang masih membulat ketat dengan kuncup puting yang merona mungil berwarna coklat muda.

Sedikit Dodo mundur untuk menikmati pemandangan buah dada terindah yang pernah ia lihat. Sungguh indah mempesona. Sekejab Dodo sudah kembali berjibaku dengan bibir Amanda yang merekah basah. Bibir mungil yang hangat disiram deras syahwat.

"Uuhmm uhm", Manda menggumam tak jelas saat Dodo melayangkan sentuhan jemari di permukaan buah montok dihadapannya. Sentuhan yang berubah menjadi remasan ringan. Berlanjut pilinan gemas atas puting kecil yang kini sedikit mengembang, mengeras. Ciuman bibir pun terlepas sudah.

"Eehhh..sstt", Manda seperti tersengat setrum. Dadanya terdorong ke depan seperti mengejar tangan Dodo untuk meminta tak berhenti. Sekian detik berikutnya dada Manda kembali mundur namun seakan terkaget patah-patah, ritmik tersentak-sentak. Menggelinjang.

Bersama dengan 'gerakan dance' naluriah tersebut sang pemilik nama lengkap Amanda Ayu Ryanita berusaha meresapi apa yang telah ia lamunkan diam-diam tanpa sepengetahuan Dodo. Yaa.. sejak Dodo mengirim foto telanjangnya, Manda seperti terbayang-bayang. Bukan masalah besarnya, karena Manda memang belum memiliki gambaran yang cukup tentang ukuran batang pria umumnya. Namun diluar penalaran ukuran tersebut ada nafsu yang terselubung. Wanita manapun sedikit banyak akan terpatut perhatiannya tatkala melihat hal yang demikian. Meski wanita pendiam sekalipun, jauh di lubuk hatinya akan tetap membekas tentang memori yang 'berbau' birahi. Tak ada satupun wanita di bumi ini yang tak memiliki birahi.

Diam-diam Manda membayangkan benda seksi tersebut. Tak ada nalar yang bisa mencerna apa yang menarik bagi kaum hawa ketika mereka melihat dan melamunkan benda tumpul milik pria. Hanya hasrat dalam diri yang mengalir mengikuti keinginan. Gerak nasti menuju yang dicari.

Matanya terpejam meresapi bayangan maya bercampur rangsangan nyata. Semakin menggairahkan. Sangat memabukkan.

"Uuuhh", suara Manda tertahan melantunkan nada desahan. Masih berhati-hati menyembunyikan gejolak yang tersimpan. Walaupun sedikit demi sedikit terbuka tabirnya mengikuti tensi yang kian meninggi.

Dodo menghentikan aksinya. Ia kembali tegak berhadapan seperti sedia kala. Mata Amanda terbuka sayu. Ada rasa tak ingin Dodo menyudahi permainannya. Manda ingin lagi dan lagi tapi tak mampu terucap.

Dodo sejenak tertegun dan kemudian mengajak Manda untuk berdiri berhadapan. Manda menurut, bahkan sangat menurut. Apapun akan ia lakukan agar Dodo mau mencumbui buah sekalnya sekali lagi.

Lumatan bibir Dodo kembali menerobos bibir Manda. Kali ini Manda menerimanya dengan lebih bernafsu. Saling melumat dan sangat panas. Kecipak liur berpadu lenguh nikmat.

"Hmmm.. slrupp"

"Ahhh"

Tangan Dodo merambat kebawah. Berusaha membuka kaitan kancing pada celana jeans ketat yang dikenakan Manda. Sang bidadari tak melawan. Sebaiknya ia permudah dengan sedikit menggoyangkan pinggul ke kanan dan kiri mempermudah turunnya jeans.

Kulit paha yang kuning langsat. Kontras dengan warna celana dalam merah menyala. Paha Manda tak kurus. Padat dan seimbang. Namun tak berlebihan gemuknya.

Ciuman terhenti. Dodo berjongkok menciumi sisi luar celana dalam Manda menghadirkan sensasi perpaduan antara geli, malu, canggung, dan penasaran. Cairan pelumas Manda sudah sejak tadi membasah lembabkan bibir selangkangan. Aroma khas itu tercium indera Dodo. Hidungnya semakin mengendus mengejar aroma syahwat.

"Od..geliii", bisik Manda tak mampu lagi menahan getaran nikmat di sekujur tubuh. Terutama di pusat liang senggamanya.

Dengan sangat lembut Dodo menarik kain terakhir di tubuh Manda. Sekejap terlihat keindahan liang surgawi. Liang senggama yang masih terkatup rapat, basah menyembul di serambi. Tanpa rambut sedikitpun, mulus laksana baby.

Dorongan tangan Dodo meminta Manda rebah di tempat tidur. Manda tak menolak, justru terkesan sedikit terburu melangkah mundur dan menghempaskan tubuh polos ke atas kasur. Mata Dodo menyapu bersih segala lekuk dan keindahan manusiawi yang terhampar pasrah di depan sana.

Sekujur tubuh kuning langsat tergolek pasrah. Wajah menawan hati, bibir mungil 'megap-megap' terengah menahan gejolak nafsu yang serasa mengajak untuk terus berlari, bukit kembar nan ranum dan sekal berpuncak kecil kenyal menggairahkan, perut ramping membentuk lengkungan kurva yang melenting curam bertemu dengan pinggul lebar laksana biola tak berdawai, menukik turun terexpose jelas bibir surga tanpa belukar yang mulai sedikit merekah teregang syaraf peka rangsang, berakhir di tungkai kaki dengan paha padat mulus seperti gugusan ginseng dan jemari kaki yang tak kalah lentik daripada bulu mata sang empunya tubuh.

Dodo membuka lebar kedua paha Manda. Awalnya Manda malu, namun tak berlangsung lama karena jemari Dodo sudah mendarat disana memainkan belaian erotis.

Wes.. hooppp sek. Tarik napas
😂


●•●•●•●


_scene 2, Selera humornya sangat besar


-----


Saat kujumpa dirinya
Di suatu suasana
Terasa getaran dalam dada

Kucoba mendekatinya
Kutatap dirinya
Oh dia sungguh mempesona

Ingin daku menyapanya
Menyapa dirinya
Bercanda tawa dengan dirinya

Namun apa yang kurasa
Aku tak kuasa
Aku tak tau harus berkata apa

Inikah namanya cinta
Inikah cinta
Cinta pada jumpa pertama

Inikah rasanya cinta
Inikah cinta
Terasa bahagia saat jumpa
Dengan dirinya

Kujumpa dia berikutnya
Suasana berbeda
Getaran itu masih ada

Aku dekati dirinya
Kutatap wajahnya
Oh dia tetap mempesona

Rindu terasa
Dikala diri ini ingin jumpa
Ingin s'lalu bersama
Bersama dalam segala suasana

(Diskografi FigurX : Inikah cinta - M.E.)


-----


"Ooouh..", hanya kata itu yang mewakili perasaan Amanda saat lidah kasar Dodo menggantikan peran jemari untuk 'mengkobel' lembut pematang cinta berbelah tengah. Labia mayora yang mengintip malu-malu segera dilumat habis oleh bibir Dodo yang dahaga. Lidahnya terus merojok ke dalam menggapai labia minora.

"Odd..aahh"

"Ampunn hmmh"

"Geli banget odd.. aaah sst"

Amanda seperti melayang-layang. Kembali tubuhnya meliuk reflek dengan gerakan patah-patah seperti tersengat listrik ribuan watt.

"Oohh ssst mhmm", peluh di kening Manda tumpah. Ia mendesis seperti kepedasan.

Dodo tak mau berhenti memberikan rangsang di pusat impuls saraf Manda. Bibir, lidah, dan hidung bersatu padu memberikan gesekan nikmat.

" aaaaah..."

Amanda memekik cukup keras saat jari Dodo yang bebas berusaha menggosok bulatan kecil di pojok atas liang kenikmatannya. Klito itu semakin mengenyal, memerah, sensitif.

"Ooh oohh.."

"Ehhmmm.."

"Sssttt ahhh"

"Teruss ahh"

Desahan Amanda memenuhi ruang. Semua jenis rangsang tumpah ruah di lubang kedutnya. Organ kewanitaannya habis dipermainkan tanpa tersisa.

Dodo mencoba menekan jari telunjuknya masuk ke dalam rongga miss vagi. Sangat berhati-hati karena khawatir merusak selaput hymen. Namun Dodo belum tahu pasti apakah Manda masih perawan ataukah tidak. Dodo tercengang.. jarinya habis tertelan lubang Manda tapi tak terasa sedikitpun tersentuh membran pembatas yang kata orang disebut lapisan keperawanan.

Amanda merintih dan menggelepar saat merasakan jari Dodo menyetubuhi kewanitaannya. Ia merasa sangat terangsang. Baru kali ini ia merasakan ada benda masuk ke dalam sana. Jangankan batang pria, masturbasipun tak juga pernah ia lakukan se 'parah' itu.

"Odd...ohhh hmmm"

"Kamu apakan odd.. ooosshh nikmat odd..ahh"

Tubuh Amanda terlonjak-lonjak, matanya terpejam meresapi, mulutnya meraung-raung, jemari tangannya meremas kuas rambut kepala Dodo.

"Aaahh aahha ahhhh"

Amanda memekik panjang seiring dengan himpitan kuat pada kepala Dodo oleh paha sekalnya. Sedetik kemudian kepala Dodo seperti terpelanting ke kanan dan kiri mengikuti tubuh Manda yang mengejan. Tubuhnya menggelepar seperti cacing kepanasan. Manda mencapai orgasmenya yang pertama. Mungkin inilah kali pertama ia merasakan orgasme sejak ia dilahirkan.

Sejenak Amanda tersadar dan melepaskan kepala Dodo dari himpitan kakinya. Dodo terhuyung mencari udara segar. Manda tersenyum manis melihat tingkah Dodo.

"Meh ae aku semaput Nda (hampir saja aku pingkan Nda).. dikempit kimpet (dijepit memek)", nada polos Dodo semakin membuat Manda tersenyum. "Kondisi gini kok masih bisa lucu aja tuh orang.. selera humornya sangat besar", batin Manda senang.

Manda berusaha bangkit dan meminta Dodo berdiri. Manda duduk di tepian kasur memegang ujung ikat pingang Dodo. Tangannya gemetar. Lagi-lagi bayangan batang kemaluan Dodo melintas di pikiran, mengirim kedutan di pusat selangkangannya. Tubuh Manda tergetar sendiri beberapa saat.

Batang yang panjang dan besar menyembul keluar setelah Manda berhasil meloloskan sisa terakhir pakaian Dodo. Matanya mendelik se-mendelik-mendelik-nya. Batang coklat kehitaman, berurat pejal, helm yang mengkilat tersapu cairan precum, dan ukuran yang nyaris tak bisa dipahami Manda bahwa batang sebesar itu akan memasuki liangnya yang masih sangat sempit khas liang perawan.

"Yaa ampun", dua kata yang melukiskan banyak makna seketika mengalir dari bibir Manda saat tangan Dodo sedikit mengocok batang tersebut.

Perasaan Manda yang berkecamuk antara takut, terangsang hebat, penasaran, terpana, dan takjub tercampur baur menjadi satu. Perasaan yang tak bisa dituliskan dengan kata-kata. Namun sekejap naluri kewanitaannya mengambil kendali. Kedutan di bibir paling sensitif memberikan isyarat untuk menuntaskan segala kegamangan ini. Liur di liangnya seperti tak hentinya menetes karena tergiur untuk 'memakan' pisang segala raja diraja yang sekarang sedang mengangguk-angguk di depannya seakan memanggil Manda untuk semakin mendekat.

Bibir Manda terbuka lebar siap melumat dan melahap benda asing yang sepertinya sangat nikmat. Tapi kemudian ia katup kan kembali bibirnya.




---

Deloken naa.. lambene tuipiss ngunu haree. Mangap pisan haha. Modyarrr... 😂😂😂

---

"Lho kok ga jadi sayang?", resah Dodo manja.

"Bibirku satunya lebih penasaran sayaang", Manda tersenyum binal dan segera menggeser posisinya ke tengah kasur. Dodo mengerti dan beranjak mendekat.

Dodo mengambil sebuah bantal, diganjalnya pinggul dan pantat kencang Manda. Liang itu terlihat semakin merekah menantang.

"Ehhmm sayang pelan yah", Manda menggigit bibir bawahnya saat kepala botak mulai menggesek di serambi labia mayora.

"He em", jawab Dodo lembut meneduhkan hati Manda.

"Ooohkk", suara Manda seperti tersedak. Lidahnya kelu saat merasakan centi demi centi batang perkasa itu menyeruak perlahan.

"Eeehh", Manda memejam saat sudah separo batang terasa merojok ke dalam. Dinding-dinding berlendir di dalam sana seperti dipaksa melebar elastis demi menerima ukuran aneh tersebut.

Dodo tertegun, sudah setengah batangnya masuk namun ia tak menemukan hambatan sebangsa lapisan dinding perawan. Tapi himpitan sempit yang terasa memang benar-benar seperti jepitan miss V perawan.

Dengan segala rasa penasaran di dada, Dodo melesakkan keras sisa batangnya hingga terbenam tak tersisa.

"Ooooodd...hhhhookkm", Manda melotot. Ia yak menyangka akan menerima hujaman begitu keras dan tiba-tiba. Rasa perih dan gatal berpadu.

"Penuhh banget Od..ohhhh"

"Perutku rasanya disodok sssst ahh"

Bisik Manda parau.

Dodo makin tertegun, hingga habis batangnya masuk namun tak ada satupun tanda bahwa batangnya telah merobek selaput dara.

"Enak?", konyol Dodo bertanya.

"Belum Odoodd..!!", Manda melotot manja. Dicubitnya lengan Dodo namun jarinya seperti tak kuasa menjepit. Tubuhnya melemah karena semua konsentrasi saraf sedang berpusat dibawah perutnya.

Posisi misionaris memudahkan Dodo untuk memompa dengan lebih mudah. Perlahan ia tarik dan dorong batang kemaluannya. Sangat sempit dan sulit dilakukan pergerakan. Namun pada tusukan belasan, cairan pelumas Manda semakin membanjir. Liangnya juga semakin elastis terbiasa menerima benda berukuran langka.

Dengan lancar Dodo kini menghentak goyangannya keluar masuk lubang Manda dengan cukup leluasa.

"Oooh oooh Oddd enakk sek..sek.k.karang", bibir mungil Manda kini merancau.

"S..sempit banget pu..nya mu Nda.. berasa d.diperet", Dodo terbata.

"Sayang.. oohh gann..ti aahhsh posisi ah", untuk mengucapkan satu kalimat saja Manda bersusah payah. Pengalaman yang sangat nikmat luar biasa.

Dodo berhenti dan membiarkan Manda merubah posisi yang diinginkannya.

Manda mendorong tubuh Dodo seolah meminta untuk rebah. Benar saja, detik berikutnya Manda beringsut mendaki naik tubuh Dodo. Dengan kakinya yang gemetar dan tatapan yang sayu ia silangkan kaki mengambil posisi menunggangi. Wajahnya terlihat sangat letih. Namun tatapannya menyimpan hasrat bercinta yang masih berkobar. Wajah letih namun sangat mesum. Ooh Amanda..

Sedikit berjongkok ia kangkangi batang berkilat Dodo yang sudah bersimbah cairan pelicin.

"Aaahhh sstt hhhm", Manda memejamkan mata merasakan perasan liang miliknya yang begitu sesak menelan kelamin Dodo.

"Ehhmm..sesakk Od", desah Manda mencoba menggoyang. Tenaganya kian menipis

"Kammu mmasih perawan Ndaa?", tanya Dodo lirih. Diraihnya wajah Manda agar menelungkupi tubuhnya. Kemudian ia lumat bibir mungil yang selalu menggemaskan itu.

"Mmmhh.. oohhmm", permainan di dua bibir membuat Manda hilang kata-kata. Terus saja pinggul lebarnya menggoyang mencari kenikmatan yang lebih fana.

Sudah cukup lama Dodo memainkan tusukan di liang Manda. Namun wanita itu sedikitpun tak menunjukkan tanda-tanda akan mencapai orgasmenya. Jarak dari orgasme yang pertama tadi demikian jauh.

Dodo mulai tersengal menahan sekuat tenaga aliran magma agar tak cepat mengalir ke ujungnya.

Demi mengambil jeda waktu, Dodo meminta Manda untuk berposisi menungging. Berharap dengan cara itu Manda bisa segera menggapai puncak sebelum Dodo menyerah.

"Oooouhh oddd"

"Dalem bbbanget rasanya di p.posisi ini..aaaahhh"

Manda merintih mendapatkan sodokan yang sangat liar dan dalam. Dodo menyerang dengan rpm tinggi. Seluruh tenaga dan konsentrasi ia fokuskan.

"Enn nak aaayang.. oooh ohhhh"

"Terusss aahhh"

Manda terus meraung, tapi belum juga ia mencapai klimaks. Paha Dodo sudah berasa tebal ngilu seperti sedang berlari jauh.

"Uuuhh ssst aahh"

"Hmmm ehmm ssshh"

Kepala Manda sudah terlontar ke sana kemari menikmati hentakan dahsyat. Lenguhan, desahan, pekikan, apapun suara isyarat nikmat sudah ia keluarkan. Sekujur tubuh keduanya sudah bersimbah peluh.

Pancaran magma dari Dodo sudah hampir tak tertahankan lagi. Dodo khawatir Manda kecewa jika ia harus muncrat sebelum Manda puas. Pikiran Dodo menjadi kacau. Gerakan sodokan berubah ngawur. Ingin rasanya Dodo berhenti bergoyang agar ia tak kalah perang. Namun sayang pada kenikmatan yang hampir mencapai ujungnya.

"Aaww.. ahhh"

"Aaaaaaaaahhhh ahh ahhh"

Tiba-tiba Manda mengejang hebat. Lebih dahsyat dari lonjakan Mita saat mencapai klimaks. Manda berteriak nyaring sampai-sampai Dodo khawatir terdengar penghuni kosan lainnya.

Dodo mencabut batangnya, berliter-liter air menghamburkan keluar dari liang sempit Manda. Ini bukan air seni. Sesuatu yang lebih lengket, bening, aromanya sangat khas.

Air bening berlompatan, memancar deras bagai air bah. Manda sangat lemas hingga tak mampu menopang dengan lututnya sendiri untuk terus menungging.

Kakinya gemetar, ia limbung kesamping dan meringkuk seperti balita. Kembang kempis dadanya merangsang bibir Manda menghembuskan nafas berkali-kali dengan ritme cepat. Arek e menggos-menggos.

Perlahan ketegangan syarat puncak Manda mengendur. Dodo tak ingin kentang sendiri. Ia segera maju mendekati liang organ genital Manda.

Masih dalam posisi Manda meringkuk segera Dodo menggenjot mengejar ejakulasinya yang sempat tertunda.

"Ohmm", suara Manda hanya lirih terdengar. Ia sudah sangat letih.

Dodo menghentak semakin liar. Hingga menit berikutnya ia merasa akan segera memuntahkan cairan kenikmatan.

Segera dicabutnya batang berotot tersebut dari lubang peret. Niat hati ingin Dodo arahkan agar muntah di wajah Manda. Namun kepalang nikmat.. baru saja ditarik sudah menghambur keluar menghantam sebagian buah pantat Manda dan sebagian lagi entah kemana.

"Ooohh ueenak cuk", geram Dodo mengakhiri ejakulasinya.

Dodo ikut limbung kesamping. Memeluk lembut Manda yang kini juga mendekat. Saling mengecup bibir dan tersenyum bersama.

"Ehh waduh mateng aku", teriak Dodo panik dan langsung berdiri.

"Ada apa??", Manda ikut meloncat turun dari ranjang.

"Tontoken iku (lihatlah itu), sprei nya Yosaaa.. teles kebes (basah) oleh cairanmu dan pejuku. Mampus aku kalau ntar Yosa datang", Dodo masih panik.

Dengan cepat Manda melepas sprei dan membungkusnya dalam kantong kresek.

"Kalau Kak Yoss tanya sepreinya mana, tolong bilang aku bawa pulang untuk dicuci. Maaf tadi ga sengaja ketumpahan es campur", senyum renyah Manda terkembang. Dodo ikut tersenyum menyadari kecerdasan Manda.

"Oya, makasih ya Od tayangg, hidangannya luar biasa... perawanku berasa ga sia-sia...", Si ceria tersipu malu mengakui pengalaman baru yang sangat berkesan.

"Tapi kok...", belum selesai Dodo berucap..

"Kapan-kapan aku cerita ya..", Manda membelai lembut pipi Dodo. Dodo cuma iso merem melek 😂

"Yang jelas aku suka yang besar", ...

"selera humornya 😉",

Kedipan satu mata Manda mewakili pengejawantahan segala ucapan dan gerak lakunya hari ini.


●•●•●•●


Part ini masih panjang sebenarnya. Tapi TS keburu mood nya hilang.. kepala pening, mata berkunang-kunang.. gegara Amanda !!!

Lanjutan part akan melebur di part berikutnya.

See u next update 👋


✋ Salam Semprul 👍

#staydisini

#pantenginterus
#jangankasihkendor
#sunduldonk

#dukungbiarteruslanjut
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd