[size=+2]
Chapter 1 [/size]
Namaku Bimo. Tak terasa umurku sudah menginjak 28tahun. Saat ini aku sedang mengendarai mobilku. menuju kota tempat tinggalku dulu. Kota para pelajar, daerah istimewa Yogyakarta.
Ya sudah 10 tahun ini aku tidak mengunjungi kota itu. Bukannya aku tidak mau. Tapi memang tidak ada sanak saudaraku disana. Aku merupakan orang semarang. Ayahku dulu bekerja di instansi pemerintahan sebagai PNS. Beliau selalu di tugaskan keluar kota dan biasanya menetap selama 3 atau 5 tahun. Ya, Yogyakarta adalah salah satu kota tempat dimana ayahku bertugas dulu.
Misiku ke kota ini jelas. Mencari jawaban dari sang adinda. Nabilla Cantika namanya. Kudengar-dengar beritanya dari teman-teman SMAku dulu. Kini dia sudah berhijab. Semakin penasaran saja diriku dan hatiku semakin deg-degan saja bertemu dengannya.
Bukan maksudku hanya terpaku pada satu wanita saja. Tidak, aku sudah mencoba beberapa kali menaruh hati ke beberapa wanita yang membuat hatiku tertarik padanya. Tapi saat mencoba menjalin cinta dengan wanita-wanita tersebut entah 2 bulan atau 3 bulan kemudian aku kembali teringat-ingat wajah berlesung pipit itu.
Dengan kurang ajarnya sang wanita itu tersenyum sepintas di dalam pikiranku. Membuat rasa suka dan cinta yang ingin kubuat untuk pacarku dulu runtuh begitu saja. Dan akhirnya akupun kembali putus cinta.
Kulewati jalur Pantura. Tidak terasa aku sudah berada di kota Semarang. Kota Lumpia atau julukan bekenya venice van Java. Kucari salah satu hotel yang berada di kota Semarang. Lumayan penat juga otak ku. Apalagi aku hanya sendirian membawa kendaraan. Belum lagi mataku yang mulai terasa kantuk.
Malam semakin pekat. ku hisap sebatang rokok kretek dan juga secangkir kopi hitam untuk menemaniku di balkon kamar hotelku untuk menemani kesendirian ku. Indah benar kota ini. Kota yang berada di perbukitan memang terlihat indah pada malam hari dengan cahaya-cahaya lampu perumahan bagaikan kunang-kunang yang beterbangan.
Rasa kantuk yang melanda ku mendadak hilang. Terlintas kembali olehku kenangan lamaku. Kenangan indah saat masih sekolah dengannya.
kembali ke masa laluku...
Pagi ini aku kembali masuk sekolah. Tak terasa libur panjangku telah usai. Entah kenapa pada saat liburan sang waktu berjalan sangat cepat sedangkan saat belajar sang waktu seakan melambat untuk bergerak. Seperti meledek ku yang sudah bosan untuk belajar, belajar dan belajar lagi.
Sial benar atau memang hanya aku saja yang meraskan hal seperti itu. Seperti biasa pagi ini aku kesiangan. Bukan karena aku telat untuk bangun pagi. Tapi dikarenakan keengganan ku untuk memasuki ruang kelas baru. Teman-teman baru dan suasana baru.
Jelas saja aku sudah bosan dengan hal-hal yang seperti itu. Aku sudah beberapa kali pindah sekolah. Mungkin beberapa orang iri denganku tapi justru aku iri dengan teman-teman ku yang tinggal menetap. Tumbuh dan berkembang dengan teman yang sama.
Seperti biasa upacara pagi telah selesai dilakukan. Inilah hari terakhirku bersama teman-teman kelas 2 ku. Ku baca dinding yang tertempel nama-nama siswa dan juga kelasnya.
Ku masuki kelas yang tertera namaku. Sudah terlihat ramai sekali. Bangkunya pun tinggal tersisa satu untukku. Oh tidak, Aku bersebelahan dengan seorang wanita. Padahal dari dulu teman sebangku ku selalu pria. Ku hampiri tempat dudukku. Yang berada di tengah-tengah dan berada di meja nomor 3 dari depan.
Terlihat kosong bangku sebelah kirinya. Ku dekati bangku itu. Dan kulepas tas yang ku gembok lalu kududuki bangkunya.
"Hey aku Bila kamu siapa"suara panggilan yang terdengar dari sebelah kananku.
Kutolehkan kepalaku ke sumber suara khas seorang wanita. Wow cantik sekali gadis itu dengan rambut kuncir kudanya tersenyum manis dengan lekukan kecil dikedua sudut pipinya.
Di julurkanya tangan kanan yang terlihat halus sebagai simbol sebuah pertemanan. Kutangkap tangan lembut itu. Lalu ku keluarkan senyum terbaikku yang kata orang sih manis. Manis-manis pahit maksudnya hehehe.
"Bimo"jawabku
Itulah saat pertama kali aku berkenalan dengannya. Gadis cantik yang tak pernah kulihat selama 2 tahun aku bersekolah disini.
Semakin hari aku semakin akrab dengannya. Canda dan tawa mengiringi kebersamaan kita. Getaran-getaran cinta mulai tumbuh di hatiku. Apalagi aku dan dirinya sering pulang bersama. Ingin sekali aku mengungkapkan rada cinta ini tapi..
Suatu hari di sekolah itu..
Sekarang adalah jam istirahat.
"Kamu mau makan apa Bim"tanyanya
"Nggak tahu Bil. Aku makan kamu aja, hehehe"jawabku
"Emangnya aku bisa dimakan"tanyanya
"Makan hati kamu lah, hehehe"jawabku
"Ngapain tuh si Playboy"ujar Lisa yang duduk di belakang tempat dudukku
Kulihat teman dekatku dulu pada saat kelas 2 yang bernama Angga menghampiri kami. Ya Angga memang Tampan dan terkenal Playboy.
"Hey Bim"ujarnya
"Hey Ngga"jawabku
"Hey BiLa"ujarnya
"Eh, hei Ngga"jawabnya
"BiL boleh berdiri sebentar nggak. Ada yang mau aku omongin sama kamu"pinta Angga yang melangkah kesebelah BiLa
BiLa pun berdiri. Lalu tiba-tiba Angga menyatakan cintanya dengan gaya alayer dengan duduk seperti berjongkok namun dengan melipat satu kakinya sebagai alasnya. Betapa kagetnya aku. Rasa aneh seperti sesak memenuhi ruang hatiku. BiLa terlihat bingung lalu sempat melihat ke arahku. Entah apa maksudnya. Lalu keluarlah kata-kata yang entah kenapa menyakiti hatiku.
"Ya aku terima cintamu Ngga"ujarnya
Rasa kecewa menyelimuti pikiranku. Entah kenapa aku jadi terbawa emosi. Dengan reflek ku dorong meja belajarku lalu aku melangkah pergi keluar kelas.
"Bimoooo"teriak Suara Bila memanggilku
Namun kuhiraukan saja panggilan suaranya. Jelas saja api cemburu menyala dihatiku. Hawa panas menyelimuti pikiranku dan Rasa kecewa menghujam jantungku. Terasa sesak sekali rasanya. Pupus sudah impianku untuk menyatakan cintaku padanya.
Hubunganku memburuk dengan BiLa. Aneh memang. biLa pun menyadari perubahan sikapku.
"Kamu kenapa Bim. Biasanya suka bercanda sekarang kamu diam aja"tanyanya
"Terus kalau aku diem. Aku salah gitu. Memangnya aku wajib ngomong dan bercanda sama kamu. Kan nggak Bil"jawabku ketus
"Huuu Jutek"jawabnya
"Biarin, kami ngobrol aja sama sama Angga. Kalau perlu dia pindah kelas aja terus tukeran sama aku biar kalian bisa mesra-mesraan"jawabku
"Ihh apaan sih. Kamu cemburu ya"jawabnya
"Hmmm No way"jawabku
"Males ah ngomong sama kamu, buat aku BT aja"jawabnya
"Bodo"jawabku
Ya aku kesal sekali terhadapnya yang menerima cinta Angga. Padahal dia juga tahu Angga itu Playboy dan cowok brengsek. Suka menceritakan ke teman-temannya kegiatan apa saja yang sudah dilakukan kepada pacar-pacarnya. Mungkin Angga menggap itu sebagai bukti kehebatannya sebagai penakluk wanita. Tapi aku melihatnya sebagai penjahat kelamin.
Dan benar saja sore itu saat aku pulang sekolah dan ingin menuju ke arah kamar mandi pria kulewati sebuah ruang UKS. Kudengar suara desahan seorang wanita yang sepertinya ku kenal.
"Nggaa jangannn hmmmmmp" desahnya pelan namun dapat kudengar.
Aku jadi penasaran, kuintip melalui jendela ruang UKS itu. Terlihat pemandangan yang sungguh menyakitkan hatiku. BiLa sedang berciuman dengan Angga. Beribu-ribu pedang menghujam jantungku. Sungguh terasa sakit sekali hatiku. Apalagi tangan Angga mulai meremas bongkahan payudara kanan BiLa. Kulihat tangan BiLa yang mencoba menghentikan tangan nakal Angga namun..
Bersambung...