Si mama kusuruh untuk mengawasi sibisu merapikan rumput ditaman depan, dan si iwan aku ajak merapikan gudang dibelakang rumah.
Telepon kembali berdering.
"ternyata anda memang pilihan yang tepat untuk permainan ini, anda tahu dimana harus melakukan tantangan.." suara ditelpon itu, kuperhatikan sekeliling dan kulihat disalah satu tiang listrik didekat pagar belakang rumah ada kamera kecil, siapa mereka bisa begitu mengetahui semua hal tentangku. "nona waktu anda 30menit untuk membuat kedua pemuda tanggung itu ejakulasi dimulut anda..!" lanjutnya..
.
Masalah kecil pikirku, kuhampiri si Iwan yang sedang menumpuk kardus-kardus yang berantakan, "sini.." kataku sambil menarik tangannya, kusandarkan badannya ke tembok gudang, aku berlutut, dikakinya, "ci mau ngapain.." tanya siIwan bingung, "diem aja, nikmati.." kataku dengan sedikit membentak, kulepas celana jeans dan cd belel nya, kontolnya tidak terlalu besar bersunat dan masih belum tegang, kugenggam batangnya, kukocok sebentar sambil meremas kedua bijinya.. "akhhh.." suara Iwan tertahan, kontolnya mulai mengeras, dan lidahku juga sudah menjulur untuk menjilati ujung lubang kencingnya yang sudah mulai mengeluarkan cairan itu.
Puas bermain diujungnya, lalu kujilati batangnya menyusuri urat yang mulai mengeras itu, dan kembali keujung, memutari kepala kontolnya dengan lidahku yang penuh liur, lalu melahap seluruhnya kedalam mulutku..
Kepalaku mulai bergerak maju mundur, mengocok kontol itu dengan mulutku, dan kurasakan Iwan juga menggerakan kontolnya mengimbangi gerakan kepalaku. Dan gerakannya menjadi semakin cepat bersamaan dengan semakin terasa kerasnya batang dimulutku ini.. "ciii..ahhhi.." teriaknya berbarengan dengan semprotan cairan kental hangat di tenggorokanku.
Kutelan semua bahkan kubersihkan sisanya yang masih menempel dikontolnya.
"uu ak uu uu,.." suara tak jelas mengalihkan kami, ternyata sibisu sejak tadi melihatku dan tangannya mengocok kontolnya sendiri, Iwan memandangku panik, "sudah kamu kedepan aja dulu.." kataku dan memberi tanda sibisu untuk mendekat, dengan sambil terus memegang kontol yang ukurannya tidak jauh beda dengan punya Iwan tadi, tidak seperti Iwan yang cenderung pasif, sibisu justru lebih aktif, mungkin ia sudah sangat terangsang karena tadi sudah melihat aku dan temannya, kepalaku dipegang dan ia menggerakan kontolnya di mulutku dengan lumayan cepat, dengus nafasnya terdengar begitu memburu, kugerakan mulutku untuk sekedar menggigit pelan kontolnya, tak sampai lama, kubisa merasakan sibisu akan mengalami ejakulasi, dan benar saja, semburan cairan sperma kembali membasahi rongga tenggorokanku.. Dan ketika selesai sebuah pesan sudah tertampil di ponselku "Level 2 complete (reward 15.000.000)"
.
Sekitar jam 12 siang kuantarkan kembali kedua anak itu ketempat aku menaikannya tadi, setelah kuberi masing-masing seratus ribu. Tiba-tiba aku terpikir satu hal yang kulupakan ketika melihat logo atm, kenapa tidak kuambil saja dulu uang yang sudah kumenangkan, segera kuparkirkan mobilku disebuah komplek pertokoan, dan kumenuju ke deretan mesin atm diujung pertokoan ini.
"kenapa ini.." tiga kali aku mencoba memasukan pin yang jelas-jelas kuhapal diluar kepala tapi selalu tidak cocok.. Telponku kembali berdering.
"anda pikir kami sebodoh itu, tidak memikirkan tindakan anda ini.." suara itu terkesan meledek.
"terus bagaimana aku memenuhi kebutuhanku..?" tanyaku,
"anda tidak perlu khawatir selama dalam permainan kebutuhan keuangan anda kami yang tanggung, kami sudah kirim uang untuk anda, kami akan kembalikan rekening anda setelah permainan selesai " jelas nya dan mengakhiri percakapan.
.
Siapa orang ini bisa begitu jauh memasuki privacy ku, dan kemampuannya menghack rekening bankku, untuk apa semua ini, dengan masih penasaran aku kembali pulang, dan bertekad akan menyelidiki diam-diam semua ini.
.(bersambung).
.
(klik disini untuk lanjut ke 3rd SIN)
=