======
3rd Sin:
======
Big Bang Penetration
(50.000.000idr)
.
Sesampainya dirumah kudapati sebuah bingkisan paket tergeletak didepan pintuku, kulihat sekeliling ternyata sepi, namun kudapat melihat kamera kecil disalah satu tiang telepon, kuangkat bingkisan paket itu ke arah kamera, sebelum berlalu masuk kedalam rumah.
Ternyata didalam bingkisan itu ada sejumlah uang dan juga baju serta aksesoris berupa anting2 yang bentuknya agak aneh dan jam tangan, juga sebuah kalung dengan liontin berbentuk huruf 'S' dimana ada beberapa permata kecil disepanjang garis hurufnya.
Dan kembali telpon berdering.
"siap untuk tantangan ke-3 nona Stefany..?"..
.
"aku baru saja menyelesaikan tantangan ke-2 tadi..!" protesku.
.
"bukankah lebih cepat menyelesaikan tantangan, lebih baik buat anda.." katanya yang kupikir memang benar juga.
"sekarang dengarkan yang jelas intruksi tantangannya." lanjut suara itu.
"nanti malam teman Pria anda akan mengajak anda untuk kepesta merayakan keberhasilan perusahaannya memenangkan tender besar, gunakan pakaian yang sudah kami kirimkan tadi, juga benda-benda yang kami sertakan, jam tangan itu berfungsi sebagai handphone dan anting-anting itu merupakan headset bluetooth, kalung yang kami berikan merupakan kamera yang online melalui jam tangan yang kamu kenakan, jadi pastikan bagian permata diliontinnya tidak terbalik.." jelas suara itu..
"lalu apa yang harus kulakukan.?" tanyaku.
"tantangan yang anda kali ini, anda harus bisa membuat atasan dari teman pria anda menyetubuhi anda, dan jika berhasil hadiah nya 50juta..!" perintahnya.
.
" apa..! Tapi bagaima..." belum selesai aku bicara sambungan telepon telah diputusnya.
.
Dan kembali teleponku berdering yang ternyata dari Mas Aldi, yang mengajak aku untuk merayakan keberhasilannya memenangkan tender, dan kami janjian untuk langsung ketemu ditempat acara, disebuah karaoke didaerah kota.
.
Ini semua semakin aneh, semula aku sedikit menduga kalau orang yang mengatur semua ini adalah orang memiliki hubungan dengan bank, mengingat kemampuannya memblokir rekeningku, tapi kini ketika melibatkan perusahaan mas Aldi yang jelas-jelas jauh sekali berhubungan dengan dunia perbankan, kecurigaanku terhadap pihak bank menjadi sedikit pudar.
.
Tak ada pilihan buatku selain mengikuti terus permainan ini, sudah terlanjur juga kalau mundur.
Sesuai janji tadi aku menunju ketempat karaoke yang sudah disebutkan tadi, mengenakan baju yang tadi dikirim pria penelepon itu.
=
=
aku menggunakan taksi ketempat yang dibilang Mas Aldi, jam 8 aku sampai ditempat yang dimaksud, sedikit bingung juga ketika sudah didepan tempat karaoke itu, ku sms mas Aldi, dan tak lama ia keluar
"wow.. Seksi sekali kamu say.." katanya ketika melihat penampilanku.
"ini spesial buat kamu.." kataku menggoda,
"ayo masuk yang lain sudah pada kumpul.." katanya menggandengku memasuki tempat karaoke itu dan kami menuju kelantai dua, memasuki salah satu ruangan disitu.
.
Ada sekitar 15 orang didalam ruangan itu dimana semua rata-rata pria, hanya ada 2 yang wanita.. Mereka semua langsung memandang ke arah kami, ketika memasuki pintu..
.
"kenalin semua ini Stefany.." mas Aldi mengenalkanku kepada teman-temannya, lalu mengajakku duduk disofa panjang yang berbentuk "L' itu dengan meja yang penuh aneka minuman dan makanan..
"kenalkan ini Pak Simon, atasanku dikantor.." mas Aldi mengenalkan ku pada bosnya dan akupun menyalami pria bertubuh tegap dan berkulit hitam khas Indonesia timur itu..
.
Dan kamipun langsung larut dalam acara itu, menyanyi bergantian, minum dan makan, ternyata perusahan konstruksi tempat Mas Aldi bekerja baru saja memenangkan tender pembangunan bandara dikawasan timur. Dimana divisi mas Aldi yang dipimpin pak Simon yang akan menjalankan proyeknya.
.
"sudah lama kenal Aldi..?" tanya pak Simon ketika mas Aldi mendapat giliran menyanyi didepan..
.
"lumayan pak, hampir 2tahun.." jawabku..
.
"Aldi beruntung sekali, kamu sangat cantik...!" katanya dengan pandangan seolah menelanjangiku.
Sebenernya akan jadi sangat mudah untuk misi kali ini, karena sejak tadi aku sudah merasakan pandangan mesum dari pria ini, tapi keberadaan mas Aldi membuatku menjadi sedikit kesulitan.