Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT 30 Days Fall in love in Bali

Thx updatenya Om

Akhirnya belah duren si Rey...
Shanty beneran cinta sama Rey, nah Rey ini beneran cinta ato bijimane ke Shanty.
Ditunggu lanjutannya om
 
Dua Belas

Perih

Shanty​

Lelah, ini gue rasain sekarang. Buat buka mata aja butuh perjuangan, rasanya kayak abis bergadang tujuh hari,

“rey?” gumam gue dia di hadapan gue sambil rangkul. Matanya terpejam pulas,

“heeeee” pekik gue sambil tutup mulut, dan gue masih telanjang bulat, Kalau begitu tadi malam benar-benar gue sama rey melakukan hal itu.

Gue langsung cek vagina gue, rasanya agak perih, tapi gak ada bercak sperma kering atau pun sejenisnya,

Rey juga ternyata masih telanjang bulat.

“baju tidur gue” gue inget di copotin rey di ruang depan, pas jalan selangkangan gue agak perih lagi, atau tepatnya saat ke tekan.

Pakaian gue mencar kemana-mana, baju di sofa, bra di meja, celana tidur di lantai, dan celana dalam di dekat pintu.

“kreeeekkkkk” suara pintu langsung kebuka lebar.

“AHHh!” jerit gue pas yang masuk si Donny, gue masih telanjang langsung masuk kamar lagi, buat pakaian. Dan langsung keluar lagi, tapi gak ada si Donny,

Suara pintu kebuka lagi, Donny masuk seolah gak lihat kejadian tadi.

“Rey mana shan?”

“masih tidur hehe”

“ouhh, gue bangunin deh”

“jangannnn!” gue langsung cegah si Donny masuk kamar, kalau di lihat rey masih telanjang, Donny bakal mikir macem-macem.

“kenapa?”

“yah tidur pulas, gue bangunin tapi gak bangun-bangun.”

“kecapean kali”

“mungkin”

“ehhh?” gue jadi kaget sama jawaban gue sendiri, karena pertanyaan doony itu sedikit mancing.

“gue bikin sarapan dulu kalau gitu yah” gue langsung ke dapur, jalan perlahan karena sedikit linu kalau jalan terburu-buru.

“Kaki lo kenapa?” tanya Donny yang ikut ke dapur.

“kesemutan kok, hehehe,”

“ouh,,”

“gue mau tanya ke lo boleh, tapi jawab jujur” tanya serius Donny, raut wajahnya juga benar-benar serius.

“apa?”

“lo suka sama rey?” pertanyaan yang bikin jantung gue berdebar-debar.

“jawab aja, gue berhak tau, dia teman baik gue.” Kata Donny.

“Iah, tapi gue gak percaya aja, orang macam rey mau sama gue, itu yang gue bikin ragu jawabnya”

“Dia juga suka sama lo,”

“dia kalau gak suka gak mungkin bantuin dan dekatin lo sampai sekarang, tapi hati orang gak ada yang tau,” donny angkat kedua bahunya.

“kalau lo mau tanya dia serius apa main-main tanya dia langsung, “ lanjutnya, bikin gue Tarik nafas dalam-dalam.

selesai bikin sarapan roti bakar, gue langsung mandi. Rey masih belum bangun juga, dan gak tega banguninnya.

***​

Sambil tunggu rey bangun gue rendam pakaian, udah dua hari lupa gue rendam sekaligus cuci. Donny tunggu di ruang depan.

Tapi dia belum sarapan juga, katanya tungu rey bangun.

Rendam selesai gue bawain roti bakar ke Donny, “ pagi sayangg” ucap rey pas keluar dari kamar,

“eheeemmmm” dehem donny buat muka gue memerah tahan malu.

“eh ada lo don, gue kira gak kesini” senyumnya dengan wajah masih ngatuk dan gak ada terkejut sedikit pun.

“cieee, udah jadian nih?’ ledeknya sambil makan roti bakar, gue milih ke dapur buat cuci baju dulu, kalau ikut mereka ngobrol bisa gak kelar.

“lagi ngapain shan?’ tanya rey,

“cuci baju, mandi sana, udah siang”senyum gue merasa agak canggung keinget semalam.

“iah, tpi masih sakit?”

“apa?”

“ohh,, hehe, itu masih nyeri sama agak perih gimana gitu” gue baru nalar maksudnya rey. Gue juga jadi malu kalau bahas seperti ini.

“Jangan pakai celana dalam, biar gak ketekan” bisiknya pas gue lagi jemur,

“ih gak mau, “ kata gue manyun,

“Pakai rok aja ya sayangg”

“hee sayang lagi?”

“kita kan udah pacaran kan?” tanyanya elus pipi gue.

“yah, tapi gimana,, enggghh” tiba-tiba rey cium bibir gue pelan.

“mulai sekarang, lo panggil gue dengan kamu, dan aku. Paham?” tanyanya,

“yakin?, “

“donny juga pasti tau kalau kita udah pacaran” ucapan rey benar juga, tapi gue sedikit ragu pakai itu kata-kata. Rey duduk di samping gue sambil lihatin gue cuci baju, cukup lama sekitar dua puluh menit..

***​

Harusnya gue gak mandi dulu, selesai cuci baru mandi. Kerasa baju udah agak basah. Suasana villa juga jadi sepi.

“donny kemana?”

“Gak mau ganggu kita katanya” jawab rey dengan santai dari belakang.

“ih seriusan”

“seriusan kok” rey langsung peluk gue dari belakang, tangannya melingkar di pinggang gue.

“Apa?” tanya gue pas dia tatap senyum. Dia cuman geleng-geleng kepala dan dengan gampangnya tubuh gue di angkat ke meha makan.

“ih. Aneh “ gumam gue dia gak bicara sedikit pun pas putar posisi menghadap dia.

“Mau ngapain?” tanya gue lagi pas tangannya seolah mau buka celana gue.

“mau bantuin supaya gak nyeri” dengan gampang celana gue lepas sekaligus celana dalamnya.

“jangan ahh, gak mau” protes gue karena gue belum siap si otong rey masuk lagi. Dia gak berhenti malah buka kaki gue lebar-lebar dan sedikit di angkat ke atas, sampai tangan gue pegang pinggiran meja.

“aahhh” jerit gue geli, ternyata rey jilatin vagina gue perlahan kayak lagi makan es krim.

“yang nyeri yang mananya?” tanya rey buka belahan vagina gue.

“ituu” desis gue pas kerasa lubang vagina gue di masukin satu jarinya.

“okeeh” satu jarinya semakin masuk dan terasa jempolnya mengelus klitoris. Di maju mundur perlahan. Masih agak perih, tapi saat jarinya terasa licin perihnya mulai menghilang, sama saat malam itu.

“ssshhhhh “ desah gue tahan sambil gigit bibir, kali ini rey jilat vagina gue sambil terus keluar masukin jarinya, yang kini berubah menjadi dua.

“reyyyy, ohhhhh gue mau pipissss ohhh!” racau gue dengan tubuh agak bergetar. Tiba-tiba dia hentiin jilatan dan langsung cabut jarinya dari vagina gue.

“kenapa?” tanya gue sedikit terengah, karena benar-benar tanggung dikit lagi gue klimaks.

“Harus pakai aku dan kamu, baru lanjut” katanya senyum olesin jarinya ke bibir gue.

“iahhh, aku mau keluar reyy ” rey langsung masukin dua jarinya lagi sambil cium bibir gue pelan, gak lama rey gerakin dua jarinya cepet.

“aaaahhhhhh” pekik gue langsung rasain mau klimaks lagi.

Kedua tangan gue langsung rangkul lehernya pas gue udah klimaks, tubuh kerasa gemeteran hebat. Di tambah nafasnya juga langsung terputus-putus.

***​

Seharian gue gak keluar villa, Cuma bersantai berdua sama rey. Bersandar sambil bercerita satu sama lain, bertukar latar belakang.

Rey anak pertama dari tiga orang bersaudara, dan orang tuanya menjadi wiraswasta, kayak papa mama gue juga, seorang wiraswasta. Bedanya cuman di bidangnya berbeda.

Yang jelas keluarga rey lebih di atas gue, sedikit minder kalau bahas seperti ini, tapi gue bersyukur memiliki papa sama mama. Jadi kangen kalau bahas mereka. dan kasih tau gue jadian sama rey.

Kali ini juga rey minta masakin dia ikan pesmol kayak kemarin, gue jadi senyum-senyum sendiri ternyata rey suka masakan.

“mobilnya ada di luar, donny udah datang?” tanya gue pas lihat ke halaman ada mobilnya.

“eh? Dia perginya jalan kaki, itu mobil sengaja di tinggal, siapa tau kamu mau keluar jalan” jelasnya, yang bearti dari tadi pagi itu mobil.

“jalan yuk?”

“kemana?”

“Ke mall, mau?”

“boleh deh, hehe” gue angguk setuju,

Seperti biasanya, rey selalu rapih pakai pakai pakaian apapun. Giliran gue bingung pakai baju apa, soalnya pakaian yang gue bawa gak jauh-jauh dari kaos sama celana pendek atau panjang,

“udah?” rey tiba-tiba masuk ke kamar pas gue mau pakai baju, reflek gue langsung tutupin pakai kaos.

“pakai yang itu bagus kok, tanpa bra “

“enak aja, gak mau!” rey cuman ketawa bantuin gue lepasin tali bra, entah kenapa pas gue tatap wajahnya gue nurut sama dia dan buka tali bra.

Ada yang aneh pakai kaos tanpa bra, walaupun di lapisin jaket. Lebih enak gak pakai cd di banding gak paki bra.

Hampir satu jam perjalan ke salah satu mall, yaitu lippo kuta.

“ada apa?”

“tadi persaan di dalem mobil ada orang ehehe” kata gue sesekali lihat kemobil, gue rasain ada yang awasin dari belakang, tapi gak ada orangnya.

“gak ada apa-apa kok” Rey pegang tangan gue erat. Reflek gue juga pegang tangannya,

“ngapain kesini? Tanya gue saat rey masuk ke salah satu toko pakaian.

“beliin buat kamu” jawabnya pelan.

“gak usah, “

“yakin?” bisiknya mau buka jaket gue, kalau dia buka bahaya bisa-bisa putting gue yang nonjol kelihatan orang. Daripada malu terpaksa gue mau aja.

“ini cocok sama kamu shan, coba gih” rey pilih pakaian, dan salah satunya dress lagi. gue langsung lihat harganya bikin mata gue sedkit melotot, harganya hamper dua juta.

Padahal itu dress simple. Kalau di beli juga gak kepakai, yang ada bagian bawahnya ke injek-injek.

“ini namanya apa mbak?” tanya gue ke pakaian yang menurut gue simple. atasnnya kayak tantop bawahnnya kayak dress.

“tangtop dresss” harusnya gue gak tanya.

Akhirnya dengan sedikit paksaan gue pilih yang tadi gue pilih, yaitu tangtop dress. Tapi rey Tarik tangan gue lagi ke salah satu pojok toko.

“mau gak?” rey kasih tunjuk celana dalam.

Lace-open-crotch-thong-Sexy-Underwear-Panties-climax-visual-massage-pearl-gauze-underwear-sexy-lady-pants.jpg


“ihh model apaan ituu” desis gue baru kali ini lihat celana dalam model kayak gitu. Bentuknya kayak celana sobek, kebelah dua di tengah-tengahnya.

“ehhh?” pekik gue kaget rey beliin 4 jenis dengan warna yang berbeda,

“sssttt.. ini buat kamu, jangan protes” bisiknya, dan langsung cari ke bagian bra. Jangan-jangan dia beliin bra yang modelnya aneh-aneh. Dan pilih satu set bra sama Celana dalam lagi.

Warna-Solid-hitam-dan-putih-renda-Bra-seksi-wanita-mengatur-Kapas-Bra-set-Singkat-gadis-muda.jpg_640x640.jpg


“udah ah, cukup” kata gue, kenapa rey yang semangat cariin dalaman buat gue.

“kamu yang pakai kalau beli banyak?’ lanjut gue pas dia bayar semua dengan sekali gesek.

“kamu dong, masa aku? Sexy tau” bisiknya dengan senyuman ingin memangsa gue hidup-hidup, rey langsung rangkul aku keluar buat cari makan malam,

Gue pasrah aja, lagian udah ke beli. Gak mungkin gue balikin, walaupun bra sama celana dalam gue masih bagus-bagus semua.

“kita makan apa?”

“spagety” gue tau, tapi belum pernah makan, kita pun masuk ke salah satu restoran cepat saji. Rey pesan dua spagety.

Ada sepuluh menit makanan pun datang, gue langsung comot sedikit. Rasanya tawar kayak mie tanpa bumbu.

“pakai ini sayangg” rey langsung tuang sesuatu dari cangkir yang cukup besar ke atas spagety gue, warna kayak saus tapi ada potongan daging di dalamnya.

Gue ikutin cara makan rey, perlahan-perlahan tapi pasti. Tapi kenapa garpu gue isinya penuh, beda sama rey. Mau gak mau gue masukin dengan satu suapan.

Rasanya asem, tawar, gurih. Dagingnya enak kayak daging sapi, sausnya terlalu asam bagi gue. Dan dari semuanya gue gak suka ini makanan. Masih enak mie ayam.

Mau gak mau gue habisin lihat rey makan dengan lahap, Gue juga habisin ini spagety sambil bayangin ini mie ayam yang gak pakai kuah sampai habis.

Rey langsung ajak pulang, karena udah malam juga, yang jelas kita lama di toko baju. Di tambah penyakit gue kambuh kalau kenyang kayak gini,, pejamin mata dulu sebentar sepertinya bisa. Dan gue gak tidur cuman pejamin mata.

Bersambung....

#Note, sesuai janji, haha.... Selamat malming hu,,,
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd