Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG 4 ART, 4 Sensasi (Widi, Iyan, Yuli, Teteh)

Jika cerita sinta dan nina ku gabung di Trit ini, gimana? Ada mama nya sinta juga lho.


  • Total voters
    541
  • Poll closed .
RIYANI - CHAPTER 14 (... AND THE EKSE BEGINS)

<- Prev

Sampai di anak tangga paling atas, ku dengar suara pintu iyan terbuka dan ga lama terdengar suara air dari kamar mandi bawah, ya pasti dia juga sedang membersih kan cairan memek nya.
Sungguh nikmat malam itu.
Makasih iyan... rasa di antara kita sebenarnya sudah saling klik, hanya saja tinggal nunggu waktu yang pas agar kita bisa saling bercengkrama dalam satu selimut dan bugil.

Melalukan onani dan masturbasi antara wanita dan pria dengan metode eksib dan voyeur demgan hanya di batasi oleh hordeng itu sungguh sensasi yg baru kali itu ku alami, dan saat klimaks pun rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata2.

Semenjak setelah kejadian itu, sikap kami seperti biasa tidak ada perubahan, aku tidak pernah sedikitpun menyentuh dia secara fisik, karena ku tau iyan ini masih begitu polos (beda dengan widi), dan aku ga mau gegabah serta terburu2 yg kemungkinan akan menimbulkan hal2 buruk terutama bagi ku. Dan aku sangat menjaga hak itu.

Walau ku sadari libido iyan ini sungguh tinggi dan luar biasa jika di bandingkan dengan Widi.

1. Mengenai Widi, aku beberapa kali memang ada hubungi dia saat iyan sudah kerja di rumah ku, seperti nya dia masih susah untuk membuka diri lagi utk pria lain yang katanya masih trauma dengan mantan suami nya yg KDRT.

Kadang istri juga suka ngobrol dengan kaka nya soal Widi, kalo widi skrg lebih banyak diam dan ga selincah dan secentil dulu. Tapi aku hanya mendengar kan cerita istri saja, dan hanya ku iya iyain ajah, tanpa ada omongan apapun, setidaknya aku jadi tahu kondisi widi saat itu. Biarlah toh suatu saat pasti akan bisa ketemu jika memang ada kesempatan dan waktu yg tepat.

2. Mengenai Sinta, gadis cantik, keponakan istri, dan memang sudah beberapa kali aku dan dia bergumul saat aku istri dan anak2 berkunjung dan nginap di rumah nya, atau bahkan aku janjian dengan sinta dan ngelonin dia di hotel melati.

3. Pun dengan Mama nya Sinta, yg juga kakak kandung dari istri, dia bekerja di salah satu bank swasta sebagai teller, yg memang kaka ipar ku yg paling cantik dan putih. Dan kami pun sempat juga bertukar air liur dan keringat di rumah nya.

Aku jujur bingung, karena dalam cerita iyan ini ada juga perselingkuhan ku dengan sinta dan mama nya, tapi aku ragu apakah mau ku gabung atau terpisah dari trit ini.

Lihat saja lah nanti ya om om, aku hanya ingin menuntaskan dulu 4 ART ku ini, agar sesuai dengan judul.

Kembali lagi ke iyan, ini anak memang mempunyai postur tubuh yg mungil dan gemesin, sumpah.
Apalagi dagu nya itu, paling seksi menurutku. Walau dia pendiam tapi aku sudah tahu rahasia pribadi dia, yg hobi colmek.

Tiap nyapu, nyuci piring ngepel atau lainnya, ingin rasanya ku memeluk dia dari belakang dan meremas pantat nya, tapi ya lagi2 aku tahan.

Ga bisa semudah itu utk menghadapi gadis yg masih polos, harus pelan2 tapi pasti.

Kegiatan eksib dan intip ke iyan ini sebenarnya sangat banyak dan beragam metode, dan ingin ku ceritakan kembali ke om om, tapi aku jadi khawatir kalian akan jadi jenuh, karena aku tak kunjung melakukan eksekusi ke iyan dna isi cerita nya hanya eksib coli dan colmek.

Okelah, beberapa kegiatan lainnya aku simpan dalam otak ku saja.

Aku coba percepat utk cerita ke Iyan ini.

-----------

Ini terjadi suatu malam seperti biasa aku pancing dan goda dia melalui sms, sekitar jam 23.

Jam ini memang jam aman bagi ku utk turun ke bawah dan duduk di ruang tamu, jadi jika ada pergerakan dari kamar atas, aku bisa berpura2 ke kamar mandi bawah dengan alasan lagi PUP.

------

"Malam Iyan.. lagi apa", ku sms dia

"Malam kaka. Lagi rebahan aja neh", balas nya

"Belum tidur? Dah malam lho", balas ku

"Belum ka. Lagi baca novel neh", kata dia

"Novel apaan tuh?", Kata ku

"Ini ka, novel hehehehe. Itu.. ttg percintaan", balas nya

"Oohhb kaka tau. Hehehehe. Novel cerita dewasa ya?", Tebak ku

"Ih.. kaka tau ajah", balas nya

"Ya tau lah.. kk tlp ya, si ibu sama si bapak udah pada tidur?", Tanya ku

"Kyk nya sih udah tidur ka, di bawah udah sepi, ya udah telp aja", kata nya

-------

"Halloo iyan sayangggg", suara ku lembutkan dan setengah berbisik, karena aku lagi di ruang tamu dan hanya berjarak 6 meter saja dari kamar iyan.

"Haii kaka.. pakabar? Kemana aja?", Suara iyan biasa saja tidak berbisik, dan aku bisa mendengar sayup2 suara dia dari posisi ku

"Kaka baik kok, iyan kangen ya sama kaka?", Kata ku

"Hehehe. Ih kaka.. malu ah iyan ngomong nya", sambil ketawa kecil dia jawab

"Kaka kangen lho sama desahan iyan, suara iyan imut bikin kontol kaka ngaceng terus, tau ga tiap malam kaka selalu terbayang-bayang iyan, pasti iyan cantik deh", ku coba lakukan kembali pra induksi ke dia agar merasa nyaman dan merasa bahagia ku puji.

"Kaka ih.. iyan malu. Iyan ga pernah di bilang cantik lho, kan kita belum pernah ketemu, tau dari mana iyan cantik?", Tanya dia

"Ya Kaka tau dong, suara seseksi iyan, desahan nya yg aduhai, Kaka tau lah kalo iyan pasti seksi, cantik", balas ku

"Kaka tau pasti pentil iyan warna nya masih pink dan memek iyan dalam nya masih merah, iya kaannnn?", Aku coba ngomong asal sekalian nebak ajah

"Ihh Kaka kok tau sih. Iya dong, memek iyan masih merah, kan iyan masih perawan", katanya

"Oh iyan masih perawan ya?", Kata ku

"Iya lah, pacar iyan aja ga pernah iyan kasih kalo minta gitu, harus nikah dulu kalo mau gituan", balas nya

Nah.... Rupanya iyan sudah pernah pacaran. Segera ku lancarkan jurus rayuan ku

"Emang iyan kalo pacaran udah ngapain aja?", Selidik ku

"Ya.. paling cuma ciuman aja ka, sama remes2 tete iyan", katanya

"Terus iyan pernah liat kontol pacar iyan?", Tanya ku

"Pernah, dia maksaan orang nya ka, iyan ka jadi takut".

"Takut apa?", Tanya ku

"Ya takut di perkosa aja ama dia", kata nya

"Terus pas iyan liat kontol pacar nya, iyan pegang ga?", Tanya ku kembali dengan antusias

"Pernah sekali itu juga di paksa, tangan iyan di tarik sama dia, terus di tempelin di kontol nya, di kocok2, ga lama kyk ada susu keluar", kata nya

"Perasaan iyan gimana pas pegang kontol itu, kan iyan sambil ngeliat tuh?", Tanyaku

"Biasa aja ka, cuma aneh aja air kencing nya warna putih susu", katanya

Bah.. ini anak beneran polos ga tau sperma. Hahahaha

"Oiya kaka mau tanya, kan kata iyan pernah liat kontol si bapak yg lagi ngaceng, gedean mana?", Pancing ku

"Gedean si bapak, ka, melengkung gitu ke atas, hehehehe", kata dia

"Iyan suka sama kontol si bapak?", Kata ku

"Ihhh ... Kaka mah.. jadi ngomongin si bapak".

"Ya kan katanya kamu suka sama si bapak, jujur aja coba kamu suka ga liat kontol si bapak?", Ingin Ku pastikan kembali jawaban dia

"Ya. Suka sih ka, soale ganteng sih si bapak nya, putih. Heheheheh", lanjutnya.

"Ciyeeee. Kamu naksir si bapak ya?", Pancing ku lagi, dan ku cecar terus dengan aksen bicara yg sangat lembut.

"Ihhh kakaaaaa.. iyan malu ihhh", jawab nya

"Jawab aja sayang, kaka ga cemburu kok", ledek ku

"Iya.. kak, jujur aja sih iyan pernah ga sengaja denger ibu sama bapak lagi begituan di kamar nya, suara nya kenceng bener, iyan waktu itu lagi mau ambil sabun cuci di kamar mandi atas, eh ada suara, kok iyan jadi deg degan gitu", kata dia

Aku kaget, oh ternyata dia pernah nguping aku pas lagi ngewe ama istri. ahhahahahah.

"Kapan kamu nguping mereka lagi ngewe?", Tanya ku

"Iyan lupa kak, yg pasti itu subuh deh, udah ah.. iyan jadi inget kan tuh", kata dia

"Inget apa hayo?", Tanya ku

"Ya itu suara desahan ibu yg kyk nya enak banget lagi gituan ama si bapak, ahhh.. tuh kan iyan jadi deg degan ka", kata dia

"Kamu udah basah ya memek nya?, Coba cek pake jari", Tanya ku

"Iya kak, udah basah dikit. Hehhee...", Kata dia

"Iyan.. coba kamu rebahan skrg dan tutup mata kamu, bayangin Kaka ini adalah si bapak yang kamu taksir", kata ku

"Udah merem neh ka, duh.. iyan jadi deg degan ka kyk beneran", kata dia

"Kaka cium bibir iyan ya. Sluuurrrpp", pancing ku

"Ah.. kaka... Berasa kyk beneran", kata dia

"Sayang, kamu lagi bayangin si bapak lagi ngapain", ku pancing dia dengan kata "bapak", biar terus tersugesti.

"Bapak lagi ciumin sama jilatin kuping iyan, terus leher iyan juga, ka, oohh eeeessttttt uuuggghh", desis iyan

"Sayang, mulai sekarang jangan panggil kaka lagi ya, tapi panggil bapak aja, biar bisa kamu bayangin kamu lagi bercumbu sama si bapak", terus ku cecar dia

"Iya ka. Ehh pak. Uuggghhhh paaakkk, jilatin pentil iyan pak", dia mulai naik birahi nya

"Iya sayang, bapak jilatin pentil kamu ya, sluurrrpp sluurrrppp, enak sayang?", Tanya ku

"Oohhhhh aaahhhh.. aduuhh bapaaakk, enak banget paaakk", erang iyan

Aku makin terus merangsang dia dengan ucapan ku via tlp, ku pancing dengan menjilat2 pentil, ketiak, perut, pinggang sampai selangkangan. Tapi aku belum mau menyebut utk menjilat itil dan memek dia, sampai dia meminta dengan sendiri.

"Paaaakkk oohhhh enak banget pakkk.. iyan mauu pak udah ga tahan... Ohhh eeessstt", erangan iyan makin jelas terdengar saat aku berusaha mendekati kamar nya.

Skrg saat nya mengeluarkan jurus pamungkas.

"Sayang.. lampu kamar kamu mati apa nyala?", Tanyaku

"Pake Lampu kecil pak, ohhhh.. paaakk", desah iyan

"Kamu nyalakan sayang, biar bapak bisa melihat memek mu yg meraaaahhh, pasti cantik memek mu kayak kamu", terus ku puji dan ku rayu.

"Bentar pak. Iyan nyalain.."

"Teekkk", suara saklar bunyi dan kamar iyan sudah terang benderang.

"Paaakkk.. ohh jangan diam pak, jilatin lagi. Iyan udah ga tahan", desah iyan sambil menyuruh ku utk terus bicara

"Iyan sayang, kamu tiduran lagi dan kamu maenin itil kamu, anggap aja itu lidah bapak lagi jilatin.....", Belum ku teruskan omongan ku

".. aaahhb bapaaakkkkk.. enak bangettt paaakk.. iyan udah ga tahan, masukin kontol nya pak, ayoo paakk eesstttt oohhhhhh", dia memohon2 padaku

Aku tau ini akan segera terwujud, aku lepas velana pendek ku dan si kontol udah keras ngaceng menjulang.

Ku kocok2 sambil terus menggoda dia.

"Iyaaann.. kamu masukin jari tengah kamu ke dalam memek kamu, masukin dan kocok2 maju mundur, anggap aja itu kontol bapak lagi masuk ke memek mu", pancing ku

"Ohhh BAPAAAKKKKK!!!!!!! aduuhh eesssttttt enak paaaakkkkk, enak banget", cerocos iyan

"Cabut jari kamu sayang, ada darah nya ga? Sakit ga?", Selidik ku

"Ga sakit pak, oohh uuuggghhh malah enak banget, gada darah nya, udah becek bapaakk. Aaahhhhhhh... "

"Tahan dulu sayang, kamu jangan kejang2 dulu.. bapak mau tanya kalo seandainya bapak ada di depan kamar kamu, boleh masuk ga? Boleh ngentoin iyan ga?", Tanya ku

Asli kontol ku udah mulai keras dan pengen coba utk ngewein di iyan gemes ini.

"Boleh banget pak, iyan dah ga tahan, mau di entot bapaakk aaahhhh... Paakk.. ayo cepat masukin pak, iyan dah ga tahan", lanjut dia

"Iya sayang sabar ya, bapak juga udah ngaceng sayang, pengen ngentotin memek kamu yang masih meraaahh, oohh eessstttt ", kali ini aku udah mulai terbawa suasana birahi

"Kamar mu di kunci ga sayang, bapak mau masuk", pancing ku

"Di kunci pak, ahhhhh",

"Cepat buka sayang, bapak udah ga tahan. Ooohh Iyan sayanggggg kuuuu", desah ku

"Klleeeekkk klleeekkk", terdengar kunci pintu di putar 2 kali pertanda sudah di buka

"Udah iyan buka pak.. cepat paakk.. iyan ga tahaann aaaahhhh eesssttttttt aaahhhh", desah iyan setengah menjerit

"Iyan sayang... Bapak masuk ya, tapi kamu jangan kaget...", Jawab ku dengan jantung berdebar kencang, grogi juga aku dengan sikon seperti ini

"Iyaaa paaakk.. aaahhhhh", jawab iyan masih dengan desahan

Ku pegang handle pintu, ku turunkan ke bawah dan sambil ku dorong "kleeeeekkk", pintu terbuka lebarrr..

"Bapaakkkkk??!!???!!???!!", Iyan kaget dan langsung ambil selimut dan dia tutupi seluruh tubuh nya dengan sprei sambil mundur dan bersandar di tembok.

"Iyaaaannn....", Bisik ku sambil ku kasih kode telunjuk di bibir.
Aku masih berdiri mematung di depan pintu kamar iyan dengan bugil bagian bawah dan hanya pakai kaos aja.

Kulihat wajah iyan memerah dan mata sayu, mungkin antara kaget, menahan birahi, takut campur jadi satu

"Paaakkkk.. ke...kkennaaa kenapa bii ssaaaa??", Terbata2 iyan bicara

Dengan kontol masih tetap ngaceng, aku dekati iyan dan tetap dengan kode telunjuk di bibir.

Aku jongkok di depan dia, sambil ku tatap mata dia penuh arti, ku lihat dia menunduk.

Aku rapihkan rambut nya yang menutupi kuping kiri, ku sibakkan ke belakang dengan jari ku kanan ku, dan ku usap2 pipi nya dengan lembut dan sangat perlahan.

Tangan kiri ku juga melakukan hal yang sama ke rambut dan pipi kanan nya.

Aku lakukan beberapa saat, walau dia masih dengan posisi menunduk.

Aku gunakan telapak tangan kanan ku utk menyentuh pipi nya, aku mau lihat reaksi dia selanjut nya, dan benarrr.. ga lama kemudian kepala nya menekuk ke kiri dan menjepit tangan ku di antara pipi dan pundak kiri nya.

"Iyaaann.....", Aku panggil dia sambil ku angkat dagu nya dengan tangan kiri ku, sampai dia melihat ke arah ku, dan sambil ku elus2 dagu cantik nya.

"Iyaaann... Maafkan bapak, tapi bapak benar2 sudah ga bisa menahan perasaan bapak ke kamu", aku gombalin dia.hehehehe

"Paaakkk... Taaa piiii...."

"Sudah sudah iyan. Kamu diam saja, kamu pejamkan mata dan nikmati yg ada saat ini", bujuk ku

Aku kecup bibir dia perlahan, ku kecup terus sambil aku turunkan sprei dan ku sentuh leher nya.

Dia diam ga melawan.. ku elus2 leher nya dengan ujung jari ku..

Aku tau diam nya dia itu sedang dalam pertarungan sengit antara birahi dan kaget.

Ga lama, dia membuka mulut nya dan akhirnya ku pagut, ku mainkan lidah ku, dan di balas dengan iyan, penuh dengan birahi.

Walau pun ciuman dia masih amatir, tapi aku ga peduli. Aku terus cumbu. Terus dan terusss..

Ku mainkan pentil nya dengan jari ku dan "aaahhhh... Bapaaakkkk", dia melepas ciuman nya dan ku rebahkan kan tubuh nya ke kasur.

Aku jilati kuping belakang, leher dan dada..

"Eesssstt uugghhhb bapaaakkk..."

"Enak sayang?", Tanya ku

Hanya anggukan kepala yang ku rasa

Aku teruskan jilatan ku ke pentil nya yang memang masih seperti ABG. Pentil nya begitu mungil dan imut, ahhhh.. nafsu nya udah menjadi2 melihat pentil ku.

Ku jilat, sedot dan ku gigit2 kecil.

"Ahhh bapaakkkk... Oohhhhh", tangan dia memegang kepala ku dan dia sudah ga ragu lagi untuk mengelus2 kepala ku

Aku turunkan jilatan ku ke perut dan pusar.

"Bapaaakkkkkkk aaaaahhhh", hanya desahan dan kata "bapak" saja yang ku dengar sepanjang cumbuan ku ke dia

Aku posisi kan tubuh mu dan ku buka paha dia lebar2, dan aku jilati selangkangan dia kiri dan kanan, berulangkali.

"Ooohhhhh bapaaakkkkkkk", tubuh nya menggelepar ga karuan ke sana kemari.

Beberapa menit aku siksa dia, benar2 ku siksa seperti aku menyiksa Widi, tenggelam dalam lautan birahi.

"Bapaaaakkk eesstst oohhh uugghhh. Paaakk.", Iyan mengerang menahan sakitnya nikmat yg dia rasa.

Beberapa kali pantat nya di goyang, agar lidah ku mengenai itil atau memek nya, tapi aku selalu tolak, pun dengan tangan nya yang sudah berani memegang kepala ku dan mengarahkan ke memek nya, dan lagi2 ku tolak

Sampai akhir nya dia memohon2, "paaakkk.. iyan udah ga kuat paakk.. masukin pak, ahhhh eesstttt uugghhhh".

Puas sudah ku siksa dia, aku letakkan ujung lidah ku ke itil nya, aku mainkan itil nya dengan ujung lidah ku, "ooohhhh..... Eeeessttttt.. aaahhh paakk, enak banget bapaakk", erang iyan.

Ga lama aku bermain2 di itil nya, lalu ku arahkan lidah ku ke memek nya, "aaahhhhhh. Bappaaaaaakkkkkkkkk !!!! Uuuuuhhhhh, enak banget paakk", erang iyan sambil menjepit kepala ku dengan paha nya..

Ga sampai satu menit, "paaakkk.. iyaaaann keluaarrrrr, aaaaaaaahggggggggggghhhhhhh!!!!", Lenguhan panjang di sertai kejang2 mendera tubuh iyan, kencang sekali jepitan paha nya menjepit kepalaku.

Aku pijat2 halus, bagian perut di bawah pusar dan di atas belahan memek nya sampai dia benar2 lemas dan tenang.

Jepitan paha nya mulai mengendur dan ku lihat sprei nya penuh dengan cairan memek nya yang keluar, sangat banyak, lebih banyak dari widi.

Aku tatap dia yang tergeletak lemas menyisakan kelelahan pasca orgasme.

"Paakk... Iyaaan maluuu", ucap nya saat dia sudah bisa mengendalikan diri nya.

"Ga papa sayang, enak ga tadi?", Tanya ku

"Enak banget pak.. ", jawab nya.

Kontol ku yang sedari tadi menegang, udah saat nya dapat bagian.
Ku buka paha iyan sambil ku tatap mata nya, dan dia jawab dengan anggukan kepala.

Memek yang masih berlinangan air lendir kenikmatan. Pasti akan sangat mudah utk di masukin kontol.

Ku arahkan palkon ke lubang memek nya, ku tekan perlahan lahan. Susaahh. Sempit.

"Pak.. pelan2 pak.. sakitt..", ucap nya

"Tahan ya sayang", jawab ku

Ku dorong perlahan agar masuk, pelan namun pasti dan palkon ku mulai masuk dikit, ku lihat iyan sedikit meringis..

"Aduh.. paakk... Sakit..."

"Tahan ya, nanti akan kamu rasakan enak", balas ku

Ku tekan lagi lagi lagi dan masuk lah setengah batang ku ke dalam.

Ku gerakan maju mundur perlahan, sumpah nikmat nya luar biasa, penuh sekali jepitan dinding bagian dalam memek iyan.

"Iyaaann.. aahhh. Memek mu masih sempit banget syg, sakit ga", erang ku

"Pak.. uugghhh ga sakit pak, udah mulai enak", ujar nya

Kurasakan otot2 memek Iyan sudah bisa menerima desakan kontol ku, dan ku kocok2 memek itu, maju mundur, dan iyan pun tanpa sadar ikut menggoyangkan pantatnya, sungguh nikmat.

Memek itu begitu sempit, masih sangat sempit.

Dengan jepitan dan lendir yg ada di dalam, justru makin membuat ku ga kuat menahan.

"Paakk. Ohhh eesssstttt uuhhhhh bapaaakkkkkkk!!!!", Kembali ku dengar lenguhan panjang dan reaksi kejang2 si iyan, pertanda orgasme ke dua sudah di raih nya.

Aku diamkan sejenak gerakan ku, ku peluk iyan erat2 Sampai dia selesai menikmati orgasme nya.

Setelah ku rasa sudah tenang, aku kocok2 kembali kontol ku dengan posisi ku tetao memeluk iyan, kepala ku di pundak kanan iyan, ku rapatkan kedua kaki iyan, dan aku posisikan kaki ku mengangkang.
Dan sungguh luar biasa jepitan di kontol yang kurasa makin menjadi2, seperti sedang di peras2.

Aku percepat kocokan ku, dan saat mau crottt, aku bisikan ke iyan, "iyan aaahhh.. kamu nanti kocok2 kontol bapak pakai tangan mu ya, uugghhhh", perintah ku

"Iya pak"

Ku cabut segera kontol ku dan aku arah kan kontol ku ke dada nya dengan posisi agak menduduki dada nya, tapi ku tahan dengan betis ku.

Iyan inisiatif meraih kontol ku dengan tangan kanan nya, dan "aaahhhhhhhhh!!! Iyaaannn... Ooohhh. Terus kocok sampai habis sayang uuuggghhh", aku muntahkan sperma ku yang muncrat ke dada dagu dan mulut nya...

Masih dengan posisi mengocok, tangan kiri nya memegang pantat ku dan menarik, aku tau maksudnya.

Aku majukan lagi pantat ku dan "sloooppppp", dia masukkan kontol ku di mulut nya, di hisap2 semua cairan ku ke dalam mulutnya sampai benar2 habis dan terus di kocok2 dengan gerakan kepala nya maju mundur, tanpa henti, sampai aku bilang, "sudah iyan.. bapak ngilu..."

Aku lemas dan tergeletak di sisi kanan Iyan, aku merasakan sangat lelah sekali, ku pejamkan mata, dan ku rasakan iyan mengelus pipi ku, rambut ku, hidung ku, mulut ku dan sampai aku tak sadarkan diri.

"Pak.. paak.. bangun... Sudah jam 2", iyan menggoyangkan badan ku dengan keras.

Aku bangun, kaget dan tersadar kalau aku bukan di ruangan kamar yang sebenarnya. Segera ku bangkit dan ku lihat iyan sudsh berpakaian lengkap, dan aku sudah ber celana, tapi masih tanpa kaos.

"Cuupp cupp cuppp", aku cium kening pipi dan bibir Iyan, sambil ku kasih kode telunjuk di bibir seraya berkata, " iyan... Bapak naik dulu ke atas"

"Iya pak, buruan nanti keburu ibu bangun", jawab Iyan sambil memerikan senyuman paling manis dan ternyata anak ini memang manis

"Aku suka dagu kamu, seksi", aku sentuh dagu nya sebelum aku pergi dari kamar nya

Sampai kamar atas, ku lihat istri masih terlelap, dan rebahkan tubuh ku di kasur.

Aku kembali berfikir, kenapa tidak ada darah di memek nya?
Tapi kalo tidak ada darah, kenapa memek nya sempit sekali?
Berkecamuk pikiran mu dan akhirnya aku terlelap.

------

Hari2 selanjutnya sudah bisa di tebak, hubungan ku dengan iyan makin intim, tapi di saat hanya berdua dan rumah sepi.

Aku bahkan sampai lupa ttg pemikiran ku yang memek Iyan tidak berdarah itu.

Kadang aku suruh dia tidak usah pakai beha dan CD, dan harus pakai rok sebetis, agar mudah jika sikon memungkinkan kami untuk melakukan hal itu kembali entah di dapur, kamar mandi, mesin cuci dan tempat lain yg sekiranya pas bagi kami.

Tapi aku selalu membuang sperma ku keluar jika mau crot dan ga pernah ku buang di dalam.

-----

Hari berlalu seperti biasa dan kami tetap bisa menjaga normalisasi hubungan kami saat ramai orang di rumah

Hingga suatu hari, yaitu hari Jumat aku pulang agak malam dari kantor sekitar jam 21-an sampai rumah.

Istri ku bilang kalo memang ada kaka ipar ku yg ngenalin widi ke kami dan ibu mertua ku yang datang tadi sore dan berencana mau nginep, mungkin mertua ku kangen mau liat cucunya.

Saat aku masuk ke ruang tipi, memang sudah ramai, ada istri, anak2, ibu mertua, kaka ipar, iyan. Rupanya sedang asyik nonton film komedi, entah apa judul nya aku ga tau, mereka hanya tertawa saja.

"Eh.. ada tamu jauh... Pakabar ibu, kaka?", Tanya ku sambil cium tangan ke mertua n ipar.

"Hore ayah pulang", kata anak2

"Kamu baru pulang, di?", Tanya mertua ku

"Iya bu, biasalah akhir bulan, ada closing kerjaan", jawab ku.

Aku taro tas ku di meja, dan mau ke kamar mandi bawah, tapi pintu tumben tertutup rapat, oh mungkin sengaja ditutup rapat kali sama mertua ku.

Pas aku sudah di depan pintu, istri ku bilang, "yah.. nanti dulu itu di kamar mandi ada si......."

Dan bertepatan dengan itu pula, pintu kamar mandi terbuka dan yang bikin aku kaget setengah mati, ternyata yang keluar dari kamar mandi itu adalah si........

".. widi", istri ku menyahut.

-----
Next ->
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd