Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

48 story

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
jejak dulu ,, bagus ceritanya

tambahin frieska , ve , viny , lidya juga
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
gan ente ngotot banget ane kasian nih nemu di blog orang ente kasih semoga terpuaskan napsunya ye...

"HARUKA NAKAGAWA"

"pose...oke...pose...good...sekali lagi...sip, finis"

seorang fotografer sedang mengambil beberapa foto dari seorang wanita berparah khas jepang.

"haruka, sebelum pulang keruang om dulu ya, kita bahas nex projec..."

fotografer itu menyebut nama haruka, tentu saja haruka nakagawa salah seorang member baru JKT 48, pindahan dari AKB 48 di jepang.

saat itu haruka sedang ada pemotretan untuk artikel sebuah majalah remaja, sesuai perintah sang fotografer sebelum pulang haruka harus menemuinya untuk membicarakan nex projec, saat haruka mengetuk pintu terdengar suara wanita didalam seperti memperdebatkan sesuatu.

"masuk...eh haruka...tunggu sebentar ya...duduk dulu aja..."

"ok om..."

haruka melihat didepan meja sutradara ada wanita berhijab yang lumayan cantik, sedikit banyak haruka mengerti tentang hijab sebagai simbol wanita muslim, tapi yang haruka lihat sekarang adalah wanita berhijab yang pakaiannya amat ketat sampai menonjolkan lekuk tubuhnya.

"jadi maaf, saya sama sekali tidak tertarik dengan model berhijab seperti anda, hm...susah untuk dikembangkan"

"kalo masalah itu gampang pak, saya ga masalah ko buka hijab saya untuk menyesuaikan ke thema..."

tampaknya wanita ini ngotot sekali ingin menjadi foto model, dan sepertinya wanita ini rela melakukan segala hal.

"ok gini aja, saya terima file kamu nanti saya kabari lagi jika ada projec yang sesuai sama kamu, tapi kalo dalam waktu dekat ini memang saya belum butuh model seperti anda..."

jurus pamungkas sang fotografer akhirnya keluar, penolakan secara halus tapi cukup ampuh untu mengusir orang macam wanita itu, akhirnya wanita itu meninggalkan ruangan tapi sebelumnya wanita itu melirik ke arah haruka, haruka tersenyum tapi wanita itu sepertinya sedang kesal.

"sory haruka, ada gangguan sedikit..."

"ga apa apa om, santai aja"

sang sutradara duduk disofa, disamping haruka menunjukan hasil pemotretan tadi melalui laptopnya.

"jadi gini haruka...om kan megang beberapa majalah remaja, selain yang ini. Rencananya om mau pakai kamu di beberapa majalah tersebut"

"oh ga masalah om, yang penting hubungi manajer di jkt 48 dulu biar haruka dapat izin..."

Usai mengurus semua kepentingan haruka segera meninggalkan ruang sang fotografer. Sepanjang jalan banyak karyawan bahkan OB yang menyapanya, mereka kenal haruka sebagai sosok yang ramah dan murah senyum. Saat di depan pintu masuk kantor haruka melihat wanita yang tadi ada di ruang sang fotografer, sedang berdiri seperti menunggu sesuatu.

"hei...kamu yang tadi di ruang om fotografer kan..."

"ehm...kamu...kamu haruka ya..."

haruka hanya tersenyum sebagai code bahwa tebakan wanita itu benar.

"beneran kamu haruka...ya ampun...sory banget tadi aku jutekin soalnya aku bete banget...eh minta foto bareng ya..."

wanita itu mengambil beberapa foto dengan camera ponsel.

"oh ya nama kamu siapa"

"oh ya aku kan bukan artis jadi kamu ga kenal aku ya, aku resty"

"resty lagi ngapain, nunggu orang ya..."

"iya aku lagi nunggu pacar aku, udah di sms ga dibales, telepon ga diangkat..."

"gimana kalo ikut aku aja, .aku traktir makan, nanti pulangnya aku anterin deh..."

"beneran, yadah mau mau"

akhirnya haruka dan resty menuju sebuah cafe tak jauh dari tempat pemotretan tadi, dengan mengendarai mobil toyota yaris berwarna merah milik haruka. Sepanjang jalan resty terus menanyakan seputar dunia permodelan, sampai di cafe pun pembicaraan mereka tak jauh dari itu.

"haruka kamu bisa bantuin aku ga jadi model, kenalin aku dong sama fotografer kenalan kamu, siapa tahu kalo kamu yang ngenalin aku bisa jadi model..."

"aku ga punya kenalan fotografer model hijab kaya kamu..."

"itu sih bisa di atur, aku bisa ko buka hijab..."

beda dengan sang fotografer tadi yang jengah dengan kengototan resty untuk bisa jadi model, haruka sangat tertarik dengan sifat resty yang ambisius.

"kalo buat majalah remaja aku cuma kenal om helmi yang barusan kita ketemu tadi, tapi kan dia udah nolak kamu..."

"yah masa ga ada lagi sih..."

"hm...kalo majalah pria dewasa mau ga..."

"hm...bugil ga.."

"pas casting aja, kalo buat majalahnya paling disuruh pake bikini...honornya juga lumayan..."

"mau deh...kapan kamu mau kenalin aku..."

"nanti deh aku kabarin soalnya kan harus bikin janji dulu..."

"ok deh, aku tunggu ya "

usai makan di cafe haruka mengantar resty pulang di daerah pinggiran kota jakarta, haruka merasa senang mengenal resty, seorang wanita ambisius yang rela melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya.

Satu bulan berlalu dari pertemuan pertama antara haruka dan resty, akhirnya haruka bisa mengatur jadwalnya untuk mengenalkan fotografer majalah pria dewasa kepada resty, saat itu haruka yang menjemput resty di depan komplek rumahnya.

Sesampainya di sebuah kantor sekaligus studio foto haruka langsung menuju resepsionis.

"mba...saya udah janji mau ketemu om harun..."

"haruka ya...kata pak harun, tunggu aja di dalem, pak harun masih ada pemotretan"

"oke...terimakasih mba..."

resty mengikuti haruka melewati beberapa ruangan, sempat resty berpapasan dengan beberapa perempuan berbaju minim, mereka menatap resty seperti melihat alien, bagai mana tidak resty yang berhijab masuk ketempat para model majalah pria dewasa bersarang.

sesampainya di ruang pak harun, haruka langsung menyuruh resty duduk tampaknya haruka sudah biasa dengan tempat itu. Tak lama sosok pria tinggi tegap berkulit putih masuk keruangan pak harun.

"hallo haruka.,lama ya kita ga ke temu..."

"ah...baru juga tiga bulan om..."

"ya tapi buat om terasa setahun"

haruka menghampiri pria yang ternyata adalah om harun, tapi bukan sekedar menghampiri, om harun memeluk tubuh mungil haruka melumat bibirnya bahkan meremas kuat payudara haruka sampai terdengar erangan haruka.

"stop dulu om, haruka mau kenalin om sama temen haruka, yang haruka ceritain kemaren..."

haruka menarik tangan om harun kearah sofa dimana resty duduk, untuk menghormati om harun resty berdiri dan memperkenalkan diri.

"aku resty om...temennya haruka..."

"ya ya...ayo duduk lagi..."

resty, haruka dan om harun pun duduk bersama dalam satu sofa panjan dengan resty di samping om harun.

"wow...resty...kamu pake hijab tapi mau jadi model majalah pria dewasa...wah wah wah...om bisa di demo FPI"

"bisa diatur ko om,.."

"ya...ya...ya...tapi om mau tanya alesan kamu apa, sampe mau jadi model...nude"

"jujur sih om, nomor satu materi abis itu popularitas..."

tiba tiba ada ketukan pintu, dan masuk seorang OB membawa tiga gelas minuman.

"ayo resty, haruka diminum dulu..."

usai meminum seteguk air om harun bangkit dan menuju meja kerjanya mengangkat gagang telpon.

"siska...nanti kalo ada yang nanyain bilang aku sibuk ya...kalo penting suruh tunggu di loby aja..."

usai bicara dengan resepsionis lewat telpon om harun kembali menaruh gagang telponya dan menyandarkan pantatnya di meja kerjanya.

"resty...emang banyak artis top sekarang berawal dari model, mau itu model malah remaja, ataw pria dewasa, tapi perjalanan mereka tidak mudah , banyak yang mereka korbankam, kamu yakin bisa ngejalaninnya, soalnya kalo setengah setengah kamu yang rugi..."

"yakin om, resty dah pikirin mateng mateng..."

om harun menatap dalam dalam resty dari ujung kepala sampai ujung kaki. Kemudian om harun memberi kode tatapan mata ke haruka, haruka pun langsung beranjak menuju pintu, dan menguncinya.

"oke resty sebagai langkah awal bukti keseriusan kamu...om mau kamu...bugil di depan om..."

saat mendengar permintaan om harun resty tak terkejut sama sekali karna haruka sudah bilang bahwa akan disuruh bugil ketika saat casting.

Resty mulai melangkah ke hadapan om harun, melepaskan hijabnya, pakaian dan pakaian dalamnya sekaligus, sampai benar benar bugil. Om harun sendiri terlihat santai memperhatikan tubuh bugil resty, mungkin karna sudah biasa melihat hal seperti ini.

Om harun mendekati resty, mengelilinginya memperhatikan lekuk tubuh, meraba payudara dan bokong resty.

"hm...untuk jadi model tubuh kamu memang proporsional, tapi untu jadi model majalah pria dewasa tete kamu kurang besar..."

resty mulai khawatir, sudah rela relain bugil sampe dipegang pegang masa harus gagal. Tapi tiba tiba haruka ber suara.

"om harun, kenalin aja ke mister tamsida, pasti bisa..."

resty berfikir siapa lagi mister tamsida, jangan jangan dirinya cuma dipermainkan.

"oke rest...sekarang kamu jujur sama om, kamu masih perawan...?"

"hm...udah engga om..."

"jujur rest, om ga bisa pake kamu sebagai model disini, tapi kalo mau om atau haruka bisa kenalin kamu ke mister tamsida"

resty masih berdiri terpaku bugil tanpa tahu harus berbuat apa, dinginnya ac mulai menyelimuti tubuh bugil resty.

"mister tamsida itu sutradara dari jepang yang sedang cari talent di indonesia"

"jadi resty mau dijadiin artis film ya om..."

"ya seperti itulah, tapi ini bukan filem biasa, mister tamsida itu sutradara film porno...ya kamu pikir pikir aja dulu, bayarannya gede loh..."

resty aga ragu untuk jadi artis porno, tapi ini sudah tanggung, harga dirinya sudah tidak berarti lagi sejak dia melepaskan satu persatu pakaiannya di depan om harum.

"kamu ga usah khawatir rest...filmnya ga akan di edarkan di indonesia, tapi dijepang..."

"yadah deh om, resty mau, trus kapan resty bisa ketemu mister tamsida..."

resty kembali mengambil bajunya yang berserakan di lantai hendak mengenakannya kembali, tapi om harun langsung memeluk resty dari belakang dan merampas baju yang berada ditangan resty untuk dilemparnya kesofa, sementara haruka hanya duduk santai sambil tersenyum.

"sebelum bikin film sama mister tamsida, gimana kalo bikin film sama om dulu"

om harun mulal mencium leher, meremas payudara dan menjamah vagina resty yang ditumbuhi banyak bulu.

"eeengh...aduh om...ouch...ach"

"memek kamu masih sempit, mister tamsida pasti seneng dapet artis kaya kamu"

jari tengah om harun mulai menyelinap ke belahan vagina resty, mengenai itilnya membuat resty menggeliat menahan sensasinya.

"om...och...hsttt ach..."

"kita pindah ke sofa ya kamu pasti pegel berdiri"

om harun menggiring resty ke sofa tempat dimana haruka duduk santai, saat resty duduk om harun mulai melepaskan celana sekaligus celana dalamnya, penis om harun langsung mengacung di depan wajah resty, ternyata penis om harun sangat besar resty tak bisa membayangkan gimana rasanya jika penis itu mengacak ngacak vaginanya.

"kenapa rest, kaget liat kontol om. Kamu harus terbiasa karna saat syuting nanti akan banyak kontol seperti ini buat kamu, sekarang isepin kontol om"

resty mulai menggenggam penis om harun, tangan mungil resty tak mampu menggenggamnya sempurna, bahkan saat dimasukan kemulut hanya kepalanya saja yang bisa.

"ayo rest...masukin lebih dalem lagi"

Om harun memaksakan penisnya masuk lebih dalam membuat mulut resty serasa ingin robek. Sementara itu haruka mulai mendekati resty yang sedang duduk sambil menghisap penis om harun, haruka menaruh tangannya di payudara resty dan meremas serta memainkan puting nya.

"haruka mau ikut main sama om sama resty."

"iya om, haruka jadi horny nih, apa lagi liat kontol om yang gede..."

"yadah biar enak om duduk disofa, resty kamu duduk dibawah, tapi haruka buka baju dulu dong..."

om harun yang duduk disofa sambil mengangkang, resty yang berlutut di depan selangakangan om harun kembali menghisap penis om harun dan tak lama kemudian haruka pun sudah bugil.

"aduh haruka sayang si dong, ga tahu kenapa om selalu nafsu kalo liat tete kamu, mungkin barang impor kali ya"

"ih om bisa aja, jadi om mau nyusu dulu..."

haruka langsung menjatuhkan tubuhnya kepelukan om harun, payudara haruka tepat mengenai wajah om harun, tanpa pikir panjang om harun langsung melumat payudara haruka.

"hmmgh...ouuugh om....om emang paling pinter ngisep tete...ough ough ough"

haruka mulai menikmati permainan ini, sementara resty hanya menatap om harun yang begitu nafsu menghisap payudara haruka, tentunya sambil menghisap penis om harun.

"aduh...isepan resty ga enak nih..*** masuk semua sih..."

"jangan salahin restx dong om, abisnya kontol om gede banget"

om harun menarik penisnya dari mulut resty.

"om..*** punya banyak waktu nih...langsung aja deh...haruka mau om entot juga" haruka hanya mengangguk sambil tersenyum.

om harun menyuruh resty berbaring diatas sofa dengan satu kaki tersangkut di sandaran sofa dan satunya lagi menjuntai kelantai membuat vagina resty seperti bunga yang sedang mekar.

"haruka, om ngentot sama resty dulu ya...om mau ngerasain memek calon artis porno"

om harun mulai mengarahkan ujung penisnya ke liang vagina resty, sepintas terlihat tidak mungkin masuk tapi om harun terus memaksanya.

"aaaeeengh....om harun ouc...sakit ooommm...aaauuugh..*** bisa om..*** muat..."

"tenang aja rest...egh om pernah merawanin memek ABG pake kontol om...eeegh...kamu kan udah ga perawan, pasti lebih gampang."

kepala penis om harun sudah menyeruak masuk keliang vagina resty, sepertinya om harun hanya tinggal menekannya sekuat tenaga tapi itu pasti akan sangat menyakitkan buat resty.

"haruka...tolongin om dong..."

haruka yang tadinya hanya duduk sambil mengelus elus vaginanya, kini malah mendekat ke resty yang terlentang tak berdaya.

"tenang ja rest kalo udah terbiasa pasti enak"

haruka berusaha memberi semangat keresty, tidah hanya itu haruka juga meremas payudara resty, sementara om harun masih menahan kepala penisnya di dalam vagina resty.

"aduh...haruka...ouch jangan maenin tete gue dong..."

"nikmatin aja rest...supaya lebih rileks..."

"ouch haruka...hsst ach ooouch"

melihat resty sangat menikmati remasan haruka di payudaranya, membuat haruka tersenyum lalu menatap om harun.

"sekarang om..."

Tiba tiba saja om harun menekan penisnya dengan kuat sampai masuk setengahnya ke vagina resty.

"AAAAAAAACH...SAKIT OOOMMM...SAKIIIIT...!"

"bodo amat, om sudah bilang tadi, bahwa ing ga gampang..."

om harun menarik penisnya dan memasukannya lagi tapi kali ini om harun memaksakan agar penisnya masuk semuanya.

"resty, memek kamu memang masih sempit, pacar kamu pasti kontolnya kecil..."

"ADUH OM...AAACH...SAKIT OM...UDAH OM...AAAAACH..."

resty terus teriak kesakitan, om harun tak perduli, malah semakin menikmati sempitnya vagina resty. Dan haruka terus meremas payudara resty.

"ouch...resty enak ouch...memek kamu och...kaya memek perawan..ouch..ouch..ouch...sempit"

entah apa yang dirasakan resty tidak ada lagi teriakan kesakitan seperti diawal awal, apa karna sudah menikmatinya, ataw sudah kehabisan tenaga. Yang terdengar hanya erangan dan expresi wajah meringis. Haruka pun kini sedang menghisap payudara resty.

sekitar tiga puluh menit resty tak berdaya menghadapi hujaman penis om harun akhirnya resty mencapai klimaksnya.

"aduh om harun.,.ouch ouch ouch...resty keluar om...ouuuugh" tubuh resty mengejang beberapa kali. Tak lama om harun menjatuhkan tubuhnya diatas tubuh resty menghimpit payudaranya dan berbisik.

"resty percaya sama om, kamu ga bakal nyesel, mister tamsida bakal bayar mahal artis porno berhijab kaya kamu"

setelah itu om harun bangkit dari atas tubuh resty mencabut penisnya yang masih tegang.

"haruka sayaaang.,"

"iya om haruuun "

"haruka diatas ya, om capek nih"

haruka langsung naik ke pangkuan om harun mengarahkan liang vaginanya ke penis om harun, resty sempat memperhatikan proses masuknya penis om harun ke vagina haruka, masuk begitu lancar tanpa hambatan, resty berfikir jika vaginanya seperti vagina haruka, pasti resty bisa sangat menikmati penis om harun.

"ouuuugh. Om harum...memek haruka penuh banget sama kontol om"

"tapi enakkan haruka, ayo dong enjot kontol om, puasin om sekarang"

haruka mulai menaikan turunkan pantatnya mengocok penis om harun yang berada didalam vaginanya, disampingnya resty memperhatikan haruka yang melonjak lonjak cepat diatas om harun, resty teringat dia juga pernah melalukan gaya itu dengan pacarnya, tapi jika saja penis pacarnya lebih panjang dan besar pasti akan sangat lebih nikmat , seperti yang dirasakan haruka sekarang.

"ouch om...ach...enak banget om...ouch ouch ouch, kontol om mentok di memek haruka...ouch ouch ouch..."

"terus haruka...engh engh...yang cepet haruka...ough ouch"

"om jangan ngomong terus...ouch ouch ouch...isep tete haruka aja om...ouuuch iya om enak pentilnya om ...yang kuat om...ouch ouch ouch...enak di tete...ouch...enak di memek"

resty terus memperhatikan haruka, resty tidak menyangka haruka bisa seliar itu, tapi resty juga merasa iri melihat haruka yang begitu menikmati.

"om harun ouch...haruka mau keluar...ach ach ach...om...AAAAAACH...aduh om ouch...enak banget.."

haruka menghentikan gerakannya setelah mencapai orgasme. Tapi tidak dengan om harun yang hingga saat ini masih belum ada tanda tanda akan segera mencapai orgasme, om harun menjatuhkan tubuh haruka kesamping sampai haruka terlentang di sofa, karna ukuran sofa yang tak terlalu panjang maka kepala haruka jatuh diatas paha resty yang sedang istirahat bersandar disofa.

Tak mau menunda terlalu lama om harun langsung memompa vagina haruka dengan penisnya.

"ayo haruka...ach ach ach...om tahu kamu bisa muasin om...ach ach ach..."

"iya om, trus ough trus om...puasin kontol om...ough ough ough...entot haruka sampe om puas...ouuugh"

tubuh haruka yang bergoyang akibat hantaman penis om harun membuat tubuh resty juga bergoyang karna kepala haruka berada di pangkuan resty, bukan hanya itu payudara resty yang berayun ayun membuat haruka tak tahan untuk meremasnya.

"eeengh...ouch haruka..." resty tak dapat menahan erangannya saat haruka memainkan puting susunya, karna nikmatnya resty membungkukan tubuhnya, mendekatkan payudara resty kewajah haruka, seolah menyuruh haruka untuk menghisap payudara resty.

"eeengh...haruka och...isep yang kuat haruka...ouch ouch ouch"

"ha...ha...ha...ouch...trus haruka isep tete resty...ouch...om akan nikmati memek kamu...ouch ouch nikmat sekali ouch"

om harun tampak senang melihat pemandangan di depan matanya, resty yang terus mengerang karna haruka menghisap payudaranya, dan haruka yang terus bergumam tak jelas karna tak mau melepaskan payudara resty dari mulutnya.

"hmmpmp...HMMPMPHGHHHAAAAACH..." tiba tiba saja haruka menjerit melepaskan payudara resty dari mulutnya, rupanya haruka baru mendapat orgasme keduanya.

resty menatap haruka yang menggelepar resty membayangkan orgasme kedua pasti sangat nikmat dan puas, selama ini jika resty ML dengan pacarnya paling hanya satu kali orgasme, bahkan pernah sama sekali tak orgasme. Sedangkan bersama om harun, haruka bisa orgasme dua kali, bahkan ini belum selesai karna sampai saat ini om harun belum tumbang juga.

tanpa bicara om harun membalik tubuh haruka dan menunggingkan pantat haruka, hanya pantatnya sementara payudaranya tetap menempel di sofa. Tanpa ampun om harun menghujamkan penisnya dan langsung memompanya dengan cepat.

"aaaengh..om...om harun ough...ough...ough"

"haruka....argh...ach ach ach...haruka nikmat sekali...ouch..."

semetara itu resty hanya diam menatap expresi haruka, meringis seperti kesakitan, tapi desahan haruka seperti orang ke enakan. Bahkan pantat haruka ikut bergoyang menyambut hujaman penis om harun.

"ayo om harun...ach...yang cepet...ach...ach...ach...yang kuat om, haruka mau keluar lagi..."

"haruka...om sebentar lagi...ouch ouch ouch..."

"om haruuun AAAAAACH..ACH ACH ACH..."

haruka mencapai orgasmenya yang ketiga, saat itu juga om harun menarik penisnya dari vagina haruka dan mengarahkan penis ke wajah haruka.

"haruka OUCH OUCH OCH..."

om harun menyemprotkan spermanya kewajah haruka, dan tiba tiba om harun menarik kepala resty dan menyemprotkan sisa spermanya di wajah resty.

om harun menatap dua gadisnya kelelahan diatas sofa dengan tubuh bugil, dan wajah belepotan sperma, om harun kembali memakai celananya dan merapihkan bajunya.

"sekarang kalian istirahat saja dulu disini, om masih ada pemotretan"

om harun meninggalkan haruka dan resty yang nampak sangat lelah, resty memandang om harun, resty berfikir om harun begitu perkasa, usai membuat haruka orgasme tiga kali, tapi masih bisa langsung beraktifitas padahal jika ditotal om harun sudah dua jam lebih menggarap resty dah haruka.

"om harun..." tiba tiba resty memanggil om harun yang hendak menuju pintu.

"kenapa rest"

"kapan kapan, resty mau muasih om, kaya haruka, resty janji om"

"oke...om tunggu..."

satu bulan kemudian...

seorang gadis cantik dengan hijab berwarna pink, kemeja kotak kotak, dan rok panjan, gadis cantik itu adalah resty, resty sedang naik sebuah kereta api, tak banyak penumpang disana, banyak bangku kosong tapi entah kenapa resty memilih untu berdiri di depan pintu, mungkin ingin melihat pemandangan di luar.

tiba tiba datang seorang pria mendekati resty, pria itu berdiri tepat dibelakang resty, awalnya tak terjadi apa apa, tapi tak lama kemudian pria itu mulai meraba pantat resty, reaksi resty hanya menepis tangan sipria, tapi pria itu makin berani dengan meremas pantat resty, resty berusaha menepisnya lagi, tapi pria itu malah mendorong resty sampai terhimpit di pintu kereta. resty tampak kesakitan saat tubuhnya membentur pintu kereta.

Pria itu mulai menyingkap rok resty keatas sampai pria itu bisa menjamah vagina resty dari belakang, walaw vagina resty masih terbungkus celana dalam.

"engh...awh...awh ...awh..."

resty hanya bisa meringis, tak berapa lama ada sosok bapak bapak mendekat, resty berharap bahwa bapak bapak tersebut akan menolongnya.

tapi apa yang terjadi bapak bapak itu malah menarik resty kearah pelukannya dan melumat bibir resty, satu persatu kancing kemeja resty dilepas sampai bapak bapak tersebut bisa meremas payudara resty. Sementara itu si pria mulai melorotkan celana dalam resty, setelah itu memasukan jari tengahnya ke liang vagina resty.

"hmmgh...hmmgh...hmmgh"

resty hanya bisa merintih menerima perlakuan penumpang kereta, tak lama kemudian si pria mengeluarkan penisnya dan menyuruh resty menungging, dan mengarahkan penisnya keliang vagina resty, karna posisi resty nungging si bapak bapak juga mengeluarkan penisnya dan mengarahkannya kemulut resty.

si pria mulai mengenjot vagina resty, dan restypun mulai menghisap penis sibapak bapak, saat ini praktis hanya hijab resty yang masih tertata rapih, karna kemejanya sudah terlepas kancingnya bahkan payudaranya sedang diremas oleh sibapak bapak, dan roknya pun tak jauh beda, sudah tersingkap jauh sampai menonjolkan pantatnya, celana dalamnya pun sudah turun sebatas lutut.

beberapa menit si pria memompa vagina resty dan si bapak bapak yang menikmati penisnya di hisap resty, akhirnya mereka melepaskan resty dan menyuruhnya berlutut di depan penis sipria dan si bapak bapak. Sambil membuka mulutnya resty siap menerima seperma dari sipria dan sibapak babak. Tak berapa lamapun muncratlah sperma dari kedua penis melumuri wajah resty, resty tampak menikmati karna sebagian yang masuk kemulut ditelannya.

"CUT....GOOD JOB..." tiba tiba suara riuh tepuk tangan mengubah suasana.

"resty...kata mister tamsida, penampilan kamu hebat"

"beneran...bagus deh, berarti resty bisa dapet kontarak film baru lagi dong..."

"bisa diatur..."

resty bicara dengan pak salim asisten mister tamsida, karna mister tamsida belu lancar berbahasa indonesia maka pak salim lah yang jadi penterjemah.

"resty...selamat ya...suting film pertamanya sukses"

"haruka...ada disini juga..."

ternyata haruka juga menyaksikan suting pertama resty sebagai bintang film porno.

"resty...mister tamsida mau kamu siap siap adegan selanjunya...di gangbang sama penumpang kereta."

"siap pak salim"

suting masih belum berakhir, resty masih harus beradegan hot, bukan hanya itu kadang di waktu break suting pun bayak crew yang sekedar meremas payudara ataw pantat, tapi resty mengangapnya biasa.

credit: http://r*stys*xstory.*********.com/jkt-48-adult-series-haruka-nakagawa.xhtml

*=e
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd