Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT A Kohinoor Diamond

Part 10


Gilang semalam tak tidur, coretan demi coretan memenuhi beberapa lembar kertas. “aahhh selesaii jugaaa,.. semoga pada setuju” gumamnya langsung menuju kamar mandi untuk mandi.

“kreekkk” dengan sayup-sayup gilang melihat shanty yang sedang mandi dari belakang, ia menelan ludahnya sendiri air mengucur di celah bongkahan pantatnya. Di tambah shanty tak menyadarinya.

“glgeegg” gumamnya sambil menelan ludahnya saat melihat lekuk tubuh shanty dari samping menonjolkan buah dadanya yang bulat padat. Gilang memilih menyudahi melihat pemandangan bagus di pagi hari dan memilih ke dapur untuk menyeduh kopi.

Tak lama shanty menghampirinya dengan memakai handuk mengambil secangkir kopi yang sudah gilang buat.
“ssshhhhh” tarikan nafas gilang melihat tingkah shanty seenaknya. Dan terpaksa membuatnya satu lagi
“uhmmm hm” gilang menahan mulutnya saat melihat shanty membuka handuk tepat di depannya.

“kenapa lo?” tanya shanty membalikan tubuhnya yang telanjang bulat, seolah tak risih dengan tubuh telanjangnya.

“gue gak liat kok” gilang langsung berbalik badan, dan melangkah pelan menuju balkon.
gilaaa gak ada malunya tuh anaakkk parahhh, kayak rumah sendiri” gumam gilang agak kesal,

“siapa?” ucap tiba tiba shanty memakai celana jeans panjang dan kaos sambil membawa kopi yang ia ambil tadi.

“haa?? Gak kok” jawabnya ucapnya

“baru pertama liat body cewek ya?” tanyanya dengan tatapan tanpa ekpresi.
“halah tippe lo mana belum pernah liat, pasti sering, sok alim pura-pura gak liat, padahal doyan” lanjut shanty menaikan kakinya ke atas meja dan menyeruput kopinya.

“jangan bahas itu, gue punya rencana, “ ucap gilang mencoba mengalihkan pikirannya yang tadi.

“apa?”
“kita gak ada bukti tangkap boss nya, kita harus ambil beberapa bukti,dan gue yakin beberapa bukti ada di ruangannya”

“gak ada yang bisa masuk” jawab shanty dengan pasti.
“kenapa?”

“banyak anak buahnya”
“lo pernah masuk?”

“dulu, 5 tahun lalu, “
“lo jadi ituuu?” tanya gilang ragu.

“ya. Kenapa? gak ada salahnya kan?”
“kenapa lo jadi gitu?” tanyanya menjadi penasaran

“di kota kayak gini lo mau lakuin apa ha?? Disini ngejual hati nuraninya buat sepeser uang, termasuk polisi disini, “ ucap shanty agak kesal.

“dan kenapa lo di laporin ke polisi?”

“ha?? Tau darimana lo?” tanya terkejut soal kasusnya pertama kali.

“inii, itu laporan kasus lo yang pertama” gilang langsung memberikan fotonya ke shanty.

“cihhh… bener mereka gak lepas gue 100% sejak itu,”

“dan kasus lo semakin bertambah” lanjutnya. shanty mengendus kesal mendengarnya.

“boleh gue tau alasannya? Kenapa lo sampai?” ucap gilang tertahan.
“kan lo udah tau gue tukang copet, “ potong shanty saat gilang belum menyelesaikan ucapannya,

“jangan-jangan lo ambil barang lelaki tua itu.” ucap gilang menerka.

“yap,.. jam tangan termahal katanya , dan gue harus bayar karena jam tangan itu ancur, dan selama 3 tahun lebih gue cari duit buat lunasin, dan sampai sekarang gue lakuin hal itu. gak ada yang salahkan gue lakuin di kota tanpa aturan ini?” tanyanya dengan wajah tanpa ekpresi, seolah tak ada rasa menyesal, takut apa yang ia lakukan selama ini.

Gilang hanya terdiam, karena secara tak langsung shanty menceritakan alasannya menjadi pencopet, dan juga begitu susah di tangkap. Gilang terdiam sesaat

kenapa gue jadi ke inget ya shanty, dimana kamu semenjak kejadian itu, entah masih hidup atau gak?” pikirannya kembali kejadian 10 tahun silam setelah melihat shanty karena kesamaan namanya.

“kenapa lo diem? Berubah pikiran? apa mikirin body gue ?”

“haa haa gak kok, gue jadi keinget temen masa kecil gue aja, dia yang bantuin gue hidup jalanan. Dan sekarang entah gimana keadaanya” ucap gilang tersenyum.

“oooooo,” shanty hanya menganguk.

apa mungkin itu lo shanty yang dulu hilang?” gumamnya menatap terus wajahnya

“cihh.. udah gue duga lo mikirin tubuh gue lo ya senyum senyum?” tawa sinis shanty.

“ha?? Gakkk, gakkk sumpaah.” shanty tersenyum melihat tingkah gilang seperti tampang mesum bukan seperti polisi.

***​

Bang benny menarik tangan shanty mengarah ke balkon saat gilang sedang mandi dan hanya tommy yang sedang memainkan laptop.

“lo serius bantuin mereka? Lo percaya ?”
“siapa yang mau di percaya lagi bang disini? Asal lo selamat gak masalah”

“lo bantuin mereka lebih bahaya, apa lagi tau ternyata inti masalah ini itu berlian,”
“tapi kalau mereka berhasil, kita bakal bebas bang, entah kenapa gue percaya dia” senyum shanty,

“jangan bilang lo suka?” tatapan bang benny menjadi sangat tajam.

“issshhh, mana mau gue sama tampang playboy gitu,” ucap shanty

“ubuukk uhuuukkkkk” suara gilang terbatuk—batuk saat shanty bilang seperti itu membuat shanty mengecilkan suaranya.

"gue ngerasa udah kenal sama dia bang, entah dimana " ucapnya pelan.

"apa itu temen lo yang dulu?"
"entah bang hehe, gue gak yakin, lagian kalau dia temen gue yang dulu itu mana mau dia deket sama gue liat kayak gini" shanty menghela nafas, kesamaan namanya membuat hatinya berdebar cepat.

“okee semua kumpul dulu” ucap gilang dengan semangat. membuat bang benny dan shanty menyudahi pembicaraannya.

“bukannya dari tadi kita emang disini terus ya?” celetuk tommy membuat gilang menatapnya sinis.
"becanda langg,, sensi amatt" celetuknya lagi,

“oke, rencana pertama. Kita cari informasi dari dalam club, dan lo shanty , lo yang tau dimana ruangan boss club itu berada, dan tugas lo pasang ini di kolong mejanya”

“paan itu?”
“alat sadap, pasti ada informasi soal berlian dari situ”

“terus”
“ya masuk ke club itu”

“gak bisa gue” ucap shanty pelan.
“kenapa?”

“gue udah di blacklist dari club itu”
“masuk bareng gue ajaaa gimana” celetuk tommy.
“lo yang di wc itu kan?” tanyanya lagi. shanty hanya terdiam.
“dia bareng gue aja, “ ucap gilang seolah tak rela berduaan dengan tommy.

“terseraahh” ucap shanty tanpa ekpresi.
“dan bang benny, ikut bareng tommy di mobil” ucap gilang.

“gue?”
“lo jaga di parkiran kalau ketauan bisa langsung tancap gasss bareng bang benny”
“okelah, “

“dan jangan sampe ketauan anggota lain oke”
“gue denger dari catrine boss nya kalau malam balik jam 10an malam dan kemungkinan anak buahnya juga kawal dia, dan mungkin jaga di ruangannya tak banyak” ucap gilang,

"gue terpaksa tukar informasi ke catrine karena ia mulai curiga sama gue, dan terpaksa gue bilang gue sedikit curiga ke black angel" helaan nafasnya membuat shanty tanpa ekpresi lagi.

"tapi sebagai gantinya dia kasih tau soal tadi, sorryy" ucap gilang menghela nafas.

”ada yang tanya?" tak ada suarapun, hanya memandang satu sama lain, gilang menjadi tak enak hati kepada shanty.

***​

Berselang beberapa jam, gilang terlihat sangat rapih, padahal malam belum tiba. Tommy sedang asik main PS bersama bang benny, entah kenapa ia cepat akrab dengan bang benny, shanty hanya melihat dari belakang.

“ikut gue” colek gilang, membuat shanty melirik tajam
“kemana?”

“ikut ajaaa” mereka kembali keluar dari apartement, dan mobil pun menuju kesebuah mall.
“ngapain kesini?”

“beli baju,”
“cihh, lo kira gue gak punya duit beli gituan?”

“bukan buat lo, tapi buat gue” jawab gilang pelan, shanty mengikut gilang dari belakang dan ternyata masuk ke pakaian cewek.

“masuk pilih, jangan yang terlalu terbuka, ” shanty hanya tersenyum kecut melihat gilang,
“cepetan, “ ucap gilang memilih menunggu sambil mengawasi shanty, terlihat shanty hanya memilih, bahkan menggoda pria yang menemani istrinya berbelanja,

“balikin cepet tuh dompet sebelum dapat masalah” ucap gilang saat shanty selesai memilih pakaian.
"apaaan?" tanyanya mentap tajam.

"cepetaaannn" pinta gilang menjulurkan tangannya.
“iaaa” shanty langsung memberikan dompetnya, dan gilang langsung mendekati pria yang shanty copet tadi.

“mbak udah” senyum gilang membayar, shanty hanya terdiam dengan wajah yang seolah kesal.
“20 juta rupiah mas”

“haa?? 20 juta?” ucapnya langsung melirik shanty yang membuang muka kearahnya. Gilang melihat kembali pakaian yang shanty ambil walau satu dress saja.
anjir pinter banget pilih bajuu” gumamnya memberikan kartu kreditnya.

“nihh ambil” gilang memberikannya ke shanty. dan langsung keluar dari toko.
“pinter bangen milih barang" gerutu gilang.

“ya dongg, anggap aaja biaya informasi karena pake nama gue” ucapnya melangkah cepat sambil tersenyum kecil.

"oii tunggu, gue belanja buat abang sama tommy juga" ucap gilang mengejar shanty.

***​

Gilang kembali ke kamarnya membawa beberapa barang, berbeda dengan shanty yang tak membawa apa-apa.

“darimana lo berdua?” tanya tommy.
“abis beli pakian buat nanti malam, nihh” gilang langsung melempar ke tempat tidur.

“wahh asiikk”
“itu punya gueeee jangan di bukaa” teriak shanty saat tommy membuka dan mengambil dress yang ia beli,

“wahh “ gumamnya tommy melihat dressnya, shanty langsung mengambil dan memasukan kembali.

“gilaa galak banget” shanty langsung mengambil bagiannya dan memasukan ke lemari.

“sexy amat tuh dress” bisik tommy,
“dahh ah siap-siap, jam 7 kita berangkat oke” gilang langsung membagikan pakaian tuxedo kepada bang benny dan tommy.

“gue?”
“ia ambil aja,”

“oh ia ini peta di dalam club, si shanty pasti tau tempatnya, “ bang benny memberikan denah yang sangat rapih.”

“ruangannya ada di lantai atas, gue bakal bantu lo matiin listrik dan butuh 5 menit untuk menyalah kembali, dan bantu shanty keluar ruangannya”

“dan jangan kasih tau shanty soal gue bantu oke. gue bisa bantu dengan ini aja,” ucapnya
"wahh gilaa pasti berhasil kalau kayak gitu, yakin bisa matiin?"
"bisalah kan barreng gue, inget 5 menit keluar dari sana setelah lo berhasil pasang" ucap tommy ikut berbicara.

“mantab kayak giniiii, siipp" rasa percaya diri gilang semakin tinggi karena mendapat tambahan rencana,

***​

Malam pun tiba, tommy dan bang benny sudah menunggu di lobby, gilang menunggu shanty selesai bermake up,

“mana bang benny?” tanya shanty yang telah selesai, gilang terpukau dengan dandan shanty yang memakai dress yang tadi ia beli dengan belahan rendah di dadanya,
“woiiii” bentaknya membuat tersadar.

“haa? Di bawah udah bareng bang tommy” jawabnya tak focus ke belahan dada shanty dan paha putih mulusnya. Mereka berdua langusng menuju parkiran lobby

“wihh cakep amat lo bang pake gituan? hahaa?” ledeknya melihat bang benny sangat rapih.
"tapi lo gak bakalan ikutan kan bang?" tanya shanty

“iah di bakal nungguin lo di mobil bareng tommy, buat pastiin lo baik-baik aja” jawab gilang , tak lama mobil pun langsung melaju ke arah club, entah kenapa gilang merasa canggung duduk berdua di jok belakang, dan sesekali melirik kearahnya.dan terkadang mereka berdua saling melirik,

Tommy tersenyum melihat tingkah gilang dari spion tengah. dan tak sadar tommy melihat tingkah gilang macam abg yang sedang jatuh cinta.

to be continue...
 
sdh mulai aksi kerja sama nih...semoga shanti aman2 aja ga ....
 
Kuat amat iman si gilang wkwk,, kalo aku sih udah kusosor tuh si santi :coli:


Mantap om update nya :thumbup
 
Bimabet
Si shanty ngabisin duit ajah haha nyesal nyesal dah itu gilang
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd