Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT A Kohinoor Diamond

Part 12


Suasana masih hening gilang dan shanty tak bicara satu pun apa yang terjadi barusan, hampir 15 menit mereka beristirahat sambil menunggu benar-benar aman. Gilang pun mengikuti shanty perlahan mengendap-endap keluar ruangan.

“kanan” ucapnya kearah pintu belakang, gilang terus memandangi bongkahan pantat shanty sata berlari kecil

“masuk dapur” pintanya

“ceepetaann “ teriaknya pelan saat gilang terfokus kepada bongkahan pantatnya.,
"woiiii" gerutunya lagii

"ia ia gue denger" gilang pun berusaha tak terfokus kepada bongkahan pantat shanty.

“yeaaaayyyyy.... ” ucap shanty sambil tersenyum lebar saat keluar dari gedung itu, tepat hujan deras pun turun. gilang pun langsung mencoba menelpon tommy, shanty mendongakkan kepalanya menghisap nafas dalam-dalam.

“suruh temen lo dateng deket gang yang ada tiang listrik 2” ucap shanty dengan wajah yang basah, dan putting yang menonjol karena basah. Gilang langsung memberitahukan posisinya dan mengikuti shanty menelusuri jalan sempit.

“dimana temen lo?” tanya shanty mengelap wajah basahnya. Dan terlihat ia sangat lelah.

“udah di depan, tuh mobilnya” ucap gilang saat melihat mobil tommy yang menunggu di ujung gang, gilang langsung memberikan menyelimuti tubuh shanty dengan jaketnya,

“ayooo cepet” ajak gilang memegang tangannya erat, entah kenapa shanty tak memberontak dan menuruti ucapan gilang.

***​

“wahhh gila lo lanng lama bener lo di dalam gue kira lo ketangkep” ucap tommy dengan wajah panik dan begitu bang benny melihat shanty yang basah kuyup.

“hampir aja, untung aja gak ketauan hehe, yang penting amann” ucap gilang menghela nafas dalam.

“terus gimana ketauan gak lo masuk ke ruangannya”

“semoga aja, gak ada yang lihat sih, kayaknya yang sadar curiga kita ke ruangannya, gue gak jamin alat sadapnya berhasil apa ngak”

“lo taro dimana?” tanya gilang menoleh ke shanty yang menyandarkan kepalanya dan terlihat terpejam dengan wajah yang memerah efek mabuknya.

“nanti aja kita tanyanya,” bang benny membuka jaketnya dan menyuruh gilang menutupinya tubuhnya lagi agar tak kedinginan, sekarang terlihat shanty tertidur pulas. mobil pun melaju kearah apartement gilang.

Sesampainya gilang membuka pintu mobilnya. " lo yang angkat" ucap bang benny,
"haa ?"

"ya lah, masa gotong berdua, lo mau orang pada curiga?" lanjutnya, dan benar perkataaan bang benny, gilang pun terpaksa melakukannya.
“eeghh ahh, beratt juga nih anak kagak” tarikan nafasnya saat menggendong shanty ke punggungnya.

“kuat gak lo?” tanya tommy melihat gilang sedikit meringis menahan berat tubuhnya walau dari jauh tak terlihat berat.

“gpp kok, “ gilang mengangkat tubuhnya agak tinggi karena sedikit licin karena basah. Dengan susah payah gilang berhasil membawanya ke tempat tidur dan langsung membaringkan tubuhnya.
"haaaaa" tarikan nafas lega, ia merasakan benar-benar berat walau kecil tetapi padat.

“tuh bajunya” ucap bang benny sudah membawa pakaian shanty,
“haaa?? Kok gue yang ganti? Lo kan abangnya” ucap gilang sedikit ragu.

“alahh, lo aja mumpung nanggung basah juga, dia kagak sadar ini “ lanjut bang benny meninggalkannya,
“gue ke kantor dulu, pak kepala panggil gue, karena lo gak jawab teleponnya” ucap tommy kembali merapihkan pakainnya.

“ okee, bikin alibi yang bagus okee” gilang memandang kamarnya sepi tak ada seorang pun dan bang benny ikut sudah keluar kamarnya entah kemana.

“huuhffftt” lenguhan nafasnya memandang tubuh shanty yang basah, dan selalu teringat kejadian tadi membuat penisnya kembali menegang, membayangkannya saja membuatnya menjadi nafsu.

Dengan sedikit memejamkan matanya, gilang membuka pakaian shanty dari atas sampai bawah. Dan kini shanty telajang bulat di hadapannya. Gilang pun membalikan tubuhnya agar ia tak melihat buda dada dan vagina shanty yang tanpa bulu sedikit pun.

“ah gila, si otong tegang lagi liat bokong nih anaakk” gumamnya memposisikan penisnya yang terasa sesak. Gilang melanjutkan mengelap punggung shanty.

“hmm, ada yang anehh punggungnya” gilang merasakan sesuatu yang bergaris panjang di punggungnya shanty. dan kembali mencoba menyetuhnya lagi.

“kayakkk bekass luka”

“buggggg” tiba-tiba shanty membalikan tubuhnya sambil mengayunkan kakinya tepat di kepala gilang.
“mati lo bangsaattttttttt, huuaa” racaunya kembali mengayunkan kakinya dan kembali terpat di depan wajah gilang dengan keras

“shittttttt” racau gilang merasakan pusing di kepalanya dan langsung tergeletak terlentang dengan hidung yang berdarah.

***​

Matahati mengintip dari celah-celah gorden kamarnya, membuat gilang terbangun dan sadar dirinya ada di tempat tidur.

“awahh gila kepala gue jadi nyut-nyutan gini ya” ucapnya pelan memegang kepalanya dan teringat ia terkena dua kali tendangan dari shanty.
“sial banget” ia pun melihat shanty yang sudah berpakaian dan kembali kamarnya tak ada siapapun.

“krekk” pintu balkon pun terbuka dan bang benny berjalan masuk ke dalam.
“eh udah sadar..” ucap bang benny.

“kemana tommy? Terus siapa yang pakein bajunya shanty?” tanyanya penasaran sambil terus memegang kepalanya dan juga hidungnya yang terasa nyeri.

“temen lo belom balik, dan tuh bocah yang pake sendiri bajunya, “
“haa dia sadar?” wajah gilang berubah menjadi sangat terkejut dan pasti bakal kacau kalau shanty tau gilang membuka pakaiannya.

“ya kadang gitu, bangun tiba-tiba dan jeritan keras pas gue masuk ke dalem. Eh taunya lo udah tergeletak di bawah dengan hidung yang berdarah” jelasnya.
"berdarah? pantesan aja perihh bangett" gilang kembali memegang hidungnya tetapi tak ada darah.

"ho.oh tuh anak yang bersihin darah lo" lanjut bang benny.
“oouhhh.. hehe” senyum kecil gilang.

“kenapa lo pingsan sampe mimisan?. Kaget liat body shanty?” tanyanya.
“ngak kok. Pas lagi ganti dia ngigo tendang kepala gue 2 kali,” jawab gilang pelan.

“wkwwkwkw.. kebiasaan dari dulu kalau tidur suka ngamuk, makanya gua gak mau bareng dia tidur dari dulu, bisa bonyok gue tidur ” tawanyaa terbahak-bahak. membuat gilang sedikit malu karena bisa pingsan dengan 2 kali tendang.

“emang shanty ade kandung?” tanya gilang spontan.
“kenapa lo perlu tau?? Bukan urusan lo” jawab bang benny meninggalkan gilang ke dapur.

aihhh kenapa perasaan gue gini, berdebarrr debarrr.. “ gumamnya pelan kembali menatap wajah shanty yang tertidur pulas.
gak mungkin gue suka sama tuh anak” gilang mengeleng-gelengkan kepalanya

“kemana sih tommy, belom balik dari mlm” gilang mencoba menelponnya tetapi tak ada jawaban, gilang memilih memeriksa alat sadapnya dan yakin ada pembicaraan mereka.
“aneehh, gak ada suara apapun, jangan-jangan tau ada 2 alat sadap.?” Ucapnya menerka-nerka dan terus menunggu jawab dari tommy tak kunjung ada kabar.

"mungkin gagal rencana lo, big boss itu pasti curiga orang nerobos ke ruangannya,", gilang menarik nafas dalam dan mungkin benar rencana gagal. bang benny pun berjalan pelan ke balkon kembali.

“gue rasa lo sama shanty orang baik” ucap gilang saat bang benny kembali ke balkon.
“kata siapa, lo pernah bilang gue mantan napi kan? Emang bener gue mantan napi” ucapnya sedikit kesal.
“tapi aneh yah, si shanty percaya lo ya, biasanya dia gak bakal percaya sama orang kecuali dirinya sendiri” lanjutnya

“gue juga ngerasa kayak pernah deket sama dia, entah dimana.” Tiba-tiba bang benny menoleh kearahnya tajam, mendengar ucapan yang sama dengan shanty.

“gue tanya dong, penasaran sumpah, dia adek kandung?” tanya gilang dengan wajah yang ebnar-benar penasaran, dam bila tidak gilang yakin itu shanty yang hilang 10 tahun lalu.

“ialah, adek gue, emang adek lo” jawab bang benny mepupusan kan harapannya.
“ohhhh hehee” tawa lemas gilang karena tau adiknya kandung bang benny. dan ternyata bukan shanty yang ia cari 10 tahun lalu saat kejadian itu.

***

‘braakkkk” pintu terbuka lebar, tommy dengan baju acak-acak masuk kedalamnya
“tomm lo kenapa?” gilang langsung menghampiri tommy dari arah balkon

“gawatt langg.. gawaatttt” teriak tommy
“apaaan?”

“gue hampir aja kepergok nguping pembicaraan mereka,
“mereka udah jadiin black angel tersangka, karena mereka udah tau orang yang di cctv itu dia”jelasnya terpotong-potong.

“mereka siaapa?
“kepala polisi siniii” jawabnya dengan wajah yang panic dan terlihat sangat serius.

“mungkin mereka juga curiga sama kita lang”
“mereka gak mungkin tau tempat sini tenang aja, “ jawab gilang mencoba menenangkan tommy.

“cih.. berisiikkkk” dengus kesal shanty yang ternyata terbangun dengan teriakan tommy.

“kayaknya kita harus amanin tuh berlian, dan lo yang simpen aja shanty" ucap gilang menunjuk shanty yang baru bangun.
"gue punya firasat mereka ke rumah lo shan" lanjutnya menatap shanty dengan serius.

“tommy kita harus bukti mereka kerja sama, dan kita langsung ke tempat lama si shanty” ucap gilang bergegas.
“gue gak ikut” ucap tommy yang masih ketakutan.

“gue ikut” ucap shanty mengingat rambutnya, dan langsung menuju kamar mandi untuk ganti baju.

“oke lo jagain bang benny, ada apa-apa siap lapor” ucap gilang memakai jaketnya, di ikuti shanty uamg sudah memakai pakaian sehari-hari.

***​

Sesampainya terlihat beberapa preman sedang obrak abrik warung bang benny, tak ada seorang pun yang melihat kejadian ini. dan diam-diam gilang merekamnya. Tetapi shanty hanya terpaku melihat kejadian itu. dan yakin mereka anak buah big boss.

“lo bener” ucap shanty pelan.
“akhirnya mereka tau itu gue,” senyumnya kecil.

“lo percaya kan sama gue sekarang?” tanya gilang dengan senyum mengembang,
“siapa bilang? Gue percaya kalau lo tepatin janji lo” di tatapnya dengan tatapan sinis seperti biasanya.

“okee, “ gilang berhenti merekamnya dan perlahan memundurkan mobilnya. Dan putar balik kembali ke apartement.
"tapi gue terima kasih lo duluan yang tangkap gue" lanjutnya mengangkat kakinya ke dasboard mobil
"ya tapi kaki lo turunin dong, masa cewek kayak gitu" protes gilang membuat shanty menurunkan kakinya.

“brrr brrrrrr” bunyi ponsel gilang dari tommy,
“oii kenapa tommmm”
“haloooo woiiiiiii” lanjutnya tak ada suarapun. membuatnya curiga.

“hola holaaa” terdengar suara pria dan jelas bukan suara bang benny atau tommy, gilang langsung terdiam sejenak..
“apa nih pak gilang?” lanjutnya membuat shanty memasang wajah bingung karena raut wajah gilang berubah menjadi serius.

“ohh sepertinya benar, hehe. Apa black angel lagi bersama kamu?” gilang kembali melirik ke arah shanty.
“seperti benar, kalau begitu kita barter gimana?”

“kemana tommy?” ucap gilang sedikit mengecilkan suaranya takut shanty mengetahuinya.
“heii sabar donk, dia baik aja, tapi gak baik untuk abangnya black angel, “
“oh ia, lupa alat sadapnya ternyata tak berfungsi ya, tapi pintar sih taruh di bawah bangku, hehe”

“dan satu hal, bila mau abangnya selamay, bawa barang itu besok malam jam 12 di gudang belakang club, pastinya tau club siapa ya” lanjutnya dengan tawa, dan telepon langsung mati.

“bangsaaattttttt’ geram gilang memukul stir mobil, langsung melaju balik kearah apartement.
“kenapa lo?” tanya shanty sedikit penaran.

“mereka ada di apartemenntttt, sialaaaaannn cihhhhhhhhh” tampang shanty langsung tanpa ekpresi seolah pikirannya langsung kosong, gilang pun memacu mobilnya dengan ccepat. dan tak menyangka hal ini bakal cepat terjadi dalam semalam. pikirannya sangat kacau hari ini.

To Be Continue...
 
Kartamaxxxx
Wah wah wah
Bosbes hebat juga
Lawaan yang sepadan buat gilang
 
Waduh shanty dikorbankan nih.
Ga sabar nunggu lanjutan nya.....


Thanks update nya om :beer:
 
Kartamaxxxx
Wah wah wah
Bosbes hebat juga
Lawaan yang sepadan buat gilang


Makin seru....
selamat menikmati huu.. hahaha.

Mantap apdetnya Pa De
ok shuuuu... haah

lanjut gan.... makin mantab...

siap hu,,,,, pasti
Sad ending nih pasti :galau:

hmmm belom tahu huu... liat nanti hahaha

Waduh shanty dikorbankan nih.
Ga sabar nunggu lanjutan nya.....


Thanks update nya om :beer:

entahlah wkwkwk semoga ngak ya hu...
 
dibilangin...catrin hajar dulu...sampe megap2, lemes ampun2....pasti jd belain gilang...klo ga ya gitu...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd