Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT A Kohinoor Diamond

Part 1​

10 tahun sebelumnya…

Sesosok anak perempuan dengan pakaian lusuh sambil memegang botol berisi pasir, ia terlihat ketakukan saat menuju tempat ia tinggal karena sudah ada bang ipul, yang merupakan pimpinan para pengamen saat itu. dan terkenal menyeramkan

“woiii bocah sinii cepetaaannn!!!” teriaknya membuat shanty kecil berlari kecil dan memberikan uang receh kepadanya.

“******,,, lo ngamen apa tidur, cuman dapet segini!!?” teriaknya di kupingnya. Shanty hanya bisa diam menerima tamparan dari bang ipul sampai terjatuh.

“bang, gue nemu anak baru nih, “ ucap salah satu teman bang ipul sambil menarik paksa dan sedikit mengancam kepadanya.

“ya udah, besok suruh ngamen, dan lo, ajarin tuh anak baru cara ngamen” tunjukan kearah shanty, anggukan pelan shanty. ia pun langsung berjalan di mana biasa tidur, tempat ini lebih cocok di panggil gudang di banding tempat tinggal.

Shanty tidur beralaskan kardus dan gumpalan kain yang di gulung, “shanty, kamu?” tanyanya sambil menjulurkan tangannya. “gii giilang” jawabnya dengan wajah yang benar-benar ketakutan.

“kamu kenapa bisa kesini?” tanyanya sambil mengelap wajah lusuhnya dengan kain bajunya sendiri.

“aku kabur dari rumah, dan gak tau harus kemana, “ jawab gilang seperti mau menangis,

“ouh… ya udah tidur dulu, nih bantalnya” shanty memberikan gulungan kain yang biasa ia pakai menjadi bantalnya. Ia begitu melihat kasihan kepada gilang karena seperti ini bukan tempat yang cocok untuknya.

Udara panas membuat gilang kegerahan dan mencoba posisi yang pas, tanganya pun langsung mendekap tubuh shanty yang tepat berhadapan dengannya tanpa ia sadari.

Shanty terbangun di pagi harinya dan terkejut saat gilang mendekapnya, wajanya saling berhadapan sambil tersenyum kecil melihat wajah gilang yang tertidur pulas.

Diam-diam shanty langsung bangun untuk mengambil air dari sungai yang berada di belakang tempat ini, ia langsung membersihkan dirinya dan membawa satu ember penuh air masuk ke dalam.

“ayo berangkat, dan bersihin wajah kamu dulu” ucap shanty saat gilang sudah bangun dan membersihkan wajahnya. Rasa takut gilang seolah hilang kalau dekat dengannya.

“kamu isi gih nih botol kosong pakai pasir,” pinta shanty memberikan botol kosong, gilang langsung mengisi botol itu dengan pasir. Dan langsung berjalan menuju tempat ramai.

“aku gak ngerti ngamen” gilang kembali seperti ketakutan dan itu terlihat tanganya gemetar saat di keramaian.

“kamu goyang-goyang aja botolnya, nanti orang-orang kasih duitnya kalau gak di kasih paling bilang maaf aja dek, gitu” jelas shanty.

“kita ketemu lagi disini kalau matahari sudah terbenam oke” shanty langsung berlari kecil untuk mengamen, gilang masih sangat takut ia pun berjalan berkeliling kesana kemari.

***

Matahari mulai terbenam gilang cepat-cepat ke tempat awalnya, terlihat shanty menunggunya sambil membawa dua bungkus makanan.

“udah makan?” tanya nya saat gilang muncul dengan langkah pelan mendekati, ia hanya mengeleng-gelengkan kepalanya.

“bagus nih makan dulu,tadi ada bapak-bapak kasih nasi hehe. “ ucap shanty langsung memberikannya, gilang langsung membuka bungkusannya yang ternyata nasi dan tempe saja. Gilang tak memperdulikannya ia langsung melahapnya cepat-cepat.

“kamu dapet berapa?” tanya shanty di sela-sela makannya.

“lumayan tapi udah di ambil, katanya setorannya” jawab gilang mengehentikan kunyahannya.

“siapa yang ambil?” gilang memberitahukan ciri-cirinya, shanty pun mengenalinya yang tak lain temannya bang ipul.

Mereka pun segera pulang, shanty menyetor hasilnya hari ini. “ lo ngamen apa kagak?” tanya bang ipul membentak gilang.

“dan lo, lo ajarin dia ngamen gak?” di toyornya kepala shanty cukup kencang sampai hampir terjatuh

“dia bilang, duitnya di ambil temen abang” dengan berani shanty menceritakanya ciri-cirinya , dan secara bersamaan, teman bang ipul masuk dan mendengar semua percakapannya.

“enak aja, gak lah bang, mana berani gue minta kayak gitu, alasan tuh anak!” ucapnya seolah benar ia tak mengambilnya dan bang ipul lebih percaya dengan ucapan temannya.,

“lo denger kan??” di tariknya rambut shanty dan di tampar kembali beberapa kali, gilang hanya menunduk saat tamparan demi tamparan terkena wajah shanty.

“besok kalau tuh anak baru gak dapat setoran lagi, lo yang bakal nanggung ngerti?!!” bentak bang ipul saat shanty terduduk tak berdaya. Gilang tak tega melihat langsung menuju tempat tidurnya.

Suasana sudah sunyi, dengan susah payah gilang membawa ember berisi air dan kain basah, ia langsung membersihkan wajah shanty yang sudah tertidur, shanty terlihat meringis kesakitan saat gilang membersihkan dekat bibirnya yang terlihat memar. Hal itu membuat shanty terbangun.

“maaf gara-gara aku kamu jadi gini, harusnya gak bilang ke kamu” ucap gilang terus membersihan wajah shanty dengan wajah yang sangat bersalah.

“udah biasa kok hehe, pernah lebih parah kok” senyum shanty mengambil alih kainya dan membersihkannya sendiri, gilang hanya terdiam menunduk.

Rasa menyesal masih tersisa di hati gilang karena dirinya, shanty menjadi yang harus bertanggung jawab atas kesalahannya, itu pun tak hanya sekali.

***

Memang berat hidup di jalanan, tak terasa sudah satu bulan ia berada disini dan mulai terbiasa. Langkah kakinya berhenti saat melihat gambar orang hilang di tiang listrik.

“hmm orang ilang?” gumamnya menyobek lembaran yang di temple, ia pun tau gambar di lembaran itu dirinya walau tak terlalu jelas.

“ini kan nomor papa, “ gumamnya kecil
gilang kejebak disini pa” ucap dalam hati, sambil memegang erat lembaran itu.

"heii" di tepuknya pundak gilang yang sedang terdiam, membuatnya terkejut.
"kenapa?" tanya shant, gilang tak menjawab shanty pun langsung menarik lembarannya adn langsung melihatnya,

"ini apa?" tanyanya, karena shanty tak bisa membaca,
"itu lembaran orang hilang" jawabnya pelan.

"hmm, yang di gambar ini kamu?" tanya shanty, gilang hanya mengangguk
"kenapa gak kamu kasih tau orang-orang supaya hubungin nomor itu?"
"hmm ia ya,, gak kepikiran minta tolong" jawabnya tersenyum,

"wahhh.. apaan nih" di tariknya lembaran di tangan shanty oleh teman bang ipul. senyumnya melebar melihat jumlah uang yang cukup besar sebagai hadiahnya. ia pun pergi sambil membawa lembaran itu.

shanty dan gilang pun segera menyetor uangnya, sedikit keraguan karena hari ini ia tak dapat banyak. begitu pun gilang.

"ehh udah pulang, sini sini" ucap bang ipul mendadak sangat baik, karena diam-diam mereka menghubungi orang tua gilang dan memaksa bayaran 4 kali lipat dengan catatan gilang baik-baik saja.

"cuman dapat segini" ucap gilang,
"hmm gpp, kerja baguss, pasti pada capek yah" tingkah bang ipul dan temannya berubah secara drastis di hadapan gilang, tetapi bukan dengan shanty,

"udah sannaaa!" bentaknya saat shanty memberikan uangnya, shanty tak bisa berbuat apa-apa dan memilih untuk beristirahat,

bang ipul dan semua temannya berkumpul mengadakan pesta, beberapa botol minuman keras sudah tergeletak kosong.

***​

Malam hari terdengar percikan api yang membakar sesuatu, tak ada yang menyadarinya saat api sudah melajar cepat, beberapa orang yang di dalam menyadarinya langsung berlari keluar,

“cepet keluar dari sini” teriak shanty saat api sudah merambat tempat ia tidur dan di kelilingi api., shanty pun langsung membongkar pojok bangunan yang ternyata sudaha ada lubang seukuran dirinya,

“masuk, cepetan, aku sengaja buat lubangnya buat kamu biar bisa kambur.. cepetaaaaannn!!” teriaknya saat kayu yang berada di atasnya hampir jatuh.

“ayoo cepetan tangan kamuu” ucap gilang menjulurkan tanganya dari lubang saat sudah keluar.

“aaaahhhh” jerit shanty yang tertimpa potongan kayu yang terbakar, gilang melihatnya dengan jelas saat kayu itu jatuh tepat di punggungnya.

“gak sempet, cepet lari panggil orang-orang, aku cari jalan lain” jawab shanty sambil berusaha bangun, dan benar saja lobang yang ia gali langsung ambruk. Gilang pun langsung berlari meminta pertolongan.

Shanty berlari sambil menahan rasa perih di punggungnya, ia pun mengambil kain basah dan menutup mulut dan hidungnya dengan kain itu, ia mencoba menelusuri jalan tempat yang tak terbakar, dan sampailah di pinggir sungai,

“brruukkkkk” runtuhan atap membuat shanty terkejut dan langsung terpeleset ke sungai, tubuhnya langsung terbawa arus sungai.

***​

“tolonngggggg kebakaraaannn” teriak gilang sambil berlari kencang dan menabrak seseorang,

“gilang?” ucap pria itu yang tak lain adalah papanya.

“papa?, papa tolong ada kebakaran di sana, banyak orang yang harus di selamatin” teriaknya kalap, dan banyak orang pun teriak kebakaran. Hal itu membuat papa gilang langsung meminta bantuan ke anggota lain yang sedang bertugas di dekat daerah sini.

"kamu baik-baik aja kan?" tanya papanya memeluk erat tubuhnya,
"iah pa, maafin gilang udah kabur" ucapnya juga memeluk papanya.

Terdengar beberapa mobil kebakaran langsung menuju ke tempat itu, terlihat puluhan pengamen yang selamat dan tak terluka. Mata gilang melihat ke beberapa orang tetapi tak ada shanty.

“gilang kamu mau kemana? Itu api udah besar banget, papa gak mau kehilangan kamu lagii” cegahnya memegang erat tangannya.

“ada temen gilang di dalam,” jeritnya ingin menyelamatkan shanty. tak lama atap bangunan seluruhnya pun langsung roboh. Membuat gilang terdiam di pelukan papanya.

“maafin papa ya gilang" ucap papa nya saat api mulai padam, dan anggota pemadam kebakar mencari yang seseorang yang di sebutkan gilang.

“ketemuuuuuu, ada korban disinii!!” teriak salah satu anggota pemadam kebakaran. Membuat gilang memeluk papanya erat lagi. dengan memberanikan diri gilang dan mendekati kantong jenazah.

“ini teman kamu?” tanyanya saat melihat ternyata dua orang yang saling menempel seperti sedang berhubungan intim dan jelas mereka berdua laki-laki.

“bukan pa, dia seumuran gilang, perempuan terus dia yang bantu ray selama kabur dari rumah,” ucap gilang menangis karena tak tau nasib shanty.

***​

Aliran sungai cukup deras, shanty berpegangan pada sebatang pohon pisang. Shanty terlihat tak berdaya. Batang pisang pun tersangkut di jamban, tangan shanty yang tadinya memegang erat batang pisang kini mulai melemah dan terlepas.

“hampir!!!” ucap seseorang memegang tangan shanty dan menariknya ke atas. orang itu terlihat separuh baya dan lebih mirip dengan preman. Ia pun menggendong tubuh shanty ke tempat tinggalnya.

Di bukanya seluruh pakian shanty yang sedang tak sadarkan diri, orang itu langsung membersihkan luka bakar di punggung shanty yang cukup panjang.

To Be Continue...
 
Terakhir diubah:
Kok ada gilang ada ray?

Tapi, thanks update.nya hu
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
seru nih kyknya...
lancrotkan suhu

pasti suhu... semoga terhibur ya hu..

page 2 gak papa...
yg penting exis

hahaa selamat menikmati huuu..
Aduh ketinggalan absen , gak apa deh pej two , :D

Longlast yah suhu , ditunggu next update :semangat:

sipp di tunggu ya hu...
Menarik. Lanjutkan om...

oke omm.. siap
:mantap::mantap:

Menarik nih..!!'
Gelar tenda ya hu...

silahkan hu...

Kok ada gilang ada ray?


Tapi, thanks update.nya hu

udah di perbaiki huuu
Jangan" santy mau di cabulin nih :hua:

wokz jangan donk huuu hahaa. masih bocil...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd