Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT A Kohinoor Diamond

Yang satu polisi, yang satu jadi maling..
Tom n jerry nich.. Aseeekk..
:Peace:
 
Semakin menarik... Patut tuk di tunggu :mabuk:

jangan lama2 updatenya om :jempol: :semangat:
 
Wah,bagus juga nie
Coba di bikinin sinetronnya,,pasti kalah anak jalanan
 
Part 3


Dari kejauhan shanty terlihat mengendap-endap saat pulang, seakan takut ada yang mengikutinya sampai sini.

“napa lo? tanya bang benny membuatnya sedikit terjekut.

“haaa.. tadi gue copet dompet punya polisi, gila tuh orang kenalin pakian gue walau cuman ketemu sekilas” jawabnya langsung mengambil minuman.

“masa lo gak bisa kenalin masa polisi mana orang biasa”

“kayak tuh orang polisi baru bang, tampilannya gak mirip polisi. Lebih mirip playboy.” Jelasnya

“wah ati-ati lo mulai sekarang”

“ia bang, untung aja. gue istirahat dulu ya, capek lari” jawab shanty berjalan sambil menenggak minumannya.

Malam harinya seperti biasa shanty keluar dengan pakaian dress ketat berwarna ungu di padu stocking, makeup kali ini lebih tebal tanpa mengurangi daya tariknya., shanty langsung menuju kedalam club malam yang terbesar di kota ini. ia melirik kesana kesini seperti takut ada yang mengenalinya.

Shanty langsung bergoyang meliuk-liukan tubuhnya sambil melirik ke dua pria yang mencuri-curi pandangan ke dirinya terus menerus., shanty sengaja menggoyangkan erotis ke dua orang itu dan mereka berdua pun mendekati shanty yang sedang asik bergoyang.

“hi” sapa orang tinggi besar dengan bewok tipis, lebih mirip dengan orang keturunan arab. Begitu pun temannya. Shanty hanya tersenyum dan melanjutkan goyanganya dan sengaja mengesekan buah dadanya.

“mau yang asik?” di tariknya pinggul shanty memepet ke tubuhnya dan tangannya meremas pelan bongkahan pantatnya.

“oh ya?” tanya shanty merasakan temannya mengesek-mengesek ke bongkahan pantatnya.

“ahhh” jerit manja shanty merasakan tubuhnya terhimpir dua orang itu, shanty tersenyum karena malam ini mendapatkan dua mangsa, dan entah kenapa ia begitu bergairah terhadap dua orang ini.

“mau jalan gak beb?” bisik temannya sambil merangkul pinggangnya. Dan satunya meremas-remas pantatnya. Anggukan kecil shanty, mereka berdua merangkul shanty menuju keluar club dan menuju parkiran.

“ayo masuk” pintanya saat masuk mobil sedan mewah, shanty ternyata tak salah memilih orang. Mobil pun menuju ke tempat apartement, ia sedikit kwahtir karena apartementnya tak jauh dari kantor polisi.

“kalian polisi?” tanyanya dengan wajah mengemaskan.

“bukan beb, tenang aja kita gak bakal ke razia kok, di jamin aman man man…” senyum menyeringai dari mereka berdua,

Shanty pun sedikit takut karena ia tau kebanyakan polisi tinggal di apartement ini, mereka pun langsung menuju ke lantai dua kamar 021 dan kepalanya selalu tertunduk saat ada cctv dari luar sampai kamar pria itu, kamar yang cukup luas dan terlihat bukan apartement sembarangan.

Shanty menaruh tas kecilnya di lemari kecil dekat tempat tidur dan langsung melihat sekliling untuk berjaga-jaga ini jebakan. Terlihat dua orang itu melepaskan pakiannya satu persatu sampai tersisa kolor.

Senyum shanty saat mereka mendekati dan duduk di sampingnya, tubuhnya shanty langsung di rebahkan. cumbuan mereka mulai perlahan dari leher sampai remasan di buah dadanya. tanganya tak bisa bergerak dan terus menerima cumbuan mereka berdua, membuat shanty menikmatinya dan mencari waktu untuk mengambil kesempatan beraksi.

***

Gilang megendap-endap datang ke apartement catrine karena penasaran ajakannya, ia pun masuk melalui jendela belakang dan yakin jendela yang sengaja di buka adalah kamar catrine.

“caaaaattt” ucap gilang sambil menjulurkan kepalanya kedalam yang terlihat sepi.

“ahhh, eh kamu gilang” ucapnya terkejut melihatnya, gilang tertuju ke tubuh catrine yang memakai daster.

“sorry ya dateng gak bilang dulu, ” tawa pelan gilang tak focus terhadap buah dada catrine yang menonjol saat catrine berjalan mendekatinya..

"ohh ya masuk dulu aja" ucap catrine yang masih terkejut, seolah ini bukan hari yang pas, Gilang duduk di sofa, tak lama catrine pun duduk dan langsung memepet tubuhnya, kepalanya di sandarkan ke bahu gilang.

“kenapa liatin aku gitu?” senyumnya.
"eh itu gpp, beda banget kamu pas bertugas sama ngak" jawab gilang santai.
"hahaa bisa aja"

“oh ia, aku denger kamu naikin cewek dengan kasar yahhh?” tanya dengan tatapan yang membuat gilang ingin menciumnya.

“kata siapa?” tanya gilang langsung menarik tangan catrine ke atas dan mendekatkan wajahnya dengan wajahnya.

“dari teman aku yang pernah kamu naikin” jawabnya senyum, gilang pun langsung merebahkan tubuhnya di sofa, bibirnya langsung menciumi bibir catrine secara perlahan sampai catrine membalas ciuman.

Tangan gilang mulai masuk kedalam dasternya dan meremas buah dadanya pelan setelah menyingkapnya ke bawah. “egghh” lenguh catrine saat jari-jari tangan gilang mulai memilih putting bergantian.

"ahh nakal banget ihhh" rengek catrine,

Gilang menarik tubuh catine sehingga duduk di pangkuannya dan berhadapan, ia kembali melumat bibirnya. dan tanganya leluasa meremas buah dada catrine. tanganya catrine pun membuka prelahan reseltingnya sambil mengeluarkan penis gilang yang sudah tegak sempurna

"woww" gumam catrine takjup melihat ukurannya, catrine langsung turun dari pangkuan gilang dan langusng melumatnya dengan cepat.

"ooooohhhhhh caatttt" desah gilang menahan nikmat saat penisnya di mainkan begitu nikmat.

"brrrr brrrr" bunyi ponsel catrine, ia pun menghentikan kulumannya dan menerima panggilannya. langkah menuju ke kamarnya,


***

“ahhh aah ahh” desah shanty saat penis bergerak cepat keluar masuk dari vaginanya, posisinya menungging sambil kedua tanganya di tarik kebelakang.

"ohhhh shitt" salah satu temannya klimaks dan memasukan penisnya ke dalam mulut shanty.

Shanty terlanjur menikmati sodokannya dan menunda aksinya karena sudah lama ia tak merasakan kenikmatan ini, sepertinya harus dua orang dengan tenaga besar yang bisa memuaskan biharinya.

“aahh ihhhhhh.” jerit shanty dengan tubuh bergetar, ia merasakan sudah klimak tetapi pria it uterus memompa penisnya dengan cepat. Tak lama pria itu menekannya dalam-dalam sambil mengerang keras.

“oh gila,, gue baru rasain nikmat banget sama nih cewek” racaunya ambil terus menekan penisnya dalam-dalam. shanty langsung berbaring di antara dua pria itu, dan benar-benar dirinya lemas.

“puas beb?” tanyanya sambil meremas pelan buah dadanya. shanty hanya menganggung pelan,

“aku haus, kalian mau minum apa?” tanya shanty sambil berusaha bangun dan melilitkan selimut ke tubuhnya.

“minum susu aja, siniii” tawa mesumnya.

“ihh, aku ambilin lagi dulu. Nanti kita ronde kedua.” Kedipan mata shanty membuat dua pria itu tertawa sangat senang.

Tanpa sepengetahuan mereka, shanty mengambil sesuatu di tasnya, yang ternyata obat tidur dan diam-diam di masukan ke dua kaleng minumannya. Shanty kembali duduk di antara mereka berdua, sesekali memeraka meraba-raba lagi sambil minum.

“1.. 2.. 3..” shanty mendorong kepala mereka berdua saat berada di bahunya,

"fuhh paling melelahkan kayak gini" gumamnya langsung bangun dari tempat tidur.

“uhmm, celana, “ shanty langsung mencari celana mereka dan membuka dompetnya.

“passport,?? Nah ini, kartu kredit dan duit lumayaann” shanty yang sudah berpakaian pun tertarik ke tas kecil yang selalu pria itu bawa. dan penasaran apa isinya.

“apaan nih?” sebuah benda di bungkus di kain hitam,

“berlian?? Gak yakin ini asli…hmm ” ia pun langsung memasukan ke dalam tasnya dan langsung keluar.


***

gilang menunggu lama karena pintu kamarnya terkunci, dan terpaksa menunggu di ruang tamu. catrine pun keluar dengan wajah yang agak berubah.

“nanti kita lanjutin yah, tadi ada urusan keluarga hehe. sorry” ucapnya dengan wajah yang murung.

"oke gpp, kok, gue yang malah gak enak haha" helaan nafas gilang menyesal karena terburu-buru.

"gue langsung cabut deh yah, byee" senyum gilang merasa malu dan tanggung karena pas catrine meninggalkannya ia hampir klimaks. gilang keluar dari kamar catrine melalui pintu dengan perasaan yang campur aduk.

“buuukkkkkkkkk” gilang bertabrakan dengan seseorang saat dekat tangga menuju loby apartement.

“gpp?” tanya gilang membantu cewek itu berdiri,

“iah gpp” senyum shanty melirik sedikit gilang,

“awww” shanty berpura-pura terkiliri, gilang pun dengan sigap menahan tubuhnya agar tak terjauh dan tanganny tak sengaja meremas buah dada shanty saat menahannya.

gila emupuk banget, terasa gak pake bh ini cewek” shanty pun memeluknya pelan.

“thanks ya,, ” Senyum lebar shanty membuat gilang terpesona dan tak sadar kalau itu adalah perempuan yang sama.

“cih, abis main sama om-om kayak tuh orang seneng banget.” Gilang menggeleng-geleng kepalanya melihat raut wajahnya.

“tapi kayaknya tuh cewek mirip tadi siang ya” ucapnya sambil mengingat dan langsung memeriksa dompetnya.

“anjirrrr, beneran copet yang tadi tuh cewek, sialaaannnn!!!” gilang langsung berlari mengejar perempuan tadi, tetapi shanty sudah tak terlihat di halaman apartement.

“sialll arggghhh!!, kedua kalinya hari ini…. aahhh” gerutunya kesal sambil menendang tong sampah.


To Be Continue...
 
:baca: dulu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd