Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG A STORY ABOUT MAGDALENA (Rahasia Sang Istri) NO SARA

PART 8

Hubungan Lena dan Tommy pun semakin berkembang. Tommy yang sangat menyukai sifat Lena, mengajak Lena untuk pacaran. Kedewasaan dari Tommy lah yang menarik hati Lena. Dia menerima seniornya itu sebagai kekasih hatinya.

“Sayang.. kapan aku jadi model kamu lagi”Ujar Lena disiang itu.

Setelah Lena selesai kuliah, Tommy selalu menjemput Lena. Tommy sangat mencintai Lena, dia tidak ingin gadis chindo itu di dekati, bahkan di goda laki – laki lain.

“Nanti ya sayang, belum ada project pakaian dalam dan pakaian renang”Terang Tommy.

“Jadi aku cuma khusus model buat pakaian seperti itu?”Tanya Lena cemberut.

“Hehehe.. body kamu pas buat pakaian seperti itu sayang”Jawab Tommy.

“Ih.. sebel.. kamu senang jika tubuh pacar kamu ini di lihatin banyak orang”Ujar Lena sedikit kesal.

“Eh.. bukan begitu sayang”Kata Tommy mencoba membela diri.

“Udah ah, aku lagi males sama kamu”Lena merajuk.

Lena kemudian berdiri dari duduknya, lalu pergi meninggalkan Tommy di kantin kampus itu. Tommy berusaha mengejarnya.

“Sayang.. jangan ngambek ah”Ucap Tommy.

“Apaan sih.. lepasin, aku mau ke lab ada jadwal praktek”Terang Lena, sambil melepaskan cengkraman tangan Tommy.

“Ini udah sore loh sayang, masak sore – sore masih praktek?”Tanya Tommy.

“Aku ada remedial, soalnya nilaiku lada praktek kemaren jelek”Jelas Lena.

“Gimana ngak jelek, kamunya ngak mau belajar”Ujar Tommy.

“Gimana mau belajar, kamunya ngajakin aku ngentot trus.. dasar”Ucap Lena sedikit cemberut.

“Hehehe.. habisnya tubuh kamu nafsuin sayang”Tommy mencoba menggoda Lena.

“Kamu aja yang sangean teus.. weeekkk”Lena mengejek Tommy.


Lena kemudian pergi sendiri memasuki Lab itu. Sementara Tommy, menunggu Lena di luar Lab. Detik menit pun berlalu, Lena sibuk di Lab berdua dengan dosennya. Suasana sore yang cukup sepi, membuat suasana Lab itu seperti suasana di hutan.

“Lain kali kalau kamu tidak mengerti, kamu bisa bertanya langsung ke saya”Ujar dosen Lena yang berusia 30 tahunan itu.

“Baik Pak”Ucap Lena yang sedang fokus pada kertas ujian.


Lena duduk di sebuah kursi, sedangkan sang dosen, berdiri di samping Lena yang sesekali menunduk itu.


“Bangsat tuh dosen, curi – curi kesempatan dia ke toket cewek gue”Ucap Tommy yang mengintip dari kejauhan.

Mesti tidak besar, payudara Lena cukup mengoda. Bibirnya yang tebal itu pun juga mempunyai daya tarik tersendiri. Dada dosen itu berdegup, saat celah bagian atas pakaian Lena sesekali menampakan belahan putih payudaranya. Jakun sang dosen turun naik melihat belahan dada cewek chindo itu.

“Akhhhh.. kok si Lena ngak sadar sih tuh dosen curi – curi kesempatan lihat toketnya”Kembali Tommy merasa kesal.

“Ini harusnya bukan seperti ini rumusnya”Kata dosen Lena, sambil meletakkan tangan kanannya di punggung Lena.

“Eh.. aku salah ya Pak?”Tanya Lena terkejut.

“Harusnya ini dijadikan faktor pembanding”Kata sang dosen, sambil berusaha mengambil pulpen yang berada di tangan Lena.


Disaat tangan dosen itu berusaha mengambil pulpen dari tangan Lena, siku sang dosen menyentuh payudara Lena dari luar bajunya.

“Anjing tuh dosen, sengaja lagi dia cari kesempatan buat nyentuh toket cewek gue”Ujar Tommy kesal.

Dari kejauhan Tommy terus mengamati pergerakan dosen itu. Hatinya semakin panas, saat sang dosen berusaha untuk terus menjamah tubuh gadis chindo kekasihnya itu.

“Ahhhh.. kok Lena diam aja sih.. padahal itu udah jelas si dosen dengan sengaja melakukannya”Kembali Tommy berbicara sendiri.

Jantung Tommy semakin keras memompa darah. Dia gusar, gundah gulana melihat secara langsung dosen pacarnya itu, mencoba memodusi sang pacar. Rasa cemburu semakin membakar dirinya, saat Lena yang di suruh oleh sang dosen menulis sesuatu di papan tulis sambil berdiri, di dekati lagi oleh sang dosen dari belakangnya.

“Begini rumusnya”Kata dosen Lena yang memepetin tubuh Lena dari belakang.

Pantat Lena terlihat di tekan oleh bagian depan tubuh dosenya itu.

“Terus begini”Ujar sang dosen sambil mengerak – gerakan tubuhnya.

Kedua tubuh mereka terlihat menempel. Bahkan Lena sesekali menoleh ke belakang, sambil tersenyum dengan wajah yang merona malu.

“Anjingggg.. dasar lonte lu Len, masak lu suka di gesek – gesek begitu pantat lu.. lu ternyata nakal dan liar juga ya”Kata Tommy yang terus memantau dari kejauhan itu.

Gerakan erotis kedua tubuh yang menempel itu tiba – tiba membuat penis Tommy keras. Detak jantungnya tidak karuan melihat sang pacar.

“Mhmmmm...”Desis Lena dalam hati, saat merasakan tonjolan keras dosennya itu, menekan bongkahan pantatnya.

Dari awal Lena sudah menyadari akan perbuatan sang dosen. Tapi karena dia kesal dengan sang pacar, dia membiarkan dosennya itu menjamah tubuhnya. Payudara dan pantatnya mulai terbiasa dengan sentuhan dan gesekan dari tubuh dosennya itu.

“Ssshsss...”Kembali Lena berdesis, saat tangan kanan dosennya itu mulai melingkar di perutnya.

Sentuhan dari sang dosen mulai membangkitkan nafsu birahi Lena. Lena semakin menikmati, perbuatan cabul dari dosennya itu, tanpa menyadari sang pacar Tommy, tengah mengintai mereka dari kejauahan. Setelah Lena menjuteki pacarnya dan langsung masuk ke dalam Lab, Lena berpikir Tommy langsung pergi.

“Ssshhssss... mhmmmm.. Ppakkkk..bbbbppakkkkk...nggggpppplaiiinnnn.. ouhhhh”Tanya Lena sambil berusaha menahan desahannya, saat sang dosen mulai menciumi tengkuknya.

Rambut sebahu Lena yang tersibak,menampakan leher jenjang dan putih gadis chindo itu. Sang dosen yang sudah birahi itu, semakin ganas menciumi sekaligus menjilati tengkuk gadis yang menjadi mahasiswinya itu.

“Ppakkkk.. uhhhh...jangannnn..”Ucap Lena melarang.

Tommy yang mendengar suara sang pacar melarang dosennya itu pun semakin panas terbakar birahi.


“Dasar cewek binal, kalau ngelarang itu jangan cuma dengan kata – kata, tapi tindakan”Ucap Tommy.

“Sshssss... ahhhh...Ppppakkkk...jangann...akhhhhh”Kedua tangan sang dosen pun mendarat di payudara Lena.

“Sialll... bangsat... ngak usah sok ngelarang, kalau lu aja nikmatin cumbuan dosen lu itu.. dasar cewek sangean”Tommy kembali mengumpati Lena.

Kerasnya penis yang menyiksa Tommy itu, membuat Tommy menurunkan resleting celananya, untuk membebaskan penis tegangnya itu.

“Ahhh.. bangsat... ini enak banget”Ucap Tommy yang mulai beronani.

Entah kenapa nafsunya memuncak, saat kekasih hatinya di jamah oleh orang lain. Ekspresi menahan nikmat dari wajah sang kekasih, memberi sensasi lain bagi dirinya.

“Uhhhh... ppppakkkk...jangannnnnn”Ujar Lena saat tangan dosennya itu merayap masuk ke dalam bajunya.

Sang dosen yang sudah sangat terbakar birahi itu pun tidak memperdulikan larangan dari sang mahasiswi. Dia terus meremasi payudara sang mahasiawi dan sesekali menyentil puting kecil, gadis chindo yang sudah terbawa birahi itu.

Tommy terus saja beronani. Sensasi nikmat melihat pacarnya di grepe dan di mesumi oleh orang lain. Membuat tubuhnya semakin kuat bergetar.

“Uhhh... ahhh...”Desahnya menahan nikmat.

Matanya langsung terbelalak seketika setelah dosen pacarnya itu, membalikan tubuh sang pacar, kemudian menyenderkan sang pacar ke papan tulis.

“Ouhhh... ah... ya pak.. ah.. pake aja pacarku itu”Kata Tommy di sela desahannya.

Lena yang hanya pasrah itu, tidak bisa berbuat banyak saat sang dosen yang sudah mempunyai istri dan anak itu, mengangkat bajunya ke atas, lalu menarik bh yang ia pakai ke bawah.

“Ouhh..”Desis Lena saat kedua payudaranya yang tidak terlalu besar itu terbebas.

Dengan cepat mulut dosen itu menyapu puting Lena. Puting pink gadis chindo itu pun di jadikan mainan oleh mulut nakal sang dosen.

“Sshssss... mhmmmm...pppppaaakkkkkkk”Desah Lena sambil mengelus rambut laki – laki itu.

Rasa nikmat dari permainan mulut dan lidah sang dosen di putingnya, membuat vagina Lena mulai banjir oleh lendir kewanitaannya.

“Ouhhh sayang.. kok kamu biarin dosen kamu itu netek sayang?, kamu tega sayang.. ahhh...ahhhh”Ucap Tommy sambil mempercepat kocokan pada penisnya sendiri.

Birahinya semakin membakar tubuhnya begitu dasyat, menyaksikan sang pacar dengan senang hati menetei sang dosen.

“Ahhh...ahhhh...ini sungguh enak.. bangsat... kenapa bisa jadi begini”Kembali Tommy mengumpat.

Desahan Tommy di luar ruangan Lab itu pun disambut desahan erotis Lena dari dalam Lab. Rasa nikmat dari permainan nakal sang dosen, membuat Lena taklut. Kata – kata tolakan tadi sudah tidak terdengar lagi. Desahan dan rintihan sang gadis chindo sudah menguasai ruang Lab pada sore itu.

Sang dosen dengan cepat kembali membalikan tubuh Lena. Tommy kembali terbelalak saat melihat kekasihnya yang menghadap ke papan tulis itu tidak menolak, saat dosennya dengan sigap menurunkan celananya.

“Ah.. sayang.. jangan mau.. dia mau mengentoti kamu itu sayang.. ouhhh.. tolak sayang”Ujar Tommy dalam hati.

Tapi apa daya, Lena tidak mendengar kata – kata itu. Lena hanya pasrah saat vaginanya mulai di jamah oleh sang dosen yang tengah birahi itu.

“Uh... becek... memek kamu ternyata pink ya”Ucap sang dosen sambil tersenyum nakal.

“Ouhhh.. pppakkkkk”Desah Lena menahan geli saat jari – jari kasar dosennya itu menyentuh clitorisnya.

“Sayang.. berontak.. jangan mau sayang.. kamu itu pacarku, tubuhmu hanya milikku”Tommy semakin sulit menahan birahinya..

“Sssshsss.. ahhh..gellliiii...ppppaaakkkk...ahhhh...ahhhh”Rintih nikmat Lena.

“Sadar sayang.. jangan biarkan dosen mesum itu memainkan memek kamu itu sayang.. please sayang.. sadar.. ahhhh... enakkkk”Kata Tommy sambil mendesah nikmat juga.


Tubuhnya mulai terasa menegang. Tommy semakin mempercepat kocokannya.


“Ssshsss.. ahhhhhhhhhhhh...enakkkk..bangettt....ahhh...anjing..”Ucap Tommy sambil menembakan spermanya ke dinding luar Lab itu.

Sungguh nikmat rasanya onani itu bagi Tommy. Ya, itu lebih nikmat dibandingkan dia ejakulasi saat bercinta langsung dengan Lena sang pacar.

“Uh... Luar biasa enaknya”Ucap Tommy sambil memasukan kembali penisnya ke dalam celananya.

“Astaga.. itu tidak boleh”Sambung Tommy yang sangat terkejut, saat dosen sang pacar, mulai mengarahkan penisnya yang sedang tegang, ke celah selangkangan Lena yang sedang menungging itu.

Tommy melewatkan momen saat tadi dosen itu membukan celananya, dan menunggingkan pacarnya. Rasa nikmat yang di rasakan akibat beronani tadi, membuat Tommy melewatkan kejadian di dalam Lab, antara sang pacar dan dosennya.


“Ini tidak bisa dibiarkan”Kata Tommy sambil menelepon ponsel Lena.


Dering keras dari ponsel itu membuat Lena dan dosennya terkejut. Sambil menarik celananya naik ke atas, Lena berjalan ke meja, lalu mengambil ponselnya dari dalam tas.

“Pacar aku Pak”Ucap Lena, sambil memperbaiki bh dan bajunya yang tersingkap itu.

“Ohhh.. “Kata sang dosen sambil menaikan kembali celana kerjanya.


Lena terlihat panik. Dia binggung harus berbuat apa. Karena ponsel itu tak kunjung diam, Lena pun mengangkat panggilan telepon dari sang pacar itu.


“Halo sayang”Sapa Lena.
“Kamu dimana sayang?, udah selesai remedialnya?”Tanya Tommy.

“Ehh.. iiiiyyaaa sayang.. udah di kost kok aku”Jawab Lena berbohong.

“Ya udah kalau gitu sayang, nanti malam aku ke kos kamu ya, mau ajak kamu makan malam di luar”Terang Tommy.

“Mhmm...ya sayang..”Ucap Lena.

“Sampai jumpa nanti malam ya sayangku.. love you”Ujar Tommy sambil mematikan panggilan telepon itu.



Lena dengan cepat membereskan perlatan kuliahnya, lalu izin pamit pulang ke sang dosen yang tengah duduk, sambil memperhatikan Lena dari meja depan ruangan Leb itu.

“Dasar pembohong”Ucap Tommy sambil melangkah pergi, menjauh dari Lab tempat Lena di berbuat mesum dengan dosennya.


#


Persetubuhan panas Lena dan Tommy semakin sering terjadi. Belakangan ini nafsu Tommy semakin besar kepada Lena. Semua fantasi seks Tommy, seakan bisa ia wujudkan bersama Lena.

“Kamu kok ngerekam kita ngentot sih sayang?”Tanya Lena, sesaat setelah mereka melakukan persetubuhan panas di studio milik Tommy.

“Buat kenang – kenangan aja kok sayang”Jawab Tommy.

“Kenangan?, emang kita bakal putus gitu?”Tanya Lena bingung.

“Eh.. ngak kok sayang”Ujar Tommy, dengan wajah tegang.

“Sekarang aku sadar, selama ini kamu tidak benar – benar sayang dan cinta kepadaku, kamu jadikan aku hanya tempat pelampiasan nafsumu saja”Kata Lena.

“Bbbbukan.. bukan begitu kok sayangku”Ucap Tommy sedikit tergagap.

“Udah ah.. kamu ngak usah ngeles lagi, aku sudah sadar sekarang, ternyata kamu bejat”Ujar Lena sambil mengemasi barang – barangnya.


Pikiran Lena mulai terbuka. Selama ini dia hanya di jadikan mainan oleh Tommy. Dia merasa bodoh, mau – mau saja di suruh Tommy untuk berpakaian seksi, ke kampus tanpa bra, bahkan saat memakai rok mini, Lena di suruh Tommy tidak menggunakan celana dalam saat berkegiatan di kampus.

“Sayang.. kamu jangan salah faham sayang”Tommy kembali membujuk Lena.

“Aku capek, aku mau balik”Lena mulai melangkah pergi dari studio itu.



Di dalam perjalanan balik dari studio Tommy, pikiran Lena terus berkelana. Dia tidak habis pikir kenapa dia begitu mudahnya di perdaya, dan dengan suka rela melakukan apa saja yang di minta Tommy.

“Kenapa gue bisa sebodoh itu ya, padahal itu sangat berbahaya dan bisa mengancam studiku di kampus, seandainya kepergok”Ucap Lena dalam hati, mengingat kejadian beberapa waktu lalu, saat Tommy mengajaknya bersetubuh di Lab kampusnya.


#


Masa sekarang...

“Mama pikir Tommy bisa mengantikan sosok Togi, tapi ternyata Tommy tidak seperti yang Mama harapkan Pa”Terang Lena, ke suaminya Rafa.

“Trus putusnya gimana Ma?”Tanya Rafa penasaran.

Pikiran Lena mulai kembali mencari cara, agar dia bisa menjelaskan kepada suaminya, tanpa perlu memberitahukan tentang sifat nakal dan liarnya dulu.

“Waktu itu ada kegiatan forum nasional jurusan, acaranya itu di sebuah pantai”Ujar Lena.

“Si Tommy ikut ke pantai bersama Mama?”Tanya Rafa.

“Iya Pa, soalnya dia yang mejadi photografernya”Jawab Lena.

“Terus?”Tanya Rafa semakin penasaran.

“Nah.. karena acara itu berskala nasional, jadi banyak tuh mahasiswa – mahasiswa dari daerah lain. Mama berinteraksi dengan mereka, ya ngobrol dan tuker pikiran gitu Pa”Terang Lena.

“Trus si Tommy cemburu ke Mama?”Rafa kembali bertanya.

“Tommy bilang sikap Mama tidak menghargainya sebagai pacar. Sudah jelas status Mama itu masih pacarnya dia, tapi kok malah deket dan selalu mau di tempel cowok lain”Jelas Lena.

“Kalian berantem dong”Ujar Rafa.

“Iya Pa, kami.berantem dan akhirnya putus setelah acara itu selesai”Sambung Lena.

“Kok dia bisa se cemburu gitu sih Ma?, padahal kan Mama di acara itu rame – rame dan bisa dia pantau, apa saja kegiatan Mama”Terang Rafa.

“Eh... iya Pa. Lagian Mama tidak ngapa – ngapain, Cuma ngobrol, main di pantai dan foto – foto saja kok”Ujar Lena sedikit gelagapan.

“Mhmmm... brarti kalian putus karena miss komunikasi gitu ya Ma”Ujar Rafa.

“Bener Pa. Eh ini udah malem loh, besokan papa kerja, tidur gih”Kata Lena kepada suaminya itu.

“Iya Mama sayang.. muach.. Mama juga tidur ya”Ucap Rafa sambil berbaring, kemudian memejamkan matanya.



Lena pun kemudian berbaring. Dia memejamkan matanya. Detik dan menit kemudian berlalu di kesunyian malam itu. Deru nafas Rafa yang tertidur pulas terdengar oleh Lena. Meski matanya terpejam, tapi dia tidak bisa tidur karena pikirannya kembali ke peristiwa saat forum nasional jurusan di sebuah pantai itu.

“Perkenalkan nama saya Magdalena Tan, bisa di panggil Lena”ujar Lena memperkenalkan diri, setelah acara pembukaan forum itu.

Lena kemudian bersalaman dengan mahasiswa/i, yang kebanyakan datang dari daerah itu. Tanpa di duga Lena langsung jadi populer pada saat itu. Cowok – cowok dari daerah itu pun banyak yang mengerubuni Lena, bahkan ad beberapa cowok yang terus menempel ke Lena yang termasuk supel itu. Mesti sedikit merasa terganggu oleh cowok – cowok dari daerah itu, tapi Lena berusaha bersikap baik kepada mereka.

“Ih.. ngapain sih orang – orang dari kampung itu, kayak ngak pernah lihat cewek cantik dan seksi aja”Umpat Lena dalam hati.

Arif, seorang mahasiswa dari Sumatera. Hampir kemana pun Lena pergi, dia selalu berusaha untuk terus mendekati Lena. Bahkan dia pernah menyatakan perasaannya langsung kepada Lena. Kenyataan pahir langsung di terima Arif, setelah Lena menolaknya secara mentah – mentah. Tapi Arif tidak patah semangat, dia terus saja berusaha untuk berdekatan dengan Lena.

“Halo nona manise, kenapa dirimu melamun seperti itu? dunia beta so berubah menjadi gelap.. hahaha”Suara seorang cowok yang berasal dari daerah timur, mengejutkan Lena yang sedang duduk melamun sendirian, di bebatuan pinggir pantai.

Pertengkaran dengan Tommy tadi membuat perasaan Lena galau. Mesti Lena sudah menjelaskan kalau cowok – cowok yang tadi terus bersama Lena itu, Cuma sekedar teman. Tapi Tommy seakan tidak menerima penjelasan itu. Dia terus saja menyalahkan Lena, yang memberi ruang kepada cowok – cowok itu untuk mendekatinya.

“Ada apa to nona manis? Kenapa bisa berada disini sendirian? Ini to sudah malam sekali”Sambung cowok dengan logat timurnya itu.

“Eh.. kakak Jodi, ngak apa – apa kok kak”Jawab Lena dengan raut wajah datar.


Jodi kemudian mendekati Lena. Matanya langsung tertuju ke paha Lena yang putih mulus itu. Malam itu lena hanya mengunakan tanktop, di tutupi oleh sebuah jaket. Hotpant yang ia pakai sebagai bawahan, membuat kesan seksi bagi orang yang melihat penampilan Lena di malam itu.

“Kenapa nona cantik so belum tidur? Apa kangen kakak Jodi to?”Tanya Jodi yang duduk di samping Lena itu.

“Hehehe.. kakak bisa aja”Ucap Lena dengan sedikit melempar senyum.

“Disini dengan sekali, apa nona cantik tidak kedinginan?”Tanya Jodi.

“Dikit kak.. hehehe”Jawab Lena.

“Ini ada penghangat tubuh, kakak bawa langsung dari kampung”Ujar Jodi, sambil memperlihatkan sebuah botol ke Lena.

“Apa itu kak?”Tanya Lena penasaran.

“Ini jamu, jamu yang bisa menghangatkan tubuh dan membuat badan kita terasa enak”Jelas Jodi.



Lena hanya terdiam setelah mendengar penjelasan Jodi tadi. Pikiran kalutnya kembali membawa dia dalam lamunan.


“Ada apa to nona cantik, cerita ke kakak”Bujuk Jodi.


Akhirnya Lena menceritakan tentang pertengkarannya tadi dengan Tommy ke Jodi.


“Oh begitu to ceritanya”Ucap Jodi.

“Iya Kak, dia cemburu”Ujar Lena.

“Tidak usah sedih nona cantik, wajar saja dia cemburu. Ayo coba minum itu agar tidak sedih”Tawar Jodi.

“Ngak ah kak, kayaknya ngak enak”Tolak Lena.

“Coba dulu, nanti pasti suka”Rayu Jodi.



Lena yang tidak enak hati dengan Jodi itu, kemudian meminum, minuman yang tadi diberikan oleh Jodi itu. Mesti rasanya tidak enak, Lena mencoba menelannya, karena takut Jodi tersinggung karena memuntahkan minuman yang telah ia berikan itu. Badan Jodi yang tegap dan hitam itu pun sebenarnya membuat Lena merinding takut, tapi sikap dan cara bicara Jodi, entah kenapa membuat Lena senang dan merasa terhibur.

“Bagaimana? Enakan?”Tanya Jodi sambil tersenyum.

“Eh.. iiyaa kak”Ucap Lena sedikit gagap.
“Ini minum lagi”Tawar Jodi.

“Hah.. udah kak, nanti habis dan tidak tersisa untuk kakak”Lena mencoba mencari alasan, agar tidak meminum, minuman yang tidak enak itu.

“Tidak masalah ini habis to.. di kamar masih ada 2 botol lagi”Terang Jodi.



Akhirnya Lena kembali meneguk minuman itu. Mesti merasa tidak enak dan ingin muntah, Lena dengan sekuat tenaga mencoba menegak habis 1 botol minuman itu sekali minum. Melihat kejadian itu Jodi tersenyum penuh kemenangan.


Mood Lena seketika berubah. Efek minuman itu pun dengan cepat menguasai tubuh Lena. Pikirannya yang tadi kalut dan galau, seketika langsung berubah.


“Hahaha.. terima kasih kakak.. aku merasa tubuhku ringan dan penuh semangat”Kata Lena sambil terus tertawa.

“Lupakan masalahmu nona cantik, mari senang – senang.. hahahaha”Balas Jodi.

“Aku jadi bersemangat sekali kakak, ayo kita berenang”Ajak Lena tiba – tiba, sambil menurunkan resleting jaketnya.

“Eh.. jangan disini nona cantik, lebih bebas berenang disana saja”Ujar Jodi sambil menunjuk ke sebuah sudut pantai yang terlihat gelap dan sepi itu.

“Ehhhhhhh.. kenapa tidak disini?”Tanya Lena yang sudah mulai mabuk itu.


Jodi yang sudah terlatih dalam mengendalikan orang mabuk, berusaha selembut mungkin mempengaruhi Lena, agar bisa menuruti keingginanya.


“Jelas disini tidak enak berenang to.. disini terang, dan dilarang berenang malam – malam”Jelas Jodi.

“Nanti kita ajak berkelahi saja orang yang melarang itu to, kan badan kakak so sangat besar.. wkwkwkwk”Lena mulai mengeluarkan keberanianya.

“Eh.. itu tidak baik nona cantik. Kita sebagai mahasiswa harus menjaga sikap dan tidak melanggar peraturan”Terang Jodi.

“Kita tidak usah memikirkan mereka, ah.. bodo amat dengan mereka semua”Teriak Lena yang sudah mulai mabuk itu.



Lena kemudian berdiri dan langsung membuka jaketnya. Mata Jodi langsung melotot, melihat tubuh bagian atas cewek chindo uang dibungkus tanktop seksi itu. Karena sudah terpancing nafsu, akhirnya dengan paksa Jodi menarik tangan Lena.


“Kita kemana kakak?, sudah, disini saja to”Lena terus berkata saat berjalan di tarik Jodi.


Akhirnya Jodi merasa lega setelah berhasil membawa Lena ke sebuah pantai gelap dan sepi itu. Jodi langsung membuka baju kaos yang ia pakai. Setelah itu dia membuka celana training pendeknya. Dengan memakai celana dalam saja, Jodi berjalan ke arah laut, sambil memanggil Lena.

“Tunggu kakak, aku juga mau berenang”Teriak Lena sambil membuka tanktop dan hot pantnya.


Jakun jodi mulai turun naik melihat gadis chindo itu berjalan mendekatinya, hanya dengan memakai bra dan celana dalam saja. Penisnya pun mulai menjadi keras. Jodi berusaha menutupi rasa nafsunya, sambil terus bermain air dengan Lena. Mereka berdua terus tertawa lepas, tanpa menyadari ada sepasang mata yang terus mengawasi mereka berdua.

Efek mabuk yang di alami Lena, membuat dia tidak malu di pegang, bahkan di peluk oleh Jodi. Beberapa kali juga Lena tanpa sengaja menyentuh penis Jodi. Saat Jodi memeluk Lena dari belakang.

“Eh kakak, ini apa to yang keras – keras nyenggol pantat beta”Tanya Lena yang mulai terbawa berlogat timur.

“Eh.. tidak apa – apa to nona manis, dia tidak bisa jinak saat bersama dengan bidadari cantik.. hahaha”Jodi mulai memuji Lena.


Lena tersipu malu. Wajahnya merona merah di puji Jodi.


“Kakak sangat ngombal to.. nihhhh rasain”Ucap Lena, sambil meremas gundukan penis Jodi.

“Ahhhh..”Teriak Jodi terkejut mendapat remasan tangan Lena.

“Hehehe. Ternyata nona cantik nakal to”Sambung Jodi.

“Ihhh.. habis kontol kakak tuh yang nakal duluan, dia nyenggol pantat aku”Kata Lena dengan wajah sayunya.



Betapa terkejutnya orang yang sedang mengintip itu. Dia bagai di tikam berjuta pisau, melihat tingkah Lena yang selama ini dia sangka cewek baik, lugu dan sopan itu.


“Trus kalau nakal mau nona cantik apain to?”Tanya Jodi semakin penasaran dengan Lena.

“Aku jinakan”Kata Lena sambil membalikan badannya, menghadap langsung ke Jodi.

Detak jantung Jodi mulai tidak karuan. Dia merasakan perasaan yang luar biasa, bisa berduaan dengan cewek amoy yang manis dan seksi itu.

“kok kakak diam? Katanya mau dijinakan”Kata Lena lembut, sambil menaruh tangannya di gundukan penis keras Jodi.

“Shssss...”Desis Jodi merasakan nikmatnya sentuhan tangan Lena.

“Ini besar sekali kak”Lanjut Lena yang mulai memasukan tangannya ke dalam celana dalam Jodi.

“Ouhhh... lembut sekali tanganmu nona”Desah Jodi.

“Ini kan yang kakak mau?”Tanya Lena memasang wajah nakal.


Jodi yang sudah tidak tahan, langsung menyergap bibir tebal Lena. Bagai gayung yang bersambut, Lena langsung membalas dengan lumatan – lumatan erotisnya.

“Mhmmm...slurppppp”Dengus mereka yang terbakar birahi itu.

Tubuh Lena terlihat kecil dalam dekapan Jodi. Tapi Lena tidak peduli, ciuman panas dan remasan tangan kasar Jodi di kedua payudaranya, membuat Lena semakin sulit menahan diri.

“Ahhhh...”Desis Lena saat Jodi merebahkannya diatas pasir.

Tatapan tajam Jodi membuat jantung Lena semakin keras berdetak. Desiran nafsu terus mengalir, membuat vagina gadis chindo itu mulai lembab.

“Kakak puasin kamu nona cantik”Kata Jodi yang mulai bersimpuh itu.

“Ahhhhh..”Rintih Lena saat celana dalamnya di tarik paksa Jodi.

“Mulus sekali nona, pasti rasanya begitu nikmat”Ujar Jodi sambil terus memandangi vagina Lena yang terpampang tanpa pelindung lagi.



Lena semakin salah tingkah. Melihat Jodi yang tidak berhenti menatap dan memuji vaginanya, rasa gatal semakin menyerang celah – celah vagina Lena, dan begitu menyiksa bagi Lena.

“Ayo kak jilatin please...”Ucap Lena dalam hati, sambil membuka celah pahanya semakin lebar.

Jodi terus diam terpaku, tanpa berkedip memperhatikan seluk beluk vagina gadis amoy itu. Di bawah sinar rembulan yang syahdu, bentuk vagina Lena sangat menggoda.

“Jilatin memekku kak, ayo.. jangan Cuma di lihatin aja”Kembali Lena mengharap dalam hati.

Birahi semakin menguasai Lena. Demi mendapat kepuasan, dia sudah tidak peduli lagi dengan siapa dia melakukan semua itu. Di otaknya hanya ada rasa nikmat yang ingin ia gapai, dia bahkan bertindak seperti gadis nakal, dengan semakin memperlebar kangkangannya, agar vaginanya bisa dilihat jelas oleh orang lain.


“Slurppppp...slurpppppp”Jodi langsung buas melahap vagina yang di persembahkan Lena untuknya itu.

“Ahhhhhhh.. enakkkk”Teriak Lena saat mendapatkan apa yang dia ingini dari tadi itu.


Bibir tebal cowok timur itu memerikan rasa nikmat yang teramat sangat pada vagina tembem milik Lena. Tubuh Lena bagai cacing kepanasan, saat mulut dan lidah Jodi mengempur liang vaginanya tanpa ampun.

“Ahh...ahh.. enakkkk... ahhhh....ouhhhhh”Lena sudah tidak peduli dengan desahannya yang semakin keras terdengar itu.


Tidak butuh waktu lama bagi Jodi untuk membuat vagina gadis chindo itu basah kuyub, bahkan sampai terkencing – kencing karena buasnya pemainan mulut Jodi di vagina Lena itu. Tubuh putih mulus Lena pun bergetar dan menggeliang tidak bisa dikendalikan, ketika gelombang orgasme saat squirt itu menerpanya.

“Hoh..huhhh...ahhhh”Suara nafas Lena yang tidak teratur setelah mendapat orgasme yang sangat dasyat dari permainan mulut Jodi.

Jodi tersenyum, rasa bangga membuat Lena terpakar karena rasa nikmat itu, membuat dirinya semakin bersemangat.

“Ya ampun”Ucap Lena terkejut, saat Jodi melepaskan celana dalamnya.

Matanya semakin melotot, seperti meloncat dari sarangnya, mengetahui jika penis Jodi lebih besar dari perkiraannya.

“Ngeri kakak, apa itu bisa masuk”Ujar Lena.

“Kamu takut nona manis?”Tanya Jodi sambil mengurut batang penisnya yang panjang dan hitam legam itu.

“Takut memekku sobek kak, tapi aku mau banget”Kata Lena sambil berdiri, lalu mendorong tubuh Jodi ke pasir.


Lena sambil tersenyum nakal melepas bra yang ia pakai. Setelah bra itu jatuh ke atas pasir, Lena menunduk, membuka lebar mulutnya.


“Mhmmmmmm”Desis Lena yang tengan berusaha memasukan penis besar Jodi kedalam mulutnya yang tebal itu.
“Ouh...”Desah Jodi.

Jodi seakan tidak percaya. Gadis chindo yang banyak di taksir dalam acara forum nasional itu, saat ini melahap penis hitam beruratnya.

“Ploppppp.. sshsss.. ahhh”Dengus Lena melepaskan penis Jodi yang tidak muat sepenuhnya di mulut tebalnya itu.

Lena lalu maju dan berdiri tepat di atas penis Jodi, dengan jantung yang semakin kuat memompa darahnya, Lena perlahan menurunkan pantatnya, sambil menggenggam penis keras dan panjang itu.

“Akhhhhhhh... ouhhhhhhh”Desis Lena menahan nyeri, saat kepala jamur penis Jodi mulai membelas celah vaginanya.

Mesti terasa sakit, Lena yang sudah sangat terbakar birahi itu semakin menurunkan pantatnya.

“Jangan dipaksa kalau sakit nona”Ujar Jodi yang sedang berasakan jepitan dinding kelamin gadis chindo yang dari awal sudah dia incar itu.

“Uhhh... aku ngak peduli ahhh... aku ingin ngentot”Kata Lena dengan mata terpejam dan mulut yang menganga itu.

“Shssss... sempit sekali nona...ahhhhh”Kata Jodi saat penisnya hampir tertelan habis oleh vagina tembem Lena.

“Akhhhhhhhhh”Teriak Lena saat menghentakkan pinggulnya dengan keras kebawah.


Jodi menjadi takjub. Dia tidak percaya vagina gadis amoy itu bisa melahap penisnya dengan sempurna. Denyutan dinding vagina Lena yang berdenyut itu, seakan terasa seperti mengurut batang penisnya.


“Ssshsssss.”Desis Lena sambil mulai menaik – turunkan pinggulnya pelan.

“plap...slopppp...plapp..sloppp”Bunyi kedua kelamin yang tengah bersatu itu.

Cairan vagina Lena yang semakin banyak merambat batang penis Jodi, membuat licin setiap gesekan yang terjadi di antara kedua kelamin itu.

“Ahhh.. ah... penuh...ahhh...sesakkk...kakkkk”Kata Lena sambil mendesah.

Jodi yang melihat Lena begitu semangat mengoyangkan pinggulnya naik turun itu, mulai mengerakan pinggulnya, untuk membantu Lena.

“Uhhh...ahhh...issshhh...ahhhhh...enakkkk”Rintih Lena semakin erotis.

Persetubuhan itu semakin panas. Payudara Lena yang mengantung itu, tidak luput dari lumatan dan hisapan bibir tebal Jodi. Sesekali Jodi mengigit puting pink Lena, dan memberikan sensasi seperti tersengat aliran listrik bagi Lena.

“Ahh... ohhhh...yesss... enakkkkk”Desah Lena yang terdengar seperti rintihan itu.

Lena yang semakin merasakan begitu nikmatnya bersetubuh, semakin mempercepat goyangan pantanya.

“Mhmmm...ssshsss....ahhhh”Tidak henti – hentinya mulut Lena mengeluarkan desahan.

Turun naik dan maju mundur, begitulah Lena mengerakan pinggulnya. Lena semakin kesetanan, dia tidak peduli dengan rasa letih dan peluh yang sudah semakin banyak membasahi tubuh telanjangnya.

“Ahhhh...anjiiiingggggggg”Teriak Lena dengan lantang, dengan tubuhnya yang langsung ambruk ke belakang, jatuh terlentang ke atas pasir, lalu kejang – kejang.

Kakinya terangkat dan membuka dengan begitu lebar. Vaginanya beberapa kali menyemprotkan air yang membasahi bagian tubuh Jodi. Nafasnya kembali tidak teratur setelah mendapatkan squirt keduanya.

Jodi yang tidak peduli melihat Lena yang sedang kejang – kejanng itu, langsung bersimpuh dan mengarahkan penisnya masuk kembali ke dalam liang vagina Lena.

“Ahhh...ahhh...ahhh”Desah Jodi sambil mempercepat genjotannya ke tubuh Lena yang sudah tidak berdaya itu.

“Ahhhkkkk....keluarrrrrr”Erang Jodi sambil terus menekan penisnya masuk semakin dalam, di vagina Lena.


Rasa hangat langsung terasa memenuhi liang vaginanya. Lena sudah tidak berdaya, tubuhnya terasa begitu lemas, sampai dia tidak bisa melarang Jodi yang menumpahkan spermanya ke dalam vagina Lena.


“Plookkkk”Suara penis Jodi yang terlepas dari dalam liang vagina Lena.


Besarnya penis Jodi, membuat lobang vagina Lena menganga begitu lebar. Liang itu bergerak dan berdeyut, sambil menumpahkan keluar sisa – sisa sperma Jodi. Tubuh mereka pun kemudian terkapar lemas tidak berdaya di atas pasir pantai yang di terangi oleh remangnya cahaya rembulan malam.

BERSAMBUNG....
 
Ok gass..ok gass...bocil karbitan ikut gasss...ok gass..ok gass...bocil krbitan ikut gasss
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd