suwun @SembilanBenua
Makasih updatesnyaEpisode 3 : Ramuan Candu Asmara Banteng Ketaton.
My name is Roy... Roy K.
Siang itu sebuah gedung besar dan megah berhalaman luas di sebuah jalan protokol di Kota Madiun nampak ramai dipenuhi kendaraan dan bejibun manusia saling berdesakan.
Hilir mudik silih berganti mobil dan motor keluar masuk area gedung berjejal dengan arus manusia memenuhi jalanan.
Gedung megah yang lebih mirip convention hall itu sebenarnya sudah begitu luas namun tetap saja bikin kerja ekstra keras bagi sejumlah polantas dibantu petugas satpam mengatur lalu lintas.
Janur kuning dan Penjor yang tegak berdiri di sejumlah ruas pintu masuk dan pintu keluar menyiratkan bahwa keramaian berasal dari sebuah hajatan pernikahan seseorang.
Belum jelas siapa yang menikah namun naga-naganya jelas bukan orang sembarangan. Terlihat dari keriuhan dan undangan yang hadir nampak jelas bahwa yang punya hajat pastilah orang terpandang.
"Sugeng rawuh Bapak Walikota, terima kasih anda sekalian istri telah berkenan datang di pernikahan kami berdua…" tutur mempelai pria yang ternyata sudah berusia cukup lanjut.
"Tentu saja Pak Sembodo, "...panjenengan sebagai seorang yang begitu berjasa akan kemajuan kota tercinta ini sudah sepantasnya mendapatkan kehormatan.."
"...pestanya sungguh begitu meriah..
"...saya ikut berbahagia atas pernikahan panjenengan. Semoga segera diberikan momongan.."sahut sang walikota muda perlente sekitar 40 tahun itu dengan senyuman terkembang lalu menoleh ke arah mempelai wanita.
Sesaat sang walikota sejenak seperti terpesona akan kecantikan dan kemolekan si mempelai wanita.
Sungguh sebuah pemandangan yang kontradiktif. Sang mempelai pria bernama Pak Sembodo terlihat seperti pria loyo dengan rambut beruban meski ditutupi kopiah.
Raut mukanya yang ora ganteng babar-blas dan berkerut karena waktu mencerminkan usianya yang telah menginjak senja, 68 tahun. Jauh bagaikan Utara Selatan dengan mempelai wanita yang begitu muda ayu dan bahenol berusia 30 tahun.
Sedetik bersalaman dengan mempelai wanita sang walikota yang terpukau mengaduh lirih saat tangannya ada yang mencubit.
Diliriknya wanita di belakangnya yang tak lain istrinya tampak cemberut sebelum ikut bersalaman lalu keduanya bergegas turun dari panggung pelaminan.
Di bawah panggung seorang pria berpakaian beskap lengkap terlihat sibuk beberapa kali mengarahkan segenap juru foto dan kameraman.
Sebentar kemudian ia tampak berbincang dengan seorang wanita berpakaian kebaya mewah berikut anting emas di telinganya.
"Pak Yudo, beliau itu sungguh berkarisma njih…
......
"..sugih mblegendhu dan begitu dermawan…tapi sayang kehidupan cintanya berbanding terbalik dengan kekayaannya…"ucap si wanita sambil memandang ke pelaminan.
(Kaya raya.red)
"...entah sudah berapa kali beliau kawin cerai…akhirnya sampai sekarang beristri 3.."
"........
"Si Wulandari itu kok ya mau-maunya dikawini oleh beliau yang sudah gaek …buat jadi istri ke empatnya…"
"......
"..tak pikir harta dan tahta saja faktor penyebabnya. Piye kalu menurutmu Pak ?" Tanya si wanita lagi sambil mengipasi wajahnya yang bulat berkeringat.
Si pria paruh baya berpakaian beskap tadi bernama Yudho yang tak lain ketua panitia hanya memandang geli ke arah si wanita tersebut.
Wulandari
"Siapa yang tak kenal Wulandari. Janda muda, cantik, seksi dan bersuara merdu idaman para pria se-kota Madiun..hehehe…
"......
"Apalagi buat orang seperti Pak Sembodo, tidak ada yang tidak mungkin Bu..
"....
"...sampeyan juga kurang jeli. Wulan itu juga biduan yang punya harta berlimpah. Mungkin ada benarnya prediksi sampean tapi ada hal lain yang lebih penting…"ucap Yudho.
"...opo kuwi Pak ? Tanya si wanita.
"..tentu saja soal ranjang. Wanita kayak si Wulandari itu tipikal wanita liar dan ganas di ranjang. Dia sudah cerai 2 kali dengan suaminya dulu. Pertama seorang tentara lulusan terbaik Akabri dan terakhir pengusaha muda kaya.
"......
"...mantan keri-nya (terakhir.red) itu yang ngomong sendiri ke aku. Katanya dia tidak sanggup melayani nafsu si Wulan saat berhubungan intim…
"......
"....kali ini kayaknya cocok dengan Pak Sembodo yang doyan kawin…hehehe…
".......
"... meski sudah berumur dan kelihatan loyo jangan sepelekan kejantanannya beliau Bu.."
"......
"Sampean bisa dibuat ampun-ampunan kalu sudah merasakan digenjot beliau…hehehe "kekeh Yudho seenaknya.
Si wanita tampak mangkel lalu menepuk keras bahu Yudho dengan kipasnya seraya memonyongkan bibirnya.
"...dasar mesum sampean Pak…!
"……
"Tapi omong-omong pasti seru ya Pak..? tanyanya lagi agak pelan sambil sedikit mendekat ke arah Yudho
"...apane buk ..? Balas Yudho berlagak linglung.
"Nanti malam itu Pak…! Halah Ojo sok jayus sampean…tho pak..! Katanya lagi sewot.
Yudho kontan menoleh sambil tersenyum penuh arti.
"...maksudnya sampean…Kenthu…" balas Yudho seraya terkekeh diiringi senyum lebar si wanita.
Pandangan Yudho dan si wanita lalu menjurus tajam ke arah kedua mempelai yang masih sibuk bersalaman dengan tetamu. Disusul suara Yudho lirih sambil mengusap-usap dagunya.
"Si Wulandari bakal ketemu batunya kali ini.
".....
"...Pak Sembodo bakalan bikin si Wulan tepar pingsan kehabisan tenaga…aku yakin itu ..'tutur Yudho nampak serius lalu menyeringai.
"...dari mana sampean yakin Pak…?
Yudho sejenak terdiam sebelum kembali berkata lirih.
"Karena beliau sudah meminum ramuan ajaib itu. Jamu Candu Asmara Banteng Ketaton…"kata Yudho yang sontak membuat si wanita mendelik heran.
"...jadi…jadi jamu itu beneran ada ya Pak ?? Aku pikir cuma mitos saja Pak.."sahutnya sambil terheran-heran.
"...sampean pikir dengan usia beliau sekarang…mana ada beliau sampai kawin cerai berkali-kali bahkan sekarang sudah poligami…istrinya 3…perawan lagi…"
"....
"... Wulan yang janda seksi itu sebenarnya cuma buat pelampiasan seks beliau…
".....
"...apalagi Wulan terkenal juga hobi cerai…".
"....
"...seperti yang sampean bilang Bu…pertunjukan nanti malam bakalan Mantuuul.…sayangnya tidak ada siaran langsungnya…hehehe…"kekeh Yudho kemudian sembari sedikit beringsut saat si wanita gemuk di sampingnya kembali hendak meninju bahunya.
"..aku jadi penasaran banget. Darimana beliau mendapat ramuan itu Pak…??"tanyanya lagi.
Yudho hanya melirik sambil tersenyum tipis.
"...itu rahasia Bu. Kabarnya cuma segelintir paranormal sakti saja yang tahu. Termasuk aku…Yo ora ngerti.."
".....
"Lagipula tidak sembarang orang bisa mendapatkannya…butuh pengorbanan dan ritual khusus untuk memperolehnya…hehehe.."
"....
"...sudah Bu. Aku tak mangan dhisik. Wis luwe wetengku…"kata Yudho lalu pergi begitu saja meninggalkan si wanita dengan beribu pikirannya.
"Ramuan Jamu Candu Asmara Banteng Ketaton…"lirih si wanita sambil memperhatikan dirinya yang sudah gemuk padet hampir berkepala 5 lalu ikut beralih pergi.
Ir. H. Sembodo Pujianto, seorang pria berusia 68 tahun yang kondang sebagai orang kaya raya sekaligus murah hati di kota Madiun.
Sedari dulu sosoknya terkenal dengan kontroversinya yang "hobi" kawin cerai hingga sekarang beristri 3.
Tak jelas apa motifnya ataupun alasannya tapi yang jelas hal itu seolah membuat masyarakat maklum statusnya sebagai seorang seorang hartawan kaya sekaligus dermawan.
Satu yang pasti ada satu keistimewaan Sembodo yang tak diketahui khalayak umum untuk pria seusianya. Apalagi soal kemampuan sebagai seorang suami berolah asmara dengan istrinya.
Bukan karena olahraga ataupun minum viagra. Tapi Sembodo telah mendapatkan sesuatu yang jauh melebihi obat kuat manapun. Ia tak lain adalah ramuan langka nan istimewa bernama Jamu Candu Asmara Banteng Ketaton yang dianggap mampu membuat pria bisa setangguh Arjuna.
Seperti apakah ramuan itu sebenarnya dan apa efeknya hingga membuat setiap pria memimpikan ramuan tersebut.
Kita akan melihatnya di malam pertama keduanya. Wulandari si janda ayu nan seksi berusia 30 tahun vs Pak tua Sembodo si juragan kaya berusia 68 tahun.
--------
Foto President Suite Hotel Kedaton
Satu-satunya hotel bintang 5 di Kota Madiun.
Suasana nampak cukup lengang di lobi hotel di mana waktu sudah menunjukkan pukul 3 dinihari.
Sesekali petugas jaga maupun resepsionis nampak terlihat duduk setengah mengantuk di meja masing-masing.
Sepertinya suasana terlihat anteng dan adem seperti hari-hari biasanya sebelum kemudian tiba-tiba terdengar nyaring sirine ambulans dari kejauhan kian mendekat dan langsung berhenti tepat di depan lobi.
Para resepsionis dan sejumlah office boy nampak tegang dengan muka cemas. Sementara sejumlah petugas security datang bergegas dari dalam hotel mendampingi seorang berpakaian jas necis berdasi bertuliskan Night Shift Manager menjemput petugas medis yang turun dari ambulan.
"Selamat malam Pak. Kami dari rumah sakit "Harapan". Di mana pasien gawatnya Pak…? Kata seorang diantaranya
"Mari Pak ikuti saya…"balas sang manajer sembari bergegas sambil diikuti para medis membawa gerobak pasien.
Tak lama mereka naik ke lantai paling atas lalu mendekati sejumlah kamar bertuliskan "presiden suite room".
Sang manager cepat membuka pintu salah satu kamar itu yang terkunci dengan kunci duplikat.
"Maaf, permisi Pak Sembodo…"ucapnya lirih seperti agak sungkan mendahului sambil sedikit menjulurkan kepalanya. Dadanya berdebar keras saat memasuki kamar sang jutawan kaya raya ini.
Sedetik aroma khas segera tercium hidungnya dengan kuat yang berasal dari penjuru kamar paling mewah di hotel tersebut. Aroma yang tak asing lag untuknya. Aroma pejuh alias bau sperma. What's hell..??!!
Sebentar setelah melangkah masuk tiba-tiba kakinya terpantek laksana dipaku. Sorot mata sang manajer setengah melotot dengan wajah tegang melihat pemandangan tergelar jelas di hadapannya tepat di tempat tidur utama kamar yang berharga 5 juta per malam itu.
Di depan matanya tepat menghadap kamar tidur utama terlihat satu sosok yang dipastikan seorang wanita nampak terlentang di atas kasur dalam keadaan bugil tanpa sehelai pakaian.
Wanita muda yang dikenalnya betul sebagai sosok biduan terkenal bernama Wulandari yang siang hari tadi barusan dipersunting oleh suami barunya yang adalah hartawan kondang nan kaya, Ir. H. Sembodo Pujianto.
Si pengantin perempuan yang berprofesi sebagai penyanyi itu tergolek di atas ranjang President Suite room dalam posisi terlentang dengan kedua tangan dan kaki terpentang tanpa sehelai benangpun menutupi seluk beluk auratnya yang terlarang.
Kepalanya terkulai di tepi ranjang dengan muka menghadap ke arah pintu. Lehernya yang putih mulus nampak jelas terlihat bersama rambut panjangnya tergerai lebat menjuntai hingga menyentuh lantai berkarpet tebal itu.
Wajah Wulandari yang begitu cantik nampak menegang kaku dan pucat pasi. Sepasang matanya yang besar berbulu lentik itu tampak terbuka nyalang dan separuhnya memutih. Mulut terbuka lebar dengan air liur yang sedikit berbuih menetes-netes dari sudut bibir ranumnya tanpa suara sedikitpun.
Nafasnya seperti putus-putus laiknya orang tercekik disertai tubuh bugilnya termasuk seperangkat buah dadanya yang besar bulat menggemaskan mengejang halus sesekali bak terserang epilepsi.
Sang manajer mendekat masih dengan mata mendelik serta dada sesak melihat pemandangan menggetarkan ini.
Dilihatnya sosok telanjang Wulandari yang begitu seksi, molek, putih mulus tanpa cacat nampak mengkilat basah serta lengket di hampir seluruh tubuhnya bak terbilas air.
Namun setelah dekat dan jelas ia seketika terhenyak menyadari bahwa sejatinya itu bukanlah air biasa melainkan air mani sperma yang seolah mengguyur seluruh tubuh indah bugil Wulandari mulai dr kepala hingga kakinya !!
Paha montok nan putih mulus Wulandari terkangkang lebar memperlihatkan pesona gundukan bukit selangkangannya yang mulus tanpa jembut.
Sementara lubang memek Wulandari nampak gerowong (menganga) dan masih mengeluarkan cairan putih kental sperma yang meleleh mengalir perlahan dari lubang kemaluannya itu hingga ke celah silitnya di bokong montoknya sampai membasahi seprei mahal itu.
Sesekali air seperti squirting nampak memercik kecil bak pancuran keluar dr lubang kencing Wulandari seiring tubuh molek itu mengejang dan mengejat halus.
Ooohhh…sungguh penampakan yang mengguncang dada sekaligus menohok dahsyat kedalaman birahinya sebagai seorang pria. Tak ayal pemandangan ini membuat penisnya mengeras seketika.
"Pak Hino, tolong kau bawa istriku ke rumah sakit sebelum terlambat…"
"....
"...nanti aku susul setelah membersihkan diri…"terdengar ucapan seorang pria rada serak mengagetkan dan membuyarkan kebisuan sang manajer.
Pak Hino langsung menoleh ke sosok di sebelahnya yang sedang duduk mengangkang di atas sofa samping pembaringan sambil santainya menghirup sebatang rokok.
"... Pak Sembodo...."kata si manajer lirih dengan suara tercekat.
Sosok itu juga dalam keadaan telanjang. Namun satu yang membuat terperangah si manajer adalah alat vital pria tersebut yang begitu luar biasa.
Terlihat begitu besar dan panjang kokoh bagaikan ketimun tegak ngaceng mengangguk-angguk dahsyat begitu mengintimidasi.
Dari ujung kepala penisnya yang membonggol besar masih mengalir air mani bercampur banyak busa lendir vagina istrinya melumuri batang penuh urat Sembodo berikut kantong telurnya yang menggembung besar.
Sungguh jomplang dengan tubuhnya yang rada kurus, pendek bak pria lanjut usia.
"Aku sudah mengentotnya habis-habisan lebih dari 6 jam non stop...ora mandeg-mandeg.."
(tidak henti-henti.red)
"...dan sepertinya bojoku wis ndak kuat lagi…"
".....
"Sudah ndak keitung berapa kali dia klimaks dan ngencrit berkali-kali…
".....
"Aku pun sudah muncrat banyak tapi nafsuku dan gairahku seolah tak ada habisnya…
".....
"... daripada istriku mati kehabisan tenaga baiknya aku hentikan dulu. Baru nanti kulanjutkan setelah dia sehat…
".....
"...cepat kau bawa dia…" kata Pak Sembodo acuh lalu dengan santai bergegas bangkit masih menghisap cerutunya menuju jendela yang dibiarkan tirainya terbuka sedang kontolnya masih gagah ngaceng luar biasa.
Bentuknya begitu mempesona dengan kepala penisnya bak jamur merang. Ukurannya pun istimewa ditaksir menyentuh 20 cm dan lebar 7 cm sungguh di luar nalar dengan postur nya yang rada pendek cenderung kurus.
"Ba..baik pak…"ucap si manager sedikit tergagap melihat pemandangan di depannya ini.
Pemandangan ini sontak membuat sejumlah paramedis terutama termasuk seorang perawat wanita muda terlihat syok berat. Tubuhnya seperti bergetar melihat pemandangan tersebut.
Disusul air kecing keluar membasahi sepasang kakinya dari balik seragam ketatnya. Bruuk…ia pun terkulai lemah lalu jatuh pingsan
Sementara dua perawat pria dengan badan panas dingin menahan birahi sibuk membawa Wulandari istri keempat Sembodo ke atas gerobak medis setelah sebelumnya menutupi tubuh bugilnya dengan sehelai selimut tebal.
Kondisi perempuan muda nan cantik bahenol ini bak orang setengah koma. Semua pria di kamar itu terkecuali suaminya sendiri benar-benar dibuat "gila" dengan apa yang telah diperbuat oleh Sembodo kepada istrinya.
Benar saja. Setelah opname hampir sebulan lamanya di rumah sakit akibat 'kebiadaban" suaminya, Wulandari mengajukan cerai kepada Sembodo dengan alasan klasik yaitu tak ada kecocokan.
Tapi ibarat bau bangkai tak bisa begitu saja ditutupi apalagi saksi mata pun cukup banyak.
Maka berita pun tersebar dari mulut ke mulut tentang penyebab perceraian Sembodo untuk kesekian kalinya. Yaitu tentang kegilaan Sembodo di atas ranjang bagaikan monster seks meski dengan usianya yang sudah beranjak senja.
Namun di lain kesempatan Sembodo justru anteng saja menanggapinya. Ia hanya berujar pendek bahwa pernikahan itu adalah kerelaan dan saling menerima kelebihan maupun kekurangan pasangan. Jika tak ada keikhlasan di antara salah satu maka lebih baik putus di awal daripada menyesal di kemudian hari. Toh masih banyak wanita yang ngantri buat kujadikan istri. Begitu katanya saat diwawancarai oleh seorang wartawati cantik TV Nasional.
Anehnya, tak lama Sembodo pun menikahi si reporter cantik itu namun setelah itu tidak jelas lagi kabar beritanya.
—--------
Sabtu pagi itu gw yang barusan selesai joging di sekitaran kompleks tengah duduk rileks di kursi menghadap taman kecil di beranda rumah.
Pandangan mata gw fokus menyorot layar laptop yang berada di atas meja. Seolah tak berkedip konsentrasi gw melihat kolom berita di salah satu portal online, Dunia.com.
Kabar berita tentang kisah seorang hartawan kaya berperilaku nyentrik yang seringkali kawin cerai serta berpoligami di Madiun benar-benar menarik perhatian. Meski berita itu sebenarnya sudah lewat tayang hampir dua tahun yang lalu.
Yah, bukan lain mengenai sosok Sembodo sang hartawan itu.
Apalagi sampai kini kabar mengenai "kehebatan" Sembodo yang notabene berusia tua ini begitu menarik perhatian khalayak. Namun sayangnya tak seorangpun tahu mengenai ini.
Sesekali gw menggelengkan kepala seolah tak percaya ada manusia seperti Sembodo yang punya kemampuan seks di luar nalar.
Sampai beberapa hari lalu sepulangnya gw menonton MotoGP di Lombok bareng Fey, intel rahasia gw memberitahu mengenai keberadaan ramuan istimewa kuno bernama Jamu Candu Asmara Banteng Ketaton pada sebuah tempat pelosok di daerah pegunungan daerah Lumajang.
Kabar burung memberitakan bahwa ramuan tersebut memiliki efek luar biasa laksana viagra tapi jauh lebih dahsyat atau lebih tepatnya membagongkan.
Oleh karenanya gw hanya menduga-duga bisa jadi bernama Sembodo itu telah mendapatkan ramuan sakti tersebut.
Berhubung keberadaan Sembodo tidak diketahui maka sangatlah kebetulan datang informasi dari intel gw yang mengatakan bahwa ramuan itu ada di sebuah tempat terpelosok di pegunungan Lumajang sekitar 3 Jam dari Surabaya.
Intel gw tersebut turut melampirkan sebuah foto mengarah pada gambaran sosok perempuan yang kini ada di depan laptop gw.
Sosok wanita muda berwajah ayu bertubuh seksi dan denok deblong (padat berisi.red). Wajahnya yang tengah tersenyum sumringah dan busana yang dikenakannya khas wanita desa justru mencerminkan aura pesonanya yang membuai sukma.
Dari informan rahasia gw itu akhirnya gw mendapatkan sebuah nama yang sepertinya adalah nama gadis cantik ini, Sitoresmi.
Hmmm…sebuah nama yang unik dan indah tapi di sisi lain memunculkan getar aneh yang mendadak menyelimuti benak gw.
Entah mengapa feeling gw merasa bahwa gw kelak akan mengalami kejadian-kejadian luar biasa yang tak terduga bersama gadis ini.
Kita lihat saja…
Sitoresmi
---------
Hari masih gelap. Suara panggilan subuh barusan saja selesai dikumandangkan. Gw yang sudah bersiap dari tadi malam bergegas menuju lantai bawah tepatnya menuju garasi basemen rumah kebahagiaan gw.
Sedan Mercedes-Benz E300 Avantgarde buatan tahun 2020 seharga 1,3 M plus CR-V Prestige putih seharga cuma separuhnya nampak berjajar rapi.
Gw amati sebentar kemilau body mulus dan kilau kemplingnya dari kedua tunggangan gw itu.
Ckckck…memang tidak percuma gw keluarkan uang belasan juta buat memoles keduanya dengan nano coating ceramic terbaik agar sesuai dengan kharisma seorang Roy K.
Di samping keduanya nampak sebuah skutik premium touring tipe Honda X ADV 750 built up seharga 450 juta full set lengkap dengan box Givi berdiri gagah dengan body kilaunya memantulkan kilap cahaya dari lampu garasi gw yang menyala terang.
pale betta
Foto x ADV 750
Jaket kulit original by Cardinal sudah membungkus ketat badan kekar gw berikut sepatu dan celana merek senada.
Sebentar memeriksa box Givi di motor ADV yang lengkap berisi segala macam perlengkapan pribadi. Baju, celana, p3k, toolkit termasuk tentunya peralatan Podcast gw termasuk kamera Canon Eos 6d Mark II DSLR seharga 34 juta di box motor touring kesayangan. Lho kok…?
Foto Camera Canon DSLR Eos Mark II
Hari ini gw memang ada rencana pergi ke luar kota untuk beberapa hari. Tapi bukan touring sembarang touring. Gw pergi ada hubungannya dengan kerjaan Sob. Apalagi kalu bukan soal konten channel gw di Roy K Podcast.
Menurut info dari Intel gw, Lokasi jarak yang harus gw tempuh dari rumah gw ke tujuan nanti ada sekitaran 140 km. Kira-kira sama dengan jarak Jakarta - Bandung kalu lewat tol.
Makanya gw sudah siapin semua dengan sebaik-baiknya. Maklum sebagai public figure gw pun sudah biasa touring beginian sama komunitas-komunitas otomotif yang banyak pula gw ikuti.
Meski sudah biasa touring tapi ketelitian, safety dan stamina badan kudu wajib diperhatikan sob.
Perkiraan jika tak ada aral target gw sampai di tujuan sekitar 2 setengah jam. Namun jika full throtle bisa jadi kurang dari itu. Tapi yang penting selamat dan lancar dululah sampai ke TKP.
Lagipula perlu diingat tempat itu masih asing alias belum pernah gw jelajahi dan gw tahu sebelumnya.
Segaris Lazuardi berwarna kuning cerah membayang di ufuk timur membuatku segera bersiap untuk lepas landas dari hanggar rumah gw.
Foto KYT Tt Course Original
Sebuah helm termahal merek KYT Tt Course Original seharga 12 juta sudah membungkus kepala gw yang memandang tajam ke jalan.
Kepalan tanganku segera memutar gas dan motor matik terkuat Honda bertenaga 52 daya kuda ini pun melesat cepat meninggalkan derum sangar dari knalpotnya.
Yup, sesuai informasi yang gw terima gw akan pergi ke tepian pegunungan tak jauh dari Kota Lumajang, tepatnya di sebuah titik lokasi tempat yang tak terjamah.
Bahkan oleh Google maps sekalipun titik itu hanya berupa frame perbukitan saja tanpa nama.
Lokasi tempat yang menurut Intel gw adalah tempat rahasia ramuan ajaib Jamu Candu Asmara Banteng Ketaton berada. Ramuan istimewa tiada dua yang banyak dicari para pria di pelosok jagat ini.
Let's go guys…!! sampai ketemu lagi di tujuan..
….drummm…druummmmm….
—------
3 setengah jam kemudian…
Suara kerikil batu dan tanah keras berumput yang masih alami terdengar cukup keras di telinga manakala ban roda Honda ADV gw menggesek jalanan.
Sudah setengah jam gw lepas dari jalan raya beraspal masuk ke jalan alami yang masih belum tersentuh aspal. Jalan yang masih alami membuat gw harus melambatkan laju motorku sehingga bikin lama lumayan menguras tenaga.
Meski begitu jalur jalan cukup lebar dan cukup rata hingga memungkinkan bisa untuk dua mobil bersisian.
ADV 750 yang bertenaga badak dan ground clearance tinggi membuatku mudah untuk melibasnya.
Di satu sisi, sedari tadi pandangan mata gwi tak melihat adanya tiang listrik di tepi jalan. Tak ayal bikin gw berpikir jangan-jangan gw kesasar nih. Kalu bener sialan bener tuh intel-Intel gw. Awas nanti !
Tapi setelah gw perhatikan dan pantau di GPS memang arah lokasinya sudah betul. Kira-kira ada sekitar sekiloan lagi gw akan sampai.
Setelah sekian saat tak terlihat adanya penampakan manusia akhirnya gw berpapasan dengan dua pengendara sepeda onthel bercaping penuh dengan seikat besar rumput ilalang di belakangnya.
Gw yang meski berjiwa bebas merdeka senang dengan keramahan apalagi kepada orang tak dikenal lantas membuka helm sambil menunduk melambaikan tangan.
Tak disangka kedua orang pria wanita yang gw perkirakan berusia paruh baya itu tersenyum lebar sambil balas menunduk.
Tak ayal hati ini langsung Mak Nyess melihatnya. Senang campur bahagia Sob. Plong…lega jadinya. Serasa di kampung halaman. Minimal gw masih berada di bumi nusantara tercinta ini.
Suasana makin hidup manakala gw melihat di sisi kanan dan kiri terlihat sejumlah warung dan pondokan berdiri berjejer. Ehm, sepertinya warung makan dan kelontong.
Kebetulan perut gw rada lapar lalu gw putuskan berhenti di salah satunya.
Hanya ada beberapa orang di dalam warung yang sepertinya tengah asyik menyantap makanan.
"Permisi, Pak..Bu…" kataku sambil berusaha melempar senyum ramah ke arah dua pria yang sedang duduk menyantap makanan.
Kedua pria itu hanya memandang dingin ke gw lantas melanjutkan makannya. Gw yang ndak biasa dicuekin ngerasa keki juga.
Tak lama seorang perempuan muda cukup manis berkulit putih mulus berusia sekitar 30an tahun keluar dari dalam menyambutku ramah dengan seutas senyumannya dan suara lembutnya.
"Ooo…maaf ya mas. Sy masih menggodok air panas di dalam. Sampean mau makan Mas ?"
Gw tak langsung menjawab karena sempat terpesona dengan wanita ini.
"Eh…siang-siang kok ngelamun Mas. Nanti kesambet demit lho.."ujarnya sambil tersenyum.
"Aduh…maaf ya mbak. Habis saya ndak nyangka di tempat terpencil beginian bisa ketemuan sama mbak yang cantik. Apalagi siang panas begini cuaca terik lagi…"kataku setengah merayu sok sambil bergaya keren khas Roy K.
Si mbak hanya tersenyum geli sambil rada tersipu.
"...ehmm, saya mau makan nasi opor telur balado kalu ada Mbak.. minumannya cukup teh manis saja.."kataku lalu sedikit iseng melihat sekeliling.
"...Ada mas. Saya siapin sebentar ya.."
Sudut mataku yang tajam bisa melihat kedua pria yang tengah duduk menatapku tajam seolah tak senang dengan gurauanku kepada si mbak manis penjual warung tersebut.
"Ini mas, sayur opor sama teh manisnya. Jangan dicacat ya mas kalu masakan saya ndak seenak masakan resto di kota.."katanya berbalik sambil tersenyum manis lagi.
Gw hanya balas tersenyum sambil terpana melihat sebongkah pantat besarnya yang indah menggoda dari balik kain jariknya yang ketat.
"Mari pak…"kataku berusaha ramah kepada kedua pria di dalam lalu mengambil tempat duduk di sampingnya.
Keduanya tak membalas hanya saling berpandangan sinis satu sama lain.
Gw lagi-lagi rada sebel juga tapi akhirnya gw cuek saja lantas memulai acara santap siangku.
Tak lama kedua pria tersebut lalu membayar makanan kepada si mbak manis dan segera beranjak pergi.
Jelas gw lihat sebuah celurit yang tengah disarungkan bertengger angker masing-masing di belakang pinggang mereka.
"Mas, pasti dari kota ya. Kalu boleh tau ada apa sampean jauh-jauh sampai ke pelosok sini mas…
"..apa mas punya saudara di dekat sini…? Tanya si mbak sambil mengambil piring dan gelas bekas pakai.
"Saya memang ada maksud datang ke mari Mbak.
"..Kata teman saya, ada tabib spesial yang bisa mengobati sakit kakak saya.."kataku seadanya dengan menyakinkan.
"Ooo…sakitnya apa tho mas ? Karena setahu saya kok ndak ada tabib di dekat sini..
"...lha wong saya juga tinggal di sini cukup lama…"
"...kakak saya itu…ehmmm…gimana yah ? Saya sebenarnya kurang enak ngomong beginian sama mbak.
".....
"...soalnya sakitnya kakak saya itu…penyakitnya laki-laki.." kataku setengah memancingnya.
Sementara si mbak hanya memandang dengan sorot mata masih tak paham. Gw yang merasa mendapat celah langsung menyalip di sudut sempit.
"Maaf mbak, kakak saya itu menderita...ejakulasi dini dan lemah syahwat…"kata gw lirih dengan mimik serius memperlihatkan niat tulusku sehingga tidak terkesan kurang ajar.
Si mbak lantas tersenyum saja mendengarnya.
"Oalah, saya pikir sakit apa Mas"
".....
"...kalu soal itu sepertinya Mas akan pulang dengan tangan kosong.."
"...maksud mbak..?"
"Dulu sekali katanya memang ada tabib terkenal yang melegenda atau lebih tepatnya…tukang obat yang membuat racikan berupa jejamuan.."
"....
"...yah, itu sudah lama sekali mas.."
"....
"Ada ratusan tahun lalu…"
".....
"Itupun kata simbah-simbah alias leluhur daerah sini…"
"....
"Jelasnya tentang kebenarannya saya juga kurang tahu pasti Mas.."tuturnya sambil duduk tepat di depanku.
Gw yang mendengarnya sontak terperanjat juga. Gilee…teruss sia-sia dong gw kemari.
"...Kalu boleh tahu siapakah beliau ini mbak..? Trus apa beliau memiliki penerus atau keturunan..? Saya datang jauh-jauh demi kesembuhan kakak saya mbak…"
".....
"...kakak saya itu tipikal pria yang bertanggungjawab dan dia sangat mencintai istrinya…"
".....
"..semua telah dia cukupi untuk menafkahi istri dan anaknya…"
".....
"Tapi satu kelemahan itu yang buat dia merasa tak berguna sebagai suami dalam membahagiakan istrinya hingga bikin dia stres.."
"......
"...saya tak bisa membayangkan jikalau istrinya berbuat serong apalagi menceraikannya…"
".....
"Sayang sekali…sia-sia saja saya kalu begitu.."
Aku mengucapkan semua dengan raut muka menekuk sedih. Yah, mungkin rada over acting alias bersandiwara. Tapi ini semua demi konten Sob. Apalagi insting detektif gw mendadak meletup-letup tentang kebenaran dan keberadaan tabib misterius ini. Indra batin gw mengatakan Sembodo si hartawan kaya itu ada hubungannya dengan tabib ini. Who knows..?!
"Saya hanya tahu namanya Nyai Ageng Wening…"
".....
"...tentang siapa dan bagaimana keturunannya…ehmm maaf saya kurang paham mas.."jawabnya kemudian sambil merapikan rambutnya yang lebat tersanggul.
Sejenak gw hanya diam dan sejenak memperhatikan si mbak ini.
Jujur gw rasa cewe ini memang punya daya tarik seksual tinggi. Gw yang biasa gaul dengan banyak perempuan bisa merasakan hal ini. Entah apa dia memang berkata jujur ataukah ada yang sengaja disembunyikan.
"Yah…sudah kalu begitu mbak. Terima kasih sebelumnya. Omong-omong mbak tahu tidak orang yang bisa saya percaya soal keberadaan tabib bernama Nyai Ageng Wening ini ?"
"Ehmmm…siapa yah ?
".....
"...coba saja mas terus saja ke sana..?
".....
"..nanti ada pedukuhan namanya Dukuh Wening Nganten…silakan tanya orang sana mas ? Katanya sambil menunjuk ke satu arah.
"Oya mbak. Terima kasih atas infonya. Saya…Roy. Leh tahu nama mbak ?
"Sumiyati…"jawabnya sambil tersenyum manis.
Setelah membayar makananku gw langsung bergegas pergi beranjak diikuti pandangan mata penuh arti dari Sumiyati.
Motor ADV gw melaju dengan kecepatan rendah cenderung pelan. Jalan yang masih berupa tanah keras sedikit berbatu membuatku tetap fokus melihat situasi.
Setelah hampir 10 menit gw tinggalkan warung Mbak Sumiyati mendadak gw hentikan motor. Mata gw menatap tajam waspada ke arah muka dengan dada rada berdebar. Sepertinya perjalanan gw harus terhenti untuk sementara.
Di depan gw dalam jarak 10 meter terlihat dua orang pria menghadang di tengah jalan.
Satu yang membuatku agak kaget karena dua pria yang menghadangku adalah mereka yang kutemui di warung sebelumnya. Entah apa maksud mereka. Namun yang pasti gw harus ekstra waspada.
"Maaf pak, saya mau lewat. Mohon beri jalan…"kataku berusaha tenang dan ramah.
Keduanya diam membisu dengan tatapan tajam. Dilihat postur sebenarnya gw masih lebih tinggi namun tampang angker dan tubuh kukuh berotot mereka tak bisa disepelekan. Minimal mereka pernah latihan fisik keras dan tak main-main.
"Turun..!!
Bentak salah satu dari mereka tiba-tiba.
Gw sebenarnya bisa saja putar arah lalu tancap gas. Maklum dari gelagatnya mereka mungkin sejenis begal, rampok dan sejenisnya.
Tapi dasar Roy K yang kemaki malah menantang dengan turun dari motornya.
Gw justru penasaran dengan mereka. Lagipula bila mereka begal, gw…Roy K mana kenal takut…
Tapi sejenak setelah gw turun jantung gw kayak copot manakala mataku menatap sesuatu di pinggang mereka. Ya Allah…celurit Sob..!!
Gw berusaha tetap tenang sambil menetralisir suasana.
"Maaf, sepertinya bapak berdua yang bertemu saya di warungnya Mbak Sumiyati…"
"...saya tidak ada niat buruk datang ke mari. Saya hanya pelancong yang kebetulan lewat untuk menikmati alam di sini…
"...sudilah kiranya bapak menyilakan saya lewat.."
"...kentut..!
Maki salah satu dari mereka mendadak.
Suasana berubah makin tegang ketika mereka mendekat perlahan. Gw pun siap waspada dengan belati yang selalu gw bawa saat touring.
"...kami tak menerima tamu asing di sini.."
"Silakan kisanak pergi…"kata seorang diantaranya yang berkumis dengan nada datar setengah mengancam.
"Saya datang untuk meminta obat di Dukuh Wening Nganten…
".....
"...kakak saya membutuhkannya demi kesembuhan penyakitnya…"
"....
"...tolong persilahkan saya masuk Pak…"
".....
"...atau mungkin Bapak bisa membantu sebagai penunjuk jalan…
"Saya akan sangat berterima kasih bila bapak bersedia…" kataku yang semakin penasaran dengan apa yang terjadi di Dukuh Wening Nganten itu.
"Tidak ada tempat bagi pendatang di sini…!!
"Sekarang sampean mau minggat atau kami bertindak keras.."kata mereka lagi.
Sejenak gw diam seolah menghitung peluang dan sepertinya tidak ada jalan lain.
"Saya tetap akan masuk…maafkan saya…" kataku seraya hendak berbalik arah kembali ke motor ku.
"...hiyaaa..!!!
Mendadak terdengar teriakan disertai tinju si bapak melayang deras ke arah gw.
"Akh..!! Gw kaget sambil mengelakkan pukulannya.
"Pak…!
"......
"Kenapa bapak menyerang saya…saya..!!
Hiyaaa…hiyaaat…
Wuut…wuut…!
Kembali serangan cepat mengarah kepadaku yang dengan cantik bisa kuhindari. Maklum, sabuk hitam DAN 2 karate Bro…hehehe..
Meski demikian gw ndak bisa berleha-leha manakala seorang lagi datang membantu mengeroyokku.
Wuut…tap.. wuut…
Yang satu ternyata jauh lebih tangkas dan berbahaya ketimbang orang pertama.
Gw yang semula menghindari terpaksa ganti membalas dengan tendangan dan pukulan.
Foto Tendangan Karate
Foto Pukulan Karate
Gaya tendangan Mawashi…kikome…jotosan Chu Dan…nukite dll silih berganti gw lancarkan menghadapi kedua pria yang sepertinya ahli silat tradisional ini.
Tapi yah, hebat di Dojo atau di turnamen belum tentu seindah kenyataan Sob…
Setelah sekian waktu melayani gw akhirnya harus menerima nasib menjadi bulan-bulanan mereka.
"Uughhh …!!
Sraakk..
Tubuh gw tersungkur dengan sejumlah lebam di wajah dan nyeri di hampir sekujur tubuh.
Salah satu dr mereka yang paling jago mengangkat tangan menghentikan serangannya. Lalu yang satu mundur ke belakang.
"Sampean…tetap arep nekad opo minggat saiki…? tak takon pisan maneh !!!?" Bentak si bapak sambil menyeringai menyiapkan jotosannya yang memang gila kerasnya.
(Saudara mau terus nekad atau pergi..aku tanya sekali lagi..?... Red)
"Habisi wae Kang…ben cepet tuntas..! Seru orang satunya yg ada dibelakang
Gw yang terkapar hampir tak berdaya hanya tertawa antara pasrah dan tidak.
Mata gw lebam. Bibir sobek berdarah dan sekujur tubuh nyeri bengkak membuat gw seolah tak peduli.
"Bapak berdua memang hebuaat…!
"....
"...ndak nyangka…youtuber terkenal Roy K akhirnya harus mampus hari ini..haahh.."kata gw lirih sambil menahan perih.
Si bapak yang merasa dipermainkan lalu mengambil celurit di pinggangnya. Dihunusnya sajam melengkung bak sabit itu dengan sorot tajam ke arah gw.
"Kuberi kesempatan sekali lagi…
.......
"...Kowe arep balik opo ora…?!"tanyanya lagi dengan garang.
Gw yang yakin tak bakal kemana-mana seolah pasrah dan diam.
"Nek ngono berarti Kowe njaluk mati…"
"...MODAROOO !!! "
Gw hanya mendelik menatap sabit itu terangkat tinggi hendak diayunkan ke tubuhku.
"...JUMADI…!!!"
…….
"....MANDEKO... !!!"
(hentikan.red)
Terdengar tiba-tiba suara pria cukup keras dari arah samping.
Pria yang hendak menyabetkan aritnya sontak terhenti lalu cepat memandang ke arah asal suara.
Sedetik kemudian wajah garangnya sontak berubah lantas menjura ke arah asal suara.
Gw yang terduduk kepayahan hanya memandang samar ke arah sosok pria yang turun dari atas seeokor kerbau besar.
Pria itu bertubuh sedang cenderung kurus dan mengenakan caping. Tapi anehnya pria yang menyerang gw bernama Jumadi dan rekannya seolah begitu hormat kepadanya.
Sekian menit keduanya berbincang lalu terlihat Jumadi dan temannya berlalu pergi sambil memandang tajam ke arahku yang tergeletak.
"Ngger, kamu masih sadar tho ?
.....
"...sini bapak periksa dulu.. mudah-mudahan tidak ada luka dalam yang serius…"kata si bapak bercaping dengan kalem lalu memegang bagian tubuhku. (Nak.red)
Suaranya berat dan dalam sedikit serak memberikan kesan berwibawa meski dengan tubuh tak seberapa dibanding gw.
"Ehmm…Jumadi memang kelewatan. Untungnya tubuhmu kuat Nak. Kalu tidak pasti tulangmu patah dan organ dalammu terluka…"
.....
"...Angger pasti terbiasa olah kanuragan…
.....
"Betul atau salah tebakan Bapak hmmm..??" Tanya si bapak kali ini dengan tersenyum memperlihatkan giginya yang masih bagus dan lengkap.
Gw yang masih rada lemas dan kepayahan terdiam saat si bapak melakukan gerakan pijat dan sapuan di beberapa titik tubuhku.
"Akhh…!!
Pekik gw saat beberapa kali
"Tahan ya…biar bapak luruskan sebentar supaya Angger bisa bergerak lebih nyaman.."
Terdengar beberapa kali suara bergesekan sambil gw menyeringai menahan ngilu.
Selang sekian waktu akhirnya si bapak bangkit berdiri.
"Nah, angger silakan berdiri…"
Gw yang merasa tak yakin hanya memandang ke arah beliau seolah ingin kepastian. Beliau hanya tersenyum kembali lalu mengangkat tangan mengajakku berdiri tanpa ragu.
Ajaib…!
Gw yang semula merasa sakit di hampir seluruh persendian merasa tulang dan otot tidak sesakit sebelumnya. Memang masih ada rasa nyeri tapi tak separah tadi. Itupun lebih karena luka luar berupa lebam bekas pukulan mereka sebelumnya.
Gw hanya memandang si bapak lalu buru-buru menjura hormat hendak bersimpuh.
Si bapak cepat memegang pundakku lalu mengangkat tubuhku lagi. Herannya tangannya yang rada kurus itu terasa begitu kuat dan kokoh berbobot. Tak ayal gw langsung saja berdiri dengan PD nya.
"Angger siapa namanya…? Sepertinya bukan orang dekat sini.."tanyanya ramah.
"Saya Roy…dari kota pak. Tepatnya Surabaya…"jawabku sambil tersenyum lega dan hormat melihat sikap beliau ini.
"Sudah tak terhitung berapa banyak pendatang jauh-jauh ke Wening Nganten di kaki Gunung Semeru ini demi sebuah harapan.."kata beliau lirih seolah pada dirinya sendiri nyaris tak kedengaran.
Sekian saat suasana mendadak terasa sepi antara kami berdua.
Gw hanya terdiam tak berani berkata-kata sambil menanti saja reaksi dr beliau ini.
Sebelum kemudian beliau kembali membuka suara.
"Dengan keadaan seperti ini, bapak sarankan Angger harus beristirahat barang semalam sambil memulihkan diri…"
......
"...apalagi hari telah sore. Terlalu berbahaya Angger kalu pergi memaksakan diri…"
.....
"...gimana menurut Angger..? Tanya beliau.
Gw yang sadar diri lantas menjura ke arah beliau.
"Terima kasih atas saran dan nasehat Bapak"
......
"..tapi saya tak tahu harus menginap di mana ?
......
"Maka lebih baik saya segera pergi dari sini. Apalagi orang-orang seperti mereka berdua bisa saja masih mengincar nyawa saya.."
Si bapak hanya tertawa ringan lalu memegang lenganku dengan jemari tangannya yang begitu kokoh kuat.
"Hahaha…Angger ndak perlu khawatir. Mereka berdua dan siapapun orang di sini tak bakal menyakiti Angger lagi..'
......
"Angger saya persilahkan menginap di rumah saya"
......
"...meski sederhana tapi setidaknya lebih baik daripada tidur di bawah pohon…"
........
"Lagipula jarang-jarang ada tamu di rumah saya…"
......
"Namun saya juga tidak memaksa.."
........
"...bagaimana Ngger..?"
Gw tak langsung menjawab. Dengan sejumlah kejadian janggal yang menimpaku berikut misteri yang belum terungkap, feeling gw mengatakan harus melanjutkan perjalanan ini.
"Dengan senang hati, saya bersedia menginap di rumah bapak…"sahutku seraya tersenyum sambil kembali menjura kepada beliau.
Beliau hanya tersenyum lantas menepuk bahuku. Gw pun menuntun motor sambil mengikuti beliau yang juga menggiring sejumlah kerbaunya menuju ke satu arah
Langit terlihat mulai gelap dengan angin sejuk cenderung dingin berhembus dari arah lereng perbukitan.
Sekian menit berjalan kamipun tiba di sebuah pendataran cukup luas dengan kebun indah tertata rapi.
Sebuah rumah kayu sederhana nampak asri terlihat dari balik rimbun pepohonan disertai cahaya api samar terlihat di dalamnya.
"Buk, buk…aku wis mulih "
......
"..Iki aku sekalian bawa tamu dari jauh hendak menginap di rumah kita Buk.."kata beliau sambil duduk santai seraya mencopot caping di kepalanya.
Sesaat kemudian satu sosok berkulit putih bertubuh montok bahenol muncul dr balik pintu. Selarik senyuman memikat kian mempermanis raut wajahnya yang ayu.
Sumiyati
Rambutnya yang tergerai panjang dan lebat kian menambah pesonanya. Tapi bukan itu yang bikin gw terkaget melainkan karena sosok wanita tersebut bukan lain adalah si mbak yang kutemui di warung tadi…Sumiyati !
"Ooo…mas Roy tho…saya kira siapa hihihi…"
….
"Saya siapkan wedang anget dulu ya…sekalian makanannya…"tutur Sumiyati.
"Jadi Nak Roy sudah kenal sebelumnya dengan istri saya ya…"tanya beliau dengan seksama.
"Mas Roy sempat mampir ke warung kok Pak. Tadi sempat beli sayur opor sama gorengan…"Jawab Sumiyati mendahuluiku.
"Tadi juga ada si Jumadi sama si Jarwo…"
......
"...aku sempat takut…mas Roy diapa-apain sama mereka seperti yang sudah-sudah…"kata wanita itu lagi.
"Heh..Sum…Sum…apa matamu picek. Kamu ndak lihat muka Nak Roy ini ..?
.......
"...lihat baik-baik…"ujar beliau.
Sumiyati memekik kecil terkaget melihat wajah gantengku yang berantakan dengan luka bengkak di sana sini.
"....mas…mas Roy…kamu kenapa mas ? Tanya Sumiyati sambil beringsut mendekat. Di belainya lembut wajah gw dengan telapaknya yang alus.
"Tolong rawatlah sebentar Nak Roy ini Sum. Berikan dia obat lalu biarkan dia membersihkan diri…" ucap beliau yang dibalas anggukan kepala istrinya.
"Nak Roy, setelah bersih-bersih saya undang Nak Roy makan malam bareng saya dan istri di ruang tengah…"
........
"Saya tinggal dulu…"kata beliau lagi.
Sepeninggal si bapak, gw dan mbak Sum saling berpandangan. Gw menatap dia tajam dengan mulut setengah terbuka. Mbak Sum yang seolah mengerti hanya tersenyum saja.
"Mas Roy jangan kaget. Beliau memang suami saya. Sy istrinya. Ini semua sudah suratan takdir. Kita bertiga dipertemukan di sini…"
........
"... sekarang saya antar mas Roy ke kamar yah..sekalian saya berikan obat untuk menyembuhkan luka di badan mas Roy…"
Gw hanya mengikuti Mbak Sum dari belakang. Langkah gemulainya memperlihatkan penampakan belakangnya yang menggetarkan kejantanan gw sebagai pria.
Rambut yang panjang. Pinggangnya yang ramping. Pinggul besar dengan bongkah pantatnya yang bulat pejal mengayun indah mempesona. Betis yang cantik begitu mulus dan putih menambah getar di dada gw.
Gw hanya diam manakala jemari tangan itu mengusap lembut tubuh dan lengan gw yang lebam bekas hantaman Jumadi dan rekannya. Ia mengusap lengan dan badanku dengan semacam salep warna putih yang terasa dingin di kulit.
Anehnya rasa nyeri akibat lebam kian lama kian kurasakan semakin berkurang jauh.
Sementara tatapan kami sesekali berbenturan dengan senyuman manisnya terkembang menambah keayuan parasnya.
Gw sungguh tak mengira bisa sedekat ini dengan Mbak Sumiyati.
Berbeda ketika pertama kali jumpa di warung tadi siang, gw harus akui sosoknya betul-betul menggoda atau lebih tepatnya begitu merangsang birahiku sebagai lelaki. Tak ayal kemaluanku mengeras karenanya.
Sekian saat setelah selesai Mbak Sumiyati beranjak pergi meninggalkanku dalam kesendirian di kamar tak seberapa ini.
Kamar yang sederhana dengan sebuah dipan tempat tidur berikut meja kursi dari kayu. Meski sederhana namun begitu bersih dan terasa hangat padahal hawa sejuk cenderung dingin begitu kurasakan tadi di luar.
Waktu kian sore hingga beranjak Maghrib.
Setelah mandi dengan air yang begitu dingin dan jernih gw lantas menuju ruang tengah di mana beliau menungguku untuk makan malam bersama.
Ruangan tengah terasa begitu roomy. Dengan posisi menyerupai panggung kayu kamipun duduk lesehan menghadap hidangan yang tersedia komplit di tengah-tengah kami.
Semuanya nyaris terbuat dari kayu nan elok. Terlihat begitu asri dan tradisional memberi kesan vintage yang alami sekaligus berkelas. Sungguh bikin gw takjub.
"Nak Roy, silakan langsung saja menikmati hidangan yang telah bapak sediakan…bapak juga lapar soalnya…hehehe"ujar beliau dengan santai.
Gaya beliau kontan bikin gw terasa nyaman. Langsung saja gw santap ayam bakar plus lalapan dengan wedang jahe yang telah tersedia.
Wuaaah….Nikmaattt Sob…hehehe.
Apalagi perut gw memang sudah begitu lapar akibat energi gw nyaris habis gegara dihajar oknum tak bertanggungjawab tadi siang.
"Bagaimana rasanya Nak Roy..?"
"Nikmaat sekali Pak. Sungguh bikin saya ketagihan sampai saya nambah berkali-kali…ehmm mohon maaf kalu saya lancang tadi…"ucap gw setengah menjura lalu tersenyum malu.
"Hahaha…bapak malah senang bila Angger seperti itu. Berarti kondisi badan Angger sudah jauh lebih baik…bukan begitu ?
"Betul Pak. Sy merasakan badan saya hampir bugar %. Tak ada lagi rasa sakit seperti sebelumnya.
......
"...Ibu Sum telah merawat saya begitu baiknya…
......
"..sy hanya bisa mengucap terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak dan Ibu berdua..
.......
"Lebih-lebih bapak yang telah menyelamatkan nyawa saya…,"kata gw lalu setengah meringkuk dihadapan mereka suami istri ini.
"Bangunlah Ngger, tolong menolong itu sudah keharusan. Apalagi jika ada orang tak bersalah dianiaya begitu rupa..mana boleh dibiarkan.."ucap beliau.
"Ehmm…saya nya yang kurang adab sedari awal tidak tahu perihal nama Bapak.."
.......
"... bolehkah saya…mengetahui nama Bapak…?ucapku lalu melihat ke arah mbak Sum yang duduk lesehan di sebelah beliau.
"...namaku Prasojo…"
.......
"Dan ini…istriku yang telah Angger kenal…Sumiyati…"
.....
"Dengar-dengar dari Sumiyati, Angger hendak datang kemari buat mencari obat untuk saudaramu…betul Ngger ?
"Betul Pak Pras…"
......
"Saya hendak mencari obat untuk kakak saya. Terus saya bertemu dengan kedua orang tadi yang tiba-tiba tanpa sebab jelas menyerang saya sampai hendak membunuh…"
......
"... bersyukur Bapak datang menolong saya hingga sayapun selamat.."
"...saya betul-betul tidak mengerti dengan kedua orang itu Pak Pras…"
.......
"Dari gelagatnya mereka bukannya mau merampok saya…"
"..saya menduga ada maksud lain tapi saya tak paham yang sebenernya.."
......
"Apakah Bapak tahu perihal yang sesungguhnya…?
".......
"..ehmm..maaf bila saya lancang bertanya…"ucapku sambil menjura kembali.
Beliau tak lantas bertanya hanya saling berpandangan sejenak dengan istrinya.
"Sumiyati telah menceritakan ihwal kedatangan Nak Roy..
......
"Memang dulu sekali pernah ada tabib terkenal yang telah melegenda dari semenjak ratusan tahun lalu…
"Sudah turun temurun…beliau diceritakan sebagai leluhur atau pendiri pedukuhan Wening Nganten ini…
......
"Beliau dikenal sebagai Nyai Ageng Wening…"
Beliau lalu terdiam sejenak.
"Beliau terkenal akan ramuannya khususnya mengenai kemampuannya dalam mengobati penyakit laki-laki…
......
"...lemah syahwat…mani encer,...loyo..dan seterusnya…"
.....
"...tapi itu dulu Ngger…"
….
"Kalu Angger hendak menemuinya jelas tidak mungkin karena beliau sudah lama tiada.."
"...keturunannya maupun yang mewarisi ilmunya…apalagi…"
......
"Tak seorangpun tahu soal itu.."
........
"...jadi Nak Roy pastinya bisa mengambil kesimpulan dari apa yang bapak sampaikan barusan.."kata beliau sambil meraih gelas terbuat dari lempung berisi wedang jahe.
Sementara gw hanya diam berusaha mencerna kembali kata-katanya.
Sejenak pandanganku kembali membentur sorot bening Sumiyati. Ia sepertinya hendak menyampaikan sesuatu tapi enggan. Gw yang diam-diam belajar ilmu psikologi dari Aziza bisa menerka maksud tersembunyi Sumiyati tersebut.
Ucapan Pak Prasojo tak luput ikut menggelitik relung hatiku. Seolah ada yang ia sembunyikan dariku. Tapi berhubung gw hanya tamu dan lagipula ia telah menyelamatkan nyawaku maka gw terpaksa diam. Meski dalam hatiku banyak bergelayut pertanyaan ttg semuanya ini.
Kembali gw menatap tajam Sumiyati yang seperti memandangku iba. Sekejap otak licikku mengatakan bahwa perempuan ini bisa "kuperdaya". Sepertinya ia bisa menjadi penunjuk jalanku untuk membuka tabir rahasia Dukuh Wening Nganten ini. Tapi…
"Terus apa yang mau Nak Roy lakukan berikutnya…?"
"Ehmmm..baiknya saran dari bapak…mungkinkah ada obat untuk menyembuhkan kakak saya Pak Pras..? Tanyaku lagi berusaha tenang.
"Kalu soal lemah syahwat…dan tetek bengeknya…bapak punya ramuan yang sekiranya bermanfaat guna penyembuhan sakit Kakaknya Nak Roy…"
.......
"Nanti biar Sumiyati yang membuat resep berikut caranya…" tutur Pak Pras.
"Kalu begitu terima kasih sekali atas petunjuk Bapak. Sy kira pasti bisa membantu kesembuhan kakak saya…"balas gw sambil menjura hormat.
Pak Pras tampak menatapku sambil mengusap-usap janggutnya. Sekilas senyumnya yang penuh arti sesekali tersungging di bibir yang hitam dan rada keriput itu.
Malam itu kami berdua berbincang ringan perihal banyak hal.
Malam pun terus bergulir kian menusuk. Gw pun segera bergegas permisi untuk kembali berisitirahat di kamarku.
Di kamar gw hampir tak bisa menahan kantuk. Herannya badan ini terasa begitu lemas dan tambah bikin gw pengin segera tidur. Apakah karena salep ramuan Sumiyati atau sebab lain gw tak mampu berpikir lagi.
Sejenak gw buka dan perhatikan selembar kertas berisi ramuan obat lemah syahwat dari Pak Prasojo yang ditulis oleh sang istri, Sumiyati.
Sebaris pesan terlihat kecil nyempil di baliknya. Di situ tertulis…
"Mas, temui saya besok pagi di dekat warung dekat pohon asem - Sumiyati".
Membaca tulisannya bikin gw menghela nafas dalam-dalam. Dari ini semua gw berusaha menggabungkan semua kejadian dengan teknik cocok-logi yang terbukti cukup akurat selama gw pakai untuk hal-hal yang kutemui di luar nalar.
Satu yang bikin gw heran kagak abis pikir. Seorang perempuan muda jelita nan putih seksi bahenol macam Sumiyati mau-maunya diperistri oleh Pak Prasojo yang secara umur lebih pantas jadi ayahnya bahkan pakde nya.
Mending kalo suaminya kaya dan meski tua punya postur lumayan gagah. Maaf kata, bagi gw…Pak Prasojo lebih mirip bakul obat ndak laku-laku yang sebentar lagi mau pensiun.
Sungguh kalu diandaikan lagi bagaikan langit dan bumi…bagaikan tai dan emas….ato yang lebih menohok, bagaikan wajah ayu artis Bollywood dengan lubang anusnya.
Pasti ada udang di balik rempeyek sampai di cantik ini mau dipersunting oleh si buruk rupa. Tapi apa itu…entahlah. Demikian yang ada di kepala gw.
Berpikir keras semacam itu justru kian menambah rasa kantuk gw. Sebentar kemudian suara dengkur gw terdengar pelan menandakan Roy K telah hanyut dalam tidur lelapnya.
Roy tidak menyadari, sepasang mata indah dan bening mengamatinya dari sebuah lubang kecil nyaris tak terlihat sedari tadi..lalu menghilang seiring sang youtuber flamboyan tertidur pulas.
Malam terus berjalan hingga lewat tengah malam.
Suara kodok ngorek dan jangkrik genggong sayup terdengar dari luar masuk ke kamar gw.
Angin dingin samar merasuk hingga ke dalam dari celah dinding serta langit kamar membuat gw seakan gelisah lalu tiba-tiba mata gw sontak terbuka.
Sejenak pikiranku melayang ke semua kejadian yang telah gw alami sedari awal gw tiba di sini. Semuanya seakan ter-skenario bak cerita di forum semprot.
Entah mengapa sebab gw terbangun. Namun satu yang pasti gw merasa ingin sejenak keluar kamar untuk sekedar menghirup udara terbuka.
Kubuka pintu kamarku dengan perlahan sekali supaya tidak membangunkan tuan rumah.
Sebentar celingak-celinguk gw langkahkan kaki melewati kamar Pak Prasojo dan istrinya.
Suasana malam yang hening dan pendengaranku yang bak Superman sayup mendengar suara-suara asing yang begitu familiar di telinga gw.
Yah, suara ini jelas sekali…tidak salah lagi.
Entah mengapa keisengan gw timbul untuk mencari apa yang tengah terjadi di balik kamar si tuan rumah.
Sampai akhirnya gw menemukan sebuah lubang mini tapi cukup untuk melihat ke dalam yang samar terterangi dengan cahaya lampu minyak.
Dan…degh…!! Jantung gw serasa mau copot begitu melihat penampakan yang singgah di mataku.
Sumiyati duduk mengangkang di atas tubuh suaminya dengan tanpa sehelai pakaian membelakangiku.
Ooohhh...Tubuh bugilnya begitu istimewa. Begitu seksi padat bahenol..begitu merangsang. Rambutnya yang panjang nampak lebat indah bergetar keras hingga sepinggang seiring goyangan bokongnya yang alamak…!!! Montok habiss !!
Desah dan rintihannya yang merdu mendayu seakan menggetarkan jiwa bikin gw sakit kepala Sob.
"Ooohhh…aaahhh…ooohhh…aaahhh…"
…
"KONTOL…KONTOL…KONTOLMU Pak…!!! GILAAAA…kontolmu besaar…kerasss sekalii…nikmaat…ooohhh…ooohhh….
Sleep…sleep…sleeep…
"AAHH…KONTOL…KONTOLMU ngaceng bangeeet pak…oohhh…ngaceng….kontolmu ngaceng...GILAAAA…!!!
......
"Aakhh Kontolmu…ah KONTOL… KONTOL...muu…Sumi sukaaa bangeet ama KONTOL…ooooohhhhh…Kontolmu ENNNAKKK…!!!
Bersamaan rintihan vulgar yang keluar dari bibirnya maka bertambah hot goyangan pantatnya yang aduhai berputar-putar lanjut naik turun kemudian diselingi dengan gerakan merajam maju mundur bak balok es serut anak sekolahan seharga 2000 rupiahan masih di atas selangkangan suaminya.
Oohhh…sungguh pemandangan yang begitu memukau.
Penis gw sontak ngaceng sis. Mata gw mendelik tak berkedip menatap fenomena itu lalu beranjak melihat dari sisi depan dengan mencari celah yang lain.
Berhasil…!
Panorama dari muka sungguh tak kalah sedap. Tak gw sangka Mbak Sum yang awalnya rapat tertutup kebaya dan jarik kini telanjang bulat tengah asyik bersenggama dengan suaminya.
Wajahnya sesekali terangkat ke atas sambil kedua tangannya meremas kepala dan rambutnya sendiri.
Kadang diwarnai remasan di kedua bongkah susunya yang….ooohhhh…mantap jiwa Brooo…!
Bongkah kedua Susunya itu begitu padat sempurna bak melon baru dipetik dari kebun raya.
Terayun-ayun seiring goyang tubuh dan pinggul besarnya menari erotis memberikan servis kenikmatan di batang penis suaminya.
Gw sontak tergelitik untuk melihat seperti apa rupa kemaluan pria satu ini.
Hahhh…!!!
Gw hampir teriak saking kagetnya melihat pemandangan ajaib di depan mata.
Kontol pria itu…ahh..sungguh sulit diterima akal sehat.
Pria seperti yang gw terangkan tadi ternyata memiliki penis besar dan begitu kekar perkasa penuh otot pejal nan gagah bak ketimun ijo.
Daging penisnya yang begitu kekar dan kokoh menyumpal lubang kawin Sumiyati yang berjembut rapi dan basah. Kebasahannya bahkan hingga melumuri daging penis suaminya yang besar kaku sampai lubang vagina Sumiyati seakan dipaksa meregang semampunya.
Kedua jemari lentik Sumiyati memegang erat dada kurus suaminya masih dengan gerak bokong bahenolnya memutar, naik turun dan maju mundur cantik dengan kontol kekar suaminya menyumbat liang kenikmatannya.
Sungguh cantik sekali Sumiyati dengan raut manisnya yang tengah terbuai birahi.
Sleep…sleep…sleeep…
"Oohhh…kenthu…kenthuuhh…Kenthu akuuu pakkk…
…
"Akuu pengin mbok kenthuh terusss…aaakhhh…!!
…
"Enak ngenthu kontolmuuu pakk…!!
.....
"oooh KONTOL...terusss..teruss kontol…masuki tempikkuu...TOL..KONTOL...aaahh..!!
….
"KONTOLMUUU ENNNAKKK…!!!
Sementara teriakan dan pekik nikmat keluar seolah tanpa henti dr mulut istrinya, Pak Pras hanya diam tak bersuara.
Tak lama kemudian gerakan erotis Sumiyati kian keras pertanda dia akan meraih puncak kenikmatan. Benar saja, bersamaan laju bokongnya menghunjamkan lubang tempik nya…disusul batang kontol kekar Pak Pras melesak hingga bulu jembut keduanya menyatu…meledaklah jerit "pilu" Sumiyati di puncak klimaksnya.
"AAUGHHH…KELLUUAARR…!!!
Pantat montok Sumiyati mengejat keras…
Creettt…creettt…
"Ooohhhh...KONTOOOLLL…!! Pekik Sumiyati dengan tubuh mengejang-ngejang
Creet…creettt..
"Keluuarr lagiii…!!
......
lagiii…gilaaaa…ooohhhh…lagiii…!!!
Creeet…creet…
Pak Pras yang kulihat sedari tadi anteng tiba-tiba bangkit membalik tubuh bahenol istrinya lalu melakukan gerakan doggy-style yang speechless dilakukan oleh seorang penduduk desa terpencil.
Gw kembali dipaksa mendelik melihat jelas kontol Prasojo yang sempat terlepas seluruhnya memperlihatkan ujung kontol hingga batangnya.
Kontol nya sungguh luar biasa bahkan dibanding gw sekalipun.
Kontol ngaceng berukuran super itu langsung menghunjam membelah celah sempit vagina sumiyati yang rapet berjembut begitu basah karena orgasmenya.
Plok…plok..plokk…
Suara nyaring paha dan bokong mereka berbenturan seiring laju penis Prasojo menyodok abis lubang kemaluan istrinya.
Sumiyati hanya mengerang-erang tanpa henti seiring gerakan mengocok suaminya di liang nikmatnya.
"TEMPIK…tempikmuuu Summmm…!!!
…
"...aku suka tempikmuuu Summm…oohhh…rapeet.. sempittt….legiitttt…aaaahhhh…!!!
Plok…plokk…plokkk…
"Aaakhh…ampunnn…kontolmuu…ampunnn…Nikmaattt Pakkk…!!!!
......
"Aku mau keluuarr lagi…Pakkk…AKHHH !!!!
Creet…creett…
Disusul kemudian…
Pak Prasojo yang kurus mendesakkan pahanya yang kecil ke bokong besar Sumiyati bersamaan ia dorong kontol kekarnya sedalam-dalamnya ke lubang peranakan istrinya.
Sumiyati yang menrima sodokan sepenuh tenaga kontol panjang dan kekar suaminya kontan memekik keras bersamaan remasan tangan Prasojo di kedua buah dadanya.
"Terima pejuku Summm…aku hamili kauuu suummmm…
.....
"...kubuntingiiii.. rahimmu Sumiyati…!!!
....
"...Kubuahi telurmuuu…suummmm…AKHHH…!!
CROOT….
"SUMIIIYATIIIII…. Akkhh…!!!!!
CROOT…CROOT….
"AKHHH TEMPIK…!!!"
CROOT….
"NIKMAATTT…!!!"
CROOT…CROOT…
Sperma Prasojo menyembur dahsyat di rahim istrinya bahkan meluber ke luar membasahi sepasang paha padat dan mulus Sumiyati.
Bukan hanya sekali dua kali…tapi terus berulang-ulang hingga lebih dari belasan kali semprotan.
Sungguh tak terkira kelezatan yang diraih pak Pras setelah berejakulasi sekian banyaknya di dalam liang nikmat vagina istrinya tercinta.
Setelah selesai pak Pras mencabut penisnya yang semula menyumpal liang kawin istrinya.
Sementara Sumiyati terkulai lemah setelah mencapai klimaksnya untuk yang kesekian kalinya.
Pak Pras lalu setengah berdiri di atas tubuh bugil Sumi yang tertelungkup lunglai sambil mengocok-ngocok keras penis besarnya yang masih begitu tegang meski telah muncrat begitu banyak. Luar biasa…!
"AKHHH…!!!
CROOT..CROOT….
Kembali letupan mani putih nan kentalnya menyembur kuat berkali-kali dari lubang kencingnya. Mengguyur sebagian tubuh belakang bugil nan seksi Sumiyati.
Mulai dari tengkuknya, kulit punggungnya yang halus sampai bongkah pantat mulus dan montok istrinya basah kuyup berkilat bercampur keringat.
Keduanya lantas terkulai bersisian setelah kurang lebih 3 jam lamanya mereka bersetubuh.
—----
Pagi cerah nan sejuk menyambut gw yang telah bersiap berangkat untuk pulang kembali ke tempat asalku, Surabaya.
Pak Pras mengantarku hingga di luar pagar rumahnya nan asri.
"Terima kasih atas semua yang bapak ibu telah berikan kepada saya…"
......
"sulit rasanya untuk membalas budi baik anda berdua. Biarlah Tuhan yang akan membalas.."ucapku sambil menunduk memberi hormat kepada pak Pras dan istrinya.
Senyumku terkembang manakala gw rasakan badan ini begitu bugar seperti tak terjadi apa-apa.
Pak Pras turut tersenyum lalu menepuk lenganku sembari memberi pesan.
"Hati-hatilah di jalan Nak Roy…"ucap beliau yang sudah siap dengan peralatan bertaninya.
Sementara Sumiyati yang berdiri di sampingnya nampak ayu dengan pakaian tradisionalnya.
Sungguh seksi dan menggairahkan sosok di balik kain kebaya itu. Terbayang sekilas adegan panas yang tak sengaja kusaksikan saat ia dan suaminya beradu asmara.
Sekejap gw lirik buah dadanya yang montok dan pangkal pahanya yang ciut.
Ooohh...summ, andai saja…hahhh…
Berpikir demikian lagi-lagi bikin gw hilang konsentrasi
Bersamaan lambaian tangan gw motor ADV 750 menyalak keras lalu melaju menjauh dari kediaman Pak Prasojo dan istrinya, Sumiyati.
"Sum, siang ini aku hendak pergi ke desa lintang sari. Mungkin baru lusa aku kembali…hati-hatilah kau di rumah selama aku pergi…"ucap Pak Prasojo.
"...Ya Pak. Sumi akan hati-hati…"balasnya.
Tak lama pria berusia lanjut tapi luar biasa ini melangkah pergi dengan ditemani sepeda onthelnya.
Setelah sang suami tak kelihatan lagi, Sumi buru-buru ke kamar untuk berganti pakaian yang lebih ringkas.
Sementara gw yang telah menunggu di atas motor sekian waktu di dekat pohon asem tersenyum melihat sosok yang gw tunggu telah tiba.
Mataku melebar melihat Sumiyati yang kini berganti mengenakan kaos dan rok selutut menampilkan sosoknya yang bak anak kuliahan.
Ooohhh, sungguh menawan…ckckckck.
"Sumi sudah siap mas.."
…
"…kuantar kau ke tempat pertapaan Nyai Ageng Wening…".
Bersambung….