Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG After Landing

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Wahh mantap nih Nadia nya.
Bikin konak aja tuh kejadian di pesawat sama bule 40th hahaha
Lanjut bro
 
Apakah akan ada update selanjutnya dari kisah Nadia ? Ditunggu suhu, semoga menemukan lagi ide cerita lanjutan nya, semangat :beer:
 
Lanjutkan Suhu...
Lumayan buat sambil nunggu2 iklan lewat...

Up.. up.. up..:semangat::semangat:
 
Terbangnya jangan kelamaan ya Nadya.... Abang kangen...
 
Sepertinya pesawatnya kecelakaan nih
makanya dah g landing lg
:p
 
Part 6 GFE Bagian I

Namaku Nadia... Nadia Alexandra inilah kisahku
*************************************
Penerbangan Malam Jakarta-Bali, kelas Bisnis Airbus A330-300.
Setelah tiga hari kuhabiskan waktuku di jakarta, saatnya bagiku untuk kembali bekerja, sengaja ku ambil penerbangan malam supaya aku bisa istirahat di Bali dan cukup fit untuk bertugas dalam penerbangan ke Tokyo besok sore.
Seperti biasa banyak kursi kosong di kelas bisnis ini, karena memang penerbangan pukul 21.30 ini bukan penerbangan yang banyak peminatnya.
Aku duduk sambil menonton film dokumenter yang di putar di layar di depan. Film itu menceritakan tentang keindahan pantai dan laut di kepulauan Derawan. Aku belum pernah ke sana dan bertekad suatu hari aku akan liburan ke sana.
Ikutan dong...?
Aku sedikit terkejut dan menoleh, ternyata anya yang entah kenapa sekali lagi bertugas pada penerbangan penerbanganku.
“ikut apaan nya...?”
“Ikutan liburan ke derawan nid?”
“Hahaha... boleh asal lu yang bayar...”
Untung pesawat ini lagi sepi sehingga anya bisa sedikit santai dalam bertugas dan menemaniku pada penerbangan ini.
“udah ya nid, gw mau ke kokpit dulu..” katanya sambil berjalan menuju kokpit.

Setelah anya pergi aku membuka penutup jendela kabin dan menatap ke luar, kerlap-kerliip lampu di darat menunjukan kalau sudah hampir tiba saatnya untuk mendarat. Dan seperti biasa awak kabin mulai sibuk untuk memastikan kalau penumpang dan pesawat ini sudah siap untuk mendarat.
Tiba-tiba anya datang menghampiriku dan memberiku selembar kertas. Aku membacanya, menghela nafas dan kemudian mengangguk. Anya tersenyum dan segera kembali ke kokpit.
Setengah jam kemudian kami mendarat di Bandara Ngurah Rai Bali. Seperti biasa aku tetap duduk, menunggu semua penumpang keluar terlebih dahulu.
Tiba-tiba seorang penumpang kelas ekonomi menghampiriku.
“permisi bu, saya tidak bisa mengambil tas istri saya yang ditaruh di atas”
Kulihat bapak ini memang bertubuh pendek, tinggi badannya mungkin hanya 155cm. Desain bagasi pada kabin pesawat badan lebar memang sedikit menyusahkan orang-orang bertubuh pendek. Karena bentuknya yang lebar dan barang yang dilatakan terlalu jauh kedalam akan susah dikeluarkan dengan tangan yang pendek.
Pramugari yang lain tampaknya sibuk dan si bapak pasti mengira kalau aku juga pramugari yang bertugas pada penerbangan kali ini, Walaupun seragam yang ku pakai sedikit berbeda.
“naik ke kursi aja pak...”
“emang kursinya boleh diijak mbak?”
“injak aja, ntar pasti nyampe tasnya.”
“ok makasih mbak...”
Aku membalas perkataanya hanya dengan tersenyum, dan bapak itupun kembali ke kursinya.

Aku kembali melamun, tadi anya memberikan selembar kertas yang bertuliskan ajakan untuk bertemu dari Kapten David yang menjadi pilot pada penerbangan kali ini. Dia mengajak bertemu di lounge VIP di bandara. Tentu saja aku sadar kemana pertemuan ini akan berakhir. Lagipula Kapten david dulu pernah tidur denganku, walaupun bukanlah sesuatu yang spesial bagiku.

Kulihat si bapak pendek sudah berada di pintu keluar bagian depan tidak sadar aku saat dia lewat di sebelahku. Tampaknya dia berhasil mengambil tas istrinya karena kulihat istrinya mengenakan tas kecil. Istrinya ternyata juga pendek seperti dia, sepertinya mereka dua mau berlibur di Bali ini.
si bapak tersenyum dan sekali lagi berterima kasih kepadaku.

"pasangan yang serasi..." kataku dalam hati

Saat seluruh penumpang keluar aku pun beranjak dari tempat duduk menuju ke pintu depan, kulihat anya dan seorang pramugari yang tidak ku tahu namanya berdiri di pintu keluar memberi salam dan ucapan terima kaksih kepada setiap penumpang yang keluar.
“selamat malam mbak nadia, terima kasih telah ikut dalam penerbangan ini...” kata Pramugari baru itu yang kulihat dari tag nya bernama Putri.
Aku tersenyum...
“dah ya...selamat malam...” kataku kemudian
“selamat bersenang-senang Nid hihihi...”
Aku hanya tertawa dan berjalan menuju pintu keluar.

Sesampainya di pintu kedatangan segera aku berjalan ke arah lounge VIP maskapai kami, entah apakah ruang itu masih dibuka atau tidak.
Sengaja kuperlambat jalanku menuju ke lounge dengan masuk ke toilet untuk memperbaiki make-up, mengambil selfie di depan patung Garuda, dan duduk di tempat pengambilan bagasi.
Aku bukan tipe cewek yang lebih suka bila orang yang menunggu aku, terutama bila orang itu menginginkan tubuhku.
Setelah kurasa cukup, akupun melanjutkan langkahku menuju ke lounge VIP maskapai kami. Sesampainya aku di sana ternyata Kapten david telah menunggu. Dan dia tidak menunggu sendirian, ada FO Cahyo yang kulihat duduk di sofa sambil meminum kopi.
“wow...apakah mereka berniat Threesome..?” kataku dalam hati.

Was-was juga,
dalam kehidupan seks ku, aku tak pernah melakukan threesome dengan dua cowok sekaligus
Lounge ini tentu saja dilengkapi dengan CCTV dan amat sangat beresiko untuk melakukan hal-hal gila di ruangan ini tanpa sepengetahuan security.
“halo nadia.. lama tidak jumpa...” kata kapten david dengan sopan.
“malam kapten, ada yang bisa nadia bantu...”
“sebenarnya saya dan teman-teman mau minta tolong dari nadia...?
“minta tolong apa...”
Kapten David lalu menceritakan kalau salah satu Pilot Senior kami Kapten Rusli akan memasuki masa pensiun bulan april. Dia telah bersama maskapai kami dari pertama kali dibentuk hingga sekarang. Seorang pilot berdedikasi tinggi yang jadi panutan para pilot muda.
“jadi sebagai penghargaan kepada pak Rusli, kami sepakat untuk memberian beliau liburan yang tak terlupakan di Bali ini nad..”
“oh begitu, bagus itu Capt, tapi hubungannya dengan nadia apa?”
“Sebentar nad... saya belum selesai...”
“jadi untuk itu kami sepakat supaya kamu bisa memberikan pengalaman tak terlupakan bagi beliau selama liburan di bali...”
“maksudnya capt...?”
“jadi kami mau Nadia menemani Pak Cahyo selama liburannya di Bali”
“menemani luar dalam hehehe...” sahut FO Cahyo
“DEG...” jantungku langsung berdegup.
Bukan masalah bagiku untuk melayani laki-laki yang jauh lebih tua, tapi masalahnya kapten rusli ini terkenal sangat setia dengan istrinya. Dia tidak pernah mengajak Pramugari atau cewe lain untuk tidur bersamanya saat menginap di hotel.

“bagaimana ya..., saya takut kalau ternyata kapten rusli tidak mau dan kemudian melaporkan saya ke direksi...”
“disitulah seninya nad kamu harus bisa merayu dan menggoda Pak rusli sampai dia takluk...” kata Kapten David.
“kami semua sepakat untuk memilih kamu karena Pak Rusli pernah bilang kalau kamu Pramugari tercantik yang pernah dilihatnya di Maskapai ini”
“which mean..., dia punya hati denganmu nad”
Aku tersipu mendengarnya.
“tentu saja kamu tidak melakukannya dengan gratis nad, kami akan memberikan kompensasi buatmu.”
“kami...?” aku bertanya
“iya nad kami sekitar 15 orang Pilot dan kopilot”
“apakah mas Kevin Ikut juga...?”
“oh tidak nid, dia anak baru jadinya dia ga kami ajak...”
Aku menghela nafas dan mengangguk, Capt David dan FO cahyo tersenyum berbarengan.
“makasih Nadia kamu tidak akan menyesal mengambil keputusan ini...”
“semoga...” kataku dengan lirih.
“ummm... kenapa ga sekalian aja liburannya ke Maldives atau Derawan?” aku menyebutkan dua tempat yang ingin kukunjungi. Sambil menyelam minum air hihihi...
“kalau terlalu jauh Istri Pak Rusli akan curiga, apalagi kalau sampai ke Maldives, pasti istrinya minta ikut hahaha...”
“benar juga ya hahaha...”aku ikut tertawa walaupun menghilangkan rasa canggungku.
Tiba-tiba masuk pesan ke ponsel Capt David, dia segera membaca pesan yang masuk. Setelah membaca pesan itu wajahnya sumringah.
“ok nad, Anya dan Putri sudah nunggu kami berdua...” kata capt David.
“kita ada pesta kecil-kecilan, mau ikutan?” kata FO Cahyo sambil tersenyum penuh arti.
Karena waktu sudah terlalu larut dan besok aku harus terbang ke tokyo, aku menolak ajakan mereka berdua. Lagipula pesta seks absolutely not my style...
“umm...saya kembali ke mess saja, karena besok ikut penebangan ke Tokyo.”
“nanti kamu akan dihubungi lagi nad...”
“ok...” kataku dan akupun meninggalkan lounge berjalan menuju ke pintu keluar untuk mencari taksi, karena mobil maskapai sudah dari tadi berangkat ke mess.

Tidak terasa bulan April tiba, yang artinya aku harus memenuhi janjiku untuk menemani Kapten Rusli liburan di Bali,
cukup tiga hari saja aku menemaninya dan segalanya sudah di atur oleh teman-teman yang memberikan suprise.
Termasuk saat penerbangan terakhir Kapten Rusli, sengaja diatur agar pada saat itu aku bertugas.
Saat itu seperti biasa aku masuk ke kokpit untuk menyakan apakah Pilot dan kopilot perlu sesuatu.
“selamat pagi, apakah kapten Perlu sesuatu...?”
“oh selamat pagi nadia...” kata kapten rusli
“selamat pagi Capt, apakah perlu sesuatu...?”
“tidak saya tidak perlu apa-apa...”
“ok, kalau mas Doni Perlu sesuatu...?” aku bertanya kepada FO Doni
“saya mau ke kamar kecil mbak nadia...”
“silahkan Mas...?” Akupun menyingkir ke sebelah untuk memberikan jalan kepada FO Doni lewat. Aku kkemudian duduk di kursi yang berada tepat dibelakang Kursi kopilot.
Peraturan pada penerbangan kami adalah apabila salah satu Pilot atau Kopilot berhalangan, maka salah seorang awak kabin harus menggantikanya. Hingga pilot atau kopilot itu bisa melanjutkan tugasnya. didalam kokpit harus selalu ada lebih dari satu awak. Jadi saat FO Doni pergi ke toilet maka aku harus tetap berada di dalam kokpit menemani Kapten Pilot Rusli.

Akupun berusah untuk membuka pembicaraan.
“menikmati penerbangan terkahir sebagai pilot capt...?”
Kapten Rusli mengangguk.
“semua rutinitas membuat saya lupa kalau ini adalah penerbangan terakhir hahaha” kata Capt rusli sambil tertawa.
“kalau tidak salah udah terbang selama 25 tahun capt...?”
“sudah selama itu ya...?, saya juga ga ngitung.
“ada rencana setelah pensiun...?”
Susasana jadi agak cair dan kapten pilot rusli menceritakan tentang tanah yang baru di belinya di Jawa Tengah, tempat dia dan istrinya menghabiskan waktu dimasa tua.
Dia juga menceritakan kalau anak tunggalnya masih belum menikah dan masih kuliah di Singapura.
"anak saya itu agak susah bergaul mbak, dia doyan main video game. makanya sampai sekarang belum pernah bawa cewe ke rumah hahaha..."
"mungkin setelah bekerja nanti baru serius cari pasangan capt..., beberapa cowok yang saya kenal juga ada yang seperti itu pemikirannya."
"maaf...mbak nadia masih sendiri? nanti saya minta anak saya kenalan sama mbak nadia kali aja cocok mbak."
"saya masih sendiri, tetapi juga ga mau pacaran dengan cowok kulihan capt..." kataku. Kapten rusli tertawa

“Teman-teman mau buat acara perpisahan buat saya di Bali padahal kata saya tidak usah, tetapi mereka memaksa yah terpaksa saya iyakan...”
“istri ikut capt...?”
“kata teman-teman ga boleh bawa istri, karena mereka juga ga bawa pasangan”
“wah rame dong, kapan acaranya Capt?”
“nanti malam check in salah satu Villa di Jimbaran, mereka sudah pesankan duluan jadi saya tinggal masuk.”
“wah... asiik dong, nadia boleh ikut ga?” pertanyaan basa basi karen aku tahu kalau aku dan pak Rusli bakalan tidur satu kamar dan satu ranjang hihihi...
Belum sempat pak rusli menjawab, FO Doni sudah kembali ke kokpit.
Akupun langsung permisi dan keluar dari kokpit. Beberapa jam kemudian pesawat mendarat di Bandar udara Internasional Ngurah Rai. Semua awak kabin memberikan salam perpisahan kepada Kapten Pilot Rusli, beliau terlihat sedih dengan mata yang berkaca-kaca saat menyalami kami satu persatu.
Seorang awa kabin memberikan kado perpisahan yang setelah dibuka ternyata berisi sebuah celana pendek, kemeja hawaii sebuah kartu ATM, beserta tulisan selamat berlibur Kapten rusli tertawa begitu juga kami semua.
Kartu ATM?
Tentu saja kapten rusli harus diberi kartu ATM baru kalau dia tidak mau ketahuan istrinya hehehe...

Sesampainya di lobby bandara, aku berkata Kepada pramugari lain, aku mengatakan kalau aku mengambil cuti sehingga tidak ikut bersama mereka untuk penebangan selanjutnya ke Jepang.
Segera saja aku menuju pintu keluar dan pergi ke pintu keluar untuk memanggil taksi. hotel di sekitar bandara untuk menunggu intruksi selanjutnya.
“ting...” nada dering dari handphone ku, sebuah pesan dari aplikasi e-bank menunjukan kalau rekeningku telah ada transferan uang yang masuk, uang tersebut selanjutnya kugunakan untuk membeli pakaian dan segala keperluan lain selama aku menemani Kapten Rusli nanti.
Segera saja aku berganti pakaian dan pergi ke mall untuk belanja. Pakaian luar dalam, pakaian renang, bikini, high heel, sandal pantai dan tidak lupa kacamata.
Waktu menunjukan jam 2 siang jadi aku masih punya banyak waktu sebelum malam tiba.
aku tidak memawa banyak pakaian di travel bag ku. Semua pakaianku di Bali ku tinggal di mess. Tentu saja aku tidak bisa kembali ke mess untuk mengambil pakaian.
Sekembalinya ke kamar hotel segera saja aku memasukan semua pakaian dan perlengkapan lain yang baru ku beli kedalam travel bag baru yang kubeli tadi.
Kemudian aku mandi, berpakaian dan berias yang semuanya memakan waktu 1 jam.
Setelah semuanya selesai aku duduk di lobby kamarku, menunggu instruksi selanjutnya.
Kupandangi jam dinding, ternyata sudah hampir jam 4 sore dan Aku masih belum tahu villa mana yang dipakai untuk acara ini.
Jadinya sambil menunggu, aku menghabiskan waktu dengan tiduran sambil browsing internet melalui handphone ku dan membalas pesan dari kevin serta cowok lain yang mencoba mendekatiku.
Setengah jam kemudian pesan yang kutunggu-tunggu masuk. Mataku berbinar, Ternyata Villa yang dipilih adalah Villa at Elena Resort.
Baru saja tadi aku tahu kalau villa ini adalah Villa mewah dengan pemadangan menghadap pantai, memiliki Private Beach, dan Private pool yang besar.
excited, membuatku jadi serba salah hihihi...
sampai-sampai saat meninggalkan kamar hotel aku lupa membawa travel bag ku, terpaksa aku naik lagi untuk mengambilnya.

Setelah check out aku langsung berangkat ke Resort Elena, yang letaknya di Jimbaran. Kata tukang taksi sih paling lama 30 menit juga udah sampai.
Sesampainya di resort dengan dibantu oleh seorang GRO, akupun check in.
“apakah pak Rusli sudah datang?” aku bertanya kepada resepsionis.
“beliau sudah datang bu, tetapi ibu beda villa dengan pak Rusli”
“oh ya...?” akupun menjadi bingung.
“iya bu nadia dipesankan villa nomor 15 yang menghadap ke kolam renang”
“kalau pak Rusli...?”
“pak Rusli mengambil villa yang menghadap ke pantai bu...”
Ternyata mereka sengaja mesan dua villa bagiku dan pak rusli, yah... ga apa-apa sih lagipula villa pak rusli bakal jadi villa ku juga nantinya hihihi...
Selesai urusan check in, aku diajak bellboy menuju ke villaku. Di luar lobby sudah menunggu sebuah mobil kecil seperti mobil golf yang diawaki oleh satu orang driver.
Sepanjang perjalanan ke villa seperti biasa aku sibuk dengan handphone ku mengambil beberapa foto selfie yang tentu saja tidak langsung ku unggah ke media sosial.
Bisa gawat kalau teman-teman tahu aku sedang liburan di resort mewah di bali, karena mereka bakalan minta ikut hihihi.
Walaupun mewah, tetapi Resort ini terlihat sepi. Hanya ada beberapa turis yang kulihat selama perjalananku ke villa. Apa karena hari sudah sore? Entahlah...
Akhirnya aku sampai di villa yang akann ku tempati malam ini.

Sesampainya didalam harus ku akui ini adalah villa terbaik yang pernah aku tempati. Padahal villa ini adalah yang paling murah di resort ini.
Bellboy membawa masuk tasku dan kemudian menjelaskan mengenai fasilitas yang ada di villa. Walaupun tidak terlalu besar tapi villa ini sudah dilengkapi dengan dapur sehingga aku bisa memasak sendiri sama seperti di kostku.
“Makan pagi disediakan setiap pukul 6-9 pagi, tinggal hubungi kami melalui telfon nanti kami antarkan”
Sayangat disayangkan villa ini tidak mempuynyai private pool, tetapi paling tidak villa ini berada tepat di samping kolam renang.
“private beach ada di sebelah selatan dengan berjalan kaki memakan waktu kurang lebih 15 menit. Tetapi apabila ada shuttle yang kebetulan lewat ibu bisa ikut di shuttle itu.”
“Ada yang mau ditanyakan bu...?”
Aku hanya menggeleng dan mengambil uang tips dari tasku.
Setelah kuberikan uang tip, bellboy itu permisi untuk kembali ke lobby.
Setelah dia pergi aku menutup pintu, dan langsung membaringkan tubuhku di kasur villa, menutup mataku untuk tidur.

Lima menit kemudian aku bangun setelah tersadar kalau aku datang kesini bukan untuk liburan, aku harus segera menemukan pak rusli.
Berias sebentar, setelah itu langsung saja aku pergi ke luar villa. Hari sudah malam dan tidak ada orang di kolam renang.
“Mungkin dia ada di pantai...” pikirku,
Aku memperhatikan kiri dan kanan kalau saja ada shuttle yang lewat untuk mengantar ke pantai.
Karena tidak ada, terpaksa aku berjalan menuju pantai.
Pantai berada di bawah sedangkan resort ini berada di atas tebing, jadinya harus turun melewati tangga untuk bisa sampai ke pantai. Untungnya pencahayaan di tangga bagus sehingga memudahkan saat harus turun ke pantai.
Sayangnya saat ini laut sedang pasang sehingga aku hanya bisa berjalan sampai ke tangga paling bawah, pantai nya sudah hilang hihihi...
tapi aku yakin kalau pagi hari pantai di sini sangat bagus.
Oke, aku kembali ke atas. Makan waktu cukup lama untuk naik tangga.
“huphhh... melelahkan...”
Dalam perjalananku, aku melihat beberapa turis sedang berjalan menuju ke arah bar
Jadinya aku juga ikut berbelok ke arah bar Kupikir tidak ada salahnya kalau aku memanaskan tubuhku dengan sedikit alkohol hihihi...
Bar di resort ini memiliki pemadangan yang indah, berada di pinggir tebing yang menghadap ke lautan lepas.
Kualihkan pandanganku ke arah utara, dari kerjauhan tampak kerlap-kerlip kafe yang ada di jimbaran.
“mungkin pak rusli pergi ke sana...”pikirku. entahlah...pantai jimbaran terlalu jauh untuk dicapai dengan jalan kaki.
yang jelas sekarang aku sudah berhadapan dengan bartender, dia menanyakan minuman apa yang ingin ku pesan.
tersadar aku dari lamunan, dan karena kebingungan kupesan aja minuman yang ada tulisan Lady nya tanpa melihat komposisinya.
waktu menunjukan pukul 19.45 WITA masih terlalu pagi bagi penggemar dunia malam.

“ugh... minuman ini terlalu keras.” Kataku dalam hati.
saat aku sedang menikmati minuman dan pemadangan alam, mulai deh datang satu ekor kumbang menganggu kesendirianku.
Dia menawarkan minuman untuk bisa mendekatiku.
“sorry, i’m with someone...” kataku sambil tersenyum menolak pendekatannya.
Dia kemudian minta maaf dengan sopan dan kemudian menjauhiku.
Aku meneguk cairan terakhir yang ada di gelasku, dan kemudiian pergi dari bar. Kuputuskan untuk kembali ke villaku aja dan tidur cepat malam ini.
Dalam perjalanan pulang, tak disangka tak diduga pak rusli kulihat sedang duduk di depan sebuah villa. sepertinya dia menunggu seseorang. Aku mengintip gerak-geriknya dari balik pohon. Pak rusli berjalan mondar mandir dan sesekali memandang ponselnya.

“Oke, aku harus beraksi...”
“Tapi bagaimana caranya?...”
Aku ga mungkin langsung datang dan mengajak pak rusli ML, beliau bukan orang seperti itu...
Setelah berpikir beberapa menit, aku dapat ide. Aku akan berpura-pura mabuk dan langsung datang memeluk pak rusli. Lagipula mulutku bau alkohol, jadi ga bakal ketahuan kalau aku sedang berpura-pura.
Setelah kurasa siap, aku pun berjalan dengan sempoyongan ke arah pak rusli.
Kulihat pak rusli terkejut dengan kedatanganku.
“mbak Nadia ya..., ada apa...?” belum sempat pak rusli melanjutkan kalimatnya aku sudah memeluk tubuhnya”
Pak rusli berusaha melepas pelukan tetapi aku malah semakin mempererat pelukanku.
“aduhh... mbak nadia...? ada apa ini...? lepaskan saya...”
“mulut mbak bau alkohol, pasti mabuk ya...” aku hanya menagguk lemah.
“permisi mau pinjam WC..., saya mau muntah...?” aku melepaskan pelukanku dan masuk dalam villa pak rusli.
“Pak antarkan saya ke WC...” kataku sambil menggengam tanganya dan menyeretnya ke dalam villa
Pak rusli terlihat kebingungan tetapi ahirnya mengikutiku masuk kedalam villa.
“wc nya sebelah kiri mbak nadia.”
“sebelahh kiri yahh.. okehhh...” aku menjawab dengan suara yang mendesah...
Aku masuk ke dalam wc, pak rusli kemudian menutup pintu wc.
“hoeekkk....”
“hoeek....”
Aku berpura-pura muntah beberapa kali seperti sedang hamil 2 bulan hihihi...
Setelah puas berpura-pura, aku keluar dari wc.
“udah muntahnya mbak...”
“iya udah, maaf pak kepala nadia pusing banget...”
“antar nadia pulang ke villa nadia yah...” aku berjalan sempoyongan, tetapi saat sampai di tempat tidur aku menjatuhan diriku ke kasur.
Dan pura-pura tertidur.
Pak rusli semakin kebingungan tapi dia berusaha membangunkan ku dengan cara mengoyang-goyangkan tubuhku.
“mbak nadia..., waduh... mbak jangan tidur disini...”
“biar gw tidur disni dulu sebentar...ngoook...” aku pura-pura ngorok hiihiihi...
Pak rusli beberapa kali membujukku untuk mau bangun, tetapi tidak kuperdulikan.
Akhirnya dia menyerah, dan berjalan ku luar villa. Beberpa kali dia masuk sebentar untuk melihat keadaanku.
Dia kulihat bebrapa kali menelfon seseorang, mungkin menelfon istrinya atau relasinya.
Setelah sekitar 1 jam berada di luar kamar, pak rusli datang mendekatiku

Aku masih berpura-pura tidur dengan hati yang berdebar-debar, apakah yang akan terjadi selanjutnya...

Bersambung.....
 
Mohon maaf karena lama tidak update :pusing:

kisah ini ane pecah jadi dua bagian, bagian 2 belum selesai di ketik.


karena baru sadar kalau sebentar lagi thread nya bakalan ditutup kalau ga update :capek:


oh ya di bagian I ini tidak ada sex scene nya :kk:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd