Malam itu akumulasi cemburu , marah maupun fantasi kucoba keluarkan. Aku tidak tahu kenapa semenjak perselingkuhannya itu, ada dorongan kuat untuk melampiaskan fantasi-fantasi liarku. Ada dorongan untuk menghukum istriku sendiri , walaupun terkadang masih ada rasa iba saat melihat wajah dan tatapan sayunya kosong yang tertangkap oleh pandanganku ketika tangannya berusaha mendorong dildo keluar masuk memeknya.
" Aaaah...aaahh aduuuuh.." Tanti sesekali menahan dildo beberapa saat sambil memejamkan menggigit bibirnya.
" Teruss..kenapa berhenti ? " Aku pegang dagu istriku dan kemudian mendekatkan lagi kepalanya untuk meraih kontolku yang masih tegang berdiri.
" Kalo mama sudah berani ngentot sama Andika dan masih melayani suamimu berarti kan juga sudah bisa ngentot bertiga" Aku kembali mengeluarkan kalimat sarkastik, seakan tak mau tahu perasaannya saat itu. Tatapan mata istriku sepertinya tidak menyukai perkataanku. Aku dorong kontolku menyentuh bibir istriku hingga akhirnya bibirnya menerima desakan kontolku.
" Mmmm...mmmm...mmmmm....mmmm " Tanti kembali membiarkan mulutnya menerima desakan demi desakan kemaluanku sementara tangan kirinya masih menahan dildo itu di dalam tempiknya.
" Sambil tetap dikeluar masukkan dong mah..anggap saja itu kontol teman mama "
Tanti kembali tak menjawab kecuali suara-suara seksinya saat menggelomoh kontolku.
" Aaahh..oouuh..iyaa..ini baru istriku " Bisikku ketika Tanti mulai mempercepat kulumannya. Aku yakin jika dinilai Andika skill blowjob istriku pasti di atas angka 7.
" Oouhh..aku jadi baper..mama kemarin sepong Andika kaya gini.." Aku kemudian melepas kontolku dari mulut istriku dan kemudian mengajaknya naik kembali ke ranjang. Aku telentangkan tubuhku dan meminta Tanti untuk memulai posisi WOT.
" Masukin mah ..jadi ga sabar..." Aku menarik tangan istriku agar segera memasukkan kontolku ke memeknya. Pelan-pelan istriku mulai mengarahkan lubang kemaluannya ke kontolku yang sudah tak sabar menunggu.
Dengan menggunakan tangan kanannya , pelan-pelan kontolku dibimbingnya masuk ke dalam tempiknya yang sudah basah.
" Ouuuuh.." Tanti mendesah singkat saat ujung penisku berhasil masuk menikmati hangatnya vagina yang pernah dimasuki kontol Andika lebih dari satu kali.
"