Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG Akhirnya.....
- Thread starter gilingkoming
- Start date
fathin0608
Tukang Semprot
- Daftar
- 20 May 2011
- Post
- 1.008
- Like diterima
- 5.444
Wah telat pertamax.....
Baca dulu ahhh.....
Baca dulu ahhh.....
kucing betina 789
Kakak Semprot
- Daftar
- 30 May 2015
- Post
- 159
- Like diterima
- 21
kentang, kentang, kentang........... trus
tapi kentang bisa dibuat apa sj.
Enaknya putri di garap, ketahuan wulan. wulan pura-pura tidak tau trus dirumah diancam wulan agar fantasi wulan selama ini tercapai.
tapi kentang bisa dibuat apa sj.
Enaknya putri di garap, ketahuan wulan. wulan pura-pura tidak tau trus dirumah diancam wulan agar fantasi wulan selama ini tercapai.
g0mb4lz
Tukang Semprot
Waaaa...... enak nya si putri dibikin konak hu..biar agak segeran..sekalian bales budi..pan kemaren uda dibantu kocok pas uji sperma hahahaha
gilingkoming
Semprot Kecil
- Daftar
- 15 Jul 2011
- Post
- 75
- Like diterima
- 70
Episode 10
Setelah Pak Kardi menghilang menunaikan tugas, tak lama berselang Putri keluar dari toilet. Raut mukanya terlihat lebih segar. Ada sisa-sisa butiran air menempel di kulit wajahnya. Menambah pesona yang eksotis. Putri memandangku dengan senyum yang lebar, memamerkan deretan giginya putih rapi.
Gimana Put? Sudah enakan?
Sudah mendingan kak.... Maaf Putri merepokan kakak dan Wulan..
Santai aja Put... Dah kamu sekarang rebahan dulu di kamar sana gih... !
Di sini saja Kak... di sofa sini saja... cuma....em.. misalnya Acnya dimatikan gimana kak?
Bisa...bisa... , bentar ya... kakak matikan, jawabku sembari meraih remote yang tergeletak di meja.
Aku pencet tombol power..Tit...tit... ac turn off...
Terima kasih kak.....,
Aku balas dengan senyuman dan anggukan kepala. Setelah itu kami sama-sama terdiam. Banyak kata yang ingin aku sampaikan kepada Putri, tapi entahlah... aku bingung harus mengucapkan kata apa. Setiap akan memulai percakapan.... semua kata itu seolah berhenti ditenggorokan..... Ampuuuun... kok aku jadi speakless gini ya.... padahal ruang kerja ini adalah saksiku bagaimana lihainya aku mengolah kata untuk negosiasi dan merangkai obrolan yang membuat sales-sales tidak berkutik, atau membuat membuat kelakar-kelakar yang bikin ngakak karyawan dan pelangganku. Namun dihadapan Putri... plassss.... semua itu hilang.... lenyap.....payaaah-payaaah....
Justru Putri yang memecahkan kebuntuan obrolan...
Lho baju kakak basah juga ya......, aduh maafkan Putri ya kak...??!
Hehehe... iya ini.... basah dikit, nggak papa kok. Masih basah punya Putri kan?
Haaa... aduh kok yang aku pilih kata punya sihhhhh..... aneh didengarkan... kenapa tidak kata baju saja... hiiiiiiihhh.... kata punya kan multi tafsir..... gimana jika Putri mengira aku sengaja memilih kata yang aneh itu.... Tapi aahh... syukurlah.. Putri menanggapinya dengan santai. Ternyata hanya aku yang terlalu kebanyakan asumsi.... hehehe...
Nggak papa kok Kak, tadi juga sudah dibersihkan sama Wulan...., Putri jadi nggak enak deh sama kakak... tiap bertemu, Putri selalu bikin Kakak basah... eh... Maksud Putri.. Maksudnya...bukan basah... basah tapi bukan yang... basaah... Kaaak...., Putri gelagepan menjelaskan kata-katanya. Wajahnyapun terlihat bersemu merah.
Sedangkan aku kikuk tak tahu bagaimana mengkoreksi statemen Putri.... kenyataannya memang dalam dua kali pertemuan Putri benar-benar telah membuatku basah lahir batin...
Braaak.......!
Dhaaaaarrrrr!
Sayur lodeh... nasi padang... sambal balado...... busyet! Kaget...Kagett....Kagett....
Aku dan Putri terkejut alang kepalang.... Wulan tiba-tiba masuk dengan sengaja mendobrak pintu dan berteriak keras.....
Hahahaha....hahaha.... Gelak tawa Wulan hebooh melihat ekspresi keterjutan kami. dan tawanya masih berlanjut, Hahahaha.... duh sampai segitu yaa kagetnya.... hahahaha... kaya orang pacaran digrebek.... hayo... lagi pada ngapain tadi... hahaha..., Wulan masih saja menikmati tawanya...
Aku dan Putri sama sekali tak melihat kelucuan yang Wulan tertawakan, kami malah meneriakan protes atas apa yang sudah Wulan lakukan, namun dia tak menanggapi dan mengabaikan protes kami.... tawanya justru kian pecah membahana.... Kampret...!
Sudah...sudah.. Nggak lucu tau...! Gimana kalau sampai Putri pingsan gara-gara kaget...., kucoba menghentikan tawa dan candaan Wulan yang kelewatan...
Duuuhhh... Perhatian banget Kakak sama Putri.... ehm.. ehmmm.... hati-hati lho Put... hahaha....
Apaan sih kamu Lan....! Putri menyahut candaan Wulan dengan mata melotot, namun ada senyum dan rona merah di wajahnya....
Sudah Put biarin saja anak satu ini.... tau... lagi kesambet Jin dan jun kali..... Kalau ditanggapi makin menjadi.... Aku pasang muka masam menanggapi candaan Wulan.
"Hehehehe... iya deh.... maaf...maaf.... hahaha.... Jangan marah gitu dong... Masak becanda nggak boleh..."
"Becanda sih becanda... tapi jangan kelewatan gitu dong....!" kubuat nada bicaraku seketus mungkin
Wulan mencibirkan mulutnya sambil berkata,"Huuu... Kaya kakak nggak pernah nggagetin Wulan sampe Wulan hampir ngompol aja.... Dah nih Wulan bawain nasi goreng... itung2 permintaan maaf Wulan... Silahkan di makan....???!
Wulan meletakkan bungkusan yang di bawanya di atas meja, meski masih dengan tawa geli.
Sok nraktir kamu.... itu nasi goreng kan dari Pak Kardikan...??"
"Hehehehe..... iya... tapi kan yang bawa ke sini Wulan Weee....!"
"Dasar ahli ngeles....ayo Put.... yok dimakan mumpung masih anget....! Ajakku kepada Putri sambil berdiri meraih satu bungkusan nasi goreng. Pengin sebenarnya mengamblkan sebungkus Nasi Goreng buat Putri. namun dari pada nanti diolok-olok Wulan lagi, sengaja aku hanya menggambil satu bungkusan jatahku dan pindah duduk di meja kerjaku.
Lho.... kok kamu gag ganti baju sih Put....?! Tanya Wulan saat melihat Putri masih memakai baju yang basah terkena muntahannya sendiri tadi.
Mau ganti pakai apa....Aku kan gag bawa ganti..... Jawab Putri.
Wulan memalingkan wajah kepadaku dan berkata setengah protes,Kakak ni bagaimana sih.... Putri kok dibiarin masih pake baju basah.... , Kan bisa dikasih pinjam baju cadangan seragam karyawan...!
Hadduuuh... bener ya... gag kepikiran aku..., Nih kunci ruang loker karyawan, bajunya di almari pojokan, Kataku sambil melemparkan kunci ruang loker dan almari yang aku aku simpan di laci meja kerja.
Wulan menangkap lemparan kunci, dan langsung menarik tangan Putri mengajaknya mencari baju ganti tanpa menungu persetujuannya.
Syukurlah.... akhirnya aku bisa menikmati nasi goreng, apalagi perutku memang belum terisi sejak tadi siang. Dari monitor CCTV dimeja kerjaku nampak Pak Kardi juga sedang menikmati mie goreng, menu pilihannya. Selamat makan Pak Kardi, kataku dalam hati. Terpantau pula Wulan dan Putri sudah berada di ruang loker. Nampak mereka berdua bercanda memilih dan mematutkan diri dengan baju cadangan seragam.
Baju seragam karyawan adalah hasil negosiasiku dengan sebuah perusahaan rokok dan beberapa produsen lainnya. Berupa kemeja dan celana panjang. Dengan kepawaianku bernegosiai mampu mendapatkan 250 stell seragam gratis hehehehe... yang 150 stell aku berikan kepada karyawanku, aku sisakan 100 stell untuk cadangan. Jaga-jaga saja kalau ada seragam karyawanku rusak, atau ada karyawan baru.
Melihat Wulan dan Putri yang bercanda sambil mematutkan diri dalam memilih baju membuatku gemas.... sayang aku tidak bisa mendengar candaan mereka. Aaaah... sungguh menggemaskan tingkah laku kedua gadis yang sedang mekar. Menggemaskan birahi hihihihi... yang belakangan hari ini mampu menaikan tensi libidoku. Bahkan salah satunya pernah membuatku basah dan mendesah..... adduuuh... baber lagi nih.... terasa batangku pelan mulai menegang.
"......Deg..."
...Nah Lhooooo....
...Deg....
Aku melongo...
Tanganku yang menyuap nasi terhenti. Mataku melotot menatap layar monitor CCTV. Aku kucek-kucek mataku menyakinkan diri dengan adegan yang kini terpampang jelas di depanku. Adegan live dari kamera CCTV ruang loker dan terpantau jelas di monitor CCTV..... WOW....adegan bagaimana kini Putri nampak (dibantu Wulan menarik resleting belakang) melepas longdreesnya.... dengan menarik keluar tangannya dari lengan baju, kiri dullu.... kanan kemudian....... lantas longdreess unggu muda itu..... longdreess unggu muda ituuuu ...... tidaaaaaaaaakkkkkk..... plasss... meluncur deras jatuh menutupi telapak kakinya.......... gadis perawan itu kini berdiri tegak hanya berbalut bra dan Cd..
"Oooooooooh... jangan lagi..... ammpuun.... ammpuuunnnn..... apa dosaku hingga harus mendapat siksaan birahi lagi...."
Batangku langsung tegak menegang.... merespon pemandangan indah yang tertangkap indra penglihatanku. Putri... yang celakanya.... eh... untungnya... aduuuh... menghadap arah CCTV... menampakkan kemolekan tubuhnya. Wajah yang manis, dengan ekpresi lugu innocent, ceria khas gadis remaja sungguh menggemaskan birahi. Lehernya yang... yang.... aduh apa deskripsinya yang tepat ya.... mantap pokoknya... karena konsentrasiku lebih tertuju pada bra putih strip biru yang menutupi dua gundukan gunung kembar perawan yang baru mekar.
Aaahhhh.... payudara yang dulu pernah aku jamah walau masih terbungkus 2 lapis pelindung. Payudara itu kini.... ooohhhh.... ingin aku kembali menjamahnya..... aaahhh belum puas aku menikmatinya... Putri kini membungkukan badan... sekilas dampak punggungnya yang juga bersih mulus.....
.....Jeddddwweeer...
Otakku meledak.....
Konsentrasiku yang hanya terpaku pada gundukan dada Putri membuatkan kurang memperhatikan tiap detail gerakkan yang dibuatnya.
Begitu Putri kini berdiri tegak kembali.... setegak batang kemaluanku.... rambut hitam tipis di bawah pusarnya kini terpapang jelas di layar monitor CCTV. Tanpa sempat aku memperhatikan warna celana dalamnya tadi.... bahkan di mana celana dalam itu tergeletak sekarang pun tak nampak. Ooooohhhhh..... aku megap-megap kehabian oksigen....... Batang kemaluanku terasa sakit karena mendesak berontak dari kungkungan celana. Tanpa pikir panjang aku buka kait dan resleting celana, aku raih batang kemaluanku keluar dari celana dalam.
Jleeeeng......
Batangku mengacung tegak, urat-uratnya menonjol menahan serangan birahi dari dalam diriku. Kepala penisku yang botak mengkilap basah oleh cairan yang meleleh.
Alamaaaakkkkkk..... Siksaanku belum terhenti sampai di situ..... Putri, masih dengan posisi berdiri membuat gerakan yang hampir membuatku terjengkang dari kursi. Putri mengangkangkan kedua pahanya, kemudian dengan tangan kirinya membuka daerah kewanitaannya yang diselimuti rambut tipis, tangan kanannya, entah sejak kapan sudah memegang tisu... mengusap pelan.... belahan vagina dari arah bawah ke atas,.... pelan.... mengusap lagi... pelan....sekali lagi....
Aouchhhhhh....entah imajinasiku atau memang kwalitas CCTVku yang super HD sekilas aku melihat kilasan warna merah pucat dari sela rekahan lorong rahim putri... tes..tes...tes.... cairan pelumas menetes dari kepala penisku yang berdiri kokoh....
Belum tuntas Putri membersihkan alat genitalnya, tiba-tiba dia terhuyung jatuh ke depan... tubuh bagian atas Putri menghilang dari layar monitor CCTV, sebagai gantinya bongkah pantat yang padat muncul sebagian.... Namun bukan hanya itu yang membuat detak jantung berpacu cepat, aliran darahku menjadi kacau, batang kemaluanku mengurat bak otot lengan Ade Ray...... ooooohhh my ghost..... terpampang jelas dilayar monitor CCTV Wulan yang tertawa girang berhasil mendorong temannya jatuh.... Wulan.... Wulan yang adik angkatku itu.... yang tertawa girang itu....Wuln yang tadi penampakannya terhalang tubuh Putri kini muncul jelas.... utuh....hanya...oooohhhh.... hanya memakai bra dan celana dalam...... hosss....hosss...hoss... nafasku seakan putus.....
Bra yang tak mampu menampung bulatan payudaranya, bergetar halus saat tubuhnya berguncang karena tawanya. Bener-benar bulat, menggembung padat.... achhhh..... kepalaku ikut terayun-ayun mengikuti ritme gerak gunung kembar berbalut bra di dada Wulan, aaaahhhh..... untuk kesekian kali belum puas indra penglihatanku melalap pesona tubuh perawan yang menggoda, kini pemandangan mesum itu hilang terhalang punggung Putri yang telah berdiri dari jatuhnya dengan posisi membelakangi camera CCTV. Tampak tali bra melintangi punggung yang mulus bersih itu. Mungkin dia mengajukan protes kepada Wulan.
Namun di situ ternyata keisengan Wulan berlanjut.... kini tangan kanan Wulan mengacung ke atas sambil melambaikan bra.... gillaaaa.... rupanya Wulan baru saja sukses merenggut paksa penutup payudara Putri.... waaaaaaa....... kini Putri bener-bener telanjang jang...jang... karena satu-satunya penutup tubuh yang tersisa telah ditarik lepas oleh Wulan.
Adegan live selanjutnya kian menegangkan..... Putri berusaha raih Branya yang Wulan lambaikan di atas kepalanya.... bongkahan pantatnya berayun-ayun yang mengikuti gerak pemiliknya....... ohhhhhh... dua gadis belia yang memasuki masa pubernya... tertawa-tawa... bercanda riang menikmati masa remaja..... tak sadar apa yang mereka lakukan kini sungguh merangsang.... permaian berebut bra sungguh membuat penisku amat sangat meradang... denyut..denyut.. birahi terasa makin menjadi....
Usaha Putri merebut branya terlihat gagal, rupanya Wulan begitu tangguh dalam mempertahankan posisi. Putri berganti strategi, tangannya yang tadi mencoba meraih bra kini berganti sasaran..... merenggut bra Wulan yang tak terlindungi.... sekali sentak dengan gaya duduk menjatuhkan diri.... Bra itupun lepas tertarik......
Ooooohhhhh..... aaaammmmmpuuuuunnnnn ibuuuuu.....!
Aaahhhh....aaahhhhh..... Payudara itu sungguh nampak persis sis... dengan apa yang aku lihat dalam mimpiku..... Bulat, Padat, sekal, kenyal, dengan ukuran ekstra untuk ukuran payudara gadis di usianya. Tegak kencang tak tergoyah oleh tubuhnya yang terguncang karena gelak tawa. Otakku menciut... batangku berkedut demi melihat adegan selanjutnya.... di mana kini Putri dari posisi duduk mencoba menarik lepas lepas celana dalam Wulan..... Wulan tidak tinggal diam... walau masih dengan tawa dia pertahankan lembar terakhir penutup tubuhnya..... puncak pertempuran terakhir dua gadis perawan yang benar-benar membuat libidoku terombang-ambing bak kapal menembus badai yang dasyat. Tarik-menarik celana dalam yang mereka lakukan menarik energi birahiku melampaui batas maksimal. Demikian pula Elastistas celana dalam Wulanpun juga sudah mencapai batas maksimal... bersamaan Putri yang jatuh terjengkang terdorong energi beban tubuhnya karena celana dalam Wulan tertarik kuat daaan..... putuuuussss..... aaaacchhhhhouchhhhh.....
Saat Putri tangan mengacungkan celana dalam tanda kemenangan.......
Saat rambut kemaluan Wulan yang hitam rimbun jelas terpampang.....
Saat kedua gadis bersahabat itu kini sama-sama telanjang....
Tubuhku menegang....
Batang kemaluanku berdenyut kencaaang.....
Spermaku deras keluar menerjang...
Dannnn......
Ouchhhhhhh.......... ouchhhh..... ouchhhh
Aku mengejan berulang-ulang... melontarkanku melayang ke awang-awang........
Achhhh....ehmmmm....
Akhirnya siksaanku birahiku tuntas menjadi kenikmatan......
sambung ber
Setelah Pak Kardi menghilang menunaikan tugas, tak lama berselang Putri keluar dari toilet. Raut mukanya terlihat lebih segar. Ada sisa-sisa butiran air menempel di kulit wajahnya. Menambah pesona yang eksotis. Putri memandangku dengan senyum yang lebar, memamerkan deretan giginya putih rapi.
Gimana Put? Sudah enakan?
Sudah mendingan kak.... Maaf Putri merepokan kakak dan Wulan..
Santai aja Put... Dah kamu sekarang rebahan dulu di kamar sana gih... !
Di sini saja Kak... di sofa sini saja... cuma....em.. misalnya Acnya dimatikan gimana kak?
Bisa...bisa... , bentar ya... kakak matikan, jawabku sembari meraih remote yang tergeletak di meja.
Aku pencet tombol power..Tit...tit... ac turn off...
Terima kasih kak.....,
Aku balas dengan senyuman dan anggukan kepala. Setelah itu kami sama-sama terdiam. Banyak kata yang ingin aku sampaikan kepada Putri, tapi entahlah... aku bingung harus mengucapkan kata apa. Setiap akan memulai percakapan.... semua kata itu seolah berhenti ditenggorokan..... Ampuuuun... kok aku jadi speakless gini ya.... padahal ruang kerja ini adalah saksiku bagaimana lihainya aku mengolah kata untuk negosiasi dan merangkai obrolan yang membuat sales-sales tidak berkutik, atau membuat membuat kelakar-kelakar yang bikin ngakak karyawan dan pelangganku. Namun dihadapan Putri... plassss.... semua itu hilang.... lenyap.....payaaah-payaaah....
Justru Putri yang memecahkan kebuntuan obrolan...
Lho baju kakak basah juga ya......, aduh maafkan Putri ya kak...??!
Hehehe... iya ini.... basah dikit, nggak papa kok. Masih basah punya Putri kan?
Haaa... aduh kok yang aku pilih kata punya sihhhhh..... aneh didengarkan... kenapa tidak kata baju saja... hiiiiiiihhh.... kata punya kan multi tafsir..... gimana jika Putri mengira aku sengaja memilih kata yang aneh itu.... Tapi aahh... syukurlah.. Putri menanggapinya dengan santai. Ternyata hanya aku yang terlalu kebanyakan asumsi.... hehehe...
Nggak papa kok Kak, tadi juga sudah dibersihkan sama Wulan...., Putri jadi nggak enak deh sama kakak... tiap bertemu, Putri selalu bikin Kakak basah... eh... Maksud Putri.. Maksudnya...bukan basah... basah tapi bukan yang... basaah... Kaaak...., Putri gelagepan menjelaskan kata-katanya. Wajahnyapun terlihat bersemu merah.
Sedangkan aku kikuk tak tahu bagaimana mengkoreksi statemen Putri.... kenyataannya memang dalam dua kali pertemuan Putri benar-benar telah membuatku basah lahir batin...
Braaak.......!
Dhaaaaarrrrr!
Sayur lodeh... nasi padang... sambal balado...... busyet! Kaget...Kagett....Kagett....
Aku dan Putri terkejut alang kepalang.... Wulan tiba-tiba masuk dengan sengaja mendobrak pintu dan berteriak keras.....
Hahahaha....hahaha.... Gelak tawa Wulan hebooh melihat ekspresi keterjutan kami. dan tawanya masih berlanjut, Hahahaha.... duh sampai segitu yaa kagetnya.... hahahaha... kaya orang pacaran digrebek.... hayo... lagi pada ngapain tadi... hahaha..., Wulan masih saja menikmati tawanya...
Aku dan Putri sama sekali tak melihat kelucuan yang Wulan tertawakan, kami malah meneriakan protes atas apa yang sudah Wulan lakukan, namun dia tak menanggapi dan mengabaikan protes kami.... tawanya justru kian pecah membahana.... Kampret...!
Sudah...sudah.. Nggak lucu tau...! Gimana kalau sampai Putri pingsan gara-gara kaget...., kucoba menghentikan tawa dan candaan Wulan yang kelewatan...
Duuuhhh... Perhatian banget Kakak sama Putri.... ehm.. ehmmm.... hati-hati lho Put... hahaha....
Apaan sih kamu Lan....! Putri menyahut candaan Wulan dengan mata melotot, namun ada senyum dan rona merah di wajahnya....
Sudah Put biarin saja anak satu ini.... tau... lagi kesambet Jin dan jun kali..... Kalau ditanggapi makin menjadi.... Aku pasang muka masam menanggapi candaan Wulan.
"Hehehehe... iya deh.... maaf...maaf.... hahaha.... Jangan marah gitu dong... Masak becanda nggak boleh..."
"Becanda sih becanda... tapi jangan kelewatan gitu dong....!" kubuat nada bicaraku seketus mungkin
Wulan mencibirkan mulutnya sambil berkata,"Huuu... Kaya kakak nggak pernah nggagetin Wulan sampe Wulan hampir ngompol aja.... Dah nih Wulan bawain nasi goreng... itung2 permintaan maaf Wulan... Silahkan di makan....???!
Wulan meletakkan bungkusan yang di bawanya di atas meja, meski masih dengan tawa geli.
Sok nraktir kamu.... itu nasi goreng kan dari Pak Kardikan...??"
"Hehehehe..... iya... tapi kan yang bawa ke sini Wulan Weee....!"
"Dasar ahli ngeles....ayo Put.... yok dimakan mumpung masih anget....! Ajakku kepada Putri sambil berdiri meraih satu bungkusan nasi goreng. Pengin sebenarnya mengamblkan sebungkus Nasi Goreng buat Putri. namun dari pada nanti diolok-olok Wulan lagi, sengaja aku hanya menggambil satu bungkusan jatahku dan pindah duduk di meja kerjaku.
Lho.... kok kamu gag ganti baju sih Put....?! Tanya Wulan saat melihat Putri masih memakai baju yang basah terkena muntahannya sendiri tadi.
Mau ganti pakai apa....Aku kan gag bawa ganti..... Jawab Putri.
Wulan memalingkan wajah kepadaku dan berkata setengah protes,Kakak ni bagaimana sih.... Putri kok dibiarin masih pake baju basah.... , Kan bisa dikasih pinjam baju cadangan seragam karyawan...!
Hadduuuh... bener ya... gag kepikiran aku..., Nih kunci ruang loker karyawan, bajunya di almari pojokan, Kataku sambil melemparkan kunci ruang loker dan almari yang aku aku simpan di laci meja kerja.
Wulan menangkap lemparan kunci, dan langsung menarik tangan Putri mengajaknya mencari baju ganti tanpa menungu persetujuannya.
Syukurlah.... akhirnya aku bisa menikmati nasi goreng, apalagi perutku memang belum terisi sejak tadi siang. Dari monitor CCTV dimeja kerjaku nampak Pak Kardi juga sedang menikmati mie goreng, menu pilihannya. Selamat makan Pak Kardi, kataku dalam hati. Terpantau pula Wulan dan Putri sudah berada di ruang loker. Nampak mereka berdua bercanda memilih dan mematutkan diri dengan baju cadangan seragam.
Baju seragam karyawan adalah hasil negosiasiku dengan sebuah perusahaan rokok dan beberapa produsen lainnya. Berupa kemeja dan celana panjang. Dengan kepawaianku bernegosiai mampu mendapatkan 250 stell seragam gratis hehehehe... yang 150 stell aku berikan kepada karyawanku, aku sisakan 100 stell untuk cadangan. Jaga-jaga saja kalau ada seragam karyawanku rusak, atau ada karyawan baru.
Melihat Wulan dan Putri yang bercanda sambil mematutkan diri dalam memilih baju membuatku gemas.... sayang aku tidak bisa mendengar candaan mereka. Aaaah... sungguh menggemaskan tingkah laku kedua gadis yang sedang mekar. Menggemaskan birahi hihihihi... yang belakangan hari ini mampu menaikan tensi libidoku. Bahkan salah satunya pernah membuatku basah dan mendesah..... adduuuh... baber lagi nih.... terasa batangku pelan mulai menegang.
"......Deg..."
...Nah Lhooooo....
...Deg....
Aku melongo...
Tanganku yang menyuap nasi terhenti. Mataku melotot menatap layar monitor CCTV. Aku kucek-kucek mataku menyakinkan diri dengan adegan yang kini terpampang jelas di depanku. Adegan live dari kamera CCTV ruang loker dan terpantau jelas di monitor CCTV..... WOW....adegan bagaimana kini Putri nampak (dibantu Wulan menarik resleting belakang) melepas longdreesnya.... dengan menarik keluar tangannya dari lengan baju, kiri dullu.... kanan kemudian....... lantas longdreess unggu muda itu..... longdreess unggu muda ituuuu ...... tidaaaaaaaaakkkkkk..... plasss... meluncur deras jatuh menutupi telapak kakinya.......... gadis perawan itu kini berdiri tegak hanya berbalut bra dan Cd..
"Oooooooooh... jangan lagi..... ammpuun.... ammpuuunnnn..... apa dosaku hingga harus mendapat siksaan birahi lagi...."
Batangku langsung tegak menegang.... merespon pemandangan indah yang tertangkap indra penglihatanku. Putri... yang celakanya.... eh... untungnya... aduuuh... menghadap arah CCTV... menampakkan kemolekan tubuhnya. Wajah yang manis, dengan ekpresi lugu innocent, ceria khas gadis remaja sungguh menggemaskan birahi. Lehernya yang... yang.... aduh apa deskripsinya yang tepat ya.... mantap pokoknya... karena konsentrasiku lebih tertuju pada bra putih strip biru yang menutupi dua gundukan gunung kembar perawan yang baru mekar.
Aaahhhh.... payudara yang dulu pernah aku jamah walau masih terbungkus 2 lapis pelindung. Payudara itu kini.... ooohhhh.... ingin aku kembali menjamahnya..... aaahhh belum puas aku menikmatinya... Putri kini membungkukan badan... sekilas dampak punggungnya yang juga bersih mulus.....
.....Jeddddwweeer...
Otakku meledak.....
Konsentrasiku yang hanya terpaku pada gundukan dada Putri membuatkan kurang memperhatikan tiap detail gerakkan yang dibuatnya.
Begitu Putri kini berdiri tegak kembali.... setegak batang kemaluanku.... rambut hitam tipis di bawah pusarnya kini terpapang jelas di layar monitor CCTV. Tanpa sempat aku memperhatikan warna celana dalamnya tadi.... bahkan di mana celana dalam itu tergeletak sekarang pun tak nampak. Ooooohhhhh..... aku megap-megap kehabian oksigen....... Batang kemaluanku terasa sakit karena mendesak berontak dari kungkungan celana. Tanpa pikir panjang aku buka kait dan resleting celana, aku raih batang kemaluanku keluar dari celana dalam.
Jleeeeng......
Batangku mengacung tegak, urat-uratnya menonjol menahan serangan birahi dari dalam diriku. Kepala penisku yang botak mengkilap basah oleh cairan yang meleleh.
Alamaaaakkkkkk..... Siksaanku belum terhenti sampai di situ..... Putri, masih dengan posisi berdiri membuat gerakan yang hampir membuatku terjengkang dari kursi. Putri mengangkangkan kedua pahanya, kemudian dengan tangan kirinya membuka daerah kewanitaannya yang diselimuti rambut tipis, tangan kanannya, entah sejak kapan sudah memegang tisu... mengusap pelan.... belahan vagina dari arah bawah ke atas,.... pelan.... mengusap lagi... pelan....sekali lagi....
Aouchhhhhh....entah imajinasiku atau memang kwalitas CCTVku yang super HD sekilas aku melihat kilasan warna merah pucat dari sela rekahan lorong rahim putri... tes..tes...tes.... cairan pelumas menetes dari kepala penisku yang berdiri kokoh....
Belum tuntas Putri membersihkan alat genitalnya, tiba-tiba dia terhuyung jatuh ke depan... tubuh bagian atas Putri menghilang dari layar monitor CCTV, sebagai gantinya bongkah pantat yang padat muncul sebagian.... Namun bukan hanya itu yang membuat detak jantung berpacu cepat, aliran darahku menjadi kacau, batang kemaluanku mengurat bak otot lengan Ade Ray...... ooooohhh my ghost..... terpampang jelas dilayar monitor CCTV Wulan yang tertawa girang berhasil mendorong temannya jatuh.... Wulan.... Wulan yang adik angkatku itu.... yang tertawa girang itu....Wuln yang tadi penampakannya terhalang tubuh Putri kini muncul jelas.... utuh....hanya...oooohhhh.... hanya memakai bra dan celana dalam...... hosss....hosss...hoss... nafasku seakan putus.....
Bra yang tak mampu menampung bulatan payudaranya, bergetar halus saat tubuhnya berguncang karena tawanya. Bener-benar bulat, menggembung padat.... achhhh..... kepalaku ikut terayun-ayun mengikuti ritme gerak gunung kembar berbalut bra di dada Wulan, aaaahhhh..... untuk kesekian kali belum puas indra penglihatanku melalap pesona tubuh perawan yang menggoda, kini pemandangan mesum itu hilang terhalang punggung Putri yang telah berdiri dari jatuhnya dengan posisi membelakangi camera CCTV. Tampak tali bra melintangi punggung yang mulus bersih itu. Mungkin dia mengajukan protes kepada Wulan.
Namun di situ ternyata keisengan Wulan berlanjut.... kini tangan kanan Wulan mengacung ke atas sambil melambaikan bra.... gillaaaa.... rupanya Wulan baru saja sukses merenggut paksa penutup payudara Putri.... waaaaaaa....... kini Putri bener-bener telanjang jang...jang... karena satu-satunya penutup tubuh yang tersisa telah ditarik lepas oleh Wulan.
Adegan live selanjutnya kian menegangkan..... Putri berusaha raih Branya yang Wulan lambaikan di atas kepalanya.... bongkahan pantatnya berayun-ayun yang mengikuti gerak pemiliknya....... ohhhhhh... dua gadis belia yang memasuki masa pubernya... tertawa-tawa... bercanda riang menikmati masa remaja..... tak sadar apa yang mereka lakukan kini sungguh merangsang.... permaian berebut bra sungguh membuat penisku amat sangat meradang... denyut..denyut.. birahi terasa makin menjadi....
Usaha Putri merebut branya terlihat gagal, rupanya Wulan begitu tangguh dalam mempertahankan posisi. Putri berganti strategi, tangannya yang tadi mencoba meraih bra kini berganti sasaran..... merenggut bra Wulan yang tak terlindungi.... sekali sentak dengan gaya duduk menjatuhkan diri.... Bra itupun lepas tertarik......
Ooooohhhhh..... aaaammmmmpuuuuunnnnn ibuuuuu.....!
Aaahhhh....aaahhhhh..... Payudara itu sungguh nampak persis sis... dengan apa yang aku lihat dalam mimpiku..... Bulat, Padat, sekal, kenyal, dengan ukuran ekstra untuk ukuran payudara gadis di usianya. Tegak kencang tak tergoyah oleh tubuhnya yang terguncang karena gelak tawa. Otakku menciut... batangku berkedut demi melihat adegan selanjutnya.... di mana kini Putri dari posisi duduk mencoba menarik lepas lepas celana dalam Wulan..... Wulan tidak tinggal diam... walau masih dengan tawa dia pertahankan lembar terakhir penutup tubuhnya..... puncak pertempuran terakhir dua gadis perawan yang benar-benar membuat libidoku terombang-ambing bak kapal menembus badai yang dasyat. Tarik-menarik celana dalam yang mereka lakukan menarik energi birahiku melampaui batas maksimal. Demikian pula Elastistas celana dalam Wulanpun juga sudah mencapai batas maksimal... bersamaan Putri yang jatuh terjengkang terdorong energi beban tubuhnya karena celana dalam Wulan tertarik kuat daaan..... putuuuussss..... aaaacchhhhhouchhhhh.....
Saat Putri tangan mengacungkan celana dalam tanda kemenangan.......
Saat rambut kemaluan Wulan yang hitam rimbun jelas terpampang.....
Saat kedua gadis bersahabat itu kini sama-sama telanjang....
Tubuhku menegang....
Batang kemaluanku berdenyut kencaaang.....
Spermaku deras keluar menerjang...
Dannnn......
Ouchhhhhhh.......... ouchhhh..... ouchhhh
Aku mengejan berulang-ulang... melontarkanku melayang ke awang-awang........
Achhhh....ehmmmm....
Akhirnya siksaanku birahiku tuntas menjadi kenikmatan......
sambung ber
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
