Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Akhwat Yang Ternoda ( No Sara )

Status
Please reply by conversation.
Chapter 9 : Rencana Pak Sukani



Pak Sukani


Nurul


Pak Primus​


Dibalik kaca jendela mobil taksi yang di tumpanginya, Pak Sukani tidak henti-henti tersenyum menatap jalanan yang dibasahi oleh air hujan yang lumayan lebat itu. Setelah beberapa jam dia mendarat di bandara tadi, hati Pak Sukani begitu cerah dan bersuka ria menyambut bahwa sebentar lagi dia akan memulai rencananya untuk dapat menikmati tubuh indah milik akhwat seperti Nurul dan membuat istri Haris tersebut bertekuk lutut dihadapannya.

Sesuai kesepakatan dengan Haris, Pak Sukani hanya punya waktu 2 minggu untuk melancarkan aksinya dalam menggoda Nurul. Jika dia gagal membuat Nurul takluk dalam jangka waktu tersebut, maka Pak Sukani dengan senang hati akan membiayai seluruh proses pembuatan bayi tabung untuk membantu Haris dan Nurul punya anak. Namun jika Pak Sukani berhasil, justru Haris lah yang harus menerima dengan lapang dada kalau Nurul harus hamil di tangan Pak Sukani.

Kesepakatan gila tersebut disetujui oleh Haris sendiri karena dia amat sangat yakin dan percaya kalau Nurul tidak akan tergoda ataupun mau dengan Pak Sukani. Mengingat istrinya tersebut adalah seorang perempuan akhwat alim dan seorang istri setia, maka Haris yakin kalau pertaruhan ini akan dia menangkan. Belum lagi dengan hadiah pembuatan bayi tabung yang ditawarkan oleh Pak Sukani lumayan memancing hasrat Haris untuk menyetujuinya. Haris beranggapan kalau dia sudah menembek dua burung dengan satu peluru sekaligus.

Disisi lain, Pak Sukani memang terlihat sedikit tidak di untungkan dalam pertaruhan ini, belum lagi mengingat biaya pembuatan bayi tabung yang mungkin membuat kantong sebagian orang bisa mengering. Tapi dari awal, Pak Sukani sudah tidak berniat bertarung secara adil dan sehat dengan Haris, apalagi tidak ada syarat lain yang mengikat dirinya dalam hal bagaimana cara dia menaklukan Nurul. Dia bisa saja merayu, memelet, memperkosa ataupun memakai obat perangsang untuk menaklukkan Nurul. Hal yang paling penting dilupakan oleh Haris dalam kesepakatan gila ini.

Tapi bukan Sukani namanya jika dia akan menggunakan cara kotor seperti itu untuk menaklukan seorang wanita, walaupun memang dia sudah menyiapkan beberapa rencana cadangan dalam "Perburuan" tersebut, tapi dia cukup yakin dengan skill dan kemampuan merayunya yang memang sudah memakan banyak korban sebelumnya. Namun mengingat Nurul agak berbeda dari perempuan-perempuan yang dulu pernah ditaklukkannya, Pak Sukani pun berpikir tidak ada salahnya untuk menyiapkan beberapa rencana cadangan agar dia tidak merugi sama sekali.

Sampai di rumah, Pak Sukani pun disambut oleh muka masam istrinya yang memang tidak pernah menyukai Pak Sukani dari awal. Mereka yang sudah berumah tangga lebih dari 8 tahun dan mempunyai 1 orang anak tersebut, tidak lebih dari sekedar pernikahan yang dibuat atas kesepakatan oleh Pak Sukani dengan orang tua istrinya itu untuk melunasi hutang.

"Kok cepet pulangnya??" tanya Leni, Nama dari istri Pak Sukani yang sebenarnya adalah istri keduanya. Sedangkan Istri Pak Sukani yang pertama sudah bercerai dengannya beberapa tahun silam.

"Kenapa?? gak suka aku di rumah??" ledek Pak Sukani.

Leni tersenyum "Kalau sudah tau, kenapa harus nanya??"

"kau tau kalau aku gak bisa ninggalin istri cantikku ini sendirian di rumah, bisa-bisa ada berandalan kurang ajar yang menikmati tubuh seksinya ini " Ucap Pak Sukani mendekati istrinya. Sedangkan Leni terlihat muak dengan perkataan Pak Sukani yang selalu saja berpura-pura dan bermain-main dengannya sesuka hati.

"Lepasin!!" teriak Leni pada Pak Sukani yang mencoba memeluk tubuhnya.

Pak Sukani tersenyum berbisik "Kau yakin mau menolak aku di depan anak kita??" ancam Pak Sukani memberi gestur ke arah belakang Leni.

Dari sana, Radit si putra semata wayangnya berlari menuju ke arahnya "Papahh??? papah udah pulang???" teriak bocah yang masih berumur 7 tahun tersebut.

"Iya papah udah pulang. kamu baik-baik saja kan??" tanya Pak Sukani pada anaknya.

"Aku baik Pah! Papah bawa oleh-oleh gak??" tanya Radit bersemangat menatap barang bawaan ayahnya.

Pak Sukani mengangguk "Ohh bawa dong! papa bawa mobil-mobilan baru buat kamu" Tunjuk Pak Sukani membuka hadiahnya.

"Oh iya Pah! kemarin Om Daniel main kesini loh!" Ucap Radit begitu tiba-tiba.

Membuat guratan wajah Pak Sukani menjadi berubah geram menatap ke arah Leni "Oh ya?? memangnya dia ngapain disini??" tanya Pak Sukani tak melepas pandangan dari istrinya yang sudah mulai agak panik.

"Katanya dia main dokter-dokteran sama mamah didalam kamar" balas Radit begitu polosnya.

Leni yang daritadi diam, kemudian membuka suaranya "Ini cuma salah paham Pa!" ucapnya memelas ke arah Pak Sukani yang sudah menggertakan giginya menahan emosi. Ternyata Leni masih saja berhubungan dengan pria yang juga sekaligus mantan pacarnya itu.

"Yasudah! anak papa main di kamar gih. Papa mau ngomong sesuatu sama Mama" senyum Pak Sukani begitu lebar. Tapi tentu saja itu adalah sebuah senyuman palsu.

"Pah!! Pliss" Ucap Leni yang sudah mulai tau apa yang akan diperbuat oleh suaminya tersebut.

Pak Sukani kemudian menarik lengan istrinya tersebut "Ikut aku!!" perintahnya begitu marah.

Kemudian Leni pun di tarik paksa oleh Pak Sukani ke dalam kamar yang berada dilantai atas dan langsung menghempaskan tubuh mungil istrinya tersebut diatas ranjang. Tak lupa dia juga mengunci pintu kamar agar tidak ada yang mengganggunya selama dia menginterogasi istrinya itu.

"Jadi, kamu masih belum bisa berhenti" Ucap Pak Sukani membuka ikat pinggang yang mengikat celananya.

Sementara Leni sudah menggigil ketakutan karena tau apa yang akan diperbuat oleh suaminya tersebut "Pah! Aku mohon" ucapnya begitu memelas.

"Diam kau!!" Ancam Pak Sukani mulai mengikat tangan istrinya dengan ikat pinggang.

Tubuh telentang Leni pun kemudian ditindih oleh Pak Sukani yang terlihat penuh nafsu dan amarah tersebut. Dengan beringas Pak Sukani kemudian mencium wajah cantik dan manis milik Leni, Nampak Pak Sukani seperti anjing kelaparan menyosor-nyosor wajah cantik istrinya itu.

”Ahh…” Leni hanya bisa menjerit dalam hati karena mulutnya telah dikunci dengan ciuman liar. Pak Sukani sudah berubah menjadi binatang buas yang siap menerkam korbannya.

Pak Sukani kembali menarik wajahnya. Tangannya menyibakkan rambut halus yang ada pada tengkuk istrinya tersebut yang terlihat begitu putih dan bersih. Bibir berkumis tipis miliknya itu kemudian mendarat pada tengkuk Leni. dan membuat Bulu romanya segera berdiri karena kegelian.

Tangan Pak Sukani tak tinggal diam dan berusaha menjangkau dada istrinya. Leni sempat menolak dan mencoba berbalik untuk segera menghindar. Namun Pak Sukani tak melepaskannya. Sebelah tangannya segera menahan punggung Istrinya tersebut. Sementara yang sebelah lagi mulai menjalar pada dada yang terbungkus daster warna biru yg dipakai oleh Leni.

“Tetekmu semakin hari semakin besar sayang! apa karena keseringan dijamah sama si Daniel itu??” kata-kata kotor sekaligus memuji keindahan tubuh Leni keluar dari mulut Pak Sukani ketika dia berhasil menurunkan tali daster istrinya. Kini payudara milik Leni hanya tinggal terbungkus oleh BH nya. Namun karena sakit hati, Leni pun tak menjawab sama sekali perkataan suaminya tersebut.

Tubuh Leni bergerak-gerak tidak karuan, kadang ia melenting, atau bergerak ke kanan dan kekiri mencoba menghindar dari jamahan suaminya yang begitu kasar. Terasa olehnya kemudian, tangan Pak Sukani memaksa menarik paksa celana dalamnya kebawah usai dia menyingkap daster pendek yang digunakan oleh Leni.

“Hmmphhh.. paahh..sttoopp... hemmpphh..” Protes Leni yang tak dihiraukan oleh Pak Sukani.

Leni tersentak kaget saat dengan kasar Pak Sukani menusuk liang vaginanya yang masih benar-benar kering tersebut dengan dua jarinya. Leni tak kuasa menahan sakit karena jari-jari Pak Sukani terbilang besar dan bertekstur kasar.

"Masih kering???!! kau benar-bena berniat untuk tidak melayaniku??? hahh????" Gertak Pak Sukani yang kemudian langsung mengocok vagina Leni dengan kasar.

Tentu saja Leni merasa kesakitan. Dia berusaha menghindar dan meronta tapi tak bisa melepaskan diri dari Pak Sukani karena tangannya terikat dan tubuhnya tertindih oleh badan suaminya tersebut. Dan penolakan dari Leni justru malah membuat Pak Sukani makin beringas padanya. Ciumannya makin menjadi-jadi serta kocokan jarinya divagina Leni makin kencang, membuat tubuh Leni bergerak-gerak berusaha membebaskan diri.

"Pahhh!! brentiihh!! akuu mohonn!!! sakittt!!!" pinta Leni mengiba yang sama sekali terlihat tidak berdaya ditangan Pak Sukani.

Namun dalam ketidakberdayaannya tersebut dia tetap berusaha mencoba menghentikan perbuatan kasar suaminya "Aaakkuuhh... akkkuuhh.. akan layannninhh papaahhh!!" lanjutnya berbicara dan mencoba bernegoisasi.

"Oh ya???" Pak Sukani tersenyum puas melihat istrinya Leni lagi-lagi menyerah karena perbuatannya. Dia langsung menghentikan kocokan paksanya di vagina Leni yang mana membuat Leni hampir saja menangis karena kesakitan.

Pak Sukani sebenarnya tak berniat untuk menyakiti Leni sama sekali. Jauh di lubuk hatinya dia justru begitu mencintai istrinya tersebut meski memang tak pernah mendapat balasan dari Leni sendiri. Akan tetapi dia tidak ingin merasa seperti suami lemah dihadapan Leni yang terus-terusan menguji kesabarannya dengan berselingkuh bersama mantan pacarnya dulu yang bernama Daniel itu.

Leni seakan tau kalau Pak Sukani benar-benar merasa cemburu jika dia berselingkuh dengan Daniel, dan itu dimanfaatkannya untuk membalas dendam atas semua rasa sakit yang dari dulu Pak Sukani berikan padanya. Leni yang sama sekali tidak sudi menikah dengan Pak Sukani, justru malah tak punya pilihan lain demi kedua orang tuanya yang berhutang banyak pada Pak Sukani. Dan dia pun mengorbankan Daniel cinta sejatinya.

"Kau bilang mau melayaniku?? kenapa malah bengong saja??" sindir Pak Sukani yang melihat istrinya hanya diam saja setelah dia melepaskan ikatan ikat pinggangnya di tangan Leni.

"Maaf Pah!" ucap Leni kagok dan segera buru-buru mengambil posisi. Dia tidak mau kalau Pak Sukani berubah pikiran lalu kembali berbuat kasar padanya.

Leni segera merubah raut wajahnya yang tadi masam, menjadi wajah istri yang begitu senang melayani suaminya "Papah baringan aja! biar Mamah yang kerja" balasnya manja dengan terpaksa.

Dalam hati, Pak Sukani sedikit meringis melihat istrinya tersebut berusaha berpura-pura manja dan bersikap mesra terhadapnya hanya karena dia takut dikasari seperti tadi. Pak Sukani heran karena sudah lebih dari 8 tahun dia menikahi Leni, namun tak pernah sekalipun dia mampu menaklukkan istrinya tersebut. Leni terus-terusan menolaknya meskipun dia sudah mencoba bersikap lemah lembut sekalipun. Hingga akhirnya Pak Sukani pun memutuskan harus berbuat kasar terlebih dahulu setiap kali dia ingin dilayani oleh istrinya itu sendiri.

"Aku buka yah pah!" Ijin Leni pada Pak Sukani untuk membuka celana jeans yang sedang di pakainya.

Sebelum Pak Sukani sempat menjawab, Leni sudah mengarahkan tangan mungilnya tersebut ke selangkangan Pak Sukani dan dengan terampil membuka resletingnya. Tanpa kesulitan, Leni mengeluarkan batang kemaluan suaminya itu dan menaruhnya dalam genggaman. Tampak Penis besar milik Pak Sukani belum menegang seutuhnya, dan harus Leni akui juga, Penis milik suaminya itu lebih besar dibandingkan dengan Daniel selingkuhannya.

"Kau pasti berpikiran kalau kontol ku lebih besar dari si Daniel itu bukan???" Tanya Pak Sukani yang seperti menebak jalan pikiran Leni sendiri.

Memang ini bukan pertama kalinya Leni melihat kemaluan suaminya tersebut, namun setiap kali dia menatap penis besar itu, tak dapat dipungkiri bahwa benda itu membuat darah Leni juga berdesir dan nafsunya timbul.

Sedetik kemudian, Leni sudah dalam posisi siap menerkam. Lalu, ”Slruupp..” dengan lembutnya Leni melahap batang Pak Sukani ke dalam mulutnya.

”Ouoohhh... Mantaapphh!!!” sekarang gantian Pak Sukani yang menjerit pelan, namun bukan karena kesakitan. betapa ia merasakan kehangatan dan kelembutan mulut istrinya ini pada batang penisnya.

Leni menjilati penis Pak Sukani perlahan dari pucuk kepala terus menelusur ke bawah, sampai mendekati kedua bola pada pangkal kemaluannya. Setelah menyapu perlahan, mulutnya dengan terampil mulai mengenyoti buah zakar itu dengan lembut, bergantian kiri dan kanan, sementara tangannya tetap mengurut dan meremas-remas batangnya yang terasa semakin menegang.

”Ya Sayang… mppphhh.. enak!!! semakiinn hari hisapanmu semakin bagus seperti pelacurrr” tanpa sadar keluar kata ejekan dan rintihan nikmat dari mulut Pak Sukani yang menggelinjang keenakan oleh oral yang dilakukan istrinya.

Sementara Leni mencoba fokus memberikan servis terbaiknya agar suami yang dikenalnya cukup kuat dalam berhubungan seks tersebut, dapat ejakulasi dengan cepat sehingga penderitaannya segera selesai. Tak sesenti pun kejantanan Pak Sukani yang tak tersapu oleh lidahnya yang mahir itu. Leni juga mengemut-ngemut kantong pelir Pak Sukani dengan gemasnya sehingga kenikmatan yang diberikan oleh Leni pada suaminya itu jadi sangat total dan berlipat ganda.

”Ehhmm… mplookk...mpplookk..kclookkk” sayu-sayu terdengar juga bunyi mulut Leni yang semakin ganas mengenyot batang kemaluan Pak Sukani yang hanya bisa masuk seperempatnya saja di dalam mulut mungilnya..

Sekiranya ada sekitar 10 menitan Penis Pak Sukani berada di dalam mulut Leni dan jadi bulan-bulanannya. Penis besar dan berurat miliknya tersebut tampak sudah sangat mengkilat dan basah oleh air liur Leni yang banyak sekali.

”Aku goyang yah Pah!” pinta Leni sambil langsung memposisikan tubuhnya naik ke pangkuan Pak Sukani dan mengarahkan batang kemaluan yang masih berada dalam genggamannya itu ke liang vaginanya yang sudah lumayan basah. Leni tak ingin berlama-lama memberikan servis mulutnya pada Penis Pak Sukani karena dia melatih skillnya tersebut untuk bukan untuk Pak Sukani, tapi untuk memuaskan Daniel selingkuhannya.

”Ahh… nanti dulu sayangg!” Pak Sukani berusaha untuk menahan, ingin hisapan itu berlangsung lebih lama lagi.

Namun bukannya menjawab, Leni malah terus membimbing batang rudal Pak Sukani dan menancapkan ujungnya di belahan lubang vaginanya yang sudah merekah lebar. Penis suaminya itu ia gesek-gesekkan terlebih dahulu di bibir vaginanya, sesekali dibiarkannya membelah gemas bibir kemaluannya tersebut lalu ditariknya keluar lagi. Berapa kalipun Leni melewati ini, rasanya dia masih gugup dalam melakukan proses penetrasi karena ukuran Penis Pak Sukani terbilang sangat besar.

Dengan posisi jongkok, Leni memejamkan matanya dan perlahan menurunkan badannya hingga batang penis Pak Sukani itu mulai menerobos masuk saat Leni mulai mendudukinya perlahan-lahan.

"Ouugghhhh" lenguh Leni yang merasakan benda tumpul tersebut memenuhi rongga kewanitaannya sedikit demi sedikit.

Pak Sukani tersenyum puas melihat ekspresi istrinya itu. Apalagi dibawah sana, Pak Sukani sudah merasakan kalau liang kemaluan istrinya berkedut-kedut dan sudah basah oleh cairan kewanitaannya, yang menandakan kalau Leni sudah dalam keadaan nafsu birahi yang cukup tinggi meski awalnya dipaksa cukup keras.

”Aduhhh... sejakk kapan kau belajar binal beginiii??” rintih Pak Sukani saat merasakan denyutan lembut dengan irama teratur di liang kemaluan Leni yang seperti meremas dan menggigit-gigit sekujur batang kemaluannya. Seumur-umur dalam pernikahannya dengan Leni, baru kalu ini dia merasakan servis yang begitu memanjakan dari istrinya tersebut.

Leni hanya tersenyum sedikit sambil terus menggerakkan pinggulnya naik turun. Dalam pikirannya dia harus segera menuntaskan hasrat suaminya tersebut sebelum dia sendiri yang menyerah terlebih dahulu karena perbuatannya sendiri. Harus diakuinya kalau Penis besar suaminya itu sangat membuat nafsunya bangkit dan menggila. Dinding-dinding vaginanya seakan-akan seperti digaruk dari rasa kegatalan yang amat sangat menyiksanya juga.

"Pantes saja si Daniel itu tak mau meninggalkanmuu sayangg!! oohhhh.. kauu begitu pintarrr sekaraanggg!!" Puji Pak Sukani sambil Penis besar itu juga terus keluar masuk dalam dekapan bibir liang kemaluan istrinya.

Tak lupa Pak Sukani terus-terusan menyebut nama Daniel karena dia merasa cemburu dan horny disaat yang sama ketika membayangkan kalau servis nikmat vagina istrinya ini juga ikut dirasakan oleh Daniel. Bahkan secara suka rela dan penuh cinta dari Leni.

Pak Sukani sendiri membantu dengan menggerakkan pinggulnya seirama tubuh sang istri. Sementara di pusat kenikmatan mereka, terdengar kecipak-kecipak cairan yang keluar dari kemaluan Leni yang mengguyur dan membasahi batang penis Pak Sukani yang begitu luar biasa besar.

"Mppphhh... Papaahh.. beluumm mauu keluaaarrr???!!" tanya Leni dalam lenguhannya. Dia tidak menyangka suaminya masih bertahan sementara dia sudah mulai merasakan denyut-denyut vaginanya akan berkontraksi karena mendekati puncaknya.

Pak Sukani tersenyum, nampak sekali istrinya tersebut mencoba membuat Pak Sukani menyerah duluan. Namun Pak Sukanipun mencoba sekuat tenaganya untuk bisa bertahan agar kenikmatan yang jarang-jarang dia dapatkan dari istrinya tersebut bisa bertahan lama. Meski memang dia juga sudah merasakan kalau dia akan berejakulasi sebentar lagi.

”Pelan-pelan, Sayang!!. Bisa patah punyaku kalau seperti ini!” sela Pak Sukani mencoba mengalihkan perhatiannya dari goyangan luar biasa Leni sambil meremas-remas gundukan payudaranya kuat-kuat.

Tapi seperti kesetanan, Leni tidak menghiraukannya. Puncak kenikmatan itu sudah semakin jelas terbayang seraya bongkahan pantat semoknya itu terus bergoyang liar mempermainkan batang penis suaminya tersebut yang terasa tertancap begitu dalam.

”Uuuuhhh... Paahhhh!!!, Akkuuhh... kayaakkknyaa!” bisik Leni dengan mata merem melek menikmati hujaman penis Pak Sukani di liang senggamanya.

Mengerti bahwa istrinya tersebut akan mencapai puncaknya, Pak Sukani pun dengan gerakan cepat langsung membalik posisi mereka yang dari awal berada dengan posisi women on top, menjadi posisi misionaris yang normal tanpa melepaskan Penis besarnya dari vagina Leni.

"Ouugghh.. Kau begitu jalang sayanggg! munaafiikkk sekaliii" Hina Pak Sukani yang melihat istrinya sedari awal bersikap penuh penolakan tersebut namun ujung-ujungnya malah merasa nikmat.

Pak Sukani segera mempercepat gerakannya memompa vagina Leni. Terasa olehnya lelehan lendir yang keluar dari liang kemaluan Leni semakin banyak di antara bibir dan batang penisnya.

”Hehehehehe. apa kau sudah mau keluarr sayaanggg??!! jangan diam-diam sajaaa!!” Ucap Pak Sukani penuh kemenangan.

"Iyaahh paaahh!! akuuuh!! sedikittttt lagiii!!" jerit Leni semakin kuat. Membuat Pak Sukani pun semakin bersemangat menggenjot vagina miliknya.

Dalam posisi seperti ini, terasa sekali milik Pak Sukani seperti menyentuh hingga ke mulut rahimnya. Setiap hujaman yang Pak Sukani berikan, maka erangan Leni yang tertahan terdengar semakin mengeras.

"Akkuuu keluarrr!! akkkuu keluarrr!! Aaaaaaarrggghhhhhhhhhh" teriak Leni begitu hebat saat gelombang nikmat itu menghantam tubuhnya.

Leni melenting-lenting dalam pelukan Pak Sukani dan melonglong seperti seekor singa betina yang sedang dalam kesakitan. Otot-otot vaginanya berkontraksi begitu hebat memeras dan memelintir Penis Pak Sukani yang sedang keluar masuk menusuk.

Sampai akhirnya, denyut-denyut nikmat yang ikut dirasakan oleh Pak Sukani tersebut kian terasa semakin menghebat. Bagaimanapun Pak Sukani berusaha untuk menahannya, rasa itu tetap semakin menjadi-jadi karena jepitan vagina istrinya yang begitu hebat.

”Ohh.. Sayang... aku keluar.. arghhhh” tak sampai beberapa detik setelah istrinya Orgasme, batang kemaluan Pak Sukani pun akhirnya meledak mengeluarkan semua isinya. Benda itu berdenyut-denyut keras di dalam liang vagina Leni, dan menembakkan bermiliar-miliar sel sperma yang akan memenuhi rahim milik istrinya tersebut, memenuhi dengan cairan sperma yang begitu hangat dan kental.

Baik Pak Sukani maupun Leni istrinya kemudian hanya terdiam terengah-engah dengan tubuh yang basah dan mengkilat oleh keringat setelah persetubuhan hebat mereka. Keduanya berusaha menghirup oksigen sebanyak mungkin untuk memenuhi rongga paru-paru mereka yang daritadi berkerja keras dalam memompa udara untuk memberikan mereka kekuatan.

Leni sendiri mengutuk diri sendiri atas ketidakmampuannya bertahan dalam menghadapi serangan syahwat dari suaminya. Sedangkan Pak Sukani merasa sangat puas dengan apa yang sudah istrinya itu berikan hari ini.

"Huuhhhh.. Kau tau?? aku sepertinya ingin membuat sebuah kesepakatan denganmu" Ucap Pak Sukani membuka pembicaraan.

Leni mengernyit heran karena suaminya tersebut kini menawarkan sesuatu yang selama ini tengah dia nanti-nanti, yaitu sebuah rencana kesepakatan yang sudah menjadi ciri dari Pak Sukani dalam menginginkan sesuatu.

"Kesepakatan macam apa??" tanya Leni membalik badannya menatap Pak Sukani.

"Kau pasti mengenal Nurul bukan??" tanya balik Pak Sukani.

Sejenak Leni berpikir tentang orang yang bernama Nurul "Maksud papa Nurul istrinya Mas Haris??"

"Ya. kau benar! Aku ingin kau membantu ku untuk mendapatkannya" senyum bejat Pak Sukani pada Leni.

"Astaga, Papa berniat untuk mendapatkan Nurul??? Jangan Pa!! Nurul untuk seorang Akhwat dan perempuan baik-baik" protes Leni tidak menyangka kalau suaminya ternyata menargetkan perempuan baik-baik seperti Nurul untuk ditidurinya.

"Sudah! Aku tidak butuh simpati bodohmu!" kesal Pak Sukani kemudian. Lalu dia melanjutkan "Kalau kau bisa membantuku mendapatkan dia, aku akan biarkan kau berhubungan dengan Daniel brengsek itu semaumu, Bahkan kalau kau mau, aku bisa menceraikanmu!"

"JEDAAAAAR!!!!!!!!!!" seperti sebuah petir di siang bolong, Leni pun begitu kaget dengan apa yang akan ditawarkan oleh suaminya tersebut. Sebuah kesempatan besar yang telah di tunggu-tunggunya untuk lepas dari belenggu sang Suami.



Leni​


=======================================================

Sementara itu di rumah Nurul.

Pak Primus tersenyum puas sambil merekam apa yang sedang terjadi di hadapannya sekarang. Nurul si Akhwat alim yang sudah menjadi target rencananya tersebut tengah mengutak-ati dan mencolok-colok Vaginanya sendiri dalam keadaan telanjang penuh nafsu. Tubuh perempuan itu terlihat mengkilat basah oleh keringatnya sendiri karena dia sedang dalam keadaan birahi yang begitu besar.

Diatas ranjang, Nurul terduduk menyandar sambil mengangkangkan kakinya dengan sangat lebar, mengekspos vagina ranum miliknya kehadapan Pak Primus dan juga kamera yang sedang merekam aksinya tersebut. Wajahnya begitu memerah penuh nafsu seperti udang yang sedang di rebus dan tubuhnya tidak tertutup apa-apa lagi selain sebuah jilbab besar yang tengah melekat dikepalanya dan menutupi sebagian payudaranya. Sedangkan tangan Nurul, tidak henti-hentinya bermain di daerah selangkangannya sendiri.

"Hmmmm.. baguss sayang!! teruss!! puaskan dirimuuuu" Ucap Pak Primus menyemangati Nurul yang tampak begitu bernafsu.

Dalam hatinya, Pak Primus bersorak sorai begitu senang karena sebentar lagi dia akan mencicipi tubuh Nurul yang begitu membangkitkan nafsunya. Namun dia berusaha menahan diri terlebih dahulu karena dia ingin merekam sebuah video introduksi Nurul untuk para Clientnya nanti. Agar ketika Pak Primus menjajakan dan menjual tubuh Nurul nanti, dia tidak perlu repot-repot memperkenalkan orangnya secara langsung.

Dan video ini juga akan menjadi senjata ampuh untuk mengancam Nurul jika dia tidak mau menuruti keinginan Pak Primus.


#Bersambung..................



Duh!! Aduh!! aduuhhh!! gimana ini suhu?? Nurul dalam bahaya besar!!!! Maju kena mundur kena.
mana ini yang katanya mau jadi pahlawan dengan gerakan #SavingNurul nya. tolong selamatkan Nurul segeraaaaa. wkwkkwkkwkwkw.
 
Wah nyiapin perangkat buat nge-hack hp si primus nih buat hapus hasil rekamannya. Sama nyiapin golok buat kebiri si Sukani wkwkwk
 
Klo gga ternoda berarti bkn nurul tokoh utama wanitanya hahahah
Reader justru nungguin part nurul ternoda :hore:
 
Waduh ada dua singa, satu serigala dan satu rubah yang mendekati Nurul :tidak: :galak:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Nurul...siapa yg bakal pertamax mendapatkan Nurul..yang mula kehausan :panlok3:
 
apa ane melewatkan satu bagian? kok tiba2 nurul udah colmek di depan Primus aja mana bugil lagi. gak rela banget dah... ane mah pengennya dia ama sean aja pake cinta.
Nah iya bener juga. Ada time skip kah?
 
Wah nyiapin perangkat buat nge-hack hp si primus nih buat hapus hasil rekamannya. Sama nyiapin golok buat kebiri si Sukani wkwkwk
waduh. ada hekel onanimos nih keknya. wkkwkwkw
Klo gga ternoda berarti bkn nurul tokoh utama wanitanya hahahah
Reader justru nungguin part nurul ternoda :hore:
hahaha. jadi Nurul harus wajib tergoda ini ya suhuuu...
sepertinya rahim Nurul bakal jadi gado2 sperma..
anjayy. gado2 sperma. saya suka kata2 anda. wkwkkwk
Bakal binal kayak ummi nya nih wkwkwkw
kwkwkwkwk. masih jauh level kebinalan Ummi dari Nurul suhu. wkwkkw
dibuat 3some aja hu... sama2 enak wkwkwkwk
waw. Nurul yang alim ini udah mau 3some aja langsung???
apa kata duniaaaaaaaaaaaa
 
Bimabet
Waduh ada dua singa, satu serigala dan satu rubah yang mendekati Nurul :tidak: :galak:
serigala sama rubah sekarang udah masuk jenis singa ya suhu?? wkwkkwkwkw
Asik.....Nurul bisa hamil nih.
Nurul dari dulu bisa hamil suhu. tinggal nunggu orang yg buahi saja yg belum ada. kwkwkw
Sukarni vs primus nih....
Dan Haris pun pulang menyelamatkan istrinya sendiri. Tamat.
Kira2 siapa yg duluan nyoblos nurul
Nurul...siapa yg bakal pertamax mendapatkan Nurul..yang mula kehausan :panlok3:
kalau menurut saya sih Haris suaminya Nurul hu. kwkwkwk
apa ane melewatkan satu bagian? kok tiba2 nurul udah colmek di depan Primus aja mana bugil lagi. gak rela banget dah... ane mah pengennya dia ama sean aja pake cinta.
Nah iya bener juga. Ada time skip kah?
Suhu gak ngelewatin satu chapter pun kok jangan bingung. wkkwkw. emang ceritanya cuma sepotong gitu. hahahha
kalau mau tau asal mula nya???? tetap nantikan chapter2 selanjutnyaaaaa.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd