Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
3---crot nikmat

"ha ha ha ha...", tawaku dengan rasa geli namun malu disamping pak fer yang menyetir mobilnya.
"kok ketawa..", ujar pak fer, "ayo coba... gak apa-apa... kan udah sama-sama dewasa...", lanjutnya.
"malu ah pak.... lagian aku gak biasa...", jelasku kepadanya.
"gak usah malu... kan kamu juga suka kan...", balas pak fer sambil tetap mengemudi.
"emhh.. tapi jangan diketawain...ya pak... hi hi hi...", ujarku sambil tersipu malu.
"masa diketawain... malah seksi kok.. ", ujar pak fer menoleh kearahku, "ayo coba...", lanjutnya.
"emmhh.... kontol....", ucapku sambil kulihat pak fer yang tersenyum membuatku malu menyebutkan kata itu.
"tuh seksi banget kan... coba lagi...", ujarnya.
"kontol...", ucapku lagi hanya menurutinya dengan malu-malu.
"tuh malah bikin napsu dengernya...", ujarnya tangannya mulai menggenggam tanganku.

"coba liat tri... sebentar aja.. kangen...", pintanya dengan raut sudah mupeng.
"iih pak fer... ", ucapku namun sambil senyum-senyum mendengar kata "kangen"-nya sambil aku menyingsingkan gaun gamisku dan aku memang sudah melepas celana dalamku sejak dikantor tadi tadi sebelum jam kantor selesai atas permintaan pak fer. gaun gamis sudah tersibak dan aku membuka kedua kakiku mengangkang lebar-lebar memperlihatkan bulu kemaluanku kepadanya.
"ah cakep banget... mulus banget tri...", punjinya sambil mengelus-elus pangkal pahaku dan saat tepat mobilnya berhenti karena lampu merah, pak fer memintaku mengangkang lebih lebar.
"aaah... pak feeerrrrr...nanti ada yang liat.... ", lenguhku dengan jarinya mencolok lubang vaginaku membuatku melenguh nikmat.
"ah emang masih sempit dan hangat banget memek kamu tri...", pujinya lagi.
"aku suka cukuran jembut kamu tri... rapih..." , pujinya lagi membuatku tersenyum.
"aaaaahhhh pak ferrrr geliiii...", lenguhku lagi saat itilku di diusap-usapnya dan aku menggeliat menahan rasa nikmat.
"ini udah keras tri itilmu...", ujarnya dan saat lampu hijau menyala aku menutup selangkanganku merapihkan gaun gamisku dan kembali duduk dengan manis di samping pak fer yang mengemudi.

"tri ... tolong dikocokin tri...", pintanya, aku menoleh dan tanganku bergerak seperti yang dimintanya membuka sleting celananya dan kudapati kontolnya yang menjulur keluar mengeras tanpa celana dalam yang membungkusnya.
"iih pak fer gak pake celana dalam juga...", ucapku tersenyum sambil ku genggam kontol nya yang hangat dan keras dengan kepala jamur nya yang merekah indah terlihat besar.
"kontol... kontol gede...", bisik hatiku dengan penuh napsu.
"iya... udah ngaceng tri....", ujarnya.
"kontol ngaceng...", timpalku sambil tersenyum dan pak fer ikut tersenyum.
"nah gitu dong... gak apa-apa... seksi dengernya bikin greng....", jelasnya sambil ku kocok kontolnya. aku tersenyum dan sesaat kemudian aku menyebutnya lagi.
"kontol gede... kontol gede ngaceng...", ucapku tersipu dan melihat pak fer yang tersenyum dan memujiku, tanganku dengan lembut mengocok kontolnya di bawah stir mobilnya yang perlahan melaju.

"wah jangan sampe muncrat kemana-mana ini tri...kamu isep tri....", pintanya dan tanpa menjawab aku merunduk dan ku hisap kontolnya di mulutku sambil pak fer terus mengemudi. kepala kontol nya yang besar kulumat dengan bibirku sementara lidahku membelai lubang pipis di kepala kontol itu.
"ooh terus tri...", ucap pak fer.
"pak fer gak apa-apa nanti kalo crot lagi nyetir ?", tanyaku
"gak apa-apa.. terkendali kok...", jawabnya dan aku kembali mengulum kontolnya dengan kepala bergerak naik turun. sesekali satu tangan pak fer membelai kepalaku yang terbungkus kerudung. atau meremas buah dadaku dengan lembut.
"aaah tri nikmat banget sepongan kamu tri... terus tri...", ujarnya hingga akhirnya ia mengejang dan aku menahan spermanya dengan mulutku. sperma hangat itu menyembur dengan deras di dalam mulutku hingga semprotan terakhir dan kontolnya menjulur keluar dari mulutku dengan mulutku yang dipenuhi sperma sambil tanganku mencari-cari tisu.
"di telen aja tri... buat obat awet muda... ", ujar pak fer dan entah kenapa aku menurut saja dan aku menelannya glek...
"ih pak fer tega gak ada tisu...", protesku.
"kan gak apa-apa ditelen sama kayak kamu jamu telur ayam kampung...", jelasnya dengan nafasnya yang kulihat masih terengah sambil mengemudi perlahan di pinggir jalan.
"cium tri...", pintanya lagi dan aku menyambut bibirnya yang melumat bibirku yang masih beraroma spermanya sendiri.

"tri kapan kita bisa ML lagi ya tri...?", tanyanya.
"gak tau pak...", jawabku singkat dalam hatiku sekarangpun aku mau saja, pikirku.
"gimana kalo lusa kita cuti bersama... tri ?", ajaknya dan aku mengangguk setuju.

Bersambung Halaman 15 <----------------------------------
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd