Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

aku dan mangsaku

Bagian keempat

POV TANTE

Namaku adalah Hanin Hanania. Aku seorang istri dan juga ibu satu anak dan sebentar lagi akan lahir anak kedua. Sekarang aku sedang hamil 7 bulan. Hari ini salah satu keponakanku akan datang ke kotaku. Namanya tunjung mahardhika dia adalah anak dari kakak perempuanku sekaligus anak dari laki laki itu, laki laki yang menjadi suami kakakku dan sekaligus laki laki yang mengambil perawanku cinta pertamaku.

Sekitar pagi hari aku mendapat pesan dari keponakanku kalo dia sudah sampe diterminal dan minta dijemput. Akupun bergegas menuju terminal untuk menjemputnya. Sampai diterminal kuparkirkan mobilku lalu kemudian masuk ke dalam terminal untuk mencari tumo. Beberapa saat mencarinya akhirnya aku menemukannya namun aku tak langsung menghampirinya. Aq diam ditempatku untuk sejenak memperhatikannya. Kulihat wajah dan perawakannya sangat mirip dengan ayahnya cinta pertamaku. Sekilas teringat masa masa dulu saat aku diam diam berselingkuh dengan ayahnya dan sampe sekarang aku masih sedikit menyimpan perasaan padanya. Saat aku melihat tumo keponakanku entah kenapa hatiku sedikit berdebar seperti saat pertama kali bertemu dengan ayahnya dulu. Apakah aku sekarang jatuh cinta pada anaknya?? Tidak, itu tidak mungkin. Tiba tiba ada suara panggilan yang membuyarkan lamunanku.

Tumo : tante….tante…..tante hanin…..

Mendengar suara panggilan dari tumo aku segera bergegas berjalan kearahnya. Aku yang sedang hamil besar berjalan pelan pelan. Namun semakin jarakku dekat dengannya hatiku semakin berdebar. Ya tuhan kenapa lagi aku ini… tidak boleh!! Harus kubuang jauh jauh pikiranku ini.

aku : kamu gak nuggu lama kan??
Tomo : enggak kok tan
Aku : barang barangmu ga ada yang ketinggalan kan??
Tomo : ga ada kok tan
Aku : ya udah kalo gitu ayo berangkat
Tomo : ok tan

Aku mencoba sibiasa mungkin berbicara dengannya walapun hatiku tetap berdebar debar, namun saat aku berbicara dengannya, sekilas kuperhatikan mata tumo selalu mengarah kepayudaraku. Apa dia suka payudaraku??? Apa dia tertarik padaku??? Apa menariknya wanita yang sedang hamil besar sepertiku


Skip

hari ini adalah ospek pertama tumo. Saat subuh aku keluar kamar kulihat tumo masih belum bangun. Akupun bergegas kekamarnya untuk membangunkannya karena khawatir dia akan telat dihari pertamanya. Akupun langsung masuk kekamarnya. Saat melihatnya tidur entah kenapa hatiku Kembali berdebar. Aku lalu duduk dipnggiran Kasur tumo. Namun yang kulakukan bukan segera membangunkunya aku malah memperhatikan wajahnya sejenak. Kemudian kuelus elus wajahnya….kenapa persaanku jadi tak karuan seperti ini. aku segera menyadarkan diriku dari lamunanku kemudian kubangunkan keponakanku itu. Kugoyang goyangkan tubuhnya dan akhirnya dia terbangun. Setelah terbangun aku langsung menyuruhnya mandi dan bergegas berangkat agar tidak telat. Saat tomo bangun kuperhatikan dia selalu melihat payudaraku dan ternyata tanpa sadar pagi itu aku hanya menggunakan jilbab dan daster tipis tanpa bh. Alahasil putting payudaraku terlihat menonjol dari dalam dasterku. Aku yang sadar langsung bergegas keluar kamar tumo. Kulihat setelah itu tumo juga bergegas ke kamar mandi.

Akupun Kembali masuk kekamarku. Saat kuingat kejadian tadi entah kenapa perasaan yang seharusnya malu malah malah menjadi senang. Entah kenapa aku senang dia melihat payudaraku dengan takjub.

Malam harinya sekitar jam 10 malam aku keluar kamar karena haus. Saat melewati kamar tumo kulihat pintu kamarnya sedikit terbuka. Apakah dia belum tidur??? Aku segera menuju kamarnya untuk segera menyruhnya tidur karena besok dia harus bangun pagi. Saat sampai didepan pintu kamarnya aku mendengar suara desahan laki laki dan perempuan seperti sedang ngentot. Apa jangan jangan tumo sedang nonton film porno. Aku lalu mencoba mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka, namun yang kulihat tidak sesuai ekspetasiku. Yang kulihat adalah tumo dan bibi sedang ngentod diatas kursi.

Kulihat bibi sedang duduk dipangkuan tumo dengan posisi membelakangi tumo. Pantatnya naik turun diatas kontol tumo. Ekspresi wajahnya terlihat begitu menikmati penetrasi kontol tumo. Aku tidak menyangka tumo dan bibi akan melakukan perbuatan zina ini. aku yang melihat kejadian itu bukannya marah tapi malah cemburu. Kenapa bibi…kenapa bukan aku yang ada diatas pangkuan tumo sekarang. Entah kenapa aku malah begitu iri dengan posisi bibi saat ini. kontol tumo yang begitu besar terlihat jelas keluar masuk memek bibi. Melihat hal itu akupun jadi terangsang. Memekku sendiri sudah mulai basah. Beberapa saat kemudian sepertinya permainan mereka akan selesai. Dan betul tak berapa lama tumo keponakanku memuncratkan maninya di wajah bibi. Andai mani itu muncrat padauk pasti akan kutelan sampe habis. Akupun segera Kembali kekamarku sebelum mereka berdua menyadar keberadaanku.

Didalam kamar pikiranku semakin tidak tenang. Sejak kapan mereka melakukan hal itu. Padahal tumo baru beberapa hari tinggal disini. Selain itu aku juga semakin kesal kenapa tumo lebih memilih bibi bukan aku. Seharusnya aku yang naik turun diatas kontol besarnya. Aku terus mencolok memekku dengan kedua jariku……oooohhhhhh….tuumooo……genjot memek bibi tumo…….tak beberapa lama seerrrr….seeerrrr…..aku orgasme sampai squirt. Apa yang telah kulakukan kenapa aku cemburu dengan perzinahan mereka, kenapa aku membayangkan tumo ngentotin aku, aku ini tantenya. Tapi perasaanku ini tak bisa kuingkari kalo aku menyukainya, apa karena dia mirip ayahnya yang dulu adalah cinta pertamaku. Tidak aku harus mendapatkannya, dulu aku tidak bisa mendapatkan ayahnya karena dia adalah suami kakakku, maka sekarang aku harus mendapatkan anaknya. Karena itu besok pagi aku akan semakin menggodanya.

Keesokan paginya kugunakan pakaianku yang seksi. Aku hanya memakai sebuah daster minim sepaha tanpa memakai bh. Akupun menuju kamar tumo untuk membangunkannya. Kubuka pintu kamarnya dan kulihat tumo tidur dengan kondisi tanpa celana. Dapat kulihat dengan jelas kontol tumo yang besar sedang tertidur. Aku mendekatinya dan duduk dipinggir Kasur. Aku terus fokus pada penisnya hingga membuatku terangsang. Tanganku tanpa sadar berusaha menyentuh penis itu. Iya aku ingin menggemgamnya dan mengulumnya, namun saat tanganku hamper menyentuh kontolnya kuhentikan gerakanku. Tidak ini tidak boleh, aku tidak boleh memulainya, tumo yang harus memberikannya kepadaku langsung. Akupun membatalkan niatku dan segera membangunkan tumo dari tidurnya.

Aku : tumo bangun mo udah jam 4 pagi, cepet mandi sana
Tumo : iya tante
Tumo pun bangun dan dengan kondisi masih mengantuk dia beranjak dari tempat tidurnya menuju pintu keluar.
Aku : bangun sih bangun tapi celananya di pake dulu dong, masa keluar kamar ga pake celana gitu
Tumo pun melihat bagian bawah badanya dan mendapati dirinya tanpa celana. Diapun terdiam dan kemudian menoleh kepadaku.
Aku : ihhh…kok berdiri gitu anumu
Tumo : anu tan…itu anu…

Tiba tiba kontol tumo berdiri perlahan lahan, entah apa yang membuatnya berdiri. Aku yang sadar dengan lirikan matanya kearah selangkanganku mulai paham bahwa yang membuat kontolnya berdiri adalah selangkanganku yang sedikit terekspose akibat dasterku yang begitu pendek dan posisi dudukku yang menyilangkan kaki. Akupun segera berdiri dan berjalan keluar kamar.

Tante : dah cepet pake celana dan mandi sana (kata tante sambil berlalu keluar kamar gue)
Gue : iyaa…tan

Aku yang melihat kejadian tadi bukan marah tapi senang. Ternyata aku berhasil membuat kontolnya berdiri, aku yakin dia pasti tergoda. Beberapa saat kemudian didalam kamarku. Aku yang sedang mengganti baju tiba tiba dikejutkan oleh tumo yang masuk kekamarku

Aku : kamu itu kalo masuk main nyelonong aja
Tumo : maaf tan tadi kebuka jadi langsung masuk. Ini akum au pamit tan
Aku : ya udah berangkat sana hati hati
Tumo : iya tan (jawab gue sambil meninggalkan kamr tante)

Tumo melihatku dengan kondisi telanjang dan hanya memakai cd. Saat melihat payudaraku dia terpaku dan sampai menelan ludah. Aku yakin setelah ini dia pasti semakin menginginkannya.

Keesokan harinya dihari minggu, pagi pagi sekali si bibi minta ijin pulang kampung dan akupun mengijinkannya. Ini menjadi kesempatanku untuk menggoda tumo. Aku keluar kamar tanpa jilbab dan hanya menggunakan daster tipis sepanjang paha. Saat aku sedang memasak tumo keluar dari kamar dan menghampiriku. Terlihat pandangan tumo tak pernah lepas dari pantatku. Tiba tiba tumo berkata

Tumo : Tumo bantuin ya Tante?
Aku : Boleh sayang, sini!

Akupun menyambut baik bantuannya. Tapi pada saat dia mendekat tiba tiba keran cucian copot dan airnya muncrat kemana mana. Akupun spontan menggunakan tanganku untuk menutup semburan air. Tumo pun sontak juga ikut membantu menutup semburan air dengan tangannya, namun posisinya seperti memelukku dari belakang.

Aku : Aduh tumo gimana ini?
Tumo : Duh gimana ya Tante, aku juga bingung.

Tak berapa lama kurasakan dibelahan pantaku ada sesuatu yang besar sedang mengganjal. Apakah ini kontol tumo??? Tumo pun sesekali menggesek gesekkan kontolnya dibelahan pantatku. Ooohhhhhh….nikmatnya…..akupun merasa keenakan akibat ulahnya. Aku berharap kondisi ini bertahan lama. Namun ternyata tidak sesuai ekspetasiku, tak berapa lama tumo sudah menemukan kain untuk menyumbat sementara semburan air dan diapun melepas pelukannya padauku. Jujur aku sangat kecewa dengan hal itu padahal aku berharap lebih. Setelah melepas pelukannya aku menghadap karahnya dan lagi lagi dia terpaku melihat dasterku yang menjadi transparan akibat basah dan terlihat dengan jelas payudaraku yang terbungkus bh. Akupun segera berlari kekamar tapi bukan karena dasterku yang transparan tapi karena kecewa tidak terjadi apa apa diantara kita. Saat berada didalam kamar aku berharap tumo menyusulku dan melakukan sesuatu yang lebih jauh. Aku menuggu cukup lama tapi dia tak kunjung menyusulku namun beberapa saat kemudian pintu kamarku dibuka. Mendengar pintu kamarku dibuka hatiku langsung kegirangan. Aku pun menoleh kearah pintu dan ……



Bersambung
dan akhirnya dapet kentang goreng tanpa saos hahaha
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd