Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA AKU KEMBALI

KISAH KILASAN INGATAN PERTAMA




Pagi siang bahkan hingga malam tidak meruntuhkan semangat seorang pemuda tanggung untuk kerja dan kerja keras, tiada kata mengeluh ataupun menyerah dalam kamusnya meskipun lelah dalam bekerja itu ada namun tidak menyurutkan semangatnya. Laki laki tanggung itu bernama Fajar dengan bentuk tubuh lumayan kekar berotot berkat terbiasa angkat berat dengan tinggi sekitar 170 cm berkulit hitam meskipun tidak terlalu hitam sekali layaknya orang timur dengan wajah pas pasan. Mungkin karena wajahnya yang pas pasan hingga kini tak ada satupun cewek yang mau menyukainya ataupun meliriknya, meskipun seringkali jatuh cinta namun yang dia dapatkan hanya jatuhnya tapi bukan cintanya. Hingga dia sadar bahwa hidupnya bukan hanya melulu tentang soal cinta ada hal yang lebih penting dari itu semua, yaitu orang tuanya dan kedua adik perempuan nya, mereka lah yang paling berharga baginya saat ini. Senyum ceria kedua adiknya serta pelukan hangat ibunya setiap dia pulang kerja yang membuatnya tak pernah merasa lelah, apalagi saat ini dialah tulang punggung dalam keluarganya sejak bapaknya meninggalkan mereka selamanya sejak dia kelas 2 SMP. Hingga setelah menamatkan SMP dia sudah tidak lanjut lagi ke SMA dan lebih memilih bekerja demi meringankan beban ibunya yang hanya bekerja menjual sayur sayuran hasil ladang mereka di pasar dan penghasilan nya yang tidak seberapa, itulah yang membuat dia bertekad lebih memilih bekerja di banding melanjutkan sekolah nya. Meskipun awal awalnya di tantang ibunya, namun dia tetap pada pendiriannya, dia kasihan terhadap ibunya yang kerja sendirian serta sebagai alasannya kepada ibunya bahwa ada adik adiknya yang lebih baik tetap melanjutkan sekolah nya ke jenjang lebih tinggi.



"Jar.... belum pulang bro, dah jam 9 malam ini ". Sahut seorang temannya yang sesama kuli lepas.


" Oit.. iya nih Jo, selesai ini gw angkat langsung balik " balas nya kemudian.


"Ok gw duluan ya". Kata sang teman yang bernama Paijo tersebut dengan mengendarai motor maticnya.


"Siap, hati hati di jalan ".



Hingga barang terakhir yang di angkat nya selesai dia pun bersiap siap untuk pulang, namun sebelumnya dia menghadap dulu ke H. Rohman pemilik gudang sekaligus bos nya si Fajar.


"Bos, semua barang barang yang masih di luar udah Aku masukin semuanya Bos ". Kata Fajar kepada bosnya H.Rohman


"Ok Jar, lu juga dah kunci belum pintunya?"
Tanya H. Rohman


''siap bos, udah Aku tutup sekaligus udah kukunci. Nih bos kuncinya". Sambil menyerahkan kunci gudang ke bosnya.


"Ok Jar makasih, dan ini gaji lu minggu ini "
Kata H. Rohman sambil memberikan uang pecahan 100 ribu sebanyak 6 lembar kepada Fajar.


"Duh... Makasih banyak bos, semoga makin berkah bos". Sambil menerima tersebut


"Amin jar... Amin, dan jangan lupa jar tu uang tabung buat kawin lu entar jangan jadi bujang melulu ". Kata si bos H. Rohman.


"Hahaha bos bisa aja, soal kawin itu gampang bos, oh iya Aku pamit pulang ya bos ".


" Iyalah jar.. gk kasian apa tu barang kalo gk pake. Ok Jar hati hati ye". Begitulah bos nya Fajar lumayan ceplas ceplos dalam berbicara meskipun dah Haji. Itulah yang membuat Fajar kerasan kerja sama bosnya yang satu ini, selain suka bercanda beliau juga gak pelit orang nya, suka membantu orang orang yang kerja padanya


Hingga akhirnya Fajar pun pulang dengan sepeda peninggalan bapaknya yang sudah menjadi tranportasi nya hari hari, Fajar pun sempat membeli martabak untuk orang di rumah nya. Hingga perempatan jalan sebelum memasuki gang rumahnya, Fajar pun sempat menoleh ke arah bangunan kosong yang di mana biasa di jadikan tempat nongkrong anak muda mudi.


" Woe.... Teman teman liat noh si Fajar lagi ngendarai motor ninja gede men wkwkwk" kata salah seorang pemuda bernama Surya anak pedagang yang lumayan kaya di kampung nya, dia juga salah satu dari sekian pemuda yang sering mengejek serta menghina Fajar.


" Anjir... Gede banget cuk... Saking gedenya saya tidak bisa berkata kata hahahaha" tambah lagi dari seseorang yang bernama Hamdani yang juga teman geng si Surya, dia juga orang sering meledek Fajar.


" Liat Fan... Mantan elo, gk naksir apa lu ke si Fajar apalagi dia sekarang lagi ngendarai motor gede favoritnya tuh hahahaha " tawa kencang si pemuda bernama Bahri yang di ikuti tawa pemuda pemudi yang ada d situ, dia adalah pentolan di gengnya tersebut bersama Surya, Hamdani dan juga anak-anak lainnya.



Sedangkan perempuan cantik yang bernama Fani Oktaviana yang sering di panggil Fani hanya cemberut. Dia lah perempuan cantik yang di sukai Fajar. Berkali kali Fajar mencoba mendekatinya, cari cari perhatian bahkan pernah Fajar mengungkapkan perasaannya, tapi tak pernah di gubris oleh Fani, yang ada Fani malah jijik terhadap Fajar apalagi semenjak orang orang tau bahwa Fajar cinta mati sama Fani dan menjadi olok olokan juga buatnya, itulah yang membuatnya merasa muak apabila bertemu dengan Fajar. Beda dengan pemuda yang bernama Bahri, selain tampan dan kaya raya dia juga selalu tampil keren dan menjadi idola bagi sekumpulan cewek cewek di sekolah nya, semua yang ada pada diri Bahri merupakan type cowok bagi Fani hingga saat mereka pacaran.



"Jangan ungkit ungkit itu ah.. yank, mana pernah Aku mau pacaran ama cowok jelek seperti dia, kucel, itam, dekil miskin pula iu.... " Jawab si Fani dengan suara yang lumayan keras yang di ikuti tawa lainnya pula hingga ke telinga Fajar.



Meskipun hati merasa teriris iris dan emosi nya meningkat, namun dia tetap sabar. Ini bukan kali pertama mendapatkan cibiran, sindiran ataupun makian dari orang orang makanya dia kebal akan hal tersebut dan menganggapnya adalah hal biasa, toh emang kenyataan. Meskipun sering kali terlintas di benaknya, mengapa dia lahirkan dengan kondisi demikian wajah jelek dan miskin namun dia tetap sadar bahwa ini sudah menjadi garis takdirnya yang tak bisa di ubah. " Mungkin d luar sana banyak yang lebih parah di banding Aku tapi mereka bersyukur, lantas bagaimana denganku. Harusnya sama denganku yang tak perlu mengeluh dengan keadaan" itulah yang sering di ucapkannya dalam hati untuk penguat menjalani hari harinya.



Hingga Fajar pun tak memperdulikan makian mereka dan tetap lanjut mengayuh sepeda tuanya hingga sampai di teras rumahnya yang mungil. Rumah Fajar sangat kecil yang berdiameter 3×6 meter. Fajar menyimpan sepeda nya di samping rumahnya dan melangkah ke depan pintu rumahnya yang mulai terbuka.



" Nak kau sudah pulang, koq malam banget nak ? ". Tanya sang Ibu kepada Fajar


" Hehe iya Bu, soalnya ada barang yang datang tadi sore makanya Fajar lama sampai malam kerjanya baru beres, dan ini buk ada martabak Aku beli tadi ". Jawab Fajar ke ibunya.


" Duh... nak koq repot repot sih beli ginian, Ya udah masuk gih.., tu... Adikmu belum tidur katanya nungguin dulu kakanya". Lanjut ibunya sambil berbalik masuk kerumahnya yang diikuti fajar di belakangnya.


" Hore kakak pulang, bawa apa tu kak ". Senyum ceria kedua adik Fajar yang menyambut kedatangannya.


Anah adalah adik Fajar yang pertama yang sudah berusia 14 tahun dan juga sudah duduk di bangku kelas 2 SMP sedangkan yang paling kecil bernama Indri yang berusia 10 tahun dan masih kelas 4 SD. Mereka bertiga Ibu dan kedua adiknya lah sang penyemangat Fajar dan merupakan dunia Fajar saat ini.


" Nih kakak bawa martabak buat kalian, yuk kita makan " jawab Fajar kepada kedua adiknya.


" Wah asik kita makan martabak, makasih ya kak " ucap kedua adiknya dengan ceria. Ya jarang jarang mereka makan martabak atau yang enak enak lainnya, karena kondisi ekonomi mereka sangat memprihatinkan. Syukur syukur mereka bisa makan yang enak, makan hari hari mereka saja sungguh sulit bahkan tak jarang Fajar sering berpuasa. Menurutnya, lebih baik dia yang kelaparan dibanding ibu dan kedua adiknya. Itu pulalah yang menjadi Fajar sangat di sukai bosnya, selain rajin kerja dia pula sangat menyayangi keluarganya. Mereka berempat akhirnya makan bersama, bercanda ria dan saling mengobrol, namun lebih banyak yang bicara kedua adiknya tersebut. Fajar dan ibunya hanya jadi pendengar setia saja ketika kedua adik perempuan Fajar yang sangat cerewet ini bercerita panjang lebar tentang hal hal lainnya mulai dari kegiatan belajar mereka serta aktivitas harian mereka berdua. Tak lupa pula Fajar memberi nasehat kedua adiknya serta mengingatkan akan pentingnya mereka rajin belajar dan berharap kelak mereka berdua bisa sukses. Sedangkan ibunya hanya mengaminkannya saja.



Esok hari kemudian



" Buk, Fajar berangkat kerja ya, doain semoga kerjaan Fajar lancar hari ini". Kata Fajar kepada Ibunya yang saat ini siap berangkat bekerja.


" Iya nak, Ibu tak pernah putus berdoa semoga rezeki kamu tetap lancar Dan tetap dalam lindungan yang maha kuasa". Jawab Siti Aminah, ibu fajar.


" Amin, oh iya buk Fajar lupa, nih... gaji Fajar yang Fajar terima semalam ". Sambil menyerahkan uang gajinya kepada sang ibunda tercinta.


" Ya Allah gusti, ini banyak banget nak koq gk di tabung aja buat keperluan mu nanti nak ". Jawab ibunya yang kembali terharu setelah menerima uang gaji Anak laki laki satu satunya yang dia sangat sayangi itu.


" Tidak buk, uang itu untuk Ibu aja sekaligus untuk biaya sekolah adik adikku Bu...". Kata Fajar ke ibunya.


" Kalo gitu Fajar berangkat kerja ya Bu ". Kata Fajar lagi kemudian.


" Iya nak, hati hati ya sayang, dan cepat pulang kalo dah selesai kerjaannya".
Jawab ibunya.


" Iya buk ".


Fajar akhirnya berangkat bekerja sedangkan Kedua adiknya sudah lebih duluan berangkat ke sekolah nya, Karena jarak rumah dengan sekolah mereka tidak terlalu jauh dan bisa di akses dengan jalan kaki saja.



Memasuki perkotaan setelah menempuh jarak yang lumayan jauh dengan mengayuh sepeda. Tba tiba dari arah depan ada sebuah mobil truk dengan laju yang sangat kencang dan memaksa melewati mobil yang juga ada di depannya sehingga mobil truk ini mencuri ruas jalan di sampingnya yang di mana Fajar sedang mengayuh sepedanya berlawanan. Seketika kedua mata Fajar membulat tatkala dirinya melihat sebuah mobil truk melaju kencang ke arahnya tanpa dia bisa menghindarinya. Kecelakaan tak bisa lagi di hindari, sepeda Fajar bertabrakan dengan mobil truk tersebut yang mengakibatkan Fajar terlontar jauh dan mendarat di sisi pinggir ruas jalan, sedangkan sepedanya rinsek di hantam ban mobil truk tersebut.



Darah segar menyebar di segala sisi ruas pinggir jalan, kepala Fajar bocor terkena aspal hingga dia tak mampu lagi menggerakkan badannya, dia merasa seluruh badannya remuk serta dia merasakan sakit yang luar biasa, namun yang lebih parah sakit yang dia rasakan adalah kepalanya yang bocor yang tak henti hentinya mengeluarkan darah. Dengan nafas yang mulai sesak serta kesadaran yang mulai menipis hingga pandangan nya pun mulai mengabur, mungkin inilah jalan takdirnya, mungkin inilah saat terakhir nya di dunia ini, mungkin inilah saatnya DIA KEMBALI kepada sang Ilahi.
 
Buat suhu suhu pecinta cerita sex harap bersabar ya hu.... Ini masih permulaan, akan ada kejutan kejutannya entar. Pokoknya tetap stay tune aja yu dan pantau terus lapak nubi ya hu.... Sekalian. Mungkin adegan exe nya entar gk terlalu banyak jadi mohon bersabar ya hu :D
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd