Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Ambisi

Status
Please reply by conversation.

BlackDestiny

Semprot Addict
Daftar
6 Aug 2018
Post
468
Like diterima
76
Bimabet
Ini thread pertama gw, sekaligus cerita pertama. Semoga gk repost, karena ini hasil fantasy ane. Kalo ada kemiripan maaf, karena namanya fantasy, dan pasti ada sumber fantasy. Ane upload dan bust di hp, jadi sori berantakan. Akhir kata, selamat membaca :)

Tahun 21xx

Kehidupan Keras

Pada tahun ini, tempat yang kita kenal sebagai rumah kita, sudah tidak seperti yang kita harapkan lagi, sudah berbeda sekali dengan yang kita lihat sekarang. Pada zaman ini, sudah tidak ada lagi yang namanya moral, kehidupan sudah kacau, jumlah perempuan sudah berbanding sangat jauh dengan laki laki. Meskipun pengetahuan sudah jauh lebih maju dari zaman dulu, tetapi itu juga mengubah cara berpikir orang-orang pada tahun 21xx. Cara mereka bekerja juga sudah tidak memikirkan bagaimana caranya, yang penting mereka bisa membawa pulang uang gaji mereka untuk kebutuhan mereka. Hampir sama dengan orang-orang kebanyakan, yaitu Ricky, seorang pria berusia 24 tahun yang mempunyai kisah mirip dengan orang-orang lain. Jangan dibayangkan masih banyak pekerjaan yang sama dengan pekerjaan pada awal tahun 2xxx, pada masa ini, banyak sekali orang yang sudah putus asa dan menjual dirinya hanya untuk bertahan hidup. Ricky mempunyai seorang kekasih bernama Regina yang berumur 22 tahun. Ya, dia adalah Regina. Mereka berdua memang sama-sama bertahan dengan kondisi dunia yang sangat tidak menguntungkan bagi mereka. Kenapa tidak menguntungkan? Karena mereka terlahir sebagai anak dari orang biasa, alias menengah kebawah. Dalam hal ini, dunia sangat tidak menguntungkan bagi mereka, karena pada saat mereka hidup, dunia memandang hanya orang-orang kaya saja, karena kekayaanlah yang menimbulkan kekuasaan.

Ricky dan Regina sama-sama bertahan hidup dengan bekerja yang bisa dibilang sangat-sangat menguras tenaga. Kenapa? Karena bagi para pekerja, dibelahan bumi manapun, sudah tidak adalagi keadilan bagi para pekerja, karena para orang kayalah yang berkuasa dan memiliki hak untuk melakukan apapun, termasuk gaji, jam kerja, dan juga… hidup mereka. Sehari-harinya ricky adalah seorang pekerja kasar untuk pembuatan sebuah project milik seorang pengusaha kaya raya. Setiap hari hidupnya bergantung dari pekerjaannya ini yang sangat melelahkan. Ia berharap suatu saat bisa menjadi kaya raya supaya bisa keluar dari kehidupan seperti ini, untuk bisa hidup bahagia dengan kekasihnya. Supaya kekasihnya juga bisa keluar dari pekerjaannya tersebut. Ya, pekerjaannya. Ricky berharap supaya kelak Regina bisa keluar dari tempat prostitusinya, tempat ia menjajakkan dirinya sebagai pelacur kelas menengah. Regina termasuk perempuan yang beruntung, karena walaupun dia bukanlah seorang perempuan dari keluarga yang kaya, tetapi dia bisa menjaga diri dan mengolah tubuhnya seperti anak perempuan dari keluarga yang kaya. Memiliki tinggi badan yang seperti rata-rata perempuan pada umumnya, 165cm dan memiliki berat badan 55kg. Memiliki buah dada yang cukup menantang yakni 34c. Dengan modal bentuk badan seperti ini membuat Regina cukup mudah mendapatkan pekerjaannya sebagai pelacur dengan kelas menengah.

Pelacur pada zaman ini dibagi menjadi 3 kelas yaitu kelas atas dengan sebutan pelacur kelas S, pelacur kelas menengah atau disebut pelacur kelas A, dan juga pelacur kelas bawah atau yang sering disebut dengan pelacur kelas E. Untuk pelacur kelas S hanya bisa mendapatkan title ini untuk orang kaya saja, karena hanya orang kayalah yang dapat membuat bentuk tubuh dan memoles mukanya hingga menjadi secantik bibidari dengan uangnya. Tidak semua orang di kalangan atas atau kalangan orang kaya dapat menjadi pelacur kelas atas, banyak sekali prosesnya hingga bisa menjadi profesi yang paling diincar wanita pada waktu itu. Untuk pelacur kelas dua atau pelacur kelas A, didominasi oleh kalangan rakyat biasa yang mempunyai anugerah cukup besar, dari bentuk tubuh hingga wajah. Pelacur kelas ini, biasanya memiliki service yang jauh lebih baik daripada pelacur kelas satu atau kelas S, walaupun bentuk tubuh dan wajah mereka jauh dari kelas S karena masalah finansial. Karena mereka sadar bahwa dengan kekurangan dari fisiknya, mereka harus mempunyai strategi untuk memikat para tambang emas tersebut yaitu dengan memiliki service yang lebih baik. Untuk pelacur kelas S dan kelas A biasanya paling sering dinikmati oleh para orang kaya, pebisnis, maupun para petinggi, karena harga mereka yang sangat mahal. Untuk para pekerja kelas E biasanya hanya dinikmati oleh para kalangan pekerja kelas bawah seperti Ricky. Ada juga beberapa pekerja kelas bawah yang secara kebetulan memiliki nasib mujur seperti Ricky, bisa memiliki kekasih yang menjadi pelacur kelas A, yang artinya memiliki tubuh dan kemampuan ranjang yang jauh lebih baik daripada pekerja kelas E. Tetapi memang alangkah sialnya mereka apabila mereka sedang berisitirahat dengan sang kekasih, dan ada orang kaya yang mau memakai istri mereka, para lelaki ini hanya bisa menelan ludah melihat orang-orang kaya tersebut memakai kekasih mereka di hadapan mereka, karena memang pada saat itu profesi ini menjadi profesi paling diidam-idamkan, karena memiliki bayaran yang bisa membuat mereka bertaham hidup dengan layak. Tetapi untuk hal itu harus dibayar mahal, ketika para pelanggan sudah mengontak mereka untuk meminta service, maka mereka harus mau melayani mereka, ntah di pagi, siang, sore, ataupun malam. Mereka harus menurut dan mengikuti kata-kata orang kaya tersebut. Karena pelacur kelas S dan A adalah memiliki harga yang sangat mahal, maka saat dikontak oleh para pelanggan, mereka harus mendatangi mereka di kediaman mereka, atau bila mereka beruntung, merekalah yang akan dihampiri di kediaman mereka. Seperti pada waktu itu..

“Aaahh.. aaaaaahhh.. aaaaaaahhhh..” jerit Regina pelan.

“Kenapa Re? Hehehe.. enak ya? Aku udah mau keluar nih” jawab seorang pria yang berusia sekitar 50 tahunan itu

“enak banget omm… keluarin aja om, aku udah gak tahan” jawab Regina

Plak plak plak plak.., bunyi adu kelamin mereka berdua cukup kencang, tanpa ada suara yang lain, si tua bangka itu tengah memacu birahi untuk menuntaskan apa yang telah dimulai dari awal..

“Re, coba liat itu pacarmu, kasian sekali dia, Cuma bisa ngeliat aku make kamu kayak gini. Gak kamu suruh coli aja dia? Sambil dia liatin kita? HAHAHAHAHA” kata lelaki tua itu kepada Regina di dekat Ricky. Ya.. di dekat Ricky, memang tadi saat Regina di telepon oleh lelaki ini, Regina sedang di apeli oleh Ricky, yang memang kebetulan tempat ricky bekerja dekat dengan rumah Regina. Bukan Ricky tidak ingin marah melihat kekasihnya digarap oleh orang lain, tetapi Ricky sadar, dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghadapi orang kaya ini.

“aaaaaahhh.. ter.. aaaahhh.. serah.. om.. aja.. aaahhh…. Udah mau sampe ooommm” jawab Regina terengah engah ke orang tua tersebut.

“Sialan tua bangka ini, apa kuhabisi saja orang ini? Ah.. tidak-tidak, aku tidak bisa melakukannya, hanya bisa membocorkan identitasku saja nanti.” Kata Ricky dalam hati

“Heh bocah ingusan, kau sudah dengar kata-kata pacarmu kan? Kasihan aku melihatmu hanya bisa melihat kekasihmu aku pakai ini, HAHAHAHAHAHA” kata orang orang tua itu kepada Ricky.

Regina melihat Ricky dengan tatapan iba. Regina iba kepada Ricky karena walaupun Ricky adalah kekasihnya, tetapi ia harus melihat dirinya sedang “bekerja” bersama dengan client langganannya. Ia tidak tega Ricky harus melihatnya, karena rasa sayangnya kepada Ricky dan ia telah memberikan semua yang ia punya kepada kekasihnya itu sebagai tanda cinta, begitu juga sebaliknya, Ricky juga sudah berusaha memberikan semua yang ia bisa berikan kepada Regina, memberitahukan semuanya kepada Regina, tentang keluarga, kondisi keuangan, dan pekerjaannya. Hanya saja ada sesuatu yang Regina tidak tahu dari Ricky, yaitu pekerjaan sampingan yang tidak diketahui oleh Regina.

“Kenapa kau melihat kami seperti itu hah? Oooh.. Hey Re, coba lihat itu titit kekasihmu, bisa-bisanya tititnya tegang melihat kekasihnya digarap seperti ini HAHAHAHAHA”. Tawa puas orang tua itu sambil melihat Ricky.

“Sab.. aaah.. sab.. ar ya.. aaaahhh… sayang, nan.. ti.. aaahh.. pas.. aaahh om” kata Regina yang ingin memberitahukan sesuatu kepada kekasihnya itu.

“sabar apa sayang? Ooh, mungkin gini ya, “ plak plak plak, suara mereka sama-sama memburu dam diiringin suara kedua selangkangan saling bertemu.

“Mungkin maksudnya sabar ya Ricky, aku garap dulu kekasihmu, nanti kamu pakai setelah ini, tenang aja, kamu tinggal masukin aja kok, sudah licin.. huaaaah” kata-kata om itu

“emmmhh.. om.. sampee..” erang Regina kepada om itu

Keduanya mulai memperlambat gerakan selangkangan mereka, terutama Regina, badannya mulai bergerak tak karuan karena orgasme yang didapatnya.
Setelah puas mengeluarkan cairan cinta mereka berdua, Regina dan pelanggannya mulai mengatur nafas karena tersengal-sengal karena melakukan aktivitas ranjang tersebut. Setelah selesai mengatur nafas, om tersebut sebenernya ingin beranjak, tetapi muncul pikiran iseng yang ada di kepalanya untuk mengerjai kekasih Regina tersebut. Tiba-tiba dipandangnya ke arah selangkangan Ricky yang sudah jelas-jelas tegang karena menonton adegan tersebut, lalu tersenyum dan berkata..

“heh, bocah ingusan, siapa namamu?” tanya orang tua itu kepada Ricky dengan nada mengejek

“Saya Ricky tuan” sahut Ricky terhadap pertanyaan orang tua tersebut

“Oh.. jadi namamu Ricky, aku mau tahu, apakah kemampuan “adikmu” itu selalu seperti itu? Tidak ada sopan santun sama sekali. Kekasihmu banting tulang untuk membantu hidupmu, kamu bisa-bisanya tegang melihat kekasihmu kerja.” Kata orang tua itu.

Mendengar hal itu Regina tersenyum tipis dan melihat ke arah selangkangan Ricky yang sudah daritadi ditahan oleh tangannya sendiri, dengan maksud supaya bisa kembali tertidur.

“Sayang, bentar ya.. ini si om udah booking mahal-mahal, aku gak mau kecewain dia, ini kan buat hidup kita juga nanti sayang.” Ujar Regina kepada Ricky

“Ya sudah, aku mau tunggu dulu diluar ya sayang.” Jawab Ricky kepada Regina

Setelah itu, Ricky keluar dari ruangan tersebut, mukanya tampak kecewa. Ya ia sangat kecewa, karena seharusnya hari ini dia memiliki janji apel dengan Regina, dan seharusnya bisa melampiaskan emosinya yang sudah terbendung selama berhari-hari karena capek bekerja. Ia ingin sekali menuntaskannya, tetapi mau bagaimana lagi, orang tua yang bernama Tedja ini adalah orang paling kaya nomor 1 di negara ini, bahkan ia memasuki urutan 5 terbesar di dunia. Ricky sadar, hidup Regina dan hidupnya sangat-sangat tertolong olehnya. Papa T, itu adalah julukan para pelacur untuk dirinya. Papa T termasuk orang yang baik hati diantara para pengusaha lain, karena jika para konglomerat lain ingin memiliki pemuas nafsu yang baru, maka mereka tidak segan-segan langsung menjadikan perempuan tersebut sebagai hak miliknya. Mereka tidak peduli apakah perempuan tersebut adalah istri para pekerja atau bukan. Karena para pengusaha tersebut sangat menghormati pengusaha satu sama lain, sehingga incaram mereka adalah istri para pekerja. Bagi mereka pada saat itu, para pekerja hanyalah sebuah alat untuk mewujudkan impian dan cita-cita mereka. Tidak jarang banyak pekerja yang mempunyai istri sangat cantik, dan memiliki body yang sangat menggiurkan. Tetapi alangkah sialnya para pekerja tersebut apabila kelebihan istri mereka tersebut tercium oleh para orang kaya itu, karena mereka harus rela membagi istri mereka untuk menjadi pemuas nafsu para pekerja. Para pekerja ini tidak berani untuk melawan, selain mereka sangat membutuhkan uang dari mereka, pekerjaan lelaki pekerja memang bisa dibilang berada di kasta paling bawah pada waktu itu. Tidak jarang para istri yang bekerja sebagai pelacur mempunyai gaji yang lebih besar daripada sang suami, sehingga tak jarang banyak kehidupan para lelaki ditanggung oleh sang istri. Karena perbedaan gaji mereka adalah 1:5, itu baru untuk para pelacur kelas paling rendah, bila dibandingkan dengan kelas Regina, angka perbandingannya akan jauh lebih besar lagi, apalagi dengan kelas S.
Setelah keluar dari ruangan Ricky bergumam..

“Ck.. sial kalau sudah begini, aku cuma dapet bekas pakenya lagi nih. Apa dia gak kecapean ya? Udahlah coli aja” gumam Ricky.

Setelah itu Ricky berjalan ke arah kamarnya yang kosong. Di tempat Regina ini terdapat 3 kamar tidur. 2 kamar tidur kecil dan juga 1 kamar tidur besar. Kamar tidur besar memang dipakai oleh Regina, untuk berbagai hal. Apabila sang kekasih datang, maka Regina akan menyambutnya di kamar ini, sedangkan 2 kamar lain adalah kamar para tamu. Setelah di dalam kamar Ricky langsung meloloskan celana yang dipakai terpampang penisnya yang sudah tegak dan keras, dan langsung dikocoknya pelan-pelan, sembari membayangkan kejadian tadi yang dilihatnya.

“Ah.. ah..” suara erangan Ricky saat mengocok penisnya sambil memejamkan mata.
Saat baru mulai mengocok penisnya, tiba-tiba Regina masuk dan terkejut dengan adegan yang dilihat olehnya sendiri.

“Sayang? Kok kamu malah ngocok sendiri sih?” tanya Regina dengan wajah dan nada kecewa.
Terlihat Ricky sangat kaget dan langsung melepas tangan dari penisnya.

“Eh sayang, aku..” kata Ricky terbata-bata.

“Kamu gimana sih? Aku capek-capek kerja, kamu gak ngerti banget? Udah disuruh tunggu juga, sebel deh. Kan aku juga lakuin buat kamu juga.” Kesal Regina kepada Ricky dengan nada cukup keras.

Seketika itu juga Papa T muncul dan bertanya kepada mereka “kenapa ini? Kenapa kamu marah-marah dengan kekasihmu?”

“Ini om, aku susah-susah kerja, layanin om, dia malah ngocok sendiri. Bukannya disimpen buat aku nanti” gerutu Regina kepada Papa T.

“Hahahahaha.. ya sudah, itu wajar. Lelaki mana yang tahan lihat badan kayak kamu? Hmm? Bahkan kekasihmu sendiri aja gak tahan, padahal kalian sudah hidup bersama sama selama beberapa tahun.” Ucap papa T kepada Regina dan Ricky.

Setelah terjadi percakapan yang singkat, papa T mengajak Ricky dan Regina untuk berbincang-bincang. Diluar dari sifatnya yang suka dengan perempuan muda, papa T adalah orang yang sangat baik jika dibandingkan dengan para bajingan yang ada diluar sana. Ia tidak seenaknya mengambil para pelacur tersebut, ia masih memikirkan apakah pelacur itu mempunyai kekasih atau tidak. Maka dari itu, ia hanya memiliki sedikit saja istri, tidak seperti para lelaki hidung belang lain yang kaya, mereka bisa memiliki lebih dari 5 istri, dan memang orang kaya sangat berkuasa, dan pada pekerja tidak memiliki hak apapun untuk itu. Saat sedang berbincang-bincang papa T bertanya kepada Ricky tentang kehidupannya. Sekedar untuk basa basi. Setelah mendengar cerita mengenai kehidupan Ricky, papa T cukup tertarik untuk menjadikannya anak buahnya di tempat ia memiliki usaha, yaitu untuk menjaga tempat usahanya, karena dari cerita yang ia tangkap, Ricky dulunya adalah seorang preman yang sering dibayar untuk menghabisi orang-orang. Setelah itu papa T berkata..
“aaah.. enak sayang.. Ricky.. aaahh..” tak kuasa papa T ingin menawarkan pekerjaan untuk Ricky, tetapi mulutnya lebih banyak mengeluarkan erangan, kenapa? Karena batang kemaluan milik Papa T sedang dihisap dan disedot kuat oleh Regina.

Melihat hal ini, Ricky hanya bisa menahan nafsunya saja, sejak tadi ia gagal mengeluarkann cairan penenangnya, kali ini ia harus melihat Regina memuaskan clientnya lagi.
Sambil menarik kepala Regina, ia menuntun Regina untuk duduk batang kemaluannya menghadap Ricky sambil meremas buah dada Regina dan menawarkan pekerjaan untuk Ricky.

“nah, kalau begini kan lebih tenang.” Kata papa T. “Jadi begini, aku ingin kamu bekerja untukku, untuk mengelola bisnisku, tenang saja, aku akan memberikan gaji yang besar, ya ini untuk menolong kamu dan Regina, setidaknya kamu harus berterima kasih kepada pacarmu, kalau dia sering menolak pekerjaan dariku seperti orang lain, mungkin aku tidak akan berbaik hati.” Lanjut papa T.
Mendengar hal itu, Ricky langsung berkata “baik, saya mau.”


Bersambung…
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Simak dulu,
Atut sama genre NTR dan Cuckold soalnya
Sukses dan semangat atas kaeya perdananya suhu
 
atut napa hu? anyway thx
Atut baper suhu,beda orang kan beda rasa:D ,ane Pribadi gak suka az sama genre cuckold atau Ntr.
Klo karya fantasi suhu bergenre tsb silahkan, pasti masih banyak member yg suka sama genre tsb.
Intinya semangat dlm berkarya
 
Terakhir diubah:
wah da cerita baru nih.
apakah cerita ini masuk cerita NTR, swinger, atau Cuckold.





mampir disini ga ajak-ajak nih.
Mau ajak2 ane gak enak brader, takutnya yg lain datang tiba2 ini cerita bergenre 2 diatas :|, kan gak lucu juga ane ngundang kawan2 yg lain tp kebelakangnya ane malah kaburr :bata:
 
Resiko

“waw.. apa yang membuatmu begitu bersemangat? Aku belum memberitahumu tentang spesifik pekerjaanmu, bayaranmu, dan juga.. apa saja yang harus kamu lakukan” kata papa T kepada Ricky sambil meremas payudara Regina.

“Aahh.. om..” gumam Regina saat payudaranya diremas oleh Papa T.

“Memang kebetulan.. aku sudah muak bekerja seperti ini, dan kalau memang sesuatu yang om tawarkan bisa membuat hidupku jadi lebih baik dari sekarang, kenapa tidak?” Ucap Ricky dengan sangat yakin.

“Hahahahaha.. bagus bagus, aku suka dengan caramu melihat kesempatan, terus terang, aku juga sepertimu dulu. Bisa dibilang, kamu adalah versi mudaku. Aaah.. enak sekali Re.” Ucap papa T sambil dipompa pelan oleh Regina, dan tangannya tak lupa meremas-remas buah dadanya.

Setelah itu suasana cukup hening, hanya ada suara benturan antara paha kedua orang berbeda gender. Ya, suara paha papa T dengan suara paha Regina. “Plak.. plak.. plak..” begitulah suara kedua paha tersebut.

“Aaah.. ahh.. om.. a.. ku.. aaaaahhh..” suara Regina sambil menghentakkan lubang kenikmatannya dalam-dalam.

“Hyaaaaaahhh.. aaah.. enak sekali, terima kasih Regina.” Ucap papa T sambil mencium tengkuk Regina, lalu membalik badan Regina ke arahnya lalu melumat bibirnya.

“Sudah, lepas dulu, aku mau bicara dengan kekasihmu, tolong buatkan aku minuman, dan sekalian ambil dompetku di saku celanaku.” Suruh papa T kepada Regina, yang lalu meninggalkan mereka yang akan membicarakan pekerjaan. Sebelum Regina meninggalkan mereka berdua, dia mencium dahulu bibir papa T, lalu Regina melihat kekasihnya Ricky yang sudah daritadi menahan gejolak birahinya. Setelah melihat cukup lama kepada Ricky, Regina melihat papa T dengan pandangan penuh tanda tanya lalu berkata, “boleh aku cium kekasihku?” lalu papa T menjawab, “ya silahkan.” Setelah mencium Ricky, Regina lalu berlalu ke belakang untuk membuatkan papa T minuman dan untuk mengambil dompet papa T yang ada di kantung celana.

Setelah Regina masuk ke dalam, pembicaraan serius papa T dan Ricky dimulai. “Apa?” kata papa T. “Seperti yang aku bilang tadi, aku sudah muak dengan kehidupan seperti ini, aku sudah bosan melihat Regina bekerja seperti ini, dipakai oleh orang banyak. Ingin rasanya kupecahkan satu demi satu kepala mereka ta..” saat hendak meneruskan kalimatnya, papa T memotongnya dan berkata “aku senang, aku senang ada orang seperti aku. Sebelum aku seperti sekarang, aku sama seperti kamu. Bisa dibilang kamu lebih beruntung. Kamu masih ada tempat tinggal, masih memiliki kekasih yang cantik, sedangkan aku..” saat hendak meneruskan kalimatnya, papa T menghembuskan nafas kencang lalu melanjutkan lagi kata-katanya, “aku dulu hidup dijalanan, tidak memiliki tempat tinggal seperti dirimu, aku ditinggal kekasihku.. ya perempuan itu meninggalkanku karena bajingan itu..” saat papa T menyebut kata-kata “bajingan itu” terlihat amarah yang sangat mendalam dari sorot matanya. “Bisa dibilang aku beruntung, aku bertemu orang yang cukup baik pada waktu itu, ia memberiku pekerjaan yang sangat-sangat tidak aku sukai.” Lanjut Papa T. “Apa itu?” tanya Ricky penasaran. “Sama seperti latar belakangmu, hanya saja akan lebih rumit sedikit, karena kamu harus bisa membunuh, dan menjalankan usahaku dalam waktu bersamaan.” Papar Papa T. Seketika itu juga, Ricky merinding membayangkan yang harus dilakukan. Sudah pasti dengan pekerjaan seperti ini, ia bisa mendapatkan uang yang banyak dari pengusaha ini, tetapi resiko yang harus diterima juga pasti sangatlah besar, tubuhnya sampai merinding mendengarkan tentang pekerjaannya nanti. Memang Ricky adalah seorang preman yang cukup terkenal di kawasannya dan juga kawasan kekasihnya itu. Tetapi, biasanya ia hanya membuat lawannya babak belur atapun jera. Ia belum pernah membunuh orang sama sekali, maka dari itu, ia langsung berkata “tapi aku..”, “aku tahu, kamu belum pernah membunuh orang, kamu masih cukup hijau untuk urusan itu.” Sahut papa T. Betapa kagetnya Ricky mendengar hal itu. “bagaimana kau tahu tentang hal itu? Aku sepertinya tidak pernah memberitahu siapapun, tidak terkecuali Regina.” Tanya Ricky heran. “hmmm.. kau memang masih hijau. Kau kira, mengapa Regina dan para pelacur lain memanggilku seperti itu? Kau kira itu karena namaku Tedja? Ternyata kemampuan otakmu cukup menyedihkan, aku jadi ragu untuk memberimu pekerjaan.” Kata papa T. “Ah.. maaf tuan, saya tidak bermaksud seperti itu, saya ingin sekali mengubah hidup saya dan kekasih saya.” Ujar Ricky. Setelah mengucapkan hal itu, Regina datang dengan membawa nampan yang berisi minuman dan cemilan. Tidak lupa ia membawa dompet yang disuruh diambil dari saku celana papa T.

Setelah menyantap cemilan dan minuman yang dihidangkan oleh Regina, papa T memberikan kartu nama dan juga nomor kontak yang dimilikinya kepada Ricky, lalu dia berkata “kalau kamu memang ingin mendapatkan pekerjaan yang bisa membuat hidupmu berubah, datanglah ke alamat ini pada akhir pekan, dan juga itu nomor kontakku, hubungi aku ketika sudah datang.” Ucap papa T. Setelah memberikan kontaknya kepada Ricky, papa ingin bersiap-siap untuk pamit pulang, mengetahui hal itu, Regina dengan sigap langsung mengambil dan memakaikan pakaian om T tersebut dengan sigap, bukan tanpa alasan Regina melakukan ini, tetapi karena ini adalah salah satu service yang diberikan kepada para pelanggan. Maklum, pelanggan Regina semuanya adalah orang-orang papan atas. Selain pengusaha adalah orang-orang yang berkuasa, Regina juga tidak mau kehilangan sumber pendapatannya. Regina memakaikan kemeja kepada om T ini, setelah mengancingi satu demi satu, lalu ia beralih kepada celana yang akan dipakai om tersebut. Saat hendak mengancingi dan menaikkan resleting om tersebut, Regina menyempatkan diri untuk mencium dan menjilat batang kemaluan om T. Hal ini dimaksudkan hanya untuk usil dan juga memberikan kesan bahwa Regina sangat menyukai papa T.

“Aaaah.. dasar kamu, nakal ya. Ayo cepat kocok dulu, kamu harus tanggung jawab. Gara-gara kamu aku bisa telat ini. Mengerti?” sahut papa T dengan mata dibuat melotot dan ekspresi dibuat marah.

“Baik papa.” Sahut Regina.

Setelah 10 menit mengocok titit papa T, Regina meminta tolong kepada Ricky yang daritadi memperhatikan mereka berdua. Saat Ricky sedang asik mengocok pelan batang kemaluannya, tiba-tiba Regina meminta tolong kepada Ricky, “sayang, tolong videoin aku dong, buat dijadiin iklan, mau minta tolong sama om, buat disebarin, siapa tau dapet orderan banyak.” Kata Regina. Memang benar, Regina meminta agar adegan ini diabadikan supaya bisa disebar, seperti diketahui, bahwa pada masa ini, pelacuran adalah sebuah pekerjaan yang paling diminati, dan juga yang memberikan penghasilan terbesar. Untuk menjadi pelacur di zaman ini sangatlah susah, maka dari itu banyak sekali para wanita yang berusaha untuk mengolah tubuhnya menjadi sedemikian rupa, supaya dapat menjadi pelacur papan atas. Cara pemasaran pelacur sudah dengan berbagai cara, dan juga sudah menjadi hal yang lumrah dan legal. Banyak poster-poster di jalanan, bahkan banyak juga yang memasang iklan untuk menjual dirinya dengan harga yang tinggi. Ya! Pelacur adalah pekerjaan yang paling dicari dan diminati pada zaman itu.

Setelah mengambil handphone Ricky merekam adegan yang dilakukan kekasihnya tersebur dengan papa T. Tangan Ricky tidak tinggal diam, dia daritadi mencoba untuk mengocok lembut tititnya yang daritadi sudah merasa berkedut ingin mengeluarkan lahar panasnya yang sudah ditahan cukup lama karena kedatangan papa T. Saat Regina mengetahui bahwa Ricky sedang mengocok batang kemaluannya, Regina langsung memberikan ultimatum kepada Ricky, sambil mengocok batang kemaluan papa T, Regina berkata “sayang, kalo sampe sperma kamu keluar sebelum aku main kamu, kamu harus siap-siap puasa gak aku kasih jatah. Aku kerja capek-capek kok kamu gak mau nungguin aku sih, sebel deh.” Gerutu Regina kepada Ricky. Mendengar hal tersebut, Ricky mengumpat pelan sambil melepaskan tangannya dan berusaha untuk tidak mengocok dahulu, karena takut dengan ancaman Regina. Membayangkan ia harus melakukan self service membuat kepala Ricky semakin pusing dan berkata “shit.”

“Aaah.. mantap banget service kamu, gak rugi aku bayar mahal dan samperin kamu biar gak keduluan orang lain.” Kata papa T.

“Muka om lucu, kalau sudah mau keluar begini.” Kata Regina dengan senyum menyeringai.

“Aku udah mau keluar, buka mulutmu.” Perintah papa T.

“Sini om, keluarin.” Kata Regina sambil terus mengocok, dan bersiap menelan sperma milik papa T.

“Aaah.. fuck..” gumam lekaki hidung belang tersebut sambil menekan kepala Regina supaya tidak ada sperma yang tersia-siakan.

Setelah melakukan service terakhir kepada lelaki hidung belang ini, Regina masih menampung sperma lelaki hidung belang tersebut dengan mulutnya. Saat ia menunjukkan kepada om tersebut dan ingin menelannya, muncul keisengan dari papa T kepada Ricky, “Ricky, coba bantu Regina menghabiskan sperma yang ada di mulutnya.” Ucap papa T dengan tenang. Sambil melotot mendengar perkataan orang yang akan menjadi atasannya itu, ia berkata “maksudnya, aku harus..”, “ya” potong papa T. Mendengar permintaan dari langganannya tersebur, Regina tersenyum dan langsung membuka kedua tangannya lebar-lebar untuk memeluk kekasihnya dan bersiap membagi sperma yang ada di mulutnya. Lalu Regina dengan sedikit sulit berkata “saang, cini..” Melihat hal ini, Ricky merasa sangat ragu, terutama itu adalah sperma, dengan sangat terpaksa akhirnya Ricky mendekati Regina, saat Ricky sudah membuka mulut dengan perasaan jijik, om T berkata “stop, kamu berhasil dengan test yang aku beri, tidak usah dilanjutkan lagi.” Secara bersamaan Ricky dan Regina kaget, ada perasaan lega terpancar di muka Ricky. Setelah itu, om T berkata kepada Regina “minum”, setelah mendengar hal tersebut, Regina langsung menelan sperma om T.

“Seperti kataku, datanglah besok saat akhir pekan ke alamat yang aku berikan, itu adalah rumahku, aku akan menunggumu, karena aku akui. Kau.. lulus test yang aku berikan tadi.” Kata pala T. Meskipun dengan sedikit heran dengan yang disebutkan oleh papa T, Ricky tetap mematuhi yang dibicarakan oleh pala T. Ia bingung, test apa yang diberikan kepadanya? Apakah dengan meminum spermanya itu adalah test? Cukup tidak masuk akal batinnya.

Setelah perbincangan tersebut akhirnya pelanggan Regina tersebut pulang. Setelah itu melihat langganan Regina itu pulang, Ricky yang daritadi sudah seperti orang kesetanan, langsung memeluk Regina dari belakang dan langsung mencium pelan tenguk Regina dan juga menggigit pelan leher Regina. Saat dirinya melihat kekasihnya sudah seperti orang yang “haus” Reginapun berbisik “sayang, tunggu dulu kenapa, aku capek tauuukk..” sambil memegang tangan Ricky yang berada di perut Regina. “kamu gak tau ya, aku udah nahan daritadi, waktu kita main, tiba2 si om itu dateng. Kalau dia sudah datang, aku udah harus berenti. Lagipula, kamu kan tadi juga bilang, tunggu dulu sampai dia pulang, aku udah kesiksa daritadi.” Ucap Ricky yang tangannya sudah gatal menggerayangi tubuh Regina, yang sudah mulai naik ke bagian payudaranya dan memilin payudaranya pelan-pelan. “nakal” kata Regina. “suka kan?” balas Ricky. “Heem” ujar Regina. Seketika itu juga, Ricky membalikkan badan Regina lalu mengecup lembut bibirnya. Memang pada saat itu ada 2 hal yang ada di kepala Ricky, yang pertama adalah untuk menuntaskan birahinya, yang kedua adalah tentang pekerjaannya besok. Ricky lebih memilih untuk menuntaskan birahinya dahulu sebelum akhirnya ia memikirkan tentang pekerjaannya besok.

Sambil mulai mengecup bibir Regina, tangan kanan Ricky mulai bermain-main dengan lubang surgawi milik kekasihnya. Diraba-raba pelan, bibir vagina kekasihnya itu. Hingga akhirnya, jari tengahnya mulai masuk kedalam secara perlahan-lahan dan mulai mengorek-ngorek lubang kenikmatannya itu.

“Aaah.. sayang, gak bisa nunggu bentar apa? Aku capek, aaah..” walaupun mulut Regina menolak perlakuan dari kekasihnya, namun tubuhnya menunjukkan reaksi yang berbeda.

“aku juga capek, aku capek menunggu kamu kerja, dan aku gak boleh keluarin pusing aku daritadi. Capek kan?” ujar Ricky.

“Uuuuh.. kasian, ya udah yuk, udah gak tahan ya? Hihihi” goda Regina. “Angkat aku ke kamar” bisik Regina.

“As you wish, honey” balas Ricky. Setelah mengatakan hal tersebut, Ricky langsung mencium Regina lalu mengangkat Regina. Ricky mengangkat kaki kanan Regina lalu mulai mengangkat kaki kiri Regina. Reginapun kaget dengan Ricky, lalu berkata, “loh, sayang? Kamu gak mau angkat aku ke kamar?” Setelah mendengar perkataan Regina, Ricky berkata “jelas mau, lihat nih” setelah berkata seperti itu mengarahkan lubang surgawi milik Regina ke arah batang kemaluannya. Setelah batang kemaluan Regina menelan batang kemaluan Ricky yang besar, Regina agak kaget dan berkata “aaah.. sayang. Kamu kuat banget sih? Emangnya gak capek ya bawa aku kayak begini ke kamar?” tanya Regina dengan nada manja dan begitu menggoda. Sambil memegang pantat Regina supaya lubang kemaluan Regina tidak lepas dari batang kemaluan Ricky, Ricky berjalan kearah kamar tidur Regina sambil berbisik “sudah aku bilang, aku lebih capek nunggu kamu kerja daripada hal mudah seperti ini” ujar Ricky. Setelah sampai di kamar tidur, Ricky menaruh Regina di kasur. Setelah Regina tiduran di ranjang, Regina berbisik kepada Ricky, “kamu jangan sok kuat ya,aku peres amunisi kamu sampe gk bisa gerak nanti, sampe kamu minta ampun sama aku. Biar kamu tahu ra..” sebelum menyelesaikan kata-katanya Ricky langsung melumat mulut Regina dengan ganasnya, seperti tidak ingin melepaskan mangsa yang ada di depan mata.

“Kamu semangat banget sayang, bener-bener udah gak bisa ditahan ya? Hihihi” ucap Regina dengan gemas. Tanpa mempedulikan kalimat Regina, Ricky langsung menciumi cuping Regina dengan pelan namun pasti. Setelah menciuminya, lidahnya mulai keluar dan mulai menjilatinya perlahan, mulai turun hingga ke leher dan berbunyi “cup” tanda bahwa Ricky menciumi lehernya pelan. “Aaaargh.. sayang” gumam Regina pelan. Tidak hanya diciumi, Ricky juga mulai menggigit pelan lehernya menimbulkan efek geli di leher Regina. Sambil menciumi leher Regina, tangannya tak tinggal diam, tangannya mulai menyusuri gundukan buah dada yang dimiliki oleh Regina, sangat bulat dan memiliki bentuk yang bagus, meskipun tidak terlalu besar, tapi sangat menggiurkan. Setelah puas dengan lehernya, kepala Ricky mulai turun kebawah, matanya langsung tertuju kepada pentil Regina yang sudah keras karena rangsangannya tadi. Saat melihat hal itu, tangan kanan Ricky langsung turun ke belahan vagina Regina dan mencoba mengecek sesuatu. “Clek clek clek..” begitulah bunyi tangan Ricky di belahan vagina Regina. Setelah mengetahui bahwa kekasihnya juga sudah horny berat, Ricky berkata “hmm? Aku rasa kamu yang akan kalah, padahal aku pikir pelacur-pelacur kelas bisa mengalahkanku, tapi rasanya kamu yang akan aku buat tunduk.” Ujar Ricky. Mendengar hal itu muka Regina langsung terlihat merah padam, ia langsung membuang muka di hadapan Ricky. Setelah melihat ekspresi Regina yang begitu menggemaskan, Ricky langsung mengatakan “you will lose honey, you will begging to me.” Setelah mengatakan itu, Ricky langsung melahap dengan lembut putting milik Regina, sambil sesekali menjilatinya. “Ehhmppp..” erangan demi erangan mulai terdengar dari mulut Regina. Mendengar erangan kekasihnya mulai menjadi-jadi membuat semangat Ricky semakin menggebu gebu. Ricky mulai menjilati badan Regina ke arah bawah. Mulai darj payudara, lalu turun kearah perut Regina yang rata, lalu ke vaginanya. Disekitar Vagina Regina tidak terlihat bulu-bulu kemaluannya, karena memang Regina rajin mencukur bulu kemaluannya karena memang Regina tidak ingin kehilangan client-client langganannya hanya karena masalah bulu kemaluan. Disamping itu, ia juga mengetahui bahwa kekasihnya lebih menyukai bahwa ia tidak memiliki bulu kemaluan.

“ehmmp.. Ky.. ehmmp..” erang Regina semakin menjadi-jadi.

“hmmm?” tanya Ricky dengan ekspresi menggoda.

“Cepetan, aku udah gak kuat lagi. Masukin aja, gak perlu pake pemanasan lagi, udah banjir sayang.” Ujar Regina memohon. Mendengar hal itu, Ricky tetap cuek dan lebih ingin menyiksa Regina hingga kekasihnya itu benar-benar memohon. Saat mukanya sudah berada didepan gerbang kemaluan kekasihnya, Ricky mulai mengecup lembut bibir vagina kekasihnya itu hingga badan kekasihnya itu menggeliat karena geli yang dirasakannya. “AAAAAHHH..” erangan Regina mulai terdengar sangat kencang. Beberapa kali Ricky mengecup, menjilati, dan menusuk-nusuk vagina kekasihnya itu. Saat badan Regina sudah tidak kuat lagi untuk menahan nikmatnya, akhirnya Regina memohon kepada Ricky dengan nada memelas “sayang.. uuuh.. ahhh.. masukin please, aku mohon.” Ujar Regina. Sebenarnya Ricky masih ingin bermain-main lebih lama lagi, tetapi karena ia melihat Regina memohon, maka Ricky mempercepat aksinya dan berkata kepada Regina “keywords please.” Mendengar hal itu Regina langsung tanpa basa basi mengucapkan kalimat utama yang dimaksud oleh Ricky “fuck me honey, i'm yours.” Mendengar kalimat itu, Ricky langsung memberikan senyum penuh kemenangannya dan mempersiapkan posisinya. Ricky langsung menciumi bibir Regina dan salah satu tangannya mulai mengarahkan batang kemaluannya ke arah lubang vagina kekasihnya itu. Mengetahui bahwa kekasihnya sedang mengarahkan batang kemaluannya ke arah lubang vaginanya, Regina berinisiatif untuk membantunya mengarahkan batang kekasihnya ke arah vaginanya. Saat Ricky merasa bahwa batangnya sudah bergesekan dengan bibir vagina kekasihnya, ia bertanya kepada Regina, “are you ready honey? I will make you begging for me after this”. “Just show me what you can do.” Ujar Regina. Tanpa membuang waktu lebih lama, Ricky melesakkan batang kemaluannya kedalam lubang vagina Regina yang sudah sangat basah tersebut. “aah.. yes honey.” Racau Regina yang mulai tidak karuan.

Sambil mencium bibir Regina dengan ganasnya, Ricky memaju mundurkan batang kemaluannya dengan tempo yang pelan dan teratur. “Slep slep slep.” Begitulah bunyi batang kemaluan Ricky didalam lubang kenikmatan Regina. Karena tak sabar, Regina meminta kepada Ricky untuk mempercepat gerakannya “sayang, cepetin dong.” Ujar Regina. Namun, karena tidak ingin cepat-cepat, maka Ricky hanya tersenyum dan kembali melumat bibir milik kekasihnya. Setelah sekitar 10 menit menggenjot dengan gaya missionary, akhir Regina menggelinjang karena mendapatkan orgasmenya. “aaaah.. aku.. sam.. pe.” Kata Regina. Melihat kekasihnya baru saja mengeluarkan cairan cintanya. Ricky memberikan jeda untuk Regina mengambil nafas. Setelah dirasa nafas Regina mulai teratur, Ricky membisikkan sesuatu di telinga Regina “masih kuat diatas?”, mendengar hal itu Regina mengerti dan membalikkan badan Ricky sehingga saat ini badan Ricky tiduran di kasur sedangkan Regina berada diatas badan Ricky dengan posisi batang kemaluannya tertancap di lubang kemaluan Regina. Setelah mengatur posisi, Regina mulai menggenjot Ricky dengan cepat. Melihat hal ini, Ricky sedikit kaget karena tidak biasanya Regina ingin mengakhirinya cepat-cepat.

“Tumben?” kata Ricky.

“Iya, besok aku di booking full soalnya, jadi harus cepet-cepef ngehajar kamu.” Ujar Regina.

Mendengar perkataan kekasihnya. Tampak wajah kecewa dari muka Ricky, tetapi ia mengerti. Karena memang kekasihnya ini selalu memiliki jadwal yang full. Setelah 5 menit menggenjot, akhir Regina sudah mau keluar lagi, dan begitu pula dengan Ricky. Saat akan keluar Ricky bertanya “didalam ya?”, “silahkan sayang.” Tidak sampai 2 menit kemudian, mereka berdua mengeluarkan cairan cinta mereka. “Uuuh.. makasih sayang, ujar Regina.”, “aku juga berterima kasih, karena kamu masih mau bermain denganku.” Ujar Ricky. Setelah itu, Regina yang masih sangat lemas, masih menindih Ricky dengan kemaluan yang masih sama-sama menyatu, dan setelah pertempuran itu, Ricky mengecup kening Regina tanda bahwa ia sangat menyayangi kekasihnya tersebut.

Setelah pertempuran yang cukup melelahkan, merekapun berberes dann juga mandi. Saat itu hari sudah malam, Regina sedang mempersiapkan makan mal untuk kekasihnya di dapur, saat sedang membuat masakan untuk dirinya dan kekasihnya, Ricky memelukan Regina dan mencium tenguk Regina.

“Sayang, udah dong, aku besok harus kerja lagi. Takut aku kecapean sayang” ucap Regina tanpa melakukan gerakan penolakan.

“Bukan sayang, aku hanya sedang memikirkan sesuatu aja kok.” Ucap Ricky.

“Hmm? Apa?” ucap Regina dengan nada manja.

“Apakah kamu tahu, pekerjaan seperti apa yang ditawarkan oleh pala T?” tanya Ricky penasaran.

“Tahu, kan dia sudah bilang, dia tahu latar belakangmu. Aku yang memberitahukan dirimu kepadanya.” Ucap Regina.

“Hmm? Sepertinya akan sulit, tetapi asal itu bisa mengubah hidup kita.. aku tidak keberatan.” Ucap RickY. “oh iy, apa kamu sudah pernah berkunjung ke rumah papa T? Seperti apa ya kira-kira?” lanjut Ricky lagi.

“Ya seperti rumah orang kaya pada umumnya. Besar, megah, mewah, dan yang pasti..” Ucap Regina ditahan.

“Hmm? Apa sayang?” Ucap Ricky sambil mencium tenguk Regina.

“Rumah impian para lelaki..”






Bersambung…
 
maaf agan semua, ane mohon maaf, belum bisa lanjutin cerita ini dulu. karena ada 1 cerita yang sebenernya pingin bgt ane post, jadi ane mau fokus sama yang 1nya dulu. ane tetep bakal cicil ini. tapi pasti updatenya akan sangat lama. ane greget buat bikin cerita yang 1 lagi soalnya.. untuk semuanya. ane mohon maaf dulu..
 
bentar ya gan, msh progress, hahaha.. soalnya sambil nyambi cerita lain.. jadi lama
 
Bimabet
Impian

“Rumah impian para lelaki? Maksudmu?” Terdengar nada penasaran dari mulut Ricky

“Ya, kamu pasti tahu. Tidak mungkin orang sepertimu tidak mengetahuinya.” Ucap Regina dengan nada malas.

“Maksudmu penuh dengan wanita?” Ricky lanjut bertsnya.

“Yup, banyak teman-temanku ada disana.” Ucap Regina sambil menerawang peristiwa dimana ia memasuki Rumah om T.

“Ooh begitu, lalu kenapa kamu lemas seperti ini, ada apa? Kecapaian?” Tanya Ricky lebih lanjut.

Setelah mendengar pertanyaan tersebut, Regina berbalik dan tersenyum sambil berkata “sayang, kalau kamu bertanya terus kapan makanannya siap? Sudah sana, kamu tunggu dulu di ruang tamu, atau di kamar. Kamu pasti lapar,. Ucap Regina sambil mengecup mesra bibir Ricky. “Cup.” Mendengar permintaan Regina, Ricky langsung menyetujui permintaan Regina. Setelah membalas ciuman kasih sayang Regina, Ricky beranjak ke kamar Regina, dan mengutak-atik handphone sambil menerka-nerka pekerjaan seperti apa yang ditawarkan oleh papa T tersebut.

Setelah Ricky beranjak dari dapur, Regina melanjutkan aktivitasnya. Sebenarnya saat ini hati Regina sedang dilanda kerisauan. Ia sebenarnya cukup malas untuk membalas pertanyaan Ricky mengenai tempat yang akan dituju oleh kekasihnya itu. Hal yang membuatnya rissu adalah apabila Ricky mengetahui segalanya tentang dirinya di tempat itu, tetapi di lain hal, ia juga tidak berani untuk menolak atai melarang Ricjy. Melihat tekat Ricky untuk bisa merubah hidupnya membuat hatinya bimbang.

“aaah.. aahh.. ampun tuan.. aaaaahh..” Ujar seorang wanita.

“apa kamu bilang? Ampun?” Ucap seorang lelaki dengan nada marah.

“PLAK, PLAK, PLAK” Bunyi dari pertemuan dua kulit yang berbunyi seperti tamparan di arah pantat.

Setelah menampar wanita tersebut, sang lekaki tiba-tiba menjambak dan mengangkat kepala wanita tersebut dengan nada penuh emosi dan berkata disamping kuping perempuan tersebut “siapa dia? Kekasihmu? Sejak kapan kamu berani melawan kata-kataku?” ucap pria itu kepada sang perempuan. “Maafkan aku tuan, dia hanya.. dia hanya mencoba menolongku tadi. Tadi..” saat sang perempuan tersebut ingin melanjutkan ceritanya, tiba-tiba “kamu seharusnya sudah mengetahui bagaimana sifatku kan? Apa menurutmu, aku akan mengampunimu?” saat itu bergidik ketakutan. Ialu ia mencoba untuk lari. Saat perempuan itu mencoba untuk lari, sang laki-laki menyetikkan kedua jarinya, pertanda meminta sesuatu. Saat ia menyentikkan jarinya, muncullah dua wanita yang tidak lain adalah budaknya. “Bawa Regina keluar dari sini, sebelum aku tambah murka dengannya.” Ucap lelaki itu. “Baik tuan.” Ucap kedua wanita itu.

Saat Regina sedang memikirkan kejadian itu, Ricky menghampiri dan memeluknya dari belakang. “Ada apa sayang? Tidak seperti biasanya kamu banyak bengong seperti ini. Coba cerita ke aku, apa yang kamu pikirkan.” Ujar Ricky. “Sayang” jawab Regina. “hmm?” sahut Ricky. “Tolong kamu jangan berubah ya, aku mohon.” Ujar Regina sambil menitikkan air mata. Ketika itu juga, Ricky terkejut melihat air mata Regina turun dari sela-sela matanya. Setelah beberapa detik terdiam, Ricky mengusap air mata kekasihnya tersebut. Setelah mengusap matanya, Ricky memutar badan Regina dan mulai memeliknya erat sambil berkata “sayang, sebenarnya apa yang terjadi? Setelah kita membicarakan mengenai alamat yang akan kutuju dan juga pekerjaan yang akan diberikan olehnya, kamu terlihat sangat murung. Apa sebaiknya aku tidak usah mengambil pekerjaan itu saja?” ucap Ricky yang mencoba menenangkan hati Regina. Mendengarkan hal tersebut, Regina langsung berkata “jangan, tidak apa-apa sayang. Cukup janji padaku, kamu akan selalu ada untukku dan tidak akan berubah. Bisa?” tanya Regina. Ricky tidak mengeluarkan kata-kata namun hanya memberikan senyuman dan memberikan kecupan pelan di bibir Regina.

Setelah kejadian itu, Ricky menunggu Regina selesai memasak di ruang tamu. Setelah menyelesaikan masakannya Regina menghampiri kekasihnya itu dengan memberikan senyuman seperti sudah melupakan kejadian yang diingatnya barusan. “Kamu sudah mandi? Makanannya sudah siap loh” ujar Regina dengan senyumnya yang sangat merekah. “hmm? Kamu lupa? Kan tadi kita udah..” jawab Ricky dengan senyum nakal. “Dasar kamu” jawab Regina. Setelah beberapa percakapan singkat, mereka berdua menyelesaikan makan mereka. Saat Regina ingin membereskan meja makan mereka. Ricky berinisiatif untuk membantunya. Melihat hal ini, Regina tampak sedikit heran “tumben kamu mau bantuin beres-beres dapur? Udah sana mandi aja” usir Regina. “Bersama?” mendengar hal itu, Regina langsung tertawa, “wah, dasar laki-laki, pantas saja kamu bantu aku, ada maunya ternyata. Sesudah ini ya, aku beres-beres dahulu.”

Sesudah mandi bersama, mereka bergegas untuk segera tidur, mengigat bahwa besok Regina telah dibooking oleh para konglomerat. Saat mereka sudah berada diatas tempat tidur, Regina merebahkan badannya diatas badan Ricky. Melihat hal ini, Ricky secara reflek mengelus-elus pundak dan kepala Regina. Setelah beberapa saat, Regina menjadi relax,

“Sayang.” Kata Regina.

“Hmm?” jawab Ricky.

“a.. aku..” Regina berbicara dengar terbata-bata.

“kamu daritadi terlihat murung, ada apa sebenarnya?” kata Ricky

“Sebisa mungkin, kamu jangan terlalu lama bekerja untuk om.. aku takut kamu akan berubah, aku benar-benar tahu apa yang ada di rumah itu. Aku takut akan kehilangan sosok yang aku sayangi dalam hidupku.”

Mendengar hal itu, Ricky menjadi sangat bingung dan tidak bisa berkata apa-apa. Ia hanya memeluk Regina dari belakang dan mengecup pelan tenguk Regina. Setelah mengecup tenguk Regina, Ricky berkata “goodnight.”

Saat pagi hari, Regina terbangun di pagi hari dan mendapati kekasihnya masih tidur dengan memeluk pinggangnya. Sebetulnya ia ingin membangunkan kekasihnya itu, tetapi ia memilih untuk membuatkan sarapan dahulu untuk dirinya dan kekasihnya. Regina mengecup pelan bibur kekasihnya dan berlalu ke dapur untuk menbuat sarapan. Ketika di dapur, Regina sedikit termenung akan kekasihnya. Ia kembali mengingat apa yang pernah terjadi pada dirinya saat berada di kediaman orang itu. Ketika ia sedang termenung, Regina dikagetkan dengan pelukan kekasihnya dari belakang, dengan erat Ricky memeluknya “morning” ucap Ricky. Sesaat Regina menghentikan kegiatannya dan memberikan kecupan selamat pagi kepada kekasihnya itu dan menyuruh Ricky untuk bersiap-siap bekerja.

Saat Ricky sudah sampai tempat kerja paksanya tersebut Ricky bertemu dengan teman-temannya disana, termasum Erick, salah satu teman dekatnya. Saat mereka sedang beristirahat, Ricky menceritakan kejadian yang dialaminya, yang dimana ia akan keluar dan akan bekerja dengan seorang bermama T tersebut. Mendengar hal tersebut, Erick sontak terkejut dan mulai bertanya

“maksudmu… Om T?” tanya Erick mencoba menangkap orang yang dimaksud

“iya, kamu mengetahuinya Rick?” tanya Ricky.

“Bukan hanya mengetahuinya saja, aku juga pernah bekerja untuknya, tetapi.. memang aku..” saat ingin menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba Erick dipanggil oleh dipanggil orang penjaganya. Seketika itu juga Ricky merasa ada yang janggal. Ia mulai mengaitkan sifat aneh kekasihnya dengan perkataan Erick yang terpotong tadi. Bagaimana mungkin apabila benar ia bisa mendapatkan uang yang sangat banyak dengan bekerja dengan si orang kaya tersebut, ia mau bekerja kasar dengan bayaran yang hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Setelah selesai bekerja, sebetulnya Ricky ingin cepat-cepat kembali ke rumah kekasihnya. Mengingat bahwa kekasihnya sedang melayani para client yang adalah konglomerat, maka Ricky mengurungkan niatnya untuk segera pulang. Saat sedang keluar dari tempat kerja, Ricky bertemu dengan Erick dan ia mencoba untuk menanyainya kembali. Saat hendak bertanya, Erick mengajak Ricky untuk datang ke rumahnya dan akan menceritakan semua kejadiannya disana. Karena penasaran Ricky menyetujui ajak Erick dan langsung datang ke rumahnya Erick.

Seketika sudah sampai di rumah Erick, Ricky mulai berbasa basi terlebih dahulu layaknya seorang tamu

“Sepi sekali rumahmu, dimana anak dan istrimu?” tanya Ricky saat melihat foto keluarga kecil Erick yang menggantung di tembok.

“Jangan bertanya hal yang tidak termasuk dalam keinginanmu untuk bertanya.” Jawab Erick

“ooh.. hehehe.. maaf, aku hanya ingin mencairkan suasana.” Mendengar hal tersebut Erick langsung bergumam dalam hati “ini akan terjadi juga kepada kekasihmu jika kamu bekerja untuknya.”

“Lalu, bagaimana dengan pekerjaan dengan pak Tedja tersebut? Aku heran, ia menawarkanku dengan imbalan besar katanya, lalu kamu juga mengatakan bahwa kamu pernah bekerja untuknya juga. Kenapa kamu keluar? Bukankah bekerja disana jauh lebih membuat hidupmu lebih indah?” tanya Ricky

“Dulu aku juga berfikir begitu, tetapi mungkin tidak untuk saat ini. Kalau kau bisa berhasil dalam pekerjaan yang diberikannya kepadamu, kamu anak menjadi seorang yang sangat beruntung, tetapi akan menjadi kebalikannya apabila kamu gagal.” Jawab Erick

“Bukankah semua pekerjaan seperti itu?” tanya Ricky

Mendengar jawaban Ricky, Erick sudah mengetahui bahwa keinginan Ricky sudah tidak bisa diganggu gugat, maka ia mencoba untuk mengalihkan perhatiannya.

“Berapa wanita yang sudah pernah kau tiduri? Dengan muka tampanmu?” tanya Erick

“Termasuk kekasihku?” tanya Ricky

“Jawab saja.” Jawab Erick

“Hmmm? Tidak banyak, hanya sekitar 5 mungkin, termasuk kekasihku.” Jawab Ricky

“hmmm? Aneh, orang dengan badan bagus dan muka tampan sepertimu hanya pernah merasakan 5 lubang kenikmatan. Apakah kau normal?” tanya Erick dengan tertawa

“Sial, aku memang tidak hobi untuk bermain-main dengan perempuan, orang-orang yang kutiduri itu juga sebetulnya hanya istri bos kita, kekasihku, dan pelayan bar sewaktu aku mabuk.” Jawab Ricky

Mendengar jawaban Ricky tentang siapa yang pernah ditiduri, sebenarnya Erick sudah mengetahui kenapa Ricky ditawari pekerjaan oleh orang yang dikenal dengan “om T” dalam dunia pelacuran. Tetapi demi menjaga pertemanannya dan melindungi dirinya, maka Erick lebih memilih bungkam. Setelah berfikir, Erick mulai tertawa dan menjelaskan sesuatu.

“Hahahahaha.. mungkin sekarang kamu hanya merasakan 5, tetapi ketika kamu sampai disana, kamu akan merasakan yang namanya kenikmatan setiap harinya. Kamu akan bebas memilih pelacurmu disana tanpa batasan. Tetapi ingat, kamu harus berhasil akan semua tugasmu tersebut.” Jawab Erick

“Sebanyak itukah pelacurnya disana?” tanya Ricky penasaran

“Terbanyak, dan terbaik. Tidak semua pelacur kelas atas bisa berada disana.” Ujar Erick

Setelah percakapan itu, Ricky berbasa basi hal lain selayaknya teman yang sedang berbincang dengan temannya. Setelah itu Ricky bertanya kembali mengenai latar belakang om Tedja. Tentang apa dan siapa sebenarnya orang ini.

“Rick, sebetulnya siapa sebenarnya Tedja ini?” tanya Ricky kepada Erick

“Kau pasti bergurau, siapa tidak kenal orang kaya tersebut.” Jawab Erick

“Maksudku, apa bisnisnya hingga berani membayar mahal aku untuk melakukan sesuatu kepadanya?” tanya Ricky penasaran

“Aku tidak bisa menyebutkannya, hanya saja, kamu harus tahu, kamu akan dilatih olehnya untuk menjadi kaki tangannya. Aku memang tidak mengetahui tentangmu, tapi ada satu hal yang pasti aku ketahui, kamu sama sepertiku.” Jawab Erick

“Sama sepertimu?” tanya Ricky penasaran

“Kamu pasti pembunuh, pemberontak, preman, atau mungkin yang sejenis seperti itu. Aku bisa mengetahui hal itu, karena jauh sebelum ini, aku juga melakukan pekerjaan yang sama seperti yang akan kamu hadapi.” Jawab Erick

Mendengar perkataan Erick, Ricky menjadi sedikit was-was, hal yang sangat ditakuti olehnya. Sebenarnya Ricky memang sudah biasa untuk menghabisi orang, walaupun ia tidak pernah membunuh orang tersebut. Hal ini dilakukannya jauh sebelum ia benar-benar menyayangi kekasihnya, hingga akhirnya ia keluar dari dunia gelap tersebut dan mulai bekerja sebagai pekerja kasar. Ia tidak pernah berfikir untuk kembali ke dunia gelap yang sudah ia tinggalnkan, mengingat ia sudah memiliki kekasih yang tidak ingin ditinggalkan.

Jauh dari tempat Ricky berada om T sedang membahas mengenai pekerjaan yang akan diberikan kepada Ricky, om T memang sedang mencari orang yang bisa menjaga usahanya tetap berjalan, dan mencari orang yang bisa menghabisi lawan-lawannya.

“Clok clok clok sluurpp.” Bunyi batang kejantanan ysng sedang dihisap oleh pelacur.

“Bagaimana menurutmu tentang Ricky yang akan menjalankan usahaku?” tanya Tedja

“Aku yakin dia bisa tuan, dan tolong.. jangan sakiti dia, aku menyayanginya.” Jawab seorang perempuan sambil mengocok titit om T, yang tidak lain adalah Regina.

“Setelah ini mungkin aku akan jarang menikmatimu, aku tidak ingin membuatnya bersedih dan malah menghancurkan usahaku, seperti yang dilakukan oleh suami temanmu.” Ujar om T

Regina tahu persis apa yang dimaksud oleh om T ini, istri dari Erick memang diambil paksa oleh Tedja karena Erick melakukan sebuah kesalahan fatal, yang membuatnya harusnya memilih sebuah pilihan yang sulit. Mengingat bahwa para anak buah om T diberikan fasilitas pelacur kelas atas, membuatnya takut akan kehilangan Ricky kekasihnya itu.

“Tolong ingatkan dia, hari sabtu besok, kekasihmu suruh menghadapku. Aku ingin bertemu dengannya.” Ujar om T

“Baik tuan.” Ucap Regina.




To be continue..
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd